Anda di halaman 1dari 6

Volume 13, Nomor 4, Oktober 2022

Hal. 459– 464

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP


PELAKSANAAN (TEHNIK NAPAS DALAM) PADA PASIEN PRE DAN POST
OPERASI DI RSUD SAIFUL ANWAR MALANG

Kenil Mariani1, Lilla Maria2, Risna Yekti Mumpuni3


STIKES Maharani Malang
Email: Kenilmariani73@gmail.com

ABSTRAK

Operasi merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan dokter dengan menggunakan cara
invasif dengan membuka bagian tubuh yang akan ditangani. Pemberian Pendidikan Kesehatan
dengan cara tehnik nafas dalam sangan efektif dan berpengaruh pada pasien post operasi.
Tujuan Penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap
(teknik napas dalam ) pada pasien pre dan Post Operatif di IRNA RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental
Design dengan pendekatan One Group Pre-test – Post-test dengan Teknik Purposive Sampling,
populasinya adalah seluruh pasien yang akan operasi di IRNA dan sampel sebanyak 37
responden. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan p value sebesar 0.000<0.05, dapat disimpulkan
terdapat perbedaan pelaksanaan teknik napas dalam yang dilakukan pasien pre dan post operasi
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan Kesehatan. Pendidikan kesehatan tehnik napas
dalam diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan pasien sehingga pasien melakukan
teknik napas dalam dengan benar, sehingga pasien merasa lebih nyaman setelah operasi.
Kata kunci: Pendidikan Kesehatan, Tehnik Nafas Dalam, Pre dan Post Operasi

ABSTRACT

Surgery is a form of therapy that can threaten the integrity of one's body and soul. Planned
surgery can cause physiological and psychological responses in patients such as anxiety. The
purpose of this study was to determine differences in patient anxiety levels before and after
giving preoperative education in the Lawu Room RSSA Malang. The design in this study is an
observational study with a pre-post test design in one group (One group pre-post design).
Respondents of this study were 61 patients who performed surgery in Lawu Room, determined
by the pusrposive sampling method. The questionnaire used to measure the level of anxiety is
the HARS scale, which data is collected before the patient receives education, and after the
patient receives education. Data analysis using Wilcoxon test. Wilcoxon's results showed that
there was a difference in the level of patient anxiety before and after giving preoperative
education with a p value of 0.00 (p <0.05). Suggestion: the psychological state of the patient
before carrying out the operation needs to be a concern for nurses, by reducing anxiety it will
increase the level of service satisfaction and success of the action.
Keywords : Health Education, Deep Breathing Techniques, Pre and Post Surgery

