Anda di halaman 1dari 6

Stimulasi dan masase kutaneus, terapi es dan panas,

PENDAHULUAN stimulasi saraf elektris transkutan, teknik relaksasi,


imajinasi terbimbing, hipnosis dan distraksi.2
Sectio Caesarea merupakan salah satu
tindakan medis dimana dilakukan suatu Distraksi adalah mengalihkan perhatian
pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi klien ke hal yang lain sehingga dapat menurunkan
pada dinding abdomen dan uterus.Pembedahan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan
adalah suatu prosedur invasif yang dilakukan toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi dapat
untuk membuang bagian tertentu atau mengatasi nyeri berdasarkan teori aktivasi retikuler,
mengeluarkan benda asing yang ada di dalam yaitu menghambat stimulus nyeri ketika seseorang
tubuh, salah satu dari tindakan pembedahan adalah menerima masukan sensori yang cukup atau
bedah laparatomi yang merupakan teknik sayatan berlebihan, sehingga menyebabkan terhambatnya
yang dilakukan pada daerah abdomen yang dapat impuls nyeri ke otak (nyeri berkurangatau tidak
dilakukan pada bedah digestif dan kandungan.1 dirasakan oleh klien). Stimulus sensori yang
menyenangkan akan merangsang sekresi endorfin,
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien
Badan Kesehatan Dunia (WHO) selama 2007- menjadi berkurang. Distraksi bekerja memberi
2008. China menduduki urutan pertama sebagai pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang
negara dengan tingkat bedah caesar sampai 46%. singkat, untuk mengatasi nyeri intensif hanya
Sebuah studi American Journal of Obstetrics and berlangsung beberapa menit, misalnya selama
Gynecology bekerja sama dengan konsorsium safe pelaksanaan prosedur invasif atau saat menunggu
labor. Berdasarkan data dari 19 rumah sakit, kerja analgesik. Perawat dapat mengkaji aktivitas-
sebanyak 30,5 % dari semua kelahiran dilakukan aktivitas yang dinikmati klien sehingga dapat
melalui operasi caesar pada tahun 2007. Dalam dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas tersebut
laporannya, WHO menemukan sebagian besar ibu dapat meliputi kegiatan menyanyi, berdoa,
hamil memilih operasi caesar karena takut menceritakan foto atau gambar dengan suara keras,
merasakan sakit dan kawatir kondisi vagina mereka mendengarkan musik, dan bermain. Sebagian besar
akan menjadi kendur setelah persalinan secara distraksi dapat digunakan di rumah sakit, di rumah,
normal. Operasi sectio caesar juga dipilih karena atau pada fasilitas perawatan jangka panjang.3
calon ibu bisa menentukan sendiri hari kelahiran
yang diinginkan.1 Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
dilakukan peneliti pada tanggal 22 Desember 2017
Di Indonesia, tercatat angka persalinan peneliti melakukan pengecekan tingkat nyeri
bedah caesar secara nasional hanya berjumlah kepada 10 responden dengan teknik distraksi.
kurang lebih 4% dari jumlah total persalinan Sebelum dilakukan teknik distraksi pernafasan
berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan ritmik diketahui terdapat 3 respon dengan tingkat
Tahun 1997 dan tahun 2002-2003.1 nyeri ringan dengan skala nyeri 1-3, 4 responden
dengan tingkat nyeri sedang dengan skala nyeri 4-
Nyeri adalah salah satu diagnosa yang 6, 3 responden dengan tingkat nyeri berat dengan
ditemukan pada fase pasca operatif setelah skala nyeri 7-10.
dilakukan tindakan pembedahan. Nyeri adalah
alasan utama seseorang untuk mencari bantuan Setelah dilakukan teknik distraksi
perawatan kesehatan. Nyeri yang tidak diatasi diketahui 5 responden dengan tingkat nyeri ringan
secara adekuat mempunyai efek yang dengan skala nyeri 1-3, 3 responden dengan tingkat
membahayakan diluar rasa nyaman yang nyeri ringan dengan skala nyeri 4-6, dan 2
ditimbulkannya. Efek tersebut diantaranya yaitu, responden dengan tingkat nyeri berat dengan
nyeri dapat mempengaruhi sistem pulmonari, tingkat nyeri berat dengan skala nyeri 7-10.
kardiovaskular, gastrointestinal, endokrin dan
imunologik.2 Berdasarkan study tersebut terdapat 8
responden mengalami perubahan tingkat nyeri dan
Tindakan non farmakologi untuk 2 responden yang tidak mengalami perubahan
meredakan nyeri banyak ditemukan dalam aktifitas tingkat nyeri, berdasarkan data tersebut maka
keperawatan. Tindakan non-farmakologi umumnya kemungkinan adanya perbedaan tingkat nyeri
digunakan karena mempunyai efek samping yang sebelum dan sesudah dilakukan teknik distraksi
sangat rendah. Untuk menghilangkan nyeri hebat pernafasan ritmik.
yang berlangsung berhari-hari secara efektif,
dimungkinkan mengkombinasikan tindakan Berdasarkan latar belakang diatas maka
farmakologi pereda nyeri (pemberian obat-obatan peneliti tertarik mengambil judul Pengaruh Teknik
golongan opioid hingga NSAID) dengan tindakan Distraksi Pernafasan Ritmik Terhadap Perubahan
non farmakologi. Tindakan non farmakologi yang Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi di RSUD
dapat digunakan untuk meredakan nyeri antara lain: Leuwiliang.
TUJUAN PENELITIAN Hasil yang di dapatkan dalam peneliti
1. Tujuan umum yang berjudul Pengaruh Teknik Distraksi
Diketahui pengaruh teknik distraksi Pernafasan Ritmik Terhadap Perubahan Tingkat
pernafasan ritmik terhadap perubahan Nyeri Pasa Pasien Post Operasi Sectio Caesarea
tingkat nyeri pasien pasca operasi Sectio pada usia 16-35 tahunn di RSUD Leuwiliang
Caesarea di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2017 adalah sebagai
Leuwiliang Tahun 2017 berikut:
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: Tabel 4.1
a. Diketahui perbedaan tingkat nyeri
sebelum dan sesudah diberikan Karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia
perlakuan Teknik Distraksi No Usia Intervensi Kontrol
Pernafasan Ritmik pada kelompok N % N %
intervensi Pasien Post Sectio Caesarea 1 16-20 3 18.8% 4 25.0%
di RSUD Leuwiliang tahun 2017. 2 21-25 3 18.8% 6 37.5%
b. diketahui perubahan tingkat nyeri 3 26-30 5 31.2% 4 25.0%
pada jam 6 dan jam ke 7 pada 4 31-35 5 31.2% 2 12.5%
kelompok kontrol pasien post Section Total 16 100% 16 100%
Caesarea di RSUD Leuwiliang tahun Sumber : Data Primer yang diolah
2017
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan
METODE PENELITIAN bahwa dari 32 orang subjek penelitian, pasien
berusia 16-20 tahun, yang terdiri dari 3 pasien
Penelitian ini menggunakan desain Quasi kelompok intervensi dan 4 pasien dari kelompok
Eksperimen. Penelitian telah dilaksanakan pada kontrol. Didapatkan pasien yang berusia 21-25
bulan november 2018 di RSUD Leuwiliang tahun terdiri dari 3 pasien pada kelompok
Kabupaten Bogor. Sample yang ditetapkan dalam intervensi serta 6 pasien pada kelompok kontrol.
penelian ini adalah pasien rawat inap yang Selain itu didapatkan pasien yang berusia 26-30
berjumlah 32 orang. Dengan menggunakan metode tahun terdiri dari 5 pasien kelompok intervensi
purposive sampling dan menggunakan uji statistic serta 4 pasien kelompok kontrol. Dan pasien yang
dependen T Test. berusia 31-35 tahun terdiri dari 5 pasien kelompok
intervensi serta 2 pasien kelompok kontrol.
Desain Eksperimen yang digunakan
adalah non randomized pretestandposttes non Uji Normalitas
equivalent control group, yaitu desain eksperimen
yang dilakukan denganpretest sebelum dilakukan Uji normalitas data bertujuan untuk
perlakuan dan posttest setelah diberikan mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam
perlakuandan untuk mengetahui pengaruh teknik penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk
distraksi pernafasan ritmik terhadap perubahan mengetahui normalitas data dalam penelitian ini
tingkat nyeri pada pasien post operasi seksio dapat dilakukan menggunakan uji Saphiro-Wilk
caesarea di RSUD Leuwiliang tahun 2017. Test. Data berdistribusi normal jika nilai P value >
Rancangan penelitian ini terdapat kelompok dari 0.05
pembanding (kontrol).4
Tabel 4.2
Kegiatan ini dilakukan pada kelompok
Analisa Uji Normalitas Pada Kelompok Intervensi
yang melakukan teknik distraksi pernafasan ritmik
dan Kelompok Kontrol
atau kelompok intervensi dan kelompok yang tidak
No Perlakuan Shapiro-Wilk Test
melakukan teknik distraksi pernafasan ritmik atau
kelompok kontrol dengan melihat perbedaan Statistic Df Sig
perubahan tingkat nyeri sebelum dan sesudah 1 Pre-Test 13 .000
.398
diberikan teknik distraksi pernafasan ritmik selama Intervensi
jam ke 6 dan jam ke 12. 2 Post-Test 13 .000
.621
Intervensi
HASIL PENELITIAN 3 Pre-Test 13 .000
.546
Kontrol
Pengambilan data dalam penelitian 4 Post-Test 13 .000
menggunakan teknik purposive sampling dengan .546
Kontrol
32 responden yang berusia 16-35 tahun, alat yang Sumber : Data Primer yang diolah
digunakan adalah SOP dengan cara menanyakan
skala nyeri.
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dari hasil Tabel 4.5
uji Shapiro-Wilk Test baik kelompok intervensi dan
kelompok kontrol didapatkan nilai signifikan Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Pada Kelompok
sebesar 0.000 atau nilai P value < 0.05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak Kontrol
berdistribusi normal, maka metode statistic yang Skala Sebelum Sesudah
digunakan adalah statistic non parametric. (uji No
Nyeri
wilcoxon signed rank test dan uji mann whitney). N % N %
1 Ringan 0 0% 0 0%
Uji Homogenitas
2 Sedang 4 25,0% 4 25,0%
Tabel 4.3 3 Berat 12 75,0% 12 75,0%
Total 16 100% 16 100%
Analisa Uji Homogenitas Pada Kelompok Sumber : Data Primer yang diolah
Intervensi dan Kelompok Kontrol
Hasil Skala Nyeri Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa
Levene Df1 Df2 Sig. skala nyeri sebelum dan sesudah pada kelompok
Statistic kontrol, dari 16 responden sebagian besar 12
2.143 1 30 .154 (75,0%) responden mengalami skala nyeri berat.
Sumber : Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui dari Uji Hipotesis


hasil uji uji levene statistic baik kelompok
Berdasarkan hasil dari uji normalitas
intervensi dan kelompok kontrol didapatkan nilai
penelitian ini tidak berdistribusi normal, maka
levene statistic sebesar 2.143 dan nilai
metode statistic yang digunakan adalah statistic
signifikannya sebesar .154 atau nilai P value >
non parametric (uji wilcoxon signed rank test dan
0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data berasal
uji mann whitney).
dari populasi yang mempunyai varian yang sama
atau homogen. Analisis bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk


Analisis univariat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara
variabel independen (musik klasik mozart) dengan
Tabel 4.4
variabel dependen (skala nyeri). Secara jelas hasil
Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Pada Kelompok analisis bivariat akan disajikan dalam tabel
Intervensi dibawah ini :

Skala Sebelum Sesudah Tabel 4.6


No
Nyeri
Pengaruh teknik distraksi pernafasan ritmik
N % N %
sesudah dan sebelum dilakukan intervensi terhadap
1 Ringan 0 0% 0 0% perubahan nyeri pada pasien post operasi sectio
2 Sedang 2 12,5% 10 62,5% caesarea
3 Berat 14 87,5% 6 37,5%
Post Intervensi -
Total 16 100% 16 100%
Pre Intervensi
Sumber : Data Primer yang diolah Asymp. Sig. (2-tailed) 0.011
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui dari 13 Sumber : Data Primer yang diolah
reponden kelompok intervensi, sebelum diberikan
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui nilai
perlakuan sebagian besar 14 (87,5%) responden
asymp. Sig. (2-tailed) atau nilai signifikan sebesar
mengalami skala nyeri berat dan sesudah diberikan
0.011 atau nilai P value < 0.05. Hal ini dapat
perlakuan sebagian besar 10 (62,5%) responden
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
mengalami skala nyeri sedang.
antara hasil skala nyeri sebelum dan sesudah pada
kelompok intervensi.
Tabel 4.7 signifikan sebesar 0.011 atau P value <
0.05.
Pengaruh teknik distraksi pernafasan ritmik
sesudah dan sebelum dilakukan kontrol terhadap Hasil tersebut sesuai dengan
perubahan tingkat nyeri pada pasien post operasi Yusrizal 2012 didapatkan hasil dari
sectio caesarea kelompok intervensi dengan perbedaan
variabel terhadap penurunan skala nyeri
Post Kontrol - pasien pasca appendiktomi menunjukan
Pre Kontrol perbedaan rata-rata skala nyeri kelompok
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 kontrol pretest-posttest adalah 2,30 dan
Sumber : Data Primer yang diolah perbedaan rata-rata skala nyeri eksperimen
sebelum dan sesudah pemberian teknik
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui nilai relaksasi nafas dalam dan masse adalah
asymp. Sig. (2-tailed) atau signifikan sebesar 1.000 3,50. Hasil uji statistik ekpserimen dan
atau nilai P value > 0.05. Hal ini dapat disimpulkan kontrol didapatkan nilai p value 0,000 (p
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara value < 0,05), disimpulkan bahwa teknik
hasil skala nyeri sebelum dan sesudah kelompok relaksasi nafas dalam dan masase dapat
kontrol. penurunkan skala nyeri pasien pasca
appendiktomi.
Tabel 4.7

Analisa pengaruh distraksi pernafasan ritmik Berdasarkan uraian diatas maka


terhadap perubahan tingkat nyeri pada pasien post peneliti menyimpulkan adanya pengaruh
operasi sectio caesarea teknik distraksi pernafasan ritmik terhadap
perubahan tingkat nyeri pada pasien post
Hasil Skala Nyeri operasi sectio caesarea dipengaruhi karena
adanya suatu interaksi pada pasien dengan
Asymp. Sig. (2-tailed) menanyakan skala nyeri sebelum
.035
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] dilakukan teknik distraksi pernafasan
.073a ritmik.
Sumber : Data Primer yang diolah
2. Pengaruh teknik distraksi pernafasan
Berdasarkan tabel 4., diketahui nilai ritmik sesudah dan sebelum dilakukan
asymp. Sig. (2-tailed) atau nilai signifikan sebesar control terhadap perubahan nyeri pada
0.035 atau nilai P value < 0.05. Hal ini dapat pasien post operasi sectio caesare
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara hasil skala nyeri kelompok intervensi dan Teori dan penelitian di atas sesuai
kelompok kontrol atau ada pengaruh teknik dengan hasil penelitian ini, dimana tidak
distraksi pernafasan ritmik terhadap perubahan ada perbedaan yang signifikan antara hasil
tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio skala nyeri sebelum dan sesudah pada
caesarea di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor kelompok kontrol dengan nilai signifikan
Tahun 2017. sebesar 1.000 atau P value > 0.05. Hasil
tersebut sesuai dengan Wiwik Widiatie
2015 didapatkan hasil kelompok kontrol
Pembahasan dengan variabel pengaruh teknik nafsas
dalam terhadap penurunan intensitas nyeri
Pembahasan hasil penelitian diuraikan dari variabel
pada ibu post sectio caesarea. Hasil uji
dependen yaitu perubahan tingkat nyeri dan
statistic intervensi dan kontrol didapatkan
variabel indcependen yaitu teknik distraksi
nilai p value = 0,167 (p>0,05),
pernafasan ritmik di RSUD Leuwiliang.
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
1. Pengaruh teknik distraksi pernafasan teknik nafas dalam terhadap intensitas
ritmik sesudah dan sebelum dilakukan nyeri pada ibu post sectio caesarea di
intervensi terhadap perubahan nyeri pada Rumah Sakit Unipdu Medika Jombang.
pasien post operasi sectio caesarea
Berdasarkan uraian diatas maka
Teori dan penelitian di atas sesuai peneliti dapat menyimpulkan ada
dengan hasil penelitian ini, dimana ada perubahan distraksi terhadap perubahan
perbedaan yang signifikan antara hasil tingkat nyeri pada pasien post operasi
skala nyeri sebelum dan sesudah pada sectio caesarea
kelompok intervensi dengan nilai
3. Pengaruh teknik distraksi pernafasan skala nyeri berat dan sesudahnya sebagian
ritmik terhadap perubahan tingkat nyeri besar 12 (75,0%) responden mengalami
pada pasien post operasi sectio caesarea skala nyeri sedang.

