Naskah Publikasi
VENNY DIANA
NIM 20151050030
i
i
ii
Edukasi Perioperatif Dalam Menurunkan Kecemasan dan Kepatuhan Manajemen Nyeri Pasien
Transurethral Resection Of The Prostate (TURP)
ABSTRAK
Transurethral Resection of The Prostate (TURP) merupakan tindakan pembedahan yang menimbulkan
rasa khawatir pada pasien, pembedahan ini dilakukan untuk menghilangkan sumbatan yang menimbulkan
nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas edukasi perioperatif pada pasien yang akan
menjalani operasi TURP dalam menurunkan kecemasan dan meningkatkan kepatuhan dalam manajemen
nyeri. Penelitian menggunakan metode kualitatif yaitu dengan pendekatan Action Research yang
dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei tahun 2017 dengan jumlah responden 9 orang.
Hasil penelitian menunjukkan 9 responden yang dilakukan wawancara dan observasi sebesar 7
responden menyatakan cemas sedang dan 2 responden juga menyatakan cemas ringan setelah dilakukan
operasi. Sedangkan untuk pelaksanaan manajemen nyeri dilakukan selama siklus IV, V, VI, dan VII. Pada
siklus IV sebesar 7 responden melakukan manajemen nyeri, siklus V sebesar 8 responden masih
melakukan manajemen nyeri, siklus VI sebesar 7 responden melakukan manajemen nyeri, dan pada saat
dilakukan home visit siklus VII sebesar 7 responden masih melakukan manajemen nyeri.
ABSTRACT
Transurethral Resection of the Prostate (TURP) is a surgery that causes anxiety in patients, surgery is performed
to remove the blockage that causes pain. This study aims to determine the effectiveness of perioperative education in patients
undergoing TURP surgery in decreasing anxiety and improving compliance in pain management. Research using qualitative
methods of approach Action Research conducted in 2017 by the number of respondents 9 people.
Results showed 9 respondents who conducted interviews and observations by 7 respondents expressed concern
medium and 2 respondents also expressed mild anxiety after surgery. As for the implementation of pain management
performed during the cycle IV, V, VI, and VII. In the fourth cycle by 7 respondents do pain management, V cycle of 8
respondents still do pain management, VI cycle by 7 respondents do pain management, and at the time of the home visit VII
cycle of 7 respondents still do pain management.
Key Word :Perioperative Education, Anxiety, Compliance Management of Pain
1)Student Master of Nursing UMY.
2) Lecturer Master of Hospital Management UMY
3) Lecturer Master of Nursing UMY .
iii
LATAR BELAKANG tidak normalnya irama jantung, peningkatan
Transurethral Resection of The Prostate nadi, hiperventilasi, skala nyeri yang bertambah
(TURP) adalah tindakan pembedahan pada dan length of stay yang lebih lama3.Hasil penelitian
pasien pembesaran prostat dengan cara dari Mitchell pada tahun 2003 – 2007 di
memasukkan alat ke dalam uretra untuk University Health System Consortium Clinical
menghancurkan atau mengerok prostat yang menyebutkan length of stay pasien setelah
membesar1. Tindakan tersebut merupakan salah menjalani operasi prostat adalah 2 hari4. Hal ini
satu contoh dari tindakan pembedahan. Pasien bisa ditangani dengan pemberian informasi yang
yang akan mendapatkan tindakan tersebut harus sesuai pada pasien untuk menurunkan cemas,
mendapatkan informasi atau edukasi tindakan seperti pada penelitian yang dilakukan
yang akan dilakukan untuk mengurangi perasaan olehDavis-Evans3 bahwa pasien yang akan
Rasa cemas yang timbul pada seseorang oleh perawat dalam memberikan informasi.
