Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KESEIMBANGAN


SUHU TUBUH

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Idrawati,S.Kep,M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. Rani Putri Aprilya (223110267)

2. Refi Ananda Putri (223110268)

3. Resti Futri Zularmi (223110269)

4. Salsa Billa Muharamah (223110270)

5. Santi Irmila Nasution (223110271)

6. Savana JPP Rafel (223110272)

7. Silvi Yuliani (223110273)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN RI PADANG 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah
tentang "Pemenuhan kebutuhan Oksigenasi dan keseimbang suhu tubuh".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu Ns. Idrawati,S.Kep,M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan dasar yang
telah memberikan arahan dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami sangat menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini baik dalam
penulisan dan terutama sistematikanya. Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami, mohon kritik dan saran membangun senantiasa kami harapkan mengenai
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.

Padang, 14 Januari 2023

Anggota Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................5

1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6

2.1 Kebutuhan Oksigenasi.......................................................................................................................6

2.2 Kebutuhan Keseimbangan Suhu Tubuh...........................................................................................18

BAB III......................................................................................................................................................25

PENUTUP.................................................................................................................................................25

3.2 SARAN...........................................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................27

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Oksigen sangat dibutuhkan oleh tubuh dan harus selalu dipenuhi dengan segera. Tanpa
adanya oksigen yang cukup, sel dalam tubuh akan mengalami kerusakan bahkan kematian.
Sebagai contoh organ otak. Otakadalah suatu organ yang sensitive akan kurangnya oksigen. Otak
mampumenoleransi kurangnya oksigen dalam jangka waktu tiga sampai lima menit. Apabila
lebih dari itu, sel otak akan mengalami kerusakan secara permanen(Haswita & Sulistyowati,
2017).

Kurangnya oksigen dalam tubuh juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Tubuh
akan sulit berkonsentrasi karena proses metabolism terganggu akibat kurangnya suplai oksigen
dalam darah yang akan mengedarkan makanan ke seluruh tubuh, akibatnya nafsu
makanberkurang dan berat badan mengalami penurunan. Hal ini membuktikan bahwa oksigen
berperan penting dalam proses metabolism dan kelangsungan hidup manusia (Iqbal, 2008).
Ada beberapa proses fisiologis yang mempengaruhi oksigenasi, salah satunya adalah ileus
paralitik dengan post operasi laparatomi yang membutuhkan bedrest dalam jangka waktu
minimal 6 jam, ditambah dengan nyeri post operasi dengan skala 3 yang semakin membatasi
geraknya. Imobilisasi yang cukup lama inilah yang merupakan faktor pencetusmenumpuknya
sekret di jalan nafas pasien(Potter & Perry, 2010).

Termoregulasi adalah suatu pengaturan pisiologis tubuh manusia mengenai


keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat mempertahankan
secara konstant. Keseimbangan suhu tubuh di regulasi oleh mekanisme fisologis dan prilaku.
Agar suhu tubuh tetap constant dan berada dalam batasan normal, hubungan antara produksi
panas dan pengeluaran.

Dampak gangguan termoregulasi dapat menyebabkan kejang demam pada anak,


kekurangan volume cairan atau bahkan terjadi syok,gangguan tumbuh kembang pada anak,
bahkan kematian.( Widodo Djoko, 2017 ). Pada keluarga dengan tahap perkembangan anak
dewasa muncul masalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering muncul
yaituhubungandengan gaya hidup yang tidak baik, makanan dengan kebersihan yang kurang
terjaga serta faktor lingkungan yang kurang sehat. Salah satu penyakit yang berkaitan erat
dengan gaya hidup, makanan serta faktor lingkungan yang kurang sehat adalah penyakit thypus.
(Setiadi 2018).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu kebutuhan oksigenasi?
2. Bagaimana pemenuhan kebutuhan oksigenasi?
3. Apa itu keseimbangan suhu tubuh?
4. Bagaimana pemenuhan keseimbangan suhu tubuh?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kebutuhan oksigenasi
2. Untuk mengetahui kebutuhan oksigenasi
3. Untuk mengetahui pengertian keseimbangan suhu tubuh
4. Untuk mengetahui pemenuhan keseimbangan suhu tubuh

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Oksigenasi


Pengertian
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh bersama
dengan unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen. Oksigen merupakan unsur yang
diperlukan oleh tubuh dalam setiap menit ke semua proses penting tubuh seperti pernapasan,
peredaran, fungsi otak, membuang zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, pertumbuhan sel dan
jaringan, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen juga
merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh.

Oksigenasi merupakan proses penambahan oksigen (O2) ke dalam sistem tubuh baik itu
bersifat kimia atau fisika. Oksigen ditambahkan kedalam tubuh secara alami dengan cara
bernapas. Pernapasan atau respirasi merupakan proses pertukaran gas antara individu dengan
lingkungan yang dilakukan dengan cara menghirup udara untuk mendapatkan oksigen dari
lingkungan dan kemudian udara dihembuskan untuk mengeluarkan karbon dioksida ke
lingkungan.

Kebutuhan Oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme tubuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan
berbagai aktivitas sel tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan oksigenasi dipengaruhi oleh
beberapa factor seperti fisiologis, perkembangan, perilaku, dan lingkungan.

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh bagi individu dan untuk mempertahankan hidupnya serta aktivitas
berbagai organ atau sel.

6
Sistem Pernafasan yang Berperan Dalam Kebutuhan Oksigenasi

1. Hidung: merupakan pangkal rongga nasal/ hidung dimana proses oksigenasi diawali
dengan masuknya udara melalui hidung. Sistem oksigenasi dibagi menjadi 2:
 Saluran pernafasan bagian atas
 Saluran pernafasan bagian bawah
2. Faring : Berhubungan dengan rongga bucal.
3. Laring : Tempat pita suara terletak merupakan saluran pernafasan setelah faring
4. Epiglotis : Merupakan katup tulang rawan yg bertugas menutup laring saat proses
menutup
5. Trakea (batang tenggorok) : Kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebrae
torakalis kelima.
6. Bronkus : Membentuk percabangan trakea dan masuk ke paru-paru merupakan
kelanjutan dari trakea yang bercabang menjadi bronchus kanan dan kiri.
7. Bronkiolus : Merupakan saluran percabangan setelah bronchus.
8. Alveoli : Merupakan kantung udara tempat terjadinya pertukaran oksigen dgn
karbondioksida.
9. Paru-paru (Pulmo): Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernafasan.

Fisiologis Pernafasan

1. Pernafasan/ respirasi : usaha tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen untuk proses
metabolisme dan mengeluarkan karbondioksida sebagai hasil metabolisme dengan

7
perantara organ paru dan saluran nafas bersama kardiovaskular sehingga dihasilkan darah
yang kaya oksigen.

Proses Pernafasan

1. Pernafasan luar yaitu penyerapan oksigen dan pengeluaran karbondioksida


2. Pernafasan dalam yaitu penggunaan oksigen dan pembentukan karbondioksida oleh sel-
sel.(Dilanjutkan transpor oksigen dan karbondioksida dengan hemoglobin).Transport
oksigen di darah dalam bentuk: Gas larut di dalam plasma darah (3,2 mL/plasma), terikat
dalam Hb (220 mL/L0.
Transport karbondioksida di darah dalam bentuk: Gas larut dalam plasma darah
(sedikit),asam karbonat, larut dalam plasma darah (sedikit), berikatan dengan Hb (5%),
Garam bikarbonat

Rangkaian Perjalanan Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan bertugas mengambil oksigen dari udara

1. Setelah sampai di paru-paru, oksigen dipindahkan ke darah dan diedarkan ke seluruh


tubuh.
2. Oksigen dalam darah ditukar dengan karbondioksida
3. Gas hasil oksidasi respirasi sel kemudian dibawa ke paru-paru utk dikeluarkan dari tubuh
4. Pertukaran oksigen dan karbondioksida antara udara dengan tubuh mahkluk hidup
disebut respirasi.

Fisiologi pernafasan meliputi 3 tahapan

1. Ventilasi

 Inspirasi : peristiwa masuknya dan keluarnya udara ke dalam paru.


 Ekspirasi : proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer.

8
Proses ventilasi dipengaruhi oleh:

 Adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru. Semakin tinggi tempat maka
tekanan udara semakin rendah. Semakin rendah tempat maka tekanan udara semakin
tinggi.
 Complienci : kemampuan paru untuk mengembang
 Recoil: kemampuan kontraksi menyempitnya paru
 Pusat pernafasan yaitu medulla oblongata dan pons dapat dipengaruhi oleh ventilasi

Faktor yang mempengaruhi ventilasi :

1) Tekanan udara atmosfir dan konsentrasi oksigen di atmosfir.


2) Jalan nafas yang bersih
3) Pengembangan paru yang adekuat yaitu adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-
paru dalam melaksanakan ekspansi atau kembang kempis.

2. Difusi

Difusi gas : pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan karbondioksida di
kapiler dengan alveoli.
Faktor yang mempengaruhi difusi :

1) Luas permukaan paru


2) Tebal membran respirasi atau permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial
(keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan).
3) Jumlah darah
4) Keadaan/ jumlah kapiler darah
5) Afinitas
6) Waktu adanya udara di alveoli

3. Perfusi dan Transportasi Gas


 Perfusi merupakan distribusi darah ke dalam paru
o Oksigen di distribusikan dari paru-paru ke darah

9
o Karbondioksida didistribusikan dari darah ke alveoli
 Transportasi gas merupakan proses pendistribusian oksigen kapiler ke jaringan tubuh
dan karbondioksida jaringan tubuh ke kapiler.

Transportasi gas dipengaruhi oleh:

 Curah jantung
 Kondisi pembuluh darah
 Latihan
 Perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan
 Eritrosit dan kadar Hb

Sirkulasi Pernafasan

Pernafasan masuk (inspirasi) yaitu masuknya udara ke paru-paru. Selama inspirasi, otot
yang bekerja adalah otot interkostal eksternal, sternokleidomastoid dan scalenus. . Selama
inspirasi, berbentuk lembaran yang memisahkan rongga dada dengan perut.
Otot interkostal eksternal mengangkat tulang rusuk, membuat sternum bergerak menjauhi
punggung dan menaikkan diameter horizontal. Mengembangnya tulang rusuk menaikkan
diameter lateral atau kapasitas rongga dada dari kanan ke kiri.
Selama insipirasi, otot inspirasi mengembangkan paru-paru dan menyebabkan tekanan
negatif di alveolus. Bila inspirasi telah selesai, otot ini berelaksasi dan tekanan pada alveolus
naik sampai menjadi positif. Komposisi udara inspirasi dan ekspirasiberbentuk lembaran yang
memisahkan rongga dada dengan perut.
Otot interkostal eksternal mengangkat tulang rusuk, membuat sternum bergerak menjauhi
punggung dan menaikkan diameter horizontal. Mengembangnya tulang rusuk menaikkan
diameter lateral atau kapasitas rongga dada dari kanan ke kiri. Selama insipirasi, otot inspirasi
mengembangkan paru-paru dan menyebabkan tekanan negatif di alveolus. Bila inspirasi telah
selesai, otot ini berelaksasi dan tekanan pada alveolus naik sampai menjadi positif.

10
Komposisi udara inspirasi dan ekspirasi

Proses Respirasi Yang Saling Berhubungan

1. Respirasi eksternal :
Proses memasukan udara (oksigen) ke dalam tubuh hingga karbondioksida (udara
kotor) dibebaskan untuk dihembuskan keluar, yg disebut pernafasan biasa, Oksigen
masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, Setelah itu, sel darah merah dipompa
oleh arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggal paru dengan tekanan oksigen 100
mmHg.
Respirasi eksternal terdiri dari pernafasan dada dan pernafasan perut. Pernafasan
dada melibatkan otot antara tulang rusuk. Pernafasan perut, melibatkan aktivitas otot-otot
diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
2. Respirasi internal :
Merupakan proses pertukaran gas-gas di antara kapiler dan sel. Arteri
mengangkut darah beroksigen ke jaringan. Darah mengandung oksigen dengan
konsentrasi tinggi dan karbohidrat konsentrasi rendah. Semua hormon termasuk derrivate
catecholamine dapat melebarkan saluran pernafasan.
3. Respirasi seluler :
Respirasi seluler merupakan proses pelepasan energi dari zat-zat makanan pada sel hidup,
Cell. food + oxygen➝ energy + carbondioxide.

Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Pernafasan

1. Usia : Perubahan usia mempengaruhi pernafasan saat lahir dan lanjut usia.
2. Lingkungan : Ketinggian tempat tingggal, Hawa dingin, Panas dan Polusi Udara.

11
 Ketinggian tempat tinggal
Pada tempat tinggi tekanan barometer akan turun ➜ tekanan oksigen turun. Implikasi
seseorang di tempat tinggi➜ tekanan oksigen alveoli berkurang (tandanya
kandungan oksigen dalam paruparu sedikit). Semakin tinggi suatu tempat maka
semakin sedikit kandungan oksigennya sehingga seseorang mengalami kekurangan
oksigen
 Lingkungan Yang Panas
Pada lingkungan panas➜ terjadi vasodilatasi pembuluh darah perifer ➜ darah
banyak mengalir ke kulit➜ panas banyak dikeluarkan melalui kulit ➜ curah jantung
meningkat ➜ kebutuhan oksigen meningkat
 Lingkungan Yang Dingin
Lingkungan dingin ➜ pembuluh darah kontriksi ➜ penurunan tekanan darah➜
menurunkan kerja jantung ➜ menurunkan kebutuhan oksigen.
 Polusi Udara
Udara yg terhirup pada lingkungan yg mengalami polusi udara konsentrasi
oksigennya rendah ➜ kebutuhan oksigen tidak terpenuhi secara optimal ➜ respon
mata perih, sakit kepala, pusing, batuk dan merasa tercekik.

3. Pola Hidup atau Gaya Hidup :

Aktivitas fisik meningkatkan denyut dan kedalaman pernafasan serta suplai oksigen
dalam tubuh. Pekerjaan tertentu ➜ penyakit paru. Merokok ➜ memperburuk penyakit arteri
koroner dan pembuluh darah arteri. Nikotin ➜ vasokontriksi pembuluh darah perifer dan
pembuluh darah koroner ➜ suplai darah ke jaringan menurun.

4. Status Kesehatan : Penyakit sistem pernafasan dan penyakit jantung ➜ mempengaruhi


oksigenasasi darah atau kesulitan pemenuhan oksigen tubuh.

5. Obat-obatan : Obat-obatan ➜ Menurunkan denyut dan kedalaman pernafasan serta


memberikan efek kecemasan.

6. Stress : Takut, cemas, marah dan stress ➜ mempercepat denyut jantung ➜ kebutuhan
oksigen meningkat.
12
Gangguan Dalam Fungsi Pernafasan

1. Hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan atau ketidakcukupan oksigen di jaringan (Tubuh). Hipoksia
terjadi jika difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah arteri menurun contoh edema paru.

Kelompok Hipoksia

1) Hipoksemia
Hipoksemia adalah kekurangan oksigen di darah arteri. Hipoksemia terdiri dari 2
jenis yaitu hipoksemia hipotonik (anoksia anoksik) dan hipoksemia isotonik (anoksia
anemik).
2) Hipoksemia hipotonik : Terjadi dimana tekanan oksigen arteri rendah karena
karbondioksida dalam darah tinggi dan hipoventilasi.
3) Hipoksemia isotonik : Terjadi dimana oksigen normal tetapi jumlah oksigen yang
dapat diikat hemoglobin sedikit. Contoh kondisi anemia, keracunan karbondioksida.
4) Hipoksia Hipokinetik (stagnan anoksia/ anoksia bendungan) Hipoksia hipokinetik
yaitu hipoksia yang terjadi akibat adanya bendungan atau sumbatan.
 Hipoksia hipokinetik dibagi dalam 2 jenis:
 Hipoksia hipokinetik iskemik
5) Hipoksia hipokinetik kongestif.
Hipoksia hipokinetik iskhemik : Terjadi dimana kekurangan oksigen pada jaringan.
Hal ini disebabkan karena kurangnya suplai darah ke jaringan tersebut akibat
penyempitan arteri.
Hipoksia hipokinetik kongestif : Terjadi akibat penumpukan darah secara berlebihan
atau abnormal baik lokal maupun umum. Hal ini mengakibatkan suplai oksigen ke
jaringan tergangu sehingga jaringan kekurangan oksigen.

13
 Overventilasi HipoksiaYaitu hipoksia yang terjadi karena aktivitas yang
berlebihan. Dalam hal ini menyebabkan kemampuan penyediaan oksigen lebih
rendah dari penggunaannya.
 Hipoksia Histotoksik Yaitu keadaan dimana darah di kapiler jaringan
mencukupi tetapi jaringan tidak dapat menggunakan oksigen karena pengaruh
racun sianida. Hal ini mengakibatkan oksigen kembali dalam darah vena
dalam jumlah yang lebih banyak daripada normal.

Tanda-Tanda Hipoksia

 Nadi cepat

 Pernafasan cepat dan dangkal (dispnea)

 Gelisah meningkat/ sakit kepala ringan

 Nafas cuping hidung

 Retraksi substernal atau interkostal

 Sianosis

2. Infusiensi Pernafasan
Insufiensi: ketidakmampuan untuk menjalankan fungsinya secara memadai. Ada 3 kelompok
utama penyebab insufisiensi pernafasan yaitu:

a Kondisi Yang Menyebabkan Hipoventilasi Alveolus

14
Kelumpuhan otot pernafasan misalnya poliomielitis, transeksi servikal. Penyakit yang
meningkatkan kerja ventilasi seperti asma, emfisema, TBC dll.

b Kondisi Yang Menurunkan Kapasitas Difusi Paru

 Kondisi yang menyebabkan luas permukaan difusi berkurang misalnya jaringan paru,
TBC, kanker dll.
 Kondisi yang menyebabkan penebalan membran pernafasan misalnya edema paru,
pneumonia.
 Kondisi yang menyebabkan rasio ventilasi dan perfusi yang tidak normal dalam
beberapa bagian paru misalnya trombosis paru.
 Kondisi yang menyebabkan luas permukaan difusi berkurang misalnya jaringan paru,
TBC, kanker dll.
 Kondisi yang menyebabkan penebalan membran pernafasan. Misalnya edema paru,
pneumonia.
 kondisi yang menyebabkan rasio ventilasi dan perfusi yang tidak normal dalam
beberapa bagian paru misalnya trombosis paru.
c Kondisi paru yang menyebabkan terganggunya pengangkutan oksigen dari paru-paru ke
jaringan
 Anemia dimana berkurangnya jumlah total hemoglobin yang tersedia untuk transport
oksigen.
 Keracunan karbondioksida dimana sebagian besar hemoglobin menjadi tidak dapat
mengankut oksigen.
 Penurunan aliran darah ke jaringan yang disebabkan oleh karena curah jantung yang
rendah.

Gangguan irama dan gangguan frekuensi pernafasan

1. Gangguan irama pernafasan antara lain:

 Pernafasan Cheyne- Stokes


Pernafasan cheyne- Stokes yaitu siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula
dangkal, makin naik kemudian menurun dan berhenti Kemudian pernafasan dimulai lagi
15
dengan siklus baru, Jenis pernafasan pada ps gagal jantung kongesti, peningkatan tekanan
intrakranial, overdosis obat.
Jenis pernafasan ini terdapat pada orang dengan ketinggian 12.000-15.000 kaki diatas
permukaan laut dan pada bayi saat tidur.

 Pernafasan Biot
Yaitu pernafasan yang mirip dengan pernafasan cheyne- stokes tetapi amplitudonya rata
dan disertai apnea. Keadaan pernafasan ini kadang ditemukan pada pasien dgn asidosis
metabolik dan gagal ginjal.

 Pernafasan Kussmaul
Yaitu pernafasan yang jumlah dan kedalamannya meningkat sering melebihi 20x/menit.
Jenis pernafasan inidapat ditemukkan pada pasien dengan asidosis metabolik dan gagal
ginjal.

2. Gangguan Frekuensi Pernafasan

 Eupnea dalah pernafasan normal yang tenang, berirama dan tanpa usaha yang
melelahkan.
16
 Beberapa Gangguan Frekuensi Pernafasan
a) Takipnea / Hiperpnea Yaitu frekuensi pernafasan yang jumlahnya meningkat
diatas frekuensi pernafasan normal.Terjadi pada orang yg demam, asidosis
metabolik, nyeri, hiperkapnia/ hipoksemia.

b) Bradipnea Yaitu frekuensi pernafasan yang jumlahnya menurun dibawah


frekuensi pernafasan normal.

c) apnea yaitu Henti nafas

d) Orthopnea yaitu Ketidakmampuan bernafas kecuali bila pasien dalam posisi


berdiri atau setengah duduk.
e) Dispnea : Pernafasan yang sulit

Jalan Nafas Tersumbat


Gangguan sistem respirasi dapat disebabkan oleh peradangan , obstruksi, trauma, kanker
dll.Jalan nafas tersumbat sebagian ataupun total dapat terjadi dimana saja di sepanjang saluran
pernafasan.
17
Obstruksi jalan nafas bagian atas pada hidung, faring maupun laring karena adanya benda
asing seperti makanan, lidah jatuh ke belakang ke orofaring saat orang tidak sadar dan banyak
sekret yang menumpuk pada jalan nafas. Mempertahankan jalan nafas tetap terbuka (paten)
merupakan tanggung jawab perawat.

2.2 Kebutuhan Keseimbangan Suhu Tubuh


Pengertian

Tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.Untuk mempertahankan suhu tubuh


manusia dalamkeadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.

Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh
pusat pengaturan suhu di hipotalamus.

Definisi

Termo : Panas

Regulasi : Pengaturan

Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai


keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan
secara konstan. Panas adalah energi kinetik pada gerakan molekul. Suhu tubuh manusia
cenderung berbfuktuasi setiap saat banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh

Untuk mempertahankan uhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,di perlukan regulasi
suhu tubuh,suhu tubuh manusia di atur dengan mekanisme umpan balik,yang di perankan oleh
pusat pengaturan suhu hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu
tubuh yang terlalu panas,tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik mekanisme umpan
18
balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan
suhu,yang di sebut di titik tetap.titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada
37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk
melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan
produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.

Suhu adalah Besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu termometer. dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk
mengukur suhu cenderung menggunakan Indra peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid

Suhu menunjukkan derajat panas benda.mudahnya, semakin tinggi suhu benda, semakin
panas benda tersebut, secara mikroskopis,suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu
benda. Setiap atom dalam suatu benda masing masing bergerak,baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran.

Suhu tubuh terdiri 2 macam

1. Suhu inti yaitu suhu di jaringan tubuh bagian dalam yang relatif konstan 37 C kecuali bila
orang menderita demam.
2. Suhu permukaan yaitu suhu dipermukaan tubuh. Naik turun suhu lingkungan akan
memengaruhi suhu permukaan tubuh

Macam macam suhu tubuh (Menurut (tamsuri Anas 2007)

- hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C

- normal, bila suhu tubuh berkisar kurang dari 36-37,5°C

- febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5-40°C

- hipetermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C

Suhu Tubuh Normal

19
 Suhu tubuh normal 98,0 F- 98,6 F ➝ P. Oral
 Pengukuran rektal menunjukkan hasil lebih tinggi➝ 1 F atau 0,6 C
 Kerja fisik akan meningkatkan suhu tubuh ➝ 101-104 F➝ rectal
 Suhu lingkungan dingin➝ 96 F➝ rectal

Keseimbangan suhu tubuh

 Panas dihasil dalam tubuh sbg efek hasil metabolisme.


 Panas secara terus menerus➝ dibuang ke lingkungan.
 Pembentukan panas akan sesuai dengan laju hilangnya panas pada orang yg mempunyai
keseimbangan panas
 Pembentukan yg berlebihan➝ panas tubuh meningkat ➝ temperatur tubuh meningkat.
 Kehilangan yg berlebihan➝ panas tubuh menurun➝ temperatur tubuh menurun
 Hati, otak, jantung & otot rangka➝ produksi panas ➝ dihantarkan ke kulit sbg suhu
tubuh

Laju hilangnya panas ditentukan oleh:

1. Kecepatan panas dikonduksi dari inti tubuh ke kulit.

2. Kecepatan panas dihantarkan dari kulit ke sekitarnya

3. Laju hilangnya panas dipengaruhi oleh sistem saraf

4. Kecepatan aliran darah➝ berpengaruh pada konduksi panas

Pembentukan panas berasal dari:

 Kecepatan BMR (Basal metabolic rate)


 Peningkatan BMR akibat aktivitas otot terutama saat mengigil
 Peningkatan produksi tiroksin
 Peningkatan epinefrin dan non-epihephrin.
20
 Peningkatan suhu akibat demam.

Mekanisme kehilangan panas tubuh dapat terjadi dengan cara:

1. Radiasi (60%)

 Pengertian radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara


 Kehilangan dalam bentuk gelombang infra merah yang dipancarkan ke luar tubuh.
 Semua benda yg tidak dalam suhu nol memancarkan gelombang panas infra merah.
 Tubuh manusia menyebarkan panas ke segala penjuru
 Gelombang panas dipancarkan di dinding dan benda lain ke tubuh.
 Bila suhu tubuh > suhu lingkungan  panas lebih besar dipancarkan ke luar tubuh
daripada untuk diterima tubuh

2. Konduksi 3 %

 Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat itu.
 Konduksi pada benda yg suhunya dibawah suhu tubuh
 Panas hilang di tubuh melalui konduksi langsung di permukaan tubuh ke benda lain

3. Konveksi (15%)

 Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar yang disertai dengan
perpindahan bagian-bagian zat itu.
 Konveksi terjadi di dalam pergerakan udara.
 Pertama-tama di konduksi ke udara kemudian dibawa melalui aliran konveksi.

4. Evaporasi (22%)

 Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air).
 Evaporasi terjadi secara terus menerus melalui saluran pernafasan respirasi kulit.
 Air berevaporasi secara insensible dari kulit ±600ml/ hari

21
 Panas hilang sekitar 0,58 kal/ gr air.

Faktor mempengaruhi suhu tubuh

1. Umur

 1 tahun: 37,7 °C
 2-5 tahun: 37,2 °C
 6- Dewasa: 37 °C
 Lansia : 36 °C
> 75 tahun➝ resiko hipotermia (< 36 °C) karena:

2. Tidak adekuat diet➝ tidak adekuat produksi panas.

3. Hilangnya lemak subkutan➝ tidak adekuat isolasi panas kurang aktivitas.

4. Waktu dan Jenis kelamin

 Waktu bervasirasi 1,1-1,6 °C


 Wanita biasanya lebih baik dalam mengisolasi panas & menjaga suhu internal.
 Peningkatan progesteron selama ovulasi menyebabkan perubahan suhu sekitar 0,3-0,5 °C.
 Esterogen & Progesteron ➝ peningkatan BMR

5. Emosi

 Saat emosi tidak stabil misalnya dalam keadaan marah ➝ meningkatkan suhu tubuh.
 Apatis & depresi ➝ menurunnya suhu tubuh.

6. Olaraga:

 Aktivitas otot ➝ suhu tubuh meningkat.


 Aktivitas berat ➝ suhu naik 2,7 °C
 Mengunyah permen karet penuh semangat ➝ suhu mulut naik 0,5 °C
7. Makanan, Cairan & Merokok

22
 Minum & makan yg panas➝ suhu oral naik
 Minum air es ➝ suhu oral turun ±0,9 °C
 Makan biasa & merokok ➝ suhu meningkat
8. Lingkungan
 Lingkungan yg lebih tinggi suhunya > suhu tubuh ➝ tubuh akan menyerap panas dari
lingkungan .
 Lingkungan yg lebih rendah suhunya > suhu tubuh ➝ tubuh akan mengeluarkan panas ke
lingkungan .

Karakteristik Demam

 Kepanasan
 Krisis untuk kemerahan
 Serangan panas (heat stroke)

Efek temperatur tinggi terhadap sistem tubuh

1. Pendarahan lokal
2. Degenerasi parenkimatosa sel seluruh tubuh. Degenerasi parenkimatosa merupakan
degenerasi paling ringan, terjadi pembengkakan dan kekeruhan sitoplasma.
3. Kerusakan pada hati, ginjal & organ tubuh lain.

Pemaparan Udara Dingin

 Terpapar air es selama 20-30 menit ➝ henti jantung atau fibrilasi.


 Temperatur turun kurang dari 85 F➝ kemampuan hipotalasmus untuk mengatur suhu
hilang sama sekali.
 Kecepatan pembentukan panas pada sel ditekan ±2x lipat untuk setiap penurunan 10°F
 Mengantuk-koma ➝ menekan mekanisme pengaturan SSP & mekanisme mengigil.

Frosbite
Forsbite adalah kebekuan yang diakibatkan tubuh terpapar temperatur sangat rendah ditandai:

23
 Daun telinga dan jari-jari beku
 Kerusakan permanen pada organ tubuh
 Pencairan ganggren

24
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk


kelangsungan metabolisme sel tubuh bagi individu dan untuk mempertahankan hidupnya serta
aktivitas berbagai organ atau sel. Pernafasan/ respirasi adalah usaha tubuh untuk memenuhi
kebutuhan oksigen untuk proses metabolisme dan mengeluarkan karbondioksida sebagai hasil
metabolisme dengan perantara organ paru dan saluran nafas bersama kardiovaskular sehingga
dihasilkan darah yang kaya oksigen.

Pernafasan masuk (inspirasi) yaitu masuknya udara ke paru-paru. Selama inspirasi, otot
yang bekerja adalah otot interkostal eksternal, sternokleidomastoid dan scalenus. Selama
inspirasi, berbentuk lembaran yang memisahkan rongga dada dengan perut. Suhu tubuh manusia
cenderung berbfuktuasi setiap saat banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh

Untuk mempertahankan uhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,di perlukan regulasi
suhu tubuh,suhu tubuh manusia di atur dengan mekanisme umpan balik,yang di perankan oleh
pusat pengaturan suhu hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu
tubuh yang terlalu panas,tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik mekanisme umpan
balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan
suhu,yang di sebut di titik tetap.titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada
37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk
melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan
produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.

Suhu adalah Besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu termometer. dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk
mengukur suhu cenderung menggunakan Indra peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid Suhu
menunjukkan derajat panas benda.mudahnya, semakin tinggi suhu benda, semakin panas benda
tersebut, secara mikroskopis,suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap
atom dalam suatu benda masing masing bergerak,baik itu dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan di tempat berupa getaran.

3.2 SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah ini dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

26
DAFTAR PUSTAKA

Carpernition,Lynda juall, diagnosa keperawatan, aplikasi pada praktik, edisi EGC, Jakarta,1999

Clinical Research Facility Sheffield. (2010). Standart Operating Procedure Measuring


Respiratory Rate. Retrivied From http://www.sheffield.ac.uk/ on Januari 14, 2023 at
21:00 PM

Guyton, fisiologi manusia dan mekanisme penyakit,EGC, Jakarta,1997

Suparmi. (2012). Pemeriksaan Fisik keperawatan. Bogor: Ghalia Indonesia

Rosdahi dan kowaiski. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Volume 1. Edisi 10. Jakarta:
EGC.

Poqtter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan. Buku 1. Edisi 7. USA: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai