Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“ ANATOMI SISTEM PERNAFASAN”

DOSEN PENGAMPU
Widia Lestari S.Kep, M.Sc
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8

Della Sari (P05150221059)


Delvio Tellyan Pagase (P05150221060)
Dhea Wahyuni (P05150221061)
Dian Fitri Kulyatul Huda (P05150221062)
Dina Triana (P05150221063)
Dini Febri Yani (P05150221064)
Beta ( )
Deka ( )

PROGRAM STUDI DIII FARMASI JURUSAN ANALIS KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, karunia dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ ANATOMI SISTEM
PERNAFASAN ” dengan sebaik mungkin. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bunda
Widya Lestari, S.Kep., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan,
baik yang berkenan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan sehingga
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenaitu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 15 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................iii
1.1 PENGERTIAN RESPIRASI...................................................................................................1
1.2ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA...........................................................1
2 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ....................................................................................6
2.1ANATOMI SISTEM PERNAFASAN ....................................................................................6
2.2 FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN....................................................................................6
2.3 BIOKIMIA.............................................................................................................................12
2.4 MEKANISME PERNAFASAN MANUSIA.........................................................................14
2.5 VOLUME UDARA PERNAFASAN ....................................................................................15
2.6 GAS-GAS DALAM UDARA PERNAPASAN ....................................................................15
2.7 PERTUKARAN O2 DAN CO2 DALAM PERNAFASAN...................................................16
2.8 ENERGI DAN PERNAFASAN ............................................................................................18
2.9 FREKUENSI PERNAFASAN...............................................................................................19
2.10 GANGGUAN PADA SISTEM RESPIRASI.......................................................................19
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................................21
Daftar Pustaka...............................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan sistem
organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini
merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang
kelangsungan hidup. Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur, seluruh struktur
tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu pertukaran oksigen antara
atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida antara darah dan atmosfer, selain itu
terdapat juga respirasi internal yaitu proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel
jaringan dimana system respirasi internal ini terjadi pada seluruh system tubuh.
(Djojodibroto, 2012).
Struktur utama dalam sistem pernafasan adalah saluran udara pernafasan, saluran-
saluran ini terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur saluran napas
dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya system penafasan bagian atas dan bawah.
Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring dan trakhea.
Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing masing dalam system pernafasan.
Sedangkan pada system pernafasan bagian bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus dan
alveolus (Manurung dkk, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Anatomi organ sistem pernafasan?
2. Apa itu proses inspirasi dan ekspirasi?
3. Apa itu definisi pernafasan, eksternal dan internal?
4. Bagaimana kerja Mekanik pernafasan: inspirasi, ekpirasi, peran otot pernafasan.
5. Apa itu transport gas pernafasan, ventilasi, pengukuran volume.
6. Pengaturan pernafasan, jenis jenis lokasi pusat pernafasan, mekanik pernafasan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Anatomi organ sistem pernafasan.
2. Untuk mengetahui proses inspirasi dan ekspirasi.
3. Untuk mengetahui pernafasan, eksternal dan internal.
4. Untuk mengetahui kerja Mekanik pernafasan: inspirasi, ekpirasi, peran otot pernafasan.
5. Untuk mengetahui transport gas pernafasan, ventilasi, pengukuran volume.
6. Untuk mengetahui pernafasan, jenis jenis lokasi pusat pernafasan, mekanik pernafasan.
BAB I I
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN RESPIRASI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida
ke lingkungan. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
 Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
 Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke selsel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua
cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
 Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
 Tulang rusuk terangkat ke atas
 Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.

2. Respirasi / Pernapasan Perut


 Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
 Diafragma datar
 Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Struktur yang membentuk Sistem Respirasi

1. Struktur Utama a. Saluran Pernapasan Atas, b. Saluran Pernapasan Bawah c. Paru


2. Struktur Pelengkap a. Dinding dada, b. Kosta, c. Otot Pernapasan, d. Diafragma, e.
Pleura

Anatomi sistem pernapasan

Saluran Pernapasan Atas


 Nasal Cavity  Pharynx  Larynx
Saluran Pernapasan Bawah
 Trachea  Bronchus  Bronchiolus
Paru-Paru
 Paru-Paru  Alveoli
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja
berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10
hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen
yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara. Pada pembuluh darah arteri,
tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh
darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita
hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu
melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju
paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia
- Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
- Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
- Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
- Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk
memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energy.
Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Laring
5. Bronkus
6. Bronkiouls
7. paru-paru
1.2 ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)


Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang
rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi
untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga.
Rongga hidung
 Rongga hidung dimulai dari vestibulum yakni pada bagian anterior ke bagian posterior yang
berbatasan degan nasofaring
 Rongga hidung terbagi atas dua bagian yakni secara longitudinal oleh septum hidung dan
secara tranversal konka superior, medialis, dan inferior

