Anda di halaman 1dari 27

Evaluasi Kegiatan Program Puskesmas

Pemberantasa Penyakit Menular (P2M) Diare Di


Puskesmas “K” Tahun 2018

Disusun Oleh :
Risna Ningsih (2065050018)
Michelle Gania Margareth Soesilo (2065050058)

Pembimbing :
dr. Wiradi Suryanegara, M.Kes

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Keluarga


Periode 04 Januari - 16 Januari 2021
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di hampir seluruh negara berkembang penyakit menular berbasis lingkungan masih
menjadi permasalah kesehatan yang besar karena angka kesakitan dan kematiannya relatif
tinggi dalam kurun waktu yang singkat. Di Indonesia, penyakit menular berbasis lingkungan
masih merupakan permasalah kesehatan yang besar baik dikarenakan masih buruknya
kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masayarakat untuk
hidup bersih dan sehat, dan masih banyak faktor lainnya.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Dalam mencapai
tujuan tersebut perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.1
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang tinggal dalam
suatu wilayah tertentu.2
Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Salah satu upaya yang upaya kesehatan wajib dilaksanakan puskesmas ialah
program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M), penelususran KLB, dan
surveilans penyakit. Program pencegahan dan pengendalian penyakit menular meliputi
penyakit HIV/AIDS, ISPA, demam berdarah, kusta, hepatitis, polio, filariasis, malaria, TB
Paru, diare dan penyakit lain yang dapat dicegah denga vaksin.2
Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab utama
kesakitan dan kematian. Menurut data World Health Organization (WHO) dilaporkan setiap
tahunnya, terdapat hampir 1,7 miliyar kasus diare, dimana dalam satu tahun sekitar 760.000
anak usia balita meninggal karena penyakit ini. Di Indonesia sendiri berdasarkann rapid
survey 2015 insidensi diare pada semua umur secara nasioanal adalah 270/1.000 penduduk
dengan case fatality rate (CFR) pada tahun 2018 sebanyak 4,76% dari jumlah penderita
sebanyak 756 penderita diare.3
Banyak faktor yang pendorong terjadinya diare, terdiri dari faktor agent, host,
environment, dan behaviour. Faktor lingkungan yang paling dominan yaitu saranan
penyediaan air bersih dan pembuangan tinja. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena
tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula,
maka penularan diare mudah terjadi.4
Penularan diare dapat dengan cara fecal-oral, yaitu melalui makanan atau minuman yang
tercemar oleh enteropatogen, kontak tangan langsung dengan penderita, barang-barang yang
tercemar tinja penderita atau secara tidak langsung melalui lalat. Cara penularan ini dikenal
dengan istilah 4F, yaitu finger, flies, fluid, field.4
Berdasarkan data yang diperoleh, di wilayah Puskesmas Karangsari kasus diare cukup
banyak terjadi. Pencapaian penemuan penderita diare sebanyak 792 (44%) dengan target
1783 (100%). Pencapaian Rehidrasi Rumah Tangga sebanyak 268 (46%) dengan target 549
(100%). Pada penyuluhan diare ke posyandu pencapaiannya sebanyak 78 (100%) sesuai
dengan target, begitu juga pencapaian pada penguatan jejaring kader dalam rangka
meningkatkan cakupan diare sebanyak 9 (100%) dan pemantauan tatalaksana diare ke Bidan
desa pencapaiannya sebanyak 9 (100%). Sedangkan home care hari ke 4,7,10 pencapaiannya
sebanyak 268 (49%) dari target 549 (100%). Dalam hal ini diharapkan pencapaian program
untuk tahun yang akan datang di Puskesmas Karangsari bisa lebih maksimal.5

1.2. Deskripsi Puskesmas


1.2.1. Visi dan Misi Puskesmas Karangsari
Puskesmas Karangsari dalam menjalankan fungsinya mempunyai visi yaitu
“Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas”

Misi Puskesmas Karangsari


1. Meningkatkan Mutu Pelayanan yang sesuai standar
2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
1.2.2. Tujuan
Memberikan pelayanan bermutu yang sesuai standar yang berorientasi aturan
pedoman dan SOP, memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat baik didalam
gedung atau diluar gedung dan mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
dengan memberikan motivasi yang sebaik-baiknya.

