Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

ANALISA JURNAL METODE PICOT

OLEH :

Ni Kadek Yuni Purnamayanti 17.321.2730

A11-B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
TERAPI KOMPLEMENTER: TERAPI SEFT PADA STRESS DAN ADAPTASI
PASIEN KANKER OVARIUM

THE EFFECT OF COMPLEMENTER THERAPY: SEFT THERAPY ON STRESS


AND ADAPTATION IN OVARIAN CANCER

Hasil Analisa

1. Problem/Populasi
Populasi pada jurnal ini adalah pasien kanker ovarium di RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.
Sampel pada jurnal ini berjumlah 3 orang.
2. Intervensi
Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan
therapy seft pada pasien kanker ovarium.
Terapi SEFT ini merupakan salah satu terapi yang dapat diterapkan untuk
menurunkan emosi negatif dari pasien juga stress dan gejala lain yang ditimbulkan.
Pelaksanaan terapi ini dimulai dengan pasien dapat menceritakan terlebih dahulu
perasaan negatif yang sedang dirasakannya. Perasaan negatif pasien yang tercurah
dapat menjadikan keadaan emosi menjadi lebih rileks dan tenang. Teknik katasis
atau proses menceritakan ini bertujuan agar pasien dapat mengeluarkan perasaannya
sehingga beban emosi yang dirasakannya bisa berkurang. Tahap selanjutnya pada
terapi SEFT ini pasien diminta untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penyerahan diri yang dilakukan pada pasien tersebut selain dapat meningkatkan
ketenangan juga dapat menurunkan tingkat stress pada pasien tersebut.
3. Comparation
Penelitian ini menggunakan metode penelitian study kasus dengan pendekatan studi
kuantitatif untuk melihat penerapan teoritis pada intervensi yang dapat dilakukan.
Jadi perbandingan pada penelitian ini adalah dengan memebandingkan kualitas stress
pasien sebelum dan sesudah diberikan terapy SEFT.

4. Outcome
Berdasarkan intervensi yang dilakukan, didapatkan data bahwa terdapat 2 responden
dengan tingkat stressnya berubah menjadi kategori stress sedang dengan persentase
sebesar (66,7%). Sedangkan 1 responden menjadi kategori stress ringan dengan
persentase sebesar (33,3%). Terapi SEFT ini adalah sebuah terapi emosi yang
mampu membangkitkan harapan, percaya diri pada seseorang serta mampu
menyelesaikan masalah psikis dan fisik yang dialami seseorang. Secara statistik
berdasarkan uji Wilcoxon terapi SEFT ini dapat menurunkan tingkat stress pada
pasien kanker sebesar p- value 0.000. Penelitian pendukung lain mengatakan bahwa
sebanyak 69,1% pasien kanker menggunakan mekanisme koping yang destruktif
dan sebanyak 30.9% pasien kanker menggunakan mekanisme koping yang
konstruktif.

5. Time
Penelitian ini dilakukan pada bulan april di wilayah puskesmas Kamonji Kota Palu.
PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENGURANGAN
TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA
PRIMIGRAVIDA DI RUANG BOUGENVILLR RSUD TUGUREJO
SEMARANG

1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu primigravida yang
melahirkan secara normal di RSUD Tugurejo.

Sampel yang digunakan adalah sebanyak 23 responden dengan teknik pengambilan


sampel menggunakan accidental sampling.

2. Intervensi
Berdasarkan jurnal penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimental dengan
pendekatan one group pretest-post test design without control group. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi NRS.
3. Comparison
Pembanding pada jurnal ini adalah dilakukan pada ibu primigravida dengan
melakukan massage effleurage, sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat persalinan
pada masa aktif kala I persalinan.
4. Outcome
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala nyeri sebelum dilakukan massage
effleurage pada ibu primigravida kala I fase aktif mayoritas dengan skala nyeri berat
yaitu 18 orang (73,3%). Sedangkan setelah dilakukan massage effleurage pada
sebgaian besar responden mengalami nyeri sedang yaitu 16 orang (69,9%) sehingga
ada penurunan nyeri sesudah diberikan effleurage massage.
Hasil uji wilcoxo dapat diketahui responden yang mengalami penurunan nyeri yaitu
19 dan nyerinya tetap 4. Rata-rata tingkat nyeri sebelum dilakukan massage effleurage
yaitu 3,78 (nyeri berat) dan rata-rata nyeri setelah dilakukan massage effleurage yaitu
2,96 (nyeri sedang).
5. Time
Pada penelitian ini tidak dijelaskan waktu dan lama penelitian.

Anda mungkin juga menyukai