dikarenakan adanya suatu ancaman pada dirinya Pada pasien Benigna Prostate Hiperplasi
sehingga orang tersebut akan kehilangan kendali (BPH) atau yang akan menjalani operasi
dengan emosinya. Hal ini akan nampak pada Transurethral Resection of The Prostate (TURP),
pasien yang akan mengalami tindakan adanya pembesaran kelenjar prostat akan
pembedahan. Menurut Arisandi, dkk.2 sebesar menyebabkan terganggunya aliran urin sehingga
60% pasien yang akan menjalani operasi menimbulkan gangguan miksi5. Laporan tentang
mengalami cemas berat, sebesar 30 % pasien nyeri pasca TURP dan tatalaksananya masih
mengalami cemas sedang dan sebesar 10 % sangat sedikit6. Laporan mengenai nyeri post
pasien mengalami cemas ringan. Pada hasil operatif sendiri berkisar 91,4 % di Jimma
penelitian disebutkan sekitar 10% pasien yang University Specialized Hospital, Ethiopia
akan dilakukan tindakan pembedahan ditunda dikarenakan tidak adekuatnya manajemen nyeri
operasinya dikarenakan tingkat kecemasan yang dan kurangnya informasi yang didapatkan oleh
cemas juga akan mempengaruhi fisiologis Dalam systematic review yang dilakukan
pasienantara lain, meningkatnya tekanan darah, oleh Abrishami & Chan8 dari 48 penelitian
1
menunjukkan bahwa nyeri sebelum operasi manajemen nyeri merupakan salah satu upaya
dipengaruhi oleh umur, kecemasan, jenis kelamin untuk meningkatkan kesehatan pasien post
merupakan respon fisiologis, psikologis dan Perawat mempunyai cara yang efektif
perilaku seseorang. Pada penelitian yang untuk mengatasi nyeri pada pasien. Perawat
menunjukkan bahwa pasien saat ini tidak melakukan itu dan dengan metode ini pasien
mungkin meminta obat nyeri bahkan jika skala lebih bisa mengontrol nyeri. Perawat, pasien dan
nyeri bertambah. Hal ini disebabkan karena keluarga pasien adalah mitra kerja sama, sehingga
pasien lebih pasti dalam pelaksanaan manajemen perawat bisa memberikan intervensi dan
nyeri, pasien lebih cenderung mengungkapkan memonitor intervensi yang sudah dilakukan
kebutuhannya dan keprihatinannya. secara mandiri oleh pasien9. Seperti pada hasil
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan olehHuber et al.10 pada
Wong. J et al. 2013 menyatakan bahwa beberapa 30 orang yang akan menjalani operasi Radical
penelitian yang dilakukan sekitar 3 – 4 dekade Prostatectomy, 57% responden menyatakan puas
yang lalu menyatakan sekitar 20% – 80% pasien dengan edukasi yang dilakukan selama
di United Kingdom yang akan menjalani operasi perioperatif. Sehingga edukasi perioperatif
mengeluhkan nyeri dan tidak diberikan memang sangat penting untuk dilakukan.
pengobatan. Selain nyeri pre operasi, nyeri yang Menurut studi Spalding (2003) dalam
dirasakan setelah operasi juga masalah yang tidak Guo11 menyebutkan ada 3 (tiga) hal yang bisa
boleh dianggap remeh. Seperti yang disampaikan perawat berikan untuk menambah pengetahuan
pada hasil penelitian yang dilakukan oleh dan kenyamanan pasien, yaitu : memberikan
Woldehaimanot et al7 bahwa 34% (dari 30 pemahaman tentang proses selama operasi
jumlah responden) responden memerlukan obat sampai dengan perawatan pasca operasi,
nyeri pada pasca operasi hari ketiga. Untuk memberikan kesempatan untuk lebih mengenal
mengatasi cemas dan nyeri perawat perlu tim medis yang akan merawat pasien, menjalin
memodifikasi intervensi keperawatan, yaitu hubungan saling percaya antara pasien dengan
dengan menggunakan farmakologi dan non tim medis. Hal ini diperkuat hasil penelitian dari
2
menjalani operasi Radical Prostatectomy, semua operasi. Edukasi pada pasien sebelum operasi
pasien menginginkan informasi prosedur yang harusnya diberikan oleh perawat bersama dengan
akan dijalani dan kemungkinan resiko yang dokter tim bedah ataupun anastesi, namun pada
Edukasi kesehatan biasanya Bantul hal tersebut masih jarang sekali dilakukan.
dikonsepkan di lingkungan rumah sakit yang Sehingga perlu adanya suatu tindakan untuk
dihadiri oleh keluarga atau kerabat pasien yang mengaplikasikan edukasi dengan metode yang
disampaikan oleh perawat13. Hal ini akan lain supaya edukasi kepada pasien bisa terlaksana
rasa sakit yang dirasakan pasien, sehingga Menurut data dari rekam medis selama
kecemasan pasien tidak akan meningkat3. Dalam bulan Januari – Juli 2016 jumlah pasien Benigna
penelitian yang dilakukan Astuti14 menyatakan Prostate Hiperplasia yang akan melakukan operasi
bahwa adanya pengaruh edukasi preoperasi adalah 127 orang dengan rata – rata per bulannya
terstruktur terhadap self-efficacy pasien. Pada 18 pasien. Saat dilakukan wawancara pasien di
kelompok intervensi peningkatan self-efficacy ini Bangsal Al – A’ruf dan Al – Insan PKU
lebih efektif dibandingkan kelompok kontrol Muhammadiyah Bantul yang akan menjalani
dikarenakan skornilai pre test self efficacy pada operasi TURP mengeluh nyeri dan cemas
terstruktur yang dilakukan peneliti merupakan paling utama yang dikemukakan oleh pasien,
suatu upaya memberikan informasi yang efektif. namun untuk cemas perawat diruangan tidak
Menurut hasil wawancara yang telah pernah mengkaji hal tersebut.Untuk mengatasi
dilakukan dengan salah satu Kepala Ruang rawat keluhan pasien (nyeri) perawat biasanya
inap bedah di RS PKU Muhammadiyah Bantul memberikan analgesik sesuai dengan terapi dari
didapatkan bahwa untuk persiapan operasi dokter, untuk terapi non farmakologi tidak
terencana edukasi dilakukan oleh perawat pernah dilakukan karena belum ada SOP secara
Namun jika operasi tersebut cito edukasi akan khusus hanya tercantum dalam instruksi kerja
3
Berdasarkan hasil beberapa penelitian 2017 di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan
keluarga, namun dalam penentuan materi Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis
kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan pasien
edukasi tidak dijelaskan sesuai dengan apa yang BPH di RS PKU Muhammadiyah Bantul Maret
2017
diinginkan pasien. Sehingga peneliti berinisiatif
Karakteristik Frek (F) Prosenta
untuk melakukan penelitan dengan metode se (%)
Jenis
Action Research yaitu peneliti akan melakukan Kelamin
Laki – laki 9 100
identifikasi terlebih dahulu mengenai kebutuhan Perempuan 0
Umur
edukasi pasien yang akan dioperasi, kemudian Midlle Age (45 3 33,4
– 59)
mengobservasi cemas dan nyeri pasien dan Elderly (60 – 4 44,4
74)
mengajarkan manajemen nyeri non farmakologi Old (75 – 90) 3 33,4
Pendidikan
sesuai dengan kemampuan pasien. Hasil TK, SD, SMP 8 88,9
SMA, PT 1 11,2
identifikasi dan wawancara selama proses Pekerjaan
Petani 6 66,7
penelitian akan dijadikan modul sehingga bisa Pedagang / 3 33,4
Swasta
dijadikan panduan oleh perawat untuk Berdasarkan tabel diatas responden
melakukan edukasi dan mengelola pasien berjenis kelamin laki – laki semua, dengan
Penelitian ini menggunakan pendekatan rendah dan sebanyak 6 orang responden bekerja
penelitian tindakan / action research yaitu suatu sebagai petani, sisanya 3 orang responden
4
Grafik 1. Hasil Observasi Kecemasan pasien Berdasarkan grafik observasi nyeri di
BPH Siklus I, IV dan VI di RS PKU
Muhammadiyah Bantul Maret 2017 siklus I sampai dengan siklus VI diatas dapat
8
7 diuraikan bahwa pada siklus I (pertama) dan III
Jumlah Pasien
6
5 (ketiga) sebanyak 4 responden mengalami nyeri
4 Cemas
3 Sedang ringan dan sebanyak 6 responden mengalami
2
1 Cemas
0 Ringan nyeri sedang.Siklus IV (keempat) sebanyak 8
Siklus 1
Siklus 4
Siklus 6
8
7
Jumlah Pasien
6 Tidak
5 Nyeri
4 Berdasarkan grafik pelaksanaan
3 Nyeri
2 Ringan manajemen nyeri diatas dapat diuraikan bahwa
1 Nyeri
0 Sedang pada siklus IV (keempat) sebanyak 7 responden
5
melaksanakan manajemen nyeri dan 1 orang
orang
manajemen nyeri.
