Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Dosen Pengampu:

KHOTIMAH S,Kep,.Ns.M.Kep

Oleh :

Ahmad solehen

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL‘ULUM

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT.karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tema

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

Dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah kami di semester III pada mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah. Dan harapan kami dari ibu dosen, senantiasa memberi kritik serta
saran mengenai penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kelangan masyarakat terutama kalangan kesehatan.
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
Latar belakang.........................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pernapasan......................................................................................................................6
Pernapasan dada.................................................................................................................................8
Organ-Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan..............................................................................9
Fisiologi Sistem Pernapasan......................................................................................................................12
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pernapasan............................................................................13
Gangguan pada Sistem Pernapasan..........................................................................................................15
BAB III........................................................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................................................16
Kesimpulan:...........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar belakang
Pernapasan atau respirasi adalah proses pertukaran gas antara individu dengan
lingkungan. Fungsi utama pernapasan adalah untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan
oleh sel-sel tubuh dan mengeluarkan CO2 yang dihasilkan oleh sel. Saat bernapas, tubuh
mengambil O2 dari lingkungan untuk kemudian diangkut ke seluruh tubuh(sel-selnya)
melalui darah guna dilakukan pembakaran. Selanjutnya sisa pembakaran berupa CO 2 akan
kembali diangkut oleh darah ke paru-paru untuk dibuang ke lingkungan karena tidak berguna
lagi oleh tubuh.
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara
fungsional.Sistem pernapasan pada manusia melalui saluran pernapasan yang meliputi
rongga, hidung,faring,laring,tenggorokan,bronkus dan paru-paru. Bila ada gangguan pada
salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Sering
kali individu tidak menyadari terhadap pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap
sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang
mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada
saluran pernapasan. Pada kondisi ini, individu merasakan pentingnya oksigen.( Setiadi.2007)
2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,adapun rumusan maalah yang diperoleh adalah:
1 Apa itu pernapasan?
2 Apa saja organ-organ yang berperan dalam sistem pernapasan?
3 Bagaimana fisiologi dari sistem pernapasan?
4 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pernapasan?

3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
i. Untuk mengetahui pengertian dari pernapasan
ii. Untuk mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem pernapasan
iii. Untuk mengetahui fisiologi dari sistem pernapasan
iv. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pernapasan
4 Manfaat
a. Secara akademis, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan.

b. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan


5 Metode Penulisan
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metodi studi
kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang sistem pelayanan
keperawatan. Selain itu, penulis juga memperoleh data dari internet.
BAB II

PEMBAHASAN

1 Pengertian Pernapasan
Pernapasan dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan energi
dari hasil metabolisme. Ada dua macam pernapasan, yaitu pernapasan eksternal (luar) dan internal (dalam).
Pernapasan luar meliputi prosespengambilan O2dan pengeluaran CO2dan uap air antara organisme denganl
ingkungannya. Pernapasan internal disebut juga pernapasan seluler karena pernapasan ini terjadi di dalam sel,
yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.Pernapasan seluler meliputi tiga tahap, yaitu glikolisis, siklus
krebs,dan transport electron..( Dr. tambayong, jan.1999)
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung(oksigen) serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida sebagai sisa dari tubuh. Pengisapan udara ini
disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara
oksigen yang ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara
osmosis.seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui traktus respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk ke
seramabi jantung(atrium sinistra) lalu ke aorta terus ke seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), di siniterjadi
oksidasi (pembakaran). Sebagai ampas (sisanya) dari pembakaran adalah CO2 dan zatini dikeluarkan melalui
peredaran darah vena masuk ke jantung (serambi kanan/atriumdekstral) terus ke bilik kanan (ventrikal dekstra)
dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan
epitel dari alveoli. Pada dasarnya metabolisme yang normal dalam sel-sel makhluk hidup
memerlukan oksigen dan karbondioksida. Pada hewan vertebrata terlalu besar untuk dapat
terjadinya interaksi secara langsung antara masing-masing sel tubuh dengan lingkungan luar
tubuhnya. Untuk itu organ-organ tertentu yang bergabung dalam sistem pernapasan dikhususkan
untuk melakukan pertukaran gas-gas pernapasan bagi keperluan seluruh tubuhnya. Ada dua
tahap pernapasan, tahap pertama oksigen masuk ke dalam dan pengeluaran karbondioksida ke
luar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut respirasi eksternal, dan pengangkutan gas-gas
pernapasan dari organ-organ pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem
sirkulasi. Tahap kedua adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel
dalam jaringan, disebut respirasi internal. Difusi gas-gas pernapasan antara lingkungan dengan
pembuluh darah yang terdapat di bawah pembuluh respiratoris dapat terjadi jika permukaan
tempat terjadinya pertukaran gas harus cukup luas dan tipis, selalu basah dan permeabel terbadap
gas-gas pernapasan, dan terdapat perbedaan konsentrasi gas-gas pernapasan antara medium dan
di luar darah.

Ada berbagai jenis, atau metode, pernapasan yang memerlukan proses yang sedikit berbeda
untuk memungkinkan inspirasi dan ekspirasi. Semua mamalia memiliki paru-paru yang
merupakan organ utama untuk bernapas. Kapasitas paru-paru telah berkembang untuk
mendukung kegiatan organisme. Selama inhalasi, paru-paru mengembang dengan udara dan
oksigen berdifusi di permukaan paru-paru, memasuki aliran darah. Selama pernafasan, paru-paru
membuang udara dan menurun volume paru-paru. Berbagai jenis pernapasan, khususnya pada
manusia, antara lain:

1. Pernapasan dada

Pernapasan dada terutama diatur oleh kontraksi dan relaksasinya otot-otot tulang rusuk.

 Inspirasi tersebut terjadi jika otot antartulang rusuk tersebut berkontrak sehingga pada
tulang rusuk dan juga dada terangkat. timbal balik atau akibatnyan rongga dada tersebut
membesar, paru-paru tersebut mengembang, dan juga menurun tekanan udara di dalam
paru-paru. disebabkan karena pada tekanan udara di luar tubuh tersebut  lebih besar,
maka yang terjadi udara yang kaya oksigen tersebut masuk ke dalam tubu.

Ekspirasi tersebut apabila jika otot antar tulang rusuk tersebut berelaksasi sehingga pada
tulang-tulang rusuk dan juga dada tersebut menjadi turun kembali kedudukan awalnya .
timbal balik atau Akibatnya ialah , rongga dada tersebut mengecil, volume pada paru-
paru berkurang, dan juga pada peningkatan tekanan udara di dalam paru-paru. Kemudian
juga, udara yang kaya karbon dioksida tersebut terdorong keluar tubuh dengan melalui
hidung.
2. Pernapasan Perut

Inspirasi tersebut terjadi jika otot diafragma tersebut berkontraksi sehingga pada letaknya
tersebut sedikit mendatar. pada Keadaan tersebut mengkibatkan pada rongga perut turun
kebawah, rongga pada dada membesar, dan pada paru-paru mengambang, serta
juga tekanan udara di dalam tersebut paru-paru mengecil. timbal balik atau Akibatnya
ialah udara yang kaya oksigen tersebut masuk kedalam tubuh.

Ekspirasi tersebut terjadi apabila otot diafragma tersebut berelaksasi sehingga pada


letaknya kembali pada kedudukan awalnya .  pada Kondisi tersebut mengakibatkan
rongga pada perut kembali ke posisi semula, rongga pada dada mengecil,  dan volume
pada paru-paru berkurang, serta juga tekanan udara di dalam paru-paru tersebut
membesar.timbal balik atau  Akibatnya udara yang kaya karbon dioksida tersebut
terdorong keluar dari tubuh.( Tarwoto, Ratna Dan Wartonah.2015)

Pernapasan Normal:
Bayi : 30-40 x/mnt
Anak: 20-30 x/mnt
Dewasa: 16-20 x/mnt
Lansia : 14-16 x/mnt

a) Organ-Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan


Sistem pernafasan di bagai menjadi 2 bagian yaitu saluran pernafasan atas (traktus respiratorius
superior) yang terdapat di luar rongga dada, terdiri dari rongga hidung, faring, laring, dan trakea
bagian atas dan saluran pernafasan bawah (traktus respiratorius inferior) yang terdapat dalam
rongga dada, terdiri dari bagian bawah trakea dan paru.
a. Hidung
Hidung terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian luar (nasal external) terletak di bagian
tengah bawah, dan bagian dalam (cavum nasi) yang dibagi lagi oleh sebuah sekat
(septum nasi) menjadi rongga hidung kanan dan kiri.
Hidung luar nasal external berbentuk pyramid, dimana sudut atas atau atapnya
berhubungan langsung dengan dahi (pada bagian apex). Bagian dasarnya terdapat
2 buah lubang hidung (nares) yang dipisahkan olehsebuah sekat yang berjalan
dari depan sampai ke belakang rongga hidung (septum antero-posterior). Pada
pinggir lubang hidung terdapat sejumlah rambut (vibrissae) yang gunanya untuk
menahan kotoran atau debu yang masuk bersama udara pernafasan. Permukaan
lateral hidung pada bagian bawah agak membulat yang disebut “ala nasi”, bagian
atas permukaan lateral ini bersatu pada garis tengah hidung yzng disebut “dorsum
nasi”. Pada bagian atas dorsum nasi ditopang oleh os nasal (nasal bone).
b. Farings
Farings terbagi menjadi 2 bagian, bagian yang terletak di belakang rongga hidung
disebut nosafaring, di belakang rongga mulut disebut orofaring. Saluran orofaring
merupakan tempat lewat baik udara maupun makanan atau minuman yang ditelan.
Saat makanan ditelan, katub tulang rawan yang disebut epiglottis menekan ke
bawah untuk menutup saluran nafas.
c. Larings
Larings terletak antara farings dan trakea. Pada larings terdapat kotak suara
(Adam’s apple), yang di dalamnya terdapat jaringan elastis yang melintang dan
membelah dua dalam laring yang disebut pita suara. Udara melintas kuat melalui
kotak suara menyebabkan getaran pasa pita suara yang menimbulkan gelombang
suara.Proses pembentukan suara :
d. Trakea
Trakea terdapat dalam rongga dada dan bercabang dua kiri dan kanan. Dinding
trakea terbuat dari tulang rawan yang berbentuk cincin yang lentur. Cinicn tulang
rawan ini melindungi trakea, membuat dia lentur (fleksibel) dan mencegah kolaps
atau melebar berlebihan. Merupakan kelanjutan dari larig yang dibentuk oleh 16-
20 tulang rawan yang berbentuk huruf c. Panjang sekitar 9-11 cm dibelakang
terdiri jaringan ikat yang dialpisi otot polos. Sel-sel bersilia berguna ntuk
mengeluarkan benda asing yang masuk bersamaan dengan udara.
e. Bronkus
Lanjutan dari trakea yang berjumlah 2 buah yang terdapat pada ketinggian
vertebra torakalis ke 4 dan ke 5.Cabang trakea kiri dan kanan disebut bronkus.
Cabang ini diameternya lebih kecil dari trakea, dan tiap bronkus masuk ke dalam
paru-paru.
f. Bronkiolus
Bronkus akan bercabang-cabang lebih banyak dan kecil lagi, khususnya pada
paru-paru kanan yang mempunyai 3 lobus. Karena banyaknya cabang-cabang ini
sering disebut “pohon bronkiolus”. Bronkus dan bronkiolus mengandung jaringan
otot polos. Jaringan otot ini mengontrol besar atau diameter saluran pernafasan.
g. Alveoli
Ujung saluran nafas sesudah bronkiolus berbentuk kantong udara yang disebut
alveoli. Kelompok-kelompok alveoli yang snagat banyak ini berbentuk seerti
anggur dan disinilah terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2.
Dinding alveoli berupa selaput membran tipis dan elastis serta diliputi oleh
banyak kapiler. Membran ini memisahkan gas dari cairan. Gas yaituudara yang
kita sedot saat menarik naas dan cairan adalah darah adri kapiler. Jadi seluruh
pertukaran dalam paru terjadi pada alveoli.
h. Paru
Paru merupakan organ paling besar dari organ pernpaasan dan ada buah kiri dan
kanan. Paru kanan mempunyai 3 lobus dan sedikit lebih besar dari paru kiri yang
mempunyai 2 lobus.

Kedua paru dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum yang berisi jantung,
trakea, esofagus dan beberapa limfe-nodus. Paru dilapisis oleh selaput pelindung
yang disebut pleura dan dipisahkan dari rongga abdomen oleh diafragma. Paru-
paru merupakan sebuah organ yang sebagian terdiri dari gelembung-gelembung
udara atau alveoli. Paru-paru dibagi menjadi 2 bagian, yaitu  : Paru-paru kanan,
terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus superior, lobus media, dan lobus inferior. Paru-
paru kiri, terdiri dari 2 lobus, yaitu lobus superior dan lobus inferior.
(Pearce,Evelyn.1993)

b) Fisiologi Sistem Pernapasan


Udara masuk secara berurutan, yaitu :
Cavum nasi
Farink
Larink
Trachea
Bronchus
Bronchiolus
Alveolus
Pulmo
Fungsi sistem respirasi yaitu untuk transport gas ke dan dari sistem sirkulasi. Sistem
respirasi ini termasuk:
1. Respirasi external: pertukaran gas antara atmosfer (udara bebas) dan darah
2. Respirasi internal: pertukaran gas antara darah sel-sel tubuh
3. Respirasi seluler atau respirasi aerobik: penggunaan oksigen untuk memecah
glukosa dalam sel.

Fungsi utama dari sistem pernafasan yaitu memasukkan oksigen ke dalam tubuh dan
membawa gas-gas metabolisme keluar dari tubuh. Udara yang masuk ke saluran
pernafasan akan di saring. Saringan pertama terjadi pada hidung, dimna hidung akan
melakukan 3 hal:

1. Menyaring udara: oleh bulu-bulu hidung


2. Menghangatkan udara yang masuk: oleh pembuluh darah yang banyak pada
lapisan mukosa di rongga hidung
3. Melebabkan udara: oleh lapisan mukosa hidung (selaput lendir) yang selalu basah
dalam rongga hidung.

Jadi udara yang masuk ke rongga hidung akan dihangatkan dan dilembabkan sebelum
masuk ke paru. Saluran udara dalam rongga hidung dilapisi oleh cilia (rambut) dan
tetap lembat karena adanya sekresi lendir (mucus). Bila udara pernafasan masuk
mealui mulut, proses penyaringan kurang baik.
Sel-sel yang melapisi trakea meproduksi mocus (lendir). Mucus ini membantu untuk
menangkap partikel-partikel yang belum tersaring, misalnya debu atau kuman.
Kemudian partikel-partikel ini akan disapu keluar oleh sel-sel yang ber-silia ke
saluran nafas bagian atas.

Untuk fungsional dan paru adalah alveoli. Disinlah sistem sirkulasi dan sistem
pernafasan bersama-sama melakukan pertukaran gas. Tiap paru mengandung jutaan
alveoli dan total luas permukaannya kira-kira 40 kali luas permukaan kulit.( Jati ,
wijaya.2007)

c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pernapasan


 Faktor fisiologis
Gangguan pada fungsi fisologis akan berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen seseorang.
Kondisi ini lambat laun dapat mempengaruhi fungsi pernapasannya.
 Penurunan kapasitas angkut O2. Secara fisiologis daya angkut hemoglobin untuk
membawa O2 ke jaringan adalah 97%. Akan tetapi nilai tersebut dapat berubah
sewaktu-waktu apabila terjadi gangguan contohnya pada pasien anemia.
 Penurunan konsentrasi O2 inspirasi. Dapat terjadi karena penggunaan alat terapi
pernafasan dan penurunan kadar O2 di lingkungan.
 Hipovolemia disebabkan oleh penurunan volume sirkulasi darah akibat
kehilangan cairan ekstraseluler yang berlebih.
 Peningkatan laju metabolic dapat terjadi pada kasus infeksi dan demam yang terus
menerus
 Kondisi lainnya. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti
kehamilan, obesitas, trauma, penyakit otot, penyakit susunan saraf, penyakit
kronis.( tambayong, jan.1999)
 Status Kesehatan
Pada orang yang sehat, sistem pernapasan dapat menyediakan kadar oksigen yang cukup
untuk memenuhi kebuthan tubuh. Akan tetapi, pada kondisi sakit tertentu, proses
oksigenasi tersebut dapat terhambat sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan
oksigen tubuh.

 Faktor Perkembangan
Tingkat perkembangan menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi sistem
pernapasan
 Bayi premature. Bayi yang lahir premature beresiko menderita penyakit
membrane hialin. Kondisi ini disebabkan produksi surfaktan yang masih sedikit
karena kemampuan paru dalam menyinteses surfaktan baru terjadi pada
trisemester akhir.
 Bayi dan anak. Karena pada kelompok usia ini sangat rentan terkena penyakit
saluran nafas atas misalnya faringitis.
 Anak usia sekolah. Berisiko mengalami gangguan pernapasan akut akibat
kebiasaan buruk misalnya rokok.
 Dewasa muda. Kondisi stress, kebiasaan merokok dan diet yang tidak sehat dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung.
 Lansia. Terjadinya perubahan fungsi normal pada pernapasan seperti penurunan
elastisitas paru, pelebaran alveolus, dilatasi saluran bronkus.
 Faktor Perilaku
Perilaku keseharian dapat mempengaruhi fungsi pernapasan. Status nutrisi, kebiasaan
berolahraga, kondisi emosional, dan penggunaan zat-zat tertentu secara tidak langsung
akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan oksigen.
 Nutrisi. Kelebihan berat badan dapat menghambat ekspansi paru dan malnutri
dapat mengakibatakan terjadinya pelisutan otot pernapasan.
 Olahraga. Latihan fisik dapat meningkatkan aktivitas metabolisme ,denyut
jantung dan kedalaman serta frekuensi pernapasan akan meningkat.
 Ketergantungan zat adiktif dapat menekan pusat pernapasan dan susunan saraf
pusat sehingga mengakibatkan penurunan laju pernapasan.
 Emosi. Dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan frekuensi
pernapasan sehingga kebutuhan oksigen meningkat.
 Gaya Hidup. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan gangguan vaskularisasi
perifer dan penyakit jantung.

 Lingkungan
 Suhu. Dapat berpengaruh terhadap afinitas atau kekuatan Hb dan O2.
 Ketinggian. Pada dataran tinggi akan terjadi penurunan pada tekanan udara
sehingga tekanan oksigen juga ikut menurun. Akibatnya dapat mengalami
peningkatan pernapasan dan denyut jantung.
 Polusi. Sering kali menyebabkan sakit kepala,pusing, batuk dan berbagai
gangguan pernapasan lainnya bagi orang yang menghirupnya.( wijaya.2007)

d) Gangguan pada Sistem Pernapasan


Pola pernapasan mengacu pada frekuensi,volume,irama dan usaha pernapasan. Pola
napas yang normal(eupnea) ditandai dengan pernapasan yang tenang,berirama, dan tanpa
usaha.

 Takipnea: frekuensi pernapasan yang cepat. Biasanya terlihat pada kondisi demam,
nyeri, pada kasus hiperkapnia.
 Bradipnea: frekuensi pernapasan yang lambat dan abnormal. Biasanya ini terlihat
pada orang yang baru menggunakan obat-obatan seperti morfin.
 Apnea: henti napas
 Hiperventilasi: peningkatan jumlah udara yang memasuki paru-paru. Kondisi ini
terjadi saat kecepatan ventilasi melebihi kekuatan metabolic untuk pembuangan
CO2. Biasanya disebabkan oleh asidosis, infeksi dam kecemasan.
 Hipoventilasi: penurunan jumlah udara yang memasuki paru-paru. Kondisi ini
terjadi pada saat ventilasi alveolar tidak kuat untuk memenuhi kebutuhan
metabolic untuk penyaluran O2 dan pembuangan CO2.
 Pernapasan Kussmaul: salah satu hiperventilasi yang menyertai asidosis metabolic.
Pernapasan ini merupakan upaya tubuh untuk mengompensasi asidosis dengan
mengeluarkan karbondioksida melalui pernapasan yang cepat dan dalam.
 Orthopnea: Ketidakmampuan untuk bernapas,kecuali dalam posisi tegak atau
berdiri.
 Dispnea ; kesulitan atau ketidaknyamanan dalam bernapas.( Setiadi.2007)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:
 Pernafasan atau respirasi adalah proses pertukaran gas antara individu dengan
lingkungan. Fungsi utama pernapasan adalah untuk memperoleh O2 agar dapat
digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeluarkan CO2 yang dihasilkan oleh sel. Saat
bernapas, tubuh mengambil O2 dari lingkungan untuk kemudian diangkut ke
seluruh tubuh(sel-selnya) melalui darah guna dilakukan pembakaran. Selanjutnya
sisa pembakaran berupa CO2 akan kembali diangkut oleh darah ke paru-paru untuk
dibuang ke lingkungan karena tidak berguna lagi oleh tubuh.
 Ada dua macam pernapasan, yaitu pernapasan eksternal (luar) dan internal (dalam).
Pernapasan luar meliputi proses pengambilan O2dan pengeluaran CO2. . Pernapasan internal
disebut juga pernapasan seluler karena pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam
sitoplasma dan mitokondria.Pernapasan seluler meliputi tiga tahap, yaitu glikolisis, siklus
krebs,dan transport electron.
 Pernafasan pada manusia terdiri dari pernafasn dada yang diatur oleh kontraksi dan
relaksasinya otot-otot tulang rusuk dan pernafasan perut yang atur oleh otot
diafragma
 Udara masuk secara berurutan, yaitu :
 Rongga hidung – faring – laring –trakea – bronkus – bronkiolus- alveolus
 Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pernafasan: Faktor
fisiologis, status kesehatan, status perkembangan, prilaku dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Setiadi.2007.Anatomi Dan Fisiologi Manusia.Penerbit Graham Ilmu,

Yogyakarta.
2. Tarwoto, Ratna Dan Wartonah.2015.Anatomi Dan Fisiologi Untuk pelajaran

BiologMahasiswa Keperawatan.Penerbit CV. Trans Info Media, Jakarta


Timur.
3. Dr. tambayong, jan.1999. Anatomi dan fisiologi Untuk Keperawtan.

Jakarta:penerbit buku Kedokteran EGC


4. Pearce,Evelyn.1993.Anatomi dan Fisiologi untuk

Paramedis.jakarta :PT.Gramedia.
5. Jati , wijaya.2007.aktif Biologi pelajaran biologi untuk SMA/MA.jakarta.

Anda mungkin juga menyukai