Dokumen :
No. Revisi :
Tgl.Terbit :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT KERJA
1
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WANASARI
Jl. Raya Klampok No. 20 Wanasari Brebes 52252
Telp. (0283) 671968
Email : pusk.wanasari@gmail.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Pedoman
Pengorganisasian Unit Kerja Wanasari. Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja ini disusun sebagai acuan
bagi Penanggung jawab Manajemen Mutu, penanggungjawab upaya dan pelaksana kegiatan Puskesmas
Wanasari dalam melaksanakan tata pengorganisasian Unit Kerja
Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Wanasari ini berlaku sejak tanggal dikeluarkannya kata
pengantar ini. Pedoman ini memuat definisi, ruang lingkup, tata laksana pelaksanaan pengorganisasian
Unit Kerja dan dokumentasinya. Dengan tersusunnya pedoman ini, diharapkan dapat mempermudah dan
meningkatkan kualitas pelaksanaan pengorganisasian Unit Kerjadi Puskesmas Wanasari.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim akreditasi, tim mutu, penanggungjawab upaya
dan para pelaksana yang telah mempersiapkan pedoman ini dengan baik. Sumbangsih kritik dan saran
yang membangun dari semua pegawai Puskesmas Wanasari dan pihak terkait senantiasa kami harapkan
demi perbaikan Pedoman ini di masa mendatang.
Semoga pedoman ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi peningkatan kualitas
manajemen dan pelayanan Puskesmas Wanasari agar visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas dapat
terwujud.
Wanasari, 2017
dr. ROFIQOH, MM
2
3
PEDOMAN
BAB I PENDAHULUAN
4
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
1. Keadaan Umum
Luas wilayah kerja Puskesmas Wanasari sebesar ± 33,37 km² dari luas wilayah
Kecamatan Wanasari yang terletak dibagian utara Kecamatan Wanasari. Wilayah kerja
Puskesmas Wanasari meliputi7 desa yaitu:
a. Desa Pesantunan
b. Desa Klampok
c. Desa Keboledan
d. Desa Kupu
e. Desa Dumeling
f. Desa Kertabesuki
g. Desa Sawojajar
Batas Wilayah kerja Puskesmas Wanasari sebagai berikut :
Batas Utara :Laut Jawa
Batas Timur : Kecamatan Brebes
Batas Barat :Kecamatan Bulakamba
Batas Selatan :Wilayah Puskesmas Sidamulya
2. Demografi
6
1. Pesantunan 7.763 7.347 15.110
3. Sosial Ekonomi
Keberhasilan program pembangunan masyarakat sangat tergantung dari kondisi sosial
ekonomi masyarakat.Adapun indikator kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat dillihat
diantaranya dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan masyarakat. Data Statistik
tingkat Kecamatan Wanasari menunjukan bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas Wanasari dilihat dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan
sebagai berikut:
a. Tingkat Pendidikan
1. Tidak tamat SD :13.277 Orang
2. Tamat SD : 19.900 Orang
3. Tamat SMP : 10.068 Orang
4. Tamat SLTA : 8.164 Orang
5. Tamat PT : 1.166 Orang
b. Tingkat Pekerjaan
1. Petani pemilik tanah: 11.298 Orang
2. Petani buruh : 19.206 Orang
3. Pengusaha sedang/besar : 122 Orang
4. Buruh industri : 892 Orang
5. Buruh bangunan : 2.689 Orang
6. Pedagang : 3.005 Orang
7. PNS/TNI : 472 Orang
7
8. Pensiunan : 87 Orang
9. Peternak : 11.289 Orang
10. Nelayan : 5609 Orang
4. Sumberdaya Manusia
Jumlah sumber daya manusia, Sampai dengan Desember 2014 jumlah tenaga yang
bekerja di lingkungan Puskesmas Wanasari I Pegawai Negeri Sipil sebanyak 33 orang
dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 3 orang, 1 orang dokter MoU, 1 orang
Psykolog, 1 orang akuntansi dan 3 orang honor harian lepas.
Data yang menyangkut derajat kesehatan untuk tahun 2017 yang dinyatakan
dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka kematian bayi, angka kematian
balita, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar. Gambaran
derajat kesehatan di Puskesmas Wanasari I sebagai berikut:
PENCAPAIAN (%)
NO INDIKATOR TARGET
2016 2017
8
7 Cakupan balita yang sudah SDIDTK ≥98% 56,06 92,34
Tahun 2013, jumlah sasaran Ibu Hamil ada 410 jiwa, Ibu Bersalin ada 365 jiwa,
dan Ibu Nifas 365 jiwa. Kunjungan Ibu Hamil untuk yang pertama kali atau yang
disebut dengan K-1 masih bisa dipertahankan sama seperti tahun 2012 yaitu
mencapai 410 jiwa (100%), ini berarti bahwa tingkat kesadaran Ibu Hamil dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan sudah baik, sedang untuk kunjungan K-4
mengalami peningkatan dari 88,44%(2012) menjadi 98,78%, pencapaian ini
melebihitarget standar nasional sebesar 95%. Kondisi ini disebabkan karena tingkat
kesadaran untuk memeriksakan kehamilannya di fasilitas pelayanan kesehatan dan
juga sistem pencatatan dan pelaporan ibu hamil sudah baik.
Jumlah kematian maternal (Ibu hamil, bersalin dan nifas) pada tahun 2013
tidak ada, kegiatan yang dilakukan adalah dengan selalu memberikan promosi
9
kepada ibu-ibu hamil dengan mencegah 3T (terlambat), yaitu dengan mengenali
bahaya dan mengambil keputusan, mencapai fasilitas yankes, dan mendapat
pelayanan adekuat di RS, dan juga cegah (4T) terlalu Muda untuk menikah, terlalu
tua untuk hamil, terlalu sering untuk hamil, dan terlalu banyak untuk melahirkan.
3. Gizi Masyarakat
Tabel. Pencapaian Kegiatan Program Gizi
PENCAPAIAN (%)
NO INDIKATOR TARGET
2012 2013
10
4 Cakupan bayi (6-11 bln) yg diberi kapsul vit A
≥95% 100 100
dosis tinggi 1 kali
9 Ibu hamil mendapat tablet Besi (Fe) 90 tablet 97% 87,60 97,31
Jumlah seluruh balita di posyandu tahun 2013 adalah 2.040 Balita, yang
melakukan penimbangan secara teratur mencapai 1.849 Balita (90%), hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat untuk menimbangkan balitanya di
posyandu sudah cukup baik. Hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) jumlah balita
yang dipantau, menurut penilaian status gizi balita terdapat balita gizi buruk
sebanyak 13 anak (0,70%), gizi kurang mencapai sebanyak 186 (10,06%), gizi baik
mencapai 1619 (87,56%), dan gizi lebih sebanyak 31 anak (1,68%) apabila
dibandingkan dengan tahun 2012 angka gizi buruk mengalami peningkatan namun
angka gizi lebih mengalami penurunan.
11
Tambahan) berupa MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan rujukan ke
Rumah Sakit.
Jumlah Rumah Tangga bebas asap rokok dari 695 RT. Yang sudah bebas
asap rokok ada 52,81%(target 50%). Jika dilihat dari pengelolaan sampah dalam
rumah tangga sampel tersebut 23% sudah mengeola sampah dengan baik dan
benar.
12
melakukan kegiatan setiap bulannya, rata-rata tiap posyandu memiliki lebih dari 5
orang kader.
13
Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
walaupun secara umum upaya penanggulangannya telah semakin baik
dengan terbukti angka kesakitan yang makin menurun. 100% diare pada
Balita telah ditangani sehingga kematian Balita karena diare dilaporkan nihil.
Dalam program P2 Diare di Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
lingkungan tidak bisa lepas dari program dan kegiatan di lintas sektor dan
program.
14
direncanakan pada 2 lokasi terealisasi 100%. Permasalahan sulitnya
penanggulangan DBD antara lain karena belum adanya vaksin untuk upaya
preventif, dan upaya promosi yang telah ada belum dapat benar-benar
membudayakan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang
Nyamuk DBD (PSN-DBD). Tanpa kesadaran masyarakat untuk memutus
mata rantai penularan DBD dengan gerakan PSN maka upaya aparat
pemerintah tidak akan berarti. Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
pencapaiannya adalah 20/100.000(target 50 orang per 100.000)
d. Program Imunisasi
Program imunisasi untuk bayi di Puskesmas Wanasari I telah menunjukkan
hasil yang baik dilihat dari persentase cakupan bayi yang mendapat imunisasi
lengkap telah tercapai melebihi 100%. Pemberian pelayanan immunisasi
langsung ke sasaran bayi, ibu hamil, wanita subur (calon pengantin) dan anak
15
sekolah Cakupan imunisasi tahun 2017 dengan sasaran 372 anak adalah
sebagai berikut :
1. BCG : 372(100%)
2. DPT I : 372(100%)
3. HB : 371(99,7%)
4. CAMPAK : 372(100%)
5. IPV : 372(100%)
Hasil kegiatan BIAS tahun 2013 mencapai 99,89 % dengan sasaran 250 siswa
adalah sebagai berikut:
16
6 Cakupan SPAL 95% 75
Sedangkan menurut hasil pengawasan kualitas air pada tahun 2013 telah
memeriksa kualitas air sebanyak 48 sampel terdiri dari pemeriksaan kualitas air
sebanyak 24 sampel diperiksa bakteriologi dan 24 sampel diperiksa secara
kimia. Jumlah sampel air yang diperiksa secara bakteriologis memenuhi syarat
sebanyak 9 sampel (37,5%) yang memenuhi syarat, dan secara kimiawi dari uji
petik sebanyak 24 sampel sampel (100%) sampel yang diperiksa secara kimia
memenuhi syarat.
Penyehatan Perumahan
17
Pada tahun 2012 data jumlah rumah sebanyak rumah sebanyak 8.604 buah dan
dari jumlah rumah tersebut kategori sehat sebanyak 5.919 rumah atau
(68,79%).Untuk menunjang P2DBD pelaksanaan sanitasi lingkungan sangat
penting dilakukan terutama dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) yang dapat dinilai dalam kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB)
dengan indikator Angka Bebas Jentik (ABJ). Pada tahun 2012 dari rumah yang
dipantau sejumlah 1.830 rumah dengan rumah bebas jentik sebanyak 1.771
(96.77%)., untuk itu upaya promosi kesehatan masyarakat untuk memotivasi
membudayakan PSN perlu terus dilakukan.
b. Sanitasi Permukiman
Pada tahun 2012 dari 8.706 KK telah dilakukan pemeriksaan jamban sebanyak
5.919 rumah, dan dari jumlah tersebut memenuhi syarat kesehatan sebanyak
5.919 (100%), sedangkan bangunan menggunakan SPAL diperiksa sebanyak
4.525 unit, sedangkan rumah dengan tempat sampah memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 8.604.
18
Penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan sebagai salah satu upaya
promotif preventive untuk mengurangi angka penggunaan Napza baik di
masyarakat maupun institusi. Pencapaian penyuluhan P3 Napza tahun 2012
tercapai sebesar
a. SE secara pasif adalah jemaah haji secara aktif mengirimkan K3JH (Kartu
Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji) setelah 14 hari setibanya asal ke
Puskesmas pemeriksaan awal/terdekat.
b. SE secara aktif adalah petugas puskesmas mengunjungi ke rumah
jemaah haji untuk mengetahui kondisi kesehatannnya apabila setelah 14
hari jemaah haji tidak mengirimkan K3JH.
Tahun 2010 dilakukan pemantauan haji sebanyak 41 orang yang tersebar di 4
desa.
TAHUN
NO BULAN
2010 2011 2012
19
3 Maret 3.687 3405 2990
4,000
3,500
3,000
2,500
2,000
2010
1,500 2011
2012
1,000
500
-
i i t l ei ni li s r r r r
uar uar are pri M Ju Ju stu be obe be be
n r M A u m t m m
Ja Feb Ag epte Ok ope ese
S N D
20
Dari Tabel dan grafik diatas dapat dilhat terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien
terutama untuk tahun 2012, hal ini sudah dapat dilihat pada awal tahun.Apabila dilihat
pada system pembayaran, ternyata pasien yang menggunakan fasilitas jamkesmas
yang mengalamai penurunan.
20,000
18,000
16,000
14,000
12,000
10,000 2011
2012
8,000
6,000
4,000
2,000
-
Bayar Askes Jamkesmas JPKM Jamkesos GR
Kunjungan pasien untuk tahun 2012 masih di dominasi oleh BPU kemudian berturut-
turut diikuti KIA&KB, Laboratorium, BP.Gigi dan Konsultasi.
21
Gizi, Kesling,Psiko 2.237 1.571
22
DATA SARANA DAN PERALATAN KESEHATAN
PUSKESMAS WANASARI I
Jumlah sumber daya manusia, Sampai dengan Desember 2012 jumlah tenaga
yang bekerja di lingkungan Puskesmas Wanasari I Pegawai Negeri Sipil
sebanyak 33 orang dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 3 orang bidan,1
orang dokter MoU, 1 orang Psykolog dan 3 orang honor harian lepas.
No Jabatan Jumlah
Kelompok Jabatan Struktural
Kepala Puskesmas 1
23
Ka.Sub Bag TU 1
Kelompok Jabatan Fungsional Umum
Penyusun Program dan Laporan 0
Pengadministrasi Barang 1
Pengadministrasi Keuangan 2
Pengadministrasi Umum. 4
Kelompok Jabatan Fungsional Khusus
Dokter Umum 2
Dokter Gigi 1
Bidan 5
Perawat 6
Perawat Gigi 2
Asisten Apoteker 2
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1
Sanitarian 1
Nutrisionis 1
Pranata Laboratorium 1
Perkam Medis 2
Tenaga MoU & Pegawai Tidak Tetap
Dokter Umum 1
Psykolog 1
Bidan Desa 3
24
POLA SEPULUH BESAR PENYAKIT
25
Kasus terbanyak yang terdiaknosisadalah Common Cold/Nasopharyngitis
Akut sebanyak 1603 kasus, penyakit pulpa dan jaringan peripikal sebanyak
814 kasus, diikuti Schizophrenia 524 kasus, data selengkapnya dapat dilihat
dari selengkapnya sebagai berikut:
Untuk Usia 45 – 54 tahun
Kasus terbanyak pada kelompok umur 45-54 tahun adalah common
cold/Nasopharyngitis sebanyak 805 kasus, hipertensi primer sebanyak 631
kasus, gangguan sendi 463 kasus, data selengkapnya lihat lampiran.
Untuk Usia 55 – 59 tahun
Kasus terbanyak yang terdiagnosis adalah hipertensi primer 363 kasus,
common cold/nasopharyngitis akut sebanyak 328 kasus, Gangguan sendi 250
kasus.
Untuk usia 60 – 69 tahun
Kasus yang ditemukan pada kelompok umur ini adalah hipertensi primer
sebanyak 700 kasus, Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 463
kasus, gangguan sendi sebanyak 426 kasus, data selengkapnya dapat dilihat
Lampiran.
Untuk usia > 70 tahun
Kasus yang ditemukan pada kelompok umur ini adalah hipertensi primer
sebanyak 589 kasus, gangguan sendi 326 kasus, Common
Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 276 kasus, data selengkapnya dapat
dilihat dalam Lampiran.
Untuk semua golongan umur
Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 6.673 kasus, hipertensi primer sebanyak
2.600 kasus, gangguan sendi ada 1.890 kasus. penyakit pulpa dan jaringan peripikal
sebanyak 1.642 kasus, sindroma nyeri kepala sebanyak 1.258 kasus. Diabetes melitus
(NIDDM) sebanyak 928 kasus, dermatitis kontak alergi sebanyak 903 kasus Gout
sebanyak 865 dan Anemia defisiensi besi 776 kasus. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
26
BAB III VISI, MISI, TATA NILAI PUSKESMAS
A. Visi
Reformasi di bidang kesehatan telah menetapkan Visi Pembangunan Kesehatan
Kabupaten Brebes“Terwujudnya Masyarakat Brebes Sehat yang Mandiri, Berdaya
Saing dan Berkeadilan”. Perwujudan masyarakat yang maju dan tercukupi kebutuhan
lahiriah dan batiniahnya ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup dan kehidupan
masyarakat. Pencapaian kondisi sejahtera dalam arti masyarakat yang keadaan
ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta spiritualnya baik adalah dengan upaya
peningkatan kreatifitas untuk mencapai keunggulan/prestasi sehingga dapat bertahan
dan bersaing dalam berbagai bidang kehidupan, disamping upaya untuk mewujudkan
keadilan dan kesetaraan gender dengan peningkatan akses dan partisipasi perempuan
dalam pembangunan.
27
Puskesmas WanasariI dalam mewujudkan visi Kabupaten tersebut mempunyai
visi “Menjadi Mitra Utama dan Pertama dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat”
utamanya untuk masyarakat diwilayah kerja puskesmas Wanasari I.
Untuk dapat mewujudkan Visi “Menjadi Mitra Utama dan Pertama dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat”, ditetapkan lima misi pembangunan kesehatan
sebagai berikut.
D.
28
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas
KaSubBag TU
KELOMPOK JABATAN
Pengadministrasi Umum
FUNGSIONAL :
Pengadministrasi Keuangan
DOKTER Pengadministrasi Barang
DOKTER GIGI Penyusun Program dan
BIDAN Laporan
PERAWAT
PERAWAT GIGI
ANALIS KESEHATAN
NUTRISIONIST
SANITARIAN
PENYULUH KESEHATAN
ASISTEN APOTEKER
PEREKAM MEDIS
PSIKOLOG
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
KEPALA
PUSKESMAS
Kepala UPT :
1. Kepala UPT dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas
2. Kepala UPT menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
secara berkala melalui Sekretaris
Organisasi :
1. Setiap kepala satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggungjawab kepada atasannya dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya.
2. Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh kepala satuan organisasi diolah
dan dipergunakan sebagai bahan laporan kepada atasan serta untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.
3. Setiap laporan yang disampaikan kepada atasan, untuk tembusan laporan
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
BAB IV
BAB VII
PENUTUP