1.2.3. Tata Nilai


1. I = Inspiratif
2. K = Kemauan
3. H = Harapan
4. L = Loyalitas
5. A = Amanah
6. S = Senyum

1.2.4. Motto Pelayanan


Ikhlas dalam setiap melaksanakan pekerjaan untuk tercapainya derajat kesehatan
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan yang berkualitas.

1.3. Profil Puskesmas


1.3.1. Data Geografis Puskesmas Karangsari
Puskesmas Karangsari teletak di Jalan Ki Sabalanang Nonor 1 Desa Karangsari
Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Puskesmas Karangsari
merupakan Puskesmas satu-satunya di kecamatan Weru.
Wilayah kerja Puskesmas Karangsari meliputi:
1. Desa Karangsari
2. Desa Kertasari
3. Desa Megu Cilik
4. Desa Megu Gede
5. Desa Setu Kulon
6. Desa Setu Wetan
7. Desa Tegalwangi
8. Desa Weru Kidul
9. Desa Weru Lor

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Weru

a. Batas wilayah kerja Puskesmas Karangsari :


- Sebelah Barat berbatasan dengan : Puskesmas Lurah
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Puskesmas Plered
- Sebelah Timur berbatasan dengan : Puskesmas Watubelah
- Sebelah Selatan berbatasn dengan : Puskesmas Sumber
b. Luas Wilayah Kerja
Luas Wilayah : 9,2 km2
Jumlah desa : 9 desa
1.3.2. Data Demografi Puskesmas Karangsari
a. Jumlah penduduk kecamtan Weru pada tahun 2018 berdasarkan data Statistik
berjumlah 66.049 jiwa, laki-laki sebanyak 32.958 jiwa dan perempuan sebanyak
33.091 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga Sebanyak 18.559 KK.

Tabel 1.3.2.1. Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan


Penduduk Puskesmas Karangsari Tahun 2018

No. Desa Luas Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan


Wilayah Penduduk Rumah Jiwa/Rumah Penduduk
(km2) Tangga Tangga per km2

1. Karangsari 1,2 7.738 1.997 3,87 6448,33

2. Kertasari 1,2 7.127 1.734 4,11 5794,31

3. Megu Cilik 1,4 7.854 2.015 3,90 5454,17

4. Megu Gede 1,4 8.813 2.586 3,41 6432,85

5. Setu Kulon 0,8 6.588 1.740 3,79 8555,84

6. Setu Wetan 0,9 6.543 1.710 3,83 7697,65

7. Tegalwangi 1,3 10.048 2.908 3,46 8038,40

8. Weru Kidul 0,5 5.682 2.059 2,76 10522,22

9. Weru Lor 0,5 5.656 1.810 3,12 10474,07

Jumlah 9,2 66.049 18.559 3,56 7.187


Sumber Data :
1. Data Statistik Kecamatan Weru dalam angka Tahun 2018
2. Laporan Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Karangsari Tahun 2018
3. Laporan Program KIA Desa Sasaran Proyeksi UPTD Puskesmas Karangsari Tahun 2018
Tabel 1.3.2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Puskesmas Karangsari Tahun
2018

No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Laki-laki +


Perempuan

1. 0-4 4.198 4.158 8.356

2. 5-9 2.526 2.938 5.464

3. 10 - 14 2.483 2.855 5.338

4. . 15 - 19 2.628 2.700 5.328

5. 20 - 24 3.009 2.443 5.452

6. 25 - 29 3.031 2.539 5.570

7. 30 - 34 2.413 2.444 4.857

8. 35 - 39 2.265 2.316 4.581

9. 40 - 44 1.921 2.004 3.925

10. 45 - 49 1.824 1.824 3.648

11. 50 - 54 1.741 1.848 3.589

12. 55 - 59 1.715 1.683 3.398

13. 60 - 64 951 1.149 2.100

14. 65 - 69 835 932 1.767

15. 70 - 74 525 488 1.013

16. 75+ 893 770 1.663

Jumlah 32.958 33.091 66.049


Sumber Data :
1. Data Statistik Kecamatan Weru dalam angka Tahun 2018
2. Laporan Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Karangsari Tahun 2018
3. Laporan Program KIA Desa Sasaran Proyeksi UPTD Puskesmas Karangsari Tahun 2018
Tabel 1.3.2.3. Jumlah Tingkat Pendidikan Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah
Puskesmas Karangsari
Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

