DOSEN PENGAMPU
Widia Lestari S.Kep, M.Sc
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................iii
1.1 PENGERTIAN RESPIRASI...................................................................................................1
1.2ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA...........................................................1
2 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ....................................................................................6
2.1ANATOMI SISTEM PERNAFASAN ....................................................................................6
2.2 FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN....................................................................................6
2.3 BIOKIMIA.............................................................................................................................12
2.4 MEKANISME PERNAFASAN MANUSIA.........................................................................14
2.5 VOLUME UDARA PERNAFASAN ....................................................................................15
2.6 GAS-GAS DALAM UDARA PERNAPASAN ....................................................................15
2.7 PERTUKARAN O2 DAN CO2 DALAM PERNAFASAN...................................................16
2.8 ENERGI DAN PERNAFASAN ............................................................................................18
2.9 FREKUENSI PERNAFASAN...............................................................................................19
2.10 GANGGUAN PADA SISTEM RESPIRASI.......................................................................19
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................................21
Daftar Pustaka...............................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem
organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini
merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang
kelangsungan hidup. Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur, seluruh struktur
tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu pertukaran oksigen antara
atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida antara darah dan atmosfer, selain itu
terdapat juga respirasi internal yaitu proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel
jaringan dimana system respirasi internal ini terjadi pada seluruh system tubuh.
(Djojodibroto, 2012).
Struktur utama dalam sistem pernafasan adalah saluran udara pernafasan, saluran-
saluran ini terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur saluran napas
dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya system penafasan bagian atas dan bawah.
Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring dan trakhea.
Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing masing dalam system pernafasan.
Sedangkan pada system pernafasan bagian bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus dan
alveolus (Manurung dkk, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Anatomi organ sistem pernafasan?
2. Apa itu proses inspirasi dan ekspirasi?
3. Apa itu definisi pernafasan, eksternal dan internal?
4. Bagaimana kerja Mekanik pernafasan: inspirasi, ekpirasi, peran otot pernafasan.
5. Apa itu transport gas pernafasan, ventilasi, pengukuran volume.
6. Pengaturan pernafasan, jenis jenis lokasi pusat pernafasan, mekanik pernafasan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Anatomi organ sistem pernafasan.
2. Untuk mengetahui proses inspirasi dan ekspirasi.
3. Untuk mengetahui pernafasan, eksternal dan internal.
4. Untuk mengetahui kerja Mekanik pernafasan: inspirasi, ekpirasi, peran otot pernafasan.
5. Untuk mengetahui transport gas pernafasan, ventilasi, pengukuran volume.
6. Untuk mengetahui pernafasan, jenis jenis lokasi pusat pernafasan, mekanik pernafasan.
BAB I I
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN RESPIRASI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida
ke lingkungan. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke selsel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua
cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
Tulang rusuk terangkat ke atas
Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.
TRACHEA
Cincin tulang rawan yang tidak lengkap (berbentuk U)
Panjangnya 10-20 cm
Dibentuk oleh 20 lapis kartilago yang berbentuk huruf C dan berakhir ketika bercabang dua
karina
Bagian yang tidak berkatilago disebut Trakea membranosa, berada di posterior
Pada ketinggian vertebra torakalis 4, trakea bercabang dua di karina menjadi bronkus utama
kanan dan kiri
Di atas tempat masuknya bronkus utama, kedua kartilago bertemu membentuk cincin
sempurna, tidak hanya C, melainkan O
4. Pangkal Tenggorokan (laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara
orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis.
Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang
terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran
suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar
masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk
jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu
menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu
membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari
paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
Fungsi utamanya sebagai alat suara
Dalam saluran pernapasan sebagai jalan udara
The laryngeal skeleton consists of nine cartilages, three single (thyroid/adam’s apple,
cricoid, and epiglottis) and three paired (arytenoid, corniculate, and cuneiform), connected by
membranes and ligaments
Dibawah tulang krikoid biasanya dilakukan tindakan trakeostomi yang bertujuan untuk
mengurangi dead space dan mempermudah penghisapan sekresi
Fungsi Laring
Lapisan mukosa bersilia laring bermanfaat untuk menghilangkan partikel asing dan untuk
menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup
Pada saat makan, bagian belakang lidah yang bergabung ke puncak laring, mendorong ke
atas, memaksa epiglotis untuk menutupi glotis, mencegah makanan atau benda asing masuk
laring
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus
kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah
kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.
Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus
sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-
cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding
alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah
oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan
bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.
BRONKUS
Percabangan dari trakea sebelum masuk ke mediatinum disebut bifurkasi dan sudut tajam
yang dibentuk oleh percabangan ini disebut karina
Karina membentuk sudut 20-30 derajat pada bronkus kiri dan 45-55 derajat pada bronkus
kiri
Bronkus utama kanan mempunyai 3 percabangan yakni siperior, medialis, dan inferior
Bronkus utama kiri mempunyai 2 percabangan yaitu bronkus lobaris superior dan inferior
Bronkus segmental merupakan percabangan dari bronkus lobaris
Daftar pustak
BRONKIOLUS
Saluran napas yang tidak berkartilago
Pada saat paru kolaps, bronkus besar masih tetap paten, sedangkan bronkus kecil,
bronkiolus, dan alveolus ikut kolaps.
Bronkiolus paling ujung (distal) disebut terminalis
3-5 bronkiolus terminalis membentuk asinus
Bronkiolus Secara fungsional, bronkiolus dibagi 2 bagian :
Bronkiolus non respiratorius, dimana tidak terdapat pertukaran gas
Bronkiolus Respiratorius, dimana terjadi pertukaran gas, bersama dengan duktus
alveolaris dan sakus alveolaris
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paruparu ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura
dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan
dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai
tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai
epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris.Pada dinding duktus
alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus
PARU-PARU
Paru kanan terdiri atas 3 lobus dan 10 segmen Paru kiri terdiri atas 2 lobus dan 8 segmen
1.3 Mekanisme Pernafasan
Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama
dan terus menerus. Bernapas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot
pernapasan.Reflek bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum
penyambung (medulla oblongata). Oleh karena itu seseorang dapat menahan, memperlambat
atau mempercepat napasnya, ini
berarti bahwa reflek napas juga di bawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat
peka terhadap kelebihan kadar karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen dalam
darah(Syaifuddin, 2007). Menurut Kus Irianto (2008), mekanisme terjadinya
pernapasanterbagi dua yaitu:
A. Inspirasi
Sebelum menarik napas / inspirasi kedudukan diafragma melengkung ke arah rongga dada,
dan otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma
akan mendatar. Pada waktu inspirasi maksimum, otot antar tulang rusuk berkontraksi
sehingga tulang rusuk terangkat. Keadaan ini menambah besarnya rongga dada. Mendatarnya
diafragma dan terangkatnya tulang rusuk, menyebabkan rongga dada bertambah besar,
diikuti mengembangnya paru-paru, sehingga udara luar melalui hidung, melalui batang
tenggorok (bronkus), kemudian masuk ke paru-paru.
B.Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan
intratorakal. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dan otot diafragma
mengendur, maka diafragma akan melengkung ke arah rongga dada lagi, dan tulang rusuk
akan kembali ke posisi
semula. Kedua hal tersebut menyebabkan rongga dada mengecil, sehingga udara dalam paru-
paru terdorong ke luar. Inilah yang disebut mekanisme ekspirasi
c. PERAN OTOT PERNAFASAN
otot pernapasan adalah otot-otot yang berperan dalam inhalasi dan ekshalasi , dengan
membantu ekspansi dan kontraksi rongga dada . The diafragma dan, pada tingkat lebih rendah,
yang otot interkostal mendorong respirasi selama bernafas tenang . Elastisitas otot-otot ini sangat
penting untuk kesehatan sistem pernapasan dan untuk memaksimalkan kemampuan
fungsionalnya.
The diafragma adalah otot utama yang bertanggung jawab untuk bernapas . Ini adalah
otot tipis berbentuk kubah yang memisahkan rongga perut dari rongga dada. Selama inhalasi,
diafragma berkontraksi, sehingga bagian tengahnya bergerak ke kaudal (ke bawah) dan ujung-
ujungnya bergerak ke arah kranial (ke atas). Ini menekan rongga perut, mengangkat tulang rusuk
ke atas dan ke luar dan dengan demikian memperluas rongga dada. Ekspansi ini menarik udara
ke paru - paru . Ketika diafragma berelaksasi, rekoil elastis paru-paru menyebabkan rongga dada
berkontraksi, memaksa udara keluar dari paru-paru, dan kembali ke bentuk kubahnya. Diafragma
juga terlibat dalam fungsi non-pernapasan, membantu mengeluarkan muntah ,feses ,
dan urin dari tubuh dengan meningkatkan tekanan intra-abdominal, dan mencegah refluks
asam dengan memberikan tekanan pada esofagus saat melewati hiatus esofagus.
Otot-otot pernafasan
Selama pernapasan tenang, ada sedikit atau tidak ada kontraksi otot yang terlibat dalam
pernafasan; proses ini hanya didorong oleh rekoil elastis paru-paru . Ketika pernafasan yang kuat
diperlukan, atau ketika elastisitas paru-paru berkurang (seperti pada emfisema ), pernafasan aktif
dapat dicapai dengan kontraksi otot-otot dinding perut ( rektus abdominis , abdominis
melintang , otot miring eksternal dan otot miring internal ). Ini menekan organ perut secara
kranial (ke atas) ke dalam diafragma, mengurangi volume rongga dada The otot interkostalis
internal yang memiliki serat yang miring miring ke bawah dan ke belakang dari tulang rusuk ke
tulang rusuk. Oleh karena itu, otot-otot ini dapat membantu menurunkan tulang rusuk,
menambah kekuatan pada pernafasan.
Otot-Otot Pernapasan
Terdiri atas otot skelet
Otot Inspirasi Utama
1. Muskulus interkostalis interna
2. Muskulus interkatilaginnus parasternal
3. Otot Diafragma
Otot Inspirasi Tambahan (Otot Bantu Napas)
1. Muskulus skalenus anterior
2. Muskulus skalenus medius
3. Muskulus skalenus posterior
Otot-Otot Pernapasan
Saat napas biasa, ekspirasi tidak memerlukan kegiatan otot, cukup daya elastisitas paru.
Diperlukan active breathinng jika serangan asma, berbicara, menyanyi, batuk, bersin,
mengejan
Otot Ekspirasi Tambahan
1. Muskulus interkostalis interna
2. Muskulus interkartilaginus parasternal
3. Muskulus rektus abdominis
4. Muskulus Oblikus abdominis eksternus
Diafragma
Suatu septum berupa jaringan muskulotendineus yang memisahkan rongga toraks dengan
rongga abdomen
Dasar dari rongga toraks
Diagfragma merupakan otot yang paling utama untuk bernapas, merupakan lembaran-
lembaran otot tipis yang bersinergi atau melekat pada iga terbawah dan dipersyarafi nervus
freknikus yang berasal dari segmen 3, 4 dan 5.
Pleura
Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal dari mesodermal
Dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Pleura Viseralis yang melapisi paru
2. Pleura Parietalis yang melapisi dinding hemitoraks
Diantara pleura terdapat rongga pleura. Pada keadaan normal berisi caira pleura dalam jumlah
sedikit (0,1 – 0,2 ml/KgBB), yang berfungsi untuk memisahkan kedua pleura supaya tidak
lengket.
Pernapasan Dada
Seperti namanya, pernapasan dada merupakan pernapasan yang dibantu oleh otot dada
antartlulang rusuk. Ini adalah jenis pernapasan yang biasa kita lakukan. Yang kalo kita sebagai
umat manusia stand by aja, badan kita auto melakukan pernapasan dada.Proses dari pernapasan
dada seperti ini: Saat inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi. Hal ini membuat volume
rongga dada terisi oleh udara. Alhasil, dada kita mengembang. Saat ekspirasi, otot antar tulang
rusuk relaksasi. Coba kamu mengembuskan napas, otot antartulang rusuknya terasa santuy kan.
Di saat ini, karena udara-udara keluar, volume rongga dada mengecil.
Pernapasan Perut
Lain halnya pernapasan dada, pernapasan perut dibantu oleh otot diafragma. Letaknya
tuh ada di bawah perut gitu. Makanya namanya pernapasan perut. Yuk, coba sekarang letakkan
tangan kamu di depan perut. Kita coba bedah satu per satu proses pernapasan perut ini.Dorong
perut kamu ke dalam perlahan-lahan sambil menarik napas. Jangan gunakan pernapasan dada
lagi. Di saat ini, otot diafragma kamu berkontraksi. Sehingga membuat diafragma dalam keadaan
datar. Volume rongga dada kamu pun membesar.Sekarang, embuskan napas. Kamu akan
merasakan otot diafragma relaksasi, yang membuatnya melengkung ke rongga dada. Volume
rongga dada kamu pun mengecil.
Proses Difusi
Difusi merupakan dimana terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida pada tempat
pertemuan udara-darah
Membran alveolar-kapiler merupakan tempat ideal untuk difusi karena membran ini
mempunyai permukaan yang luas dan tipis
Proses difusi terjadi secara pasif sampai terjadi keseimbangan yang sama diantara dua tempat
Difusi karena perbedaan tekanan alveoli
Pengambilan O2 dari alveoli ke darah karena adanya perbedaan tekanan partial O2 antara
alveoli dan pembuluh kapiler
Oksigen berdifusi dari alveolus kapiler pulmonal arteri besar sel
Karbondioksida dimulai dari sel vena kapiler pulmonal
Transportasi
adalah Pengangkutan O2 dan CO2 oleh system peredaran darah dari paru-paru ke jaringan dan
sebaliknya yang disebut proses
TRANSPORTASI
Transportasi oksigen dalam darah dibawa oleh plasma dan hemoglobin
Di dalam plasma dalam bentuk PO2 (tekanan) dan dengan Hb dalam bentuk saturasi oksigen
(persen) Daya ikat dengan plasma 0,3 ml O2 dalam setiap 100 ml darah, dan hemoglobin 19,4
ml O2 dalam setiap 100 ml darah
Plasma hanya dapat mengikat oksigen dalam jumlah kecil namun sangat penting sebelum
digunakan dalam jaringan harus larut dalam plasma
Setiap 1 gr HB maksimal dapat mengikat 1,36 ml oksigen
Perfusi paru
adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi, dimana pada sirkulasi
paru adalah darah deoksigenasi yang mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan
jantung. Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaran
oksigen dan karbondioksida di kapiler dan alveolus
PERFUSI
Perfusi yang terjadi pada paru-paru diartikan sebagai proses mengalirnya darah dari arteri
pulmonal menuju kapiler pulmonal (Q)
Jumlah yeng menuju kapiler pulmonal sama dengan CO
Jika pada pasien dewasa dengan berat badan 50 kg, CO yang menuju kapiler pulmonal 5
liter/menit, ventilasi (V) dalam semenit 4 liter pe menit
Perbandingan V/Q adalah 4/5 = 0,8
Pengaturan nafas
Bernafas adalah gerak reflek, tetapi masih dapat juga diatur secara sadar. Reflek Hering-Breuer
dapat menerangkan gerak automatis. Terdapat 3 pusat inti pernafaqsan yaitu:
1. Pusat pneumotaxis
2. Pusat inspirasi
3. Pusat ekspirasi
Pertama, pusat pneumotaxis mengeluarkan rangsang yang bersifat terus menerus. Hal ini
disebabkan oleh karena CO2 dalam darah merangsang pusat pneumotaxis. Rangsang ini
diteruskan ke pusat inspirasi sehingga pusat inspirasi terangsang, maka ia akan memacu otot-otot
inspirasi sehingga tulang iga akan naik dan rongga dada akan membesar dan tekanan udara
dalam rongga dada akan mengecil, dengan demikian hawa dari luar akan masuk ke dalam paru-
paru, sesuai dengan hukum aliran udara.
Sehingga, masuknya udara ke paru-paru mengakibatkan alveoli teregang serta menimbulkan
ransangan pada akhiran syaraf yang kemudian meneruskannya dengan menghambat ransang dari
pusat penumotaxis ke pusat inspirasi sehingga pusat inspirasi tak terangsang/tak aktif. Karena
pusat inspirasi tak aktif maka ia tidak memacu otot-otot inspirasi lagi, sehingga otot-otot
inspirasi menjadi relaksasi. Karena sekarang tak ada otot paru, ini disebabkan karena rongga
dada dan paru-paru memiliki sifat elastis, sehingga akan terjadilah pengecilan rongga dada dan
paru-paru akan menyebabkan tekanan, dalam rongga dada besar serta akan menyebabkan
tekanan dalam rongga dada besar serta akan menyebabkan udara keluar/ekspirasi pasif.
