DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RUHMAN, S.Kep
1611308250331
ABSTRAK
Latar Belakang : Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari
nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat
kenyang, rasa perut penuh, sendawa, regurgitasi dan rasa panas yang menjalar di
dada. Salah satu masalah yang muncul pada pasien dispepsia adalah nyeri. Karya
Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi relaksasi nafas
dalam dan relaksasi aromaterapi bunga mawar pada pasien dispepsia terhadap
perubahan skala nyeri di ruang Unit Gawat Darurat RSUD Aji Muhammad
Parikesit Tenggarong. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil
intervensi terapi inovatif terhadap 3 kasus pasien dispepsia yang mengalami nyeri
akut mengalami perubahan skala nyeri sebelum intervensi dilakukan dengan rerata
skala nyeri setiap pasien 5-6 (nyeri sedang) dan setelah diberikan intervensi
inovatif dengan interval jarak 40-50 menit, kategori nyeri pasien menurun menjadi
skala nyeri setiap pasien 2-3 (nyeri ringan), peneliti juga memastikan bahwa
pasien tidak mendapat obat selama proses terapi intervensi dilakukan sampai hasil
akhir pemeriksaan ulang skala nyeri. Hasil analisa menunjukkan adanya pengaruh
pemberian relaksasi nafas dalam dan relaksasi aromaterapi bunga mawar terhadap
perubahan skala nyeri pasien, baik dari tanda-tanda vital dan keadaan umum
pasien. Hasil penelitian ini diharapkan perawat hendaknya lebih berinovasi pada
terapi-terapi non farmakologi dan tidak terpaku pada terapi farmakologi saja,
khususnya terapi relaksasi nafas dalam dan relaksasi aromaterapi bunga mawar
yang mudah dilakukan dan tidak mahal.
1
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Samarinda Program Studi Ilmu Keperawatan
2
Dosen Stikes Muhammadiyah Samarinda
Analysis Practice in Clinical Nursing in Patients Dyspepsiathe Intervention
Relaxation Breath in and Relaxation Aromatherapy Flower Roseo of
Changes Scale of Pain in the Unit Emergency Hospital Aji
Muhammad Parikesit Tenggarong Year 2017
Muhammad3Ruhman,Ramdhany Ismahmudi4
ABSTRACT
3
Student of STIKES Muhammadiyah Samarinda, Nursing Science Program
4
Lecturer of STIKES Muhammadiyah Samarinda
122
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kaitannya dengan pola hidup. Akibat dari kelelahan, gangguan pikiran dan
tidak nyaman atau nyeri pada abdomen bagian atas atau bagian bawah.
Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri
mengalami hal ini dalam beberapa hari. Dari data pustaka Negara Barat
didapatkan angka prevalensinya berkisar 7-14 %, tapi hanya 10-20 % yang
rawat inap di rumah sakit tahun 2010, pada urutan ke-5 dengan angka
kejadian kasus sebesar 9.594 kasus pada pria dan 15.122 kasus pada wanita.
Sedangkan untuk 10 besar penyakit rawat jalan di rumah sakit tahun 2010,
dispepsia berada pada urutan ke-6 dengan angka kejadian kasus sebesar
34.981 kasus pada pria dan 53.618 kasus pada wanita, jumlah kasus baru
2012).
bulan terakhir dari bulan mei-juni 2017. Pasien yang mengalami penyakit
dispepsia sering disertai dengan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman dibagian
salah satunya adalah dispepsia yang berupa pengalaman nyeri sensori dan
dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian
124
nyeri sama menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada individu,
secara umum tanda dan gejala yang sering terjadi pada pasien yang
Secara garis besar nyeri dibagi menjadi 2 yaitu nyeri akut dan nyeri
dengan cedera spesifik, waktunya kurang enam bulan dan biasanya kurang
dari satu bulan. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermetten yang
enam bulan atau lebih (Potter & Perry, 2006). Strategi penatalaksanaan
dapat menurunkan intesitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
yang popular digunakan dalam bidang kesehatan yaitu aromaterapi (Watt &
Janca, 2008).
sebagai minyak essensial dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang
melalui beberapa cara, antara lain: inhalasi, berendam, pijat dan kompres
(Bharkatiya et al, 2008). Empat cara tersebut cara tertua, termudah dan
menghirup uap minyak essensial secara langsung dianggap paling cepat dan
Dalam sebuah penelitian yang diteliti oleh Meita Ardella (2017) yang
sama besar tiap kelompok. Dilakukan pretest pada ketiga kelompok untuk
dysmenorrhea primer.
sistem pencernaan.
pelaksanaan kegiatan praktik klinik, maka dengan ini penulis tertarik untuk
skala nyeri di ruang unit gawat darurat RSUD Aji Muhammad Parikesit
B. Perumusan Masalah
bunga mawar terhadap perubahan skala nyeri di ruang Unit Gawat Darurat
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
skala nyeri di ruang Unit Gawat Darurat RSUD Aji Muhammad Parikesit
Tenggarong.
128
2. Tujuan Khusus
Tenggarong.
D. Manfaat Penulisan
1. Teoritis
a. Penulis
b. Ilmu pengetahuan
Penulisan ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan menjadi acuan
Parikesit Tenggarong
2. Praktis
pencernaan.
c. Pasien
ANALISA SITUASI
terletak di jalan Ratu Agung No. 1 Kec. Tenggarong Seberang Kab. Kutai
sarana prasarana yang jauh lebih memadai di jalan Imam Bonjol diresmikan
tersebut diberi nama RSU Aji Muhammad Parikesit diambil dari nama raja
No. 6 Tahun 2002.Selanjutnya pada tahun 2004, kelas Rumah Sakit yang
berkapasitas 200 tempat tidur dijalan imam bonjol tidak memadai lagi untuk
Parikesit Tenggarong :
secara profesional”
Misi :
profesional
SDM.
Adapun tata nilai pada RSUD Aji Muhammad Parikesit antara lain:
1. Ramah
2. Peduli
3. Profesional
4. Rendah hati
keinginan pribadi.
134
5. Integritas
apapun.
rawat darurat, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi bedah
prasarana dan sarana Rumah Sakit dan instalasi rawat intensif (HCU, ICU,
Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Daerah Aji Muhammad Parikesit
keperawatan ini dapat dilihat dari semua pelayanan yang diberikan semua
perawat di semua ruang perawatan yang ada yang ada di rumah sakit salah
Kasus Terkait
keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit perut bagian atas
menelan udara (aerofagi), regurgitasi (air balik refluks) asam dari lambung
Kasus kelolaan utama dalam karya ilmiah ini adalah dispepsia, dimana
perasaan tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai
dengan keluhan seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung,
Sindrom atau keluhan ini dapat disebabkan atau didasari oleh berbagai
jelas, zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan
faktor etiologi dari dispepsia. Namun dalam hal ini, selain mengurangi
faktor penyebab, hal lain yang dapat dilakukan adalah mengatasi tanda
gejala yang salah satunya adanya nyeri. The International Association for
nyeri sebagai suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak nyaman
yang tidak nyaman tersebut sangat bersifat subjektif dan hanya orang yang
pada pasien kelolaan adalah perdarahan pada saluran cerna bagian atas,
ulkus peptikum, perporasi (Smeltzer & Bare, 2001). Pada pasien dengan
nyeri cenderung merasa tidak nyaman, hal tersebut dapat diatasi dengan
penyakit dari gejala-gejala yang dialami oleh pasien (Potter & Perry, 2006).
Yunita, 2010).
aplikasi dari relaksasi nafas dalam dan relaksasi aromaterapi bunga mawar
terhadap perubahan skala nyeri. Intervensi ini telah dilakukan pada pasien
menit, setelah itu peneliti meminta klien istrahat sekitar 30-35 menit,
observasi wajah pasien sudah tidak meringis, lebih tenang dan tidak
menit, setelah itu peneliti meminta pasien istrahat sekitar 30-35 menit,
5-6 (nyeri sedang) menjadi 2 (nyeri ringan) hal ini dibuktikan dengan
observasi wajah pasien sudah tidak meringis, lebih tenang dan terasa
menit, setelah itu peneliti meminta pasien istrahat sekitar 30-35 menit,
5-6 (nyeri sedang) menjadi 3 (nyeri ringan) hal ini dibuktikan dengan
observasi wajah pasien sudah tidak meringis, lebih tenang dan terasa
140
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Relaksasi Nafas Dalam dan Relaksasi aromaterapi
Bunga Mawar
Obyektif Obyektif
- Pasien meringis menahan - Pasien tidak lagi meringis
sakit sambal memegang area menahan sakit, pasien tidak
abdomen terlalu lemas, dan tidak
- Pemeriksaan vital sign: gelisah lagi
TD: 150/90 mmHg, N: 82 - Pemeriksaan vital sign:
x/menit, RR: 22 x/menit, T: TD: 140/90 mmHg, N: 84
36,3 ºC x/menit, RR: 21 x/menit, T:
36,6 ºC
2. 4 Juli 2017 Subyektif Subyektif
- Pasien mengatakan nyeri - Pasien mengatakan nyeri
Kasus II pada abdomen dari kemarin pada abdomen telah
P : pasien juga mengatakan berkurang
nyeri yang dirasakan P : pasien juga mengatakan
saat bergerak pada nyeri yang dirasakan
abdomen kuadran saat bergerak pada
dekstra superior abdomen kuadran
Q : nyeri seperti di tusuk- dekstra superior
tusuk Q : nyeri seperti di tusuk-
R : abdomen kuadran tusuk
dekstra superior R : abdomen kuadran
S : 5-6 (sedang) dekstra superior
T : hilang timbul S : 2 (ringan)
Obyektif T : hilang timbul
- Pasien meringis menahan Obyektif
sakit sambil memegang area - Pasien tidak lagi meringis
abdomen menahan sakit, lebih tenang
- Pemeriksaan vital sign: dan terasa rileks dan tidak
TD: 110/80 mmHg, N: 78 gelisah lagi
x/menit, RR: 21 x/menit, T: - Pemeriksaan vital sign:
36,5 ºC TD: 120/80 mmHg, N: 80
x/menit, RR: 20 x/menit, T:
36,5 ºC
observasi wajah pasien sudah lebih nyaman dan terasa rileks, pasien
menit, setelah itu peneliti meminta pasien istrahat sekitar 30-35 menit,
142
nyaman dan terasa ringan, pasien mengatakan skala nyeri dari 5-6
(nyeri ringan).
nyeri akut adalah ajarkan teknik non farmakologis. Pada 3 kasus yang
dysmenorrhea primer.
(Sharma, 2011).
itu, diharapkan dari pihak pemberi asuhan keperawatan dan pasien itu
sendiri perlu berkolaborasi dengan baik. Hal ini dapat juga menjadi
bila terjadi kolaborasi yang baik antara pasien dan pemberi layanan
2011).
pengetahuan yang dimiliki pasien. Perilaku yang diharapkan dari self care
tiga atau empat skala, dikarenakan dalam pemberian terapi relaksasi nafas
dalam dan relaksasi aromaterapi bunga mawar hanya dilakukan satu kali
karena keterbatasan waktu dan kesibukan diruangan saat praktik dan bisa
(Potter & Perry, 2006). Pada saat relaksasi terjadi perpanjangan serabut otot,
dan fungsi tubuh yang lain. Karakteristik dari respons relaksasi ditandai oleh
(Breathesy, 2007). Slow deep breathing adalah gabungan dari metode nafas
latihan pasien melakukan nafas dalam dengan frekuensi kurang dari atau
menarik napas
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
hilang timbul.
c. Pada Ny. S antara lain adalah nyeri akut berhubungan dengan agen
mual & muntah dengan NIC adalah terapi nutrisi, manajemen nutrisi
mual adalah nafsu makan dan kontrol mual dan muntah dengan NIC
mawar yang dilakukan pada saat awal masuk Unit Gawat Darurat
B. Saran
Dalam analisis ini ada beberapa saran yang disampaikan yang kiranya
hipertensi:
1. Bagi Penulis
kerja
b. Diharapkan relaksasi nafas dalam dan relaksasi aromaterapi bunga
dispepsia
2. Bagi pasien
agar relaksasi nafas dalam dan relaksasi aromaterapi bunga mawar ini
dapat lebih optimal maka pasien harus dalam kondisi yang rileks dan
3. Bagi Perawat
Ernawati, Tri H., dan Idris H. (2010). Terapi Relaksasi Terhadap Nyeri
Dismenore pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang. (Jurnal
Penelitian Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang).
Judha, M., Sudarti. Afroh, F. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri
Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mansjoer, Arief dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Mansjoer, Arief. (2007). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid II.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Price S.A., & Wilson L.M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit Volume 1 Edisi 6. Jakarta: EGC.
Satriya, Yunuzul Demo. (2014). Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada Pasien
Pasca Operasi Fraktur Cruris di RSUD Dr. Moewardi. (Jurnal Penelitian
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Kusuma Husada Surakarta).
Sudoyo, A.W., dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Interna Publishing.
Watt, G., & Janca, A. (2008). Aromatherapy In Nursing And Mental Health
Care. Diakses 15 Juni 2017.
1.