Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten.
Puskesmas Rejoso
Puskesmas Rejoso adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di salah satu kecamatan
yang ada di Kabupaten Pasuruan, yang memiliki luas mencapai 125,11 km2 yaitu Kecamatan Rejoso.
Kecamatan Rejoso menjangkau 16 Desa yang menjadi wilayah kerjanya antara lain Desa Sadengrejo,
Pandanrejo, Ketegan, Toyaning, Arjosari, Kemantrenrejo, Segoropuro, Patuguran, Rejoso Lor,
Kawisrejo, Rejoso Kidul, Kedungbako, Manikrejo, Karangpandan, Sambirejo, dan Jarangan. Jumlah
penduduk yang ada di Kecamatan Rejoso sebesar 48.402 jiwa. Desa dengan jumlah penduduk
terbanyak adalah Desa Toyaning, dengan jumlah penduduk sebesar 4.553 jiwa. Sedangkan desa
dengan jumlah terendah adalah Desa Ketegan, dengan jumlah penduduk sebesar 1.472 jiwa.
Kondisi Geografis
Kecamatan Rejoso merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan, yang
memiliki luas mencapai 125,11 km2. Kecamatan Rejoso sebesar 90% merupakan dataran rendah dan
sisanya sebesar 10% merupakan dataran tinggi. Secara administratif batas-batas wilayah Kecamatan
Rejoso adalah sebagai berikut :
Puskesmas Rejoso terletak di Kecamatan Rejoso menjangkau 16 Desa yang menjadi wilayah
kerjanya antara lain Desa Sadengrejo, Pandanrejo, Ketegan, Toyaning, Arjosari,
Kemantrenrejo, Segoropuro, Patuguran, Rejoso Lor, Kawisrejo, Rejoso Kidul, Kedungbako,
Manikrejo, Karangpandan, Sambirejo, dan Jarangan
Demografi
Berdasarkan data yang bersumber dari Kecamatan Rejoso Tahun 2020, jumlah penduduk yang
ada di Kecamatan Rejoso sebesar 48.402 jiwa. Desa dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Desa
Toyaning, dengan jumlah penduduk sebesar 4.553 jiwa. Sedangkan desa dengan jumlah terendah
adalah Desa Ketegan, dengan jumlah penduduk sebesar 1.472 jiwa. Berikut ini merupakan distribusi
jumlah penduduk berdasarkan desa di Kecamatan Rejoso :
Tabel Distribusi Jumlah Penduduk di Kecamatan Rejoso Tahun 2020
Jumlah Penduduk
No. Nama Desa
Laki-laki Perempuan Total
1 Sadengrejo 1.572 1.587 3.159
2 Pandanrejo 1.352 1.345 2.697
3 Ketegan 738 734 1.472
4 Toyaning 2.280 2.273 4.553
5 Arjosari 2.160 2.154 4.314
6 Kemantrenrejo 2.155 2.127 4.282
7 Segoropuro 1.755 1.750 3.505
8 Patuguran 1.152 1.146 2.298
9 Rejoso Lor 1.912 1.878 3.790
10 Kawisrejo 1.623 1.590 3.213
11 Rejoso Kidul 1.650 1.640 3.290
12 Kedungbako 890 888 1.778
13 Manikrejo 938 944 1.882
14 Karangpandan 852 844 1.696
15 Sambirejo 1.835 1.796 3.631
16 Jarangan 1.422 1.420 2.842
Jumlah 24.286 24.116 48.402
Sumber : Kecamatan Rejoso dan Laporan KIA Puskesmas Rejoso Tahun 2020 (2020)
Sarana Kesehatan
Untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan maka puskesmas didukung oleh jaringan
pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas kesehatan yaitu :
Pembiayaan Kesehatan
Anggaran kesehatan di Puskesmas Rejoso merupakan anggaran pembiayaan yang bersumber
dari kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat (PAD), kegiatan pelayanan kesehatan dijamin
pemerintah daerah (DAU), kapitasi JKN, dan bantuan operasional kesehatan (BOK).
Situasi Derajat Kesehatan dan Upaya Kesehatan
Pada tahun 2020 angka kematian ibu di wilayah Puskesmas Rejoso sebanyak 1 orang dari 761
ibu hamil dengan presentase 0,13%. Sedangkan angka kematian neonatal sebanyak 5 neonatal dari
391 kelahiran dengan presentase 1,28% hal ini disebabkan masih banyak ditemukannya BBLR di
beberapa desa dan jumlahnya mencapai 5 bayi. Gizi buruk yang ditemukan 2 balita dan
mendapatkan perawatan 2 balita dengan presentase 100%. Pada tahun 2020 angka kesakitan DBD
dengan jumlah penemuan 8 dari jumlah penduduk 48.402 jiwa dengan presentase 0,017%.
Berbagai upaya kesehatan yang telah dilakukan diantaranya pelayanan kesehatan ibu dan
anak mulai dari pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, komplikasi kebidanan, kontrasepsi,
penanganan komplikasi neonatal, kunjungan neonatal, imunisasi dan pemberian vitamin A. Terdapat
pelayanan kesehatan kepada usia lanjut, pengendalian penyakit tidak menular dan tidak menular,
pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik seperti DBD dan malaria, pengendalian PD3I, dan
upaya peningkatan sanitasi kesehatan.
Beberapa contoh cakupan pelayanan kesehatan yang tercapai sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan antara lain :
a. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani mencapai 101,18%
b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 100%
c. Cakupan kunjungan neonatal 1 kali mencapai 102,23%