Anda di halaman 1dari 24

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

Guru Pembimbing :
Adinda Rahma Jelita Nst, S. Pd

DISUSUN OLEH:
Febry Elisabeth Chandra
Ibnu Mirza Wijaya
Jeremia Marxarios Pangaribuan
Kamelia Pandiangan
Laylan Chayratun Nafisah
Nazla Syakira
Priska Maria Br Ginting
Tasya Sinuhaji
Yesrel Indah Sinaga

SMA SWASTA YAYASAN PENDIDIKAN SINGOSARI DELITUA


T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul “Sistem pernafasan” ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pendengar. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pendengar atau audiens mengerti.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca atau pendengar
demi kesempurnaan makalah ini.

Delitua, Desember 2023

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1.0 Latar Belakang................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3

2.0 Pengertian Sistem Pernafasan Pada Manusia.................................................. 3

3.0 Organ - Organ Dalam Sistem Pernafasan Manusia......................................... 5

4.0 Siklus Pernafasan............................................................................................. 12

5.0 Mekanisme Sistem Pernafasan Pada Manusia................................................. 12

6.0 Fungsi Sistem Pernafasan Pada Manusia......................................................... 14

7.0 Volume Udara Pernafasan................................................................................ 15

8.0 Energi Pernafasan............................................................................................. 15

9.0 Kelainan atau Penyakit Pada Sistem Pernafasan Manusia............................... 15

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 17

10.0 Kesimpulan..................................................................................................... 17

11.0 Saran............................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.0 Latar belakang


Sistem pernafasan adalah mekanisme biologis yang memungkinkan organisme untuk
memperoleh oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan karbon dioksida. Pada manusia,
sistem pernafasan melibatkan organ-organ seperti paru-paru, trakea, bronkus, dan diafragma.
Proses pernapasan melibatkan inhalasi, di mana udara masuk ke paru-paru, dan eksalasi, di
mana udara kaya karbon dioksida dikeluarkan.
Oksigen yang diambil dari udara akan digunakan dalam proses metabolisme sel untuk
menghasilkan energi, sementara karbon dioksida yang dihasilkan sebagai produk samping akan
dikeluarkan melalui pernafasan. Sistem pernafasan memainkan peran kunci dalam menjaga
keseimbangan gas-gas di dalam tubuh dan mendukung fungsi organ-organ vital. maka dari itu
perlu mempelajari meliputi apa saja organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan dan apa
fungsi dari masing-masing organ tersebut.

A. Rumusan Masalah

Dalam mempelajari sistem pernapasan ada beberapa hal yang perlu dipahami dan
dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni :

1. Jelaskan pengertian sistem pernafasan.

2. Jelaskan organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan beserta fungsinya

3. Bagaimanakah mekanisme sistem pernapasan

4. Jelaskan fungsi sistem pernafasan

5. Jelaskan kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan

1
B. Tujuan dan Manfaat

Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam mempelajari sistem
pernapasan.

1. Memahami pengertian sistem pernapasan pada manusia

2. Mengetahui organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan manusia beserta


fungsi-fungsinya

3. Memahami dan mengerti mekanisme sistem pernafasan

4. Memahami fungsi sistem pernapasan

5. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.0 PENGERTIAN SISTEM PERNAFASAN

pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke
lingkungan.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

- Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.

- Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :

1. Respirasi / Pernafasan Dada

- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

- Tulang rusuk terangkat ke atas

-Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.

2. Respirasi / Pernafasan Perut

- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

- Diafragma datar

- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

3
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen per hari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan
bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin
akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan
udara. Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapai 100 mmHg dengan 19
cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa
dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200
cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbon dioksida / CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paru-paru dengan bantuan darah.

Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :

- Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2

- Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2

- Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2

- Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan


mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energy.

Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:

1. Saluran Lubang Hidung (Nares anterior)


2. Hidung
3. Faring
4. Trakea
5. Laring
6. Bronkus
7. Bronkiolus

4
8. Alveolus
9. Paru-paru

3.0 ORGAN-ORGAN DALAM SISTEM PERNAFASAN

1.Saluran Lubang Hidung (Nares anterior)

Saluran lubang hidung adalah saluran–saluran didalam lubang hidung yang


bermuara kedalam rongga hidung yang disebut vestibulum. Vestibulum dilapisi oleh
epitel bergaris yang bersambung dengan kulit. Lapisan nares anterior mengandung
kelenjar sebacea yang bermuara kedalam rongga hidung dan ditutupi bulu kasar.
Sebelah atas rongga hidung berhubungan dengan kelopak mata melalui 2 lubang yang
disebut Koane yang dapat mengalirkan air mata yang berlebih. Mukosa sinus
merupakan lanjutan mukosa rongga hidung sehingga bila ada radang pada rongga
hidung dapat menjalar ke daerah sinus.

2.Rongga Hidung ( Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda
asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek
dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring
melalui dua lubang yang disebut choanae.

5
Gambar 3.1 Sistem Pernafasan Manusia.

Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

Di dalam rongga hidung udara akan mengalami:

1) Penyaringan, ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas,


misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut yang tumbuh ke
arah luar lubang hidung.

2) Penghangatan, yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.

3.Faring

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2


saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior)
terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pitasuara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan
karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf
kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi
bersamaan sehingga tidak mengakibatkan gangguan kesehatan.

6
Faring dibagi menjadi tiga bagian :

1) Nasofaring (Saluran pernafasan bagian depan). Bagian nasal faring terletak di


belakang hidung dan di atas palatum molle.

2) Orofaring (Saluran pernafasan bagian belakang).

3) Laringofaring. Bagian laryngeal faring memanjang dari atas orofaring dan berlanjut

ke bawah osofagus, yakni dari vetebrata servikalis ke-3 hingga ke-6

Gambar 3.2 Faring.

Di dalam faring terdapat:

1) Epiglotis bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan


pada persimpangan tersebut.

2) Di bawah faring terdapat laring (pangkal tenggorok).

3) Pada laring terdapat celah yang disebut glotis yang menuju ke batang tenggorok, di
dalam laring juga terdapat pita suara.

Fungsi faring :

a) Saluran nafas dan makanan. Faring adalah organ yang terlibat dalam system
pencernaan dan pernafasan: uadara masuk melalui bagian nasal dan oral, sedangkan
makanan memalui bagian oral dan laring.Makanya makan sambil bicara dapat
mengakibatkan makanan masuk ke saluran pencernaan karena saluran pernafasan pada
saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita mengatur agar peristiwa
menelan, bernafas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan
gangguan kesehatan.

7
b) Penghangat dan pelembab. Dengan cara yang sama seperti hidung, udara
dihangatkan dan dilembabkan saat masuk ke faring

c) Berbicara. Fungsi faring dalam bahasa adalah bekerja sebagai bilik resonansi untuk
suara yang naik dari laring (bersama sinus) membantu memberikan suara yang khas
pada tiap individu.

4.Trakea

Trakea atau pipa angin merupakan kelanjutan dari faring dan memanjang ke
bawah hingga sekitar betebra ke-5 dimana trakea mengalami percabangan di karima
menjadi bronkus kanan. dan kiri, dimana tiap bronkus menuju tiap paru (kiri dan
kanan). Panjang trakea sekitar 10-11 cm dan terutama terletak di bagian median di
depan osofagus.

Fungsi Trakea :

a) Penunjang dan menjaga kepatenan. Susunan jaringan kartilago dan elastic menjaga
kepatenan jalan nafas dan mencegah obtruksi jalan nafas saat kepala dan leher
digerakan
b) Refleks Batuk Ujung saraf laring, trakea dan bronkus peka terhadap iritasi sehingga
membangkitkan impuls saraf yang dihantarkan oleh saraf vagus ke pusat pernafasan
di batang otak.

5.Laring

Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada
laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring
diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup
tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama
laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.

8
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu
menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas
katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila
ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara.

Suatu saluran yang dikelilingi 9 tulang rawan yang saling berhubungan oleh sendi
membran elastikus dan ligamen dan otot penggerak tulang rawan :

Tulang rawan epiglotis (1) terletak dipuncak laring

Tulang rawan Tiroid (1) terletak sebelah anterior dari laring.

Tulang rawan Krikoid (1) membatasi bagian bawah laring berbentuk cincin.

Tulang rawan Aritenoid (2) terletak diatas krikoid.

Tulang rawan Kuneiformis (2) terletak antara epiglotis dan aritenoid.

Tulang rawan Kornikulatum (2) terletak diatas aritenoid. Menghubungkan Faring


dengan Trachea.

Laring merupakan organ untuk membuat suara, diliputi membran mukosa yang
terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup cukup tebal dan kuat untuk menahan
getaran getaran suara pada laring. Membran mukosa membentuk 2 pasang lipatan yang
disebut Plica vocalis yaitu : Lipatan bawah disebut pita suara sejati (vocal fold) dimana
terdapat serat-serat elastis yang berhubungan dengan otot otot laring dan tulang rawan,
sehingga pita suara dapat dibuka, ditutup, diregangkan dan ditegangkan. Lipatan atas
disebut pita suara palsu (ventricular fold) dapat merapat untuk menahan nafas.

6.Bronkus

9
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu
bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus
bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang
menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam
gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah,
melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke
dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk
dan keluar paru-paru. Bronchus adalah percabangan yang terdapat pada ujung batang
tenggorok/trakea. Struktur penyusun bronchus terdiri dari jaringan ikat, jaringan otot
polos, dan jaringan tulang rawan. Bronchus yang menuju ke paru - paru sebelah kiri
bentuknya lebih mendatar., sedangkan bronchus yang menuju ke paru - paru sebelah
kanan berbentuk lebih curam.

Bronkus mempunyai dua percabangan :

Bronkus kanan. Bronkus ini lebih besar, lebih pendek, dan lebih vertical daripada
bronkus kiri sehingga cenderung sering mengalami obstruksi oleh benda asing. Panjang
nya sekitar 2,5 cm,. setelah memasuki hilum, bronkus kanan terbagi menjadi tiga
cabang, satu untuk tiap lobus. Tiap cabang banyak cabang kecil.

Bronkus kiri. Panjangnya sekitar 5 cm dan lebih sempit daripada bronkus kana.
Setelah sampai di hilum paru, bronkus terbagi menjadi dua cabang, satu untuk tiap
lobus. Tiap cabang kemudian terbagi menjadi saluran-saluran kecil dalam substansi

10
paru. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan
keluar paru-paru.

Gambar 3.3 Bronkus dan Bronkiolus.

7.Bronkiolus

Merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus ini bercabang-cabang menjadi


saluran yang semakin halus. Sel-sel epitel bersilianya berubah menjadi sisik epitel.
Fungsi utama bronkiolus adalah mengarahkan udara dari bronkus ke arah alveolus
(strukturnya yang lebih kecil) di dalam paru-paru. Selain itu, bronkiolus juga membantu
dalam regulasi aliran udara ke berbagai bagian paru-paru, berperan dalam kontrol dan
distribusi udara untuk pertukaran gas yang efisien.

8.Alveolus

Alveolus (saluran udara buntu) merupakan saluran akhir dari alat pernapasan. Alveolus
berupa gelembung-gelembung udara. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran O2
dari udara bebas ke sel-sel darah, dan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas. Kantong
berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat terjadinya pertukaran oksigen
dan karbondioksida antara darah dan udara yang dihirup. Jumlahnya 200 - 500 juta.
Fungsi utama alveolus adalah memastikan efisiensi pertukaran gas yang diperlukan
untuk mendukung metabolisme seluler.

9.Paru-Paru

Paru-paru manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Masing-masing


dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang dikenal dengan pleura. Pleura ini
merupakan selaput tipis rangkap dua. Di antara selaput tersebut dengan paru-paru
terdapat cairan limfa, yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gerakan pada
waktu mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru
disebabkan perubahan tekanan dalam rongga dada.Pleura terdiri atas kantong
membrane serosa yang tertutup dan berisi sedikit cairan serosa. Paru paru terdesak ke
dalam kantong ini sehingga membentuk dua lapisan: satu lapisan melekat pada paru
dan lapisan lainnya melekat pada dinding rongga toraks.

11
Pleura Vicera. Pleura ini melekat pada paru, membungkus tiap lobus dan melalui
fisura yang memisahkan lobus ini.

Pleura Parietal. Pleura ini melekat di dalam dinding dada dan permukaan torasik
diafragma. Pleura tetap terpisah dari struktur yang berdekatan di mediastinum dan
bersambungan dengan pleura visera di tepi hilum.

Rongga Pleura. Rongga ini merupakan satu-satunya ruang kosong. Dalam kondisi
sehat, dua lapis pleura dipisahkan oleh selaput cairan serosa yang memungkinkan
lapisan bergerak bebas satu sama lain, dan mencegah gesekan antara lapisan saat
bernafas. Cairan serosa disekresikan oleh sel epithelial membrane.

4.0 SIKLUS PERNAFASAN

Rata rata frekuensi nafas normal adalah 12-15 kali nafas per menit.

Tiap pernafasan terdiri atas inspirasi, ekspirasi dan istirahat.

1. Inspirasi

Inspirasi Saat kapasitas toraks meningkat oleh kontraksi simultan otot interkosta dan
diafragma, pleura parietal bergerak bersama otot interkosta dan diafragma. Hal ini
mengurangi tekanan di dalam rongga pleura hingga tekanan tersebut lebih rendah
daripada tekanan atmosfer. Pleura vicera mengikuti pleura parietal, menarik paru
bersama-sama. Hal ini menyebabkan paru mengembang dan tekanan di dalam alveoli
dan di jalan nafas menurun sehingga udara ditarik (masuk) ke paru agar menyamakan
tekanan udara atmosfer dan paru. Proses ini berlangsung aktif karena menggunakan
energi untuk kontraksi otot. Tekanan negative yang dihasilkan dalam rongga toraks
membantu aliran balik vena ke jantung dan disebut sebagai pompa respiratorik. Pada
saat instirahat, inspirasi berlangsung sekitar 2 detik.

2. Ekspirasi

12
Relaksasi otot intercosta dan diafragma menyebabkan gerakan sangkar iga ke bawah
dan ke dalam dan lentur paru. Saat ini terjadi, tekanan di dalam paru lebih daripada
tekanan atmosfer sehingga udara dikeluarkan dari saluran nafas. Paru masih berisi
sebagian udara dan dicegah dari kondisi kolaps total oleh pleura yang utuh. Proses ini
terjadi pasif sehingga tidak memerlukan pengeluaran energi. Saat istirahat, ekspirasi
berlangsung sekitar 3 detik. Setelah ekspirasi terdapat keadaan istirahat sebelum siklus
berikutnya dimulai

5.0 MEKANISME SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

A. Mekanisme pernafasan dibagi dua:

1. Pernafasan Dada

Gambar 5.1 Pernafasan Dada.

Pernafasan dada otot yang berperan penting adalah otot antar tulang rusuk. Otot
tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu otot tulang rusuk luar dan yang berperan
dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan
atau mengembalikan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan atau mengembalikan
tulang rusuk ke posisi semula.Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang
rusuk akan terangkat sehingga volume dada bertambah besat. Bertambah besarnya akan
menyebabkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar.

13
Karena tekanan udara kecil pada rongga dada menyebabkan aliran uadara mengalir dari
luar tubuh, proses ini disebut proses inspirasi.Sedangkan pada proses ekspirasi terjadi
apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk kembali ke posisi semula dan menyebabkan
tekanan udara di dalam tubuh meningkat. Sehingga dan menyebabkan tekanan udara di
dalam paru-paru tertekan di rongga dada, dan aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses
ini disebut ekspirasi.

2. Pernafasan Perut

Gambar 5.2 Pernafasan Perut

Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diagragma dan otot
dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatra. Hal ini menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan
udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan mengembangnya paru
paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru-paru (inspirasi).

6.0 FUNGSI SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

Sistem pernafasan manusia bertanggung jawab untuk pertukaran gas antara tubuh dan
lingkungan. Proses ini terdiri dari beberapa langkah:

1. Inspirasi (Pernapasan Masuk): Udara dihirup melalui hidung atau mulut dan
masuk ke saluran pernapasan.
2. Saluran Pernapasan:

Hidung/Mulut: Udara pertama kali melewati hidung atau mulut.

Farings: Tempat pertemuan antara saluran udara dan saluran makanan.

Laring: Mengandung pita suara dan mengarahkan udara ke trakea.

14
3. Trakea (Saluran Napas Utama): Saluran ini membawa udara ke dalam paru-paru.
4. Bronkus dan Bronkiolus: Trakea bercabang menjadi bronkus, yang kemudian
bercabang menjadi bronkiolus, membawa udara lebih dalam ke dalam paru-paru.
5. Paru-paru: Organ utama tempat pertukaran gas terjadi. Paru-paru terdiri dari
banyak alveolus (kantong udara kecil) yang dilapisi oleh kapiler darah. Oksigen
dari udara dihirup masuk ke darah, dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh tubuh
dihasilkan dari darah ke udara.
6. Difusi Gas: Oksigen dan karbon dioksida berpindah melalui membran alveolus
dan kapiler darah melalui proses difusi.
7. Ekspirasi (Pernapasan Keluar): Udara yang kaya karbon dioksida dikeluarkan
dari paru-paru melalui proses ekspirasi.

Sistem pernafasan bekerja bersama dengan sistem peredaran darah untuk


mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida hasil
metabolisme.

7.0 VOLUME UDARA PERNAFASAN

Jumlah udara yang keluar masuk paru-paru bergantung pada cara kita bernapas.

a. Udara pernapasan (tidal volume), yaitu udara yang dihirup dan dikeluarkan dalam keadaan
biasa (sekitar 500 cc). Setelah menghembuskan 500 cc masih tersisa 2500 cc lagi di paru-paru.

b. Udara komplementer, yaitu udara sebanyak 1500 cc yang masih dapat dihirup lagi dengan
cara inspirasi yang maksimum, setelah inspirasi biasa.

c. Udara cadangan, yaitu udara sebanyak 1500 cc yang dapat diembuskan lagi pada ekspirasi
maksimum dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat.

d. Udara residu (udara sisa), yaitu udara sebanyak 1000 cc yang tidak dapat dihembuskan lagi,
dan menetap pada paru-paru.

8.0 ENERGI PERNAFASAN

15
Energi hasil pernapasan merupakan energi kimia yang disebut ATP. ATP dibentuk
melalui 3 tahapan, yaitu glikolisis, daur krebs, dan transfer elektron. ATP dibentuk dari
pemecahan glukosa. Secara sederhana proses pemecahan glukosa hingga dihasilkan energi
adalah:

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O+38 ATP

9.0 KELAINAN ATAU PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

1. Kelainan dan Penyakit pada Saluran Pernapasan

a. Laringitis: radang pada daerah laring dan kanker laring yang sering menyerang laki-
laki di atas usia 50 tahun.

b. Dipteri: infeksi bakteri Corynobacterium yang menyebabkan kematian.

c. Rhinitis: radang pada rongga hidung hingga menyebabkan bengkak dan banyak
mengeluarkan lendir akibat alergi.

d. Bronkitis: peradangan pada trakea dan bronkus hingga dapat menyebabkan demam
dan batuk-batuk.

e. Asma: gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas, bunyi mendesak dan
batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikis ataupun karena penyakit menurun.

f. Pembengkakan kelenjar limfa (adenoid) baik pada hidung (polip) ataupun pada tekak
(amandel) akan menyebabkan wajah penderita sangat khas tampak bodoh yang disebut
wajah adenoid.

2. Kelainan dan Penyakit pada Alveolus

a. Emfisema, merupakan kelainan berupa perluasan alveoli secara berlebihan hingga


menggelembungkan paru-paru.

b. Alveolus terisi oleh air akibat tenggelam.

c. Tuberkulosis (TBC), timbulnya bintil-bintil pada alveolus akibat infeksi bakteri


Mycobacterium tuberculosis.

16
d. Pneumonia, radang dinding alveoli akibat bakteri atau virus karena alveoli akan terisi
cairan limfa.

