Anda di halaman 1dari 20

Tugas Kelompok Makalah

Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan

“SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM KARDIOVASKULAR”

Dosen Pengampu:

Prinawati, S.Kep., M.Kes

Disusun oleh:
KELOMPOK II

Lisdawati 2022-02-14201-033
Liustiawati 2022-02-14201-034
Murni Permata Normarpila 2022-02-14201-040
Rusweni 2022-02-14201-055
Yopie Jefrie Mokorowu 2022-02-14201-068

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN ANGKATAN XI

T.A 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan II ini tepat waktu.

Penulisan makalah berjudul “Sistem Respirasi dan Sistem Kardiovaskular”


dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Palangka Raya, 02 Januari 2023

Penulis

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Organ Pernapasan pada Manusia....................................................................................
B. Proses Pernapasan pada Manusia....................................................................................
C. Mekanisme Pernapasan pada Manusia...........................................................................
D. Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan Manusia.........................................
E. Gangguan Pernapasan pada Manusia..............................................................................
F. Sistem Kardiovaskular....................................................................................................
G. Perkembangan Sistem Kardiovaskular...........................................................................
H. Anatomi dan Sistem Kardiovaskular..............................................................................
I. Gangguan Pada Sistem Kardiovaskular..........................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri makhluk hidup adalah dengan bernapas, semua makhluk hidup
melakukan proses ini, demikian juga manusia. Pernapasan merupakan rangkaian
proses sejak pengambilan udara dan gas. Penggunaannya untuk memecah zat,
mengeluarkan gas yang dihasilkan dari sisa metabolisme, dan memanfaatkan energi
yang dihasilkan.
Bernafas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara.
Pernapasan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan cara langsung
dan tidak langsung. Pernapasan secara langsung terjadi pada organ pernapasan
khusus, sedangkan pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada organ pernapasan
khusus. Pernapasan manusia dan sebagian besar makhluk hidup vetebrata lainnya,
termasuk pernapasan tidak langsung, artinya udara pernapasan yang diperlukan tubuh,
tidak langsung masuk ke dalam sel melalui permukaan tubuh, tetapi melalui selaput
tipis yang terdapat di dalam saluran pernapasan, yaitu gelembung paru-paru.
Pentingnya untuk mempelajari sistem pernapasan manusia terkait dengan organ
pernapasannya, prosesnya dan gangguan yang harus dihindari untuk menjaga sistem
pernapasan.
Kardiovaskular terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac
yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan
nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme untuk dibuang melalui organ-
organ eksresi.
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri
atas: Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap
darah agar mengalir ke jaringan. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang
digunakan agar darah dapat didistrubusikan ke seluruh tubuh. Darah, berfungsi
sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus
menerus berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur
hidup. Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini
akan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak

4
dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Pada makalah ini, akan di bahas lebih lanjut mengenai
sistem respirasi pada manusia dan sistem kardiovaskular pada manusia.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam memecahkan masalah
konsep keperawatan sebagai berikut.
1. Apa beberapa organ pernapasan pada manusia?
2. Bagaimana proses pernapasan pada manusia?
3. Bagaimana mekanisme pernapasan pada manusia?
4. Apa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia?
5. Apa saja gangguan pernapasan pada manusia?
6. Apa yang dimaksud dengan sistem kardiovaskular pada manusia?
7. Bagaimana perkembangan sistem kardiovaskular?
8. Bagaimana anatomi dan sistem kardiovaskular?
9. Apa saja gangguan kardiovaskular pada manusia?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui beberapa organ pernapasan pada manusia.
2. Untuk mengetahui proses pernapasan pada manusia.
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan pada
manusia.
5. Untuk mengetahui beberapa gangguan pernapasan pada manusia?
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem kardiovaskular.
7. Untuk mengetahui perkembangan sistem kardiovaskular.
8. Untuk mengetahui tentang anatomi dan sistem kardiovaskular.
9. Untuk mengetahui beberapa gangguan kardiovaskular pada manusia?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organ Pernapasan Pada Manusia