459
PENDAHULUAN penilaian yang disyaratkan dalam SNARS
Setiap orang pasti pernah maupun JCI.
merasakan ketidaknyamanan didalam Peran perawat yang sesuai dengan
tubuhnya. Salah satu ketidaknyamanan itu buku panduan yang dikeluarkan oleh
adalah nyeri, yang merupakan suatu Kementerian Kesehatan RI adalah sebagai
masalah yang timbul akibat cidera atau pemberi asuhan (care provider), pemimpin
pembedahan. Pembedahan/operasi komunitas (community leader), pendidik
merupakan tindakan pengobatan yang (edukator), pembela (advocate), peneliti
dilakukan dokter dengan menggunakan (researcher). Asni Harisni ditinjau oelh dr
cara invasif dengan membuka bagian tubuh Karlina Lestari 2020. Dengan peran tersebut
yang akan ditangani. Ada berbagai jenis diatas perawat maka sebagai pendidik
pembedahan yang disesuaikan dengan perawat bisa melakukan pendidikan
penyakit pasien, salah satunya adalah kesehatan tentang manajemen nyeri non
Laparatomi. farmakologis. Pendekatan non farmakologi
Menurut WHO tahun 2015 dalam merupakan tindakan mandiri perawat untuk
Tita (2017), jumlah pasien dengan tindakan menghilangkan nyeri dengan menggunakan
operasi mencapai angka peningkatan yang teknik manajemen nyeri, misalnya dengan
sangat signifikan yaitu 140 juta pasien Transcutan Electric Nervous Stimulating
(2015) di seluruh rumah sakit di dunia, (TENS), relaksasi, terapi musik, distraksi,
diperkirakan meningkat menjadi 148 juta terapi bermain, acupressure, kompres panas/
jiwa( 2017). Berdasarkan data tabulasi dingin, massage, dan hipnosis. Metode
nasional Departemen Kesehatan RI (2017), manajemen nyeri non farmakologis
pada tahun 2017 di Indonesia tindakan memiliki efek samping yang lebih sedikit
operasi mencapai 1,2 juta jiwa dan dan tidak rumit sehingga lebih aman,
diperkirakan 32% diantaranya merupakan nyaman dan efektif.(Zeinab Kia A,2021).
tindakan bedah laparatomi (Ningrum, Penanganan nyeri dengan
2017). melakukan teknik relaksasi merupakan
Nyeri post operasi bisa disebabkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk
oleh luka operasi, tetapi kemungkinan mengurangi nyeri. Beberapa penelitian telah
sebab lain harus dipertimbangkan. menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam
Sebaiknya pencegahan nyeri direncanakan sangat efektif dalam menurunkan nyeri
sebelum operasi agar penderita tidak pasca operasi (Sehono, 2010 dalam Lela
terganggu post operasi. Proses timbulnya Aini 2018). Oleh karena itu perlu adanya
nyeri dipengaruhi sikap dan perilaku verbal analisa lebih dalam terkait dengan
maupun nonverbal dalam menyampaikan pengalaman dan manajemen nyeri pada
apa yang dirasakannya (Sjamsuhidajat, pasien post operasi yang di IRNA II RSUD
2018). Dr. Saiful Anwar Malang.
Pencegahan nyeri yang
direncanakan sebelum operasi adalah METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
dengan memberikan pendidikan kesehatan
rancangan penelitian pre eksperimental
tentang manajemen nyeri non farmakologi. Design dengan pendekatan One Group Pre-
Untuk itu manajemen nyeri yang tepat test – Post-test. Populasi pada penelitian ini
meliputi penanganan secara keseluruhan, adalah seluruh pasien yang akan operasi di
baik farmakologi dan non farmakologi IRNA 2 sejumlah 40 responden.
(Pinandita,2017). Karena pengelolaan atau Sedangkan jumlah sampel dihitung
manajemen nyeri juga menjadi standar berdasarkan rumus Slovin diperoleh 40
460
pasien dengan tingkat signifikasi 5 % atau menghadapi masalah. Semakin tinggi
0,05, Jumlah sampel yang diambil yaitu tingkat pendidikan seseorang, semakin
sebanyak 37 responden. Dalam banyak pengalaman hidup yang dilauinya,
menentukan jumlah sample pada penelitian sehingga akan lebih siap dalam menghadapi
ini harus memenuhi kriteria sampel yaitu : masalah yang terjadi (Ulinnuha, 2017).
Pasien Usia 45 s/d 60 tahun, tindakan Namun, tingkat pendiakan yang timggi pada
pasien dengan operasi laparatomy, penelitian ini tidak menjamin pengetahuan
herniotomy, apendiktomy, pasien teknik napas dalam. Hal ini disebabkan
sadar penuh pasca operasi, pasien sebagaian besar responden adalah orang
memahami Bahasa Indonesia. Pengambilan awam sehingga belum mengetahui manfaat
Sampel dengan metode Total sampling. Uji teknik napas dalam.
yang digunakan adalah Uji Wilcoxon Berdasarkan jenis kelamin
dikarenakan berskala data ordinal dengan menunjukkan separuh responden yaitu
α<0,05. 50.0% (19 orang) responden berjenis
kelamin laki- laki dan separuhnya
HASIL DAN PEMBAHASAN perempuan. Secara umum pria dan wanita
Mengidentifikasi pelaksanaan (tehnik tidak berbeda secara bermakna dalam
napas dalam) sebelum diberikan berespon terhadap nyeri. Toleransi nyeri
pendidikan kesehatan pada pasien yang sejak lama menjadi subjek penelitian yang
menjalani operasi di IRNA 2 RSUD Dr. melibatkan pria dan wanita. Akan tetapi,
Saiful Anwar Malang. toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh
Hasil penelitian didapatkan sebelum faktor-faktor biokimia dan merupakan hal
diberikan pendidikan teknik napas dalam yang unik pada setiap individu, tanpa
pada pasien pre dan post operasi di Ruang memperhatikan jenis kelamin (Pulungan,
IRNA 2 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2021).
yaitu sebanyak 27 orang (72.97%) tidak Menurut peneliti, pada penelitian ini
melakukan teknik napas dalam. Hasil sebelum adanya edukasi pendidikan teknik
penelitian menunjukkan masing-masing 13 nafas dalam menunjukkan sebagian besar
orang (34.21%) dengan kasus operasi tidak mengetahui pelaksanaan teknik napas
laparatomi dan herniotomi. Hampir lebih dalam karena kurangnya pengetahuan
dari separuh responden memiliki usia mengenai manfaat yang diperoleh.
antara 51- 60 tahun yaitu sebanyak 20
orang (52.63%). Faktor pertama yang Mengidentifikasi pelaksanaan
dapat mempengaruhi seseoang yaitu faktor (tehnik napas dalam ) sesudah diberikan
usia. Wijaya (2016), menyebutkan bahwa pendidikan kesehatan pada pasien yang
usia mempengaruhi seseorang dalam menjalani operasi di Irn RSUD Dr. Saiful
mengintrepetasikan nyeri ini dimaksud Anwar Malang.
karena seseorang yang mendekati usia Hasil penelitian menunjukkan
lanjut semakin rendah respon saraf nyeri sesudah diberikan pendidikan teknik napas
yang dirasakan. Perbedaan usia dalam dalam pada pasien pre dan post operasi di
berespon terhadap nyeri. Anak kecil Ruang IRNA 2 RSUD Dr. Saiful Anwar
memiliki kesulitan untuk memahami dan Malang yaitu sebanyak 26 orang (70.27%)
mengekspresikan nyeri. Pada lansia melakukan teknik napas dalam dengan
mereka lebih untuk melaporkan nyeri benar. Menurut hasil penelitian Kurniasari
karena persepsi nyeri yang harus mereka (2016) menjelaskan bahwa pendidikan
terima, menyangkal merasakan nyeri kesehatan efektif sebagai pembelajaran
karena takut akan konsekwensi atau dalam meningkatkan ketrampilan
tindakan media yang dilakukan dan takut responden. Pendidikan dilakukan dengan
akan penyakit dari rasa nyeri itu. cara pertunjukan tentang suatu proses atau
Sebagian besar responden memiliki benda sampai pada penampilan tingkah laku
pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak yang dicontohkan agar dapat diketahui dan
24 orang (63.16%). Tingkat pendidikan dipahami oleh peserta secara nyata atau
juga merupakan hal terpenting dalam
461
tiruan. penelitian Rohana, dkk (2018)
Menurut Nafiati dan Sudarmiati menunjukkan ada pengaruh pendidikan
(2018), pendidikan kesehatan merupakan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
sebagai tindakan suportif yang dilakukan pasien tentang perawatan pasca operasi di
perawat untuk membantu klien bedah Ruang Amarilis I RSUD Tugurejo
dalam meningkatkan kesehatannya sendiri Semarang, dengan p=0,009 dan α=0,05
sebelum dan sesudah pembedahan. sehingga p<α (0,009<0,05) maka Ho
Tuntutan klien akan bantuan keperawatan ditolak dan Ha diterima. Hasneli, dkk
terletak pada area pengambilan keputusan, (2016), pendidikan kesehatan adalah suatu
tambahan pengetahuan, keterampilan,dan proses yang direncanakan untuk
perubahan perilaku. Dalam memberikan mempengaruhi atau mengajak orang lain,
penyuluhan klien pre operasi perlu baik individu, kelompok atau masyarakat
dipertimbangkan waktu, jika penyuluhan agar melaksanakan perilaku hidup sehat).
diberikan terlalu lama sebelum Perawat memegang penting dalam
pembedahan memungkinkan klien lupa, memperlancar pelaksanaan pembedahan.
demikian juga bila terlalu dekat dengan Pada tahapan sebelum pembedahan (pre
waktu pembedahan klien tidak dapat bedah), perawat berperan dalam
berkonsentrasi belajar karena adanya memberikan informasi tentang tindakan
kecemasan atau adanya efek medikasi pembedahan yang akan dijalani pasien
sebelum anastesi. dengan bahasa yang sederhana, singkat dan
Untuk mengatasi nyeri dapat jelas agar dapat dimengerti pasien maupun
dilakukan dua cara pendekatan yaitu keluarga, mempersiapkan fisik seperti
pendekatan secara farmakologi dan non melatih pernafasan dengan cara bernafas
farmakologi. Pendekatan farmakologi yang efektif melalui inspirasi dan ekspirasi
memerlukan kolaborasi antara dokter dan untuk memperoleh nafas yang lambat dan
perawat, sedangkan pendekatan non rileks, mobilisasi dini dan cara batuk
farmakologi dapat dilakukan mandiri efektif, perawat dapat menjelaskan keadaan
dengan cara memberikan teknik relaksasi saat berada dalam ruang operasi untuk
nafas dalam, stimulus dan massage, menurunkan kecemasan. pasien, dan
imajinasi terbimbing dan hipnotis (Lela memberikan support atau dukungan kepada
dan Reza, 2018). Pendidikan kesehatan pasien untuk menurunkan tingkat
tehnik napas dalam diharapkan mampu kecemasan dan menigkatkan keselamatan
meningkatkan pengetahuan pasien pasien (Rohana, dkk., 2018). Pemberian
sehingga pasien melakukan teknik napas pendidikan kesehatan teknik relaksasi napas
dalam dengan benar, sehingga mengurangi dalam secara cepat dapat diterima oleh
nyeri setelah operasi. responden. Sebagian besar responden
memiliki pendidikan terakhir SMA.
Menganalisis pengaruh pemberian Pendapat lain oleh Mandias dalam
pendidikan kesehatan terhadap Jannatiyah (2020) yang menyatakan
pelaksanaan (teknik napas dalam) pada semakin tinggi pendidikan seseorang
pasien Pre dan Post Operatif di Irna II semakin mudah pula ia menerima informasi
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. dan pengetahuan. Sebaliknya, jika tingkat
Hasil penelitian menunjukkan Hasil pendidikan seseorang rendah maka akan
uji Wilcoxon menunjukkan p value sebesar menghambat perkembangan perilakunya
0.000<0.05, dapat disimpulkan terdapat terhadap penerimaan informasi dan
perbedaan pelaksanaan teknik napas dalam pengetahuan yang baru. Sesuai dengan teori
yang dilakukan pasien pre dan post operasi tersebut, artinya sebagian besar responden
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan dalam penelitian ini dapat lebih mudah
kesehatan di Ruang Irna 2 RSUD Dr. dalam
Saiful Anwar Malang. Hasil ini sejalan menerima informasi dan perlakuan
dengan yang diberikan dalam mengatasi nyeri post
operasi. Pendidikan kesehatan adalah sarana
pembelajaran dalam rancangan komunikasi
462
dan informasi untuk meningkatkan Keperawatan Fakultas Ilmu- ilmu
kesehatan termasuk meningkatkan Kesehatan.
pengetahuan (WHO dalam Yunita, 2016). Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis,
Pemberian penyuluhan kesehatan dalam Richard; Mckee, A. (2019). Pengaruh
upaya meningkatkan pengetahuan dapat Self Healing Terhadap Penurunan
dilakukan dengan menggunakan alat Skala Nyeri Pasien Post Op. . .
bantu promosi kesehatan berupa alat bantu Journal of Chemical Information and
lihat (visual aids), alat bantu dengar (audio Modeling, 53(9), 1689-1699.
aids) dan alat bantu lihat dengar (Audio Hutahean Serri. (2019). Operasi Laparatomi
Visual Aids). Di Rsud Koja Jakarta Utara. Jakhkj,
Penelitian Rogers dalam Yunita 5(1).
(2016) dengan adanya pendidikan Indonesia, J. P., Perawat, P., Indonesia, N.,
kesehatan maka terjadi proses yang Tengah, J., Haq, R. K., Ismail, S.,
berurutan. Pendidikan kesehatan yang Erawati, M., Keperawatan, M.,
diberikan akan menimbulkan kesadaran Keperawatan, D. I., Kedokteran, F.,
dan keyakinan mengenai pelaksanaan
Diponegoro, U., Keperawatan,
teknik napas dalam (awareness), sehingga
D. I., Kedokteran, F., Anak, D. K.,
responden tertarik untuk melakukan teknik
Keperawatan, D. I., Kedokteran, F.,
napas dalam dengan benar (interest).
& Diponegoro,
Setelah terjadinya ketertarikan maka akan
U. (2019). Abstrak Hospital Acquired
muncul pertimbangan (evaluation) dan
mau mencoba (trial). Setelah dicoba dan Pneumonia ( De pasien gelisah dan
merasakan manfaatnya, maka responden tidak mampu Metode penelitian
akan melaksanakan teknik napas dalam kualitatif , dengan melakukan perawat
dengan benar. ICU yang bekerja di ICU lebih yang
dilakukan perawat , intervensi Hasil.
KESIMPULAN 3(3), 191–196.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Muh. Ramli Ahmad, Rezki
sebelum diberikan pendidikan teknik napas HardiyantiDepartemen Anestesiologi,
dalam pada pasien pre dan post operasi di T. I. & M. N. K.
Ruang IRNA 2 RSUD Dr. Saiful Anwar U. H. D. W. S. M. (n.d.). No
Malang yaitu sebanyak 27 orang (72.97%) TitleManajemen Nyeri Terkini pada
tidak melakukan teknik napas dalam. Pasien Pasca Seksio Se.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sesudah diberikan pendidikan teknik napas NISA, I. S. (2020). Pentingnya Terapi
dalam pada pasien pre dan post operasi di untuk Mengatasi Nyeri Post-Operasi.
Ruang IRNA 2 RSUD Dr. Saiful Anwar Airlangga Nursing Journalist.
Malang yaitu sebanyak 26 orang (70.27%) Reni Putri. (n.d.). No Title2.2.5 Nyeri post
melakukan teknik napas dalam dengan operasi Definisi Nyeri Post operasi
benar. Post operasi adalah masa setelah
Hasil uji Wilcoxon menunjukkan p dilakukan pembedahan dimulai saat
value sebesar 0.000<0.05, dapat pasien dipindahkan ke ruang
disimpulkan terdapat perbedaan pemulihan dan berakhir sampai
pelaksanaan teknik napas dalam yang pemeriksaan selanjutnya (Agustin,
dilakukan pasien pre dan post operasi Koeryaman, & Amira, 2020). Nyeri
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan po.
kesehatan di Ruang Irna 2 RSUD Dr. Wahyuti, E., Dirdjo, M. M., & Ismahmudi,
Saiful Anwar Malang R. (2015). Hubungan Penerapan
Manajemen Nyeri Non Farmakologi
DAFTAR PUSTAKA dengan Kepuasan Pasien Post
Dr. Widaningsih, S.Kp., M. K. (2018). Operatif di Ruang Edelweiss dan
Manajemen Nyeri Non Seruni RSUD Taman Husada Kota
Farmakologis. Program Studi Ilmu
463
Bontang [Universitas Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Muhammadiyah Kalimantan Edisi Revisi VII. Jakarta: PT. Rineka
Timur]. Cipta.
https://dspace.umkt.ac.id//handle/ Aswad, A. (2020). Relaksasi Finger Hold
463.2017/1094 Untuk Penurunan Nyeri Pasien Post
Zeinab Kia A, Maryam Allahbakhshian A, Operasi Appendiktomi. Jambura
Mahnaz Ilkhani A, Malihe Nasiri A, Health and Sport Journal P-ISSN:
A. A. B. (2021). Penggunaan metode 2654- 718X e-ISSN: 2656-2863, 2(1),
manajemen nyeri non- farmakologis 1–6.
oleh perawat di unit perawatan Dahlan S. 2016. Statistik Untuk Kedokteran
intensif: Sebuah studi cross-sectional dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
deskriptif. Complementary Medika.
Therapies in Medicine Journal Kristiarini, D, dan Latifa. (2013). Pengaruh
Homepage: Teknik Relaksasi
Www.Elsevier.Com/Locate/Ctim. Autogenik Terhadap Skala Nyeri
https://doi.org/10.1016/j.ctim.202 pada Ibu Post Operasi SC
1.102705 Di RSUD Banyumas.
http://keperawatan.unsoed.ac.id/si
Oktafianingsih, F. (2018). Penerapan tes/default/files/dwi_skripsi_p57-
Teknik Relaksasi Terapi Musik p75.pdf
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Lukman, T.V. (2014). Pengaruh Teknik
Pasien Post Operasi Di Rsud Dr. R Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Goeteng TaroenadibrataPurbalingga. Intensitas Nyeri Pada Pasien Post-Op
Karya Tulis Ilmiah. Universitas Section Caesaria di
Muhammadiyah Purbalingga. Tidak
dipublikasikan RSUD. Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota
Setiawan Hendra. (2019). Asuhan Gorontalo
Keperawatan Post Apendiktomi Masturoh, I., dan Anggita, N. (2018)
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Dengan Fokus Studi Nyeri Di RSUD Tidar Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kota Magelang. In Journal of Nursalam. (2015). Manajemen
Chemical Information and Modeling Keperawatan: Aplikasi dalam praktik
(Vol. 53, Issue 9). keperawatan profesional. (Edisi 5).
Smeltzer, S. C. & B. B. G. (2013). Buku Jakarta : Salemba Medika
Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner &Suddarth.
Jakarta : EGCrta.
https://doi.org/10.1037/1524-
9220.4.1.3
Solehati, T., Kosasih, C. E., Jayanti, T. N.,
Ardiyanti, A., Sari, R. I., Siska, G.
A.,& Utari, A. D. (2015).
Terapi nonfarmakologi nyeri
padapersalinan: Indonesia.
Tasmin, Anita, W., Hesti, K., Katrin,
Wanodya, H., Samsider, S. S.,
Julietta, H., & Wahyuni. (2020).
Ketrampilan Dasar Kebidanan (S.
Janner (ed.); 1st ed.). Yayasan Kita
Menulis.
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur

464

Anda mungkin juga menyukai