PENGATUR TUMBUH
Oleh :
Fajar Husen
Maretra Anindya P.
Rombongan
Kelompok
:1
Asisten
B1J013002
B1J013090
: II
: Latifah Ambarwati
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mempengaruhi
kualitas
buah-buahan
tersebut.
Buah
yang
disebut
non-klimaterik.
Contoh
buah-buahannya
adalah
B. Tujuan
Tujuan
dari
praktikum
mengatur
kemasakan
buah
dengan
TINJAUAN PUSTAKA
seperti
enzim-enzim
pektinase
yang
mampu
mengkatalis
(ripening)
adalah
suatu
proses
fisiologis,
yaitu
lebih
sederhana,
tidak
seperti
buah
pada
umumnya
yang
tersebut.
merupakan
Ethrel
senyawa
atau
kimia
lebih
yang
dikenal
berfungsi
dengan
memicu
nama
ethepon
pertumbuhan.
yang
digunakan,
juga
waktu
penggunaannya.
Namun
etilen,
pigmen,
energi
dan
polipeptida.
Hipotesa
kedua,
Nogge
and
Fritz
(1989),
berdasarkan
kandungan
lainnya adalah bahan kimia untuk analisis kadar vitamin C dan total asam
(Julianti, 2011).
kepok,
larutan
Ethrel
(2-chloroetilphosponic
acid)
dengan
konsenterasi 300 ppm, 600 ppm dan 900 ppm serta akuades.
B. Metode
Cara kerja dalam praktikum kali ini adalah:
1. Larutan Ethrel disiapkan dengan konsentrasi 300 ppm, 600 ppm, dan
900 ppm.
2. Satu buah pisang dicelupkan ke dalam larutan Ethrel selama kurang
lebih 5 menit sesuai dengan konsentrasi masing-masing kelompok.
Sedangkan satu buah pisang yang lainnya digunakan sebagai kontrol.
3. Kedua pisang dibungkus dengan menggunakan kertas koran.
4. Pisang diamati setiap hari, dan dicatat perubahan yang terjadi pada
buah pisang tersebut.
5. Preparat pisang di rasakan (dicicipi rasanya sebagai uji rasa).
6. Didokumentasikan preparat pisang antara konterol dan uji.
A. Hasil
IV.1. Tabel Pengamatan Kemasakan Buah Pisang
No
.
1
2
3
Perubahan yang
terjadi
Warna
Rasa
Tekstur
Konsentrasi (ppm)
300
600
900
++
+
++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
++
+++
+++
Interpretasi :
++
Gambar
Hari
2.
Etilen
Ke-1
B. Pembahasan
signifikan
dibandingkan
dengan
konterol.
Hal
tersebut
perlakuan
tingkatan
konsenterasi
menunjukan
hasil
yang
perkembangan
buah
atau
merupakan
tahap
awal
penuaan
atau
terjadinya
pemasakan
buah.
Kebanyakan
buah
tanda
bertanggung
jawab
atas
terjadinya
penguraian
klorofil.
dan
inti
porfirin
yang
masih
utuh,
maka
klorofilida
yang
photopektin
yang
tidak
larut.
Pematangan
biasanya
penting
dalam
proses
pertumbuhan
dan
tanaman
sangat
banyak
diantaranya
adalah
perubahan
perlakuan etilen selain itu, pada suhu tertentu (21 0C) gas etilen akan
keluar dengan penyimpanan rapat dan akan bekerja meningkat secara
drastis setelah melewati 3500 detik (Smith et al., 2009).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi aktivitas etilen menurut
Abidin (1985) ialah:
1. Aktivitas pematangan buah akan menurun dengan turunnya suhu
ruang penyimpanan b u a h . Contoh pada buah apel yang disimpan
pada suhu 300C, penggunaan etilen dengan konsentrasi tinggi tidak
memberikan pengaruh yang nyata baik pada proses pematangan
maupun respirasinya.
2.
Suhu yang lebih tinggi dari 35 0C, buah tidak memproduksi etilen.
S u h u optimum untuk produksi dan aktivitas etilen pada buah
tomat dan apel adalah 32 0C, sedangkan pada buah-buahan
lainnya lebih rendah.
3.
konversi
pati
atau
asam-asam
organik
menjadi
gula,
melalui udara dari buah satu ke buah lainnya, sebagai contoh satu buah
apel ranum akan mampu mematangkan keseluruhan buah dalam satu lot.
Buah akan matang lebih cepat jika buah tersebut disimpan di dalam
kantung plastik yang mengakibatkan gas etilen terakumulasi. Skala
komersial dalam berbagai macam buah misalnya tomat sering dipetik
ketika masih dalam keadaan hijau dan kemudian sebagian dimatangkan
dengan mengalirkan gas etilena (Abidin, 1985).
Proses pematangan buah meliputi dua proses yaitu :
1.
2.
protein.
pematangan
Protein
buah
yang
karena
terbentuk
akan
terlibat
meningkatkan
dalam
proses
enzim
yang
proses
pemasakan
buah
pisang
akan
mengalami
perubahan sifat fisik dan kimiawi, antara lain adalah: perubahan tekstur,
aroma dan rasa, kadar pati dan gula (Fantastico, 1986). Tekstur buah
ditentukan
oleh
senyawa-senyawa
pektin
dan
selulosa.
Selama
tanaman
(menghambat
pemanjangan
tanaman),
DAFTAR REFERENSI
Abidin, Z. 1985. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh.
Angkasa, Bandung.
Andre, Veliarry. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Hormon pada Tanaman.
Grammedia, Jakarta.
Anderson, J.W., J. Beardall. 1991. Molecular Activities of Plant Cell An
Introduction to Plant Biochemistry. Oxford University, England.
Ayu, A. P. 2011. Kajian Pola Penyerapan Etilen dan Oksigen untuk
Penyimpanan Buah Segar. IPB, Bogor.
Dhillon W. S., and Mahajan B. V. C. 2011. Ethylene and Ethephon Induced
Fruit Ripening in Pear. Journal of Stored Products and Postharvest
Research, 2(3), pp. 45-51.
Fantastico. 1986. Fisiologi Pasca Panen. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hall, J.L. 1984. Plant Cell Structure and Metabolism. Language Book
Society, England.
Heddy, S. 1989. Hormon Tumbuhan. CV Rajawali, Jakarta.
Hulme, W. 1981. Pectic Substance and Other Uronides. The Biochemistry
of Fruit and Their Product. Academic Press, London.
Julianti, Eka. 2011.Pengaruh Tingkat Kematangan dan Suhu Penyimpanan
Terhadap Mutu Buah Terong Belanda (Cyphomandra betacea).
Jurnal Hortikultura Indonesia 2(1):14-20.
Nogge, G. R. and G. J. Fritz. 1989. Plant Physiology. Prentice Hall Inc, New
Delhi.
Palmer, J.K. 1981. The Banana. The Biochemistry of Fruits and Their
Produc Vol 2. Academic Press, New York.
Purba, M. 1996. Ilmu Kimia. Erlangga, Jakarta.
Ridhyanty, Shahila P., Elisa J., dan Linda M.L. 2015. Pengaruh Pemberian
Ethepon Sebagai Bahan Perangsang Pematangan terhadap Mutu
Buah Pisang Barangan (Musa paradisiaca L.). Jurnal Rekayasa
Pangan dan Pertanian, 3(1), pp. 1-13.
Sinay, M. 2008. Kontrol Pemasakan Buah Tomat menggunakan RNA
Antisense. UGM press, Yogyakarta.
Smith, A.W.J., S. Poulston, L. Rowsell, L.A. Terry, J.A. Anderson. 2009. A
new palladium-based ethylene scavenger to control ethyleneinduced ripening of climacteric fruit. Platinum Metals Rev., 53(3),
pp. 112122.
Stover, R.H. and N.W. Simmons. 1987. Bananas 3rd. Longmans Group U.K.
Ltd, Singapore.
Sumarjono, H. 1981. Masalah Jenis Tanaman Buah. CV. Sinar Biru, Bogor.
Wereing, D.F and I. D.J. Phillips. 1970. The Control of Growth and
Differentation in Plants. Pergamon Press, New York.
Winarno, F.G. dan Moehammad A. 1979. Fisiologi Lepas Panen. Sastra
Hudaya, Institut Pertanian Bogor.
Zimmermar, P.W. 1961. Plant Growth Regulation. The Lowa State
University Press, USA.