Anda di halaman 1dari 7

LITERATUR RIVIEW

OLEH:

NI KADEK YUNI PURNAMAYANTI 17.321.2730


A11-B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2020
RIVIEW JURNAL

Jurnal 1.

Judul Gambaran Persepsi Dan Kesiapan Dosen Fakultas Kedokteran


Universitas Diponegoro Terhadap Interprofessional Education
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Volume & Halaman Volume 8, No 2, Hal. 735-746
Tahun 2019
Penulis Jennifer Patricia, Saekhol Bakri, Dea Amarilisa Adespin
Reviewer Ni Kadek Yuni Purnamayanti
Tanggal 12 April 2020
Latar belakang Kualitas pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kemampuan
berkolaborasi, kerjasama dan komunikasi antar profesi tenaga kesehatan
yang dapat ditingkatkan melalui program Interprofessional Education
(IPE). Persepsi dan kesiapan dosen pembimbing adalah bagian penting
dalam pelaksanaan program IPE.
Tujuan penelitian Untuk menganalisis gambaran persepsi dan kesiapan dosen FK Undip
terhadap IPE

Permasalahan Gambaran persepsi dan kesiapan dosen FK Undip belum pernah diteliti
sebelumnya.
Sistem yang Penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan
digunakan sampel menggunakan teknik total sampling pada dosen Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro yang telah bertugas sebagai dosen
pembimbing lapangan (DPL) IPE tahun 2018. Responden terdiri dari 14
dosen Kedokteran, 10 dosen Ilmu Keperawatan, dan 11 dosen Ilmu Gizi.
Data diambil menggunakan kuesioner Interprofessional Education
Perceptions Scale (IEPS) untuk menilai persepsi dosen terhadap IPE dan
Readiness Interprofessional Learning Scale (RIPLS) dimodifikasi untuk
menilai kesiapan dosen terhadap IPE

Pembahasan Pengukuran persepsi dosen terhadap IPE menggunakan alat ukur


kuesioner IEPS dengan pengkategorian baik, sedang, dan buruk. Data
responden menunjukkan persepsi dosen FK Undip terhadap IPE
mayoritas dalam kategori baik (68,6%). Hasil pengukuran kesiapan
dosen FK Undip mayoritas mempunyai kesiapan terhadap IPE dalam
kategori baik (82,9%), 17,1 % dalam kategori sedang dan tidak ada
dosen dengan kesiapan dalam kategori buruk ada dosen dengan kesiapan
dalam kategori buruk.
Persepsi dan kesiapan dosen FK Undip yang menunjukkan kategori baik
berdasarkan hasil pengukuran instrument IEPS dan RIPLS merupakan
nilai positif bagi FK Undip dalam menerapkan model pembelajaran IPE
lebih lanjut setelah pelaksanaan yang sudah berlangsung selama ini.
Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa FK Undip sudah dapat
melaksanakan dan melanjutkan penerapan model pembelajaran IPE
karena telah memiliki persepsi dan kesiapan yang baik terhadap IPE.

Kelebihan Isi jurnal lengkap dijelaskan mulai dari latar belakang, metode penelitian
hingga daftar pustaka.
Hasil penelitian dipaparkan dengan jeas disertai dengan chart dan tabel
sehingga memudahkan untuk lebih memahami isi jurnal.
Kekurangan -
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosen FK Univeristas Diponegoro
memiliki persepsi dan kesiapan yang baik mengenai Interprofessional
Education.

Jurnal 2

Judul Persepsi Dosen Stikes ‘Aisyiyah Surakarta Terhadap Inter Profesional


Education (IPE)
Jurnal Gaster
Volume & Halaman Volume XV, No 2, Hal. 180-191
Tahun 2017
Penulis Ida Nur Imamah, Martini Listrikawati
Reviewer Ni Kadek Yuni Purnamayanti
Tanggal 12 April 2020
Latar belakang Interprofessional Education (IPE) merupakan konsep pendidikan
terintegrasi yang terdiri dari pendidikan interdisiplin dimana
professional kesehatan belajar mengenai kolaborasi dalam lintas disiplin
ilmu dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
dan nilai dalam bekerja bersama profesi kesehatan lain
Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran persepsi dosen
dalam IPE di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta yang bertujuan sebagai
bahan kajian dalam penyusunan kurikulum dan strategi pembelajaran.
Permasalahan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Surakarta sebagai
institusi pendidikan bidang kesehatan yang memiliki 4 program studi
belum mendapatkan sosialisasi tentang kurikulum IPE. Pembelajaran
terintegrasi belum diterapkan antar program. Sebagian besar dosen
belum pernah mendengar tentang IPE.
Sistem yang Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif eksplorativ
digunakan dengan jenis penelitian survey. Penelitian menggunakan teknik
pengambilan total sampling sebanyak 42 dosen di STIKES ‘Aisyiyah
Surakarta. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan
wawancara. Pengukuran variabel persepsi menggunakan instrumen
Interdisciplinary Education Perception Scale (IEPS)
Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden yaitu, usia, jenis
kelamin, program studi, strata pendidikan,dan lama bekerja menjadi
unsur yang mempengaruhi terjadinya persepsi. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa 80% responden mengatakan belum terpapar IPE,
namun demikian sebanyak 88,1% responden menunjukkan persepsi
yang baik terhadap IPE walaupun tanpa adanya paparan maupun
sosialisasi mengenai IPE di forum civitas akademik. Hasil penelitian
juga dikuatkan dengan hasil wawancara pada empat ketua program studi
yang menyatakan belum terpapar tentang kurikulum Intrprofessional
Education (IPE). Hasil wawancara menunjukkan IPE merupakan
konsep yang baik dalam akademik dan memang ketiga profesi kegiatan
yang ada di Stikes yaitu perawat, bidan dan fisioterapi nantinya harus
saling mendukung di lingkungan pekerjaan maupun institusi kesehatan.

Kelebihan Metode dan bahan penelitian dipaparkan dengan sangat jelas.


Kekurangan -
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosen Stikes ayisyiyah surakarta
memiliki persepsi yang baik mengenai Interprofessional Education
(IPE) walaupun sebagian besar dosen belum pernah terpapar IPE.

Jurnal 3.

Judul Persepsi Dan Kesiapan Dosen Terhadap Pembelajaran Interprofesional


Jurnal Jurnal Keperawatan Soedirman
Volume & Halaman Volume 10, No 2, Hal. 121-129
Tahun 2015
Penulis Arif Eko Yuniawan, Wastu Adi Mulyono, Dwi Setiowati
Reviewer Ni Kadek Yuni Purnamayanti
Tanggal 12 April 2020
Latar belakang Interprofessional Education (IPE) dapat mendorong praktik kolaboratif
untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Institusi telah
mengenal konsep ini tetapi belum banyak yang diadopsi. Banyak faktor
yang mempengaruhi seperti mispersepsi dan ketidaksiapan dari
mahasiswa, dosen, dan pengelola. Persepsi dan kesiapan mahasiswa dan
fasilitator terhadap IPE dilaporkan baik. Tetapi tidak ada publikasi
tentang perspektif dosen
Tujuan penelitian Penelitian ini untuk menganalisis persepsi dan kesiapan dosen terhadap
IPE.
Permasalahan Institusi sudah terpapar dengan konsep IPE tetapi belum
diimplementasikan.
Sistem yang Penelitian dengan rancangan cross sectional dipersiapakan untuk
digunakan meneliti 73 sampel dosen FKIK dari jurusan kedokteran, kesehatan
masyarakat, keperawatan, farmasi, kedokteran gigi, dan ilmu gizi.
Instrumen pengukuran menggunakan Interprofessional Educat- ion
Perceptions Scale (IEPS) dan Readiness Interprofessional Learning
Scale (RIPLS) yang dimodifikasi. Penelitian ini menggunakan non-
probability sampling yang mengacu pada kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti.

Pembahasan Responden pada penelitian ini adalah 73 orang dosen yang terdiri dari
dosen- dosen jurusan kedokteran umum, kesehatan masyarakat,
keperawatan, farmasi, kedokteran gigi, dan program studi ilmu gizi.
Paling banyak responden dari kedokteran (26,0%), perempuan (57,5%),
pernah berkolaborasi (95,5%), dan bekerja < 10 tahun (76,7%).
Mayoritas dosen pengajar di institusi ini mempunyai persepsi terhadap
IPE dalam kategori baik (84,9%), 15,1% dalam kategori sedang dan
tidak ada dosen dengan persepsi buruk. Secara berurutan persepsi dosen
berdasarkan masing- masing jurusan tempat mengajar yang berada pada
kategori baik mulai dari persentase yang paling tinggi adalah dosen
program studi ilmu gizi (100%), jurusan farmasi (92,9%), kedokteran
umum (89,5%), kedokteran gigi (85,7%), keperawatan (76,9%) dan
yang terakhir kesehatan masyarakat (75%).
Mayoritas dosen memiliki kesiapan terhadap IPE dalam kategori baik
(94,5%). Gambaran kesiapan dosen terhadap IPE berdasarkan jurusan
menunjukkan bahwa kesiapan dosen untuk memfasilitasi IPE berada
pada kategori baik. Secara berurutan mulai dari persentase yang paling
tinggi adalah dosen jurusan farmasi (100%), kedokteran gigi (100%),
kedokteran umum (94,7%), kesehatan masyarakat (93,8%), keperawatan
(92,3%) dan yang terakhir program studi ilmu gizi (75%).
Responden dalam penelitian ini mayoritas mempersepsikan bahwa
pembelajaran terintegrasi akan meningkatkan penerapan kolaborasi
interdisipliner dalam tatanan klinik yang akan membantu mahasiswa
untuk siap menjadi tim pelayanan kesehatan yang lebih baik, sehingga
dosen menyatakan sangat terbuka dan siap untuk mengajar pada
kelompok belajar mahasiswa dari profesi kesehatan yang berbeda-beda.
Kelebihan Metode penelitian dipaparkan dengan baik, dalam penelitian juga
dijelaskan mengenai hubungan dari persepsi dan kesiapan.
Kekurangan Dalam pembahasan dan hasil kurang dilengkapi dengan tabel atau chart
yang menjelaskan tentang hasil dari penelitian.
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosen memiliki persepsi dan
kesiapan yang baik terhadap IPE

Anda mungkin juga menyukai