Bernapas adalah proses menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Proses ini disebut juga dengan sistem respirasi. Perlu diketahui bahwa kelancaran
pernapasan merupakan hasil dari kerja berbagai organ dan jaringan. Berikut ini
penjelasan tentang organ-organ dalam sistem pernapasan manusia dan fungsinya:
1. Hidung
Sebagai “gerbang utama” keluar masuknya udara saat bernapas, fungsi hidung
sangat penting. Di lapisan dalam hidung, terdapat rambut-rambut halus, yang
fungsinya adalah menyaring kotoran dari udara yang kamu hirup.
2. Faring
Faring merupakan nama lain dari tenggorokan bagian atas, berupa tabung yang
terletak di belakang mulut dan rongga hidung, dan menghubungkan keduanya ke
trakea (batang tenggorokan). Fungsi faring dalam sistem pernapasan manusia
adalah menyalurkan aliran udara dari hidung dan mulut, ke trakea.
3. Epiglotis
Epiglotis merupakan lipatan tulang rawan yang terletak di belakang lidah,
tepatnya di atas laring atau kotak suara. Seperti katup, epiglotis akan terbuka saat
bernapas, untuk memungkinkan udara masuk ke laring, menuju paru-paru. Lalu,
saat makan, epiglotis akan menutup, untuk mencegah makanan dan minuman
masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan tersedak.
4. Laring (Kotak Suara)
Laring atau kotak suara terletak di bawah persimpangan saluran faring yang
membelah menjadi trakea dan kerongkongan. Organ pernapasan ini memiliki dua
pita suara yang membuka saat bernapas dan menutup untuk memproduksi suara.
Saat bernapas, udara mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan, sehingga
menghasilkan getaran. Getaran inilah yang kemudian menghasilkan suara saat
berbicara.
5. Trakea (Batang Tenggorokan)
Fungsi trakea dalam sistem pernapasan cukup penting, yaitu mengalirkan udara
dari dan menuju paru-paru. Organ ini berbentuk tabung berongga lebar, yang
menghubungkan laring ke bronkus paru-paru.

6
6. Tabung Bronkial
Organ pernapasan ini berbentuk tabung, dengan silia atau rambut-rambut kecil
yang bergerak seperti gelombang. Gerakan gelombang tersebut akan membawa
dahak, lendir, atau cairan ke atas hingga ke luar tenggorokan.
Fungsi lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah masuknya
debu, kuman, atau zat asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru.
7. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan
udara dari bronkus ke alveoli. Bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah
udara yang masuk dan keluar saat proses pernapasan berlangsung.
8. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ yang berjumlah sepasang, dan terletak di dalam tulang
rusuk. Fungsi utama paru-paru dalam sistem pernapasan adalah untuk menampung
udara kaya oksigen, dan mengalirkannya ke pembuluh darah, untuk disebarkan ke
seluruh tubuh.
9. Alveolus
Alveolus adalah kantong-kantong kecil di dalam paru yang terletak di ujung
bronkiolus. Fungsinya adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon
dioksida. Pada alveolus juga ada kapiler pembuluh darah.
Kemudian, alveolus akan menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh
bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari
sel-sel tubuh mengalir bersama darah ke alveolus untuk diembuskan keluar.
10. Diafragma
Merupakan dinding otot yang memisahkan rongga dada dan perut. Ketika
melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan
rongga untuk menarik udara. Organ pernapasan ini juga bisa membantu
memperluas paru-paru.
B. Proses Pernapasan Pada Manusia
Proses sistem pernapasan pada manusia dimulai saat seseorang mengambil
udara melewati hidung yang ditandai dengan otot diafragma yang berkontraksi.
Rongga hidung akan menyaring berbagai kotoran sehingga tidak ada benda asing
yang masuk selain udara. Setelah itu, udara masuk ke batang tenggorokan.
Udara dari batang tenggorokan atau trakea masuk ke paru-paru melalui
bronkus dan bronkiolus menuju alveolus dan terjadi pertukaran antara oksigen dan