Teori dan penelitian di atas sesuai 4. Analisa hasil skala nyeri sebelum dan
dengan hasil penelitian ini, dimana ada sesudah pada kelompok intervensi sebesar
perbedaan yang signifikan antara hasil 0,011. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
skala nyeri kelompok intervensi dan ada perbedaan yang signifikan antara skala
kelompok kontrol atau ada pengaruh nyeri sebelum dan sesudah pada kelompok
teknik distraksi pernafasan ritmik terhadap intervensi dengan hasil p value < 0.05.
perubahan tingkat nyeri pada pasien post
operasi sectio caesarea di RSUD 5. Analisa hasil skala nyeri sebelum dan
Leuwiliang Kabupaten Bogor Tahun sesudah pada kelompok kontrol sebesar
2017dengan nilai signifikan 0.035 atau P 1.000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
value < 0.05. tidak ada perbedaan yang signifikan antara
hasil skala nyeri hari sebelum dan sesudah
Hasil tersebut sesuai dengan pada kelompok kontrol dengan hasil P
Aziiz Mardanarian tahun 2012 dengan value > 0,05.
judul “Pengaruh Teknik Distraksi Audio
Terhadap Intensitas Nyeri Selama
6. Analisa pengaruh teknik distraksi
Prosedur Ganti Balutan Pada Pasien Post
pernafasan ritmik terhadap perubahan
Operasi Bedah Abdomen Di RSUD Bayu
tingkat nyeri pada pasien post operasi
Asih Kabupaten Purwakarta”, menunjukan
sectio caesarea sebesar 0,035. Hal ini
ada perbedaan yang signifikan antara hasil
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
skala nyeri hasil skala nyeri kelompok
Ha diterima yang berarti ada pengaruh
intervensi dan kelompok kontrol atau ada
teknik distraksi pernafasan ritmik terhadap
pengaruh teknik distraksi audio terhadap
perubahan tingkatnyeri pada pasien post
intensitas nyeri selama prosedur ganti
operasi sectio caesarea dengan hasil P
balutan pada pasien post operasi bedah
value < 0,05.
abdomen dengan nilai signifikan 0.000
atau P value < 0,05. Saran
Berdasarkan uraian diatas maka Beberapa saran yang direkomendasikan
peneliti menyimpulkan kelompok oleh peneliti sebagai berikut :
intervensi dan kelompok kontrol ada
perbedaan antara pada saat melakukan 1. Bagi Ilmu Pengetahuan (Scientific)
distraksi dan tidak melakukan distraksi a. Institusi pendidikan
pada pasien sectio caesarea. Sebagai informasi penelitian dan
dokumentasi data penelitian lebih
Simpulan lanjut mengenai perubahan teknik
distraksi pernafasan ritmik terhadap
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan
perubahan tingkat nyeri pada pasien
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari
post operasi section caesarea di
penelitian ini adalah sebagai berikut:
RSUD Leuwiliang
1. Diketahui sebagai besar responden berusia
26-30 tahun, dimana kelompok intervensi b. Peneliti
5 (32.2%) responden dan kelompok Dapat mengaplikasikan keilmuan
kontrol 6 (37.5%) responden bidang Keperawatan Medikal Bedah
yang telah didapatkan di perguruan
2. Diketahui skala nyeri sebelumnya pada tinggi dan menambah pengalaman,
kelompok intervensi sebagai besar 14 wawasan dan pengetahuan tentang
(87.5%) responden mengalami skala nyeri perubahan teknik distraksi pernafasan
berat dan sesudah nya sebagian besar 10 ritmik terhadap perubahan tingkat
(62.5%) responden mengalami skala nyeri nyeri pada pasien post operasi section
sedang. caesarea di RSUD Leuwiliang

c. Peneliti selanjutnya
3. Diketahui skala nyeri sebelum dan Hasil penelitian dapat di jadikan
sesudah pada kelompok kontrol sebagian sebagai tambahan bacaan bagi peneliti
besar 12 (75,0%) responden mengalami selanjutnya, dan memberikan
keilmuan dibidang Keperawatan
Medikal Bedah yang berkaitan
dengan pengaruh teknik distraksi
pernafasan ritmik terhadap perubahan
tingkat nyeri pada pasien post operasi
section caesarea di RSUD Leuwiliang

DAFTAR PUSTAKA

1. Aditya Yayang Sucipto 2012. Pengaruh


Relaksasi Guided IMAGERY Terhadap Ti
ngkat Nyeri Pada Pasca Operasi Sectio
Caesarea di Rumah Sakit Daerah dr.
Soebandi Jember [skrpsi]
2. Tamsuri. 2007. Teknik Relaksasi dan
Distraksi
http://www.kapukonline.com/2012/09/tek
nik-relaksasi-dan-distraksi.htmldi akses
pada tanggal 06 November. 2017
3. Dr.Amru Sofian, Sp. OG (K).ONK
MWALS. 2012. Sinosis Ostetri
4. Dr. M. Hakimi, Ph. D. 2010. Ilmu
Kebidanan Patologi dan farsiologi
Persalinan
5. E Manuel Friedman. 2015. Bedah
Kebidanan MartiuS
6. Materi Pembelajaran Ibu dan Anak .
http://www.edukia.org/web/kbibu/10-a-
15-seksio-sesarea/di akses pada tanggal 20
November 2017
7. A. Aziz Alimul Hidayat Musrifatul
Uliyah. 2014.p Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia
8. Mohamad Judha Sudarti Afroh Fauziah.
2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri
Pesalinan
9. Tita Puspita Dewi. 2017. Menejemen
Nyeri. Dari:
https://id.scribd.com/document/35951783
6/Farmakologi-Manajemen-Nyeri
04febuari18 di akses pada tanggal 07
Febuari 2018-02-11
10. Nurse Muda. 2011. Distraksi. Dari:
http://firmannursemuda.co.id/2011/03/dist
raksi.html di akses pada tanggal 07
Febuari 2018
11. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologo
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
12. Swarjana, I Ketut. 2011. Metodologi
Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).
Yogyakarta : ANDI
13. Dr. Yusra Firdaus. 2017. Hello Sehat.
Dari:
https://www.google.co.id/amp/s/hellosehat
.com/hidup-sehat/tips-sehat/efek-obat-bius
setelah-operasi/amp/ di akses pada tanggal
09 Maret 2018
14. Rekam Medik RSU Muhammadiyah
Ponogoro, 2015

Anda mungkin juga menyukai