Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Frekuensi Respirasi

OLEH :

Dzakiyah Resky Putri

Ilhamna Dika Chandra

Leviana Putri

Miftahul Jannahti Putrri

M. Jefry Hardian

Nurul ahyuni

Madrasah Aliyah Negeri I (Model) Lubuklinggau


Tahun Pelajaran 2019/2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tak dapat dipungkiri setiap makhluk hidup pasti memerlukan suatu proses penting yang
dapat dinamakan bernapas. Bernapas bahkan menajdi salah satu ciri utama makhluk hidup.

Pernapasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas
yang ada di lingkungannya. Setiap manusia memiliki frekuensi pernapasan yang berbeda
dengan manusia yang lain . Hal itu dikarenakan berbagai aktivitas yang berbeda yang
dilakukan seseorang. Berbagai macam factor pun timbul seiring dengan adanya perbedaan
dalam frekuensi pernapasan.

Percobaan ini kami lakukan untuk membeuktikan kebenaran dari factor factor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan tersebut, apakah benar bahwa frekuensi seseorang dapat
berubah bahkan berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan aktivitas atau
keadaan yang ada pada dirinya.

B. Tujuan Percobaan

Percobaan ini dilakuakan untuk membuktikan kebenaran dari factor factor yang dapat
mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang sesuai dengan aktivitas dan keadaan yang ada
pada orang tersebut.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pernafasan

Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen, pengeluaran


karbohidrat dan penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup
oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.

Sistem pernapasan melibatkan beberapa organ, termasuk hidung, mulut, faring, trakea,
diafragma, otot perut, dan mulut kemudian melewati faring dan laring untuk trakea. Trakea,
tabung berotot membentang ke bawah dari laring, membagi di ujung bawah menjadi dua
cabang yang disebut bronkus primer. Setiap bronkus memasuki paru-paru, di mana ia
kemudian membagi ke saluran pernapasan sekunder, bronkiolus dan akhirnya duktus alveolar
mikroskopis, yang berisi banyak kantung-kantung kecil yang disebut alveolus. Alveolus dan
kapiler bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc
oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa
dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc
di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.

Dapat dikatakan bahwa frekuensi pernapasan adalah cepat lambatnya bernapas atau
banyaknya oksigen yang kita hirup dan kemudian kita hembuskan dalam  bernapas dalam
keadaan apapun.Cepat lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu sebagai berikut:

1. Umur

Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi semakin


lambat. Pada usia lanjut, energy yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada usia
pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relative lebih sedikit.

2. Jenis Kelamin

Pada umumnya, laki laki lebih banyak membutuhkan energy. Leh karena itu, laki laki
memerlukan oksigen yang lebih banyak dari pada wanita.

3
3. Suhu Tubuh

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisaar antara 36-37 oC) karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan mengendalikan laju
metabolisme. Jika suhu tubuh turun , tubuh akan meningkatkan laju metabolismenya,
sehingga kebutuhan akan oksigen meningkat.

4. Posisi Tubuh

Posisi tubuh akan memengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat
berdiri lebih banyak otot yang berkonstraksi, sehingga oksigen yang diperlukan lebiah
banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.

5. Aktivitas

Tak jauh dari posisi tubuh, aktivitas yang dilakukan seseorang pun dapat
mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja, sehingga akan sangat mempengaruhi frekuensi
pernapasan seseorang.

4
BAB III

METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Kelas XI IPA 4,  MAN 1 (Model) Lubuklinggau

Waktu  : Kamis , 30 Januari 2020

B. Alat dan Bahan

1. Alat tulis

2. Arloji atau stopwatch

3. Siswa

C. Cara Kerja

1. Cobalah untuk memulai dari posisi duduk tenang

2. Hitunglah berapa banyak frekuensi pernapasan yang terjadi pada dirimu saat itu selama
1 menit

3. Catatlah hasilnya kedalam kertas yang telah dibuat kolom

4. Bandingkan dengan teman temanmu

5. Lakukan hal yang sama di kegiatan atau posisi yang lain seperti berdiri, jalan, dan lari.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Kegiatan

B. Pembahasan

6
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hubungan antara frekuensi denyut nadi dan frekuensi pernafasan adalah berbanding
lurus, karena semakin berat aktifitas yang dilakukan maka semakin cepat frekuensi denyut
nadi dan nafas. Pada saat melakukan aktivitas frekuensi pernafasan meningkat karena tubuh
memerlukan banyak oksigen untuk melakukan pembakaran dalam tubuh untuk menghasilkan
energi yang digunakan untuk beraktifitas dan memperkeras kerja jantung dalam memompa
darah.  

B. Saran

      Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan, selain itu
praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan
teori namun juga secara praktek.

Anda mungkin juga menyukai