6 Ringan
5 Nyeri
4 Sedang
3
2 Cemas
1 Ringan
0 Cemas
Siklus 3 Siklus 4 Sedang
(Pre Op) (Post Op)
7 responden.
6
HASIL REKAPITULASI ACTION RESEARCH 7 SIKLUS
SIKLUS I
SIKLUS IV dan
TEMA 1 V
SIKLUS VII
Tanda dan gejala
pada pasien TEMA 1
SIKLUS VI TEMA 1
pembesaran prostat Kepuasan Batin
Kepuasan Batin
timbul mulai SIKLUS III TEMA 1
hitungan hari, TEMA 2
SIKLUS II Kepuasan Batin TEMA 2
minggu hingga TEMA 1 Kepatuhan dalam
melakukan Motivasi untuk
bulan Informasi yang TEMA 2
manajemen nyeri cepat sembuh
sesuai dapat Kepatuhan dalam ditunjukkan
TEMA 2 meningkatkan dipengaruhi oleh
PEMBUATAN melakukan dengan kepatuhan
Pentingnya peran pengetahuan skala nyeri
MODUL manajemen nyeri dalam
tenaga medis dalam dan manajemen dipengaruhi oleh
TEMA 3 menjalankan
meningkatkan nyeri pada skala nyeri
Adanya stimulus manajemen nyeri
pengetahuan tentang pasien
kognitif yang dan tindakan
proses penyakit,
dapat pencegahan
perawatan dan
penanganan keluhan meningkatkan
yang muncul dengan pemahaman
metode edukasi pasien
yang sesuai shg
tidak sebatas
kepuasan pasien saja
PASIEN MENGETAHUI DAN DAPAT MEMAHAMI MENGENAI PROSES
TEMA 3 YANG DIJALANI SEHINGGA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
Tingkat KEPATUHAN UNTUK MELAKUKAN APA YANG DIAJARKAN
pengetahuan
keluarga yang baik
tentang pemelharaan
kesehatan
7
PEMBAHASAN oleh responden rata – rata sekitar 6 bulan
didapatkan adanya tanda dan gejala pada sebanyak 8 responden menyatakan nyeri
responden yaitu nyeri saat buang air kecil, yang dirasakan dalam rentang nyeri
sulit untuk buang air kecil dan sering ringan. Menurut Sullivan et al.15 bahwa
buang air kecil namun tidak puas dalam rasa sakit pada pasien BPH meningkat
kurun waktu kurang lebih 6 bulan.Hal ini operasi, namun saat akan dilakukan
gejala pada pasien Benigna Prostat 0.02, setelah pasien menjalani operasi hari
Hiperplasia yaitu adanya retensi urin pertama setelah operasi rasa sakit akan
(adanya urin yang tertahan), kencing sama seperti sebelum dioperasi yaitu nyeri
8
operasi tidak menunjukkan perbedaan multimedia pada pasien perioperatif
yang besar, hanya terjadi penurunan memberikan efek yang positif bagi pasien.