Tidak Memiliki Ijazah SD 2.623 2.600 5.223

SD / MI 3.542 3.509 7.051

SMP / MTs 4.853 4.809 9.662

SMA / MA 6.559 6.499 13.057

Sekolah Menengah 1.312 1.300 2.611


Kejuruan

Diploma I / Diploma II 525 520 1.045

Akademi / Diploma III 2.755 2.729 5.484

Universitas / Diploma IV 3.673 3.639 7.312

S2 / S3 (Master / Doktor) 394 390 783

1.4. Data Sumber Daya Kesehatan


a. Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel 1.4.1 Sumber Daya Manusia Puskesmas Karangsari Tahun 2018

No. Jenis Tenaga Jumlah Status Kepegawaian Jumlah Pendidikan Terakhir

1. Kepala 1 PNS 1 Apoteker + S2


Puskesmas Manajemen Kesehatan

2. Dokter Umun 2 PNS 0 Dokter Umum + Profesi

Honorer 2 Dokter Umum + Profesi

3. Dokter Gigi 1 PNS 1 Dokter Gigi

4. Perawat 14 PNS 0 Skep, Ners

4 D3 Keperawatan

5 SPK

Honorer 5 D3 Keperawatan

5. Perawat Gigi 1 PNS 1 D3 Kesehatan Gigi


6. Bidan 21 PNS 2 DIV Kebidanan

12 D3 Kebidanan

PTT 0 D3 Kebidanan

Honorer 7 D3 Kebidanan

7. Apoteker 1 Honorer 1 Profesi Apoteker

8. Asisten 3 PNS 1 D3 Farmasi


Apoteker
PKD 1 SMF

Honorer 1 SMF

9. Sanitarian 2 PNS 1 D3 Kesling

Honorer 1 D3 Kesling

10. Kesehatan 0 - 0 -
Masyarakat

11. Nutrisionis 1 PNS 1 D3 Nutrisionis

12. Analis 1 Honorer 1 D3 Analis

13. Administrasi / 1 PNS 1 SMA


Pekarya
Honorer 0 SMA

14. Petugas 1 Kontrak Puskesmas 1 SD


Kebersihan

15. Supir 1 Kontrak Puskesmas 1 SMP

Jumlah 51 51

b. Sarana Kesehatan
Tabel 1.4.2 Sarana Kesehatan Puskesmas Karangsari

No. Nama Ruang Keterangan

Ruang Kantor

1. Ruangan Administrasi Kantor

2. Ruangan Kepala Puskesmas


3. Ruangan Rapat Dapat digunakan untuk kegiatan lain
dalam mendukung pelayanan
kesehatan (ruang multifungsi)

Ruang Pelayanan

4. Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medik

5. Ruangan Tunggu

6. Ruangan Pemeriksaan Umum

7. Ruangan Pemeriksaan Lansia

8. Ruangan Nursing Centre

9. Ruangan Tindakan Ruang tindakan juga digunakan untuk


pelayanan gawat darurat

10. Ruangan P2P Ruangan khusus untuk pemberantasan


penyakit menular

11. Ruangan KIA, KB dan Imunisasi

12. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut

13. Ruangan ASI

14. Ruangan Anak/MTBS

15. Ruangan Konseling (Promkes) Dapat digunakan untuk konsultasi dan


konseling.

16. Ruang Farmasi Sesuai dengan standar pelayanan


kefarmasian di Puskesmas.
Ruang penerimaan resep dapat
digabungkan dengan ruang
penyerahan obat

17. Laboratorium Sesuai dengan Standar Pelayanan


Laboratorium di Puskesmas

18. Labkesling

19. Kamar Mandi/WC pasien (laki-laki dan Dikondisikan untuk dapt digunakan
perempuan terpisah) oleh penyandang disabilitas

20. KM/WC petugas Dikondisikan untuk dapt digunakan


oleh penyandang disabilitas
21. Gudang Umum

Pendukung

22. Puskesmas Pembantu Desa Tegalwangi dan Setu Kulon

23. Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Desa Tegalwangi dan Setu Kulon

24. Parkir Kendaraan Roda 2 dan 4 serta 1


Parkir untuk Puskesmas Keliling

25. Tempat Bermain Anak

c. Prasarana Kesehatan

Tabel 1.4.3 Prasarana Kesehatan Puskesmas Karangsari

Jumlah Satuan Kode Keterangan


Prasarana Satuan

Sumber Listrik

Listrik PLN

Daya Listrik Terpasang/Kapasitas 11000 Watt 1


(Gedung Utama)

Daya Listrik Terpasang/Kapasitas 6500 Watt 1


(Gedung KIA)

Daya Listrik Terpasang/Kapasitas 5500 Watt 1


(Gedung KIA)

Genset

Berfungsi

Jumlah Genset yang Berfungsi 1 Unit 2

Jumlah Genset Keseluruhan 1 Unit 2

Jumlah Operator Genset 0 - 0


Bersertifikat

Sumber Air

PDAM
Rata Pemakaian PDAM Perhari 0 - 0

Sumur

Rata Pemakaian Air Sumur 1 Unit 2


Perhari

Pengolahan Limbah

TPS Limbah B3/Infeksius

Jumlah TPS Sementara Limbah 1 Unit 2


Medis

Limbah Cair (IPAL)

IPAL Rumah Tangga 1 Saluran 9

Kerjasama Pengolahan Limbah ke Pihak Berijin

MOU Limbah Medis 1 Dokume 134


n

Gas Medik & Vakum Medik

Tabung

Tabung Oksigen/O2 6 Tabung 13

Penanggulangan Bahaya Kebakaran

APAR

Jumlah APAR Total 7 Tabung 13


(Keseluruhan)

Jumlah APAR yang Berfungsi 7 Tabung 13

Ambulans

Ambulans Transport

Jumlah Ambulance Transport 0 - 0


Kondisi Baik

Jumlah Ambulance Transport 0 - 0


Kondisi Rusak Berat

Jumlah Ambulance Transport 0 - 0


Kondisi Rusak Ringan
Puskesmas Keliling

Puskesmas Keliling Roda 4

Puskesmas Keliling Roda 4 1 Unit 2


Kondisi Baik

Puskesmas Keliling Roda 4 0 - 0


Kondisi Rusak Berat

Puskesmas Keliling Roda 4 0 - 0


Kondisi Rusak Ringan

Puskesmas Keliling Roda 2

Puskesmas Keliling Roda 2 1 - 0 Awal Tahun


Kondisi Baik 2016
memiliki 3
Unit
Kendaraan

Puskesmas Keliling Roda 2 0 - 0 1 Unit Hilang


Kondisi Rusak Berat pada Bulan
Februari 2016

Puskesmas Keliling Roda 2 1 Unit 1 1 Unit


Kondisi Rusak Ringan dikembalikan
ke Bagian
Aset Dinkes

Jaringan Puskesmas

Puskesmas pembantu

Puskesmas Pembantu Kondisi 2 Unit 2


Rusak Ringan

Puskesmas Pembantu Kondidi 0 - 0


Rusak Sedang

Puskesmas Pembantu Kondisi 0 - 0


Rusak Berat

Puskesmas Pembantu Kondisi 0 - 0


Baik

Posyandu

Posyandu 75 Unit 2
Pendukung Puskesmas

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan 0 - 0


Rusak Ringan

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan 0 - 0


Rusak Sedang

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan 0 - 0


Rusak Berat

Rumah Dinas Tenaga Kesehatan 0 - 0


Baik

Sistem Telekomunikasi

Jaringan Internet

Jumlah Jaringan Internet 1 Unit 2

Jaringan Internet Berfungsi 1 Unit 2

d. Sumber Pembiayaan

Pembiayaan puskesmas bersumber dari pendapatan puskesmas yang digunakan


kembali sebagai biaya operasional. Sumber dana pada Puskesmas Karangsari pada
tahun 2018 berasal dari dana:

1. JKN
2. BOK
3. APBD I
4. APBD II
5. DAU
6. DAK
7. Retribusi
8. Desa

1.5. Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Diare


1.5.1. Tujuan Umum
Program P2M Diare di Puskesmas Karangsari dilakukan agar meningkatkan
pencegahan dan pengedalian penyakit diare di Puskesmas Karangsari di kecamatan
Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terutama pada bayi dan anak balita.
1.5.2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui jumlah kasus penularan penyakit diare di Puskesmas
Karangsari
 Untuk mengetahui cakupan penilaian kerja program penyakit diare di Puskesmas
Karangsari
 Untuk mencegah dan mengendalikan penemuan kasus penderita diare di wilayah
kerja Puskesmas Karangsari
BAB II
HASIL PROGRAM P2M DIARE DI PUSKESMAS KARANGSARI

Penyakit diare merupakan penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang
sering disertai dengan kematian di Indonesia. Pada tahun 2018, terjadi 10 kali KLB diare
yang tersebar di 8 provinsi, 8 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita sebanyak 756 orang
dan kematian 36 orang (CFR 4,76%). Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia
2018, target cakupan pelayanan diare semua umur (SU) yang dtang ke sarana kesehatan
adalah 10% dari perkiraan jumlah penderita diare SU. Tahun 2017 jumlah penderita diare
SU yang dilayani di sarana kesehatan sebanyak 4.274.790 penderita dan terjadi peningkatan
di tahun 108 menjadi 4.504.524 penderita atau 62,93% dari perkiraan diare di sarana
kesehatan. Insiden diare berdasarkann rapid survey 2015 pada semua umur secara nasioanal
adalah 270/1.000 penduduk.3
Pada tahun 2017, Provinsi Jawa Barat memiliki kasus diare yang ditangani sebanyak
858.546 (83.52%) orang dari target 1.028.009 orang. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Barat tahun 2017, angka kesakitan diare adalah 214/1.000 penduduk. Di kabupaten
Cirebon sendiri, kasus diare yang ditangani melebih target sampai 46%, dimana pasien diare
yang ditangani di kabupaten Cirebon sebanyak 67.540 orang dari target 46.215 orang.6

2.1. Input
Input, meliputi sumber tenaga, biaya penyelenggaraan pelayanan, kebijakan dan pedoman
pelaksanaan kegiatan serta bahan/alat untuk pengumpulan dan pengolahan data. Elemen-
elemen yang masuk kedalam input dapat disebut sebagai Man (ketenagaan/SDM), Money
(dana/biaya), Material (bahan, sarana dan prasarana) dan Method (metode).

2.1.1. Man (Ketenagaan / SDM)


Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertanggung jawab dalam pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Diare yang terdapat di
Puskesmas Karangsari tahun 2018 dilakukan oleh 2 dokter umum, 14 perawat, dan 21
bidan.
2.1.2. Money (dana/biaya)
Sumber dana Puskesmas Karangsari untuk Upaya Program Diare berasal dari
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

2.1.3. Material (Bahan, Sarana, Prasarana)


Sarana prasarana serta bahan yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraaan
program P2M diare di Puskesmas Karangsari berupa :
 Ruangan P2P, yaitu ruangan khusus untuk pemberantasan penyakir menular
 Penyuluhan : fasilitas dengan buku panduan dan bagan panduan manajemen
terpadu balita sakit (MTBS), penyediaan zinc terutama untuk penderita diare
balita.
 Puskesmas pembantu sebanyak 2 unit dan posyandu sebanyak 75 unit

2.1.4. Method (Metode)


Metode yang digunakan :
- Penemuan Penderita Diare
- Rehidrasi Rumah Tangga
- Penyuluhan Diare ke Posyandu
- Penguatan Jejaring Kader dalam Rangka Meningkatkan Cakupan Diare
- Pemantauan Tatalaksana Diare ke Bidan
- Home Care hari ke 4, 7, 10 (bagi penderita diare balita yang di beri Zinc)
2.2. Proses
Proses, meliputi perencanaan program dalam tahun, bulan yang mencakup penentuan target/sasaran, anggaran dan
penanggung jawab kegiatan, penggerakan pelaksanaan program dan pengawasan atau penilaian program. Pada program P2M
Diare di Puskesmas Karangsari, kegiatan yang dilakukan yaitu:

Tabel 2.2 Proses dalam Upaya Diare


Kegiatan Tujuan Target Sasaran Lokasi
Volume
No Sasaran Pelaksana Jadwal Pelaksanaa
Jumlah % kegiatan
n
1 Penemuan Penanganan Kasus 1783 100 Dokter, 1 org x 9 Januari s/d 9 desa
penderita lebih dini semua perawat, desa x Desember
diare pada umur bidan kss 2018
penderita dalam
diare setahun x
30.000
2 Rehidrasi Pemantauan Kasus 557 100 Dokter, 1 org x 9 Januari s/d 9 desa
rumah penderita diare perawat, desa x Desember
tangga diare balita bidan kss 2018
dalam
setahun x
30.000
3 Penyuluhan Pengenalan Masyarak 78 100 Dokter, 1 org x Januari s/d 9 desa
diare ke derajat at perawat, 78 Desember
posyandu dehidrasi, bidan posyandu 2018
pemahaman x 30.000
tentang
pentingnya
pemberian
oralit dan
zinc bagi
penderita
balita
4 Penguatan Untuk lebih Kader 9 100 Programm 1 org x 1 Maret 2018 9 desa
jejaring mudah posyandu er diare keg.
kader dalam mendapatka dalam
rangka n dan setahun x
meningkatka menangani 78
n cakupan kasus diare posyandu
diare x 5 kader
x 30.000
5 Pemantauan Mengetahui Bidan 9 100 Programm 1 org x 9 Februari 9 desa
tatalaksana tatalaksana desa er diare desa x 2018
diare ke diare ke 30.000
bidan desa bidan desa
6 Home Care Pemantauan Penderita 558 100 Programm 1 org x 9 Januari s/d 9 desa
hari ke kepatuhan diare er diare desa x 3 Desember
4,7,10 (bagi minum zinc balita kss tiap 2018
penderita bagi bulan x
diare balita penderita 30.000 x
yang diberi diare balita 3
Zinc) kunjunga
n
2.3. Output
Output meliputi cakupan atau hasil-hasil dari suatu kegiatan program. Hasil dari
kegiatan dan pelayanan program P2M Diare di Puskesmas Karangsari pada tahun 2018
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. Hasil Kegiatan Program P2M Diare di Puskesmas Karangsari Tahun
2018
Target Cakupan
Kesenjanga
No Indikator Jumla % Jumlah %
n
h
1 Penemuan penderita diare 1783 100 792 44 56
2 Rehidrasi Rumah Tangga 549 100 268 49 51
3 Penyuluhan diare ke posyandu 78 100 78 10 -
0
4 Penguatan jejaring kader dalam 9 100 9 10 -
rangka meningkatkan cakupan 0
diare
5 Pemantauan tatalaksana diare ke 9 100 9 10 -
bidan desa 0
6 Home care hari ke 4,7,10 549 100 268 49 51

