Anda di halaman 1dari 8

Program Studi D3 Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta


2019

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABDOMINAL PAIN DALAM


PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA
AMAN DAN KESELAMATAN DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.
MOEWARDI SURAKARTA

Erlin Hesty Apriyati1, Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.2


1
Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
hestyerlin8@gmail.com
2
Dosen Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
baktikitaa@gmail.com

ABSTRAK
Abdominal pain atau nyeri abdomen merupakan gejala utama dari acute abdoment yang
terjadi secara tiba-tiba dan spesifik. Akut abdomen merupakan istilah yang digunakan
untuk gejala dan tanda dari nyeri abdomen dan nyeri tekan yang tidak spesifik tetapi
sering terdapat pada penderita dengan keadaan intraabdominal akut yang berbahaya.
Nyeri dapat disebut sebagai gangguan kebutuhan rasa aman dan keselamatan. Salah satu
tindakan yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri adalah tehnik relaksasi. Terapi
relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan intensitas
nyeri, tehnik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa nyeri serta
dapat digunakan pada saat seseorang sehat ataupun sakit. Teknik relaksasi autogenik
memberikan efek menenangkan pada tubuh dan pikiran dengan mengalihkan perhatian
pasien kepada relaksasi yang bersumber dari diri sendiri sehingga dapat membuat pasien
tidak merasakan nyeri. Tujuan studi kasus ini adalah untuk melakukan asuhan
keperawatan pada pasien abdominal pain dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
keselamatan di IGD Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta. Studi kasus
menggunakan 1 responden dengan kriteria pasien dengan abdominal pain. Hasil studi
kasus menunjukkan bahwa pemberian tehnik relaksasi autogenik selama 15 menit mampu
menurunkan skala nyeri pada pasien abdominal pain dengan skala awal 5 sebelum
diberikan tindakan dan turun menjadi 3 setelah diberikan tindakan relaksasi autogenik.

Kata kunci : nyeri abdomen, relaksasi autogenik, pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
keselamatan.
Diploma 3 Nursing Study Program
STIKes Kusuma Husada Surakarta
2019

NURSING CARE ON ABDOMINAL PAIN PATIENTS IN FULFILLMENT OF


SAFE AND SECURE NEEDS AT IGD RSUD dr. MOEWARDI OF SURAKARTA

Erlin Hesty Apriyati1, Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.2


1
Student of Diploma 3 Nursing Study Program STIKes Kusuma Husada Surakarta
hestyerlin8@gmail.com
2
Lecturer of Diploma 3 Nursing Study Program STIKes Kusuma Husada Surakarta
baktikitaa@gmail.com

ABSTRACT
Abdominal pain is the main symptom of the acute abdomen that occurs suddenly
and specifically. Acute abdomen is a term used for symptoms and signs of abdominal
pain and tenderness that is not specific but often in patients with acute abdominal danger.
Pain can be called a disorder of the need for security and safety. One action that can be
performed to reduce pain is relaxation techniques. Relaxation therapy is an independent
nursing intervention to reduce pain intensity. Relaxation techniques deliver individuals
self-control when pain occurs and can be practiced when someone is healthy or sick.
Autogenic relaxation techniques provide a calming effect on the body and mind by
distracting patients' attention to relaxation that comes from oneself so that it can make
patients does not feel pain. The purpose of this case study was to carry out nursing care
for abdominal pain patients in fulfillment of safe and secure needs at RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. The case study utilized 1 respondent with abdominal pain. The
results of the case study revealed that the administration of autogenic relaxation
techniques for 15 minutes was able to reduce the pain scale in abdominal pain patients
with an initial scale of 5 before being given the action and reduce to 3 after being
delivered an autogenic relaxation action.

Keywords: abdominal pain, autogenic relaxation, the fulfillment of safe and secure
needs.
PENDAHULUAN empedu (5%), penyakit divertikular
Abdominal pain atau nyeri (4%) dan pankreatitis (2%)
abdomen merupakan gejala utama (Abdullah & Firmansyah, 2012).
dari acute abdoment yang terjadi Menurut Syamsiah &
secara tiba-tiba dan spesifik. Akut Muslihat (2015) mengatakan nyeri
abdomen merupakan istilah yang sebagai perasaan yang tidak
digunakan untuk gejala-gejala dan menyenangkan dan pengalaman
tanda-tanda dari nyeri abdomen dan emosional yang dihubungkan dengan
nyeri tekan yang tidak spesifik tetapi aktual atau potensial kerusakan
sering terdapat pada penderita jaringan tubuh. Nyeri adalah
dengan keadaan intraabdominal akut perasaan yang tidak nyaman yang
yang berbahaya (catastrophe) sangat subjektif dan hanya orang
(Syamsiah & Muslihat, 2015). yang mengalaminya yang dapat
Nyeri akut abdomen atau menjelaskan dan mengevaluasi
acute abdoment adalah suatu perasaan tersebut.
kegawatan abdomen yang dapat Nyeri merupakan kebutuhan
terjadi karena masalah bedah dan aman dan keselamatan yang harus
non bedah. Pasien dengan akut dipenuhi. Kebutuhan aman dan
abdomen datang dengan keluhan keselamatan adalah kebutuhan untuk
nyeri abdomen yang terjadi secara melindungi diri dari bahaya fisik.
tiba-tiba dan berlangsung kurang dari Manajemen nyeri atau pain
24 jam (Sudoyo, dkk, 2009). management adalah salah satu bagian
Sembilan dari 10 orang dari disiplin ilmu medis yang
Amerika berusia 18 tahun atau lebih, berkaitan dengan upaya-upaya
menderita nyeri minimal sebulan menghilangkan nyeri atau pain relief.
sekali, dan 42% merasakannya setiap Manajemen nyeri dapat dilakukan
hari. Insiden nyeri abdomen akut dengan tindakan pendekatan
dilaporkan sekitar 5-10% pada farmakologi dan non farmakologi.
kunjungan pasien ke unit gawat Manajemen nyeri non farmakologi
darurat. Kegawatan abdomen yang merupakan upaya-upaya mengatasi
datang ke rumah sakit dapat berupa atau menghilangkan nyeri dengan
kegawatan bedah maupun non bedah menggunakan pendekatan non
(Syamsiah & Muslihat, 2015). Pada farmakologi. Upaya-upaya tersebut
bulan Januari-Maret tahun 2017 antara lain relaksasi, distraksi,
sebanyak 89% yang mengeluhkan massage, guided imaginary, dan lain
nyeri abdomen dari jumlah pasien sebagainya (Syamsiah & Muslihat,
6.333 yang datang ke IGD RS dr. 2015). Pemberian manajemen nyeri
Moewardi Surakarta (Rekam Medis non farmakologi tidak menimbulkan
RSDM, 2017). Nyeri abdomen efek samping bagi pasien dan dapat
merupakan gejala dari suatu dilakukan oleh pasien secara
penyakit, penyebab paling umum mandiri.
nyeri abdomen akut di Departemen Terapi relaksasi adalah
Darurat adalah nyeri perut non- penggunaan tehnik-tehnik untuk
spesifik (35%), radang usus buntu mendorong dan memperoleh
(17%), obstruksi usus (15%), relaksasi demi tujuan mengurangi
penyebab urologi (6%), gangguan tanda dan gejala yang tidak
diinginkan seperti nyeri, kaku otot, yang bisa ditambahkan dalam
dan ansietas (Bulechek, et al. 2013). berbagai rutinitas guna mendapatkan
Terapi relaksasi merupakan efek rileks. Praktik jangka panjang
intervensi keperawatan secara dari latihan pernafasan dalam akan
mandiri untuk menurunkan intensitas memperbaiki kesehatan. Bernafas
nyeri, tehnik relaksasi memberikan pelan adalah bentuk paling sehat dari
individu kontrol diri ketika terjadi pernafasan dalam (Brunner &
rasa nyeri serta dapat digunakan pada Suddarth, 2002).
saat seseorang sehat ataupun sakit Mekanisme kerja teknik
(Syamsiah & Muslihat, 2015). relaksasi terhadap penurunan nyeri
Relaksasi otot skeletal yaitu tehnik relaksasi mampu
dipercaya dapat menurunkan nyeri merelaksasikan otot-otot skeletal
dengan merilekskan tegangan otot yang mengalami spasme dan
yang menunjang nyeri. Ada banyak disebabkan oleh peningkatan
bukti bahwa yang menunjukkan prostagladin sehingga terjadi fase
bahwa relaksasi efektif dalam dilatasi pembuluh darah dan akan
meredakan nyeri (Syamsiah & meningkatkan aliran darah ke daerah
Muslihat, 2015). yang mengalami spasme dan
Teknik relaksasi autogenik iskemik. Tehnik relaksasi dipercaya
memberikan efek menenangkan pada mampu merangsang tubuh untuk
tubuh dan pikiran dengan melepaskan opoiod endogen yaitu
mengalihkan perhatian pasien kepada endorphin dan enfekalin sehingga
relaksasi yang bersumber dari diri tehnik relaksasi nafas dalam mampu
sendiri sehingga dapat membuat menyebabkan nyeri berkurang
pasien tidak merasakan nyeri dan (Smeltzer & Bare, 2002).
teknik relaksasi nafas dalam
merupakan suatu bentuk asuhan METODE PENELITIAN
keperawatan, yang dalam hal ini Studi kasus ini telah
perawat mengajarkan kepada klien dilaksanakan pada tanggal 20
teknik relaksasi (Kusmiran, dkk, Februari 2019 di IGD Rumah Sakit
2014). dr. Moewardi Surakarta.
Menurut Varvogli (2011), Studi kasus ini menggunakan
menyatakan bahwa tujuan teknik metode pemberian terapi relaksasi
relaksasi autogenik adalah autogenik pada pasien dengan
memberikan efek ketenangan, abdominal pain atau nyeri abdomen.
perasaan nyaman dan mengurangi Subjek yang digunakan
ketegangan, membantu memperbaiki adalah satu orang pasien dengan
keseimbangan antara organ tubuh nyeri abdomen atau abdominal pain
dan sirkulasi tubuh, mengurangi dalam pemenuhan kebutuhan rasa
stress baik stress fisik maupun aman dan keselamatan.
emosional yaitu dengan menurunkan Fokus studi dalam studi kasus
intensitas nyeri dan menurunkan ini adalah pemenuhan kebutuhan rasa
kecemasan. aman dan keselamatan pada pasien
Latihan nafas dalam bukanlah dengan nyeri abdomen atau
bentuk dari latihan fisik, ini abdominal pain.
merupakan tehnik jiwa dan tubuh
Pengumpulan data dilakukan intervensi keperawatan,
dengan menggunakan wawancara, implementasi keperawatan dan
observasi dan pemeriksaan fisik, dan evaluasi keperawatan.
dokumentasi. 1. Pengkajian
Setelah penulis melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN pengkajian pada hari Rabu, 20
Pada studi kasus ini Februari 2019 WIB didapatkan
dilakukan implementasi yaitu data bahwa Nn. Z mengatakan
memberikan terapi relaksasi nyeri pada perut dengan P : nyeri
autogenik untuk menurunkan skala karena mual, Q : nyeri seperti
nyeri pada pasien nyeri abdomen tau ditusuk-tusuk, R : nyeri pada
abdominal pain. perut kuadran kanan bawah, S :
Teknik relaksasi merupakan nyeri skala 5, dan T : nyeri
intervensi keperawatan secara hilang timbul dan saat perut
mandiri untuk menurunkan intensitas ditekan. Data objektif klien
nyeri. Teknik relaksasi memberikan tampak meringis kesakitan saat
individu kontrol diri ketika terjadi perut kuadran kanan bawah
rasa nyeri serta dapat digunakan pada ditekan, pasien tampak
saat seseorang sehat ataupun sakit. memegangi perut, posisi pasien
Tabel 1 Hasil evaluasi menekuk, keringat dingin,
pengukuran skala nyeri sebelum dan tekanan darah 120/90 mmHg,
sesudah diberikan terapi relaksasi nadi 84 x/menit, respiratory rate
autogenik 20 x/menit, dan suhu 37oC.
Jam Sebelum Setelah 2. Diagnosa Keperawatan
Pengukuran Tindakan Tindakan Menurut hasil pengkajian yang
Skala 5 Skala 3 dilakukan, diagnosa
11.00 (nyeri (nyeri keperawatan yang menjadi fokus
sedang) ringan) utama pada Nn. Z yaitu nyeri
akut berhubungan dengan agens
Dari tabel diatas menunjukkan cedera biologis.
adanya penurunan skala nyeri 3. Intervensi Keperawatan
sebelum diberikan tindakan dan Intervensi untuk diagnosa
setelah diberikan tindakan. Saat keperawatan nyeri akut
pengkajian didapatkan skala nyeri 5 berhubungan dengan agens
(nyeri sedang). Setelah diberikan cedera biologis yaitu manajemen
tindakan terapi relaksasi autogenik nyeri (1400) antara lain monitor
didapatkan hasil skala yeri 3 (nyeri tanda-tanda vital, lakukan
ringan). pengkajian nyeri, ajarkan teknik
non farmakologi (teknik
KESIMPULAN relaksasi autogenik), kolaborasi
Setelah penulis melakukan dengan dokter dalam pemberian
asuhan keperawatan pada pasien analgetik.
nyeri abdomen atau abdominal pain 4. Implementasi Keperawatan
di IGD Rumah Sakit dr. Moewardi Asuhan keperawatan yang
Surakarta yang meliputi pengkajian, diberikan pada Nn. Z di Instalasi
penentuan diagnosa keperawatan, Gawat Darurat Rumah Sakit dr.
Moewardi Surakarta penulis Daerah dr. Moewardi Surakarta
berfokus pada melakukan dapat meningkatkan mutu
pemberian terapi relaksasi pelayanan kesehatan dan
autogenik yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan
menurunkan skala nyeri pada kerjasama baik antara tim
klien. kesehatan maupun pasien
5. Evaluasi Keperawatan sehingga asuhan keperawatan
Hasil evaluasi dari diagnosa yang diberikan dapat
nyeri akut berhubungan dengan mendukung kesembuhan pasien.
agens cedera biologis yaitu 2. Bagi Perawat
metode SOAP di mana Perawat senantiasa
didapatkan hasil subjektif yaitu meningkatkan ketrampilan yang
P : nyeri karena mual, Q : nyeri lebih dan selalu berkoordinasi
seperti ditusuk-tusuk, R : nyeri dengan tim kesehatan lain dalam
pada perut kuadran kanan memberikan asuhan
bawah, S : nyeri skala 3, dan T : keperawatan khususnya kepada
nyeri hilang timbul dan saat klien dengan nyeri abdomen.
perut ditekan. Hasil objektif 3. Bagi Institusi Pendidikan
klien tampak rileks, klien tidak Dapat meningkatkan mutu
meringis kesakitan, klien tidak pelayanan pendidikan yang lebih
meringis kesakitan, klien tidak berkualitas dengan
memegangi perut, dan tidak mengupayakan aplikasi riset
keringat dingin, klien mampu dalam setiap tindakan yang
melakukan teknik relaksasi dilakukan sehingga mampu
secara mandiri, dan tanda-tanda menghasilkan perawat yang
vital tekanan darah : 120/80 profesional, terampil, inovatif,
mmHg, nadi : 90 x/menit, dan bermutu dalam memberikan
respiratory rate :18 x/menit, dan asuhan keperawatan yang
suhu : 36,8oC. Hasil assessment komprehensif, berdasarkan ilmu
yang didapat adalah masalah dan kode etik keperawatan
nyeri akut teratasi sebagian dan terutama pada kasus nyeri
dapat dilakukan planning abdomen.
dengan cara melanjutkan
intervensi yaitu monitor tanda- DAFTAR PUSTAKA
tanda vital, lakukan pengkajian Abdullah. M & Firmansyah. M. A.
nyeri, ajarkan teknik non 2012. Diagnostic Approach
farmakologi (teknik relaksasi and Management of Acute
autogenik), dan kolaborasi Abdominal Pain. The
dengan dokter dalam pemberian Indonesian Journal of
analgetik. Interal Medicine. Volume
44. Number 4.
SARAN
1. Bagi Institusi Pelayanan Andarmoyo,Sulistyo. 2013. Konsep
Kesehatan dan Proses Keperawatan
Diharapkan rumah sakit Nyeri. Yogyakarta : Ar-
khususnya Rumah Sakit Umum Ruzmedia.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Kasiati & Rosmalawati N. W. D.
Keperawatan. Jakarta : 2016. Kebutuhan Dasar
EGC. Manusia I. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Kozier et al. 2010. Buku Ajar
Ajar Keperawatan Medikal Fundamental Keperawatan
Bedah. Volume 2. Edisi 8. : Konsep, Proses dan
Jakarta : EGC. Praktik. Volume 1. Edisi 7.
Jakarta : EGC.
Brunner & Suddarth. 2013.
Keperawatan Medikal Kurniati. A, Trisyani. Y, Theresia. S.
Bedah. Edisi 12. Jakarta : I. M. 2018. Keperawatan
EGC. Gawat Darurat dan
Bencana Sheehy. Edisi 1.
Budiono & Sumirah B. P. 2016. Jakarta : Elsevier.
Konsep Dasar
Keperawatan. Cetakan 2. Kusmiran. E, Manalu. Lisbet. O,
Jakarta : Bumi Medika. Umanah. D. 2012. Relaksasi
Nafas Dalam dan Relaksasi
Bulechek, Gloria et al. 2013. Nursing Autogenik Terhadap
Intervention Classification. Respons Skala Nyeri Pada
Jakarta : Elsevier. Ibu Post Seksio Sesarea.
Jurnal INJEC. Volume 1.
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku
Nomor 1.
Saku Patofisiologi Edisi 3.
Jakarta : EGC. Musliha, S. Kep.,Ns. 2010.
Keperawatan Gawat
Dermawan, Deden J. 2012.
Darurat. Yogyakarta : Nuha
Keperawatan Medikal
Medika.
Bedah. Yogyakarta :
Gosyen Publishing. Muttaqin, Arif. Buku Saku Gangguan
Muskuloskeletal : Aplikasi
Herdman H. T & Kamitsuru
pada Praktik Klinik
Shigemi. 2018-2020.
Keperawatan. Jakarta :
NANDA-I Diagnosa
RGC.
Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta : Nurarif A. H & Kusuma H. 2015.
Penerbit Buku Kedokteran NANDA NIC-NOC Aplikasi
EGC. Jilid I. Jakarta : Mediaction.
Hidayat A. Aziz Alimul. 2012. Riset Nursalam. 2009. Konsep dan
Keperawatan dan Tehnik Penerapan Metodologi
Penulisan Ilmiah. Jakarta : Penelitian Ilmu
Salemba Medika. Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Hutahean. 2010. Konsep dan
Dokumentasi Keperawatan. Oman. K. S, McLain. J. K, Scheetz.
Jakarta : Trans Info. L. J. 2012. Panduan Belajar
Keperawatan Emergensi. Based Procedures That
Jakarta : EGC. Reduce Stress And Promote
Health. Health Science
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Journal, 10(2).
Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran, EGC.
Priharjo. R. 2003. Teknik Dasar
Pemberian Obat Bagi
Perawat. Jakarta : EGC.
Rani. A. Aziz, dkk. 2011. Buku Ajar
Gastrointestinal. Jakarta :
Interna Publishing.
Rekam Medis RSUD dr. Moewardi
Surakarta. 2017. Laporan
Kinerja RSUD dr.
Moewardi Surakarta Bulan
Maret 2017. Surakarta.
Smeltzer, Suzanne C. & Bare,
Brenda G. 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi 8. Volume 1,2.
Jakarta : EGC.
Sudoyo. Aru.W, Setiyohadi. B, Alwi.
I, Simadibrata. M. K,
Setiati. S. 2009. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
1. Edisi V. Jakarta : Interna
Publishing.
Syamsiah. N & Muslihat. E. 2015.
Pengaruh Terapi Relaksasi
Autogenik Terhadap Tingkat
Nyeri Akut Pada Pasien
Abdominal Pain di IGD
RSUD Karawang. Jurnal
Ilmu Keperawatan. Volume
3. Nomor 1.
Varvogli, L & Darviri, C. 2011.
Stress Management
Techniques: Evidence-

Anda mungkin juga menyukai