beberapa poin pada hasil kuesioner. Hal Pemberian informasi sebelum dilakukan
ini sesuai dengan penelitian yang akan mengurangi kecemasan pasien hal ini
berdasarkan hasil follow up yang dilakukan operasi. Pasien dengan kelompok film
pada pasien yang akan menjalani operasi menunjukkan penurunan cemas yang
perbedaan skor pada STAI (State Trait dengan kelompok kontrol (p value = 0.05),
Anxiety Inventory)sebelum dan sesudah begitu juga setelah operasi ada penurunan
dilakukan operasi dengan (39.5 ± 10.6 dan cemas yang significant dibandingkan
mengenai proses operasi oleh dokter, selama proses 7 siklus dengan responden
sudah merasa puas dengan informasi yang meningkatnya quality of life responden
diterima meskipun tidak dijelaskan secara setelah berada dirumah. Setiap modul
Hal ini sesuai dengan Jlala et al.16 bahwa tergantung dari informasi yang diinginkan
9
oleh masing – masing responden sehingga kembali (review isi modul), observasi
Salah satu manfaat pemberian edukasi saja pada siklus keempat dilakukan
manajemen nyeri non farmakologi adalah observasi cemas post operasi. Belum
untuk mengurangi penggunaan obat anti adanya penurunan yang berarti jika dilihat
nyeri setelah proses pembedahan. dari kriteria cemas responden pada siklus
Berdasarkan hasil wawancara responden pertama pre operasi dan post operasi
tidak mempunyai kebiasaan atau cara cemas yang muncul pada responden
nyeri.Manajemen nyeri yang peneliti pada siklus keenam ada penurunan angka
dengan dzikir. Hal ini sesuai dengan dilakukan oleh Huber et al.10 mengenai
berdoa dapat meringankan depresi dan preoperatif yaitu tidak ada perbedaan
kecemasan yang disebabkan oleh sakit skala cemas STAI pada pasien sebelum
kronis pada orang tua. Selain itu teknik dan sesudah operasi (39,5 – 10,6 dan 37,1
gelombang otak lebih lambat sehingga retrospektif hanya 5 pasien dari 17 pasien
perlakuan yang sama yaitu aplikasi modul bergantung pada obat analgesik.Dari hasil
10
observasi pelaksanaan manajemen nyeri keperluan responden sehari – hari.Hal ini
oleh responden selalu dilakukan sesuai sesuai dengan systematic review yang
dengan ambang nyeri yang dirasakan oleh dilakukan oleh Shepperd et al.18 bahwa
dari awal memang tidak melakukan aktivitas yang lebih baik dalam kehidupan
manajemen nyeri. Hal ini sesuai dengan sehari – hari. Ditemukan juga bahwa
sebagian besar pasien (91,2%, n = 230) planning yang diberikan oleh rumah sakit.
dukungan keluarga, namun demikian 50% sederhana dan dengan cara yang mudah
11
2. Penurunan kecemasan pada responden
12
7. Woldehaimanot TE, Eshetie TC, Pembedahan di Surabaya. Jakarta:
Kerie MW. Postoperative Pain Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu
Management among Surgically Keperawatan Program Magister
Treated Patients in an Ethiopian Keperawatan; 2011.
Hospital. PlosOne. 2014 July; 9(7).
15. O’Sullivan MJ, Murphy , Deasy ,
8. Abrishami A, Chan J. Preoperative Iohom , Kiely AS. Effects of
Pain Sensitivity and Its Correlation transurethral resection of prostate on
with Postoperative Pain and Analgesic the quality of life of patients with
ConsumptionA Qualitative benign prostatic hyperplasia. Journal
Systematic. Anesthesiology. 2011; of the American College of Surgeon.
114(2). 2004 March; 198(3).
9. Potter PA. Fundamental o Nursing: In 16. Jlala HA, French JL, Foxall GL,
Elsevier; 2010. Hardman JG, Bedfor. Effect of
preoperative multimedia information
10. Huber J. Patients ’ View of Their on perioperative anxiety in patients
Preoperative Education for Radical undergoing procedures under regional
Prostatectomy : Does It Change After. anaesthesia. British Journal of
J Cancer Educ. 2012 June; 27(2). Anaesthesia. 2010 March; 104(3).
13
14