Anda di halaman 1dari 35

PROFIL PUSKESMAS

UPT PUSKESMAS PROPPO

KABUPATEN PAMEKASAN
TAHUN 2019
BAB I

1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya

kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Upaya yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya

Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan

Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh

Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar

terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakan global dan

nasional.Yang termasuk di dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi

Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga

Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular serta Pengobatan.

Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan

Kabupaten dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat, apabila

puskesmas belum mampu menyelenggarakannya tetapi telah menjadi

kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten wajib

menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain :

Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga , Upaya Kesehatan

Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya

2
Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Pengobatan

Tradisional , Perawatan Kesehatan Masyarakat dan lain sebagainya. Upaya

pelayanan Laboratorium / radiologi dan upaya pencatatan dan pelaporan

tidak termasuk kedalam pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari

setiap upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan

Puskesmas.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka

puskesmas harus melaksanakan manajemen yang baik. Manajemen

puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik

untuk menghasilkan output yang efektif dan efisien, dimana manajemen

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang manjadi satu

kesatuan saling terkait dan berkesinambungan. Perencanaan adalah suatu

proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk mengatasi

permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan

memenfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan

berdaya guna. Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi

masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, mulai dari tahap analisa

sampai rencana pelaksanaan yang akan dilakukan baik dari Upaya

Kesehatan Wajib maupun Upaya Kesehatan Pengembangan.

VISI DAN MISI

1. Visi

Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Proppo yang Mandiri Untuk

Hidup Sehat Tahun 2025

2. Misi

a. Mewujudkan Masyarakat Mandiri, Sehat, Sadar Gizi dan Perduli

Tehadap Lingkungan

3
b. Meningkatkan Mutu SDM Kesehatan dan Memberdayakan Masyarakat

di Bidang Kesehatan

c. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang sesuai Standart

B. TUJUAN

 Tujuan Umum :

Mengetahui gambaran kondisi Pembangunan Kesehatan di wilayah

kerja UPT Puskesmas Proppo.

 Tujuan Khusus

a) Menggambarkan kondisi derajat kesehatan masyarakat wilker UPT

Puskesmas Proppo dengan indikator Mortalitas, Morbiditas dan status

gizi

b) Menggambarkan Pencapaian Upaya Pelayanan Kesehatan sesuai

Indikator Indonesia Sehat

c) Menggambarkan Kondisi Sumber Daya Kesehatan dan Manajemen

Kesehatan.

d) Mengetahui Gambaran Permasalahan dan Hambatan Pencapaian

Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pamekasan

C. SISTEMATIKA PENYAJIAN

1. Sistematika

Sistematika penyajian Profil Kesehatann adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Gambaran Umum

BAB III : Situasi Derajat Kesehatan

BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan

BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

BAB VI : Penutup

4
2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data profil dilakukan dengan cara mengumpulkan laporan

bulanan dari para PJ Program/ pelyanan dan direkap oleh Tim Mutu

Puskesmas.

3. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang dikumpulkan kemudian di entry ke dalam format profil.

Kemudian dianalisa secara deskriptif, komparatif dan kecenderungan

yang disajikan dalam bentuk table dan grafis.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM

WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PROPPO

 KONDISI GEOGRAFIS

Kecamatan Proppo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Pamekasan. Kecamatan Proppo terdiri 27 (dua puluh tujuh) desa yang

dilayani oleh 2 (dua) puskesmas yaitu UPT Puskesmas Proppo dengan UPT

Puskesmas Panaguan. UPT Puskesmas Proppo terletak disebelah barat

Kabupaten Pamekasan dengan jarak dari ibu kota kabupaten sejauh 13 km

dan dengan luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Proppo 30,15 Km2. Adapun

batas wilayah kerja UPT Puskesmas Proppo yaitu:

 Sebelah Utara : Kecamatan Palengaan

 Sebelah Timur : Kecamatan Pamekasan

 Sebelah Selatan : Kecamatan Tlanakan

 Sebelah Barat : Desa Jambringin

Desa-desa yang termasuk wilayah kerja UPT Pukesmas Proppo

sebanyak 16 Desa (Sebelas desa lainnya termasuk Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Panaguan. Adapun 16 desa yang termasuk dalam wilayah kerja

UPT Puskesmas Proppo adalah:

Tabel 1 Wilayah Kerja UPT PuskesmasProppo

No Nama Desa No Nama Desa


1 Proppo 9 Rangperang Daya
2 Mapper 10 Kodik
3 Panglemah 11 Samatan
4 Pangorayan 12 Klampar
5 Billa’an 13 Toket
6 Lenteng 14 Karang Anyar
7 Banyubulu 15 Samiran
8 Rangperang Laok 16 Tlangoh

6
Gambar 1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Proppo

 DATA DEMOGRAFI

Data penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Proppo tahun 2019

sebesar 34.272 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.450

jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 17.822 jiwa. Jumlah

penduduk miskin sebanyak 27.297 jiwa, penduduk yang seluruhnya

dicakup oleh BPJS.

3000 2856
2685

2500
2304
2130
2056
2000 1903
1808 1761
1706 1675 1633 1622
1543 1505
1500 JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI
1192
1112
1047
980
JUMLAH PENDUDUK
1000 PEREMPUAN
722 667
681 631

500 435
412
270
252 217
206

7
Kepadatan penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Proppo

sebesar 1000 jiwa/1 km2. Kepadatan penduduk di sekitar perbatasan

dengan Kecamatan Pamekasan umumnya lebih tinggi dibandingkan

dengan kepadatan penduduk di desa lainnya.

Berdasarkan komposisi penduduk, kelompok umur produktif (15-64

tahun) masih cukup mendominasi dengan jumlah penduduk terbanyak

pada kelompok umur 15-19 tahun (11,36%) dan prosentase kelompok

umur bayi merupakan yang terkecil (1,48%).

 KEADAAN LINGKUNGAN

Kecamatan Proppo memiliki potensi sumber daya yang masih baik di

sector pertanian dan pertambangan

Kecamatan Proppo termasuk salah satu daerah yang memiliki areal

persawahan dan tegalan yang paling banyak. Secara umum pertanian

di Kec. Proppo dibagi menjadi dua sector :

1. Sektor Pertanian Tanaman Pangan terutama pada komuditas padi,

jagung yang terdapat di seluruh desa wilayah kec. Proppo, dan

juga komoditas kacang tanah, dan sayur yang banyak terdapat di

Desa Banyubulu dan Klampar.

2. Sektor Pertanian Holtikultura, di Wilayah Kecamatan Proppo jenis

komoditas yang cukup terkenal adalah mangga.

8
BAB III

STUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

Kematian merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk

menentukan derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Oleh

karena itu kematian ibu, bayi dan balita juga dijadikan indikator dalam

SDG’s (Sustanable Development Goals) yang harus tercapai pada tahun

2025

1. Kematian Bayi/ Balita

Pada tahun 2019 angka kematian bayi mencapai 4 bayi atau sebesar

0,8 %. Adapun trend angka kematian bayi di wilayah kerja

Puskesmas Proppo selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada

grafik dibawah ini,

TREND ANGKA KEMATIAN BAYI

UPT. PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

0 .9
0 .8 0.8
0 .8

0 .7

0 .6

0 .5
0.4 Kematian Bayi
0 .4

0 .3

0 .2

0 .1

0
20 16 20 17 2 018

Angka kematian bayi di Puskesmas Proppo untuk tahun 2019 sama

dengan tahun 2018 sebesar 0,8 % namun masih dibawah target

MDG’s sebesar 23/1000 KH.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pskesmas Proppo dan

jaringannya dalam rangka menurunkan angka kematian bayi/ balita

dari berbagai sumber dana baik APBD maupun APBN (BOK).

9
Kegiatan tersebut antara lain Kunjungan neonates risti, sweeping

bayi/ balita serta pelacakan kasus. Dengan adanya kegiatan tersebut,

diharapkan tidak ada lagi kasus kematian bayi/balita di Puskesmas

Proppo.

2. Kematian Ibu

Dalam tiga tahun terakhir, di Puskesmas Proppo tidak terjadi

kematian ibu. Namun demikian Puskesmas Proppo terus

mengantisipasi agar tidak terjadi kematian ibu di tahun-tahun

berikutnya dengan melaksanakan kegiatan – kegiatan seperti kelas

ibu hamil, pemantauan bumil risti serta kegiatan – kegiatan inovatif

lainnya melalui dana APBD dan BOK.

B. ANGKA KESAKITAN

Angka kesakitan merupakan indikator penting yang digunakan untuk

melihat derajat kesehatan masyarakat di dalam suatu wilayah. Indikator

yang digunakan untuk melihat angka kesakitan ini yaitu:

1. AFP

Dalam tiga tahun terakhir tidak terjadi kasus AFP di wilayah kerja

Puskesmas Proppo

2. TB Paru

TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang di temukan di

Puskesmas Proppo yaitu 39 kasus. Dari kasus tersebut angka

kesembuhannya sebanyak 19 orang (48,71%). Trend Jumlah Kasus

TB dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini

10
TREND KASUS TB PARU

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

45
39
40

35

30
24
25 23 22 Jml Kasus

20 Angka keberhasilan

15

10

0
2016 2017 2018

3. Pnemonia Balita

Pnemonia balita merupakan salah satu indikator dalam Standart

Pelayanan Minimal dengan target yang harus dicapai 100%. Pada

tahun 2019 kasus Pnemonia Balita di Puskesmas Proppo sebesar

143 kasus.

Kasus Pnemonia Balita di Puskesmas Proppo tahun 2017 – 2019

terlihat pada grafik dibawah ini:

TREND KASUS PNEMONIA BALITA

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

25 0
223

20 0

154
1 43
15 0

Jml kasus

10 0

50

0
2016 20 17 20 18

Trend Penemuan kasus Pnemonia Balita cenderung menurun dalam

tiga tahun terakhir. Adanya penurunan didukung oleh tertibnya

pencatatan dan pelaporan serta penegakan diagnose kasus

pneumonia balita sesuai dengan tata laksana kasus di Puskesmas

dan jaringnnya.

11
4. HIV/AIDS

HIV / AIDS merupakan penyakit menular dan masih dibilang baru di

Puskesmas Proppo dan Kabupaten Pamekasan pada umumnya.

Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus HIV/AIDS di Puskesmas

Proppo. Namun demikian penyuluhan ttg HIV/AIDS tetap

dilaksanakan dengan mengunakan dana dari BOK.

5. Diare

Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan

kematian apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, puskesmas

dan jaringannya harus selalu waspada dengan kejadian diare. Kasus

diare selama periode 3 tahun terakhir terlihat pada grafik dibawah ini :

TREND KASUS DIARE

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

14 001 31 7

12 00

10 00

8 00
Jml Kasus Diare
6 00
47 8 47 3

4 00

2 00

0
2 01 6 201 7 20 18

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi trend penurunan

penemuan kasus diare di Puskesmas Proppo, begitupun Puskesmas

Proppo tetap melakukan kegiatan- kegiatan penyuluhan PHBS untuk

meminimalisir kejadian diare di tahun tahun berikutnya.

6. Kusta

Penyakit kusta adalah penyakit penyakit yang disebabkan oleh

jangkitan Mycrobakterium leprae.

12
Jumlah kasus baru kusta di Puskesmas Proppo tahun 2019

sebanyak 6 kasus, yang terdiri yang semuanya adalah kasus Multi

Basiller.

TREND KASUS KUSTA

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2019

10
9
9
8
8

7
6
6
PB
5
MB
4

2
1
1
0 0
0
2016 2017 2018

Dari grafik diatas terlihat adanya penururan penderita kusta dalam

tiga tahun terakhir. Dari seluruh kasus yang ditemukan semuanya

menjalani pengobatan.

7. Kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah : Difteri,

Pertusis, Tetanus, Campak, Polio dan Hepatitis. Pencegahan

penyakit tersebut adalah melalui Pemberian Lima Imunisasi Lengkap.

Dalam kurun waktu tahun 2019 tidak ditemukan kasus tidak

ditemukan kasus Pertusis, Tetanus, campak, Polio dan Hepatitis di

Puskesmas Proppo, Namun untuk kasus penyakit Difteri di temukan

1 kasus di Desa Billa’an.

8. Kasus Penyakit yang disebabkan oleh Binatang

Kasus Penyakit yang disebabkan oleh Binatang antara lain DBD

(Demam Berdarah Dengeu) Malaria dan Filariasis

Demam Berdarah (DBD) merupakan penyakit demam akut yang

disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah

manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kejadian kasus DBD

13
di Puskesmas Proppo pada tahun 2019 sebanyak 13 kasus. Jumlah

kasus DBD mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya seperti

terlihat pada grafik dibawah ini :

TREND KASUS DBD

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

14 13

12

10
8 8
8
Kasus DBD
6

0
201 6 2 017 201 8

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peningkatan kasus DBD

terbanyak terjadi di tahun 2019. Kesadaran masyarakat akan

pentingnya upaya pencegahan/ kebersihan lingkungan yang kurang,

selain itu juga penegakan diagnose kasus DBD sangat diperlukan

agar tidak terjadi kesalahan penanganan kasus dan penanganan

kasus bisa dilaksanakan sesuai dengan prosedur sehingga dapat

mencegah kasus kematian akibat DBD.

Penyakit lain yang disebabkan oleh binatang adalah malaria dan

Filariasis. Malaria adalah penyakit infeksi yang ditularkan oleh

nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protista.

Sedangkan Filariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh

benang-benang nematode (cacing gelang) milik superfamili

Filarioidea yang dikenal juga sebagai filariae. Di Puskesmas Proppo

tidak ditemukan kasus malaria dan filariasis.

14
C. STATUS GIZI

Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana termaktub di dalam UU

no. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan

mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan

pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses

dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu

dan teknologi.

Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya

manusia di suatu wilayah. Oleh karena itu gizi merupakan salah satu

indikator yang masuk ke dalam target MDG’s yang harus di capai pada

tahun 2025.

Capaian indikator gizi di Puskesmas Proppo adalah sebagai berikut :

 Cakupan ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah pada

Tahun 2019 sebesar 81,70% dari target 95% masih kurang dari

target.

