A. Hasil
responden dari populasi Remaja putri kelas X dengan disminore ringan atau
Alat ukur yang digunakan yaitu Angket Numeric Rating Scale (NRS). Penelitian
1. Analisa Univariat
Tabel 4.1
Nilai Rata-Rata Tingkat Nyeri Disminore PrimerSebelum Diberikan
Terapi Pilates Excersise Pada Siswi Kelas X di MAN 1 (Model) Kota
Lubuklinggau
Skala nyeri dismenore
Variabel N Mean SD Minimum-Maksimum
52
53
standar deviasi 1,192, skala nyeri pada siswa yag mengalami dismenore
cara mengisi NRS (Numeric Rating Scale) yang bertujuan agar responden
Tabel 4. 2
Nilai Rata-Rata Tingkat Nyeri Disminore Primer Setelah Diberikan
Terapi Pilates Excersise Pada Siswi Kelas X di MAN 1 (Model) Kota
Lubuklinggau
Skala nyeri dismenore
Variabel N Mean SD Minimum-Maksimum
Sesudah diberikan 30 1,80 1,349 0-3
terapi Pilates Exercise
standar deviasi 1,349, skala nyeri pada siswa yag mengalami dismenore
2. Analisa Bivariat
sebelum dan setelah di berikan terapi Pilates Exercise pada siswi kelas X di
Tabel 4.3
Uji Normalitas
Variabel Shapiro-Wilk
Statistic DF p-value
Sebelum diberikan terapi 0,836 30 0,000
Pilates Exercise
Sesudah diberikan terapi 0,721 30 0,000
Pilates Exercise
mengunakan uji Shapiro-wilk didapat p-value ( 0,000) < 0,05 yang berarti
Tabel 4.4
Pengaruh Pilates Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Disminore Primer
Pada Siswi Kelas X di MAN 1 (Model) Kota Lubuklinggau
Lubuklinggau.
B. Pembahasan
standar deviasi 1,192, skala nyeri pada siswa yag mengalami dismenore
bahwa nilai skala nyeri sebelum dilakukan Pilates Exercise adalah skala
nyeri sedang.
adalah skala nyeri sedang. Hal ini menunjukkan bahwa nyeri sedang lebih
sedang lebih banyak dialami oleh siswi kelas X di MAN 1 (Model) Kota
lokasi dan rasa nyerinya dan mampu berkomunikasi. Hal tersebut juga
karena kurang berolahraga. Pada dasarnya nyeri haid merupakan hal yang
wajar yang dialami pada hari pertama dan hari kedua menstruasi khususnya
bagi para remaja dan rasa nyeri yang dialami setiap wanitapun berbeda–
beda. Akan tetapi apabila nyeri haid dirasakan terjadi secara terus menerus
dan dirasakan sangat menyiksa atau sangat mengganggu maka hal ini
fungsi mental dan juga dapat mengganggu sistem reproduksi seorang wanita
(Restiyana, 2017).
uterus. Zat tersebut dikeluarkan dalam jumlah sangat kecil oleh berbagai
organ dalam tubuh dan memiliki kisaran efek yang cukup berarti terhadap
abnormal ini, aliran darah menjadi berkurang sehingga terjadi iskemia atau
hipoksia uterus yang menyebabkan nyeri pada masa mentruasi (Nagy, 2021).
sebanyak 9 kali dalam 3 minggu, didapatkan skala nyeri pada siswa yag
adalah 3 (nyeri ringan) dan terendah adalah 0 (tidak nyeri), rata-rata tingkat
dengan standar deviasi 1,349. Dengan rata-rata keluhan nyeri yang dirasakan
responden terasa ringan seperti dicubit namun masih bisa ditoleransi dan
masih bisa berkomunikasi dengan baik. Dilihat dari perolehan nilai tersebut
mengalami kram dan kekakuan otot pada bagian abdomen saat menstruasi
yang bisa melindungi punggung dari kemungkinan terluka, rasa pegal, dan
nyeri (Lasyk,2016).
reseptor di hipotalamus dan sistem dan sistem limbik yang ada diotak untuk
sehingga respon yang telah diberikan pun tidak bisa disamakan. Hal
pengalaman nyeri pada seseorang juga dapat dipengaruhi oleh arti nyeri itu
mentruasi waalupun tidak terdapat kram pada abdomen dan ekspersi wajah
60
(Araujo dkk, 2016). Hal ini dapat terlihat pada hasil penelitian yang
banyak siswi yang berada pada skala nyeri sedang dan sesudah dilakukan
Menstruasi Primer Pada Remaja Usia 18-21 Tahun. Hasil uji Wilcoxon
didapatkan nilai p (0.001) <a (0,05) yang berarti ada perbedaan yang
exercise.
61
penguatan otot daerah core yaitu daerah antara pelvik, perut dan pinggang.
Tujuan pilates exercise merileksasikan otot yang berkontraksi dan saat tubuh
yaitu 9 gerakan dasar. Pilates Exercise yang dapat mengurangi nyeri haid
antara lain Lumbar stretch, Spine Twist, Child Pose, The wind mill, Half
curl, Tiny step, The humdred I, Rolling down, single leg stretch (Khasanah,
2017).
kedalam darah hingga empat sampai lima kali dan menaikkan pain
sebagai penurun rasa sakit alami dari tubuh. Meningkatnya kadar endorphin
terhambat dan korteks serebri tidak menerima sinyal nyeri, dengan demikian
biaya yang banyak, waktu yang lama, dan olahraga fisik yang berat. Pada
A. SIMPULAN
B. SARAN
1. Secara Teoritis
dismenore dengan jumlah sample yang lebih bayak, lamanya perlakuan dan
63
64
2. Secara Praktis
Penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan bagi MAN 1 (Model) Kota
harus menggunakan obat-obatan. Dan hasil penelitian ini juga bisa menjadi
dismenore
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo dan Wulandari. (2016). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
ANDI.
Araujo, L.M., Silva, J.M.N., Bastos, W.T & Ventura, P.L.(2016) Pain improvement
in women with primary dysmenorrhea treated with Pilates. Original Article.
Rev Dor. São Paulo, 2012 apr-jun;13(2):119-23.
Destyaningrum, A., Ma’rifah, atun raudotul, & Susanti, maria paulina. (2017).
Pengaruh pilates exercise terhadap penurunan skala nyeri disminorhea pada
remaja putri di purwokerto. 10, 39–51. https://140-Article%20Text-353-2-10-
20170811.pdf. Diakses pada 1/3/2020. 10.00WIB
Febriana. (2010). Gejala-gejala Dismenore http://www.findarticies.com/p/artikel/m
Diakses 06/ 2 / 2022. 09.45 WIB.
Mumpuni & Andang, 2016 dalam Skripsi Bella. (2020). https://
repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/1960. Diakses pada tanggal
3/2/2022. 08.00 WIB.
Murdiyanti, Dewi. ( 2019). Terapi Komplementer Konsep dan Aplikasi Dalam
Keperawatan. Yogyakarta: PT.Pustaka Baru.
Nagy H, Khan MAB. (2021) Dysmenorrhea. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/
NBK560834/. Diakses pada tanggal 3/2/2022. 08.00 WIB
Proverawati & Misaroh, 2009 dalam Skripsi Restiyana. (2015). Pengaruh Pemberian
Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi (Dismenore) Pada
Remaja Putri Siswi Kelas Vii Smpn 3 Maospati Kabupaten
Magetan. http://repository.stikes bhm.ac.id/231/1/64.pdf. Diakses pada 3/2/20
22. 08.00 WIB.
Ratnasari, I. A. C., Wahyuni, N., & Artini, I. G. A. (2016). Pilates Exercise Lebih
Efektif Daripada Core Exercise Dalam Menurunkan Nyeri Punggung Bawah
Non Spesifik Pada Penjahit Di Kota Denpasar. Majalah Ilmiah Fisioterapi
Indonesia, 5(1), 9–12. Diakses pada 2/3/2022. 08.00 WIB.
Saputra, Bella Shinta. (2020). Pengaruh Pilates Exercise Terhadap Penurunan Nyeri
Haid Pada Remaja Di Man 2 Kota Palembang. Palembang : Poltekkes
Kemenkes Indonesia. https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/
1960. Diakses pada 3/2/2022. 08.00 WIB.
Sari, dewi purnama. 2015 dalam Tsamara, G., Raharjo, W., & Putri, E. A. (2020).
Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura. Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), 2(3), 130–140.
Suster, D., Michal, M., Huang, H., Ronen, S., Springborn, S., Debiec-Rychter, M.,
Billings, S. D., Goldblum, J. R., Rubin, B. P., Michal, M., Suster, S., &
Mackinnon, A. C. (2020). Myxoinflammatory fibroblastic sarcoma: an
immunohistochemical and molecular genetic study of 73 cases. In Modern
Pathology (Vol. 33, Issue 12, pp. 2520–2533). https://doi.org/10.1038/s41379-
020-0580-6. Diakses pada 28/2/2022. 09.00 WIB.
Tyas. (2014) Kuesioner Nyeri Haid1. https://www.scribd.com/document/
223372688/Kuesioner-Nyeri-Haid-1. Diakses pada 3/3/2022. 11.00 WIB.
Perry & Potter. 2009. Fundamental Keperawatan Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika.
Prowerawati, A dan Misaroh, 2009 dalam Skripsi Restiayana (2015). Pengaruh
Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Mentruasi Pada Rem
aja Putri Siswi Kelas VII Smpn 3 Kabupaten Magetang.https://respitory.stikes-
bhm.ac.id/231/1/64.pdf. Diakses pada 3/3/2022. 12.00 WIB.
Wulanda, C., Luthfi, A., & Hidayat, R. (2020). Efektifitas Senam Disminore Pada
Pagi Dan Sore Hari Terhadap Penanganan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Saat
Haid Di SMPN 2 Bangkinang Kota Thun 2019. Jurnal Kesehatan Tambusai,
1(1), 1–11.
Yuniar, Pangkahila, & Purnawati.(2012). Pemberian Pilates Exercise Sama Dengan
Mckenzie Exercise Dalam Penurunan Skor Disability Index Pada
Penderita Hernia Nukleus Pulposus Di Klinik Bali Chiropractic Denpasar http:/
/ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/article/view/847. Diakses pada 28/02/2022. 09.00
WIB.
LAMPIRAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
BHAKTI HUSADA
JL.Kinibalu 8 RT.012 RW.002 Kel. Kebun Tebeng Kec. Ratu Agung Bengkulu
Telp/Fax (0733) 23422 e-mail : stikesbh03@gmail.com
INFORMED CONSENT
Setelah mendapatkan penjelasan secara rinci dan memahami penelitian ini, saya
bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Mutia
Annisa Mahasiswi Program Studi Keperawatan STIKes Bhakti Husada Bengkulu
mengenai Pengaruh Pilates Excersise Terhadap Penurunan Nyeri Disminore Primer
Pada Siswi Kelas X di MAN 1 (Model) Kota Lubuklinggau Tahun 2022, selanjutnya
saya tidak akan menuntut jika terjadi sesuatu hal dikemudian hari.
Berikut adalah indentitas saya :
Tanggal Pengukuran :
Nama :
Telepon/HP :
Alamat :
Riwayat Penyakit :
Gangguan Reproduksi
Haid Hari ke :
Dengan demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya tanpa ada
paksaan dari siapapun.
Lubuklinggau, 2022
Responden
(...................................)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
BHAKTI HUSADA
JL.Kinibalu 8 RT.012 RW.002 Kel. Kebun Tebeng Kec. Ratu Agung Bengkulu
Telp/Fax (0733) 23422 e-mail : stikesbh03@gmail.com
Nama Siswi :
Umur :
Diagnosis :
Penjelasan keterangan :
0 : Tidak nyeri.
1-3 : Nyeri ringan
(Secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik).
4-6 : Nyeri sedang
(Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi
nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik).
Nama Siswi :
Umur :
Diagnosis :
Penjelasan keterangan :
0 : Tidak nyeri.
1-3 : Nyeri ringan
(Secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik).
4-6 : Nyeri sedang
(Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi
nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik).
ginekologis.
5. PERSIAPAN KLIEN 1. Klien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Mengatur posisi nyaman klien
6. PERSIAPAN ALAT 1. Ruangan yang nyaman.
2. Menyiapkan matras.
7. PROSEDUR A. Fase Orientasi
1. Salam
2. Perkenalan diri
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Meminta persetujuan
6. Menjelaskan kontrak waktu
B. Fase Kerja
1. Latihan Pemanasan Bertujuan meningkatkan
frekuensi jantung penguluran otot untuk
mencegah cidera
2. Lumbar Stretch
3. Spine Twist
5. Half Curl
6. Tiny Step
Posisi awal terlentang, lutut ditekuk dan kaki jinjit,
kedua tangan berada di sendi, kedua tangan
merasakan gerakan tungkai. Lalu hembuskan naps,
lalu lutut kanan diangkat kearah dada sambil
mengencangkan perut. Lalu tarik napas dan
menahan posisi, lalu hembuskan napas sambil
mengencangkan perut, kaki diturunkan secara
perlahan dan ulangi gerakan pada sisi lainnya.
7. The hundred I
lalu hembuskan.
Posisi
awal duduk dengan kaki ditekuk lalu lengan meraih
9. Rolling down
menghembuskan napas.
Frequency Table
PreTest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Nyeri Ringan 8 26,7 26,7 26,7
Nyeri Sedang 22 73,3 73,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
PostTest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Nyeri 10 33,3 33,3 33,3
Nyeri Ringan 20 66,7 66,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Explore
Cases
Descriptives
Variance 1,421
Minimum 3
Maximum 6
Range 3
Interquartile Range 3
Median 2,00
Variance 1,821
Minimum 0
Maximum 3
Range 3
Interquartile Range 3
Test Statisticsa
Z -4,864b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
8,00 3 . 00000000
,00 3 .
5,00 4 . 00000
,00 4 .
8,00 5 . 00000000
,00 5 .
9,00 6 . 000000000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
PostTest
PostTest Stem-and-Leaf Plot
10,00 0 . 0000000000
,00 0 .
,00 1 .
,00 1 .
6,00 2 . 000000
,00 2 .
14,00 3 . 00000000000000
Stem width: 1
Each leaf: 1 case(s)
T-Test
Paired Samples Statistics
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the