SISTEM RESPIRASI
Disusun Oleh :
Kelompok 3B
Reny Purnawati (ERM10190116)
Retty Pramudya Heralita (ERM10190117)
Riesty Meilanie Safira (ERM10190118)
Rihadatul Anisa (ERM10190119)
Rima (ERM10190120)
Rizki Arniawati Ulfah (ERM10190121)
Rizky Ramadhan (ERM10190123)
Salehah (ERM10190124)
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem
Respirasi” untuk menjadi sumber nilai dalam mata pelajaran Pengantar Kodifikasi
dan Klasifikasi Terkait Sistem Kardiovaskuler Muskuloskeletal dan Respirasi.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menghaturkan terima kasih kepada
Dosen yang telah membimbing serta yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materil.
Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh sebab
itu kami dari Kelompok 3B meminta maaf kepada penilai maupun pembaca. Saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan dikemudian hari.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Walaikumsalam wr.wb.
Kelompok 3B
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terminologi medis merupakan bahasa khusus yang digunakan
antarprofesi kesehatan (petugas) untuk berkomunikasi baik dalam bentuk
lisan maupun tulisan sehingga menjadi sumber data dalam pengolahan dan
penyajian diagnosis. Diagnosis seharusnya ditulis dengan terminologi
medis yang tepat sehingga memiliki nilai informatif. Bentuk dari
pengolahan dan penyajian diagnosis berupa kegiatan pengkodean yang akan
menghasilkan kode untuk diagnosis tersebut. Untuk dapat mengkode
diagnosis secara tepat, diperlukan pengetahuan petugas tentang terminologi
medis.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda
yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam”
dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar
yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan
untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai
variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
Sel- sel tubuh juga perlu mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida
dari sistem tubuh. Pernapasan setiap makhluk hidup berbeda- beda begitu
juga dengan alat pernapasannya, dalam makalah ini akan mempelajari
berbagai sistem pernapasan pada manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem respirasi?
2. Apa saja gangguan/kelainan pada sistem respirasi?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan
2. Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada sistem pernapasan
3. Untuk mengetahui terminologi apa saja yang terdapat pada sistem
respirasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pernapasan
Pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas
dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang
melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya.
Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma. Di dalam
tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat digunakan
setelah dioksidasi di dalm tubuhnya. Proses menghasilkan energi melalui
oksidasi bahan makanan di dalam sel-sel tubuh disebut respirasi sel.
Respirasi sel terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi
aerob adalah proses pembakaran bahan makanan dengan membutuhkan
oksigen (O2). Respirasi anaerob adalah suatu proses pembakaran bahan
makanan dengan tidak membutuhkan oksigen (O2).
C. Alat-alat Respirasi
Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring,
trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Di dalam sel-sel
tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan respirasi seluler.
3
4
1. Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar.
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang
berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya
debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu,
rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak
kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk
ke dalam sistem pernapasan.
2. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings)
di bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian
belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh
karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan
masuk ke dalam saluran pernafasan. Jika makanan masuk ke dalam
saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan terangsang dan
berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya
adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring
(tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara
bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan
suara.
5
6. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus
menuju ke gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus
hampir mirip dengan struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium
bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.
7. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah
terjadi pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus
pada orang dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2.
D. Mekanisme Pernapasan
Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi
atas pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Sistem Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat
aktivitas kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem
pernafasan dada terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk
berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada
membesar dan paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan
tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan
atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen terhisap masuk
kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu
kondisi dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula,
rongga dada kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi
ini menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi
dari tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir
keluar melalui saluran pernafasan.
b. Sistem Pernapasan Perut
7
E. Frekuensi Pernapasan
Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18 tiap
menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan yaitu :
1. Umur
Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi
pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang
dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan,
sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh
karena itu, laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada
wanita.
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C
karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan
meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan
meningkat.
8
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya
pada saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang
dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat
dibandingkan pada saat orang duduk.
masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini
karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara luar sebesar 1
atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar ±
160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan
di vena ± 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O 2 dari udara berdifusi ke
dalam darah. Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena ± 47
mmHg, tekanan parsial CO2 dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan
parsial CO2 dalam alveolus ± 40 mmHg. Adanya perbedaan tekanan
parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari darah ke
alveolus.
2. Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen
meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan
tubuh. Reaksinya sebagai berikut, HbO2 => Hb + O2. Difusi oksigen
keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi,
karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah
dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara
terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses
pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya
perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan tekanan
parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya
tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus
menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam
jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Hal inilah
yang menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2
berdifusi ke luar jaringan. Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan
200 ml karbon dioksida per hari.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara
berikut :
10
Sel- sel tubuh juga perlu mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida
dari sistem tubuh. Pernapasan setiap makhluk hidup berbeda- beda begitu
juga dengan alat pernapasannya, dalam makalah ini akan mempelajari
berbagai sistem pernapasan pada manusia.
B. Saran
Maka kami sarankan agar menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting bagi
kita karena apabila salah satu organ pernapasan rusak , tidaklah kita akan
menjadi sempurna lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2014/07/01/terminologi-medis-sistem-
respirasi/
https://www.academia.edu/8216528/Makalah_sistem_respirasi
15