 Cakupan Asi Eksklusif pada tahun 2019 sebesar 51 % dari target

47%, sudah melebihi target.

 Balita ditimbang (D/S) pada Tahun 2019 sebesar 82,58 % dari

target 80% sedangkan N/D sebesar 56,38% dari target 60%.

 Balita yang mempunyai Berat badan di bawah Garis Merah (BGM)

di Puskesmas Proppo Tahun 2019 sebanyak 78 balita (3,45%),

melebihi dari target. Hal ini perlu penanganan segera dengan

melaksanakan kegiatan- kegiatan inovatif untuk menurunkan angka

balita BGM di Puskesmas Proppo. Balita dengan status gizi buruk

mendapat perawatan sebesar 100%.

15
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum, upaya kesehatan terdiri atas dua unsure utama, yaitu

upaya kesehatan masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit

menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan

sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan

peyediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif

dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat

adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan

kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan

oleh pemerintah atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit

serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya Kesehatan Perorangan

mencakup upaya Promosi Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan

(rawat jalan dan rawat inap) serta pemulihan kesehatan bagi perorangan.

Berikut adalah upaya kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Proppo

tahun 2019

A. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Kesehatan Ibu dan Anak merupakan indikator yang menjadi tujuan

utama MDG’s yang harus tercapai tahun 2019. Indikator tersebut tertuang

16
di dalam goal’s ke 4 ( menurunkan angka kematian anak) dan goal’s ke 5

(meningkatkan kesehatan ibu). Upaya kesehatan ibu dan anak yang

dilaksanakan di Puskesmas Proppo terlihat pada grafik di bawah ini :

TREND CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017-2019

160
136.36
140
116.51 116.51
120 105.19
109.12
106.54 106.75 111.44 109.42 111.44
101.43
99.11 97.82 98.88 104.13 100 95.82
103.57 104.13 100
100
80 75.22
60
40
20
0.591.670.19
0

2016
2017
2018

Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui kunjungan ibu hamil

(K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai

standart minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan. Cakupan kunjungan

ibu hamil (K1) di Puskesmas Proppo Tahun 2019 sebesar 106,54% dan

kunjungan K4 sebesar 97,82%. Cakupan K4 ini belum bisa mencapai

target yang ditentukan dlm SPM maupun MDG’s yaitu sebesar 100%.

Masih tercapainya K4 disebabkan karena kurang optimalnya tenaga bidan

Desa di satu wilayah kerja, oleh karena itu perlu adanya pembinaan

secara kontinyu terhadap Bidan desa di wilayah tersebut.

Pada Tahun 2019, capaian persalinan ditolong oleh Nakes sebesar

98,88%. Pelayanan ibu nifas merupakan salah satu indiketor SPM bidang

kesehatan. Pada Tahun 2019, capaian pelayanan ibu nifas 100%. Ibu

Hamil Resiko Tinggi adalah ibu hamil dengan kondisi yang mengancam

17
jiwanya seperti umur, paritas, kondisi janin, interval dan tinggi badan. Oleh

karena itu, capaian ibu hamil resiko tinggi ditangani juga merupakan

indikator SPM yang harus dicapai. Hal ini dikarenakan, ibu hamil resiko

tinggi berhubungan dengan kematian maternal yang berpengaruh

terhadap Indeks Pembangunan manuasia di suatu wilayah. Data pada

grafik menunjukkan bahwa capaian ibu hamil resiko tinggi ditangani

sebesar 136,36%. Selama masa kehamilan, ibu hamil juga perlu

mendapatkan suntikan TT untuk mencegah penyakit Toxoplasma serta

perlu mendapatkan asupan berupa FE dan Vitamin A. Sesuai dengan

grafik diatas, maka capian ibu hamil medapatkan TT 2+ pada tahun 2019

sebesar 0,19%, ibu hamil mendapat Tablet FE sebesar 95,82% dan ibu

nifas mendapat Vitamin A sebesar 100%. Sebagian besar cakupan

pelayanan kesehatan ibu mengalami peningkatan disbanding tahun

sebelumnya.

Selain pelayanan kesehatan ibu, Puskesmas Proppo juga melakukan

upaya kesehatan anak dengan indikator seperti terlihat pada grafik

dibawah ini

Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak

Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan

140
120.91
111.18
120 105.97 108.18
96.65 96.01 96.65
100
72.36
80 68
2016
60 2017
30.6
40 2018

20
0 0
0
NEO RISTI KUNJ BAYI KN LENGKAP KN1

18
Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak pada diagram batang diatas

cakupan neonatal Risti, mengalami penurunan pada tahun 2018 dan

kembali naik pada tahun 2019, sedangkan capaian kunjungan bayi dan

KN Lengkap mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2018,

Untuk KN 1 pada tahun 2017 dan 2018 tidak ada indikator, baru pada

tahun 2019 ada indikator KN1.

B. Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana adalah salah satu program nasional dalam rangka

menurunkan jumlah kepadatan penduduk. Capaian Program KB di

Puskesmas Proppo tahun 2017 sampai tahun 2019 terlihat pada diagram

dibawah ini.

Trend Cakupan Program KB

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

79.64
76.56
80

70 63.29

60

50
KB Baru
40
KB Aktif
30

20 11.89 13.17 12.39

10

0
2016 2017 2018

Diagram diatas menunjukkan bahwa cakupan KB Baru sangat rendah

namun trendnya mengalami Peningkatan pada tahu 2019. Sedangkan

capaian peserta KB Aktif sudah melebihi target (70%) dan mengalami

kenaikan dalam tiga tahun terakhir.

19
C. Gizi

Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya

manusia di suatu wilayah. Oleh karena itu, gizi merupakan salah satu

indikator yang masuk ked lam target MDG’s yang harus tercapai pada

tahun 2019.

Trend Cakupan Program Gizi

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

115.74
120
100 99.27 100100100
100 88.99 91.92 89.45
82.7 85.71
79.23
78.9 79.12
75.2
80
53.19
60
2016
40 28.63 2017

20 2018
2.8 3.63
0.20.28
0
Bayi dapat Balita Balita Balita BGM Balita Pelanan ASI
Vit A dapat Vit A Gibur dpt ditimbang Balita Eksklusif
perawatan

Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Proppo pada tahun 2019

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 53%.

Kenaikan ini dikarenakan pemberian penyuluhan secara intensif dan

terus menerus.

Jumlah balita ditimbang pada tahun 2019 di Puskesmas Proppo

sebesar 82.7% dari target 100% dan mengalami kenaikan dari tahun

sebelumnya. Masih rendahnya capaian balita ditimbang disebabkan

karena masih rendahnya minat masyarakat untuk membawa

bayi/balitanya ke posyandu sehingga perlu peningkatan promosi tentang

posyandu dengan melibatkan tokoh masyarakat serta UKBM yang ada di

semua desa.

Vitamin A merupakan salah satu suplemen penting yang dibutuhkan

oleh bayi/ balita untuk kesehatan mata. Vitamin A diberikan secara

20
berkala setiap bulan Februari dan Agustus. Pada tahun 2019, capaian

anak balita mendapat Vitamin A sebanyak 99,27%, sedangkan capaian

bayi mendapat Vitamin A sebesar 100% .

Jumlah Balita BGM (Bawah garis merah) di Puskesmas Proppo pada

tahun 2019 sebesar 3.63% lebih tinggi dari target <1.8%. Sedangkan

balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100%. Secara garis besar

cakupan program gizi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,

kecuali cakupan balita bawah garis merah yang mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan keberhasilan Puskesmas

Proppo dlm penurunan angka balita BGM.

D. KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH, REMAJA DAN USIA LANJUT

Trend Cakupan Penjaringan Siswa SD

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

113.49
120
100
100 92.74

80

60
East

40

20
1 2 3 4
0
2016 2017 2018

Dari table diatas menunjukkan bahwa cakupan penjaringan siswa SD

sederajat selama tiga tahun yaitu dari tahun 2017 mencapai 113.49%,

Tahun 2018 mencapai 92.74%, dan Tahun 2019 sebesar 100%.

Cakupan menunjukkan penurunan pada tahun 2018 namun pada tahun

2019 ada peningkatan, hal ini sehubungan dengan sudah telaksananya

penjaringan di semua sekolah dan adanya dukungan dari lintas sector.

21
Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja

Puskesmas Tahun 2017 – 2019

100
9 1.82
90

80
68 .29
70
59.86
East
60

50

40

30

20

10 3 4
1 2
0
201 6 2 01 7 201 8

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Cakupan pelayanan kesehatan

remaja selama 3 tahun dari tahun 2017 sebesar 91.82%, tahun 2018

sebesar 59.86% dan tahun 2019 sebesar 68.29%.

Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

120.00%

100.00%
100.00%

80.00%

60.00%

40.00%
27.40%
20.40%
20.00%

0.00%
2016 2017 2018

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Cakupan Pelayanan

Kesehatan Lansia selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2017

mencapai 20.4% , tahun 2018 27.4% dan tahun 2019 63% dari target

100%.

22
Cakupan pelayanan kesehatan Usila ini mengalami kenaikan

namun belum mencapai target. Belum tercapainya target pelayanan

kesehatan usila ini dikarenakan adanya DO baru di tahun 2019 dan

masih kurang sadarnya sasaran Usila untuk memeriksakan

kesehatannya secara rutin.

E. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan salah satu program

pengembangan di Puskesmas Proppo. Capaian program kesehatan gigi

dan mulut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi

Puskesmas Proppo

120

100 100 99
100

85
80
80

2016
60
2017
2018
40 35
27
24
21
20

0
Diperiksa Perawatan Tumpatan/Cabut

Seperti terlihat pada grafik diatas, SD/MI yang diperiksa pada tahun 2017

sebesar 100%, Perawatan 99% tumpatan 80%, pada tahun 2018 SD/MI

yang diperiksa 85%, Yang perawatan 24%, tumpatan 21%. Sedangkan

pada tahun 2019 siswa SD/MI yang diperiksa sebesar 100% , perawatan

sebesar 35% dan tumpatan 27%. Dalama 3 tahun terakhir capaian

pelayanan kesehatan gigi dan mulut mengalami penurunan pada

capaian siswa SD/MI yang mendapatkan perawatan gigi dan capaian

tumpatan, oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan promosi

kesehatan gigi untuk meningkatkan pencapainya.

23
F. PENGENDALIAN PENYAKIT

Pengendalian penyakit sangat diperlukan dalam rangka mencegah

terjadinya kasus KLB di wilayah kerja Puskesmas Proppo. Beberapa

indikator yang digunakan sebagai indikator keberhasilan program

pengendalian penyakit seperti terlihat pada grafik dibawah ini:

Cakupan Imunisasi dasar Lengkap dan Cakupan Desa UCI 2017-2019

120

102 100.8 100


100
91
87.5

80
68.75
2016
60
2017
2018
40

20

0
Imunisasi dasar lengkap Desa UCI

Pencapaian Desa UCI di wilayah UPT Puskesmas Proppo pada tahun

2017 – 2019 seperti terlihat pada grafik diatas sebesar 68.75% pada

thn 2017 kemudian pada tahun 2018 naik menjadi 100% dan kemudian

pada tahun 2019 mengalami penurunan lagi menjadi 87.5% . Hal ini

disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

imunisasi

Sedangkan untuk cakupan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2017

sebesar 91%, pada tahun 2018 102% sedangkan pada tahun 2019

sebesar 100.8%.

G. PELAYANAN KESEHATAN

Puskesmas Proppo adalah Puskesmas Perawatan, pelayanan UGD 24

jam, dan persalinan 24 jam

24
Cakupan Capaian PengobatanPuskesmas Proppo Tahun 2017-2019

120

100 100 100


100

80 76
73.3 75

2016
60
2017
2018
40

20

1.3 0 1.3
0
Visite Rate Kontak Rate BOR

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Visite Rate pada tahun 2017 –

2019 encapai 100% sedangkan kontak rate pada tahun 2017 sebesar

1.3%, tahun 2018 0% dan pada tahun 2019 sebesar 1.3%. Untuk

Rawat inap BOR mencapai 73.3%, tahun 2018 sebesar 75% dan tahun

2019 sebesar 76%.

H. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar

kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau

keluarga dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dan berperan

aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Indikator yang

digunakan dalam menentukan rumah tangga berPHBS adalah 10

indikator PHBS yang meliputi persalinan ke tenaga kesehatan, ASI

Eksklusif, Balita ditimbang badan setiap bulan di Posyandu, Jamban

sehat, PSN, penggunaan air bersih, Makan sayur dan buah, aktivitas fisik

dan tidak merokok di dalam rumah.

25
Capaian Rumah Tangga Ber PHBS tahun 2017 – 2019

120
107.64
100 100
100

80

60.61 2016
60
2017
2018
40 34.58

21.79
20

0
RT dikaji RT sehat

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan rumah tangga yang di kaji

tentang PHBS sudah 100% namun capaian Rumah Tangga sehat

(berPHBS) pada tahun 2017 sebesar 34.58%, pada tahun 2018 sebesar

61.60% dan pada tahun 2019 sebesar 21.79%, lebih rendah dari tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan PJ Promkes yang sdh Purnatugas serta

kurangnya kordinasi lintas program.

I. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan tempat manusia tinggal. Oleh karena itu,

kesehatan lingkungan merupakan factor penting dalam kehidupan social

kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau

determinan dalam kesejahteraan penduduk. Kesehatan lingkungan juga

sangat penting bagi kelancaran kehidupan di bumi sehingga lingkungan

sehat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan,

tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja

dan belajar.

Indikator kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan di

Puskesmas Proppo adalah :

26
1. Rumah Sehat

Rumah Sehat yang dimaksud pada indikator ini adalah bangunan

rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu, rumah yang

memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan

sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik,

kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang masih

tanah/ kedap air.

Cakupan rumah sehat di Puskesmas Proppo selama tiga tahun 2017

– 2019 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Trend Cakupan Rumah Sehat

Puskesmas Proppo tahun 2017 – 2019


90
79.39
80

70

60 58
54.28
50

40

30

20

10

0
2016 2017 2018

Grafik diatas menunjjukkan bahwa cakupan rumah sehat di

Puskesmas Proppo 3 tahun terakhir masih belum mencapai target

yaitu 73%. Penyebab utama tidak tercapainya target rumah sehat ini

disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam hal

kesehatan lingkungan diikuti dengan rendahnya ekonomi sebagian

besar masyarakat di wilayah Puskesmas Proppo. Selain itu kondisi

geografis di beberapa desa d wilayah puskesmas Proppo yang

berupa dataran tinggi dan berbatu menjadikan masyarakat kesulitan

membuat jamban sehatdan saluran pembuangan air limbah.

2. Keluarga Dengan Sumber Air Minum Terlindungi

Air merupakan kebutuhan mendasar bagi semua mahlukhidup.

Dalam kehidupan sehari – hari, kita memrlukan air untuk minum,

27
mandi, cuci, masak dan sebagainya. Sedangkan keberadaan sanitasi

yang bersih dan sehat juga tidak bisa dianggap remeh

keberadaannya.

Trend Cakupan Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindungi

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019


80
78.79

78

76 75.23

74

72
70.85

70

68

66
2016 2017 2018

Dari tabel diatas cakupan sarana air bersih yang memenuhi syarat

periode tahun 2017 sebesar 70.85%, tahun 2019 sebesar 78.79%

dan pada tahun 2019 sebesar 75.23% . Sedangkan untuk kk yang

memiliki akses terhadap jamban pada tahun 2017 sebesar 84.2%,

tahun 2018 sebesar 127.79 dan pada tahun 2019 sebesar 142.33%

3. Akses Jamban Sehat

Hasil peeriksaan menunjukkan bahwa hanya 84.2% penduduk di

wilayah Puskesmas Proppo, pada tahun 2018 mengalami kenaikan

yaitu 127.79% dan pada tahun 2019 sebesar 142.33%. Jamban sehat

yang dimaksud dalam indikator ini fasilitas pembuangan tinja yang

mencegah kontaminasi ke badan air, mencegah kontak antara

manusia dengan tinja, membuat tinja itu tidak dihinggapi serangga

serta binatang lainnya, mencegah bau yang tidak sedap, serta

konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah

dibersihkan

28
Cakupan Akses Sanitasi Layak/ Jamban Sehat

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

160.00%
142.33%
140.00%
127.79%
120.00%

100.00%
84.20%
80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%
2016 2017 2018

Grafik diatas menunjukkan bahwa hanya 84.2% penduduk di wilayah

Puskesmas Proppo, pada tahun 2018 mengalami kenaikan yaitu

127.79% dan pada tahun 2019 sebesar 142.33%. Capaian ini sudah

melebihi target SPM maupun PKP. Dan pada tahun 2019 Kecamatan

Proppo sdh mendeklarasikan sebagai kecamatan ODF.

3. TPUM Sehat

TPUM Sehat merupakan tempat umum dan pengelolaan makanan dan

minuman yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air

bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,

ventilasi baik, luas lantai (ruangan) sesuai dengan banyaknya

pengunjung dan memiliki pencahayaan yang memadai. Hasil

pemeriksaan TPUM di Puskesmas Proppo terlihat pada grafik dibawah

ini,

29
Trend Cakupan TPUM Sehat

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

105%

100%
100%

95%

90% 89%

85%
85%

80%

75%
2016 2017 2018

30
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di

masyarakat, maka perlu didukung dengan sarana kesehatan yang memadai

dan memiliki kualitas yang baik. Sarana kesehatan yang ada di UPT

Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan tahun 2017-2019 terlihat pada

grafik dibawah ini:

Sarana Kesehatan UPT Puskesmas Proppo


1
3
6
17

10 PUSKESMAS INDUK
PUSTU
PONKESDES
POLINDES
17 POSYANDU
POSBINDU
POSYANDU LANSIA

51

Sarana Kesehatan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2019

Grafik datas menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang ada di Wilayah

kerja Puskesmas Proppo meliputi :

1. Puskesmas

Puskesmas merupakan ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, sehingga puskesmas dituntut untuk memeerikan

pelayanan prima kepada masyarakat.Pusksmas Proppo adalah

31
Puskesmas Perawatan yang sudah mempunyai layanan

Laboratorium.

2. Puskesmas Pembantu (PUSTU)

Puskesmas Pembantu berfungsi untuk membantu Puskesmas Induk

dalam memeberikan Pelayanan Kesehatan yang membawahi 5 Desa

di sekitarnya, degan tujuan memberikan kemudaan akses terhadap

pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berdomisi jauh dari

Puskesmas Induk. Di Wilker Puskesmas Proppo terdapat 3 Pustu

yang tersebar di Desa Lenteng (2 Pustu) dan Desa Toket (1 Pustu)

3. Ponkesdes

Ponkesdes adalah kepanjangan tangan Puskesmas yang menjadi

ujung tombak dalam pelayanan kesehatan. Di Wilker Puskesmas

Proppo terdapat 6 Ponkesdes yang diisi oleh 1 orang tenaga Bidan

Desa dan Perawat Desa. Ponkesdes yang ada tersebar di Desa

Banyubulu, Rang Perang Laok, Rangperang Daja, Kodik, Klampar

dan Karang anyar.

4. Poskesdes/ Polindes

Adalah unit pelayanan yang terkecil yang ada di Desa yang juga

menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan khususnya

Pelayanan KIA dan KB. Polindes di Puskesmas Proppo tersebar di

Desa Proppo, Mapper, Panglemah, Pangorayan, Billa’an, Lenteng,

Samatan, Klampar, Samiran, Toket, dan Tlangoh.

5. Posyandu

Posyandu merupakan Ujung tombak dalam pelaksanaan pelayanan

kesehatan. Posyandu sangat penting keberadaannya untuk

memantau kesehatan bayi, Balita, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui.

Posyandu di Puskesmas Proppo berjumlah 51 Pos yang tersebar di

16 desa.

32
6. Posbindu

Posbindu merupakan pos pelayanan kesehatan untuk sasaran usia 15

tahun sampai dengan 45 tahun. Posbindu juga menjaring masyarakat

yang menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti Hypertensi,

Diabetes Militus dll. Di Puskesmas Proppo terdapat 17 Posbindu yang

tersebar di 16 Desa.

7. Posyandu Lansia

Merupakan Pos pelayanan yang melayaani pemeriksaan kesehatan

bagi masyarakat usia Lanjut. Di Puskesmas Proppo terdapat 16 Pos

Posyandu Lansia.

B. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan merupakan sumber daya penting dalam rangka

pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat di semua fasilitas

kesehatan mulai dari Puskesmas Induk, Pustu, Polindes dan Ponkesdes.

Proporsi tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Proppo pada tahun

2019 dapat dilihat di bawah ini:

Tenaga Kesehatan UPT Puskesmas Proppo


11
11 3 1
dr. UMUM
dr. GIGI
PERAWAT
BIDAN
PERAWAT GIGI
26 Tek. KEFARMASIAN
APOTEKER
SARAJANA KESMAS
KESLING
NUTRISIONIS
44

Distribusi Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Proppo

33
Grafik diatas menunjukkan 44 tenaga kesehatan di UPT Puskesmas

Proppo adalah tenaga perawat. Tenaga perawat ini terdistribusi di

Puskesmas Induk, Ponkesdes dan Pustu. Bidan juga merupakan tenaga

kesehatan yang dominan di UPT Puskesmas Proppo yaitu sebesar 26 yang

terdistribusi di Puskesmas Induk dan Polindes. Bidan dan perawat

merupakan ujung tombak pemberian pelayanan kepada masyarakat karena

pemberian pelayanan pertama di masyarakat adalah Bidan dan perawat.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pembiayaan kesehatan di UPT Puskesmas Proppo bersumber dari

dana APBD Tingkat II (BOK) dan JKN. Prosentase anggaran kesehatan

Puskesmas Proppo 3 (tiga ) tahun terakhir dapat dilihat dari grafik dibawah

ini:

Anggaran Kesehatan yang di dapatkan oleh Puskesmas Proppo dari

Tahun 2017 sampai dengan 2019 adalah sebagai berikut :

Sumber 2017 2018 2019 Ket

Anggaran

Kapitasi 2.023.454.650 2.782.994.463 2.563.022.600

Non Kapitasi 554.662.000 554.662.000 548.331.400

BOK 228.254.000 396.852.000 465.956.000

TOTAL 2.023.454.650 3.734.508.463 3.577.310.000

34
BAB VI

PENUTUP

Data dan informasi dalam Profil Kesehatan Puskesmas Proppo tahun

2019 ini merupakan sumber informasi yang strategis bagi pimpinan dalam

pengambilan keputusan karena di dalamnya berisi tentang hasil kegiatan

Program Kesehatan di UPT Pusksmas Proppo selama periode 1 (satu)

tahun. Upaya yang telah dilakukan dalam rangka pembangunan kesehatan

tersebut, antara lain Upaya peningkatan dan Perbaikan derajat kesehatan

masyarakat, Upaya Pelayanan Kesehatan, sarana kesehatan dan sumber

daya kesehatan.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas Proppo Tahun 2019 ini diharapkan

dapat memberikan gambaran kondisi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Proppo dan dijadiakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan dalam rangka melaksankan progam kesehatan sehingga

memberikan dampak yang signifiakan dalam peningkatan derajat kesehatan

masyarakat di wilayah Puskesmas Proppo. Pada masa-masa yang akan

datang di harapkan kepada seluruh jajaran Pustu, Ponkesdes dan Polindes

untuk dapat meningkatkan kualitas data dan diharapkan waktu pelaporannya

karena kedua hal tersebut akan sangat mempengaruhi dari kualitas profil

Kesehatan ini.

35

Anda mungkin juga menyukai