Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“PENGARUH HORMON ETILEN PADA PEMATANGAN BUAH DAN PENUAAN


DAUN”

Dosen Pengampu:

Dra. Sulistyowati, M.Si.

Disusun oleh:

1. Septa Tri Pramana Putra (172500004)

2. Rikza Fardatus Sabila (172500012)

3. Galuh Pitaloka Oktaviani (152500065)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

1
2019/2020

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Zat pengatur tumbuh merupakan hormon sintesis yang diberikan pada organ tanaman yang
dalam konsentrasi rendah berperan aktif dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat
pengatur tumbuh ini memiliki berbagai fungsi dalam proses fisiologis tanaman diantaranya
mempercepat perkembangan dan pematangan buah. Etilen adalah hormon tumbuh untuk proses
mempercepat pematangan buah. Perubahan tingakat keasaman dalam jaringan juga akan
mempengaruhi aktivitas beberapa enzim diantaranya adalah enzim-enzim pektinase yang mampu
mengkatalis degradasi protopektin yang tidak larut menjadi substansi pektin yang larut.
Perubahan komposisi substansi pektin ini akan mempengaruhi kekerasan buah-buahan
(Anderson, 1991).
Etilen merupakan hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan auksin, giberelin dan
sitokinin. Saat keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat
sederhana sekali. Di alam, etilen akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada
suatu tanaman. Hormon ini akan berperan dalam proses pematangan buah dalam fase klimaterik.
Klimaterik adalah suatu periode mendadak yang unik bagi buah tertentu dimana selama proses
ini terjadi pembuatan etilen disertai dengan dimulainya proses pematangan buah dan buah
menunjukkan peningkatan CO2 yang mendadak selama proses pematangan (Kusumo, 1990).
Buah pisang (Musa sp.) merupakan buah tropis yang sangat digemari oleh masyarakat karena
rasanya yang enak dan manis saat matang, tetapi ketersediaan buah pisang yang matang di
pasaran sangat kurang dan kematangan buah pisang biasanya tidak seragam. Proses pematangan
buah pisang merupakan proses pengakumulasian gula dengan merombak pati menjadi senyawa
yang lebih sederhana. Tidak seperti buah pada umumnya yang mengakumulasi gula secara
langsung dari pengiriman asimilat hasil fotosintesis di daun yang umumnya dikirim ke organ lain
dalam bentuk sukrosa (Anderson, 1991).
Selama proses pemasakan, buah pisang akan mengalami perubahan sifat fsik dan kimiawi, antara
lain adalah perubahan tekstur, aroma, rasa, kadar pati dan gula. Tekstur buah ditentukan oleh

2
senyawa-senyawa pektin dan selulosa. Selama pemasakan buah menjadi lunak karena
menurunnya jumlah senyawa tersebut. Rasa manis setelah buah
masak, ditentukan oleh adanya gula hasil degradasi pati yang menjadi gula yang lebih sederhana
yaitu sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Timbulnya aroma yang khas pada buah pisang disebabkan
terbentuknya senyawa kompleks dari senyawa yang mudah menguap dan beberapa minyak
esensial yang ada. Di samping timbulnya aroma, terbentuk juga gula selama pemasakan buah.
Bertambahnya senyawa mudah menguap pada saat pemasakan buah pisang sangat erat
hubungannya dengan pembentukan aroma buah pisang. Metabolisme pati mempunyai peranyang
penting pada proses pemasakan buah. Selama periode pascapanen, pati dapat diubah menjadi
gula sederhana seperti sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Dalam penyimpanan suhu rendah,
terjadinya akumulasi gula adalah akibat dari aktivitas enzim (Pantastico, 1989)

1.2 Tujuan Kegiatan


Praktikum ini bertujuan untuk untuk membandingkan laju pematangan buah pisang yang
diinduksi oleh etilen secara eksogen dan induksi dengan perlakuan.

BAB II

3
Tinjauan Pustaka

Etilen merupakan hormon tumbuh yang di alam keadaan normal berbentuk gas serta
mempunyai struktur kimia yang sangat sederhana, yaitu yang terdiri dari 2 atom carbon dan 4
atom hydrogen. Etilen digolongkan sebagai hormon yang aktif dalam proses pematangan.
Jumlah atau kandungan etilen pada tiap buah tidaklah sama selama proses pematangan
(Abidin, 1985). Pemasakan atau pematangan (ripening) adalah suatu proses fisiologis, yaitu
terjadinya perubahan dari kondisi yang tidak menguntungkan ke kondisi yang menguntungkan,
ditandai dengan perubahan tekstur, warna, rasa dan aroma. Proses pematangan buah pisang
merupakan proses pengakumulasian gula dengan merombak pati menjadi senyawa yang lebih
sederhana, tidak seperti buah pada umumnya yang mengakumulasi gula secara langsung dari
pengiriman asimilat hasil fotosintesis di daun yang umumnya dikirim ke organ lain dalam
bentuk sukrosa (Anderson, 1991).
Buah berdasarkan kandungan amilumnya (pati), dibedakan menjadi dua macam yaitu buah
klimaterik dan buah non klimaterik
pengertiannya yaitu:
1. Buah klimaterik adalah buah yang banyak mengandung amilum, seperti pisang, mangga, apel
dan alpukat yang dapat dipacu kematangannya dengan etilen. Etilen endogen yang dihasilkan
oleh buah yang telah matang dengan sendirinya dapat memacu pematangan pada sekumpulan
buah yang diperam. Contoh buah klimaterik lainnya adalah pepaya, menurut Suketi, et.al
(2010), tingkat kematangan buah seperti pepaya umumnya ditentukan oleh perubahan warna
pada ujung buah. Warna merupakan indikator utama yang digunakan oleh konsumen dalam
menentukan kematangan buah. Oleh karena itu, perubahan warna selama pematangan
menjadi indikator yang sangat penting.
2. Buah non klimaterik adalah buah yang kandungan amilumnya sedikit, seperti jeruk, anggur,
semangka dan nanas. Pemberian etilen pada jenis buah ini dapat memacu laju respirasi, tetapi
tidak dapat memacu produksi etilen endogen dan pematangan buah (Moeljadi, 2011)

4
Pisang seperti halnya mangga yang merupakan buah klimaterik, karena pisang menunjukkan
adanya peningkatan CO2 yang mendadak selama pematangan buah. Frenkel
et al., (1968) menambahkan bahwa proses klimaterik dan pematangan buah disebabkan
adanya perubahan kimia yaitu adanya aktivitas enzim piruvat dekanoksilase yang menyebabkan
kenaikan jumlah asetaldehid dan etanol sehingga produksi CO2 meningkat. Menurut Winarno
(1979) etilen yang dihasilkan pada pematangan pisang akan meningkatkan proses respirasinya.
Tahap dimana pisang masih baik, yaitu sebagian isi sel terdiri dari vakuola. Selain dampak yang
menguntungkan, gas etilen memiliki dampak kekurangan, yaitu (Abidin, 1985)
- Mempercepat senesen dan menghilangkan warna hijau pada buah seperti mentimun dan
sayuran daun.
- Mempercepat pemasakan buah selama penanganan dan penyimpanan.
- Pembentukan rasa pahit pada wortel.
- Pertunasan kentang.
- Gugurnya daun (kol bunga, kubis, tanaman hias).
- Pengerasan pada asparagus.
- Mempersingkat masa simpan dan mengurangi kualitas bunga.
- Gangguan fisiologis pada tanaman umbi lapis yang berbunga.
- Pengurangan masa simpan buah dan sayuran.

5
BAB III
METODE

3.1 BAHAN DAN ALAT


Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu toples dan kertas label.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu buah pisang yang belum masak, buah apel dan
daun selada segar.

Bahan Jumlah Alat Jumlah


Buah apel 2 Toples plastic transparan 4
Pisang belum 2 Kertas label
masak (kulitnya
masih hijau)
Selada segar 2

3.2 CARA KERJA


A. Pengaruh etilen terhadap pemasakan buah
1. Letakkan 1 buah pisang berukuran sedang di dalam toples plastik
2. Letakkan 1 buah apel di dalam toples plastic yang telah berisi buah pisang
3. Tutup rapat toples
4. Langkah 1 sampai 3 adalah perlakuan pengaruh etilen terhadap pemasakan buah
5. Sebagai control negative lakukan langkah 1 dan 3
6. Lakukan pengamatan perubahan kulit pisang selama 4 hari inkubasi pada perlakuan dan
kontrol.
7. Dokumentasikan hasil percobaan anda di awal dan di akhir inkubasi

B. Pengaruh etilen terhadap penuaan pada daun


1. Letakkan 2 lembar daun selada yang masih segar di dalam toples plastik
2. Letakkan 1 buah apel di dalam toples plastic yang telah berisi daun selada
3. Tutup rapat toples

6
4. Langkah 1 sampai 3 adalah perlakuan pengaruh etilen terhadap penuaan pada daun
5. Sebagai control negative lakukan langkah 1 dan 3
6. Lakukan pengamatan perubahan warna pada daun selada selama 2 hari inkubasi pada
perlakuan dan kontrol.
7. Dokumentasikan hasil percobaan anda di awal dan di akhir inkubasi

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

7
4.1 HASIL PENGAMATAN
A. Pengaruh etilen terhadap pemasakan pada buah

A. B.

C. C.

Gambar 1. Pengaruh etilen asal buah apel terhadap pemasakan buah pisang. (A). Kondisi buah
pisang pada awal (hari ke-0) inkubasi. (B). Kondisi buah pisang di akhir (hari ke-4) inkubasi.
(C). kontrol

8
B. Pengaruh etilen terhadap penuaan pada daun

A. B.

C. C.

9
Gambar 2. Pengaruh etilen asal buah apel terhadap penuaan daun selada. (A). Kondisi daun
selada pada awal (hari ke-0) inkubasi. (B). Kondisi daun selada di akhir (hari ke-2)
inkubasi. (C). kontrol

Pertanyaan.

1. Jelaskan fungsi buah apel pada percobaan ini ?


Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
2. Kenapa pada percobaan ini,saat inkubasi toples yang berisi bahan percobaan harus ditutup
rapat?
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
3. Apa yang dimaksud dengan kontrol negative dan kontrol positif suatu percobaan ?
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
4. Kontrol positif percobaan ini adalah
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
5. Jelaskan apa yang terjadi pada buah pisang yang diletakkan didalam toples bersama dengan
buah apel setelah 4 hari inkubasi ?
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
6. Jelaskan perubahan buah pisang pada kontrol !
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

10
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

7. Jelaskan apa yang terjadi pada daun selada yang diletakkan didalam toples bersama dengan
buah apel setelah 2 hari inkubasi !
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

8. Jelaskan perubahan daun selada pada kontrol !


Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
9. Simpulan apa yang dapat anda tarik dari hasil percobaan yang telah anda peroleh?
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
10. Dapatkah hasil simpulan kegiatan ini berlaku pada buah dan daun tanaman lainnya?
Jelaskan alasan anda
Jawab______________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

11
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

(Pemeriksa)

(………………)
Nilai…..
Tanggal

Pembahasan

Praktikum kali ini adalah praktikum pemasakan buah yang menggunakan buah pisang dan
penuaan daun pada daun selada sebagai objek untuk melihat pengaruh etilen dalam pemasakan
buah dan penuaan daun. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 2 hari pada daun
selada dan 4 hari pada buah posang diperoleh hasil yaitu

12

Anda mungkin juga menyukai