Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH PEMBERIAN JUS WORTEL TERHADAP PENURUNAN

DERAJAT NYERI DISMENORE PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN


DI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
Ermiatun, Anjarwati
Program studi Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
E-mail: Ermi_asysyifa@yahoo.co.id

INTISARI
Dismenorrea merupakan nyeri saat menstrusi yang penyebabnya
diantaranya karena ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah,
prostaglandin dan faktor stress/psikologi. Sekitar 60-85% disminorrea terjadi
pada usia remaja yang mengakibatkan banyaknya absensi pada sekolah maupun
kantor sehingga menurunkan produkstivitas. Salah satu cara untuk mengurangi
nyeri tanpa obat-obatan yang digunakan adalah dengan menggunakan jus wortel
Hal ini menjadi pilihan karena sederhana, mudah dilakukan dan bahan mudah
didapatkan.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pemberian jus wortel
terhadap penurunan derajat nyeri dismenorrea pada mahasiswa DIII Kebidanan
Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta 2011.
Jenis penelitian ini Quasi Experiment dengan menggunakan rancangan
penelitian The One Group Pre Test-Post Test Design. Populasi dalam penelitian
ini adalah Mahasiswa DIII Kebidanan Semester III di Stikes ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yang
diperoleh sampel sebanyak 10 orang. Pengumpulan data untuk mengetahui
keluhan dismenorrea menggunakan wawancara dan alat ukur kuesioner dengan
skala intensitas dismenorrea yaitu skala numerik.
Hasil uji statistik nonparametris dengan uji Wilcoxon Match Pairet Test
yang diperoleh rata-rata rank 5,50 dengan nilai Z sebesar -2.825 dan Asymp.Sig.
(2 Tailed) 0,005.
Kesimpulannya bahwa semua responden mengalami penurunan derajat
nyeri dismenorrea sehingga, jus wortel dapat menurunkan 5,50 % derajat nyeri
dismenorrea. Saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan
penelitian ini dengan waktu yang lebih lama, dan dengan jumlah sampel yang
lebih banyak, sehingga diharapkan dapat mendapatkan hasil yang lebih signifikan.

Kata Kunci : pengaruh jus wortel, penurunan derajat nyeri dismenorrea.


PENDAHULUAN perempuan yang sedang haid
Masa remaja merupakan mengalami dismenorrea. 10%
suatu proses tumbuh kembang yang mempunyai gejala yang hebat
berkesinambungan, yang merupakan sehingga memerlukan istirahat di
masa peralihan dari kanak-kanak ke tempat tidur. Perempuan dengan
dewasa muda Depkes RI (2005). dismenorrea mempunyai lebih
Remaja merupakan masa reproduksi banyak hari libur kerja dan prestasi
dan menstruasi aktif tetapi seringkali kurang baik di sekolah dari pada
terjadi keluhan saat periode tersebut perempuan yang tidak mengalami
yaitu dengan datangnya dismenorrea. dismenorrea (Hacker dan Moore,
Pengertian dismenorrea adalah 2001).
gangguan fisik yang sangat menonjol Dismenorrea primer terjadi
pada perempuan yang mengalami saat 2–3 tahun setelah menarche dan
perdarahan haid. Manifestasi utama mencapai maksimalnya pada usia
pada dismenorrea adalah nyeri kram 15–25 tahun. Dismenorrea primer
(tegang) daerah perut mulai terjadi tersebut di alami oleh 60–75 %
pada 24 jam sebelum terjadinya perempuan muda. Dari tiga perempat
pendarahan haid dan dapat bertahan jumlah tersebut mengalami
selama 24–36 jam meskipun dismenorrea dengan intensitas
beratnya hanya berlangsung selama ringan/ sedang, sedangkan
24 jam pertama saat terjadinya seperempat lainnya mengalami,
pendarahan haid (Hendrik, 2006). dismenorrea dengan tingkat berat
Angka kejadian dismenorrea dan terkadang menyebabkan tidak
di Indonesia cukup tinggi, namun berdaya dalam menahan nyerinya
yang datang berobat ke dokter tersebut (Hendrik, 2006).
sangatlah sedikit yaitu 1-2 % saja. Selama ini remaja usia
Perempuan yang mengalami sekolah maupun mahasiswa
dismenorrea dari derajat ringan mengatasi masalah dismenorrea
sampai berat (74,1%) sedangkan dengan mengkonsumsi obat- obatan
25,9 % tidak mengalami herbal seperti minum kunir asem,
dismenorrea. Sedangkan 50% dari maupun obat modern yaitu dengan
mengkonsumsi obat-obat analgetik, Penelitian ini dilakukan di Sekolah
dan juga terkadang dengan Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
menggunakan kompres. Salah satu Yogyakarta pada bulan Desember
cara non obat-obatan yang digunakan 2011.
adalah dengan menggunakan jus
wortel (Hembing, 2007). TUJUAN
Wortel mengandung semua Tujuan penelitian ini untuk
vitamin A, B, C, D, dan E. Dimana menemukan alternatif pengobatan
masing-masing vitamin mempunyai herbal dengan pemberian jus wortel
peran tersendiri dalam memberikan terhadap penurunan derajat nyeri
kemanfaatan bagi tubuh. Sedangkan dismenorrea pada mahasiswa
kandungan vitamin yang penderita dismenorrea DIII
berpengaruh terhadap dismenorreaa Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu
dalam menurunkan nyeri haid adalah Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.
vitamin E pada wortel. Vitamin E Selain itu, juga untuk mengetahui
tersebut bisa melakukan pengeblokan karakteristik mahasiswa DIII
prostaglandin dan mengatasi efek Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah
peningkatan produksi hormon Yogyakarta yang mengalami
prostaglandin. Hormon prostaglandin dismenorrea, diketahuinya tingkat
adalah hormon yang mempengaruhi nyeri penderita dismenorrea sebelum
dismenorrea atau nyeri haid. dan sesudah diberikan intervensi
Prostaglandin yang berperan disini yaitu pemberian jus wortel pada saat
yaitu E2 (PGE2) dan F2a (PGF2a). responden merasakan nyeri
Melihat dampak dari dismenorrea dismenorrea.
tersebut dapat dikatakan bahwa
dismenorrea merupakan salah satu METODE
problema dalam kehidupan remaja Desain penelitian ini
putri, yang memaksa mereka untuk menggunakan Quasi Experiment.
menggunakan berbagai cara untuk Metode yang digunakan dalam
mencegah terjadinya nyeri penelitian ini adalah rancangan The
dismenorrea (Savitri, 2006). One Group Pre Test-Post Test
Design untuk mengetahui pengaruh dengan memberikan jus wortel dua
pemberian jus wortel terhadap kali sehari pada selang waktu 2 jam
penurunan derajat nyeri penderita setelah pemberian yang pertama
dismenorrea. dengan takaran wortel 250g
Penelitian ini terdiri dari 3 dicampur air aqua 200cc, kemudian
variabel, yang pertama yaitu diblender dan diberikan pada saat
pemberian jus wortel yang responden merasakan nyeri
merupakan variabel bebas, yang dismenorreaa. Sedangkan definisi
kedua, penurunan derajat nyeri operasional penurunan derajat nyeri
dismenorrea pada mahasiswa dismenorreaa adalah Respon yang
penderita dismenorrea merupakan diberikan oleh responden yang
variabel terikat dan yang ketiga dan menderita nyeri haid pada saat
merupakan variabel penggangu menstruasi setelah diberikan
adalah status gizi, olahraga, obat- perlakuan berupa pemberian jus
obatan dan stress. Dari variabel wortel yang diukur dengan
pengganggu tersebut, olah raga dan menggunakan skala berupa kuesioner
obat-obatan dikendalikan dengan sebelum dan sesudah pemberian jus
memilih responden yang tidak wortel.
melakukan olah raga dan tidak Populasi dalam penelitian ini
menggunakan obat-obatan adalah Mahasiswa DIII Kebidanan
pengurang rasa sakit dismenorreaa Semester III kelas B di Stikes
selama menjadi responden. ‘Aisyiyah Yogyakarta yaitu 30
Sedangkan untuk variabel orang. Pengambilan sampel
pengganggu seperti stress dan status dilakukan dengan purposive
gizi tidak dikendalikan. sampling yang diperoleh sampel
Definisi operasional sebanyak 10 orang.
pemberian jus wortel dalam Penelitian ini dilakukan
penelitian ini adalah suatu tindakan dalam waktu satu bulan di Stikes
alternative yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah Yogyakarta, dengan
peneliti kepada responden untuk menggunakan alat penelitian seperti
mengurangi rasa nyeri dismenorrea lembar pengisian data responden,
lembar kuesioner skala intensitas Setelah dilakukan intervensi, maka
nyeri, blender, dan jus wortel. dilakukan pengukuran derajat nyeri
Pelaksanaan penelitian ini dismenorrea kembali yaitu dengan
yaitu dengan pemberian jus wortel 2 skala numerik pada kelompok
kali sehari pada saat responden perlakuan setelah 2 jam pemberian
merasakan nyeri dismenorrea, selisih jus wortel yang pertama. Untuk
waktu antara pemberian jus wortel mengetahui apakah terdapat
yang pertama dengan pemberian jus perubahan setelah pemberian jus
wortel yang kedua adalah 4 jam. wortel tersebut yaitu dengan
Misalkan responden merasakan nyeri memberikan lembar kuesioner
pada pukul 13.00 WIB maka, berikutnya. Karena jus wortel akan
responden akan diberikan jus wortel bereaksi setelah 2 jam (Hembing,
pada pukul 13.00 WIB. Kemudian 2 2007)
jam berikutnya dilakukan Metode dalam
pengukuran penurunan tingkat nyeri mengumpulkan data yaitu
pada responden dengan memberikan menggunakan interview, kemudian
kuesioner. Pada pukul 17.00 WIB, memberikan kuesioner pada saat
responden diberikan jus wortel ulang responden belum dilakukan
yang kedua dengan takaran yang intervensi dan pada saat posttest,
sama yaitu 250 g wortel yang yaitu dua jam setelah responden
dicampur dengan air aqua sebanyak minum jus wortel yang selanjutnya
200 cc kemudian di blender. data diolah menggunakan uji statistik
Sebelum melakukan Wilcoxon Match Pairet Test.
intervensi dengan pemberian jus
wortel 250g wortel yang dicampur HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan air aqua sebanyak 200 cc Dari hasil penelitian ini,
untuk sekali minum, maka didapatkan hasil yaitu :
melakukan pengukuran derajat nyeri Tabel 1.1 Pengaruh Pemberian Jus
pada penderita dismenorrea dengan Wortel Terhadap Penurunan Derajat
memberikan kuesioner pada Nyeri Dismenorrea Pada Mahasiswa
kelompok perlakuan terlebih dulu. DIII Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah
Yogyakarta 2011 Untuk menentukan hipotesis
Intensitas diterima atau ditolak maka besar
No Dismenorrea Selisih Asymp.Sig. dibandingkan dengan
Pretest Posttest taraf kesalahan 5% (0,05). Jika
1 4 2 2 Asymp.Sig. lebih besar dari 0,05
2 5 3 2 maka hipotesis ditolak, dan jika
3 4 0 4
4 7 3 4 Asymp.Sig. kurang dari 0,05 maka
5 5 2 3 hipotesis diterima.
6 6 4 2
7 6 3 3 Hasil penelitian ini
8 7 2 5 menunjukkan bahwa Asymp.Sig.
9 6 5 1
10 5 3 2 lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,005.
Sumber : Data Primer, 2011 Dengan demikian dapat disimpulkan
Tabel 1.1 menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh pemberian
bahwa setiap responden mengalami
jus wortel terhadap penurunan
penurunan yang berbeda. Selisih
derajat nyeri dismenorrea pada
penurunan derajat nyeri
mahasiswa DIII Kebidanan Stikes
dismenorreaa maksimal adalah 5 dan
‘Aisyiyah Yogyakarta 2011. Dari 10
minimal yaitu 1.
responden sebagian besar berumur
Untuk membuktikan
19 tahun yaitu sebanyak 5 responden
pengaruh pemberian jus wortel
(50%), 3 orang responden berumur
terhadap penurunan derajat nyeri
20 tahun (30%) dan yang paling
dismenorrea pada mahasiswa DIII
sedikit berumur 21 tahun yaitu
Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah
sebanyak 2 responden (20%).
Yogyakarta, maka dilakukan Uji
Dismenorrea sering dialami
Statistik Wilcoxon Match Paired Test
oleh sebagian besar perempuan. Dari
dengan hasil nilai pretest post test
data yang didapat, dismenorrea ini
didapatkan nilai negative rank 5.50,
mengganggu setidaknya 50%
disebabkan karena dari 10 responden
perempuan pada usia reproduksi dan
semuanya mengalami penurunan.
60-80% pada usia remaja, yang
Didapatkan pula nilai Z sebesar -
mengakibatkan banyaknya absensi
2.825 dan Asymp. Sig. (2-tailed)
ketika sekolah bahkan menurunkan
0,005.
prestasi belajar. Gejala dismenorrea Tahun 2011, menunjukkan bahwa
yang dialami oleh sebagian besar dari 10 responden yang paling
usia remaja ini, biasanya menjadi banyak mengalami mestruasi selama
lebih parah setelah 5-8 tahun setelah 7 hari yaitu ada 7 responden (70%),
mestruasi pertama. Seringkali yang mengalami mestruasi selama 6
dismenorreaa hilang dan jarang hari yaitu ada 2 responden (20%) dan
terjadi setelah melahirkan (Aulia, paling sedikit selama 1 hari yaitu 1
2009). responden (10%). Dari hasil
Kemudian, dari 10 responden penelitian ini menunjukkan bahwa
tersebut sebagian besar responden lamanya menstruasi yang dialami
mempunyai siklus menstruasi tidak responden paling cepat adalah 5 hari
teratur yaitu sebanyak 6 responden dan paling lama adalah 7 hari.
(60%), dan 4 responden (40%) yang Menstruasi yang lama, terkadang
lain memiliki siklus menstruasi membuat orang merasakan tidak
teratur. Hasil penelitian tersebut nyaman karena kemungkinan ada
menunjukkan bahwa responden yang sesuatu yang tidak wajar dalam
mengalami dismenorreaa, lebih rahimnya, semacam penyakit
banyak mempunyai siklus menstruasi sehingga memerlukan perawatan dan
yang tidak teratur. Siklus haid yang penanganan yang serius.
tidak teratur dapat membuat Setiap perempuan
responden cemas terhadap aktivitas mempunyai lama waktu menstruasi
yang akan dilakukannya, disebabkan yang berbeda-beda. Perempuan
karena ia tidak mengetahui kapan normal, mengalami menstruasi
menstruasi itu akan muncul lagi. antara 2-10 hari. Akan tetapi ada
Remaja yang menstruasinya tidak juga yang mengatakan bahwa
lancar, akan cenderung mengalami menstruasi yang lebih dari 15 hari
dismenorrea karena dipengaruhi oleh masih dikatakan normal, karena
faktor fisik dan psikis salah satunya terdapat hormon yang tidak
adalah stress (Prawirohardjo, 2005). seimbang didalam tubuh tersebut.
Berdasarkan lama menstruasi Yang perlu diketahui oleh setiap
di Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta perempuan adalah, untuk
menentukan apakah yang menjadi mempengaruhi keseimbangan
kebiasaannya. Sehingga apabila hormon steroid seks ovarium.
waktu menstruasi lebih pendek atau Usia menarche tidak
lebih panjang dari yang biasanya berpengaruh dalam timbulnya
dianggap tidak biasa atau terdapat dismenorrea, sedangkan faktor-faktor
penyakit (Aulia, 2009). yang mempengaruhi timbulnyaa
Berdasarkan usia menarche di dismenorreaa adalah faktor psikis,
Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta Tahun obstruksi canalis cervikalis, faktor
2011, menunjukkan bahwa dari 10 alergi, faktor, neurologist, dan
responden sebagian besar responden prostaglandin.
mengalami menarche pada usia 12 Hasil penelitian ini
dan 13 tahun yaitu sebanyak 3 menunjukkan bahwa sebelum
responden (30%). Sedangkan yang diberikan perlakuan berupa
paling sedikit yaitu pada usia 11 dan pemberian jus wortel, responden
14 tahun yaitu sebayak 2 responden mengalami dismenorrea. Dimana
(20%). Hasil penelitian ini dismenorrea terjadi karena adanya

menunjukkan bahwa usia menarche ketidakseimbangan hormon steroid

sebagian besar responden adalah 12 seks ovarium disamping adanya

dan 13 tahun. Usia menarche tidak faktor psikologis dan sebagainya.


Jika dismenorrea tersebut dibiarkan,
berpengaruh terhadap kejadian
maka akan mengakibatkan responden
dismenorreaa. Tidak ada bukti yang
absen dari aktivitasnya, absen
mengatakan bahwa usia menarche
sekolah ataupun kuliah yang dapat
lebih awal akan mengalami
mengakibatkan turunnya prestasi
dismenorreaa lebih awal, begitupun
belajar. Sehingga diperlukan
juga sebaliknya. Karena kejadian
penanganan untuk mengurangi
dismenorrea lebih banyak
derajat nyeri pada penderita
disebabkan oleh faktor psikologis
dismenorrea tersebut sehingga tidak
dan faktor psikis seperti kecemasan
mengganggu aktivitas responden
yang mengganggu dalam
tersebut.
menghadapi menstruasi maupun
Hasil tersebut sesuai karena
kecemasan lain yang dapat
keluhan dismenorreaa merupakan
keluhan yang terbanyak pada usia upaya untuk mengatasi dismenorreaa
remaja (Aulia, 2009). Remaja yang dengan memberikan jus wortel yang
mempunyai keluhan dismenorrea dapat mengeblok formasi
lebih banyak dikarenakan oleh faktor prostaglandin sehingga dapat
psikis yaitu rasa emotional yang menurunkan derajat dismenorrea.
belum stabil (Prawirodirjo, 2005). Penelitian ini menunjukkan
Setelah diberikan perlakuan berupa bahwa setiap responden mengalami
pemberian jus wortel, maka terdapat penurunan yang berbeda. Selisih
penurunan derajat nyeri pada penurunan derajat nyeri dismenorrea,
dismenorrea. Penurunan ini maksimal 5 dan minimal 0 (rasa
dikarenakan adanya pemberian jus nyeri hilang).
wortel tersebut. Sebab, vitamin E Hasil penelitian ini
pada wortel dapat mengurangi nyeri menunjukkan bahwa kelompok
menstruasi dan membantu mengatasi eksperimen mempunyai Asymp.Sig.
efek peningkatan hormon yang lebih kecil dari 0,05 yaitu
prostaglandin. 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa
Dismenorreaa merupakan adanya pengaruh pemberian jus
salah satu krisis dalam kehidupan wortel terhadap penurunan tingkat
perempuan. Krisis tersebut harus nyeri dismenorrea pada mahasiswa
dilalui oleh setiap perempuan dalam DIII Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah
masa perkembangan dan Yogyakarta. Responden yang
pertumbuhannya menuju mengalami penurunan derajat nyeri
kedewasaan dan harus bisa dismenorrea disebabkan karena
dikendalikan. Karena krisis adanya perlakuan berupa pemberian
merupakan suatu kkejadian genting jus wortel.
yang dapat menimbulkan kecemasan Hal tersebut disebabkan
bagi mereka yang tidak siap untuk karena adanya vitamin E yang
menghadapinya. Seorang perempuan bermanfaat untuk mengurangi nyeri
yang pengetahuannya tinggi, dismenorrea dan membantu
kemungkinan untuk menderita mengatasi efek peningkatan produksi
dismenorrea sanga kecil. Salah satu hormon prostaglandin. Dengan
dari tingkat pengetahuan itu adanya demikian, semakin banyak
mengkonsumsi jus wortel maka dengan cara tidur, sedangkan 5
derajat nyeri dismenorrea yang (50%) mahasiswa yang lain
dialami semakin menurun. mengatasi dismenorrea dengan cara
Wortel merupakan salah satu relaksasi. Dalam kondisi rileks tubuh
sayuran yang paling banyak menghentikan produksi adrenalin
manfaatnya. Wortel mengandung dan semua hormon yang diperlukan
gula, karotin, pektin, aspargin, serat, saat kita stress. Karena hormon seks
lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, estrogen dan progesteron serta
besi, sodium, asam amino, minyak hormon seks adrenalin, diproduksi
esensial dan beta karoten. Wortel dari blok bangunan kimiawi yang
juga banyak mengandung vitamin A, sama. Ketika kita mengurangi stress,
B, C, D, E, dan K (Hembing, 2007). kita juga mengurangi produksi kedua
Salah satu manfaat vitamin E hormon seks tersebut. Jadi, relaksasi
adalah bisa membantu pengeblokkan dan tidur dapat memberikan
formasi prostaglandin dan vitamin E kesempatan tubuh untuk istirahat dan
juga bisa membantu mengatasi efek memproduksi hormon yang penting
peningkatan produksi hormon untuk mendapatkan menstruasi yang
prostaglandin. Hormon prostaglandin bebas dari nyeri ketika menstruasi.
adalah hormon yang menpengaruhi Ini sesuai dengan penelitian yang
dismenorrea. Hormon prostaglandin sudah dilakukan oleh Idris Hadi
yang berperan disini adalah E2 (2009) dengan judul “Perbedaan
(PGE2) dan F2a (PGF2a) (Galya, Nyeri Dismenorrea sebelum dan
2008). sesudah dilakukan teknik relaksasi
Dari hasil penelitian ini, nafas pada mahasiswa S1
menunjukkan mahasiswa DIII Keperawatan UNIMUS”.
kebidanan di STIKes ‘Aisyiyah Dari beberapa penelitian yang
Yogyakarta memiliki cara-cara mendukung tersebut, ada berbagai
tersendiri dalam mengatasi cara untuk mengatasi dismenorrea,
dismenorrea. Dari 10 mahasiswa dan hasilnya positif yaitu
yang dijadikan responden, terdapat 5 berpengaruh serta menurunkan
(50%) mahasiswa yang memiliki derajat nyeri pada dosmenorrea.
usaha mengurangi derajat nyeri Responden yang diambil
untuk penelitian ini adalah responden yang tidak mengikuti
mahasiswa semester IIIB, dari hasil organisasi dikampus dan hanya fokus
identitas responden didapatkan fakta pada belajar. Dari hasil tersebut,
bahwa setiap responden memiliki membuktikan bahwa tingkat
kebiasaaan waktu yang berbeda-beda kesenangan seseorang dalam
dalam merasakan nyeri dismenorrea. berorganisasi juga dapat merilekskan
Didapatkan hasil 60% responden pikiran, sehingga responden yang
mengalami dismenorre di awal hanya terfokus pada belajar, lebih
menstruasi, sedangkan 30 % banyak mengalami dismenorreaa dari
responden mengalami dismenorrea pada responden yang mengikuti
pada akhir menstruasi, dan hanya 10 organisasi dengan senang dan untuk
% yang mengalami dismenorrea bersenang-senang disamping
pada pertengahan menstruasi. mendapatkan ilmu.
Sedangkan untuk puncak nyeri haid Pembahasan yang terakhir
yang dirasakan responden sesuai dari yaitu terkait status gizi, pada bab
hasil data yang didapatkan, terdapat sebelumnya disebutkan bahwa
90% responden yang mengalami variabel pengganggu dari penelitian
puncak nyeri pada awal menstruasi ini salah satunya adalah status gizi.
dan 10% responden mengalami Dimana dalam sebelumnya, variabel
pucak nyeri di pertengahan tersebut tidak dapat dikendalikan
menstruasi. Hal tersebut disebabkan oleh peneliti dikarenakan responden
karena keadaan fisik dan psikologis tidak ada yang mengalami
setiap responden berbeda-beda, malnutrisi. Dari hasil penelitian ini
sehingga kebiasaan responden didapatkan bahwa dari 10 responden
mengalami puncak nyeri pun juga yang diteliti, 100% mempunyai IMT
berbeda-beda. normal.
Dari hasil penelitian,
didapatkan pula keikutsertaan SIMPULAN DAN SARAN
responden dalam organisasi, yaitu Karakteristik mahasiswa DIII
terdapat 3 orang responden yang Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah
mengikuti organisasi secara aktif. Yogyakarta tahun 2011 yang
Sedangkan terdapat 7 orang mengalami dismenorea di
berdasarkan umur, sebagian besar Yogyakarta 2011sebanyak 5,50%.
responden berumu 19 tahun, siklus Saran khususnya untuk
menstruasi sebagian besar tidak mahasiswa DIII Kebidanan STIKES
teratur, lama menstruasi selama 7 Aisyiyah Yogyakarta agar dapat
hari, usia menarche pada usia 12 dan memanfaatkan jus wortel untuk
13 tahun, dan tidak mengikuti menurunkan derajat nyeri saat
organisasi kemahasiswaan di disminorrea sebagai terapi non obat-
kampus. obatan. Metode lain yang
Hasil pre test post test memungkinkan digunakan adalah
menunjukkan bahwa setiap teknik relaksasi sebelum
responden setelah diberikan memutuskan untuk penggunaan obat.
perlakuan berupa pemberian jus Pada intensitas nyeri yang
wortel, mengalami penurunan tingkat mengharuskan berhenti beraktivitas
nyeri dismenorrea. Dari responden seharusnya berkonsultasi dengan
yang mengalami tingkat nyeri pada dokter untuk pemeriksaan dan
angka maksimal skala 7 menjadi pengobatan yang adekuat.
skala 5 dan tingkat nyeri minimal
pada angka skala 4 menjadi skala 0. DAFTAR PUSTAKA
Setelah diberikan perlakuan, terjadi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian.
penurunan dengan selisih penurunan Jakarta : Reneka Cipta.
maksimal 5 dan minimal 1. Aulia. 2009. Kupas Tuntas
Hasil uji statistik Menstruasi. Jakarta : Millestone
nonparametris dengan uji Wilcoxon Galya. Junizar. 2008. Pengobatan
Match Paired Test, didapatkan rata- Dismenorrea Secara Akupuntur.
rata rank yaitu 5,50, dengan nilai Z - KSMF
2.825 dan Asymp.Sig. (2 Tailed) Akupuntur Rumah Sakit Umum
0,005. Sehingga, dapat disimpulkan Pusat Nasional Dr.
bahwa jus wortel memiliki pengaruh Ciptomangunkusumo. Jakarta.
dalam penurunan derajat nyeri Hacker. Moore. 2001. Essential
dismenorreaa pada mahasiswa DIII Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :
Kebidanan di Stikes ‘Aisyiyah Hipokrates.
Hembing, W. 2007. Penyembuhan Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu
Dengan Wortel. Jakarta : Kandungan. Jakarta : Yayasan
Pustaka Populer Obor. Bina Pustaka Sarwono P.
Hendrik. 2006. Problema Haid Savitri, Ramaiah. 2006. Mengatasi
Tinjauan Syariat Islam dan Gangguan Menstruasi.
Medis. Solo : Tiga Serangkai. Yogyakarta : Book Marks.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2001. Sugiyono, 2010. Statistik Untuk
Kapita Selekta Kedokteran. Penelitian. Bandung :
Jakarta : Media Aesculapius Alfabeta.
Fakultas Kedokteran UI

Anda mungkin juga menyukai