Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN BIOLOGI

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Disusun Oleh :
1.Atika Fitriana (06)
2. M. Faiz Lingga P. (24)
3. Rifqi Abd Rahman (29)
XI MIPA 6

SMA NEGERI 1 WARU


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan biologi tentang
sistem pernapasan pada manusia.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat bimbingan dari Ibu Alifvia Dewi
Pramesthi, S.Pd selaku guru biologi dan juga teman-teman XI MIPA 6 yang juga ikut
membantu serta mendukung kami.

Diharapkan laporan biologi ini dapat memberikan kita informasi yang berguna dan
bermanfaat. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada ALLAH SWT. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha yang sudah saya lakukan. Aamiin.

Sidoarjo, 4 Februari 2023a

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
D. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- Tinjauan Pustaka 6

BAB III LAPORAN PENGAMATAN

- Judul Kegiatan 7
- Tujuan Pengamatan 7
- Waktu dan Tempat 7
- Alat dan Bahan 7
- Cara Kerja 7
- Tabel Pengamatan 7
- Hasil Pengamatan 8
- Pertanyaan dan Jawaban 9
BAB IV : PENUTUP

- Saran 10
- Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
○ Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas adalah proses memasukkan serta
mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu
mengandung oksigen, sedangkan udara yang dikeluarkan mengandung
karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk
melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk
menghasilkan energi. Energi tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan
seluruh aktivitas kehidupannya. Selain menghasilkan energi, respirasi juga
menghasilkan karbondioksida dan uap air yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses bernapas.
○ Pernapasan/respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk
hidup untuk memperoleh energi dengan cara pembongkaran sari makanan melalui
pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbondioksida (CO2).
○ Maka dari itu kami melakukan praktikum pengamatan mengenai sistem
pernapasan/respirasi pada manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
○ Faktor apakah yang memengaruhi frekuensi pernapasan manusia?
○ Apakah aktivitas yang dilakukan dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan
manusia? mengapa?

C. TUJUAN
Tujuan dilakukan pengamatan ini adalah untuk :.
1. Mengetahui kapasitas vital paru-paru pada manusia.
2. Mengetahui pengaruh aktivitas terhadap frekuensi pernapasan manusia.

D. MANFAAT PENELITIAN

4
○ Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari pengamatan yang kita lakukan yaitu
sebagai berikut :
○ Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya pengamatan/penelitian ini yaitu
siswa dapat mengetahui tentang faktor banyak sedikitnya oksigen
yang diperlukan untuk bernapas pada saat melakukan aktivitas berat dan
ringan.
○ Bagi guru → Manfaatnya yaitu guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa
mengenai cara melakukan uji praktek mengenai pernapasan atau
respirasi pada manusia.

BAB II

5
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu hal yang paling vital. Seorang
manusia bisa bernapas dengan baik berkat kerja dari organ-organ yang termasuk ke dalam
sistem pernapasan. Manusia memerlukan oksigen yang didapatkan dari proses pernapasan untuk
bisa bertahan hidup. Sistem ini berfungsi untuk menyediakan asupan oksigen ke seluruh tubuh
secara konsisten agar tubuh bisa bekerja dengan optimal.

Menurut Gregory James Fernandez, pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu
proses pengambilan oksigen, pelepasan karbohidrat, serta penggunaan energi di dalam tubuh.
Dalam prosesnya, manusia menghirup oksigen dari udara bebas serta melepas karbondioksida
ke udara bebas. Frekuensi pernapasan manusia berbeda setiap orang, salah satu faktornya
bergantung pada usia. Normalnya, frekuensi pernapasan bayi baru lahir adalah 30 sampai 60
kali per menit, balita 24 sampai 40 kali per menit, anak pra sekolah 22 sampai 34 kali per menit,
anak usia sekolah 18 sampai 30 kali per menit, remaja 12 sampai 16 kali per menit, usia dewasa
12 sampai 20 kali per menit, dan lansia berada pada rentang 15 sampai 25 kali per menit.

Selain bergantung pada usia, cepatnya frekuensi pernapasan juga bisa dipengaruhi oleh
aktivitas yang dilakukan, contohnya saat berolahraga berat, tubuh kita mengeluarkan banyak
energi. Energi ini ditransfer oleh komponen yang bernama Adenosine Tri Phosphate (ATP)
yang merupakan hasil dari pernapasan yang melibatkan oksigen (pernapasan aerobik). Saat kita
memerlukan begitu banyak energi karena berolahraga, maka ATP yang merupakan hasil dari
pernafasan aerobik, akan dideposit ke seluruh otot-otot. Karena itulah sel-sel lain di tubuh akan
kekurangan oksigen dan mengakibatkan kekurangan ATP dan juga energi. Dalam kondisi ini
maka saraf simpatik kita akan mengontrol kontraksi otot-otot pernapasan agar kita mengambil
napas lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Semakin berat aktivitas yang
dilakuka, maka semakin cepat pula frekuensi pernapasannya.

BAB III

6
LAPORAN PENGAMATAN

Judul Kegiatan : Mengukur Udara Pernapasan pada manusia.

Tujuan : Mengetahui kapasitas vital paru-paru pada manusia.


Waktu dan Tempat : Pada pengamatan/penelitian kali ini kami melakukannya pada
hari Kamis, 26 Januari 2023 di Laboratorium Biologi SMAN 1 WARU.

Alat : 1. Sedotan
2. Gelas beaker
3, Timer

Bahan : 1, Indikator PP (5 tetes)

2. Aquades (150 ml)

Cara Kerja : 1. Mengisi gelas beaker dengan aquades sebanyak 150 ml setelahnya
meneteskan indicator PP sebanyak 5 tetes hingga bewarna magenta

2. Setiap siswa melakukan lari sesuai waktu yang telah ditentukanm


seelah itu meniup sekuat tenaga kedalam gelas beaker yang telah diberi
cairan tersebut hingga berwarna putih.

Tabel Pengamatan :

No. Nama Jenis Kelamin Meniup Biasa Meniup Sekuat


Tenaga

1. M. Faiz Lingga P. Laki - laki 3 menit 5 detik

2. Rifqi Abd Rahman Y. Laki - laki 5 menit 50 detik

3. Atika Fitriana Perempuan 10 menit 3 menit

Hasil Pengamatan:

1. Manzilah Rahmah

7
2. Aima Fazila R.

3. Brian Wicaksono R.

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa orang yang paling lama berlari, memerlukan lebih
banyak waktu untuk membuat nafasnya kembali normal.

8
Manzilah Rahmah melakukan aktivitas lari selama 3 menit lalu meniup sekuat tenaga selama 5
detik kedalam cairan yang telah diberi indikator PP tapi belum memutih, akhirnya dilanjut oleh

Aima Fazila Radhiyana melakukan aktivitas lari selama 5 menit lalu meniup sekuat tenaga
selama 50 detik kedalam cairan yang telah diberi indikator PP tapi belum memutih, akhirnya
dilanjut oleh

Brian Wicaksono melakukan aktivitas selama 10 menit lalu meniup sekuat tenaga selama 3
menit kedalam cairan yang telah diberikan indikator PP tapi belum memutih dikarenakan gagal.

Dari data yang didapatkan, aktivitas yang dilakukan berpengaruh pada cepatnya frekuensi
pernapasan manusia..

Pertanyaan :

1. Manakah yang lebih banyak menghasilkan CO2? Bukti apa yang memperkuat
pendapatmu berdasarkan hasil percobaan!

2. Apa yang menyebabkan larutan berwarna merah dan putih? Jelaskan masing-masing.

Jawaban :

1. Yang menghasilkan lebih banyak CO2 adalah Brian dikarenakan melakukan


aktivitas lari lebih lama, sehingga membutuhkan dan mengeluarkan O2 dan CO2
lebih banyak.
2. Karena cairan tersebut bereaksi saat terdapat CO2 dari yang dihembuskan oleh
Manzilah, Brian, dan Aima.

BAB IV
PENUTUP

9
SARAN
Semoga praktikum kedepannya lebih baik dari ini.

KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin berat aktivitas
yang dilakukan seseorang, semakin cepat pula frekuensi pernapasannya. Jadi aktivitas
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cepatnya frekuensi pernapasan pada manusia.
Dari contoh diatas, Brian yang berlari lebih lama membutuhkan waktu lebih banyak untuk
membuat nafasnya kembali normal daripada Aima dan Fira. Aima yang berlari lebih lama dari
Fira juga membutuhkan waktu lebih banyak untuk membuat nafasnya kembali normal
dibanding Fira.

DAFTAR PUSTAKA

10
Makarim, Fadhli Rizal. 2021. Perlu Tahu, Ini Frekuensi Pernapasan Normal dari
Bayi hingga Lansia. Jakarta. Halodoc.

Pahlephi, Rully Desthian. 2022. Sistem Pernapasan pada Manusia, Organ, dan
Mekanisme dalam Bernapas. Bali. Detik.com

11

Anda mungkin juga menyukai