Rongga hidung terdiri atas


 Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi
 Rambut di Dalam rongga hidung yang berperan sebagai penapis udara
 Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya
berlapis
 Sel silila yang berperan melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk membersihkan
jalan napas

Fungsi Rongga Hidung dalam Respirasi


 Fungsi Preventif
 Bulu Hidung sebagai penyaring debu
 Silia yang menyaring partikel benda asing, ditangkap di konka superior, hanya udara
berpartikel 4-6 mikron yang bisa masuk ke bawah
 Fungsi Lubrikasi
 Jalan napas menjadi tidak kering karena lubrikasi dari kelenjar submukosa dan sel goblet
 Fungsi Pemanas dan Pendingin Udara
 Karena kayanya vaskularisasi di dalam rongga hidung, yang berfungsi sebagai konduksi dari
panas, dan adanya perputaran udara inspirasi dan ekspirasi
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu
saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan
makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama
faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan
dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara
percakapan.

Bagian belakang dari rongga hidung dan rongga mulut


 Terdiri dari Nasofaring (bagian yang berbatasan dengan rongga hidung), Orofaring (bagian
yang berbatasan dengan rongga mulut) dan Laringofaring (bagian yang berbatasan dengan
laring)
 Bagian dimana pemisahan antara makanan dan udara terjadi

3. Batang Tenggorokan (Trakea)


Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian
di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan,
dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing
yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan
kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang
tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi
saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (alveolus).
Daftar pustaka

TRACHEA
 Cincin tulang rawan yang tidak lengkap (berbentuk U)
Panjangnya 10-20 cm
 Dibentuk oleh 20 lapis kartilago yang berbentuk huruf C dan berakhir ketika bercabang dua
karina
 Bagian yang tidak berkatilago disebut Trakea membranosa, berada di posterior
 Pada ketinggian vertebra torakalis 4, trakea bercabang dua di karina menjadi bronkus utama
kanan dan kiri
 Di atas tempat masuknya bronkus utama, kedua kartilago bertemu membentuk cincin
sempurna, tidak hanya C, melainkan O
4. Pangkal Tenggorokan (laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara
orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis.
Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang
terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran
suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar
masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk
jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu
menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu
membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari
paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
Fungsi utamanya sebagai alat suara
 Dalam saluran pernapasan sebagai jalan udara
 The laryngeal skeleton consists of nine cartilages, three single (thyroid/adam’s apple,
cricoid, and epiglottis) and three paired (arytenoid, corniculate, and cuneiform), connected by
membranes and ligaments
 Dibawah tulang krikoid biasanya dilakukan tindakan trakeostomi yang bertujuan untuk
mengurangi dead space dan mempermudah penghisapan sekresi

Fungsi Laring
 Lapisan mukosa bersilia laring bermanfaat untuk menghilangkan partikel asing dan untuk
menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup
 Pada saat makan, bagian belakang lidah yang bergabung ke puncak laring, mendorong ke
atas, memaksa epiglotis untuk menutupi glotis, mencegah makanan atau benda asing masuk
 laring

5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus
kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah
kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus.
Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus
sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-
cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding
alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah
oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan
bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.

BRONKUS
 Percabangan dari trakea sebelum masuk ke mediatinum disebut bifurkasi dan sudut tajam
yang dibentuk oleh percabangan ini disebut karina
 Karina membentuk sudut 20-30 derajat pada bronkus kiri dan 45-55 derajat pada bronkus
kiri
 Bronkus utama kanan mempunyai 3 percabangan yakni siperior, medialis, dan inferior
 Bronkus utama kiri mempunyai 2 percabangan yaitu bronkus lobaris superior dan inferior
 Bronkus segmental merupakan percabangan dari bronkus lobaris

