Anda di halaman 1dari 3

DETEKSI DINI ODGJ

No. Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3
UPTD Dewi Laila M. P. S.ST.M.Kes
PUSKESMAS NIP. 19790903 200501 2 011
DOMPU KOTA
1. Pengertian Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah upaya penemuan kasus
gangguan jiwa secara dini oleh tenaga kesehatan yang dilaksanakan
secara terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dasar lainnya di
puskesmas maupun jaringannya
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas agar mampu
mendeteksi dini, menemukan kasus dan melakukan diagnosa kasus-
kasus gangguan jiwa secara dini sesuai batas kewenangan yang
dimiliki.
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Undang-Undang RI No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi


Manusia
2. Undang-Undang RI No.18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
3. Kepmenkes RI No.406 tentang Pedoman Pelayanan Kesehtaan
Jiwa Komunitas
4. Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan RI, 2011.
5. Modul pelatihan bagi perawat tentang deteksi dini dan
penatalaksanaan gangguan jiwa di puskesmas/Fasilitas kesehatan
tingkat pertama

5. Prosedur/langkah- A. Persiapan Alat & Bahan:


langkah 1) Jadwal
2) Obat obatan
3) Alat kesehatan (Tensimeter, stetoskop)

B. Petugas yang melaksanakan


1) Dokter
2) Perawat

C. Langkah-Langkah
1) Gunakan kartu status yang dipakai di puskesmas
2) Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan di samping
meja petugas
3) Anamnesis dilakukan pada semua pasien (anak/dewasa,
baru/lama) oleh dokter/perawat
4) Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut :
a. Tanyakan keluhan utama pasien, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk keluhan
fisik(F), keluhan Psikosomatis (PS) atau keluhan mental
emosional (ME) dan berikode
c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME lanjutkan dengan
pertanyaan aktif.
d. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan
tanda-tanda vital lainnya.
5) Pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun
a. Tanyakan keluhan utama pada anak/ pengantar, catat pada
status
b. Golongkan keluhan tersebut : F, PS atau ME beri kode
disampingnya
c. SeIaIu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan
status perkembangan anak
d. Lanjutkan dengan pertanyaan no 3 dari pertanyaan aktif
e. Beri paraf di bawahnya.
6) Dokter memeriksa kembali hasil anamnesa dengan melihat
keadaan pasien secara menyeluruh dan menanyakan kembali
hal-hal meragukan atau menanyakan hal-hal lainnya
7) Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosis
cantumkan kode diagnosisnya dengan member tambahan kode
F (jika di diagnosis penyakit fisik) dan M (jika terdapat
gangguan kesehatan jiwa PS atau ME)
8) Pada kolom terapi cantumkan resep obat yang diberikan dan
diberi paraf
9) Pada kunjungan berikutnya, ikuti prosedur yang sama seperti
di atas
10) Catat hasil pemeriksaan pada RM pasien
6. Bagan Alir Pasien datang

Petugas menanyakan
Perawat Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien dan
mempersilahkan pada pasien mendiagnosa keluhan
duduk pasien
pasien

Dokter melakukan Konsultasi hasil ke


pemeriksaan kembali dokter
pasien

Penetapan diagnosa dokter dan Pemberian resep obat oleh


mencantumkan kode diagnosa dokter

Pasien Pulang Catat hasil dan sampaikan


informasi ke pasien

7. Hal-hal yang Pencatatan hasil pemeriksaan pada RM pasien


perlu diperhatikan

8. Unit Terkait - Lintas Program

9. Dokumen Terkait Rekam medik

10. Rekaman Historis


Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tgl Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai