BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Jalannya Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 - 29 Desember 2020 di SMAN 1
meliputi : Usia, siklus menstruasi, lama siklus menstruasi, sedangkan data khusus
remaja putri, dan pengaruh kompres hangat terhadap penurunan rasa nyeri
memiliki visi dan misi mwmbwnruk peserta didik yang berwawasan IPTEK
dengan dilandasi iman dan taqwa. Tahun ajaran 2011/2012 SMAN 1 Kepahiang
memiliki 1.159 siswa dan siswi, yang terbagi di dalam tingkatan kelas. Kelas X
terdiri dari 431 siswa, kelas XI terdiri dari 393 siswa dan Kelas XII terdiri dari 335
siswa. setiap tingkatan kelas terdiri dari 6 kelas IPA dan 6 kelas IPS.
3. Hasil Penelitian
a. Analisis Univariat
hangat).
2
Tabel 4.1 Rata-Rata Tingkat Nyeri Disminorea Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Intervensi Pemberian Kompres Hangat Pada Remaja
Putri Kelas X Di SMAN 1 Kepahiang
nyeri pada kelompok intervensi sebelum kompres hangat adalah 5,33, nilai
tingkat nyeri pada kelompok intervensi sesudah kompres hangat adalah 2,69,
b. Analisis Bivariat
menggunakan uji Shapiro Wilk dengan hasil data berdistribusi normal. Hasil uji
Kelompok Df p- valuea
49 0.000*
Sebelum Kompres Hangat
Sesudah Kompres Hangat 49 0.000*
a
)Shapiro-Wilk test
*
) Level of sign p<0,05
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa uji normalitas dengan
menggunakan Shapiro Wilk test (sampel <50). Nilai p <0,05 data berdistribusi
maka tidak normal sehingga analisa bivariate menggunakan uji Wilcoxon Signed
Rank Test.
3
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
Selisih
Intervensi N Mean SD p value
Mean
Pre-Test 49 5.33 0.826
2,64 0,000*
Post-Test 49 2.69 0.822
Ket: *Paired Sampel Test
*Level of Sign p˂0,05
diterima dan H0 ditolak yang berarti ada pengaruh kompres hangat terhadap nyeri
B. Pembahasan
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
pada beberapa wanita hal ini muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman nyeri ringan
dan letih, dimana beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu
naproksen, dan kontrasepsi oral (OC) sering digunakan secara umum dan rasional
pelepasan prostaglandin.
4
Sekitar 20-30% wanita dengan dismenore primer tidak merespon secara
adekuat atau hanya memberikan efek sementara dengan obat ini. Beberapa efek
gangguan pencernaan, perdarahan atau kerusakan ginjal atau hati yang serius.
Kontrasepsi oral dapat menyebabkan mual, sakit kepala, retensi air, pendarahan
vagina dan dapat menyebabkan tromboemboli vena dan kanker serviks dalam
Mengingat efek samping yang serius yang dapat disebabkan oleh obat-
disminore (Lee dll, 2011; Murana, 2014). Salah satu cara untuk mengurangi rasa
nyeri yang dialami seperti istirahat yang cukup, pemijatan pada daerah pinggang,
kompres hangat pada daerah perut dan atur posisi (Yadi, 2008).
remaja, karena bila tidak ditangani akan berpengaruh pada aktifitas remaja itu
sendiri. Dampak yang muncul akibat dismenore adalah perasaan tidak nyaman
yang dirasakan wanita setiap datang menstruasi, gangguan pada system reproduksi
bisa muncul. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri haid yaitu
penurunan intensitas nyeri responden dalam skala 0,70, dan terdapat efektivitas
pada remaja putri SMAS Inshafuddin Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji wilcoxon
pada kelompok intervensi sebelum kompres hangat adalah 5,33, nilai standar
deviasi= 0.826, nilai minimum 3 dan nilai maximum 7. Rata-rata tingkat nyeri pada
dingin. Salah satu bentuk terapi hangat atau dingin yang sering dilakukan yaitu,
kompres hangat di area perut bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah sehingga
sehingga mengurangi nyeri akibat spasme otot atau kekakuan otot (Potter & Perry,
2010).
karet yang diisi air hangat dengan suhu 37-40 oC secara konduksi dimana terjadi
pemindahan panas dari buli-buli panas ke perut sehinga perut yang dikompres
menjadi hangat. Ini menyebabkan terjadi pelebaran pembuluh darah di bagian yang
mengalami nyeri serta meningkatnya aliran darah pada daerah tersebut. Rasa hangat
di bagian perut dapat meningkatnya relaksasi psikologis dan rasa nyaman, sehingga
dengan adanya rasa nyaman dapat menurunkan respon terhadap nyeri yang semula
Hasil penelitian ini didukung oleh teori Lowdermilk, dkk (2013) dimana
hangat yaitu memberikan rasa aman pada pasien dengan menggunakan cairan atau
alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Hal ini
6
berakibat terjadi pemindahan panas ke perut sehinga perut yang dikompres menjadi
hangat, terjadi pelebaran pembuluh darah di bagian yang mengalami nyeri serta
meningkatnya aliran darah pada daerah tersebut sehingga nyeri dismenorea yang
dengan perlakuan kompres hangat secara signifikan. Melihat hasil penelitian ini
maka kompres hangat dapat digunakan dalam meringankan nyeri dismenore yang