OLEH :
Leviana Putri
M. Jefry Hardian
Nurul ahyuni
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak dapat dipungkiri setiap makhluk hidup pasti memerlukan suatu proses penting yang
dapat dinamakan bernapas. Bernapas bahkan menajdi salah satu ciri utama makhluk hidup.
Pernapasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas
yang ada di lingkungannya. Setiap manusia memiliki frekuensi pernapasan yang berbeda
dengan manusia yang lain . Hal itu dikarenakan berbagai aktivitas yang berbeda yang
dilakukan seseorang. Berbagai macam factor pun timbul seiring dengan adanya perbedaan
dalam frekuensi pernapasan.
Percobaan ini kami lakukan untuk membeuktikan kebenaran dari factor factor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan tersebut, apakah benar bahwa frekuensi seseorang dapat
berubah bahkan berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan aktivitas atau
keadaan yang ada pada dirinya.
B. Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakuakan untuk membuktikan kebenaran dari factor factor yang dapat
mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang sesuai dengan aktivitas dan keadaan yang ada
pada orang tersebut.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pernafasan
Sistem pernapasan melibatkan beberapa organ, termasuk hidung, mulut, faring, trakea,
diafragma, otot perut, dan mulut kemudian melewati faring dan laring untuk trakea. Trakea,
tabung berotot membentang ke bawah dari laring, membagi di ujung bawah menjadi dua
cabang yang disebut bronkus primer. Setiap bronkus memasuki paru-paru, di mana ia
kemudian membagi ke saluran pernapasan sekunder, bronkiolus dan akhirnya duktus alveolar
mikroskopis, yang berisi banyak kantung-kantung kecil yang disebut alveolus. Alveolus dan
kapiler bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa
sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan
mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc
oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa
dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc
di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang
dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Dapat dikatakan bahwa frekuensi pernapasan adalah cepat lambatnya bernapas atau
banyaknya oksigen yang kita hirup dan kemudian kita hembuskan dalam bernapas dalam
keadaan apapun.Cepat lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu sebagai berikut:
1. Umur
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki laki lebih banyak membutuhkan energy. Leh karena itu, laki laki
memerlukan oksigen yang lebih banyak dari pada wanita.
3
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan (berkisaar antara 36-37 oC) karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan mengendalikan laju
metabolisme. Jika suhu tubuh turun , tubuh akan meningkatkan laju metabolismenya,
sehingga kebutuhan akan oksigen meningkat.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan memengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat
berdiri lebih banyak otot yang berkonstraksi, sehingga oksigen yang diperlukan lebiah
banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.
5. Aktivitas
Tak jauh dari posisi tubuh, aktivitas yang dilakukan seseorang pun dapat
mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja, sehingga akan sangat mempengaruhi frekuensi
pernapasan seseorang.
4
BAB III
METODOLOGI
1. Alat tulis
3. Siswa
C. Cara Kerja
2. Hitunglah berapa banyak frekuensi pernapasan yang terjadi pada dirimu saat itu selama
1 menit
5. Lakukan hal yang sama di kegiatan atau posisi yang lain seperti berdiri, jalan, dan lari.
5
BAB IV
B. Pembahasan
6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antara frekuensi denyut nadi dan frekuensi pernafasan adalah berbanding
lurus, karena semakin berat aktifitas yang dilakukan maka semakin cepat frekuensi denyut
nadi dan nafas. Pada saat melakukan aktivitas frekuensi pernafasan meningkat karena tubuh
memerlukan banyak oksigen untuk melakukan pembakaran dalam tubuh untuk menghasilkan
energi yang digunakan untuk beraktifitas dan memperkeras kerja jantung dalam memompa
darah.
B. Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan, selain itu
praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan
teori namun juga secara praktek.