Sifat anatomik bronkus


 Dibentuk dan ditopang oleh cincin kartilago
 Dilapisi oleh epiteL kolumnar bersilia
 Mengandung otot polos
 Mendapat vaskularisasi dari aretri bronkialis
 Diameter lebih dari 2 mm
 Tidak ada alveoli di dindingnya
BRONKUS
 Bronkus bukan merupakan pipa yang kaku, merupakan berupa saluran dari otot dengan
intervasi vagal yangn dapat membuatnya berdilatasi dan berkontraksi sebagai respon thdp
rangsangan neurohumoral dan kimia
6.Bronkiolus
cabang dari bronkus yang merupakan jalur utama untuk menyalurkan udara di paru-paru.
Udara yang Anda hirup saat bernapas, akan masuk ke paru-paru melalui bronkus.
Namun, agar udara ini bisa menyebar merata ke jaringan di paru-paru, diperlukan saluran yang
lebih kecil lagi.Di sinilah fungsi bronkiolus mulai berjalan. Udara yang masuk ke
bronkus, akan diteruskan ke bronkiolus. Lalu, bronkiolus Udara yang lewat di bronkiolus, akan
diatur intensitasnya oleh mekanisme dilatasi dan kontraksi atau sistem buka-tutup. Bronkiolus
memiliki jaringan otot halus menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli atau alveolus. Alveolus
adalah kantung udara yang menjadi tempat pengolahan udara. Di organ ini, udara kotor atau
karbondioksida sisa proses pernapasan, akan ditukar dengan oksigen bersih yang baru
dihirup.yang akan membuka dan menutup saluran bronkiolus, kapanpun dibutuhkan.
Bronchiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidakmengandung
kelenjar submukosa. Otot polos bercampur dengan jaringan ikat longgar. Epitel kuboid bersilia
dan sel bronkiolar tanpa silia (sel Clara). Lamina propria tidakmengandung sel goblet.

Daftar pustak

BRONKIOLUS
 Saluran napas yang tidak berkartilago
 Pada saat paru kolaps, bronkus besar masih tetap paten, sedangkan bronkus kecil,
bronkiolus, dan alveolus ikut kolaps.
 Bronkiolus paling ujung (distal) disebut terminalis
 3-5 bronkiolus terminalis membentuk asinus
Bronkiolus Secara fungsional, bronkiolus dibagi 2 bagian :
 Bronkiolus non respiratorius, dimana tidak terdapat pertukaran gas
 Bronkiolus Respiratorius, dimana terjadi pertukaran gas, bersama dengan duktus
alveolaris dan sakus alveolaris

7. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paruparu ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura
dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan
dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai
tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai
epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris.Pada dinding duktus
alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus
PARU-PARU
 Paru kanan terdiri atas 3 lobus dan 10 segmen  Paru kiri terdiri atas 2 lobus dan 8 segmen
1.3 Mekanisme Pernafasan

Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama
dan terus menerus. Bernapas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot
pernapasan.Reflek bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum
penyambung (medulla oblongata). Oleh karena itu seseorang dapat menahan, memperlambat
atau mempercepat napasnya, ini
berarti bahwa reflek napas juga di bawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat
peka terhadap kelebihan kadar karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen dalam
darah(Syaifuddin, 2007). Menurut Kus Irianto (2008), mekanisme terjadinya
pernapasanterbagi dua yaitu:

A. Inspirasi
Sebelum menarik napas / inspirasi kedudukan diafragma melengkung ke arah rongga dada,
dan otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma
akan mendatar. Pada waktu inspirasi maksimum, otot antar tulang rusuk berkontraksi
sehingga tulang rusuk terangkat. Keadaan ini menambah besarnya rongga dada. Mendatarnya
diafragma dan terangkatnya tulang rusuk, menyebabkan rongga dada bertambah besar,
diikuti mengembangnya paru-paru, sehingga udara luar melalui hidung, melalui batang
tenggorok (bronkus), kemudian masuk ke paru-paru.

B.Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan
intratorakal. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dan otot diafragma
mengendur, maka diafragma akan melengkung ke arah rongga dada lagi, dan tulang rusuk
akan kembali ke posisi
semula. Kedua hal tersebut menyebabkan rongga dada mengecil, sehingga udara dalam paru-
paru terdorong ke luar. Inilah yang disebut mekanisme ekspirasi
c. PERAN OTOT PERNAFASAN
otot pernapasan adalah otot-otot yang berperan dalam inhalasi dan ekshalasi , dengan
membantu ekspansi dan kontraksi rongga dada . The diafragma dan, pada tingkat lebih rendah,
yang otot interkostal mendorong respirasi selama bernafas tenang . Elastisitas otot-otot ini sangat
penting untuk kesehatan sistem pernapasan dan untuk memaksimalkan kemampuan
fungsionalnya.
The diafragma adalah otot utama yang bertanggung jawab untuk bernapas . Ini adalah
otot tipis berbentuk kubah yang memisahkan rongga perut dari rongga dada. Selama inhalasi,
diafragma berkontraksi, sehingga bagian tengahnya bergerak ke kaudal (ke bawah) dan ujung-
ujungnya bergerak ke arah kranial (ke atas). Ini menekan rongga perut, mengangkat tulang rusuk
ke atas dan ke luar dan dengan demikian memperluas rongga dada. Ekspansi ini menarik udara
ke paru - paru . Ketika diafragma berelaksasi, rekoil elastis paru-paru menyebabkan rongga dada
berkontraksi, memaksa udara keluar dari paru-paru, dan kembali ke bentuk kubahnya. Diafragma
juga terlibat dalam fungsi non-pernapasan, membantu mengeluarkan muntah ,feses ,
dan urin dari tubuh dengan meningkatkan tekanan intra-abdominal, dan mencegah refluks
asam dengan memberikan tekanan pada esofagus saat melewati hiatus esofagus.

Otot antar tulang rusuk


Seiring dengan diafragma, otot interkostal adalah salah satu kelompok otot pernapasan
yang paling penting. Otot-otot ini melekat di antara tulang rusuk dan penting dalam
memanipulasi lebar tulang rusuk. Ada tiga lapisan otot interkostal. The otot interkostalis
eksternal yang paling penting dalam respirasi. Ini memiliki serat yang miring miring ke bawah
dan ke depan dari tulang rusuk ke tulang rusuk. [2] Kontraksi serat-serat ini mengangkat setiap
tulang rusuk ke arah tulang rusuk di atasnya, dengan efek keseluruhan mengangkat tulang rusuk ,
membantu inhalasi.

Otot-otot bantu pernafasan


Otot aksesori pernapasan, adalah otot yang membantu tetapi tidak memainkan peran
utama, dalam bernapas. Penggunaan ini saat istirahat sering diartikan sebagai tanda gangguan
pernapasan . Tidak ada daftar pasti otot aksesori,
tetapi sternokleidomastoid dan skalenus (anterior, tengah, dan posterior) biasanya disertakan,
karena membantu mengangkat tulang rusuk. Keterlibatan otot-otot ini tampaknya tergantung
pada tingkat upaya pernapasan. Selama pernapasan tenang, skalene secara konsisten aktif secara
fisik, sedangkan sternokleidomastoid diam.  Dengan peningkatan volume pernapasan,
sternokleidomastoid juga menjadi aktif. Kedua otot diaktifkan secara bersamaan saat seseorang
menarik napas dengan kecepatan aliran maksimal. 
Selain otot leher di atas, otot-otot berikut juga telah diamati berkontribusi terhadap
pernapasan: serratus anterior , pectoralis mayor dan pectoralis minor , trapezius , latissimus
dorsi , erector spinae , iliocostalis , quadratus lumborum , serratus posterior superior , serratus
posterior inferior , levatores costarum , transversus thoracis , subclavius (Kendall et al.,
2005). The levator labii superioris alaeque nasi otot mengangkat sisi lubang hidung.

Otot-otot pernafasan
Selama pernapasan tenang, ada sedikit atau tidak ada kontraksi otot yang terlibat dalam
pernafasan; proses ini hanya didorong oleh rekoil elastis paru-paru . Ketika pernafasan yang kuat
diperlukan, atau ketika elastisitas paru-paru berkurang (seperti pada emfisema ), pernafasan aktif
dapat dicapai dengan kontraksi otot-otot dinding perut ( rektus abdominis , abdominis
melintang , otot miring eksternal dan otot miring internal ). Ini menekan organ perut secara
kranial (ke atas) ke dalam diafragma, mengurangi volume rongga dada The otot interkostalis
internal yang memiliki serat yang miring miring ke bawah dan ke belakang dari tulang rusuk ke
tulang rusuk. Oleh karena itu, otot-otot ini dapat membantu menurunkan tulang rusuk,
menambah kekuatan pada pernafasan. 

Otot-Otot Pernapasan
 Terdiri atas otot skelet
 Otot Inspirasi Utama
1. Muskulus interkostalis interna
2. Muskulus interkatilaginnus parasternal
3. Otot Diafragma
 Otot Inspirasi Tambahan (Otot Bantu Napas)
1. Muskulus skalenus anterior
2. Muskulus skalenus medius
3. Muskulus skalenus posterior

Otot-Otot Pernapasan
 Saat napas biasa, ekspirasi tidak memerlukan kegiatan otot, cukup daya elastisitas paru.
 Diperlukan active breathinng jika serangan asma, berbicara, menyanyi, batuk, bersin,
mengejan
 Otot Ekspirasi Tambahan
1. Muskulus interkostalis interna
2. Muskulus interkartilaginus parasternal
3. Muskulus rektus abdominis
4. Muskulus Oblikus abdominis eksternus
Diafragma
 Suatu septum berupa jaringan muskulotendineus yang memisahkan rongga toraks dengan
rongga abdomen
 Dasar dari rongga toraks
 Diagfragma merupakan otot yang paling utama untuk bernapas, merupakan lembaran-
lembaran otot tipis yang bersinergi atau melekat pada iga terbawah dan dipersyarafi nervus
freknikus yang berasal dari segmen 3, 4 dan 5.
Pleura
 Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal dari mesodermal
 Dibedakan menjadi 2 yaitu
 1. Pleura Viseralis yang melapisi paru
 2. Pleura Parietalis yang melapisi dinding hemitoraks
 Diantara pleura terdapat rongga pleura. Pada keadaan normal berisi caira pleura dalam jumlah
sedikit (0,1 – 0,2 ml/KgBB), yang berfungsi untuk memisahkan kedua pleura supaya tidak
lengket.

1.3 DEFENISI PERNAFASAN


Pernafasan Internal
merupakan sebuah tempat dalam pertukaran karbon dioksida dan oksigen antara darah dalam
sebuah kapiler terhadap sel-sel jaringan pada tubuhPernapasan internal merupakan pertukaran
gas antara sel darah merah di dalam pembuluh kapiler dengan jaringan di dalam tubuh.
Pernapasan Eksternal
merupakan dapat bernafas di mana adanya sebuah pertukaran karbon dioksida dan oksigen yang
akan terjadi dengan antara udara di dalam paru-paru dan darah di kapiler.Dalam sebuah
pernapasan yakni dapat membutuhkan adanya oksigen sebagai mengoksidasi (membakar)
makanan. Zat makanan yakni dapat teroksidasi adalah glukosa atau gula. Glukosa adalah sebuah
zat makanan yang telah mengandung sebuah energi.Proses oksidasi makanan yakni glukosa,
bertujuan sebagai menghasilkan sebuah energi. Karena itu, dalam cara respirasi atau bernapas
yakni dengan melalui adanya sebuah organisme yang bertujuan sebagai menyerap energi yang
terkandung terhadap makanan.

Berdasarkan otot yang terlibat, pernapasan dibagi menjadi dua.

Pernapasan Dada
Seperti namanya, pernapasan dada merupakan pernapasan yang dibantu oleh otot dada
antartlulang rusuk. Ini adalah jenis pernapasan yang biasa kita lakukan. Yang kalo kita sebagai
umat manusia stand by aja, badan kita auto melakukan pernapasan dada.Proses dari pernapasan
dada seperti ini: Saat inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi. Hal ini membuat volume
rongga dada terisi oleh udara. Alhasil, dada kita mengembang. Saat ekspirasi, otot antar tulang
rusuk relaksasi. Coba kamu mengembuskan napas, otot antartulang rusuknya terasa santuy kan.
Di saat ini, karena udara-udara keluar, volume rongga dada mengecil.
Pernapasan Perut
Lain halnya pernapasan dada, pernapasan perut dibantu oleh otot diafragma. Letaknya
tuh ada di bawah perut gitu. Makanya namanya pernapasan perut. Yuk, coba sekarang letakkan
tangan kamu di depan perut. Kita coba bedah satu per satu proses pernapasan perut ini.Dorong
perut kamu ke dalam perlahan-lahan sambil menarik napas. Jangan gunakan pernapasan dada
lagi. Di saat ini, otot diafragma kamu berkontraksi. Sehingga membuat diafragma dalam keadaan
datar. Volume rongga dada kamu pun membesar.Sekarang, embuskan napas. Kamu akan
merasakan otot diafragma relaksasi, yang membuatnya melengkung ke rongga dada. Volume
rongga dada kamu pun mengecil.

1.4 TRANSPORT GAS PERNAFASAN


Pengertian dari ventilasi ,di fusi, transportasi,perfusi dan pengukuran volume paru
Ventilasi
proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas
dengan lingkungan internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon
dioksida. Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan ke paru. Ventilasi paru
mencakup gerakan dasar atau kegiatan bernafas atau inspirasi dan ekspirasi. Udara yang masuk
dan keluar terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara intrapleura dengan tekanan atmosfer,
dimana pada saat inspirasi tekanan intrapleural lebih negatif (752 mmHg) dari pada tekanan
atmosfer (760 mmHg) sehingga udara akan masuk ke alveoli.
difusi
pada paru-paru adalah proses pertukaran gas yang terjadi atara lingkungan luar dan darah
serta pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Difusi akan terjadi dari daerah konsentrasi tinggi
ke rendah yaitu dari kapiler darah ke alveoli Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan
konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah. Oksigen terus menerus berdifusi dari udara dalam
alveoli ke dalam aliran darah dan karbondioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke dalam
alveoli. Difusi udara respirasi terjadi antara alveolus dengan membran kapiler. Perbedaan
tekanan pada area membran respirasi akan mempengaruhi proses difusi.
Tahapan Sistem Respirasi
 Ventilasi, yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru
 Pernapasan Luar / Difusi, yaitu Pertukaran gas di dalam alveoli dan darah.
 Transportasi gas / Perfusi melalui darah
 Pernapasan Dalam, yaitu Pertukaran gas antara darah dengan sel-sel jaringan.
 Pernapasan Seluler, yaitu Metabolisme penggunaan O2 di dalam sel serta pembuatan CO2
 Proses ventilasi paru adalah pengaturan inspirasi dan ekspirasi udara antara atmosfer dan paru.
 Proses kedua respirasi eksternal (respirasi paru/difusi) adalah pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara paru dan kapiler darah paru.
 Proses ketiga respirasi internal (respirasi jaringan) adalah pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara kapiler darah jaringan dan sel-sel jaringan (Ganong, 1995).
Proses Ventilasi PARU
 Proses terjadinya pernapasan terbagi 2 bagian, yaitu :
1. Menarik napas (inspirasi) 2. Menghembus napas (ekspirasi)
 Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekskresi secara bergantian, teratur, berirama dan
terus menerus.
 Bernapas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot pernapasan.
 Reflek bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum
penyambung (medulla oblongata).
 Oleh karena seseorang dapat menahan, memperlambat atau mempercepat napasnya, ini
berarti bahwa reflex napas juga di bawah pengaruh korteks serebri.
 Pusat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar karbon dioksida dalam darah dan
kekurangan oksigen dalam darah
Faktor Fisik / Mekanika Ventilasi
 Varians Tekanan Udara
 Udara mengalir dari region yang tekanan tinggi ke region tekanan lebih rendah
 Selama inspirasi, gerakan diafragma dan otot-otot pernapasan lain memperbesar rongga
toraks, sehingga memperbesar tekanan dalam toraks sampai tingkat di bawah tekanan atmosfer,
sehingga udara tertarik melalui trakea dan bronkus ke alveoli
 Selama ekspirasi, diafragma rileks, paru-paru mengempis, tekanan alveolar melebihi tekanan
atmosfer, sehingga udara mengalir dari paru-paru ke atmosfer Faktor Fisik / Mekanika Vent
Faktor Fisik / Mekanika Ventilasi
 Resistensi Jalan Udara
 Resistensi adalah hambatan jalan udara karena bentuk dari saluran napas atau hambatan.
 Resistensi ditentukan oleh diameter atau kelebaran bronkial, yang akan mempengaruhi
resistensi jalan udara dan kecepatan aliran udara
 Faktor yang dapat mengubah diameter bronkial termasuk kontraksi otot polos bronkial yaitu
asma, penebalan mukosa bronkus spt bronkitis kronis, obstruksi jalan napas spt lendir, tumor,
benda asing
Faktor Fisik / Mekanika Ventilasi
 Compliance
 Elastisitas paru pada saat mengembang di saat inspirasi
 Semakin menurun compliance paru, semakin kecil tidal volume yang dapat ditampung
 Pada keadaan normal, setiap Pinsp 1 cmH2O paru-paru dapat mengembang 130-200 ml. Jadi
untuk memenuhi TV normal 500 ml hanya diperlukan tekanan 3-4 cmH2O
 Faktor yang menentukan compliance paru adalah tahanan permukaan alveoli (normalnya
rendah dengan adanya surfaktan) dan jaringan ikat, misal kolagen dan elastin paru
Faktor Fisik / Mekanika Ventilasi
 Compliance
 Compliance akan meningkat ketika paru-paru kehilangan daya elastisitasnya dan toraks terlalu
tertekan (misal emfisema)
 Compliance akan turun pada saat paru-paru kaku (spt pneumotoraks, efusi pleura, ARDS),
sehingga akan butuh banyak energi untuk mencapai ventilasi normal. Pada edema pulmo,
compliance paru menurun karena alveolus terisi cairan sehingga menghambat alveolus untuk
mengembang

Proses Difusi
 Difusi merupakan dimana terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida pada tempat
pertemuan udara-darah
 Membran alveolar-kapiler merupakan tempat ideal untuk difusi karena membran ini
mempunyai permukaan yang luas dan tipis
 Proses difusi terjadi secara pasif sampai terjadi keseimbangan yang sama diantara dua tempat
Difusi karena perbedaan tekanan alveoli
 Pengambilan O2 dari alveoli ke darah karena adanya perbedaan tekanan partial O2 antara
alveoli dan pembuluh kapiler
 Oksigen berdifusi dari alveolus  kapiler pulmonal  arteri besar  sel
 Karbondioksida dimulai dari sel  vena  kapiler pulmonal 
Transportasi
adalah Pengangkutan O2 dan CO2 oleh system peredaran darah dari paru-paru ke jaringan dan
sebaliknya yang disebut proses
TRANSPORTASI
 Transportasi oksigen dalam darah dibawa oleh plasma dan hemoglobin
 Di dalam plasma dalam bentuk PO2 (tekanan) dan dengan Hb dalam bentuk saturasi oksigen
(persen)  Daya ikat dengan plasma 0,3 ml O2 dalam setiap 100 ml darah, dan hemoglobin 19,4
ml O2 dalam setiap 100 ml darah
 Plasma hanya dapat mengikat oksigen dalam jumlah kecil namun sangat penting sebelum
digunakan dalam jaringan harus larut dalam plasma
 Setiap 1 gr HB maksimal dapat mengikat 1,36 ml oksigen

Perfusi paru
adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi, dimana pada sirkulasi
paru adalah darah deoksigenasi yang mengalir dalam arteri pulmonaris dari ventrikel kanan
jantung. Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses pertukaran
oksigen dan karbondioksida di kapiler dan alveolus
PERFUSI
 Perfusi yang terjadi pada paru-paru diartikan sebagai proses mengalirnya darah dari arteri
pulmonal menuju kapiler pulmonal (Q)
 Jumlah yeng menuju kapiler pulmonal sama dengan CO
 Jika pada pasien dewasa dengan berat badan 50 kg, CO yang menuju kapiler pulmonal 5
liter/menit, ventilasi (V) dalam semenit 4 liter pe menit
 Perbandingan V/Q adalah 4/5 = 0,8

1.5 PENGANTURAN PERNAFASAN, JENIS-JENIS LOKASI PUSAT PERNAFASAN,


MEKANIK PERNAFASAN

Kontrol Neurologis Pernapasan


 Rimisitas Pernapasan dikontrol oleh pusat pernapasan yang terletak dalam otak.
 Pusat inspirasi dan ekspirasi terletak di medula oblongata dan pons mengontrol frekuensi dan
kedalaman ventilasi untuk memenuhi kebutuhan metabolic
 Pusat apneustik pada pons bagian bawah menstimulus pusat medullar inspirasi untuk
meningkatkan inspirasi, kedalaman, dan lama.
 Pusat Pneumotaksik yang terlatak pada pons bagian atas berperan mengontrol pernapasan

Pengaturan nafas
Bernafas adalah gerak reflek, tetapi masih dapat juga diatur secara sadar. Reflek Hering-Breuer
dapat menerangkan gerak automatis. Terdapat 3 pusat inti pernafaqsan yaitu:
1. Pusat pneumotaxis
2. Pusat inspirasi
3. Pusat ekspirasi
Pertama, pusat pneumotaxis mengeluarkan rangsang yang bersifat terus menerus. Hal ini
disebabkan oleh karena CO2 dalam darah merangsang pusat pneumotaxis. Rangsang ini
diteruskan ke pusat inspirasi sehingga pusat inspirasi terangsang, maka ia akan memacu otot-otot
inspirasi sehingga tulang iga akan naik dan rongga dada akan membesar dan tekanan udara
dalam rongga dada akan mengecil, dengan demikian hawa dari luar akan masuk ke dalam paru-
paru, sesuai dengan hukum aliran udara.
Sehingga, masuknya udara ke paru-paru mengakibatkan alveoli teregang serta menimbulkan
ransangan pada akhiran syaraf yang kemudian meneruskannya dengan menghambat ransang dari
pusat penumotaxis ke pusat inspirasi sehingga pusat inspirasi tak terangsang/tak aktif. Karena
pusat inspirasi tak aktif maka ia tidak memacu otot-otot inspirasi lagi, sehingga otot-otot
inspirasi menjadi relaksasi. Karena sekarang tak ada otot paru, ini disebabkan karena rongga
dada dan paru-paru memiliki sifat elastis, sehingga akan terjadilah pengecilan rongga dada dan
paru-paru akan menyebabkan tekanan, dalam rongga dada besar serta akan menyebabkan
tekanan dalam rongga dada besar serta akan menyebabkan udara keluar/ekspirasi pasif.
Akibat selanjutnya alveoli akan mengecil kembali dan akhiran syaraf yang akan di dinding
alveoli tak terangsang lagi sehingga rem terhadap pusat inspirasi tak ada lagi, sehingga rangsang
dari pusat pneumotaxis dominant dari pusat inspirasi terangsang kembali dan selanjutnya akan
merangsang otot-otot inspirasi kembali sehingga tulang iga akan naik lagi, rongga dada
membesar, tekanan mengecil sehingga sehingga mengerem pusat inspirasi kembali, rongga dada
kembali ke bentuk semula, udara ke luar dan demikianlah seterusnya. Jadi mekanisme gerakan
nafas inspirasi dan ekspirasi tersebut seperti halnya prinsip Bel Listrik Magnetik.
Bila kadar CO¬2 tinggi, misalnya waktu berolaharga, maka pacu terhadap pusat pneumotaxis
akan besar pula, sehingga udara yagn masuk akan lebih banyak, sehingga pacu terhadap pusat
inspirasi juga besar, mengakibatkan pacu terhadap otot-otot inspirasi akan besar pula. Akibatnya
rongga dada akan lebih membesar sehingga udara yagn masuk akan lebih banyak sehingga
alveoli makin lebih besar. Akibatnya rem terhadap puast inspirasi lebih besar pula dan selain itu
akhir syaraf di alveoli akan merangsang pusat ekpirasi, menyebabkan pusat ekspirasi terangsang.
Kalau pusat ekspirasi terangsang, mengakibatkan otot-otot ekspirasi berkontraksi sehingga
rongga dada akan lebih mengecil. Ini disebabkan oleh elastisitas dan kerja otot-otot ekpirasi
sehingga hawa yang sukar dimengerti ialah jumlah nafas dalam satuan waktu akan bertambah
banyak. Dengan demikian mudah dimengerti kalau kita berolahraga maka pernafasan kita akan
makin cepat frequensinya dan pengambilan nafasnya lebih dalam/hawa tidak bertambah besar
serta ekspirasinya bersifat aktif.
Pusat pneumotaxis kecuali dipacu oleh CO2 dalam darah juga bias dipacu oleh panas, sedang
pusat inspirasi dan ekspirasi bisa diepgnaruhi oleh kehendak/sadar. Itulah sebabnya gerak nafas
meskipun bersifat reflek tetapi masih bisa dipengaruhi oleh kehendak. Biasanya atlit terlatih
dapat menggunakan O2 lebih efektif sehingga pembentukan CO2 nya juga sedikit.
Jenis-jenis lokasi pusat Pernafasan

• Mekanisme pernafasan diatur oleh 2 faktor utama :


1. Pengendalian Oleh saraf Pusat ritminitas di medula oblongata langsung mengatur otot otot
pernafasan. Aktivitas medula dipengaruhi pusat apneuistik dan pnemotaksis. Kesadaran bernafas
dikontrol oleh korteks serebri.
2. Pusat Respirasi a) Medullary Rhythmicity Area: - Area Inspirasi & ekspirasi - Mengatur ritme
dasar respirasi

Mekanisme pernapasan yang pertama adalan Inspirasi. Inspirasi terjadi ketika udara dihirup
melalui rongga hidung dan masuk ke dalam tubuh. Inspirasi juga sering disebut dengan inhalasi.
Ketika kita melakukan inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi. Volume rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru karena kita memasukkan
udara ke dalam tubuh. Kebalikannya, mekanisme pernapasan ekspirasi atau yang disebut juga
dengan ekshalasi melepaskan karbon dioksida dari dalam tubuh ke luar. Ketika melakukan
ekshalasi, diafragma dan otot dada berelaksasi. Volume rongga dada kembali normal karena
udara telah keluar dari paru-paru. Dalam satu kali pernapasan, kita melakukan satu kali inspirasi
dan satu kali ekpirasi.
Daftar Pustaka:
Sumber : https://www.slideshare.net/lolytasucihara1/pengaturan-pernafasan
Sumber : https://www.bacamedi.com/4-jenis-mekanisme-pernapasan-pada-manusia/
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fpelajaranilmu.blogspot.com
%2F2012%2F05%2Ftransportasi-oksigen-dan-
karbon.html&psig=AOvVaw2mBiHU3qFPh1FWXOsbMo8F&ust=1630235122822000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCLiZ1p3J0_ICFQAAAAAdAAAAABAD
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Froboguru.ruangguru.com
%2Fquestion%2Fjelaskan-sirkulasi-difusi-gas-pada-proses-pernapasan-_QU-
IUA0KLMV&psig=AOvVaw3EqQfQZ4spjwKYkZOLPxV6&ust=1630233974833000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCNjW3PrE0_ICFQAAAAAdAAAAABAD
Sumber https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fmajalah1000guru.net
%2F2011%2F07%2Frespirasi-proses-barter-udara
%2F&psig=AOvVaw0akWew4HySBCZS7yYBDgxc&ust=1630234236399000&source=images
&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCPDs1fbF0_ICFQAAAAAdAAAAABAD
Sumberhttps://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fusaha321.net%2Fperbedaan-
respirasi-internal-dan-eksternal.html&psig=AOvVaw2DqS3b_qYauA-
g7jDFziWr&ust=1630231954779000&source=images&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCOCb5
La90_ICFQAAAAAdAAAAABAD

Anda mungkin juga menyukai