ILMU URAI
Disusun oleh :
Ian Kiswanto ( 1601620080 )
M.Arofah Febriyanto ( 1601620032)
Makalah ini berisikan tentang Sistem Respirasi atau sistem pernapasan. Makalah
ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah “ ILMU URAI “, guna
mendapatkan nilai tugas harian. Adapun isi makalah ini disusun secara sistematis dan
merupakan referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan
tugas.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam
proses kegiatan belajar ILMU URAI dan sumber pengetahuan kepada pembaca dan
mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami selaku penyusun tugas makalah ini sangat sadar bahwa masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman- teman,
BapakPembimbing yang sangat kami harapkan agar tugas berikutnya dapat lebih baik
lagi.
2
Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul............................................................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................................................. 2
Daftar Isi.........................................................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................4
1.2 Tujuan......................................................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Sistem Pernapasan....................................................................................................... 5
2.2 Sistem Respirasi Manusia................................................................................................................5
2.2.1 Alat-Alat Respirasi.......................................................................................................................... 6
2.2.2 Mekanisme Pernapasan............................................................................................................... 9
2.2.3 Volume Udara Pernapasan....................................................................................................... 10
2.2.4 Frekuensi Pernapasan................................................................................................................ 11
2.2.5 Pertukaran Gas didalam Tubuh..............................................................................................11
2.2.6 Gangguan pada Sistem Resprasi............................................................................................13
2.2.7 Teknologi Sistem Pernapasan................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya
pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam
paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara
O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran
O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan untuk
membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian system pernapasan
2. Untuk memahami jenis-jenis pernapasan pada manusia, aves dan pisces
3. Untuk memahami struktur organ pernapasan atau alat-alat pernapsan pada
manusia, aves, dan pisces
4. Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di
dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
Di dalam tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat
digunakan setelah dioksidasi di dalm tubuhnya. Proses menghasilkan energi melalui
oksidasi bahan makanan di dalam sel-sel tubuh disebut respirasi sel. Respirasi sel
terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob adalah proses
pembakaran bahan makanan dengan membutuhkan oksigen (O 2). Respirasi anaerob
adalah suatu proses pembakaran bahan makanan dengan tidak membutuhkan
oksigen (O2).
Pada saat bernapas, kita menghirup udara (inspirasi) dan menghembuskan
udara (ekspirasi) Saat udara memasuki paru-paru, terjadi pertukaran gas O 2 dan CO2
yang disebut respirasi eksternal. Darah yang mengandung banyak O2 akan menuju
jaringan tubuh. Pertukatan gas yang terjadi antara darah dengan cairan jaringan
disebut respirasi internal. Gas O2 yang sampai pada sel akan menggunakan untuk
membuat energi (ATP) yang dinamakan respirasi sel.
5
2.2.1 Alat-Alat Respirasi
Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea,
paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan
respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk
menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebs dan transport elektron.
Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga mampu
menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat
pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea,
bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi
secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum.
Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya.
1.Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam
rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan
kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke
dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang
mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan
masuk ke dalam sistem pernapasan.
6
2. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian
depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas akan
terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara
mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan
akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung.
Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring
(tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena
masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
4. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura
visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti
paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua
7
pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat
rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus.
Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara
kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida secara difusi.
5. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi
dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir
sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
6. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke
gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan
struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi
menjadi sisik.
7. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi
pertukaran gas antara udara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa
bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2.
8
Kapasitas Paru-Paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa
disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang
dewasa lebih kurang 500 ml. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan
biasa kira-kira 500 ml. ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang
dapat kita tarik mencapai 1500 ml. Udara ini dinamakan udara komplementer. Ketika
kita menarik napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga
sekitar 1500 ml. Udara ini dinamakan udara suplementer. Meskipun telah
mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru
yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Jadi,
Kapasitas paru-paru total = kapasitas vital + volume residu =4500 ml/wanita dan
5500 ml/pria.
Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada
waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran pernapasan
dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam alveolus
berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah
dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin.
Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
9
Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi
sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru
mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen
terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi
dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada
kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan
tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari tekanan atsmosfer
sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas
diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
10
2.2.4 Frekuensi Pernapasan
Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap
menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah.
1. Umur
Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan
menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit
dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif
lebih sedikit.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu, laki-laki
memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena manusia
mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat
berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan
laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.
11
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Dengan
kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan
darah.
Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang
mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan
persamaan reaksi seperti berikut, (H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai
berikut.
H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas
yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi.
Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan
udara luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru
sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di
vena ± 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O 2 dari udara berdifusi ke dalam darah.
Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena ± 47 mmHg, tekanan parsial CO2
dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus ± 40 mmHg.
Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari
darah ke alveolus.
2. Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen
meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.
Reaksinya sebagai berikut, HbO2 => Hb + O2. Difusi oksigen keluar dari darah dan
masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan
jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel
secara terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses
pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya perbedaan
komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan tekanan
parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon
dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel
tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah ± 41
mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2
berdifusi ke luar jaringan.Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml
karbon dioksida per hari.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
· Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) oleh plasma
darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion
12
hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–).
Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3–
meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam
eritrosit
diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut,
H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)
· Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin.
Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut,
CO2 + Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari
hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut, CO2 + RNH2 => RNHCOOH
· Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat
(H2CO3). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke
udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya
sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion
bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai peran
penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat
(H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah
yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan
fisiologis yang disebut asidosis.
13
7. Bronkitis kronis, yaitu tersumbatnya saluran udara oleh cairan mukus sehingga suplai
udara ke paru-paru terganggu.
8. Emfisema, yaitu gangguan pada paru-paru yang ditandai dengan rusaknya dinding-
dinding alveolus sehingga kemampuan pertukaran udara menjadi berkurang
9. Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang
berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-
batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan
dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible
dengan atau tanpa pengobatan. Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula
dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang
akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang
dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan
bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di
alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan
karbon dioksida (CO2 ) dikeluarkan.
10. Kanker paru-paru, lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita. Penyebab kanker
ini salah satunya dipicu oleh kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama, baik
aktif maupun pasif.
11. Flu, yaitu penyakit yang ditandai dengan rongga hidung berlendir, batuk, dan demam.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Influenza.
14
kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen
mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah
yang memiliki banyak kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar.
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi dengan tutup
insang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes)
insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain bernapas dengan insang, ada pula
kelompok ikan yang bernapas dengan gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-
paru (Dipnoi). Insang tidak hanya berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi juga
berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran
ion, dan osmoregulator.
1. Sistem Pernapasan pada Ikan Bertulang Sejati
Contoh ikan bertulang sejati adalah ikan mas. Insang ikan mas tersimpan dalam
rongga insang yang terlindung oleh (operkulum). Insang ikan mas terdiri dari
lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan berwarna putih, rigi-rigi insang
yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang melalui insang, dan filamen
atau lembaran insang. Filamen insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir
dan berwarna merah muda karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan
merupakan cabang dari arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2
berlangsung.
Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara difusi. Dari
insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari jantung menuju insang
untuk melakukan pertukaran gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan
berulang-ulang.
a) Fase inspirasi ikan Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup insang
tetap menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar,
sebaliknya celah belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga
mulut lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi
aliran air ke dalam rongga mulut.
b) Fase ekspirasi ikan Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut
menutup. Insang kembali ke kedudukan semula diikuti membukanya celah insang. Air
dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran
insang. Pada tempat ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2
ke dalam air dan mengikat O2 dari air.
Ada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh
kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya
pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke
insang, dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
15
2. Sistem Pernapasan pada Ikan Bertulang Rawan
Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai operkulum contohnya ikan hiu.
Masuk dan keluarnya udara dari rongga mulut, disebabkan oleh perubahan tekanan
pada rongga mulut yang ditimbulkan oleh perubahan volume rongga mulut akibat
gerakan naik turun rongga mulut. Bila dasar mulut bergerak ke bawah, volume
rongga mulut bertambah, sehingga tekanannya lebih kecil dari tekanan air di
sekitarnya. Akibatnya, air mengalir ke rongga mulut melalui celah mulut yang pada
akhirnya terjadilah proses inspirasi. Bila dasar mulut bergerak ke atas, volume
rongga mulut mengecil, tekanannya naik, celah mulut tertutup, sehingga air mengalir
ke luar melalui celah insang dan terjadilah proses ekspirasi CO2. Pada saat inilah
terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
3. Sistem Pernapasan pada Ikan Paru-Paru ( Dipnoi )
Pernapasan ikan paru-paru menyerupai pernapasan pada Amphibia. Selain
mempunyai insang, ikan paru paru mempunyai satu atau sepasang gelembung udara
seperti paru-paru yang dapat digunakan untuk membantu pernapasan, yaitu
pulmosis. Pulmosis banyak dikelilingi pembuluh darah dan dihubungkan dengan
kerongkongan oleh duktus pneumatikus. Saluran ini merupakan jalan masuk dan
keluarnya udara dari mulut ke gelembung dan sebaliknya, sekaligus memungkinkan
terjadinya difusi udara ke kapiler darah.
Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Ikan ini mampu bertahan
hidup walaupun airnya kering dan insangnya tidak berfungsi, karena ia bernapas
menggunakan gelembung udara. Ada tiga jenis ikan paru-paru di dunia, yaitu ikan
paru-paru afrika, ikan paru paru amerika selatan, dan ikan paru - paru queensland
(Australia).
Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan lele, gabus, gurami, dan betok memiliki
alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin merupakan perluasan ke atas
dalam rongga insang, dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-
rongga tidak teratur. Rongga labirin berfungsi menyimpan udara (O2), sehingga ikan-
ikan tersebut dapat bertahan hidup pada perairan yang kandungan oksigennya
rendah. Selain dengan labirin, udara (O2) juga disimpan di gelembung renang yang
terletak di dekat punggung.
16
2.4 Sistem Respirasi Aves
17
2. Pada Saat Terbang
Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu,
pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong
hawa. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa
antar tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.
1. Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit,
sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa
ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2.
2. Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir
keluar dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat
melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O 2 dan CO2. Dengan cara inilah
inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi pertukaran
gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga
hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada
proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas
pernapasan dada dan pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi
frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh.
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap
yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan pada
system respirasi manusia.
Pada pernapasan hewan Juga melibatkan alat-alat repirasi yang beragam. Hewan
yang hidup di lingkungan darat kebanyakan bernapas menggunakan paru-paru,
sedangkan hewan yang hidup di air bernapas menggunakan insang. Selain memiliki
alat-alat respirasi utama, beberapa hewan tertentu memiliki alat respirasi tambahan
sesuai tempat hidupnya.
3.2 Saran
Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem
pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita,
hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindarilah sikap merokok.
Serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah sekali
terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi :
Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. : Yudhistira
Websites :
www.google.com Kategori : Sistem Pernapasan
www.google.com Kategori : Pengertian Sistem Pernapasan
www.wiki.org.co.id Kategori : Sistem Pernapasan Pada manusia
http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/
http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/
http://wandylee.wordpress.com/2012/03/20/sistem-pernapasan-pada-manusia/
20