3. Kelainan dan Penyakit pada Pengangkutan Oksigen

Asfiksi merupakan gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan ataupun gangguan


penggunaan oksigen oleh jaringan.

17
BAB III

PENUTUP

10.0 KESIMPULAN

Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen ( O2 ) dari udara oleh
organisme hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolisme yang akan
menghasilkan karbondioksida (CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan
oleh tubuh. Alat pernafasan setiap makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebratea
memiliki alat pernafasan dan mekanisme pernafasan yang berbeda dengan hewan
vertebrata.

Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas


metabolisme khususnya produksi atau perubahan energy kimia yang terikat dalam
materi organic menjadi energy siap pakai (ATP) dalam sel. Secara khusus organ
respirasi merupakan media pertukaran O2 dan CO2 dari dalam dan luar tubuh. Udara
dari atmosfer masuk ke dalam tubuh dengan perantara alat pernapasan tertentu.
Selanjutnya oksigen yang diperlukan untuk proses pernapasan masuk ke dalam sel-sel
darah kapiler menuju ke sel-sel jaringan tubuh dengan bantuan sistem transpor.

Pernapasan ada dua jenis yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk
terangkat, akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada
membuat tekanan dalam dada mengecil dan paru-paru mengembang. Padas saat paru-
paru mengembang, tekanan udara diluar lebih besar daripada di dalam paru-paru,
akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang
rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya
pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara kelurar. Pada
pernapasan perut terjadi karena karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada membersar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara
masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke
keadaaan semula. Saat itu rongga dada menyempit, mengorong paru-paru sehingga
mengempis. Selanjutnya udara dari paru-paru akan keluar.

18
19
11.0 SARAN

Pastikan udara yang Anda hirup bersih dari polusi. Hindari tempat-tempat
berdebu dan penuh asap. Menerapkan pola hidup sehat dengan makanan bergizi, cukup
istirahat, dan manajemen stres dapat mendukung kesehatan pernafasan. Olahraga
membantu mempertahankan kesehatan paru-paru dan memperkuat otot-otot
pernafasan. Terapkan kebersihan pribadi dan lingkungan untuk mencegah penyebaran
infeksi saluran pernafasan. Jauhi paparan terhadap zat-zat kimia berbahaya dan asap
rokok yang dapat merusak paru-paru. Stres dan tekanan mental dapat memengaruhi
sistem pernafasan. Kelola stres dengan baik. Jika Anda memiliki masalah pernafasan
atau gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan diri pada dokter. Dengan
mengintegrasikan saran-saran ini ke dalam gaya hidup sehari-hari, Anda dapat
meningkatkan kualitas sistem pernafasan Anda dan mendukung kesehatan secara
menyeluruh.

20
DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku atau jurnal:

1. Patwa, A. and Shah, A. (2015). Anatomy and physiology of respiratory system relevant
to anaesthesia. Indian Journal of Anaesthesia.
2. Zuriati, S. Kep, Ners, M. Kep, Melti Suriya, S. Kep, Ners, M. Kep , Yuanita Ananda,
S. Kep, Ners, M. Kep (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Sistem
Respirasi Aplikasi Nanda NIC & NOC. Penerbit Sinar Ultima indah.
3. Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi XI, Untuk SMA & MA. Penerbit
Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber gambar :

1. https://www.google.com/search?client=msandroidsamsung&sca_esv=eef33baff62285
6d&sxsrf=ACQVn0_PF3FpByS7tx_qhFyEFtDGuSw:1706507695302&q=foto+perna
fasan+dada&tbm=isch&source=lnms&md=ivsnmbtz&sa=X&ved=2ahUKEwjfmfDH
9IGEAxXud2wGHYaFB74Q0pQJegQIhAB&biw=360&bih=560&dpr=2#imgrc=wle
srMfDmrgygM
2. https://www.maznara.com/2021/12/pengertian-pernafasan-atau-respirasi.html?m=1
3. https://www.ayoksinau.com/pengertian-faring/
4. https://images.app.goo.gl/h6nefoTTTL1DmNs99

21

Anda mungkin juga menyukai