Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PARTIKUM

SISTEM PERNAPASAN JANGKRIK

Disusun Oleh :

1. Nova Rusdiana (35)

2. Novita Dwi A (36)

3. Rahma Maulidiyah H (37)

4. Sakira Reva (39)

5. Saskia Erliana F (40)

XI MIPA 6

SMA WACHID HASYIM 2 TAMAN


SIDOARJO
2023/2024

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.

Puji dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata pelajaran Biologi, dengan judul : “pernafasan pada jangkrik”

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Drh. Sri Mulyaningrum selaku ibu guru yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman kelompok yang membantu dalam mengumpulkan data-data dalam
pembuatan proposal ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak.

Diharapkan laporan biologi ini dapat memberikan kita informasi yang berguna dan bermanfaat.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada ALLAH SWT. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha yang sudah saya lakukan. Aamiin.

Sidoarjo, 15 Januari 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................................................4

BAB II LAPORAN PENGAMATAN

- Judul Kegiatan...................................................................................................................6
- Tujuan Pengamatan...........................................................................................................6
- Alat dan Bahan..................................................................................................................6
- Cara Kerja..........................................................................................................................6
- Tabel Pengamatan ............................................................................................................7
- Hasil Pengamatan..............................................................................................................7
- Pertanyaan dan Jawaban..................................................................................................10

BAB Ill : PENUTUP

- Saran................................................................................................................................12
- Kesimpulan......................................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
a. Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas adalah proses memasukkan serta
mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu
mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung
karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk
melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk
menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan
seluruh aktivitas kehidupannya. Selain menghasilkan energi, respirasi juga
menghasilkan karbondioksida dan uap air yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses bernapas.
b. Pernapasan/respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk
hidup untuk memperoleh energi dengan cara pembongkaran sari makanan melalui
pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2).
c. Maka dari itu kami melakukan praktikum pengamatan mengenai
pernapasan/respirasi pada hewan jangkrik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Faktor apakah yang memengaruhi pergeseran eosin?
2. Apakah berat serangga dapat mempengaruhi laju pergeseran eosin ?

C. TUJUAN
1. Mempelajari proses pernapasan hewan.
2. Mengetahui pengaruh berat serangga yaitu jangkrik terhadap laju respirasi.
3. Mengetahui volume udara pernapasan pada Jangkrik.

BAB III

LAPORAN PENGAMATAN
Judul Kegiatan : Pernafasan pada jangkrik

Tujuan : Mengetahui jumlah udara pernapasan pada hewan.

Alat dan alat :


1. Jangkrik
2. timbangan /neraca
3. Respirometer
4. kapas
5. cles posible sped/Jarum suntik
6. eosin
7. NaOH
8. Vaselin
Cara Kerja :

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Ambil salah satu jangkrik, lalu timbanglah. Catatlah.

3. Ambilah NaOH lalu bungkus ke dalam kapas

4. Masukkan kapas yang berisi NaOH tersebut ke dalam tabung respirometer.

5. Masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer.

6. Hubungkan tabung respirometer dengan sambungan tabung pipa dan letakkan ke alas
respirometer.

7. Oleskanlah sambungan tersebut dengan vaselin agar tidak ada udara yang masuk atau
keluar.

8. Teteskanlah larutan cosin pada ujung pipa kapiler berskala dengan menggunakan
suntik.Usahakan agar larutan cosin tepat di titik 0.

9. Amati kedudukan perubahan larutan cosin setiap dua menit pada pipa kapiler berskala.
Hitunglah jarak yang ditempuh larutan cosin tersebut kemudian catat hasil pengamatan.

10. Lakukan kembali cara kerja tersebut dengan jangkrik yang berjenis kelamin berbeda.

11. Catat datanya ke dalam tabel pengamatan, dan bandingkan dengan data percobaan dari
kelompok lain yang menggunakan jenis serangga yang berbeda.

12. Jawablah pertanyaan

Tabel Pengamatan :

Hasil Pengamatan :

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa jangkrik yang terbesar memerlukan lebih banyak
oksigen dalam pernafasan daripada jangkrik yang lebih kecil.

Jangkrik ke-1 (yang terkecil) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0,02267 ml/menit. Saat
melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0,35. Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala 0,51. Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala 0,6.
Dan pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,69.

Jangkrik ke-2 (yang terbesar) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0,06 ml/menit. Saat
melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0. Pada menit ke-5
kedudukan eosin ada pada skala 0,54. Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada skala 0,75.
Dan pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,9.

Jangkrik ke-3 (yang berukuran sedang) memiliki rata rata kecepatan pernafasan 0.0293
ml/menit. Saat melakukan percobaan, pada menit ke-0 kedudukan eosin ada pada skala 0. Pada
menit ke-5 kedudukan eosin ada pada skala 0,15. Pada menit ke-10 kedudukan eosin ada pada
skala 0,29. Dan pada menit ke-15 kedudukan eosin ada pada skala 0,44.

Dari data yang didapatkan, berat badan jangkrik mempengaruhi laju pernafasan jangkrik.
Semakin berat jangkrik, semakin cepat pula laju pernafasannya.

Pertanyaan dan Jawaban :

1. Jangkrik yg paling lama bertahan ada dengan BB?

Jangkrik yang paling lama bertahan adalah jangkrik besar, dengan BB 0,4.

2. Apakah fungsi penggunaan NaOH dan Eosin dalam percobaan ini?Dalam percobaan
ini NaOH yang berfungsi sebagai pengikat CO2 agar organisme jangkrik tidak menghirup CO2
yang dikeluarkan setelah jangkrik bernapas dan pergerakan larutan eosin benar-benar hanya
disebabkan oleh konsumsi oksigen. sedangkan larutan eosin untuk menampilkan skala oksigen
yang dipakai pada proses pernapasan pada jangkrik.

3. Mengapa menutup respirometer dengan vaselin?


Tujuan vaselin dioleskan pada respirometer agar udara yang berada di dalam tabung tidak
dapat keluar dan udara yang diluar tidak dapat masuk melalui celah-celah antara mulut
tabung dengan penutup.

4. Berapa rata-rata frekuensi pernapasan jangkrik?

5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pada frekuensi pernapasan jangkrik ?


Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi diantaranya :
1. Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang
dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.
2. Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak.
3. Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat sebagai
kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
4. Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi semakin
tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya
semakin cepat.
BAB IV
PENUTUP

SARAN
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja serta
memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi guna
memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan
praktikum.

KESIMPULAN
Bedasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahKOwa NaOH
dapat Membantu mempercepat proses pernapasan pada serangga, dan terdapat hubungan antara
berat serangga dengan kecepatan pernafasannya, Semakin Berat tubuh jangkrik maka semakin
banyak oksigen yang di butuhkan sehingga semakin cepat pernapasannya. Sebaliknya, Semakin
ringan berat jangkrik maka makin sedikit pula oksigen yang ia butuhkan sehingga semakin
lambat pernapasannya.

Anda mungkin juga menyukai