7
karbondioksida pada pembuluh darah. Oksigen kemudian menuju jantung untuk
disebarkan ke seluruh tubuh.
Setelah pertukaran oksigen dan karbondioksida selesai, otot diafragma akan
rileks dan rongga dada kembali seperti semula. Udara yang mengandung
karbondioksida akan terdorong menuju ke bronkiolus, bronkus, trakea, dan keluar
melalui hidung.
Dalam proses bernapas pada manusia ada melalui dua tahap, yaitu:
1. Inspirasi (Penghirupan)
Pada tahap tersebut terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma. Volume rongga
dada dan paru-paru meningkat ketik diafragma bergerak turun ke bawah dan
sangkar tulang rusuk membesar.
Kemudian tekanan udara dalam paru-paru akan turun di bawah tekanan udara
atmosfer dan udara akan mengalir ke dalam paru-paru.
2. Ekspirasi (Pengembusan)
Tahap pengembusan terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi.
C. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia
Dalam mekanisme respirasi/ pernapasan ini memerlukan kerjasama antara otot
tulang rusuk, diagfragma, otot dada, dan otot perut. Adapun pernapasan ini dibedakan
menjadi dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Berikut Jenis Pernapasan.
Pernapasan dada terjadi akibat dari kontraksi dan relaksasi otot karena tulang
rusuk dan tulang dada. Dimana, untuk mekanisme inspirasi dan ekspirasinya antara
lain sebagai berikut :
1. Inspirasi (inhalasi), otot antara tulang rusuk berkontraksi, rongga dada mengembang,
volume paru-paru membesar dan tekanan mengecil sehingga udara dari luar masuk ke
dalam paru-paru agar tekanan dalam paru-paru dan udara luar sama.
2. Ekspirasi (ekshalasi), otot antara tulang rusuk relaksasi, rongga dada mengempis
kembali ke semula, tekanan dalam paru-paru membesar, volume paru-paru mengecil,
hal ini menyebabkan tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan
tekanan udara luar sehingga udara keluar.
Pernapasan perut terjadi akibat kontraksi dan relaksasi diafragma dan otot perut.
Adapun untuk mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan perut adalah
sebagai berikut :

8
1. Inspirasi (inhalasi), otot perut berkontraksi, diafragma mendatar, rongga dada
membesar, tekanan dalam paru-paru mengembang, volume paru-paru membesar,
udara dari luar masuk ke dalam.
2. Ekspirasi (ekshalasi), otot perut relaksasi, diafragma melengkung rongga dada
mengecil, paru-paru mengempis tekanan besar, volume mengecil dan udara keluar.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan Pada Manusia
Frekuensi pernapasan adalah ukuran berapa banyaknya napas yang diambil dalam
satu menit. Frekuensi pernapasan juga kerap disebut sebagai kecepatan pernapasan.
Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah.
1. Usia
Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah usia. Menurut Charilaos
Chorpiliadis dan Abhishek Bhardwaj dalam jurnal Physiologi: Respiratory Rate
(2021), anak-anak memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada orang
dewasa. Makin muda usia seseorang, maka makin tinggi frekuensi pernapasannya.
Misalnya, seorang anak berusia satu tahun memiliki frekuensi pernapasan sekitar
24 hingga 40 napas per menit (dua kali lipa frekuensi pernapasan dewasa yang
normal).
2. Jenis kelamin
Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan selanjutnya adalah jenis kelamin.
Perbedaan frekuensi pernapasan laki-laki dan perempuan disebabkan laki-laki
memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dari perempuan. Hal tersebut
menyebabkan laki-laki menghirup lebih banyak volume udara daripada perempuan.
Namun, perempuan memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada laki-
laki.
3. Suhu tubuh
Suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan pernapasan. Hal
tersebut dikarenakan tubuh mencoba untuk mendinginkan diri.
4. Posisi tubuh
Dilansir dari Biology Libretexts, paru-paru sangat rentan terhadap perubahan besar
dan arah gaya gravitasi. Akibatnya, posisi tubuh seseorang akan memengaruhi
frekuensi penapasan yang dilakukan paru-paru. Misalnya, posisi berdiri akan
menaikkan frekuensi pernapasan. Sedangkan, posisi berbaring akan menurunkan
frekuensi pernapasan.
5. Penyakit

9
Penyakit juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan.
Beberapa pernyakit menurunkan frekuensi pernapasan, namun beberapa lainnya
menaikkan frekuensi pernapasan. Penyakit seperti cedera kepala, penyumbatan
saluran pernapasan, apnea tidur, masalah metabolisme, stroke dapat menurunkan
frekuensi pernapasan. Adapun penyakit seperti demam, dehidrasi, serangan panik,
efusi pleura, radang paru-paru, kelainan jantung, infeksi saluran pernapasan, dan
keracunan karbon monoksida dapat meningkatkan frekuensi pernapasan.
6. Keadaan emosi
Keadaan emosi seseorang juga dapat memengaruhi frekuensi pernapasannya.
Keadaan emosi seperti takut, cemas, dan marah dapat meningkatkan frekuensi
pernapasan. Perasaan senang yang besar juga dapat menaikkan hormon adrenalin
dan memicu peningkatan frekuensi pernapasan.
7. Kadar karbon dioksida dalam darah
Faktor selanjutnya yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah kadar karbon
dioksida dalam darah. Peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah dapat
meningkatkan kadar ion hidrogen. Dilansir dari Lumen Learning, peningkatan ion
hidrogen kemudian memicu kemoreseptor pusat untuk merangsang pernapasan.
Akibatnya, frekuensi pernapasan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan karbon
dioksida dan menurunkan kadar ion hidrogen dalam darah. Sebaliknya, jika kadar
karbon dioksida menurun. Maka, kadar ion hidrogen juga ikut menurun.
Akibatnya, frekuensi pernapasan akan menurun dan terjadi ke ventilasi yang lebih
dangkal.
Pada umumnya, frekuensi pernapasan manusia adalah sekitar 12 hingga 15 napas
per menit. Namun, jumlah tersebut dapat meningkat ataupun menurun bergantung
faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan.
E. Gangguan Pernapasan Pada Manusia
Sistem pernapasan manusia bisa mengalami gangguan dan kelainan yang
disebabkan oleh infeksi kuman, faktor bawaan, atau polusi udara. Berikut ini adalah
beberapa gangguan dari sistem pernapasan manusia.
1. Influeza (flu), disebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput
mukosa di saluran pernapasan.
2. Asma, gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh
berkontraksinya otot polos pada trakea. Penyebabnya dapat berupa udara yang

10
tercemar asap atau debu, udara yang terlalu dingin, dan keadaan jiwa penderita
(stress atau tekanan emosi).
3. Tuberkulosis (TBC), disebabkan karena bakteri Mycobacterium tuberculosa.
Peradangan pada dinding alveolus sehingga difusi O2 akan terganggu.
4. Bronkitis, terjadi karena radang pada selaput lendir, trakea, dan saluran bronkia.
5. Penyempitan dan penyumbatan saluran pernapasan akibat terjadinya
pembengkakan kelenjar limfe. Misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak).
6. Feringitis, infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah
kerongkongan terasa nyeri saat menelan.
7. Asifiksi, kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau
gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-
paru, pembuluh darah atau dalam jaringan tubuh. Misalnya seseorang yang
tenggelam, alveolusnya terisi air, orang-orang yang keracunan karbon monoksida
dalam asam sianida, dan lainnya. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida
terjadi karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar
daripada oksigen.
8. Penyakit diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung.
Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman
penyebabnya Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan
racun dan bila racun ini beredar bersama darah, akan merusak selaput jantung.
9. Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya
debu tambang.
10. Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan
cairan intrapleura, sehingga timbul rasa nyeri saat bernapas.
11. Pneumonia atau logenstelking, yaitu penyakit radang paru-paru yang disebabkan
Diplococcus Pneumoniae.
12. Tonsilitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya
tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa
sakit.
13. Kanker paru-paru, biasa diderita oleh para perokok. Kanker ini disebabkan oleh
adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.
14. Emfisema, yaitu suatu penyakit yang terjadi karena ketidaknormalan
(abnormalitas) susunan dan fungsi alveolus. Akibatnya, terjadi inefisiensi
pengikatan O2 sehingga pernapasan menjadi sulit.

11
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah dan memelihara sistem
pernapasan dari beberapa gangguan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Menjaga kebersihan lingkungan
2. Makan makanan bergizi
3. Olahraga secara teratur
F. Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari
jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruhan jaringan tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardiovaskular memerlukan banyak
mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh,
salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada
organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memelihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
G. Perkembangan Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam
sistem kardiovaskular terdapat pembuluh darah terbesar yang disebut Angioblast.
Angioblast ini timbul dari:
1. Mesoderm: splanknikus & chorionic
2. Merengkim: yolk sac dan tali pusat
3. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai
berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup
kuning telur sekunder ( kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur
endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung
primordial. Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang
menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardiovaskular
purba. Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.
H. Anatomi Sistem Kardiovaskular
1. Ruang Jantung
Jantung adalah organ muskular (berotot) pada rongga toraks yang memompa
darah melalui pembuluh darah pada tubuh.

12
Organ ini terdiri dari 4 ruang, yaitu: 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung juga terbagi
menjadi 2 bagian, jantung kanan dan kiri. Masing-masing bagian memiliki 1
atrium dan 1 ventrikel.
Septum interventricularis adalah sekat antara ventrikel kanan dan kiri. Septum
interatrialis adalah sekat antara atrium kanan dan kiri.
Jantung dan pembuluh darah membentuk sistem organ yaitu: sistem
kardiovaskular.
a) Atrium kanan menerima darah deoksigenasi (miskin oksigen) dari tubuh
melalui vena cava superior dan inferior. Atrium kanan kemudian memompa
darah ke ventrikel kanan.
b) Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan memompa darah
tersebut ke trunkus pulmonalis yang mengarah ke Paru.
c) Atrium kiri menerima darah kaya oksigen (teroksigenasi) dari Paru melalui
Vena Pulmoner dan memompa darah melalui ventrikel kiri.
d) Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan kemudian memompa darah
dari Aorta. Jantung kemudian memompa darah melalui sirkulasi sistemik
(seluruh tubuh) dan kembali ke atrium kanan.
2. Katup Jantung
Atrium dan ventrikel terpisah oleh sebuah katup. Katup ini disebut sebagai katup
atrioventricular.
a) Trikuspid merupakan nama katup pada sisi kanan jantung. Katup ini terdiri
dari 3 daun katup (leaflets).
b) Mitral merupakan nama katup pada sisi kiri jantung. Katup mitral terdiri dari 2
daun katup (leaflets).
Chordae tendineae adalah jaringan ikat berbentuk mirip benang atau tali yang
melekatkan daun katup (leaflets) atrioventricular pada dinding ventrikel.
Jaringan ikat ini mencegah prolaps katup (darah kembali mengalir kembali ke
atrium) selama fase sistolik.
Fase sistolik adalah kondisi ketika ventrikel berkontraksi dan tekanan dalam
ventrike meningkat.
Papillary muscles atau muskulus Papilaris adalah otot pada dinding ventrikel dan
menjadi penahan serta melekatkan Chordae tendineae. Otot ini membantu
Chordae tendineae untuk mencegah prolaps katup.

13
Katup semilunar adalah katup pemisah antara ventrikel dan arteri. Terdapat 2
katup semilunar, yaitu:
a) Katup pulmonal pada sisi kanan jantung
b) Katup aorta pada sisi kiri jantung
Kedua katup ini memiliki 3 daun katup (leaflets).
Masalah pada katup dapat menyebabkan turbulensi aliran darah. Gangguan aliran
darah ini dapat terdengar melalui pemeriksaan auskultasi sebagai bising jantung
atau murmur.
3. Lapisan Pelindung Jantung
Pada anatomi sistem kardiovaskular, terdapat lapisan yang melindungi
jantung. Lapisan ini adalah perikardium.
Perikardium adalah kantong jaringan ikat fibrosa yang menyelubungi jantung
serta pembuluh darah besar (aorta dan trunkus pulmonaris). Lapisan pelindung
jantung ini terdiri dari 3 lapis:
a) Fibrosa adalah lapisan paling luar. Lapisan ini keras dan kaku.
b) Serosa terdiri dari lapisan luar dan dalam, yaitu: lapisan Parietal dan lapisan
viseral. Keduanya terbentuk dari jaringan mesotelium.
 Parietal adalah nama lapisan yang menempel pada lapisan fibrosa
 Viseral adalah nama lapisan melekat pada miokardium (otot jantung).
Epicardium adalah nama lain untuk lapisan viseral.
 Cavitas perikardial terbentuk antara kedua laposan serosa dan mengandung
sedikit cairan perikardium (serosa). Cairan ini berperan sebagai pelumas
perikardium untuk mengurangi friksi (gesekan).
4. Struktur Pembuluh Darah
Pembuluh darah besar memiliki 3 lapisan. Lapisan tersebut adalah Tunika:
a) Intima – terdiri dari endotel dan lamina elastika interna
b) Media – terdiri dari otot polos dengan serabut elastis. Lapisan ini berperan dalam
vasokontriksi dan vasodilatasi pembuluh darah.
c) Adventisia (atau lapisan eksterna) – tersusun atas jaringan ikat yang mengandung
kolagen dan serat elastin. Lapisan ini membantu melekatkan pembuluh darah ke
struktur terdekat.
Pada anatomi sistem kardiovaskular, pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah
arteri dan vena.

14
Arteri merupakan pembuluh darah dengan tekanan darah yang tinggi. Sementara vena
memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Perbedaan tekanan ini menyebabkan
sedikit perbedaan struktur keduanya.
Perbedaan tersebut antara lain:
 Arteri memiliki dinding otot yang lebih tebal (tunika media) dari vena.
 Vena memiliki katup untuk mencegah aliran balik darah.
 Arteri memiliki lumen yang lebih kecil karena harus menjaga tekanan darah
tetap tinggi, tetapi vena memiliki lumen yang lebih besar.
Arteri menjadi lebih kecil saat mereka bergerak menuju bantalan kapiler. Kapiler
adalah pembuluh darah terkecil.
Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel pipih yang dikelilingi oleh membran basal.
Ada celah kecil antara sel-sel yang disebut fenestrasi. Fenestrasi memungkinkan
pertukaran substansi antara kapiler dan interstitium.
Secara umum ada tiga jenis kapiler:
 Kontinu – sebagian besar lapisan endotelium tidak terputus dengan beberapa
celah kecil antara sel (celah antar sel). Membran basal sama sekali tidak
terputus.
 Fenestrated – endotel berisi sejumlah lubang kecil (fenestrasi) serta celah antar
sel.
 Sinusoid – hanya ditemukan pada hati, limpa dan sumsum tulang. Ada celah
antarsel yang besar antara sel-sel endotelium dan membran basal tidak
lengkap.
Kapiler menyatu untuk membentuk vena yang kemudian berjalan menuju jantung.
Vena menjadi lebih besar dan mampu membawa lebih banyak darah
5. Arteri Koroner
Arteri koroner kiri dan kanan muncul dari sinus aorta kiri dan kanan pada dinding
aorta tepat di atas daun katup aorta. Arteri koroner adalah cabang pertama aorta.
Pembuluh darah koroner kanan mengelilingi jantung ke aspek posterior menjadi arteri
decendens yang turun ke posterior (pada beberapa orang, arteri decendens posterior
muncul dari arteri sirkumfleks kiri). Dalam perjalanannya arteri ini bercabang
menjadi cabang nodus sino-atrium, dan cabang marginalis kanan.

15
Arteri koroner kiri bercabang menjadi arteri decendens anterior kiri dan arteri
sirkumfleksa kiri pada aspek medial jantung. Dari sini, arteri sirkumfleksa berputar ke
bagian belakang jantung, dan melepaskan cabang marginalis kiri.
Berbagai aspek jantung disuplai oleh arteri koroner tertentu:
a) Aspek lateral – arteri sirkumfleksa
b) Inferior – arteri koroner kanan
c) Anterior – arteri koroner kanan
d) Septum – decendens anterior kiri
Vena koroner atau sinus coronarius (vena koroner magna, media dan varva) mengalir
ke sinus koroner yang bermuara ke atrium kanan.
6. Pembuluh Darah Sistemik
Ventrikel kiri akan memompa darah keluar dari jantung melalui aorta. Aorta
ascendens akan membentuk lengkungan (arcus aorta) sebelum menjadi aorta
decendens dan terus turun hingga ke abdomen.
Arcus aorta memiliki 3 cabang pembuluh darah utama, yaitu:
a) Trunkus brachiocephalica
b) Arteri carotis communis sinistra
c) Arteri carotis subklavia sinistra
Ketiga cabang ini memberikan suplai darah pada bagian kepala dan tungkai atas
(lengan dan tangan).
Trunkus brachiocephalica akan terbagi menjadi arteri subklaiva dextra dan arteri
carotis communis dextra.
Aorta decendens terbagi menjadi 2 bagian yaitu: pars thoracalis dan pars abdominalis.
Dalam perjalanan aorta decendens memiliki berbagai cabang yang memperdarahi
berbagai organ.
Pada setingkat vertebra lumbalis IV (L4) aorta akan bercabang menjadi arteri iliaka
communis sinistra dan dextra yang memberikan perdarahan pada tungkai bawah
(paha, betis, dan kaki).
Darah vena kembali ke jantung melalui vena dengan mengikuti jalur yang mirip
dengan arteri. Darah akan masuk melalui vena cava inferior dan vena cava superior
yang bermuara pada atrium kanan.

