Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN EFEKTIVITAS EKSTRAK JAHE DENGAN EKSTRAK KUNYIT

DALAM MENGURANGI NYERI DISMENORHEA PRIMER PADA


MAHASISWI DI ASRAMA JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES SURAKARTA

Gita Kostania, Anik Kurniawati


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Abstract: Dysmenorrhoea, Ginger, Turmeric. The aim of this study was to determine
differences of the effectiveness of ginger extract with turmeric extract on reducing pain
in primary dysmenorrhoea on dormitory student at Midwifery Department of Health
Polytechnic of Surakarta. The design of this research is experimental design, with true
experimental approach, using a pretest-posttes control group design. Criteria sampling
is purposive random sampling, a total sample of 60 respondents (55% of the population,
nomogram Harry King Samples), divided into three equal groups: ginger extract
treatment group, turmeric extract treatment group, and placebo group. Each group
consist of 20 respondents. Results: the data was in normal distribution, the total number
of respondents at the end of the study was 56 respondents (ginger extract treatment=19,
turmeric extract treatment= 19, and placebo=18). There are differences in the
effectiveness of ginger extract with turmeric extract in reducing pain in primary
dysmenorrhoea on dormitory student at Midwifery Department of Health Polytechnic of
Surakarta (p-value=0.04 <0.05). Extracts of ginger is more effective in reducing
menstrual pain than turmeric extract (t-test = 9.690> 4.802).

Keywords: Dysmenorrhoea, Ginger, Turmeric.

Abstrak: Dismenorea, Jahe, Kunyit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan efektivitas ekstrak jahe dengan ekstrak kunyit dalam mengurangi nyeri
dismenorea primer pada mahasiswi di asrama Kebidanan Poltekkes Surakarta. Jenis
penelitian adalah eksperiment, dengan pendekatan true experimental, menggunakan
rancangan pretest-posttes control group design. Kriteria sampel adalah purposive
random sampling, jumlah total sampel sebanyak 60 responden (55% dari populasi,
Nomogram Harry King Sampel), dibagi menjadi tiga kelompok sama besar: kelompok
perlakuan ekstrak jahe, kelompok perlakuan ekstrak kunyit, dan kelompok placebo.
Masing-masing kelompok berjumlah 20 responden. Hasil: data berdistribusi normal,
dengan jumlah total responden pada akhir penelitian 56 (perlakuan ekstrak jahe=19,
ekstrak kunyit=19, dan placebo=18). Terdapat perbedaan efektivitas ekstrak jahe
dengan ekstrak kunyit dalam mengurangi nyeri dismenorea primer pada mahasiswi di
asrama Kebidanan Politeknik Kesehatan Surakarta (p=0,04<0,05). Ekstrak jahe lebih
efektif dalam mengurangi nyeri haid dibanding ekstrak kunyit (t-hitung= 9,690>4,802).

Kata Kunci: Dismenorea, Jahe, Kunyit.

136
Gita Kostania, Perbedaan Efektivitas Ekstrak Jahe Dengan 137

PENDAHULUAN
Dismenorhea merupakan nyeri Upaya-upaya untuk mengatasi dan
perut bagian bawah yang terjadi saat menyembuhkan dismenorhea primer
menstruasi, terkadang rasa nyeri tersebut diantaranya adalah dengan mengkonsumsi
meluas hingga ke pinggang, punggung obat-obatan, istirahat yang cukup,
bagian bawah dan paha. Nyeri ini dapat olahraga teratur, pemijatan dan kompres
memaksa penderita untuk istirahat dan hangat. Selain itu, nyeri menstruasi juga
meninggalkan pekerjaan atau cara dapat diobati dengan tanaman obat atau
hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam ramuan herbal. Terapi ramuan herbal
atau beberapa hari. Penyebab terjadinya dapat dilakukan dengan cara
dismenorhea adalah adanya jumlah mengkonsumsi obat tradisional yang
prostaglandin F2α yang berlebihan pada berasal dari bahan-bahan tanaman
darah mentruasi, sehingga merangsang tradisional. Beberapa bahan tanaman
hiperaktivitas uterus dan terjadinya kejang tradisional yang terpercaya dapat
otot uterus (Wilson, 2006). Berdasarkan mengurangi rasa nyeri saat menstruasi
penyebabnya dibedakan menjadi dua, diantaranya adalah tapak liman, temu
yaitu dismenorhea primer dan sekunder. putih, jahe, kunyit, dan sidaguri (Leli,
Dismenorhea primer biasanya terjadi 2011).
mulai dari pertama haid/menarche usia Bahan yang umum digunakan untuk
10-15 tahun sampai usia 25 tahun yang mengurangi nyeri menstruasi adalah
disebabkan oleh kontraksi uterus, dan kunyit dan jahe. Kunyit biasa digunakan
tidak terdapat hubungan dengan kelainan sebagai pereda nyeri dan pelancar
ginekologi. Sedangkan dismenorhea menstruasi. Sedangkan penggunaan jahe
sekunder disebabkan oleh kelainan yang untuk mengurangi nyeri dismenorea masih
terdapat dalam uterus dan saluran jarang, padahal jahe juga dapat digunakan
reproduksi. untuk meredakan nyeri, dimana bagian
Kejadian dismenorhea primer di rimpangnya berfungsi sebagai analgesik,
seluruh dunia rata-rata lebih dari 50%, antipiretik dan antiinflamasi (Rahnama,
yaitu terjadi pada wanita usia produktif. 2012).
Prevalensi di Amerika Serikat Penelitian ini bertujuan untuk
diperkirakan 45-90%, dan di Swedia mengetahui perbedaan efektivitas ekstrak
sekitar 72%. Sementara di Indonesia jahe dengan ekstrak kunyit dalam
angkanya diperkirakan 55% (Lie, 2004). mengurangi nyeri dismenorea primer pada
Puncak insiden dismenorhea primer mahasiswi di asrama Kebidanan
terjadi pada akhir masa remaja dan di Politeknik Kesehatan Surakarta.
awal usia 20-an tahun. Hasil penelitian
yang lain menjelaskan bahwa 80% remaja METODE PENELITIAN
usia 19-21 tahun mengalami dismenorhea, Jenis penelitian ini adalah
sebanyak 15% membatasi aktifitas harian eksperiment, menggunakan rancangan
mereka ketika menstruasi dan pretest-posttest control group design.
membutuhkan obat-obatan untuk Penelitian dilakukan di asrama jurusan
mengurangi rasa nyerinya, dan sebanyak kebidanan Poltekkes Kemenkes Surakart,
8-10% tidak mengikuti pembelajaran di pada bulan Januari sampai dengan Juli
kelas dengan baik (Desfietni, 2012). 2015.
138 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

Populasi target dalam penelitian ini oleh responden sesuai dengan yang
adalah seluruh mahasiswi di asrama dirasakannya sebelum dan setelah
jurusan kebidanan Poltekkes Surkarta, perlakuan. Keadaan nyeri dismenorea
sedangkan populasi aktual adalah primer diukur menggunakan NRS
mahasiswi yang mengalami dismenorea di (Numeric Rating Scale) yang
asrama jurusan kebidanan Poltekkes dikombinasikan dengan FPS (Faces Pain
Surkarta. Jumlah populasi target sebanyak Score). Dalam hal ini, responden menilai
240 mahasiswi, dan populasi actual nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
sebesar 45%, yaitu 108 mahasiswi.Teknik Responden diminta memberikan penilaian
pengambilan sampel dalam penelitian ini rasa nyeri yang mereka rasakan mulai dari
adalah purposive random sampling. 0 (tidak terasa nyeri) hingga 10 (nyeri
Kriteria purposive: mahasiswi yang terparah yang sangat hebat). Masing-
mengalami dismenorea setiap menstruasi masing tingkatan nyeri dilengkapi gambar
atau pre menstruasi minimal tiga kali mulai tersenyum (tidak terasa nyeri) dan
siklus menstruasi terakhir, siklus haid berlinang air mata (nyeri terparah).
antara 21 sampai dengan 35 hari, durasi Responden melingkari angka sesuai
menstruasi tiga sampai tujuh hari, dan dengan NRS, dengan bantuan gambar
mahasiswi tidak mengkonsumsi obat FPS.
analgetik selama penelitian berlangsung.
Variabel bebas (faktor) dalam
penelitian ini adalah pemberian ekstrak
jahe dan pemberian ekstrak kunyit.
Sedangkan variabel terikat (efek) dalam
penelitian ini adalah nyeri dismenorea
primer. Pemberian ekstrak jahe yaitu Gambar 1. Kombinasi Skala Nyeri Haid
NRS (Numeric Rating Scale)
memberikan ekstrak jahe dalam bentuk
Setelah didapatkan sampel
sediaan kapsul pada responden penelitian
penelitian berdasarkan kelompoknya,
dengan dosis tunggal 500mg, dikonsumsi
maka peneliti memberikan pengarahan
sebanyak tiga kali dalam sehari setiap 8
pada responden penelitian terkait
jam. Pemberian ekstrak kunyit yaitu
perlakuan yang akan diberikan, dan
memberikan ekstrak kunyit dalam bentuk
dilanjutkan dengan pemberian inform
sediaan kapsul pada responden penelitian
consent. Responden mengkonsumsi
dengan dosis tunggal 500mg, dikonsumsi
ekstrak dalam sediaan kapsul sebanyak
sebanyak tiga kali dalam sehari setiap 8
tiga kali sehari pada hari pertama
jam. Sedangkn nyeri dismenorea primer
menstruasi. Kapsul dosis pertama segera
adalah nyeri pada perut bagian bawah
diminum saat serangan timbul, dan setiap
yang timbul sebelum dan saat menstruasi,
8 jam sampai dosis ketiga. Pengambilan
oleh karena kram pada rahim, dapat
data atau hasil observasi dilakukan empat
timbul mulai dari perut bagian bawah,
kali, yaitu sebelum mengkonsumsi kapsul,
pinggang, punggung bawah dan paha.
dan masing-masing 2 jam setelah
Instrument yang digunakan berupa
mengkonsumsi ekstrak. Peneliti
lembar observasi yang terdiri atas
melakukan pengawasan dan evaluasi pada
identitas dan karakteristik responden, serta
responden selama penelitian berlangsung.
hasil observasi yang dilakukan sendiri
Gita Kostania, Perbedaan Efektivitas Ekstrak Jahe Dengan 139

HASIL PENELITIAN
Jumlah total responden pada akhir 2. Efektivitas Ekstrak Jahe dalam
penelitian berjumlah 56 orang, pada Mengurangi Nyeri Dismenorea
kelompok ekstrak jahe=19 orang, ekstrak Primer
kunyit=19 orang, dan control placebo=18 Untuk mengetahui efektivitas
orang. Pengolahan data menggunakan ekstrak jahe dalam mengurangi nyeri
sistem komputerisasi SPSS-17. Uji dismenorhea primer, maka dilakukan
prasyarat masing-masing kelompok perhitungan menggunakan t-test sampel
menggunakan Shapiro Wilk. Pada berpasangan pada kelompok perlakuan
kelompok ekstrak jahe P=0,406 dan yang kemudian dibandingkan dengan
kelompok ekstrak kunyit=0,577. Nilai kelompok kontrol.
tersebut P>0,05, sehingga disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal. Tabel 2
1. Karakteristik Responden Uji Statistik Efektivitas Ekstrak Jahe
Karakteristik responden penelitian dalam Mengurangi Nyeri Dismenorhea
meliputi: umur responden, umur Primer
menarche, dan indeks masa tubuh.
Paired Differences
Tabel 1 95% Confidence
Interval of the
Karakteristik Responden: Umur Difference
Responden, Umur Menarche dan Std.
Std. Error
Indeks Masa Tubuh (IMT) Kelompok Mean Deviation Mean Lower Upper
1, 2 dan 3 Saat Penelitian Berlangsung Pair 1 Ekstrak 3.421 1.539 .353 2.679 4.163
Karakteristik Mean Jahe-
Kelompok Kelompok Kelompok Sblm -
1 2 3 Ekstrak
(Ekstrak (Ekstrak (Kontrol) Jahe-
Jahe) Kunyit) Ssdh
Umur 19 19 19.1 Pair 2 Kontrol 2.778 2.157 .508 1.705 3.851
Responden -Sblm -
Umur 12.6 12.6 12.2 Kontrol
Menarche -Ssdh
Indeks Masa 19.9 20.5
Tubuh 20.3
Sig. (2-
t df tailed)
Berdasarkan tabel di atas, dapat 9.690 18 .000
disimpulkan bahwa umur responden pada 5.463 17 .000
saat penelitian dilakukan pada masing-
masing kelompok menunjukkan mean Nilai t-hitung pada kelompok
yang sama, yaitu usia 19 tahun. perlakuan (ekstrak jahe) dengan df=18
Karakteristik umur menarche responden sebesar 9,690 > t-tabel=2,101, dengan
juga menunjukkan mean yang hampir nilai p=0,001. Maka dapat dikatakan ada
sama, yaitu pada usia antara 12-13 tahun. beda tingkatan nyeri dismenorea primer
Begitu pula untuk karakteristik Indeks antara sebelum dan sesudah
Masa Tubuh (IMT) menunjukkan mean mengkonsumsi ekstrak jahe. Sedangkan
yang hampir sama, selisih tidak mencapai nilai t-hitung pada kelompok kontrol
angka 1 poin. (placebo) dengan df=17 sebesar 5,463 > t-
140 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

tabel=2,110, dengan nilai p=0,001. Hal ini Pai Ekstr 2.5 2.34 .537 1.45 3.70 4.8 18 .000
r 1 ak 79 1 1 7 02
juga dapat dikatakan ada beda tingkatan Kuny
nyeri dismenorea primer antara sebelum it-
Sblm
dan sesudah mengkonsumsi placebo. –
Apabila dilihat dari nilai mean dan Ekstr
ak
t-hitung pada kedua kelompok, keduanya Kuny
menunjukkan bahwa nilai mean dan t- it-
Ssdh
hitung kelompok perlakuan (ekstrak jahe) Pai Kont 2.7 2.15 .508 1.70 3.85 5.4 17 .000
> kelompok control (placebo), yaitu mean r 2 rol- 78 7 5 1 63
3,421>2,778 dan t-hitung 9,690>5,463, Sblm
-
maka dapat disimpulkan bahwa pemberian Kont
ekstrak jahe efektif dalam mengurangi rol-
Ssdh
nyeri dismenorea primer.
Nilai t-hitung pada kelompok
perlakuan (ekstrak kunyit) dengan df=18
3. Efektivitas Ekstrak Kunyit dalam
sebesar 4,802 > t-tabel=2,101, dengan
Mengurangi Nyeri Dismenorea
nilai p=0,001. Maka dapat dikatakan ada
Primer
beda tingkatan nyeri dismenorea primer
Untuk mengetahui efektivitas
antara sebelum dan sesudah
ekstrak kunyit dalam mengurangi nyeri
mengkonsumsi ekstrak kunyit. Sedangkan
dismenorhea primer, maka dilakukan
nilai t-hitung pada kelompok kontrol
perhitungan menggunakan t-test sampel
(placebo) dengan df=17 sebesar 5,463 > t-
berpasangan pada kelompok perlakuan
tabel=2,110, dengan nilai p=0,001. Hal ini
yang kemudian dibandingkan dengan
juga dapat dikatakan ada beda tingkatan
kelompok kontrol.
nyeri dismenorea primer antara sebelum
Tabel 3
dan sesudah mengkonsumsi placebo.
Uji Statistik Efektivitas Ekstrak Kunyit
Apabila dilihat dari nilai mean dan
dalam Mengurangi Nyeri Dismenorhea
t-hitung pada kedua kelompok, keduanya
Primer
menunjukkan bahwa nilai mean dan t-
Paired Differences
hitung kelompok control (placebo) >
95%
kelompok perlakuan (ekstrak kunyit) yaitu
Confiden mean 2,778>2,579 dan t-hitung
ce
Interval
5,463>4,802, maka dapat disimpulkan
of the bahwa pemberian ekstrak kunyit tidak
Differenc
e
efektif dalam mengurangi nyeri
Std. dismenorea primer.
Std. Erro
M Dev r Sig.
ea iatio Mea Lo Upp (2- 4. Analisis Perbedaan Efektivitas
n n n wer er t df tailed) Ekstrak Jahe dengan Ekstrak
Kunyit dalam Mengurangi Nyeri
Dismenorea Primer
Untuk mengetahui perbedaan
efektivitas ekstrak jahe dengan ekstrak
kunyit dalam mengurangi nyeri
dismenorhea primer, maka dilakukan
Gita Kostania, Perbedaan Efektivitas Ekstrak Jahe Dengan 141

perhitungan menggunakan one-way Efektifitas rimpang jahe dan kunyit


anova. Hasil analisis disajikan dalam tabel dalam mengurangi nyeri dismenorea
di bawah ini. primer sudah terbukti secara ilmiah
Tabel 4 melalui suatu riset, baik dalam bentuk
Uji Hipotesis Perbedaan Efektivitas sediaan simplisia maupun ekstraksi. Salah
Ekstrak Jahe dengan Ekstrak Kunyit satu penelitian tentang efektifitas
dalam Mengurangi Nyeri Dismenorhea penggunaan rimpang jahe dalam
Primer mengurangi nyeri dismenore primer pada
Sum of Squares df Mean Square F Sig. remaja adalah penelitian yang dilakukan
Between 32.388 2 16.194 3.284 .040 oleh Rahmana, et.al (2014) dengan judul
Groups
Within 269.541 53 5.086
“Effect of Zingiber officinale R. rhizomes
Groups (Ginger) on Pain Relief in Primary
Total 301.929 55 Dysmenorrhea”, menyatakan bahwa
pemberian terapi ekstrak jahe terbukti
Berdasarkan tabel tersebut, dapat efektif mengurangi nyeri dismenore
dilihat bahwa F-hitung>F-tabel= primer pada remaja dengan hasil P
3,28>3,17, dan nilai p=0,04<0,05, kelompok perlakuan yang diberikan
sehingga hipotesis diterima. Dapat ekstrak jahe (n=56)= 0,015, dan P
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kelompok placebo (n=46)=0,029.
efektivitas ekstrak jahe dengan ekstrak Penelitian lain tentang efek klinis jahe
kunyit dalam mengurangi nyeri dalam mengobati dismenore primer
dismenorhea primer, dimana ekstrak jahe dilakukan oleh Kashefi, et.al (2014) yang
lebih efektif dalam mengurangi nyeri berjudul “Comparison of the Effect of
dismenorea primer dibanding ekstrak Ginger and Zinc Sulfate on Primary
kunyit. Dysmenorrhea”, didapatkan hasil bahwa
jahe (ekstrak) dan zinc sulfat memiliki
PEMBAHASAN efek positif yang sama dalam
Hasil penelitian yang didasarkan pengurangan nyeri dismenore primer pada
pada uji hipotesis, menunjukkan bahwa wanita muda, dari total responden 150
terdapat perbedaan efektivitas yang dibagi menjadi tiga kelompok (jahe,
pengurangan nyeri dismenorea primer zinc sulfat dan placebo), dengan nilai
pada responden yang mengkonsumsi p=0,001<0,05.
ekstrak jahe dengan ekstrak kunyit Pemberian kunyit dalam
(P=0,04<0,05). Hasil uji hipotesis ini juga mengurangi nyeri dysmenorrhea sudah
diperkuat dengan hasil uji beda antara dikenal luas oleh masyarakat pada
masing-masing kelompok. Meskipun umumnya. Penelitian tentang penggunaan
ekstrak jahe dan ekstrak kunyit sama- simplisia kunyit guna mengurangi nyeri
sama terbukti dapat mengurangi nyeri haid pernah dilakukan oleh Anindita
dismenorea primer (t-hitung>t- (2010), dengan judul “Pengaruh
tabel=2,101), namun disimpulkan bahwa Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman
ekstrak jahe lebih efektif dibanding Kunyit Asam terhadap Keluhan
ekstrak kunyit dalam mengurangi nyeri Dismenorea Primer pada Remaja Putri di
dismenore primer (t-hitung=9,690>4,802). Kotamadya Surakarta”, didapatkan hasil
X2 hitung = 25,4524 > X2 tabel (α=0,05)
142 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

= 3,841. Dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan terjadinya dismenore


terdapat pengaruh kebiasaan primer, dapat dicegah.
mengkonsumsi minuman kunyit asam Penyebab terjadinya rasa nyeri
terhadap keluhan dismenorea primer pada dismenorrea adalah karena pengaruh
remaja putri di Kotamadya Surakarta. terjadinya respons inflamasi akibat siklus
Penelitian serupa juga pernah dilakukan prostaglandin dan leukotrienes. Kedua
oleh Suciani, et.al (2012) tentang agen ini diproduksi oleh kerja
“Efektivitas Pemberian Rebusan Kunyit metabolisme asam arachidonic.
Asam terhadap Penurunan Dysmenorrea”, Prostaglandin distimulasi oleh enzim
menjelaskan bahwa pemberian rebusan cyclooxygenase, sedangkan leukotriens
kunyit asam efektif menurunkan nyeri oleh enzim lipooxygenase. Sintesis
dysmenorrhea, dengan hasil uji statistic prostaglandin (PGF2-alfa) di dalam uterus
P=0,01<0,05. akan berakibat pada hipertonus dan
Jahe, dengan nama ilmiah Zingiber vasokonstriksi pada myometrium yang
officinale merupakan rimpang yang dapat menimbulkan iskemia dan nyeri
mengandung gingerol dan shogaols. pada dismenorea primer. Leukotrien lebih
Kandungan gingerol pada jahe dapat berperan dalam hal peningkatan
menghambat enzim cyclooxygenase dan sensitivitas serabut saraf yang
lipooxygenase dalam sintesis menyebabkan sensasi nyeri pada uterus.
prostaglandin dan leukotriene. Zat anti
radang pada jahe juga dapat menghambat KESIMPULAN DAN SARAN
sintesis prostaglandin. Hal ini merupakan Terdapat perbedaan efektivitas
mekanisme kunci dari efek gingerol dalam ekstrak jahe dengan ekstrak kunyit dalam
mengurangi rasa nyeri saat menstruasi mengurangi nyeri dismenorea primer pada
(Gizana, Lindmark, dkk, 2005). Jahe mahasiswi di asrama Kebidanan
dapat merangsang pelepasan hormon Politeknik Kesehatan Surakarta
adrenalin dan memperlebar pembuluh (p=0,04<0,05). Ekstrak jahe lebih efektif
darah, akibatnya darah mengalir lebih dalam mengurangi nyeri haid dibanding
cepat dan lancar dan memperingan kerja ekstrak kunyit (t-hitung= 9,690>4,802).
jantung memompa darah, sehingga dapat Berdasarkan hasil dan simpulan
mengurangi rasa sakit. penelitian, maka peneliti memberikan
Dapat dijelaskan lebih lanjut, saran-saran sebagai berikut:
bahwa inhibisi enzim siklooksigenase 1. Bagi Tenaga Kesehatan
(COX-2) dapat mencegah kerusakan Dysmenorrhea primer merupakan
membran sel yang menghasilkan asam salah satu masalah pada kesehatan
fosfolipase, asam fosfatase, dan ion reproduksi yang harus ditangani dengan
kalsium guna terbentuknya asam tepat. Disamping memberikan perawatan
arakidonat. Apabila pembentukan asam khusus, juga memberikan pengobatan
arakidonat dicegah, maka hasil yang efektif dan tepat waktu. Sebaiknya
metabolisme dari asam arakidonat berupa tenaga kesehatan tidak menganggap obat
prostaglandin (PGF2α) yang kimia sebagai pilihan pertama ketika
menyebabkan konstruksi artiole berhadapan dengan dismenore primer,
endometrium dan kontraksi miometrium namun lebih memilih obat-obatan yang
lebih aman berbahan dasar herbal,
Gita Kostania, Perbedaan Efektivitas Ekstrak Jahe Dengan 143

diantaranya adalah jahe dan kunyit. Kashefi, Farzaneh; Khajehei, Marjan;


Konsumsi obat ini bisa dalam bentuk Tabatabaeichehr, Mahbubeh; et. al.
sediaan serbuk, kapsul, maupun simplisia. (2014). Comparison of the Effect of
Pemilihan jahe lebih utama dibanding Ginger and Zinc Sulfate on Primary
kunyit, disamping rasanya yang lebih Dysmenorrhea. Pain Management
segar, juga lebih efektif mengurangi Nursing, 2014;15(4):826-
dysmenorrhea. 833. http://www.medscape.com/vie
2. Bagi Responden warticle/835719_4
Setiap perempuan hendaknya tidak Leli, Rahmawati, Atik. (2011). Pengaruh
menganggap dysmenorrhea primer kunyit asam terhadap penanganan
sebagai keluhan yang ringan. Upaya nyeri haid pada siswi kelas XI SMA
penanganan yang tepat perlu diketahui N 1 Sugihwaras.
dan diterapkan dengan bijak. Pemilihan http://journalakes.files.com/2012/06/
obat berbahan dasar herbal lebih jurnal-akses-rejekwesi-vol-4.pdf.
direkomendasikan. Perubahan gaya hidup Diunduh pada 14 September 2014.
yang lebih sehat secara signifikan dapat Lie, S. (2004). Terapi Vegetarian untuk
juga menurunkan tingkat nyeri, dengan Penyakit Kewanitaan. Jakarta:
menghindari menjadi perokok pasif, Prestasi Pustakaraya.
menghindari alcohol dan obat-obatan Rahnama et al. (2012). BMC
terlarang, berolahraga secara teratur, Complementary and Alternative
berfikir positif dan mengelola stres. Medicine, 12:92.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya http://www.biomedcentral.com/1472
Perlu dilakukan pengembangan -6882/12/92.
penelitian sejenis dengan lebih Suciani, Sri; Utami, Sri; dan Dewi, Ari.
memperhatikan variabel luar, terutama (2012). Efektivitas Pemberian
variable genetik, jenis diet setiap harinya, Rebusan Kunyit Asam Terhadap
dan faktor psikis/stressor. Penurunan Dismenorea. Publikasi
penelitian: Program Studi Ilmu
DAFTAR RUJUKAN Keperawatan, Universitas Riau.
Anindita YA. (2010). Pengaruh Kebiasaan http://jom.unri.ac.id/index.php/JOM
Mengkonsumsi Minuman Kunyit PSIK/article/view/3527
Asam Terhadap Keluhan Wilson LM, Price SA. (2006).
Dismenorea Primer Pada Remaja Patofisiologi: konsep klinis proses-
Putri Di Kotamadya Surakarta, proses penyakit. Jakarta: Penerbit
Skripsi. Fakultas Kedokteran, Buku Kedokteran EGC.
Universitas Sebelas Maret.
Desfietni V. (2012). Efektivitas kombinasi
pemberian tekhnik nafas dalam dan
terapi usik instrumental terhadap
penurunan intensitas nyeri
(dismenorea) pada remaja putri di
SMPN 4 Kuantan Hilir, tidak
dipublikasikan: Skripsi PSIK
STIKKes hangtuah Pakanbaru.

Anda mungkin juga menyukai