Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH SISTEM RESPIRASI

Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan gadar ( gawat darurat )

Dosen : Bapak Faisal Amir, S.Kep.,Ns., M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. FAISOL ROHMAN NPM 721621657


2. SITI AISYAH NPM 721621658
3. MOH CHAYRUMAN NPM 721621659
4. SULISTIRA P.M NPM 721621661
5. RODIYAH NPM 721621662
6. FAIZAL AIDY NPM 721621663
7. EKO AGUSTA .N NPM 721621664
8. REKSI WAHYUDI NPM 721621665
9. RUDI ANDIKA NPM 721621667
10. MEI LINA .R NPM721621660
11. HASANAH NPM 721621666

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya kami biasa menyelesaikan tugas berupa makalah yang berjudul “ SISTEM
RESPIRASI “ Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Gadar.

Kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantusehingga makalah inidapat di selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkandemi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat


untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Pamekasan , 1April 2022

TimPenulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................4

2.1 Definisirespirasi ..................................................................5

2.2 Etiologi….............................................................................6

2.3 Jenis Kegawatdaruratan........................................................7

2.4 Patofisiologi...................................................................... 8

2.5 Manifestasi Klinis..................................................................9

2.6 Diagnosis…...........................................................................10

2.7 Penatalaksanaan Medis…………………………………….11

2.8 Asuhan Keperawatan…………………………………..…..12

a. Pemeriksaan Fokus..............................................................13

b. Pemeriksaan Fisik Fokus…………………………………14

c. Diagnosa Utama …………………………………………..15

d. Intervensi utama dan rasionalisasi………………………....16

BABIII PENUTUP................................................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Gagal napas merupakan suatu kondisi gawat darurat pada sistem respirasi berupa
kegagalan sistem respirasi dalam menjalankan fungsinya, yaitu oksigenasi dan
eliminasi karbon dioksida. Berdasarkan kedua fungsi tersebut, maka gagal napas
dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu gagal napas hipoksemik dan gagal
napas hiperkapnik. Gagal napas hipoksemik dan hiperkapnik dapat terjadi pada satu
individu yang sama (campuran).

Diagnosis ditegakkan melalui penilaian usaha pernapasan dan pemeriksaan


penunjang seperti analisis gas darah. Penatalaksanaan dapat menggunakan terapi
oksigen ataupun ventilator

Dalam tubuh manusia terdapat banyak organ-organ dimana organ-organ


tersebut membentuk suatu sistem yang mengatur fungsi-fungsi tertentu,seperti
sistem pencernaan, sistem endokrin, sistem sirkulasi, sistempernapasan, dan
sitem lainnya. Sistem pernapasan merupakan salah satusistem yang
terpenting, karena bernapas merupakan suatu tanda bahwamakhluk hidup
tersebut hidup. Dengan bernapas, tubuh manusia akanmenghasilkan energi
yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas.

Organ-organ yang termasuk dalam sistem pernapasan antara lainhidung,


faring, laring, esofagus, trakhea, bronkus, bronkeolus, dan alveolus.Apabila salah
satu organ terganggu, maka sistem pernapasannya pun akanterganggu,
karena organ-organ tersebut merupakan satu kesatuan dalamsistem
pernapasan.

Banyak faktor yang dapat mengganggu sistem pernapasan padamanusia,


seperti faktor keturunan/genetik maupun faktor lingkungan. Faktorketurunan
merupakan faktor yang diturunkan dari keluarga itu sendiri, misalsepasang suami istri
melahirkan seorang anak yang memiliki penyakit asma,ternyata ayahnya memiliki
riwayat penyakit asma dan itu diturunkan kepadaanaknya.

Sedangkan faktor lingkungan bisa dari mana saja, seperti lingkungankantor,


sekolah, jalan raya, rumah, dan lain-lain. Contoh di lingkungan jalanraya, jalan
raya identik dengan banyaknya kendaran bermotor yang asapknalpotya
mengandung gas karbon monoksida dan asap tersebut jika terhirupsetiap harinya
dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru. Debu-debuyang bertebaran
juga dapat mengganggu pernapasan seseorang, khususnyabagi orang yang
mempunyai alergi terhadap debu. Selain itu, asap rokok jugadapat menyebabkan
gangguan pernapasan, baik bagi perokok aktif maupunperokok pasif.

Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh merekamasih


kurang. Buktinya masih banyak masyarakat terutama kaum pria yangmasih saja
merokok, meskipun sebenarnya mereka sudah tahu bahwadampaknya bagi
tubuh, terutama pada pernapasan akan buruk, bahkan dapatmenyebabkan kematian.
Departemen Kesehatan Republik Indonesiamenyatakan “berdasarkan data

Riskesdas 2007, prevalensi merokok diIndonesia naik dari tahun ke tahun.


Persentase pada penduduk berumur >15tahun adalah 35,4 persen aktif merokok (65,3
persen laki-laki dan 5,6 persenwanita), artinya 2 diantara 3 laki-laki adalah
perokok aktif”. Anwar(detikHealth, 2016) melansir alasan kenapa orang masih tak
percaya bahwarokok itu berbahaya, “pakar kesehatan masyarakat dari Fakultas
KesehatanMasyarakat, Universitas Indonesia, Profesor Hasbullah Thabrany
mengatakanini karena masyarakat masih banyak melihat penyebab kematian perokok
daripenyebab terdekatnya saja seperti sakit jantung atau kanker yang dianggapdipicu
karena faktor lain”.

Diagnosis ditegakkan melalui penilaian usaha pernapasan dan pemeriksaan


penunjang seperti analisis gas darah. Penatalaksanaan dapat menggunakan terapi
oksigen ataupun ventilator

Kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan bisamenjadi


faktor terbesar masyarakat menderita berbagai penyakit, termasukgangguan
pernapasan. Masyarakat bisa memulainya dengan selalu menjagakebersihan
lingkungannya dan memeriksakan kesehatan tubuhnya secararutin kepada
lembaga kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit untukmengetahui
apakah ada penyakit atau gangguan pada sistem pernapasannya,dengan begitu
masyarakat dapat mengantisipasi sebelum benar-benarmenderita gangguan
sistem pernapasan. Seperti yang dikatakan oleh banyakorang, lebih baik mencegah
daripada mengobati.

1.2Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan?

2.Apa saja gangguan pada sistem pernapasan manusia?


3.Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada
system pernapasan manusia?

1.3Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui tentang sistem pernapasan.

2.Untuk mengetahui gangguan pada sistem pernapasan manusia.

3.Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan padasistem

pernapasan manusia.

BAB II

TIINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari


pengambilanoksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Menusiadalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :Respirasi Luar yang merupakan
pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.Respirasi Dalam yang
merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara


dilakukan dengandua cara pernapasan, yaitu :

1. Respirasi / Pernapasan Dada


 Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
 Tulang rusuk terangkat ke atas
 Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam
dada kecilsehingga udara masuk ke dalam badan

2. Respirasi / Pernapasan Peru

 Otot difragma pada perut mengalami kontraksi


 Diafragma datar
 Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara
pada dadamengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan
tubuhbekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat
kali danbisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus,
hemoglobinakan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar
kecil tekananudara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19
ccoksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air
raksadengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih
sebanyak 200cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida /
CO2. CO2 yangdihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan
darah.Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :

 Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 +


CO2
 Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
 Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2

Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2


Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen
danmengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.Tujuan
proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadipelepasan energy.

Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:

1. Hidung

2. Faring

3. Trakea

4. Bronkus

5. Bronkiouls

6. paru-paru

II. Alat – alat pernapasan pada manusia

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidungberlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dankelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asingyang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu,
terdapat juga rambut pendek dantebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran
yang masuk bersama udara. Jugaterdapat konka yang mempunyai banyak kapiler
darah yang berfungsi menghangatkanudara yang masuk.Di sebelah belakang
rongga hidung terhubung dengan nasofaringmelalui dua lubang yang disebut
choanae.
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yangberfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2


saluran,yaitu saluran pernapasan(nasofarings)pada bagian depan dan saluran
pencernaan(orofarings)pada bagian belakang.

Pada bagian belakang faring (posterior) terdapatlaring (tekak)tempat terletaknya


pitasuara (pita vocalis).Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suarabergetar dan terdengar sebagai suara.

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran


pernapasankarena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian,saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas,
dan berbicara tidak terjadibersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan.

Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk
dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga
menyediakan ruangdengung(resonansi) untuk suara percakapan.

3. Batang Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher


dansebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi olehcincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-
silia ini berfungsimenyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.

Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam


ronggadada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok
(bronkus). Di dalamparu-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi
saluran yang sangat kecildisebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung
kecil yang disebut gelembungparu-paru (alveolus).

4. Pangkal Tenggorokan (laring)

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
beradadiantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan
pada laringdisebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring.

Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih
yangcukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring.
Fungsiutama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar
masuknyaudara.

Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk


jakun.Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis).
Pada waktumenelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan
pada waktubernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput
suara yang akanbergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita
bicara.

5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkusbentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulangrawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadibronkiolus.

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri
dansebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi
menjadibronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi
tiga bronkuslobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi duabronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke
dalam gelembung paru-paruatau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler
darah, melalui kapiler-kapiler darahdalam alveolus inilah oksigen dan udara
berdifusi ke dalam darah. Fungsi utamabronkus adalah menyediakan jalan bagi
udara yang masuk dan keluar paru-paru.

6. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
olehotot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus danparu-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh duaselaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputiparu-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi ronggadada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura
luar (pleura parietalis).Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik,
dan pembuluh darah.Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus
masih bersilia dandibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
Setiap bronkiolusterminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi,
kemudian menjadi duktusalveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung
gelembung-gelembung yangdisebut alveolus.

Kapasitas Paru-Paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasadisebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasalebih
kurang 500 ml. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira500
ml. ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita
tarikmencapai 1500 ml. Udara ini dinamakan udara komplementer. Ketika kita
menariknapas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar
1500 ml.Udara ini dinamakan udara suplementer. Meskipun telah mengeluarkan
napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya
kira-kira 1500mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Jadi, Kapasitas paru-paru
total = kapasitasvital + volume residu =4500 ml/wanita dan 5500 ml/pria.

Pertukaran Gas dalam Alveolus

Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada
waktukita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran pernapasan
danakhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam alveolus
berdifusimenembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah
dan diikatoleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin.
Selanjutnyadiedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.Oksigennya dilepaskan ke dalam
sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembalimenjadi hemoglobin. Karbondioksida
yang dihasilkan dari pernapasan diangkut olehdarah melalui pembuluh darah yang
akhirnya sampai pada alveolus Dari alveoluskarbon dioksida dikeluarkan melalui
saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkannapas.Dengan demikian dalam
alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dankarnbondioksida keluar.

III. Proses Pernafasan

 Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi
sertamengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi,dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu,
otot-otot tulang rusukpun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot
tersebut adalahmengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada
berkurang dan udaramasuk. Saat mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot
tulangrusuk melemas.

 Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paruparu naik sehingg
audara keluar.Jadi, udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat
yangbertekanan lebih kecil.
Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi
danekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut.
Sebenarnyapernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan.(1)
Pernapasan dadaterjadi karena kontraksi otot antar tulang rusuk, sehingga tulang
rusuk terangkat danvolume rongga dada membesar serta tekanan udara menurun
(inhalasi).Relaksasi ototantar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan
membesar (e kshalasi). (2)Pernapasan perut terjadi karena kontraksi /relaksasi otot
diafragma ( datar danmelengkung), volume rongga dada membesar , paru-paru
mengembang tekanan mengecil(inhalasi).Melengkung volume rongga dada mengecil,
paru-paru mengecil, tekananbesar/ekshalasi.

IV. Organ-Organ Pernafasan Pada Manusia

1. Hidung

Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung.
Ronggahidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya
lendir yangdihasilkan oleh mukosa. Didalam hidung udara disaring dari benda-
benda asing yangtidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru. Selain itu udara
juga disesuaikansuhunya agar sesuai dengan suhu tubuh.

2. FaringFaring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan


jalan masuknyaudara dsri ronggs hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep
(epiglotis) yang bertugasmengatur pergantian perjalanan udara pernafasan dan
makanan.

3. Laring

Laring/pangkal batang tenggorokan / kotak suara. Laring terdiri atas tulang


rawan, yaitu jakun, epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan trikoid
(cincin stempel) yangletaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding laring
bagian dalam.

4. Trakhea

Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos
dantulang rawan yang berbentuk hurup ’C’ pada jarak yang sangat teratur.
Dinding trakeatersusun atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat menghasilkan
lendir yang bergunauntuk menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke
hulu saluran pernafasansebelum masuk ke paru-paru bersama udara penafasan.

5. Bronkus
Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu
menujuke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding
bronkus terdiri ataslapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan
cincin tulang rawan.Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih mendatar dari
pada ke kanan. Hal inimerupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan
lebih mudah terserang penyakit

6. BronkiolusBronkeolus

Merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebihtipis.
Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.

7. Alveolus

Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung


udara.Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan
dengan kapiler-kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya
daerah permukaanyang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian
alveolus inilah terjadipertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah,
sedangkan perukaran CO2dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.8. Paru-
paruParu-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang
rusuk, padabagian bawah dibatasi oleh otot dafragma yang kuat. Paru-paru
merupakan himpunanadari bronkeulus, saccus alveolaris dan alveolus. Diantara
selaput dan paru-paru terdapatcairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-
paru pada saat mengembang danmengempis.

Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan karena adanyaperubahan


tekana rongga dada.

 Paru-paru kanan

berlobus tiga
Bronkus kanan bercabang tiga
 Paru-paru kiri
berlobus dua
Bronkuis kiri bercabang dua
Posisinya lebih mendatarDibungkus oleh lapisanpleura yang berfungsi
menghindari gesekan saat bernafas.

V. Mekanisme Pernafasan Manusia.

Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

A. Pernafasan dada

Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk.
Otottulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang
berperandalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang
berfungsimenurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot
antar tulangrusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga
volume dadabertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan tekanan dalam
rongga dadalebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar. Karena tekanan uada kecil
pada ronggadada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk ke
dalam tubuh,proses ini disebut proses ’inspirasi’

Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulangrusuk
kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuhmeningkat.
Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan aliranudara
terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’espirasi’.

B. Pernafasan perut

Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dindingrongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itumenyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga
tekanan udaranyasemakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan
mengembangnya paru-paru,sehingga udara mengalir masuk ke paru- paru(inspirasi).

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaantertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom.

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2
jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.

Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolusdengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan
yangterjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.Masuk keluarnya udara
dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udaradalam rongga dada
dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dadalebih besar maka
udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebihbesar maka
udara akan keluar.Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan
udara(inspirasi)danpengeluaran udara(ekspirasi)maka mekanisme pernapasan
dibedakan atas dua macam,yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan
dada dan perut terjadi secarabersamaan.

VI. Volume Udara Pernafasan

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc.
Udaraini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.

Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses


bernapasmencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat
digunakan tetapisenantiasa mengisi bagian paru-paru sebagairesiduatauudara sisa.
Kapasitas vitaladalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang
setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.

Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup


danmenghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc
volume udarapernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc).Kapasitas tidaladalah jumlah
udara yang keluarmasuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar
biasa, inspirasi maupunekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara
pernapasan (expiratory reservevolume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).

Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume
antara500 cc hingga sekitar 3500 cc.Dari 500 cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya
sekitar 350 cc udara yangmencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran
pernapasan.Volume udara pernapasan dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
spirometer.Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor,antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan
bernapas, serta kondisikesehatan.

VIII. Gas-gas dalam Udara Pernapasan

Pertukaran udara berlangsung di dalam avelous dan pembuluh darah


yangmengelilinginya. Gas oksigen dan karbon dioksida akan berdifusi melalui sel-sel
yangmenyusun dinding avelous dan kapiler darah. Udara aveolus mengandung zat
oksigenyang lebih tinggi dan karbon dioksida lebih rendah dari pada gas di dalam
darahpembuluh kapiler. Oleh karena itu molekul cenderung berpindah dari
konsentrasi yanglebih tinggi ke rendah, maka oksigen berdifusi dari udara aveolus ke
dalam darah, dankarbon dioksida akan berdifusi dari pembuluh darah ke avelous.
Pengangkutan CO olehdarah dapat dilaksanakan melalui 3 cara yaitu :

(1) Karbondioksida larut dalam plasmadan membentuk asam karbonat dengan enzim
anhydrase.

(2) Karbondioksida terikatpada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin


(3) Karbondioksida terikat dalamgugus ion bikarbonat (HCO) melalui proses berantai
pertukaran klorida.

IX. Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada


kebutuhandan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh,
serta jumlahmaupun jenis bahan makanan yang dimakan.

Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen besar


dengansendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Selanjutnya, seseorang yang
memilikikebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak
oksigendaripada seorang vegetarian.

Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24
jam)atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan
volume udarainspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat
konsentrasi oksigenudara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya
konsentrasi hemoglobin darahberkurang.

Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah


yangmenyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat
warna darahatau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan
tubuh.
Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun
olehsenyawaheminatauhematinyang mengandung unsur besi danglobinyang
berupaprotein.

Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan


menurutpersamaan reaksi bolak-balik berikut ini :

Hb4 + O2 4 Hb O2oksihemoglobin) berwarna merah jernih

Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2),
perbedaankadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke
dalam arteridemikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam
udara inspirasi.

Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg,


sedangkantekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di
lingkungan lebih tinggidari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri
yang hanya 104 mm Hg.Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara
difusi.

Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya
104mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang
tekanan O2nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm
hg. Di jaringan,O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat
vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih tinggi
dibandingkan venasistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewat
arteri pulmonalis yangtekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis
CO2 masuk ke paru-paru laludilepaskan ke udara bebas.

Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada
jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat
mengangkut19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada
sekitar 12 ccoksigen yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan
hemoglobinuntuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.
Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut
reaksikimia berikut:

1. 02 + H20 Þ (karbonat anhidrase) H2CO3


Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi
pH darahmenjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni
sebagaiberikut.
Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan
enzimanhidrase (7% dari seluruh C)
2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino
hemoglobin (23%dari seluruh CO2).
3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses
berantaipertukaran klorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya adalah sebagai
berikut.CO2 + H2O Þ H2CO3 Þ H+ + HCO-3Gangguan terhadap
pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejalaasidosis karena
turunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat disebabkankarena
keadaan Pneumoni. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa
dalamdarah maka muncul gejala alkalosis.

X. Energi Dan Pernafasan

Energi yang dihasilkan oleh proses pernapasan akan digunakan untuk


membentukmolekul berenergi, yaitu ATP (Adenosin Tri Phospate).
Selanjutnya,molekul ATP akandisimpan dalam sel dan merupakan sumber energy
utama untuk aktivitas tubuh. ATPberasal dari perombakan senyawa organik
seperti karbohidrat, protein dan lemak. Gula(glukosa) dari pemecahan karbohidrat
dalam tubuh diubah terlebih dahulu menjadisenyawa fosfat yang dikatalisis oleh
bantuan enzim glukokinase. Selanjutnya senyawafosfat diubah menjadi asam
piruvat dan akhirnya dibebaskan dalam bentuk HO dan COsebagai hasil samping
oksidasi tersebut. Proses respirasi sel dari bahan glukosa secaragaris besar,
meliputi tiga tahapan, yaitu proses glikosis, siklus Krebs, dan transfer elektron.

Pada pekerja berat atau para atlit yang beraktivitas tinggi, pembentukan energy
dapatdilakukan secara anaerobic. Hal ini disebabkan bila tubuh kekurangan suplai
oksigen makaakan terjadi proses perombakan asam piruvat menjadi asam laktat
yang akan membentuk2 mol ATP.

XI. Frekuensi Pernafasan

Jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas disebut
sebagaifrekuensi pernapasan. Pada umumnya,frekuensi pernapasan manusia
setiap menitnyasebanyak 15-18 kali. Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan
dipengaruhi olehbeberapa faktor, diantaranya :

 UsiaSemakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah


frekuensipernapasannya.Hal ini berhubungan dengan energy yang
dibutuhkan.
 Jenis kelaminPada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang
lebih tinggidibandingkan dengan wanita.Kebutuhan akan oksigen serta
produksi karbondioksidapada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.
 Suhu tubuhSemakin tinggi suhu tubuh seseorang maka aka semakin cepat
frekuensipernapasannya, hal ini berhubungan dengan penigkatan proses
metabolism yangterjadi dalam tubuh.
 Posisi atau kedudukan tubuhFrekuensi pernapasan ketika sedang duduk
akanberbeda dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu
berdiri.Hal iniberhubungan erat dengan energy yang dibutuhkan oleh
organ tubuh sebagai tumpuanberat tubuh.
 Aktivitas.Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti olahragawan
akanmembutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diamatau
santai, oleh karenaitu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih
tinggi. Gerakan dan frekuensipernapasan diatur oleh pusat pernapasan
yang terdapat di otak. Selain itu, frekuensipernapasan distimulus oleh
konsentrasi karbondioksida (CO2) dalam darah.

XII. Gangguan Pada Sistem Respirasi

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat


mengalamigangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit
ataukelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkannya
prosespernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada system pernapasan
manusia.

Emfisemamerupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru


mengalamipembengkakan karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
Asmamerupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan
olehalergi, seperti debu,bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat
diturunkan.Kelainanini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan.
Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
olehMycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil
pada dindingalveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin
luas,dapatmenyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan
kuncup ataumengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC
napasnya seringterengah-engah.
Infuenza (fu),merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus infuenza.
Penyakitini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
Kanker paru-paruPenyakit ini merupakan salah satupaling berbahaya. Sel-
selkanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali.Penyakit ini lama-
kelamaandapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru
adalahkebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-
paru dankerusakan paru-paru.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran
pernapasan dan jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebut
hipertrofi) dan kelenjarmukus bertambah banyak (disebut hiperplasia). Dapat
pula terjadi radang ringan,penyempitan saluran pernapasan akibat
bertambahnya sel sel dan penumpikan lendir,dan kerusakan alveoli.
Perubahan anatomi saluran pernapasan menyebabkan fungsiparu-paru
terganggu.

Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk


mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida
(PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkanoleh masalah ventilasi difusi atau
perfusi (Susan Martin T, 1997).

Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan


pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jumlah yangdapat mengakibatkan
gangguan pada kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001).

Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida


dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsioksigen dan pembentukan
karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen
kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida
lebih besar dari 45 mmHg / hiperkapnia (Brunner & Sudarth, 2001)

2.2 ETIOLOGI

Depresi sistem saraf pusat Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak
adekuat. Pusat pernafasan yang menngendalikan pernapasan, terletak dibawah batang
otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal.

Kelainan neurologis primer Akan memperngaruhi fungsi pernapasan. Impuls


yang timbul dalam pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari
batang otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada
saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot-otot pernapasan atau pertemuan
neuromuslular yang terjadi pada pernapasan akan sangatmempengaruhiventilasi.

Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks Merupakan kondisi yang mengganggu


ventilasi melalui penghambatan ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan
penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat
menyebabkan gagal nafas.
2.3 JENIS KEGAWATDARURATAN

Gagal nafas ada dua macam yaitu :

Gagal Napas Tipe 1

Pada tipe ini, kelainan berupa hipoksemia, sehingga disebut gagal napas hipoksemik.
Tekanan parsial oksigen di arteri (PaO2) kurang dari 60 mmHg. Pasien telah
mendapatkan oksigenasi dengan fraksi oksigen (FiO2) minimal 0.60. Terjadi akibat
kegagalan difusi oksigen dari alveolus ke sirkulasi.

Gagal Napas Tipe 2

Kelainan berupa hiperkapnia, sehingga disebut gagal napas hiperkapnik. Tekanan


parsial karbondioksida di arteri (PaCO2) lebih dari 45 mmHg. Terutama terjadi akibat
kegagalan fungsi ventilasi atau pompa udara pada saluran napas. Dapat disertai
hipoksemia, umumnya disertai asidosis respiratorik [3]
1.4 PATOFISIOLOGI

2.5 MANIFESATASI KLINIS

Trauma Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab gagal nafas.
Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari
hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi jalan nafas atas dan depresi
pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat terjadi dan
mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan dapat mengarah pada
gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk memperbaiki patologi yang mendasar 5.
Penyakit akut paru Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pnemonia kimiawi
atau pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi
lambung yang bersifat asam. Asma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan edema
paru adalah beberapa kondisi lain yang menyababkan gagal nafas
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Saluran pernapasan pada manusia diantaranya hidung, saluran pernapasan (farink,


larink,trakea, bronkus) dan paru-paru.

Gerakan pernapasan ada 2 yaitu inspirasi dan ekspirasi. Saat Cnspirasi atau menarik
napasadalah proses aktif yang diselengarakan kerja otot. Aontraksi diafragma
meluaskan ronggadada dari atas sampai ke ba5ah, yaitu vertikel. penaikan iga-iga dan
sternum, yangditimbulkan kontraksi otot interkostalis , meluaskan rongga dada kedua
sisi dan dari belakang ke depan. paru-paru yang bersifat elastis mengembang untuk
mengisi ruang yangmembesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara.
Otot interkostal eksternadiberi peran sebagai otot tambahan, hanya bila inspirasi
menjadi gerak sadar.

Sedangkan saat Ikspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengenduran otot dan karena
paru- paru kempis kembali yang disebabkan sifat elastis paru-paru itu. Kerakan ini
adalah proses pasif.

Gangguan pada sistem pernapasan diantaranya : asma, tubeculosa, bronkitis,


Dieptri,asfiksia, Infisema paru, pneumonia dan kanker paru-paru.

DAFTAR PUSTAKA

_____. 2008. SISTEM PERNAFASAN PADA


MANUSIA.http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/01/sistem-pernafasan-pada-
manusia/ _____. _____.SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA.http://organisasi.org/proses-
sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-belajar-biologi-online _____. 2010.
SISTEM RESPIRASI.http://blog.uin-malang.ac.id/bayyinatul/2010/07/09/sistem-respirasi-
pada-manusia-bagian-1/ _____. 2009. SISTEM PERNAFASAN PADA
MANUSIA.http://blog.unila.ac.id/sadina/2009/10/01/sistem-pernapasan-pada-manusia/
_____. 2010. SISTEM RESPIRASI PADA
MANUSIA.http://www.duniaedukasi.net/2010/05/sistem-respirasi-pada-manusia.html
Athen. 2009. SISTEM RESPIRASI. http://athen89.blogspot.com/2009/05/sistem-
respirasi.html
http&JJkamaruddinkhimenkbima.blogspot.comJ2GJG2Jmakalah-sistem-pernapasan.html
(diaksestanggal & !pril 2G2)%earce, Ielyn 3.2GGF.!natomi dan isiologi untuk
%aramedis.Makarta& Kramedia %ustaka$tama

Anda mungkin juga menyukai