16
I. Gangguan Kardiovaskular Pada Manusia
Penyakit kardiovaskuler terjadi karena adanya gangguan pada jantung dan
pembuluh darah. Penyakit jantung dan stroke merupakan dua penyakit kardiovaskuler
yang paling banyak dikenal, namun ada juga penyakit kardiovaskuler yang lain.
Sistem kardiovaskuler memiliki fungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Saat ada
gangguan maupun penyumbatan di kedua bagian tersebut, sirkulasi darah di tubuh
dapat terganggu dan bisa menyebabkan timbulnya berbagai penyakit kardiovaskuler.
Berikut adalah penyakit kardiovaskuler yang perlu Anda waspadai:
1. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal,
seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi ketika implus
elektrik yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.
2. Penyakit jantung koroner (PJK)
Penyakit jantung koroner adalah penyumbatan atau penyempitan di pembuluh
arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi ini membuat
pasokan darah menuju ke jantung menjadi berkurang. Jika tidak segera ditangani,
PJK dapat menyebabkan serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah gangguan pada otot jantung. Kardiomiopati dapat
menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, penggumpalan darah, henti
jantung, dan gangguan katup jantung.
4. Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu
akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa pasokan darah yang cukup,
otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel di otak
akan rusak.
5. Deep vein thrombosis (DVT)
Deep vein thrombosis atau trombosis vena dalam adalah kondisi adanya gumpalan
darah di pembuluh darah vena. Biasanya kondisi ini terjadi di bagian paha dan
betis. Pada beberapa kasus, gumpalan darah ini dapat mengalir ke paru-paru dan
menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru.
6. Penyakit arteri perifer
Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi ketika
aliran darah menuju kaki tersumbat akibat penumpukan plak di pembuluh darah

17
arteri. Hal ini membuat kaki kekurangan suplai darah, sehingga menimbulkan rasa
sakit ketika berjalan.
Cara Menjaga Kesehatan Sistem Kardiovakuler
Berikut ini adalah kebiasaan hidup sehat yang dapat diterapkan untuk menjaga
kesehatan sistem kardiovaskuler Anda:
1. Berhenti merokok
Merokok adalah salah satu faktor risiko pada penyakit jantung. Hal ini karena
bahan kimia di rokok dapat merusak dan menyebabkan penyempitan di
pembuluh darah. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berhenti merokok untuk
mencegah munculnya penyakit jantung.
2. Batasi makanan berlemak
Terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat, misalnya makanan yang
banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan
kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang menumpuk ini berpotensi
menyumbat pembuluh darah jantung.
3. Olahraga secara rutin
Melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin dapat mengurangi risiko
penyakit jantung. Jadi, luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk
berolahraga.
4. Konsumsi banyak serat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dapat menurunkan kadar
kolesterol jahat (LDL) di dalam darah. Untuk itu, penuhilah kebutuhan serat
setidaknya 30 gram per hari. Anda bisa mendapatkan asupan serat dari sayuran,
buah-buahan, dan kacang-kacangan. Salah satu pilihan makanan yang baik
untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah kucai.
Selain beberapa cara di atas, Anda juga disarankan untuk menjaga berat badan
tubuh, istirahat yang cukup, mengelola stres, dan memeriksakan diri secara rutin ke
dokter.
Penyakit kardiovaskular tidak boleh dianggap remeh, karena dapat
menimbulkan masalah yang serius pada seluruh bagian tubuh. Oleh karena itu,
jagalah kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda sebelum mengalami gangguan.
Namun jika Anda sudah memiliki gangguan pada sistem kardiovaskular, jalani
pengobatan dan lakukanlah pemeriksaan rutin ke dokter sebelum terjadi komplikasi.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Patwa, A. And Shah, A. (2015). Anatomy and physiology of respiratory system


relevant to anaesthesia. Indian Journal of Anaesthesia, 59(9). p.533.
2. Majumder, N. (2015). Physiologi of Respiration. IOSR Journal of Sports and Physical
Education, 2(3),pp.16-17.
3. Asikin, M. (2016). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Kardiovaskular, Yogyakarta:
Budi Utama
4. Aaronson & Ward. (2010). At Glance Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Erlangga.
5. https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-fungsi-organ-pernapasan-manusia
(diakses pada tanggal 02 Januari 2023 pukul 12.00 WIB)
6. https://www.alodokter.com/kenali-penyakit-kardiovaskular-yang-paling-umum-terjadi
(diakses pada tanggal 02 Januari 2023 pukul 12.20 WIB)
7. https://www.alodokter.com/gangguan-yang-biasa-menimpa-sistem-respirasi
(diakses pada tanggal 02 Januari 2023 pukul 13.05 WIB)

20

Anda mungkin juga menyukai