Akibat selanjutnya alveoli akan mengecil kembali dan akhiran syaraf yang akan di dinding
alveoli tak terangsang lagi sehingga rem terhadap pusat inspirasi tak ada lagi, sehingga rangsang
dari pusat pneumotaxis dominant dari pusat inspirasi terangsang kembali dan selanjutnya akan
merangsang otot-otot inspirasi kembali sehingga tulang iga akan naik lagi, rongga dada
membesar, tekanan mengecil sehingga sehingga mengerem pusat inspirasi kembali, rongga dada
kembali ke bentuk semula, udara ke luar dan demikianlah seterusnya. Jadi mekanisme gerakan
nafas inspirasi dan ekspirasi tersebut seperti halnya prinsip Bel Listrik Magnetik.
Bila kadar CO¬2 tinggi, misalnya waktu berolaharga, maka pacu terhadap pusat pneumotaxis
akan besar pula, sehingga udara yagn masuk akan lebih banyak, sehingga pacu terhadap pusat
inspirasi juga besar, mengakibatkan pacu terhadap otot-otot inspirasi akan besar pula. Akibatnya
rongga dada akan lebih membesar sehingga udara yagn masuk akan lebih banyak sehingga
alveoli makin lebih besar. Akibatnya rem terhadap puast inspirasi lebih besar pula dan selain itu
akhir syaraf di alveoli akan merangsang pusat ekpirasi, menyebabkan pusat ekspirasi terangsang.
Kalau pusat ekspirasi terangsang, mengakibatkan otot-otot ekspirasi berkontraksi sehingga
rongga dada akan lebih mengecil. Ini disebabkan oleh elastisitas dan kerja otot-otot ekpirasi
sehingga hawa yang sukar dimengerti ialah jumlah nafas dalam satuan waktu akan bertambah
banyak. Dengan demikian mudah dimengerti kalau kita berolahraga maka pernafasan kita akan
makin cepat frequensinya dan pengambilan nafasnya lebih dalam/hawa tidak bertambah besar
serta ekspirasinya bersifat aktif.
Pusat pneumotaxis kecuali dipacu oleh CO2 dalam darah juga bias dipacu oleh panas, sedang
pusat inspirasi dan ekspirasi bisa diepgnaruhi oleh kehendak/sadar. Itulah sebabnya gerak nafas
meskipun bersifat reflek tetapi masih bisa dipengaruhi oleh kehendak. Biasanya atlit terlatih
dapat menggunakan O2 lebih efektif sehingga pembentukan CO2 nya juga sedikit.
Jenis-jenis lokasi pusat Pernafasan
Mekanisme pernapasan yang pertama adalan Inspirasi. Inspirasi terjadi ketika udara dihirup
melalui rongga hidung dan masuk ke dalam tubuh. Inspirasi juga sering disebut dengan inhalasi.
Ketika kita melakukan inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi. Volume rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru karena kita memasukkan
udara ke dalam tubuh. Kebalikannya, mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga
dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan
ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena
udara telah keluar dari paru-paru. Dalam satu kali pernapasan, kita melakukan satu kali inspirasi
dan satu kali ekpirasi.
Daftar Pustaka:
Sumber : https://www.slideshare.net/lolytasucihara1/pengaturan-pernafasan
Sumber : https://www.bacamedi.com/4-jenis-mekanisme-pernapasan-pada-manusia/
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fpelajaranilmu.blogspot.com
%2F2012%2F05%2Ftransportasi-oksigen-dan-
karbon.html&psig=AOvVaw2mBiHU3qFPh1FWXOsbMo8F&ust=1630235122822000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCLiZ1p3J0_ICFQAAAAAdAAAAABAD
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Froboguru.ruangguru.com
%2Fquestion%2Fjelaskan-sirkulasi-difusi-gas-pada-proses-pernapasan-_QU-
IUA0KLMV&psig=AOvVaw3EqQfQZ4spjwKYkZOLPxV6&ust=1630233974833000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCNjW3PrE0_ICFQAAAAAdAAAAABAD
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fmajalah1000guru.net
%2F2011%2F07%2Frespirasi-proses-barter-udara
%2F&psig=AOvVaw0akWew4HySBCZS7yYBDgxc&ust=1630234236399000&source=images
&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCPDs1fbF0_ICFQAAAAAdAAAAABAD
Sumberhttps://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fusaha321.net%2Fperbedaan-
respirasi-internal-dan-eksternal.html&psig=AOvVaw2DqS3b_qYauA-
g7jDFziWr&ust=1630231954779000&source=images&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCOCb5
La90_ICFQAAAAAdAAAAABAD