Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN SKALA

NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI S1


KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH JEMBER

Indah Kurniawati1, Wahyudi Widada2, Sasmiyanto3


Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember
Email: in_dah_k@yahoo.com

ABSTRAK

Dismenore merupakan nyeri pada saat haid yang dapat menyebabkan perempuan
meninggalkan aktifitasnya untuk beristirahat. Salah satu terapi non-farmakologi
yang dapat menurunkan nyeri adalah terapi bekam. Terapi bekam merupakan
terapi komplementer yang memiliki prinsip kerja vakumisasi, perlukaan dan
penyedotan darah di area tertentu sehingga dapat menyembuhkan penyakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas terapi bekam
pada Mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadyah
Jember. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan Non-
Equivalent Control Group Design dimulai pada bulan Oktober 2015-Juni 2016.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 mahasiswi yang kemudian dibagi
menjadi dua kelompok yakni 15 mahasiswi sebagai kelompok eksperimen dan
lainnya sebagai kelompok kontrol, tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian
ini dengan menggunakan purposive sampling. Terapi bekam diberikan pada 8
titik, dengan pemberian perlakuan sebanyak 1 kali. Hasil uji pada Mann Whitney
diperoleh p value 0.001 yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan rata-
rata skala nyeri dismenore sebelum perlakuan adalah 5.73 dan skala nyeri setelah
diberikan terapi bekam adalah 2.60 sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata
skala nyeri dismenore sebelum perlakuan adalah 5.73 dan skala nyeri setelah
diberikan kompres hangat adalah 4.13. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
terapi bekam efektif terhadap penurunan skala nyeri dismenore. Terapi bekam
direkomendasikan sebagai terapi komplementer keperawatan terhadap penurunan
skala nyeri dismenore.
Kata kunci: Dismenore; Nyeri; Terapi Bekam
THE EFFECTIVENESS OF CUPPING THERAPY TO DECREASE
DYSMENORRHEA PAIN SCALE ON NURSING UNDERGRADUATE
PROGRAM MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF JEMBER

ABSTRACT
Dysmenorrhea is menstrual pain could make women left her activity to take a rest.
One of non-pharmacological therapies that could be used to decrease the
dysmenorrhea was cupping therapies. Cupping therapy is a complementary
therapy with basic mechanism by vakumisasi, injury and bloodletting in certain
areas so that can cure the disease.The aim of this research was to identify the
difference of dysmenorrhea pain scale before and after cupping therapies on
Muhammadiyah University Of Jember Nursing Undergraduate Program Faculty
Of Health Science female students. The design of this study is Quasy Experiment
with Non-Equivalent Control Group Design began in October 2015 to Jun 2016.
The sample in this study were 30 female students, divided into two groups, 15
female students as an experimental group and the other as a control group,
determined using purposive sampling. Cupping therapy is given at 8 points, by
giving treatment a times. The results obtained by Mann Whitney test p value
0.001, that means there is a significant difference between the treatment group
and control group. In the treatment group average of dysmenorrhea pain scale
before treatment was 5.73 and after being given a pain scale of cupping therapy is
2.60 and in the control group average of dysmenorrhea pain scale before
treatment was 5.73 and after being given a pain scale of warm compresses is
4.13. The conclusion of this study is cupping therapy is effective to decrease
dysmenorrhea pain scale. Cupping therapy is recommended as a complementary
nursing therapy to decrease dysmenorrhea pain scale.
Keywords: Dysmenorrhea; Pain; Cupping Therapy

PENDAHULUAN terasa selama 24-36 jam. Kram


Dismenore merupakan dirasakan pada daerah perut bagian
gangguan fisik yang sangat menonjol bawah yang dapat menjalar ke
pada perempuan yang sedang haid punggung dan paha. Kasus berat
berupa gangguan nyeri atau kram dismenore dapat disertai muntah dan
perut. Nyeri ini ada yang ringan dan diare (Lestari, 2011).
samar-samar tetapi adapula yang Rata-rata angka kejadian
berat, bahkan beberapa perempuan dismenore lebih dari 50% perempuan
sampai pingsan karena tidak kuat di setiap dunia mengalaminya. Dari
menahannya. Nyeri atau kram perut hasil penelitian di Amerika Serikat
mulai terjadi pada 24 jam sebelum persentase kejadian dismenore
terjadinya pendarahan haid dan dapat sekitar 60%, Swedia 72% dan di
Indonesia 55%. Penelitian di bisa menyebabkan terjadinya gagal
Amerika Serikat menyebutkan ginjal, melemahnya kemampuan
bahwa dismenore dialami oleh 30- ginjal dalam menyaring sisa-sisa
50% perempuan usia produksi dan metabolisme dalam darah, atau
10-15% diantaranya kehilangan radang ginjal. Selain itu bisa
kesempatan kerja, mengganggu menyebabkan penurunan aktivitas
kegiatan belajar di sekolah dan sumsum tulang dalam memproduksi
kehidupan keluarga (Paramita, dalam sel darah merah serta menyebabkan
Purba et al, 2014). Tangchai (dalam kehilangan selera makan dan mual
Rakhma, 2012) mengatakan (Sharaf, 2012).
sebanyak 92% penderita dismenore Berdasarkan permasalahan
hanya beristirahat untuk diatas maka diperlukan penanganan
menghilangkan nyeri, penggunaan yang efektif bagi penderita
obat penghilang nyeri digunakan dismenore. Efektif yang dimaksud
oleh 32%, sedangkan sebanyak 7.1% adalah penanganan yang tepat, cepat
penderita dismenore berkonsultasi ke dan tanpa efek samping Terapi non-
dokter. farmakologi yang dapat membantu
Penanganan dismenore mengurangi nyeri meliputi kompres
umumnya menggunakan obat hangat dan bekam.
farmakologi, seperti analgesik Bekam merupakan cara
Nonsteroid Anti-Inflammatory Drugs pengobatan tradisional yang
(NSAID) yang berperan mencegah memiliki prinsip kerja vakumisasi,
pembentukan zat prostaglandin. Obat perlukaan dan penyedotan darah di
analgesik nonsteroid, seperti profen, area tertentu sehingga dapat
peroksikam, diklofenak, dan lain-lain menyembuhkan penyakit (Umar,
atau yang steroid, seperti kortison 2008). Terapi ini dilakukan sebagai
dan turunannya, dapat menyebabkan pengobatan yang bersifat preventif
efek samping terhadap lambung, sekaligus kuratif yang dinilai sangat
karena bisa mengakibatkan efektif, maka terapi bekam bisa
peradangan atau tukak lambung. Ia diberikan untuk berbagai kasus
juga menyebabkan efek samping (Pusponegoro, dalam Nuari, 2014).
berbahaya terhadap ginjal karena Menurut Sharaf (2012) menjelaskan
bahwa bekam berperan Keperawatan Fakultas Ilmu
mengeluarkan zat prostaglandin yang Kesehatan Universitas
terbentuk akibat peradangan sel. Muhammadiyah Jember.
Prostaglandin merupakan zat yang Hasil penelitian yang sudah
berfungsi mengirimkan sinyal rasa dilaksanakan mampu memberikan
nyeri ke otak, selain itu bekam pengetahuan mengenai efektifitas
menstimulasi pelepasan endorfin dan terapi bekam terhadap penurunan
enkefalin yang berperan mengurangi skala dismenore, sehingga penelitian
kepekaan (sensitivitas) terhadap ini dapat digunakan sebagai alternatif
nyeri. Kedua zat ini dilepaskan dalam pemilihan penanganan
karena terjadi nyeri ringan akibat penurunan skala nyeri dismenore dan
hisapan dan tusukkan alat bekam. sebagai masukkan untuk
Berdasarkan uraian diatas pengembangan terapi bekam sebagai
peneliti tertarik melakukan penelitian salah satu metode dalam penanganan
Efektifitas Terapi Bekam terhadap dismenore.
Penurunan Skala Nyeri Dismenore MATERIAL DAN METODE
pada Mahasiswi Program Studi S1 PENELITIAN
Keperawatan Universitas Jenis penelitian ini dilakukan
Muhammadiyah Jember secara kuantitatif menggunakan
Pertanyaan masalah dalam Quasy Experimental Design dengan
penelitian ini ialah bagaimana skala rancangan Non-Equivalent Control
nyeri sebelum dan setelah dilakukan Group Design yang melibatkan
intevensi pada kelompok perlakuan mahasiswi Program Studi S1
dan kelompok kontrol, serta Keperawatan Universitas
bagaimana efektivitas terapi bekam Muhammadiyah Jember yang
terhadap penurunan skala nyeri berjumlah 30, yang terbagi menjadi
dismenore. dua yakni kelompok eksperimental
Tujuan umum dari penelitian dan kelompok kontrol.
ini adalah untuk mengidentifikasi Pemilihan subjek penelitian
efektifitas terapi bekam terhadap ini ialah dengan menggunakan Non-
penurunan skala nyeri dismenore Probability Sampling dengan
pada mahasiswi Program Studi S1 Purposive Sampling. Menurut
Elfindri et al (2011) Non-Probability Penelitian dilakukan pada
Sampling merupakan teknik bulan Oktober 2015 sampai bulan
pengambilan sampel dengan populasi Juni 2016. Penggunaan bahan dan
seluruhnya tidak mendapat alat yang digunakan ialah dengan
kesempatan yang sama untuk menggunakan: (1) Standar prosedur
menjadi sampel. Sedangkan operasional (SOP) bekam yang
Purposive Sampling merupakan dilakukan pada 8 titik dengan 3 kali
pengambilan sampel berdasarkan pengekopan dalam 1 kali intervensi,
pertimbangan tertentu yang dibuat sedangkan pada kompres hangat
dan dikehendaki oleh peneliti. dilakukan kompres dengan suhu
a. Kriteria inklusi dalam penelitian 46oC-51.5OC selama 20 menit pada
ini adalah: daerah abdomen, (2) Lembar data
1. Mahasiswi Program Studi S1 demografi yang terdiri dari
Keperawatan Fakultas Ilmu karakteristik berdasarkan usia,
Kesehatan Universitas kejaidan dismenore dan usaha yang
Muhammadyah Jember yang dilakukan, (3) Instrumen berupa
mengalami dismenore primer lembar skala numerik nyeri.
pada hari pertama haid; Tahapan dalam penelitian ini
2. Berusia 20-23 tahun; meliputi kerangka konsep yang
3. Bersedia menjadi responden terdiri dari: (1) Input, yang sesuai
penelitian. dengan kriteria inklusi, (2) Proses
b. Kriteria eksklusi dalam penelitian yakni berupa pelaksanaan SOP
ini adalah: bekam, (3) Output berupa hasil
1. Stres; intervensi.
2. Mengkonsumsi obat analgetik Prosedur pengumpulan data
dan jamu tradisional; meliputi prosedur administrasi,
3. Mendapatkan terapi lain selain prosedur teknis dan instrument
bekam; pengumpulan data.
4. Mengalami disminore Analisa data dilakukan secara
sekunder; komputerisasi dengan menggunakan
5. Mengalami penyakit lain. uji Mann Whitney dengan tingkat
signifikasi yang digunakan sebesar Distribusi data berdasarkan
5% (0.05). karakteristik kejadian dismenore
HASIL DAN PEMBAHASAN didapatkan bahwa prevalensi
Hasil penelitian dan kejadian dismenore pada mahasiswi
pembahasan peneilitian akan Program Studi S1 Keperawatan
disajikan dalam bentuk narasi dan Universitas Muhammadiyah Jember
tabel yang kemudian diiterpretasikan yang mengalami dismenore secara
pada tiap hasilnya. rutin setiap bulan sebanyak 19
Data umum terdiri dari responden dengan presentase 63.3%.
karakteristik responden berdasarkan Distribusi data berdasarkan
usia, karakteristik responden karakteristik usaha yang dilakukan
berdasarkan kejadian dismenore dan saat mengalami dismenore
karakteristik responden berdasarkan menunjukkan bahwa usaha yang
usaha yang dilakukan. Data khusus paling sering dilakukan ialah
terdiri skala nyeri dismenore sebelum melakukan istirahat atau tidur dengan
dan sesudah terapi bekam, kemudian presentase sebesar 70% dengan 21
akan dibandingkan dengan hasil dari responden dan 30% mengkonsumsi
kelompok kontrol dengan skala nyeri obat dengan 9 responden.
dismenore sebelum dan sesudah Dismenore dapat terjadi
intervensi. karena peningkatan prostaglandin
Distribusi data berdasarkan yang kemudian menyebabkan
karakteristik usia responden kontraksi miometrium meningkat
menunjukkan bahwa usia responden sehingga mengakibatkan aliran darah
minimal 20 tahun dan usia maksimal haid berkurang dan pada otot dinding
23 tahun. Rata-rata jumlah usia uterus mengalami iskemik dan
responden yang didaptkan tidak jauh disintegrasi endometrium. Menurut
berbeda, tetapi terdapat responden Andira (2010) menjelaskan bahwa
dengan jumlah terbanyak yaitu dismenore primer biasanya dimulai
responden dengan usia 21 tahun yang pada saat seorang perempuan
berjumlah 11 responden dengan berumur 2-3 tahun setelah menarche
presentase tiap-tiapnya 36.7%. dan mencapai puncaknya pada usia
15 tahun dan 25 tahun.
Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Dismenore pada Mahasiswi Program Studi S1
Keperawatan pada Kelompok Perlakuan di Universitas Muhammadiyah Jember
Tahun 2016

Kelompok Perlakuan n mean Standar Skala Nyeri


Deviasi Minimal Maksimal
Sebelum intervensi 15 5.73 1.033 4 7
Sesudah intervensi 15 2.60 0.828 1 4

Skala nyeri dismenore pada bekam yang berperan menyibukkan


Mahasiswi Program Studi S1 jalur saraf yang mentransmisikan
Keperawatan Universitas sinyal rasa nyeri ke otak. Ketika ada
Muhammadiyah Jember pada stimulus atau sinyal rasa lain yang
kelompok perlakuan sebelum sampai di otak maka rasa nyeri
dilakukan terapi bekam memiliki tersebut terhalang untuk sampai ke
nilai rata-rata 5.73, nilai minimal 4 otak, sehingga pasien tidak dapat
dan nilai maksimal 7. Sedangkan merasakannya lagi. Teori tersebut
pada kelompok perlakuan setelah di dikenal dengan Gate Control Theory
terapi bekam memiliki nilai rata-rata (Sharaf, 2012). Selain itu tusukkan
sebesar 2.60, nilai minimal 1 dan bekam dan penggumpalan darah
nilai maksimal 4. pada terapi bekam menstimulasi
Bekam berperan dalam sistem fibrinolitik untuk
pengeluaran zat protaglandin yang mengencerkan darah haid yang
berlebih pada saat haid, dimana zat membeku sehingga rahim tidak perlu
prostaglandin berfungsi mengirimkan berkontraksi untuk mengeluarkan
sinyal rasa nyeri ke otak. Melalui darah tersebut, selain itu terapi
proses bekam, zat ini dikeluarkan bekam berperan dalam mengurangi
sehingga rasa nyeri yang dirasakan kadar zat prostaglandin yang
oleh pasien berkurang. Bekam juga terbentuk akibat peradangan sel,
mampu menutup pertahanan untuk sehingga mengurangi kepekaan
menghambat impuls ke otak, hal ini terhadap rasa nyeri tanpa ada efek
disebabkan oleh kuatnya isapan alat samping.
Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Dismenore pada Mahasiswi Program Studi S1
Keperawatan pada Kelompok Kontrol di Universitas Muhammadiyah Jember
Tahun 2016

Standar Skala Nyeri


Kelompok Kontrol n mean
Deviasi Minimal Maksimal
Sebelum intervensi 15 5.73 1.033 4 7
Sesudah intervensi 15 4.13 1.246 2 6
Skala nyeri dismenore pada kompres hangat adalah untuk
Mahasiswi Program Studi S1 meningkatkan suhu kulit lokal,
Keperawatan Universitas melancarkan sirkulasi darah dan
Muhammadiyah Jember Pada menstimulasi pembuluh darah,
Kelompok kontrol sebelum mengurangi spasme otot dan
dilakukan intervensi memiliki nilai meningkatkan ambang nyeri,
mean sebesar 5.73 dengan nilai menghilangkan sensasi rasa nyeri,
minimal 4 dan nilai maksimal 7. serta memberikan ketenangan dan
Sedangkan pada kelompok kontrol kenyamanan.
setelah intervensi memiliki nlai mean Tugas utama air adalah
sebesar 4.13 dengan nilai minimal 2 memompa suhu panas kepada tubuh,
dan nilai maksimal 6. hingga secara perlahan terjadi
Berdasarkan penjelasan yang peningatan mekanis dan kimiawi
telah dijelaskan sebelumnya, nyeri yang berdampak positif. Pengaruh
dismenore pada kelompok kontrol lainnya juga kepada tubuh bagian
tidak mengalami perubahan yang luar, anggota-anggota tubuh bagian
berarti. Responden tanpa perlakuan dalam, dan sirkulasi darah. Suhu
bekam tetap merasakan nyeri panas (panas tubuh) menjadi
dismenore dengan perubahan yang pendorong yang positif bagi energi
lebih sedikit daripada kelompok tubuh. Ini terjadi berkat pengaruh
perlakuan, hal ini disebabkan karena efektifnya terhadap komponen-
tidak ada yang menghalangi stimulus komponen sel yang terdiri dari
nyeri untuk sampai ke otak. berbagai elektron, ion-ion dan lain
Menurut Simkin & Ancheta sebagainya (Mahmud, 2007).
(2005) dampak fisiologis dari
Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Dismenore pada Mahasiswi Program Studi S1
Keperawatan Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Sesudah
Intervensi di Universitas Muhammadiyah Jember Tahun 2016
n Median p
(minimum-maksimum)
Skala nyeri kelompok 15 3 (1-4)
perlakuan
0.001
Skala nyeri kelompok 15 4 (2-6)
kontrol

Setelah dilakukan uji Mann intervensi sebesar 3 dengan nilai


Whitney diperoleh angka minimum 1 dan nilai maksimum 6.
Significancy 0.001, karena nilai Hal ini menunjukkan bahwa kedua
p<0.05 maka dapat diambil kelompok ini memiliki pengaruh
kesimpulan bahwa terdapat yang berarti terhadap penurunan
perbedaan skala nyeri dismenore skala nyeri dismenore, akan tetapi
yang bermakna antara kelompok memiliki efek yang berbeda pada
perlakuan dan kelompok kontrol setiap perlakuan.
yang mana pada uji statistik Dalam terapi bekam terjadi
menunjukkan bahwa nilai median pengeluaran darah dari tubuh yang
skala nyeri dismenore pada berfungsi untuk menstimulasi hepar
kelompok perlakuan adalah 3 dengan dan darah dalam melakukan
nilai minimum 1 dan nilai detoksifikasi dan selanjutnya
maksimum 4, sedangkan pada memberikan rangsangan pada
kelompok kontrol diperoleh nilai sumsum tulang untuk segera
median 4 dengan dengan nilai menghasilkan sel eritrosit baru. Sel
minimum 2 dan nilai maksimum 6. eritrosit yang baru terbentuk berada
Hasil lainnya menunjukkan nilai dalam kondisi baik sehingga dapat
median sebelum diberikan intervensi menjalankan fungsinya secara
sebesar 6 dengan nilai minimum 4 optimal dari tingkat sel hingga sistem
dan nilai maksimum 7, sedangkan organ (Widada,2010).
pada nilai median setelah dilakukan
Menurut Sharaf (2012) mengeluarkan zat nitrit oksida, zat
bekam menstimulasi pelepasan endorfin dan enkafalin yang
endorfin (endorphines) dan enkefalin berfungsi mengurangi kepekaan
(enkephalines) yang berperan terhadap nyeri, serta mengeluarkan
mengurangi kepekaan (sensitivitas) zat prostaglandin yang berlebih
terhadap nyeri. Kedua zat ini keluar dari tubuh. Pada responden
dilepaskan karena terjadi nyeri dengan nyeri dismenore yang
ringan akibat hisapan dan tusukkan mendapatkan perlakuan kompres
alat bekam. Zat lain yang hangat hanya terjadi peningkatkan
dikeluarkan pada saat proses bekam suhu pada kulit lokal, yang berfungsi
berlangsung ialah pengeluaran zat melancarkan sirkulasi darah dan
nitrit oksida, zat ini bertanggung menstimulasi pembuluh darah,
jawab terhadap sebagian besar mengurangi spasme otot dan
perbaikan kondisi kesehatan yang meningkatkan ambang nyeri.
terjadi setelah berbekam yang KESIMPULAN DAN SARAN
diantaranya adalah vasodilatasi Terapi bekam efektif
pembuluh darah, meningkatkan terhadap penurunan skala nyeri
suplai nutrisi melalui pembuluh dismenore pada Mahasiswi Program
darah kapiler dan arteri keseluruh Studi S1 Keperawatan Universitas
jaringan tubuh. Muhammadiyah Jember. Hasil yang
Peneliti berasumsi bahwa, diperoleh ialah skala nyeri pada
responden dengan nyeri dismenore kelompok perlakuan sebelum
yang mendapatkan perlakuan bekam dilakukan terapi bekam memilki nilai
mengalami penurunan skala nyeri rata-rata sebesar 5.73 sedangkan
sebelum dan setelah terapi bekam setelah di terapi bekam memiliki
karena dasar mekanisme yang baik nilai rata-rata sebesar 2.60, pada
mengenai bekam, baik ditinjau dari kelompok kntrol diperoleh Skala
proses regenerasi sel, tercukupinya nyeri dismenore sebelum dilakukan
seluruh nutrisi pada seluruh organ intervensi memiliki nilai rata-rata
karena terjadinya proses vasodilatasi sebesar 5.73 dan setelah intervensi
pada pembuluh darah, dan efek dari memiliki nlai rata-rata sebesar 4.13.
bekam sendiri yang mampu
Peneliti menyarankan agar Lestari, N. (2011).Tips Praktis
profesi keperawatan mampu Mengetahui Masa Subur.
menjadikan terapi bekam sebagai Jogjakarta: Kata Hati.
terobosan terbaru, khusunya dalam Nuari, G. R. (2014). Pengaruh Terapi
penanganan pasien dengan nyeri dan Bekam Terhadap Penurunan
implementasi keperawatan tidak Suhu Tubuh Pada Penderita
hanya berfokus pada pengobatan Demam Di Rumah Bekam Al-
farmakologi yang menimbulkan efek Kahil Perumahan Villa Tegal
samping. Besar. Skripsi. Website:
Diharapkan peneliti lain digilib.unmuhjember.ac.id.
mampu mengembangkan dan Purba, E.P.N. dkk. (2014). Hubungan
menyempurnakan setiap penelitian Pengetahuan Dengan Perilaku
terkait terapi bekam terhadap Penanganan Dismenore Di SMA
penurunan skala nyeri, peniliti juga Negeri 7 Manado. Jurnal.
berharap ada kelanjutan dari riset ini, Website:
dimana variabel counfounding yang https://digilib.unsrat.ac.id.
belum diteliti disini bisa dilakukan Rakhma, A. (2012). Gambaran
penelitian oleh peneliti lain. Derajat Dismenore Dan Upaya
Sehingga keefektifan terapi bekam Penanganan Pada Siswi Sekolah
terhadap penurunan skala nyeri bisa Menengah Pada Siswi Sekolah
lebih fokus atau tidak bias. Menengah Kejuruan Arjuna
DAFTAR PUSTAKA Depok Jawa Barat. Skripsi.
Andira, D. (2010). Seluk Beluk Website: www.uinjkt.ac.id.
Kesehatan Reproduksi Wanita, Sharaf, A. R. (2012). Penyakit dan
Jogjakarta: Penerbit A+Plus Terapi Bekamnya .Surakarta:
Books Thibbia.
Elfindri. dkk. (2011). Metodologi Umar, W. (2008). Sembuh dengan
Penelitian Kesehatan. Cetakan Satu Titik .Solo. Al-Qowam.
Pertama. Jakarta. Badauose
Media Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai