Disusun untuk Memenuhi Tugas Pembelajaran BIOLOGI pada Bab VII tentang
Sistem Respirasi
Tapel. 2017/2018 di SMA Negeri 1 Tuban
Oleh:
1. Halawatin Salwa (14)
2. Ika Nur Faizah (15)
3. Muhammad Alif (21)
4. Shofa’ Amaliah Putri (27)
5. Ubaid Nafis Ramadhan (29)
i
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan.......................................................................................... 1
1.4 Manfaat........................................................................................ 1
4.2 Pembahasan............................................................................. 6
BAB V PENUTUP.................................................................................. 7
5.2 Saran............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 8
LAMPIRAN............................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbandingan jumlah konsumsi O2 terhadap berat tubuh
jangkrik
2. Untuk mengatahui pengaruh berat tubuh jangkrik pada kebutuhan oksigen
3. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas jangkrik pada kebutuhan oksigen
1.4 Manfaat
Bagi Pembaca :
Bagi Peneliti :
1. Jenis kelamin
Jenis Kelamin jangkrik betina dan belalang jantan memiliki kecepatan
respirasi yang berbeda.
2. Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin
rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai
akibatnya belalang pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang
meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
3. Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya
pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda
antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen
di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena jumlah oksigen
yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen
yang tersedia di udara.
4. Suhu.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trakea yang
berfungsi untuk mengangkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta
mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan
2
bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh
jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini
tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan
keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri
tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang
memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar
terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh
kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
4
BAB III
METODOLOGI
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, dengan menguji
tiga jangkrik dengan berat tubuh berbeda, dapat ditarik hasil bahwa semakin berat
jangkrik memiliki konsumi oksigen lebih banyak. Jadi, berat badan jangkrik
memengaruhi tingkat kebutuhan oksigennya.
Namun, dalam percobaan yang kami lakukan terdapat jangkrik yang
memiliki berat tubuh kecil akan tetapi rata-rata laju pernapasannya lebih tinggi
disbanding jangkrik lain yang memiliki ukuran lebih besar. Hal ini disebabkan
karena aktivitas jangkrik yang berbeda dari yang kami amati saat percobaan.
Jangkrik percobaan pertama lebih aktif daripada jangkrik percobaan kedua dan
ketiga. Maka dari itu, jangkrik pertama membutuhkan oksigen lebih banyak
daripada dua jangkrik lain yang memiliki ukuran tubuh lebih besar.
6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Tiga buah jangkrik yang memiliki berat tubuh berbeda memiliki jumlah
rata-rata konsumsi oksigen yang berbeda pula.
2. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju
pernapasan. Bahwa, semakin besar ukuran dan berat tubuh maka
semakin cepat laju pernapasannya. Karena pada jangkrik yang
berukuran besar membutuhkan energi lebih banyak untuk aktivitasnya.
3. Jangkrik pertama, yang memiliki ukuran tubuh paling kecil namun
konsumsi oksigen paling banyak terjadi karena pengaruh aktivitas
jangkrik itu sendiri. Karena semakin banyak aktivitas yang dilakukan,
semakin besar kebutuhan oksigennya.
5.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.fulvom.com/2015/04/laporan-uji-pernafasan-serangga.html
http://desywidyan.blogspot.co.id/2015/02/laporan-praktikum-biologi-
mengukur.html
Irnaningtyas, dan Istiadi Yossa. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta : Penerbit Erlangga.
8
Lampiran