Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM RESPIRASI

Kelompok 6:
Ayu Munira (2307110036)
Alya Meylani (2307110033)
Alfanda Saujana (2307110028)
Rania Aura Nadifa (2307110034)
Siti Zuhra (2307110088)
Sarhan Najmi Dasrija (2307110035)
Zhahwa Alisa (2307110012)

Dosen Pengampu: Anwar Arbi, S.Si, M.Pd.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH ACEH
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“BIOMEDIK DASAR” tentang Respirasi (Sistem Pernapasan) dengan tepat
waktu tanpa apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan
informasi kepada pembaca tentang perkembangan obat dalam kehidupan sehari-
hari Bagaimana pun kami telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik -
baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Banda Aceh,13 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................3

A.Latar Belakang...........................................................................................................3
B.Rumusan Masalah......................................................................................................3
C.Tujuan........................................................................................................................4
D.Manfaat......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................5

A.Pengertian Respirasi...................................................................................................5
B.Organ-organ dalam sistem respirasi...........................................................................5
C.Faktor–faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan pada manusia.10
D.Kapasitas Paru-paru....................................................................................................12
E.Mekanisme Pernapasan..............................................................................................14
F.Manfaat Oksigen Bagi Tubuh....................................................................................15
G.Struktur Paru-paru......................................................................................................17
H.Gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem respirasi............................................18

BAB III PENUTUP..............................................................................................................21

A.Kesimpulan................................................................................................................21
B.Saran...........................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................22

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sungguh besar keagungan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menciptakan sistem organ yang
memungkinkan makhluk hidup menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem pernapasan.
Fungsi pernapasan akan bekerja sama dengan sistem transportasi agar proses metabolisme
pada tubuh dapat berjalan dengan baik. Sistem respirasi atau pernapasan merupakan salah
satu study terhadap struktur dan fungsi tubuh manusia. Sistem respirasi atau sistem
pernapasan terdapat pada manusia dan hewan (seperti :insekta, ikan, amfibi dan burung).
Sedangkan sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui saluran penghantar udara yaitu
alat-alat pernapasan yang terdapat dalam tubuh, dimana masing-masing alat pernapasan
tersebut memiliki fungsi yang berbeda- beda. Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah
system organ yang digunakan untuk pertukaran gas . Pada hewan berkaki empat, sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam
paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis
makhluk hidup. Akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya, sebagian
besar dari kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan tersebut.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.Bagaimana menjelaskan pengertian Respirasi
2.Bagaimana menjelaskan organ-organ dalam sistem respirasi
3.Bagaimana menjelaskan aksi otot-otot pernapasan
4.Bagaimana menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan frekuensi respirasi
5.Bagaimana menjelaskan gangguan pada alat pernapasan

3
C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1.Untuk mengetahui pengertian respirasi
2.Untuk mengetahui organ-organ dalam sistem respirasi
3.Untuk mengetahui aksi otot-otot pernapasan
4.Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan frekuensi respirasi
5.Untuk mengetahui gangguan pada alat pernapasan

D. Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dikemukakan dalam makalah ini yaitu :


1.Dapat menjadi referensi dan literatur bagi semua kalangan yang membutuhkan.
2.Dapat menambah ilmu pengetahuan, serta melatih penulis berpikir secara kritis,
analitik, dan logis dalam mengolah dan mengkaji data menjadi sebuah
karya ilmiah

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Respirasi

Respirasi adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan oksigen (O2) dan yang berada di
luar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ pernapasan. Pada keadaan tertentu tubuh
kelebihan karbondioksida (CO2), maka tubuh berusaha untuk mengeluarkan kelebihan
tersebut dengan menghembuskan napas (ekspirasi) sehingga terjadi sesuatu keseimbangan
antara O2 dan CO2 di dalam tubuh .

Sistem respirasi berperan untuk menukar udara ke permukaan dalam paru. Udara masuk dan
menetap dalam sistem pernapasan dan masuk dalam sistem pernapasan otot. Trakea dapat
melakukan penyaringan ,penghangatan, dan melembapkan udara yang masuk, melindungi
permukaan organ yang lembut. Hantaran permukaan tekanan menghasilkan udara ke paru
melalui saluran pernapasan atas. Tekanan ini berguna untuk menyaring,mengatur udara,dan
mengubah permukaan saluran napas bawah.

B. Organ-Organ dalam Sistem Resparasi

1. Hidung

Organ hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan salah satu panca Indera manusia yaitu
indra pembau. Hidung terdiri atas beberapa bagian yaitu lubang hidung,rongga hidung dan
ujung rongga hidung. Di dalam rongga hidung banyak terdapat rambut, kapiler darah.
Kondisi di dalam rongga hidung juga selalu lembab dikarenakan adanya lendir yang
dihasilkan oleh selaput mukosa.

5
Di dalam rongga hidung, udara yang dihirup dan masuk akan disaring terlebih dahulu oleh
rambut – rambut kecil atau silia dan selaput lendir, hal ini dilakukan untuk mencegah
masuknya debu, kotoran akan menempel di rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan,
serta mengidentifikasi adanya bau. Pada pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan
rongga hidung terdapat suatu katup yang disebut dengan anak tekak. Fungsi anak tekak ini
adalah ketika kita akan menelan makanan katup akan naik dan menutup rongga hidung
sehingga mencegah masuk nya makanan kehidung.

2. Faring

Faring merupakan persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Letaknya tepat didepan
tulang leher yang berhubungan dengan rongga hidung, rongga telinga tengah dan laring.
Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut kekerongkongan dengan hidung ke
tenggorokan. Selain penting bagi pencernaan Faring juga mempunyai peran penting bagi
sistem pernapasan. Udara yang masuk akan dihangatkan dan disaring terlebih dahulu sebelum
bergerak menuju trakea.

3. Laring

Laring seringkali disebut dengan nama pangkal tenggorokan atau kotak suara. Laring
tersusun dari beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pada pangkal tenggorokan
terdapat katup pangkal tenggorokan atau yang disebut dengan epiglottis.Fungsinya adalah
pada waktu menelan makanan, katup pangkal melipat ke bawah menutupi laring sehingga
mencegah terjadinya makanan yang masuk ke dalam laring. Sedangkan ketika bernapas
epiglottis justru akan membuka sehingga udara dapat masuk. Itulah sebabnya kita tidak bisa
menelan dan bernapas secara bersamaan.

6
Selain itu pada pangkal tenggorokan juga terdapat selaput suara atau lebih kita kenal dengan
pita suara. Ketika seorang anak laki – laki sudah mulai menginjak usia dewasa, hormon
testosteron akan mendorong pembesaran laring sehingga pita suaranya lebih Panjang dan
jakun menjadi lebih menonjol selain itu suara juga akan menjadi bertambah besar (menurun
sekitar satu oktaf) daripada ketika masih anak – anak. Nada suara yang ditimbulkan
bergantung pada ketegangan pita suara, ketebalan dan panjang tali suaranya.

4. Trakea

Udara yang masuk melewati trakea terlebih dahulu sebelum memasuki bronkus. Trakea atau
batang tenggorokan merupakan bagian organ pernapasan yang mempunyai bentuk seperti
pipa dan mempunyai panjang sekitar 9 cm. Fungsi trakea secara umum adalah untuk
membantu memungkinkan udara yang masuk dapat melewati laring dan bronkus. Udara yang
masuk melewati trakea dibagi dan dialihkan ke kedua paru – paru dengan berakhir ke kedua
bronkus utama.
Selain sebagai perantara antara laring dan bronkus Trakea juga memiliki peran penting
sebagai proteksi. Lendir yang disekresikan oleh sel epitel trakea mampu menjerat kotoran
serta patogen yang masih terbawa bersama udara. Permukaan trakea dilapisi oleh selaput
lendir yang dihasilkan oleh epithelium bersilia. Silia – sili ini bergerak ke atas menuju ke arah
laring, tujuan dari gerakan ini adalah agar terlindung dari partikel seperti debu dan butir –
butir halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup udara bisa dikeluarkan.

5. Bronkus

Bronkus merupakan salah satu organ pernapasan pada manusia berupa cabang batang
tenggorokan yang jumlahnya sepasang, salah satu cabang menuju ke paru – paru kanan dan
cabang yang satunya menuju ke paru – paru kiri. Bagian yang bercabang ini disebut
bifurkase. Struktur pembentuk bronkus serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang
sama juga

7
Bronkus sebelah kiri lebih panjang dan lebih sempit selain itu kedudukannya lebih
mendatar daripada Bronkus sebelah kanan. Hal ini ternyata menjadi salah satu
faktor penyebab mengapa paru – paru sebelah kanan cenderung lebih mudah
terserang penyakit dari pada paru – paru sebelah kiri. Di ujungnya Bronkus bercabang lagi
menjadi Bronkiolus.

Bronkus memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai saluran utama menuju alveolus.
Menangkap debu yang terbawa masuk ketika menghirup udara. Dinding bagian dalam
Bronkus dilapisi suatu lendir yang dapat membuat partikel asing dapat menempel ketika
melewati, dan selanjutnya dengan bantuan silia atau bulu – bulu halus partikel akan
dikeluarkan dari paru – paru. Selain itu bronkus juga mempunyai peran penting sebagai
konduktor udara antara atmosfer dan alveoli.

6. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dinding pada bronkiolus lebih tipis selain itu
salurannya juga lebih kecil jika dibandingkan dengan bronkus.

Pada Bronkiolus semakin kecil salurannya,semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya
hanya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia. Pada tiap ujungnya Bronkiolus terbagi
lagi menjadi seberkas kantung-kantung kecil mirip buah anggur yang disebut alveolus.
Bronkiolus memiliki fungsi sebagai penyalur udara dari Bronkus ke Alveolus,dan juga
sebagai pengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru-paru dengan dilatasi dan
konstriksi.
8
7. Alveolus

Alveolus menjadi saluran akhir dari alat pernapasan pada manusia yang berupa gelembung-
gelembung udara. Dindingnya tipis, dengan kondisi lembab dan saling berlekatan dengan
kapiler – kapiler darah.

Pada Alveolus terdapat satu lapis selepitelium pipih dan di tempat inilah udara hampir
langsung bersentuhan dengan darah. Di dalam Alveolus ini terjadi pertukaran gas O2 dari
yang udara dihirup ke sel – sel darah sedangkan CO2 dari sel – sel darah dikeluarkan ke
ruang terbuka. Jaringan yang ada di dalam alveoli akan melaksanakan fungsi sekunder. Selain
itu Alveolus juga menjadi tempat zat yang dihirup seperti obat – obatan, patogen dan bahan
kimia lainnya.

8. Paru-paru

9
Alveolus menjadi saluran akhir dari alat pernapasan pada manusia yang berupa gelembung-
gelembung udara. Dindingnya tipis, dengan kondisi lembab dan saling berlekatan dengan
kapiler – kapiler darah. Pada Alveolus terdapat satu lapis selepitelium pipih dan di tempat
inilah udara hampir langsung bersentuhan dengan darah. Di dalam Alveolus ini terjadi
pertukaran gas O2 dari yang udara dihirup ke sel – sel darah sedangkan CO2 dari sel – sel.

Paru – paru merupakan alat pernapasan paling utama sekaligus salah satu organ terpenting
bagi manusia. Letak paru – paru ada di dalam rongga dada. Lebih tepatnya disebelah kanan
dan kiri dan ditengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan pada paru – paru mempunyai sifat
elastis dan berpori seperti spon. Paru – paru terbagi menjadi beberapa belahan atau lobus.

Paru – paru sebelah kanan memiliki tiga belahan atau lobus sedangkan paru – paru kiri
terbagi menjadi dua, setiap belahan atau lobus tersusun atas lobula. Terdapat juga selaput atau
membran serosa rangkap dua atau disebut pleura yang bertugas melapisi paru – paru.
Diantara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat yang berfungsi untuk meminyaki
permukaannya sehingga dapat mencegah terjadinya gesekan antara paru – paru dan dinding
dada yang bergerak ketika kita bernapas. Dalam kondisi yang normal kedua lapisan itu akan
saling bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal,udara atau cairan akan memberi
jarak pada kedua pleura itu sehingga mengakibatkan ruang di antaranya menjadi tidak jelas.

C. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Frekuensi Pernapasan pada Manusia

1. Usia
Faktor usia dapat mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan pada manusia. Hal ini
dapat kita buktikan dengan mengamati kecepatan frekuensi pernapasan seorang bayi lebih
cepat dan banyak dibandingkan dengan orang dewasa karena disebabkan oleh volume paru
paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga bayi lebih banyak
memerlukan oksigen untuk memenuhi permintaan energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Frekuensi pernapasan pada bayi akan lebih cepat untuk membuang karbondioksida dan
mendapatkan oksigen yang baru

2. Jenis kelamin
Pada umumnya frekuensi pernapasan wanita lebih cepat dan banyak dari pada laki-laki. Hal
ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru- paru lebih kecil daripada laki-
laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih cepat dan banyak.

10
3. Aktivitas
Aktivitas atau pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi laju kecepatan
pernapasannya. Orang yang bekerja akan memiliki frekuensi pernapasan yang lebih cepat
dibanding dengan orang yang tidak berkerja. Contohnya atlet renang akan memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih cepat dibanding atlet catur dan berlari akan memiliki frekuensi yang
lebih cepat dibanding berjalan.

4. Suhu tubuh
Jika suhu tubuh kita semakin tinggi maka akan semakin cepat frekuensi pernapasan kita.
Hal ini dikarenakan oleh adanya kenaikan proses metabolisme pada tubuh

5. Posisi tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap kecepatan frekuensi pernapasan. Pada posisi
tubuh berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga
tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada
posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasan meningkat. Sedangkan pada posisi duduk atau
tiduran, beban berat tubuh

D. Kapasitas Paru-paru

Kapasitas paru-paru atau total lung capacity (TLC) adalah volume udara dalam paru-paru
pada usaha inspirasi maksimal. Pada orang dewasa yang sehat, kapasitas paru-paru rata-rata
adalah sekitar 6 liter. Usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, dan etnis merupakan faktor yang
mempengaruhi perbedaan rentang kapasitas paru-paru antar individu. TLC meningkat pesat
sejak lahir hingga remaja dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 25 tahun.
Laki-laki cenderung memiliki TLC lebih besar dibandingkan perempuan, sedangkan
individu dengan perawakan tinggi cenderung memiliki TLC lebih besar dibandingkan dengan
perawakan pendek, dan individu dengan rasio pinggang-pinggul tinggi umumnya memiliki
TLC lebih rendah. Individu keturunan Afrika memiliki TLC yang lebih rendah dibandingkan
individu keturunan Eropa. Faktor tambahan yang mempengaruhi kapasitas paru-paru
seseorang meliputi tingkat aktivitas fisik, kelainan bentuk dinding dada, dan penyakit
pernapasan.

11
Kapasitas paru-paru juga dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu kapasitas inspirasi,
kapasitas residu fungsional, kapasitas vital, dan kapasitas paru total.
 Kapasitas inspirasi
Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal, ditambah volume cadangan inspirasi
(besarnya kira-kira 3500 mililiter).
 Kapasitas residu fungsional
Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi, ditambah
volume residu (besarnya kira-kira 2300 mililiter).
 Kapasitas vital
Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi, ditambah dengan volume
tidal dan volume cadangan ekspirasi. Hal ini merupakan jumlah udara maksimum
yang dapat dikeluarkan seseorang dan paru-paru, setelah terlebih dahulu mengisi
paru-paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-
kira 4600 ml).
 Kapasitas paru total
Kapasitas paru total adalah volume maksimum di mana paru dapat dikembangkan
sebesar mungkin dengan inspirasi paksa (kira kira 5800 mililiter). Jumlah ini sama
dengan kapasitas vital ditambah dengan volume residu.

E. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan pada manusia berlangsung dengan cara mengubah tekanan udara di dalam
paru-paru. Perubahan tekanan tersebut menyebabkan udara dapat keluar dan masuk dari
dan ke dalam paru-paru yang disebut bernapas. Proses pernapasan yang dilakukan terjadi
secara sadar dan tidak sadar.
Dalam proses bernapas pada manusia ada melalui dua tahap, yakni:
1. Inspirasi (Penghirupan)

Pada tahap tersebut terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma. Volume rongga
dada dan paru-paru meningkat ketika diafragma bergerak turun ke bawah dan sangkar
tulang rusuk membesar. Kemudian tekanan udara dalam paru-paru akan turun di
bawah tekanan udara atmosfer dan udara akan mengalir ke dalam paru-paru.

2. Ekspirasi (Pengembusan)

Tahap pengembusan terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi.
Volume rongga dada dan paru-paru mengecil ketika diafragma bergerak naik dan
sangkar tulang rusuk mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru akan naik melebihi
tekanan udara atmosfer, dan udara akan mengalir keluar dari paru-paru. Dilansir
Encyclopedia Britannica (2015), dalam mekanisme pernapasan udara bergerak masuk
dan keluar dari paru-paru sebagai respons terhadap perbedaan tekanan.

12
Ketika tekanan udara di dalam ruang tulang jatuh di bawah tekanan atmosfer. Udara
memasuki paru-paru (inspirasi), asalkan laring terbuka. Ketika tekanan udara di dalam
tulang melebihi tekanan atmosfer, udara yang diembuskan dari paru-paru.

Aliran udara cepat atau lambat dengan besarannya perbedaan tekanan. Karena
tekanan atmosfer tetap relatif konstan. Fluktuasi tekanan pada tulang disebabkan oleh
ekspansi dan kontraksi paru-paru. Ini akibat dari ketegangan dan relaksasi otot-otot
dada dan perut. Setiap peningkatan kecil, sementara meningkatkan ruang yang
menutupi udara paru-paru. Oleh karena itu, ada lebih sedikit udara per unit volume di
paru-paru dan tekanan turun.

Macam pernapasan:

Berdasarkan pada mekanisme tersebut, manusia bisa melakukan dua sistem


pernapasan, yakni:

1. Pernapasan dada
Dalam pernapasan dada juga berlangsung pada dua tahap, yakni:
 Inspirasi
Ini terjadi bila otot antar tulang rusuk luar terkontraksi, tulang rusuk terangkat,
dan volume dada membesar. Kemudian paru-paru mengembang, sehingga tekanan
udaranya menjadi lebih kecil dari udara atmosfer sehingga udara masuk.
 Ekspirasi
Ini terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi. Tulang rusuk akan tertarik
ke posisi semula dan volume rongga dada mengecil. Tekanan udara rongga dada
meningkat. Tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara atmosfer,
akibatnya udara keluar.

2. Pernapasan perut
Ada dua tahap juga pada proses pernapasan perut, yakni:
 Inspirasi
Penghirupan akan terjadi bila otot diafragma berkontraksi, diafragma mendatar
dan mengakibatkan volume rongga dada membesar. Sehingga tekanan udaranya
mengecil dan diikuti paru-paru yang mengembang. Itu mengakibatkan tekanan
udaranya lebih kecil dari tekanan udara atmosfer dan udara masuk.
 Ekspirasi
Proses penghembusan diawali dengan otot diafragma berelaksasi dan otot dinding
perut berkontraksi. Ini menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung
menekan rongga dada. Maka volume rongga dada mengecil dan tekanannya
meningkat, sehingga udara dalam paru-paru keluar. Pernapasan perut biasanya
terjadi saat kamu sedang tidur.

13
F. Manfaat Oksigen Bagi Tubuh

Oksigen adala gas penunjang kehidupan manusia. Manusia menghirup sekitar 2.000
galon oksigen setiap harinya. Manfaat oksigen bagi tubuh manusia adalah:

1) Memproduksi energi
Manfaat oksigen yang utama bagi tubuh adalah memproduksi energi melalui
respirasi sel. Dilansir dari Biology LibreTexts, respirasi sel adalah proses
mengoksidasi molekul makanan untuk memproduksi energi dalam bentuk ATP.
Oksigen diperlukan secara terus-menerus untuk proses tersebut.
2) Menjaga sel tubuh tetap hidup
Manfaat oksigen bagi tubuh manusia adalah menjaga semua sel tubuh manusia
agar tetap hidup. Hal tersebut karena sel tubuh bergantung pada oksigen untuk
energi dan respirasi. Artinya, seluruh sel tubuh seperti sel otot, kulit, lemak,
kelenjar, kekebalan tubuh, dan saraf dapat tetap hidup karena adanya oksigen.
Menurut Ataman Sendoel dan Michael O.Hengartner dalam Apoptotic Cell
Death under Hypoxia (2014), menurunnya kadar oksigen dalam tubuh
menyebabkan penurunan kadar ATP sehingga fungsi seluler tidak dapat
dipertahankan. Fungsi seluler yang tidak dapat dipertahankan kemudian akan
menyebabkan kerusakan. Jika kekurangan oksigen terus berlanjut, kerusakan akan
berakibat pada kematian sel. Tidak hanya kematian sel, kekurangan oksigen juga
dapat menyebabkan kematian jaringan dan organ tubuh.
3) Menunjang kerja otak dan sistem saraf
Manfaat oksigen bagi tubuh manusia selanjutnya adalah menunjang kerja otak dan
sistem saraf. Dilansir dari Science Daily, otak memiliki kebutuhan energi tinggi
dan bereaksi sangat sensitive terhadap kekrangan oksigen. Energi tinggi yang
diperlukan otak diproduksi dengan bantuan oksigen. Oksigen juga membantu
pensinyalan sistem saraf. Tanpa adanya oksigen, sel-sel otak dan sistem saraf akan
mati. Kekurangan oksigen pada otak juga dapat menyebabkan sulit mengingat
hingga kehilangan memori, tidak fokus, kejang, gangguan pengelihatan,
keseimbangan, juga bicara.
4) Menjaga sistem kekebalan tubuh
Manfaat oksigen dalam tubuh manusia selanjutnya adalah menjaga sistem
kekebalan tubuh dengan mengontrol aktivitas sel T. Kadar oksigen dalam tubuh
yang terjaga membantu sistem imun merespons tanda-tanda infeksi, mencegah
infeksi virus, bakteri, dan patogen lainnya, juga menghancurkan sel tubuh yang
sakit.

13
5) Memulihkan kondisi tubuh
Oksigen juga berfungsi membantu memulihkan kondisi tubuh yang sakit ataupun
cedera. Hal tersebut karena oksigen membantu pembentukan dan kerja otot,
regenerasi tulang dan jaringan, an juga meningkatkan kognitif otak.

G. Gangguan-Gangguan yang Terjadi pada Sistem Respirasi

Gangguan respirasi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Ada yang bersifat ringan dan
dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang memerlukan penanganan
dokter. Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ketahui apa saja gangguan
respirasi yang umum terjadi.

Sistem Respirasi meliputi saluran udara, pembuluh darah, paru-paru, dan otot-otot
saluran pernapasan. Berbagai organ dan jaringan sistem respirasi tersebut bekerja
sama dalam melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.

Selain membantu pertukaran gas, sistem respirasi juga menyaring, menghangatkan,


dan melembapkan udara yang kita hirup.Jika kita menghirup udara tidak sehat terus-
menerus dan dalam jangka waktu lama, hal ini bisa menyebabkan gangguan respirasi.
Oleh karena itu, Anda harus menjaga udara yang dihirup agar tetap bersih dan sehat.

Berbagai Gangguan Respirasi yang Sering Terjadi


Ada beberapa gangguan respirasi yang umum terjadi, di antaranya:

1. Flu
Flu disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-
paru. Virus penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui udara, benda
yang telah terkontaminasi, maupun kontak fisik dengan penderita flu.Flu dapat
dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mencuci tangan
secara rutin, tidak menyentuh wajah, dan menjauhi keramaian.

2. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini disebabkan
oleh infeksi bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan
penyebabnya. Misalnya, faringitis yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati
menggunakan antibiotik.

3. Laringitis
Gangguan respirasi lainnya adalah Laringitis, yaitu peradangan yang terjadi pada
laring atau pita suara. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan laring yang
berlebihan, iritasi, atau infeksi.Gejala yang ditunjukkan laringitis biasanya berupa
sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak, hingga kehilangan suara.

15
4. Asma
Asma merupakan gangguan respirasi yang ditandai dengan peradangan pada saluran
pernapasan. Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan.
Penyebabnya bisa karena alergi, paparan asap, polusi, hingga udara dingin.
Gejala khas yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada
terasa sesak dan batuk.

5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus
mengalami peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya
batuk berdahak. Bronkitis dapat terjadi akut atau kronis.Selain batuk berdahak, gejala
yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak berwarna kuning atau hijau,
hingga demam.

6. Emfisema
Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus,
yaitu kantong udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih sering dialami
oleh perokok aktif.Penderita emfisema dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak
napas, bahkan saat berolahraga ringan atau menaiki tangga.

7. Pneumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi
virus, bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2
yang menyebabkan COVID-19. Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun,
pneumonia umumnya ditandai dengan gejala, seperti batuk, demam, sesak napas, dan
menggigil.

8. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka
kematian yang tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi terkena kanker
paru-paru. Oleh karena itu, untuk mencegah kanker paru-paru, Anda disarankan agar
berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.
Itulah beberapa gangguan respirasi yang sering terjadi. Untuk mencegah terjadinya
gangguan tersebut, penting untuk selalu menjaga kesehatan paru-paru dan saluran
pernapasan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem respirasi adalah
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, mencukupi waktu istirahat,
mengendalikan stres, mencuci tangan secara rutin, dan tentunya menghentikan kebiasaan
merokok.

16
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai