BAB 1
LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa yang
reproduksi, dimana salah satu ciri dari tanda pubertas seorang perempuan yaitu
dan 9,36% Disminore sekunder (Silviani, 2019). Di Jawa Timur kasus Disminore
pada remaja terutama yang berusia 10 - 20 tahun sebesar 56,59% (BPS Provinsi
Jawa Timur dalam Alfina Aisatus Saadah dkk, 2017). Tindakan yang di ambil
oleh remaja untuk mengurangi Disminore meliputi 51,2% terapi obat, 24,7%
melalui tindakan relaksasi dan 24% melalui upaya pengallihan nyeri (Kemenkes
RI, 2016). Berdasarkan studi pendahuluan data yang didapat dari UKS bulan
obat analgesik, 22,2% siswa tidak dilakukan tindakan apapun, 18,6% siswa hanya
disarankan untuk tidur di UKS, dan 14,8% siswa hanya di oleskan minyak kayu
1
2
Dampak dari Disminore sebagian besar remaja tidak mampu beraktivitas 1-3
hari setiap bulan karena nyeri hebat daan 25% siswa tidak masuk sekolah (Reeder,
2011). Dari hasil penelitian Eka, 2018, sebesar 52% pelajar di Yogyakata selain
keluhan nyeri hebat keluhan mual, muntah dan diare yang di alami saat Disminore
selama menstruasi. Masih banyak wanita yang menganggap nyeri haid sebagai hal
yang biasa, mereka beranggapan 1-2 hari nyeri yang dirasakan akan menghilang
dengan sendirinya, padahal nyeri haid dapat merupakan gejala suatu penyakit
(Sarwono, 2014).
dan kerusakan ginjal yang berat jika digunakan dalam dosis tinggi (Yulianto,
teknik relaksasi juga dapat menggunakan teknik kompres hangat. Rasa hangat
minimal.
durasi dan intensitas nyeri Disminore primer pada remaja putri di Kecamatan
Disminore sering dialami atau terjadi pada remaja saat menstruasi dengan
menjadi dua yaitu Disminore primer dan sekunder. Menurut jurnal penelitian Ani
penelitian ini hanya meneliti Disminore primer dengan derajat I dengan tingkat
nyeri ringan, sedang dan berat. Responden yang diteliti adalah remaja akh ir usia
penurunan durasi dan intensitas nyeri Disminore primer pada remaja putri?”
4
1.4. Tujuan
terhadap penurunan durasi dan intensitas nyeri Disminore primer pada remaja
putri.
meliputi usia menarche, status gizi, dan aktivitas olahraga yang dilakukan.
penurunan durasi dan intensitas nyeri disminore primer pada remaja putri
chocoa.
non farmakologi.
nonfarmakologis.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan dalam upaya
dan murah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat,
2013). Pendapat ini sejalan dengan penelitian Price & Wilson (2015), bahwa
kompres hangat merupakan metode yang efektif untuk mengurangi nyeri atau
kejang otot. Dalam mengurangi kejang otot menurut Yulita (2015), kompres
hangat pada daerah tertentu dapat menggunakan cairan atau alat yang
pemberian kompres hangat dapat menggunakan kain atau handuk yang telah
dibasahi dengan air hangat dan ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
salah satu metode yang sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman
9
dengan mengurangi nyeri atau kejang otot menggunakan air hangat yang
ditempatkan pada wadah khusus atau kain atau handuk yang ditempelkan pada
pengobatan karena memiliki efek dan manfaat yang besar. Adapun manfaat efek
1. Efek fisik dari suhu panas dapat menyebabkan zat cair, padat, dan gas
mengalami pemuaian ke segala arah. Rasa hangat pada bagian tubuh yang
2. Efek kimia menurut Van Hoff (dalam Uliyah & Hidayat, 2013) menyatakan
seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan
intensitas nyeri.
kapiler. Respon dari panas inilah yang digunakan untuk keperluan terapi pada
berbagai kondisi dan keadaan yang terjadi dalam tubuh. Panas menyebabkan
10
dari 20 menit akan mengakibatkan kongesti jaringan dan klien akan berisiko
mengalami luka bakar karena pembuluh darah yang berkontriksi tidak mampu
Energi panas yang hilang atau masuk kedalam tubuh melalui kulit dengan
empat cara yaitu: secara konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Prinsip kerja
yaitu secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari buli-buli panas
ketegangan otot sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita Disminore primer,
karena pada wanita yang Disminore ini mengalami kontraksi uterus dan kontraksi
dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan
otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atau hilang. Menurut
suhu yang digunakan untuk kompres panas menurut Ratna, (2014) yaitu:
11
Bentuk dan
Deskripsi Suhu Indikasi
Kegunaan
Hangat 27- 37 °C Mandi spons alkohol Pasien dengan tiroidektomi (prasi
kaku pengangkatan kelenjar tiroid)
Hangat 37- 40 °C Mandi dengan air Klien yang kedinginan suhu tubuh yang
hangat rendah, klien yang mengalami
peradangan seperti radang persendian
Panas 40- 46 °C Berendam dalam air Pada pasien yang mempunyai diabetes,
panas, irigasi, obesitas dan untuk pengobatan nyeri
kompres panas tanpa luka
Sangat Diatas 46 °C Kantong air untuk Untuk pengobatan nyeri tanpa luka dan
Panas orang dewasa merelaksasikan otot – otot yang tegang
Sumber: Ratna, 2014
1. Perlengkapan
2) Peralatan
1) Kompor
2) Gas LPG
4) Termometer air
2. Persiapan
kemudian matikan kompor dan diamkan air dengan membuka tutup panci
selama 8 menit.
12
2) Setelah 8 menit dan suhu air mencapai kisaran 40 – 46 oC lalu masukan air
ke dalam botol. Isi botol sekitar dua per tiga bagian dengan air tersebut
3) Periksa tutup botol dengan cara membalikkan botol dan periksa adanya
kebocoran, lalu keringkan botol jika terkena guyuran air panas atau basah.
3. Pelaksanaan
1) Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut
4) Posisikan terlebih dahulu tubuh anda semifowler atau setengah duduk dan
1 2
3 4
1 2
3 4
6) Setelah 3 menit pindahkan kompres botol air hangat pada bagian perut
depan (area 1 dan 3) selama 3 menit kemudian putar ke arah area 2 dan 4.
1 2
3 4
1 2
3 4
Gambar 2.6 Pembagian belakang: tulang belakang area atas dan bawah
Atas Atas
Bawah Bawah
8) Pengompresan dapat diulangi pada setiap bagian dan jika suhu air sudah
Dark chocoa diperoleh dari hasil hasil pegolahan tanaman kakao. Kakao
Amaria, Tresiawati, Sakiroh & Chan (2014) tanama kokoa ini sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Malvales
Suku : Sterculiaceae
Marga : Theobroma
Jenis : Theobroma cacao L.
beragam, yaitu 0-50 butir per buah. Jika dipotong melintang, tampak bahwa biji
disusun oleh dua kotiledon yang saling melipat dan bagian pangkalnya menempel
di poros lembaga (embryo axis). Warna kotiledon putih untuk tipe criollo dan
ungu untuk tipe forastero. Biji dibungkus oleh daging buah (pulpa) yang berwarna
perkecambahan. Di sebelah dalam daging buah terdapat kulit biji (testa) yang
16
membungkus dua kotiledon dan poros embrio. Biji kakao tidak memiliki masa
terlambat dipanen karena daging buahnya telah kering (Pusat Penelitian Kopi dan
setengah jadi (pasta, lemak, dan bubuk coklat) terdiri atas empat bagian pokok,
satu produk jadi yang memiliki potensi pasar yang besar adalah bubuk cokelat.
Bubuk cokelat dihasilkan dari bungkil yang merupakan residu pengempaan pasta
Tabel 2.3 Komposisi Zat Gizi Makanan Per 100 gram BOD Coklat Manis
Batang
Air 3,9
Energi 527 kkal
Protein 2g
Lemak 29,8 g
KH 62,7 g
Abu 4,1 g
Kalsium 63 mg
Fosfor 287 mg
Besi 2,8 mg
Karoten total 30 mg
Tamin 0,03 mg
Sumber: Kandungan Gizi Pangan Indonesia, 2017
Coklat merupakan kategori makanan yang mudah dicerna oleh tubuh dan
mengandung banyak vitamin seperti vitamin A1, B1, B2, C, D, dan E serta
beberapa mineral seperti fosfor, magnesium, zat besi, zinc, dan juga tembaga
antioksidan dan flayonoid yang sangat berguna untuk mencegah masuknya radikal
sehingga bisa digunakan sebagai obat anti depresi (Spillane, 1995 dalam Batubara
dkk, 2016).
dan dapat memberikan rasa rileks yang dapat mengendalikan suasana hati yang
18
murung (Ghodsi & Asltoghiri, 2014 dalam Fauziah dkk, 2019). Selain itu
kekejangan otot dan dinding pembuluh darah, oleh sebab itu magnesium berfungsi
untuk meringankan dismenore atau rasa nyeri saat haid (Suzanne C.Smeltzer,
Warm dark cochoa adalah sejenis minuman hasil dari pengolahan dark
choco yang mana olahan tersebut diubah menjadi bubuk coklat menjadi minuman
warm dark cochoa. Coklat merupakan produk pangan olahan yang bahan terdiri
campuran kombinasi dari pasta coklat (chocolate liquor), gula, lemak kakao dan
beberapa jenis bahan tambahan cita rasa (Arfailasufandi & Andiarna, 2018).
Minuman coklat merupakan produk pangan olahan yang bahan terdiri campuran
kombinasi dari pasta coklat, gula, lemak kakao dan beberapa jenis bahan
endorphin.
aktif pemicu kanker. Wangi butiran coklat yang dihirup memberikan aroma
yang sangat menenangkan sehingga stress menjadi hilang. Khasiat ini sama
seperti saat kita menyantap sepotong coklat. Cochoa juga dikenal kaya zat
theobromine yang dapat meningkatkan emosi dan energi. Zat ini dapat
stress.
3. Anti inflamasi yang terkandung dalam ekstrak virgin cochoa berfungsi sebagai
Menurut penelitian Maylan Adytia, (2020) salah satu cara pembuatan warm
1. Perlengkapan
a. Bahan
1) Air mineral
b. Peralatan
1) Dispenser
2) Gelas
3) Sendok
4) Parutan coklat
2. Persiapan
a. Nyalakan dispenser dan hidupkan mode air panas dan tunggu sampai air
20
mendidih
b. Setelah itu masukan air mendidih tersebut dengan suhu 70o C ke dalam
gelas sebanyak dua per tiga dari batas gelas dan masukan air dingin satu
selagi hangat.
3. Pelaksanaan
a. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut
2.5.1 Pengertian
Disminorea berasal dari bahasa Yunani yaitu “dys” yang berarti sulit atau
menyakitkan atau tidak normal. “Meno” berarti bulan dan “rrhea” yang berarti
aliran. Disminorea adalah rasa sakit atau nyeri pada bagian bawah perut yang
adalah nyeri saat haid biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah.
21
Keluhan Disminore dapat bervariasi mulai ringan sampai berat. Nyeri Disminorea
merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan
oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual.
Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik atau mental, sedangkan
kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seorang individu
1. Disminorea primer
Disminorea primer memiliki ciri khas yaitu rasa nyeri timbul sejak 1-2 hari
2. Disminorea sekunder
Disminore sekunder biasanya baru muncul, jika ada penyakit atau kelainan
organ reproduksi yang menetap seperti infeksi rahim, kista, polip, atau tumor,
membran sel. Asam arakidonat dan asam lemak omega-7 lainnya kemudian akan
pada miometrium sehingga terjadi iskemia dan nyeri menstruasi. Selain PGF2-alfa
Peningkatan level PGF2-alfa dan PGE-2 jelas akan meningkatkan rasa nyeri pada
sensitivitas serabut saraf nyeri uterus. Peningkatan leukotrien tidak hanya pada
remaja putri tetapi juga ditemukan pada wanita dewasa. Peranan prostaglandin
dan leukotrien ini memang belum dapat dijelaskan secara detail dan memang
iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri
2017) yaitu:
1. Derajat I nyeri perut bagian bawah yang dialami saat menstruasi dan
berlangsung hanya beberapa saat, nyeri masih dapat ditahan dan penderita
2. Derajat II rasa nyeri yang timbul pada perut bagian bawah saat menstruasi
Penderita akan merasa baikan jika sudah meminum obat dan bisa kembali
melakukan pekerjaannya.
3. Derajat III penderita mengalami rasa nyeri saat menstruasi pada bagian
bawah perut yang luar biasa, tidak kuat untuk beraktivitas hingga
1. Usia menarche
menstruasi yang pertama kali. Pada remaja putri menarche yang lebih awal
dari usia normal menjadi salah satu faktor terjadinya Disminorea primer.
masih terjadi penyempitan pada leher rahim, maka akan timbul rasa sakit saat
2. Status gizi
3. Aktivitas olahraga
membiasakan diri olahraga ringan dan aktivitas fisik secara teratur pada
saat sebelum dan selama haid dapat membuat aliran darah pada otot sekitar
rahim menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang
4. Stress
nyeri saat menstruasi. Selain itu hormon adrenalin juga meningkat dan
menyebabkan otot tubuh menjadi tegang termasuk otot rahim dan menjadikan
intensitas nyeri yang berbeda, range dari “no pain” sampai “nyeri hebat”
(extreme pain). VRS dinilai dengan memberikan angka pada setiap kata sifat
2014).
ujungnya ditandai dengan level intensitas nyeri (ujung kiri diberi tanda “no
26
pain” dan ujung kanan diberi tanda “bad pain”). VAS merupakan suatu garis
lurus yang mewakili intensitas nyeri yang terus-menerus dan memiliki alat
Suatu alat ukur yang meminta pasien untuk menilai rasa nyerinya sesuai
dengan level intensitas nyerinya pada skala numeral dari 0-10. Angka 0
berarti “no pain”dan 10 berarti “severe pain”. NRS lebih digunakan untuk
tidak nyeri, angka 1-3 menunjukkan nyeri yang ringan, angka 4-6 termasuk
(Tamsuri, A, 2012).
Skala ini dikembangkan oleh Judith E. Beyer pada tahun 1983 untuk
mengukur skala nyeri pada anak yang terdiri dari dua skala nyeri yang
terpisah yaitu sebuah skala dengan nilai 0-10 pada sisi sebelah kiri untuk
27
anak-anak yang lebih besar dan fotografik dengan enam gambar pada sisi
kanan untuk anak yang lebih kecil. Gambar wajah yang tersedia dengan
A, 2012).
rentang skala dari 0 sampai 10 (skala 11). Dalam skala nyeri ini, kita bisa
mengetahui tingkat rasa sakit yang kita hadapi dengan melihat tabel kondisi
Kategori penilaian pada comparative pain scale dapat dilihat pada tabel
berikut :
28
Tabel 2.5
Penilaian nyeri dengan Comparative Pain Scale
tahun 1983 ini terdiri atas enam wajah dengan profil kartun yang
wajah kurang bahagia, wajah sangat sedih, sampai wajah sangat ketakutan
yang berarti skala nyeri yang dirasakan sangat nyeri (Tamsuri, A, 2012).
30
2.5.7 Penatalaksanaan
1. Stimulasi kutaneus
saraf, dapat juga dilakukan untuk menurunkan nyeri. Respon fisiologis yang
ditimbulkan dari teknik ini adalah vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah
kebagian tubuh yang sakit dan mampu menurunkan viskositas yang dapat
Olahraga cukup dan teratur seperti jogging, lari dan senam serta
menyediakan waktu yang cukup untuk beristirahat atau tidur. Olahraga yang
cukup dan teratur dapat meningkatkan kadar hormone endorfin yang berperan
sebagai natural pain killer. Selain itu, kandungan kafein dalam kopi dan teh
kunir asam dapat mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan oleh dismenore.
Jamu kunir asam mengandung simplisia yang berkhasiat sebagai anti nyeri,
anti radang, anti kejang otot. Simplisia dapat diperoleh pada bumbu dapur
3. Teknik relaksasi
memerlukan banyak oksigen, energi, dan denyut jantung lebih lambat. Teknik
akan merangsang kerja sel neurokimia otak. Oleh karena itu, bau yang
yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan meghasilkan perasaan
prostaglandin yang memasuki aliran darah tidak dapat dicegah. Oleh karena
itu, efektivitas obat akan maksimal bila diberikan 1-2 hari menjelang haid dan
5. Penggunaan hormonal
dilakukan dan memberikan landasan yang kuat terhadap judul yang dipilih
Cara Mengurangi
Disminorea
1. Terapi Farmakologi
a. Pemberian
penghambat sintesis
prostaglandin
1. Usia Remaja
Intensitas
10 - 12 Tahun b. Penggunaan
nyeri
13 – berkurang
15 Tahun hormonal
2. Terapi
16 – (skala
18 Tahun
nyeri
Nonfarmakologi
ringan sampai
Dengan Dosminore
tidak nyeri) a. Kombinasi Warm
promer derajat I Compres with Warm
2. Durasi nyeri
dark Chocoa
lebih pendek
b. Olahraga
Faktor yang c. Massage
Mempengaruhi d. Teknik Relaksasi
disminorea
1. Usia menarche
2. Status gizi
3. Aktifitas olahraga
4. Stres
Keterangan:
= Diteliti
= = Tidak Diteliti
Gambar diatas menjelaskan tentang usia remaja dibagi menjadi tiga yaitu
remaja awal usia 10-12 tahun, remaja tengah usia 13-15 tahun dan remaja akhir
usia 16-18 tahun. Pada remaja sering terjadi disminore. Faktor yang
dan sekunder. Dalam penelitian ini hanya meneliti dismenore primer dengan
derajat I dengan tingkat nyeri ringan, sedang dan berat. Upaya penanganan
Disminore secara non farmakologi meliputi Warm Compress with Warm Dark
2.7 Hipotesis
(Arikunto, S, 2016) Dalam proposal penelitian ini hipotesis yang disusun yaitu:
METODE PENELITIAN
warm dark chocoa terhadap penurunan durasi dan intensitas nyeri disminore.
34
35
Kerangka kerja adalah penyajian alur penelitian terutama variabel yang akan
Sampel sebagian remaja putri yang mengalami disminore primer sejumlah 60 orang
dengan teknik purposive sampling
Hasil penelitian:
Pembahasan dan simpulan
Pengumpulan Data
Kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pre test
Dilakukan intervensi: kombinasi warm compress with warm dark chocoa pada
kelompok intervensi
Pengumpulan Data
Kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan post tes
Pengolahan Data
Editing, Coding, Processing, Cleaning
Analisa Data dengan uji T Test atau Wilcoxon Sign Rank Test
Publikasi
1. Lokasi penelitian
kelompok kontrol.
2. Waktu penelitian
3.5 Populasi
Lameshow:
2
n= Z .N .p. q
d2 (N - 1) + Z2 .p .q
Keterangan:
n = Besar sampel minimal
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi normal untuk 1,96 dengan CI 95%
d = Derajat ketetapan absolut yang dikehendaki (0,1)
p = Proporsi target populasi adalah 0,5
q = proporsi tanpa atribut 1-p =0,5
= 3,84 x 78 x 0,25
(0,01 x 77) + 1,96 x 0,25
= 74,88
0,77 + 0,49
= 74,88
1,26
= 59,4
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas maka besar
sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa remaja putri yang mengalami
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
pada penelitian ini adalah random (probability) yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami Disminore primer derajat I dan
sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi.
1. Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
3) Remaja yang memiliki riwayat alergi terhadap suhu panas dan dark
cochoa.
endometrium.
Dalam proposal penelitian ini terdapat 2 variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
Variabel
No Definisi Operasional Indikator Skala Kriteria
Penelitian
1 Variabel Pengompresan menggunakan - - 1. Dilakukan
independen botol yang berisi air hangat 2. Tidak
Warm bersuhu 40-46 0C. Area warm dilakukan
Compress compress didaerah
with Warm suprapubik (perut bagian
Dark bawah) dan daerah punggung
Chocoa bawah bagian lumbal ke 1
dan 5. Warm compress
diberikan selama 30 menit
dilakukan sebanyak 2 kali
pemberian dengan pemberian
pertama selama 15 menit dan
pemberian ke 2 selama 15
menit dikombinasi dengan
pemberian minuman hangat
(warm dark chocoa) dengan
cara masukan air dispenser yg
bersuhu 70O C ke dalam gelas
sebanyak dua per tiga
kemudian dicampur air dingin
sebanyak sepertiga, kemudian
masukan serutan dark chocoa
(75gram) kedalam gelas dan
diaduk. diberikan sebanyak 1
kali saat Disminore..
2 Variabel Durasi nyeri: Selisih waktu Lembar Rasio Hilangnya rasa
Dependent pengurangan rasa nyeri observasi nyeri dalam
Penurunan Disminore dihitung saat hitungan menit
intensitas mulai rasa nyeri haid di hari
dan durasi pertama atau kedua
nyeri menstruasi sampai rasa nyeri
Disminore tersebut menghilang, dihitung
dalam hitungan menit
Variabel
No Definisi Operasional Indikator Skala Kriteria
Penelitian
pada hari pertama atau kedua Pain Scale
mestruasi dengan penilaian
skala nyri Comparative Pain
Scale.
lembar observasi yang diisi oleh responden dengan kriteria yang sudah ditentukan
3) Setelah perizinan sudah disetujui oleh pihak Dinas pendidikan dan Kepala
data. Instrumen ini disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang
ini untuk warm compress menggunakan termometer suhu air, botol dengan tutup
sebanyak 2 buah, kompor, panci, kain tipis dan untuk warm dark chocoa
merupakan salah satu langkah yang penting. Hal ini disebabkan karena data
penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik,
1) Editing
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Pada tahap ini peneliti
2) Coding
Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
melakukan analisa data, semua variabel diberikan kode dengan kata lain
coding adalah kegiatan merubah bentuk data yang lebih ringkas dengan
Intensitas nyeri :
Tidak nyeri :0
Ringan :1
Sedang :2
Berat :3
3) Processing
orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak dilakukan dengan
benar makan akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data saja.
4) Cleaning
kembali data yang sudah entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kemudian
(data cleaning).
1) Analisis univariat
paritas
2) Analisis bivariate
1. Pada tahap ini diteliti efektifitas antara dua variabel yang meliputi
dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau
menggunakan uji Wilcoxon signed rank test. Wilcoxon Sign Rank Test.
normal. Rumus uji Wilcoxon Signed Rank Test yang digunakan dalam
statistic, ranking pretest dan posttest, serta hasil uji Wilcoxon Signed
Rank Test yang akan mehasilkan uji hipotesis apakah H1 atau Ho yang
Hasil uji menggunakan level signifikansi 0,05. Hasil ini diuji signifikan
sebagai berikut :
remaja.
bertentangan dengan etika. Tujuan penelitina harus etis, dalam arti responden
harus dilindungi (Nursalam, 2012). Berikut adalah hal-hal yang menjadi prinsip
etik merupakan keterangan tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian
untuk riset yang melibatkan mahluk hidup yang menyatakan bahwa suatu
2. Perizinan
5. Kerahasiaan (confidentiality)
Alfiana Aisatus Saadah, dkk. 2017. Asam Jawa (Tamarindus Indica L) Dan
Intensitas Nyeri Disminore Primer Pada Remaja Putri. Jurnal Keperawatan
Terapan Vol 3, No 2.2017.
https://poltekkes-malang.ac.id
Amrina Rosyada Amalia, Yulia Susanti, dan Dwi Haryanti. 2020. Efektivitas
kompres air hangat dan air dingin terhadap intensitas nyeri pada remaja
putri dengan Disminore. Jurnal Kebidanan Malakbi, vol 1, no 1.
https://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/b/article/view/207
Arfaila, S., dan Andiarna, F. 2018. Pengaruh pemberian coklat hitam terhadap
penurunan nyeri haid pada dismenore primer. Journal of Healt Science and
Prevention, vol.2, no 1
http://repository.stikes-bhm.ac.id/800/1.pdf
Cholisah Suralaga, Septi Siti Nur JH, dan Bunga Tiara Carolin. The Effect of Dark
Chocolate on Dysminorhea in Teenage Girls at Pondok Pesantren
Assubkiyah Bandung, Journal of Caring Sciences: 7 (1), 21-26
https://licensing-centre.poweredbypaf.com/files/31750348391.pdf
48
49
Handayani, Eka Yuli, dan Anwar Syahadat. 2018. Pencegahan Nyeri Haid
Melalui Terapi Non-Farmakologis Pada Remaja Putri SMA N I Tambusai.
Journal Of Midwifery Science: Vol 2 No 1.
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jomis/article/view/425
Hillegas, 2014. Tingkat Nyeri dan Prostaglandin-e2 Pada Ibu Inpartu Kala I
Dengan Tindakan Counter-Pressure (Pain Level And Prostaglandin-e2
Using Counter-Pressure During 1st Stage of Labor). Vol 3. No 2
https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/download/325
Kozier B., dan Gleniora Erb. 2012. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis.
Jakarta: EGC.
Millestone, dkk. 2019. Coklat Sebagai Penurun Nyeri Dismenore Prime Pada
Siswi Smk Farmasi Di Bandar Lampung. Wellnesss And Healthy Magazine
Volume 1, Nomor 2: 209-204.
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/v1i226
Mulato, dkk. 2015. Pengaruh Fermentasi Biji Kakao Terhadap Olahan Coklat Di
Kalimantan Barat. Siantan Pontianak.
https://media.neliti.com/media/publications/54190-ID-none
Reeder, S.J., Leonide, L., dan Griffin, D.K. 2011. Keperawatan Maternitas
Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga Volume 2. Jakarta : EGC.
Rizky Amelia, dan Sandy Isna Maharani. 2017. The Effect of Dark Chocolate and
Ginger On Pain reduction in Adolascent Dysminorhea. Jurnal Kebidanan
Vol 6, No 12.
https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/article
Sari, dan Nurdin. 2015. Pengaruh Stres Terhadap Disminore Primer Pada
Mahasiswa Kebidanan Di Jakarta. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan,
Vol. 1, Nomor 2.
https://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/index.php/jitek/article/download
Lampiran 2
Perihal: Permohonan Mengambil Data Penelitian Kesehatan
Kepada Yth.
Kepala Puskesmas UPTD GorangGareng Taji
Kab. Magetan
Di Tempat
Lampiran 3
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
(Inform Consent)
Nama : ………………………………….
Usia : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
manfaat dan tujuan penelitian ini yang berjudul “Warm Compress with Warm
pada remaja putri”. Maka dengan ini saya menyatakan bersedia berpartisipasi
dalam bentuk apapun, saya berhak membatalkan persetujuan ini (Bersedia atau
Tidak Bersedia).
Magetan, .............................
……………………………
56
Lampiran 4
Lampiran 5
LEMBAR
PENILAIAN INTENSITAS DAN DURASI NYERI MENSTRUASI
(DISMINORE)
Data Umum
Nama Responden :
Umur :
Usia Menstruasi pertama :
Status gizi
BB : kg TB : cm IMT :
Aktivitas olah raga yang dilakukan :
PETUNJUK PENGISIAN:
Pilihlah skala nyeri sebelum diberikan terapi dan sesudah diberikan terapi
sesuai yang saudara rasakan dengan melihat kriteria nyeri di bawah ini dan
tuliskan pada kolom yg tersedia.
6 Kuat, nyeri yang dalam dan menusuk begitu kuat sehingga mempengaruhi sebagian
indra Anda, menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu
7 Sama seperti skala 6, kecuali bahwa rasa sakit benar-benar mendominasi indra Anda dan
menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik
8 Nyeri yang kuat sehingga seseorang tidak dapat berpikir jernih, dan sering
mengalami perubahan kepribadian saat sakitnya kambuh dan berlangsung lama
9 Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa mentolerirnya, sampai-sampai
mengusahakan segala cara untuk menghilangkan rasa sakitnya, tanpa peduli apapun efek
samping atau risikonya
10 Nyeri begitu kuat hingga tak sadarkan diri. Kebanyakan orang tidak pernah mengalami
skala rasa sakit ini, karena sudah telanjur pingsan, seperti saat
mengalami kecelakaan parah, tangan hancur, dan kehilangan kesadaran sebagai akibat
dari rasa sakit yang luar biasa parah.
58
Sebelum
Setelah
PETUNJUK PENGISIAN:
Isilah Kotak A dengan waktu mulai nyeri
Isilah Kotak B dengan waktu nyeri menghilang
A B
Pretest
A B
Postest
59
Lampiran 6
Jadwal Penelitian
Waktu Penelitian
No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyusunan
Proposal
2 Uji Proposal
3 Pengumpulan
Data
4 Penyusunan
Laporan
5 Uji Skripsi