Berdasarkan tabel yang disajikan diatas, didapatkan penemuan penderita diare di


Puskesmas Karangsari paada tahun 2018 adalah 792 orang (44%) dari target yang berjumlah
1783 orang, sehingga didapatkan kesenjangan dari pencapaian tersebut sebanyak 991 orang
(56%).
Capaian rehidrasi rumah tangga yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Karangsari
pada tahun 2018 sebanyak 268 orang (49%) dari target yang berjumlah 549 orang, sehingga
didapatkan kesenjangan dari pencapain tersebut sebanyak 281 orang (51%).
Capaian dari kegiatan penyuluhan diare ke posyandu yang dilakukan oleh petugas
Puskesmas Karangsari pada tahun 2018 sudah mencapai target dengan jumlah capaian
sebanyak 78 posyandu.
Capaian penguatan jejaring kader dalam rangka meningkatkan cakupan diare oleh
Puskesmas Karangsari pada tahun 2018 sudah mencapai target dengan jumlah capaian
sebanyak 9 desa.
Capaian pemantauan tatalaksana diare ke bidan desa oleh petugas Puskesmas Karangsari
pada tahun 2018 sudah mencapi target dengan jumlah capaian sebanyak 9 desa.
Capaian home care hari ke 4,7,10 yang dilakukan oleh pertugas Puskesmas Karangsari
pada tahun 2018 sebanyak 268 orang (49%) dari target yang berjumlah 549 orang, sehingga
didapatkan kesenjangan sebanyak 281 orang (51%).

5.1.Outcome
Outcome atau sasaran program adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari suatu
program yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan. Outcome yang
didapatkan dari Program Penyakit Menular (P2M) Diare di Puskesmas Karangsari pada
tahun 2018 adalah :
Tabel 2.4 Identifikasi dan Penetapan Pemecahan Masalah yang Ditemukan dari
Kegiatan Program P2M di Puskesmas Karangsari Tahun 2018
No Prioritas Penyebab Masalah Pemecahan Masalah
Penyebab Potensial Uraian Penyebab
Masalah Terpilih
1 Penemuan Manusia Petugas belum Pertemuan dengan jejaring
kasus koordinasi dengan tempat prkatek swasta
diare tidak lintas program dan
mencapai jejaring
Petugas belum Pelatihan internal MTBS
target
mengikuti pelatihan untuk semua tenaga medis
hanya
MTBS
mencapai
Metode Penyuluhan diare Dilakukan koordinasi
792 Kasus
belum maksimal dengan linprog dan bides
sekitar
dalam penyuluhan
44% dari
program
target Tidak ada koordinasi
1783 lintas Dilakukan koordinasi
kasus pada dengan lintas program
program/sektoral
tahun Rekap data hanya dari Pertemuan kader posyandu

2018 di pelayanan, penemuan untuk meningkatkan

UPT kasus oleh kader cakupan diare


posyandu belum
Puskesmas berjalan
Petugas tidak
Karangsari
melakukan standar Dilakukan refreshing
tatalaksanan diare
tatalaksana diare
Sarana Fasilitas format, buku Monitoring penggunaan
panduan dan bagan fasilitas, buku panduan,
MTBS di tempat dan bagan MTBS
layanan
Dana Biaya operasional
kegiatan belum ada
Lingkungan Belum menerapkan Dilakukan penyuluhan
PHBS tentang PHBS

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bahawa capaian dalam penemuan kasus diare di
Puskesmas Karangsari pada tahun 2018 masih berada di bawah target, yaitu 44% dari target.
Hal ini disebabkan oleh:
- Belum dilakukannya koordinasi dari petugas dengan lintas program dan jejaring,
sehingga dilakukan pengajuan usul untuk melakukan pertemuan dengan jejaring
tempat praktek swasta.
- Pelatihan MTBS belum diikuti oleh petugas, sehingga dilakukan pengajuan usul
untuk dilakukkannya pelatihan internal MTBS untuk semua tenaga medis.
- Rekap data yang diterima hanya berasal dari pelayanan unit dalam dan luar gedung
sedangkan penemuan kasus diare oleh kader belum berjalan, sehingga harus
dilakukan pertemuan kader posyandu untuk meningkatkan cakupan diare.
- Standar tatalaksana diare tidak dilakukan oleh petugas, sehingga perlu dilakukan
refreshing tatalaksana diare.
- Penyuluhan diare yang belum maksimal, sehingga harus dilakukan koordinasi
dengan linprog dan bides dalam penyuluhan diare.
- Koordinasi lintas program/sectoral yang belum berjalan, sehingga koordinasi perlu
dilakukan dengan lintas program.
- Fasilitas format, buku panduan dan bagan MTBS di tempat lauanan, sehingga
diusulkan untuk memonitoring penggunaaan fasilitas format, buku panduan, dan
bagan MTBS.
- PHBS belum diterapkan, sehingga diusulkan untuk melakukan penyuluhan ulang
tentang PHBS.

BAB III
PEMBAHASAN

Pada Evaluasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) akibat diare
dapat dilakukan dengan peninjauan yang didasari oleh Input, Proses, dan Output yang
dilaksanakan di Puskesmas Karangsari, berupa :
1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertanggung jawab dalam pelayanan Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Diare yang terdapat di Puskesmas Karangsari
tahun 2018 dilakukan oleh 2 dokter umum, 14 perawat, dan 21 bidan.
2. Sumber dana Puskesmas Karangsari berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
3. Ketersediaan darana dan prasarana berupa oralit dan zinc dan sarana ruangan P2P
(ruangan khusus untuk pemberantasan penyakit menular), fasiliatas buku panduan dan
bagan panduan MTBS, dan Posyandu.
4. Metode dalam penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas Karangsari dapat dikatakan
cukup karena sudah dilakukan penemuan penderita diare, rehidrasi rumah tangga,
penyuluhan diare ke posyandu, penguatan jejaring kader dalam rangka meningkatkan
cakupan diare, pemantauan tatalaksana diare ke bidan desa dan home care hari ke 4,7,10.
Namum, demi memaksimalkan berjalannya program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular (P2M) diare harus dilakukan peningktan pelaksanaan program-
program tersebut, karena belum semua program mencapai target yang tepat.
5. Dalam proses pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
(P2M) diare belum dapat dikatakan maksimal bila merujuk pada data output dan outcome
dari program ini. Dari enam indikator program, hanya tiga yang mencapai target yang
telah ditentukan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Jumlah kasus penularan penyakit diare di Puskesmas Karangsari, Kecamatan Weru,
Kabupaten Cirebon pada tahun 2018 sebanyak 792 kasus.
2. Cakupan penilaian kerja program penyakit menular diare di Puskesmas Karangsari
didapatkan capaian penemuan penderita diare adalah 792 kasus dari 1783 kasus dengan
kesenjangan 56%, capaian rehidrasi rumah tangga adalah 268 rumah tangga dari 549
rumah tangga dengan kesenjangan 51%, capaian dari penyuluan diare ke posyandu
mencapai 100%, capaian penguatan jejaring kader dalam rangka meningkatkan cakupan
diare mencapai 100%, capaian pemantauan tatalaksana diare ke bidan desa mencapai
100%, dan capaian dari home care hari ke 4,7,10 adalah 268 rumah tangga dari 549
rumah tangga dengan kesenjangan 51%.
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Diare di puskesmas
karangsari belum seluruhnya mencapai target cakupan dalam mencegah dan
mengendalikan kasus diare.

5.2. Saran
1. Dukungan dari semua pihak agar upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular (P2M) di tahun yang akan datang menjadi lebih baik lagi.
2. Keberhasilan beberapa program dari Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
(P2M) akibat diare yang dicapai oleh Puskesmas Karangsari, harus tetap dipertahankan
dan program yang belum tercapai harus ditingkatkan lebih baik lagi untuk tahun yang
akan datang.
3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dari berbagai pihak di sekitar lingkungan
Puskesmas Karangsari, Kabupaten Cirebon.
4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan jejaring tempat praktek swasta untuk
pelaporan kasus diare.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Capaian Pembangunan Kesehatan Tahun


2011. 2010
2. Azrul A. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan;1996.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2019.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf
4. Subagyo B, Santoso NB. Diare akut. In: Juffrie M SS, Oswari H, Arief S, Rosalina I,
Mulyani NS, , ed. Buku Ajar Gartroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI;
2010:87-118.
5. Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Karangsari Tahun 2018. Diunduh dari :
https://www.scribd.com/document/414136719/laporan-tahunan-PUSKESMAS-2018-ok-
docx
6. Dinas Kesehatan Provinzi Jawa Barat. Profil Kesehatan tahun 2017.
http://diskes.jabarprov.go.id/dmdocuments/01b3018430a412a520e2b4a4b9d9864f.pdf

Anda mungkin juga menyukai