Anda di halaman 1dari 6

PEMBERIAN EDUKASI PRE OPERASI MELALUI AUDIO VISUAL

UNTUK MENGATASI KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI


HERNIOPLASTY DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RS KEN
SARAS KABUPATEN SEMARANG
Rizky Apri Fajriani

Poltekkes Kemenkes Semarang, anirafani2@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang - Hernioplasty merupakan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Pada pasien yang akan melakukan tindakan
operasi Hernioplasty, akan mudah mengalami kecemasan. Penatalaksanaan kecemasan pre operasi
dengan non farmakologis salah satunya dengan memberikan edukasi pre operasi melalui
audiovisual. Edukasi sendiri merupakan salah satu peran perawat sebagai edukator dalam
memberikan asuhan keperawatan. Tujuan - Menerapkan pemberian edukasi pre operasi melalui
audiovisual untuk mengatasi kecemasan pre operasi hernioplasty di ruang Instalasi Bedah Sentral
RS Ken Saras Kabupaten Semarang. Metode - Desain studi kasus ini didasarkan pada pendekatan
studi kasus deskriptif dengan menggunakan tindakan pemberian edukasi pre operasi melalui
audiovisual untuk mengatasi kecemasan pasien pre operasi hernioplasty dengan menggunakan
kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) di ruang Instalasi Bedah Sentral RS Ken Saras
Semarang. Hasil, Pembahasan, Simpulan – Berdasarkan hasil studi kasus menunjukan responden
1 jumlah skor kecemasan 18 (kecemasan ringan) dari jumlah skor sebelum intervensi yaitu 21
(kecemasan sedang). Sedangkan pada responden 2 menunjukan tingkat kecemasan tetap ringan
namun dengan penurunan jumlah skor 17(kecemasan ringan) dari jumlah skor sebelumnya yaitu
19 (kecemasan ringan). Pada pasien hernioplasty akan mudah mengalami kecemasan pre operasi.
Menurut hasil penelitian Cakmak, et al (2018) pemberian edukasi pre operasi berbasis audiovisual
berpengaruh menurunkan kecemasan pre operasi. Stimulus sensori yang menyenangkan
merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus cemas yang dirasakan menjadi berkurang serta
akan memberikan pengalihan ke stimulus yang lain, dan akan mengakibatkan lebih sedikit
stimulus cemas yang ditransmisikan ke otak sehingga dapat mempengaruhi respon tubuh seperti :
tekanan darah menurun atau kembali normal, nadi dalam batas normal, dan nafas menjadi
teratur21. Dari uraian diatas menunjukan adanya perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan
sesudah diberikan intervensi. Artinya dalam pemberian edukasi pre operasi dengan audiovisual
mampu menurunkan tingkat kecemasan pasien hernioplasty.

Kata Kunci : Audiovisual, Kecemasan, Pre Operasi

Abstract

Background - Hernioplasty is the action of minimizing the internal inguinal annulus and
strengthening the back wall of the inguinal canal. In patients who will perform Hernioplasty
surgery, it will be easy to experience anxiety. Management of preoperative anxiety with non-
pharmacological methods is one of them by providing preoperative education through audiovisual.
Education itself is one of the roles of nurses as educators in providing nursing care. Aims -
Applying education pre-operative through audiovisual to overcome pre-anxiety hernioplasty
surgery in the Surgery Room at Ken Saras Hospital, Semarang. Method – The design of this case
study is based on a descriptive case study approach using the intervention of providing pre
operative education through audiovisual to overcome pre anxiety hernioplasty surgery patients
using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire in the Surgery Room at Ken Saras
Hospital Semarang. Results, Discussion, Conclussion - Based on the results of the case study,
respondents 1 total anxiety score 18 (mild anxiety) from the number of scores before the
intervention is 21 (moderate anxiety). Whereas in respondent 2 showed the level of anxiety
remained mild but with a decrease in the number of scores 17 (mild anxiety) from the previous
score of 19 (mild anxiety). - In hernioplasty patients it is easy to experience preoperative anxiety.
According to the results of the research by Cakmak, et al (2018), giving an influential audiovisual-
based preoperative education reduced preoperative anxiety. A pleasant sensory stimulus stimulates
endorphins secretion, so that the perceived anxious stimulus decreases and will give a diversion to
other stimuli, and will cause fewer anxiety stimuli to be transmitted to the brain so that it can affect
the body's responses such as: blood pressure decreases or returns to normal, pulse within normal
limits, and breathing becomes regular21. For discussion above that there are differences in anxiety
levels before and after intervention. Then providing preoperative audiovisual education can reduce
the anxiety level of hernioplasty patients.

Keywords: Audiovisual, Anxiety, Pre Operative

1. Pendahuluan
Hernia merupakan salah satu kasus Dari beberapa jenis media yang dan
yang sering terjadi di Indonesia dengan biasa digunakan dalam proses pembelajaran,
menempati urutan kedelapan. Data di Jawa bahwasanya media audio-visual adalah
Tengah menunjukan mayoritas penderita media yang mencakup 2 jenis media yaitu
hernia selama bulan Januari-Desember 2012 audio dan visual. Media audio visual adalah
diperkirakan mencapai 425 kasus. Sebagian media yang mempunyai unsur suara dan
besar penderita yang mengalami hernia unsur gambar. Jenis media ini memiliki
dilakukan tindakan pembedahan baik dengan kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
herniotomi atau hernioplasty. kedua jenis media yaitu media audio dan
Hernioplasty merupakan tindakan visual. Pendidikan kesehatan dengan alat
memperkecil annulus inguinalis internus dan bantu audio visual dapat merangsang
memperkuat dinding belakang kanalis pendengaran dan penglihatan dalam
inguinalis menurut Jitowiyono & penerima informasi media yang dapat dilihat
Kristiyanasari (2010). Operasi ini termasuk dan didengar. (Mas’udi, 2010).
dalam salah satu tindakan pembedahan yang Menurut hasil penelitian Cakmak et
dapat mengakibatkan reaksi stress dan al (2018) tentang pemberian edukasi
cemas pada pasien, karena pasien dilakukan preoperasi berbasis video menunjukan
tindakan operasi (Sjamsuhidayat, 2010). terdapat perbedaan tingkat kecemasan
Pada umumnya pasien pre operasi setelah diberikan intervensi berupa
memiliki tekanan darah tinggi, mulut kering, pendidikan kesehatan dengan nilai p <
gelisah, susah tidur dan perasaan tidak enak. 0,001. Edukasi sendiri merupakan salah satu
Hal ini disebabkan karena pasien merasa peran perawat atau sebagai edukator dalam
takut karena akan dilakukan tidnakan memberikan asuhan keperawatan. Sehingga
operasi, takut jika sakitnya tidak sembuh, dengan memberikan edukasi yang tepat dan
takut terhadap peralatan operasi, selain itu sesuai dapat memberikan hasil yang
juga takut akan kematian. maksimal dalam mengatasi masalah pasien.
Penanganan kecemasan atau 2. Metode
ansietas yang dialami pasien pre operasi Desain deskripsi studi kasus ini
dapat diberikan dengan terapi farmakologi dengan menggunakan tindakan
dan non faramakologi. Salah satu terapi non pemberian edukasi pre operasi melalui
farmakologi dalam mengatasi kecemasan audiovisual untuk mengatasi kecemasan
yaitu dengan diberikan edukasi atau pasien pre operasi hernioplasty di
pendidikan kesehatan pre operasi.
Instalasi Bedah Sentral RS Ken Saras
Pendidikan kesehatan pada pasien
Kabupaten Semarang. Teknik yang
merupakan komponen vital dari pengalaman
pembedahan. Pendidikan pre operatif dapat digunakan untuk mengumpulkan data
dilakukan melalui diskusi, penggunaan alat yang diperlukan dalam study kasus ini
bantu visual dan demonstrasi. Hal ini yaitu dengan mengobservasi secara
didesain untuk membantu dalam memahami langsung kondisi pasien sebelum dan
pengalaman pembedahan pasien, sesudah pemberian intervensi.
mengurangi kecemasan dan meningkatkan Responden dalam studi kasus ini yaitu
penyembuhan dari pembedahan. Banyak alat sebanyak 2 responden yang dipilih
pengajaran yang tersedia untuk edukasi penulis sesuai dengan kriteria inklusi
klien. dan kriteria ekslusi. Dilakukan
pengkajian kuesioner HARS untuk
mengetahui tingkat kecemasan sebelum
diberikan intervensi edukasi pre operasi memiliki riwayat operasi sebelumnya.
melalui audiovisual. Setelah diberikan Pasien diantar dari ruangan ke IBS
intervensi selama 2-5 menit, maka pada pukul 11.30 wib. Hasil monitor
penulis mengkaji ulang kecemasan tanda-tanda vital pra induksi yaitu, TD
responden dengan menggunakan : 138/86 mmHg, N : 97x/menit, SPO2 :
99%. Pada hasil pengkajian didapatkan
kuesioner HARS. Setelah itu, dapat
bahwa pasien mengatakan cemas dan
dilihat hasil perubahan skor tingkat
takut akan dilakukan operasi yang
kecemasan pada responden. pertama kali. Hasil data objektif
3. Hasil dan Pembahasan menunjukan pasien tampak cemas dan
a. Hasil gelisah, dan hasil pengkajian tingkat
Pada Responden 1 bernama Tn.M kecemasan menggunakan skala HARS
berusia 32 tahun yang dijadwalkan menunjukan tingkat kecemasan ringan
program operasi Hernioplasty pada dengan nilai skor 19 . selanjutnya
tanggal 11 Juni 2019 dengan diagnosa setelah meminta persetujuan pada
Hernia scrotalis dextra dengan belum pasien untuk diberikan intervensi,
memiliki riwayat operasi sebelumnya. penulis kemudian memberikan
Pasien diantar dari ruangan ke IBS intervensi berupa edukasi pre operasi
pada pukul 10.00 wib. Hasil monitor melalui audiovisual selama 2-5 menit.
tanda-tanda vital pra induksi yaitu, TD Hasil evaluasi yang didapatkan pada
: 156/92 mmHg, N : 101 x/menit, Tn. B setelah diberikan intervensi
SPO2 : 99 %. Pada hasil pengkajian menunjukan data subjektif pasien
didapatkan bahwa pasien mengatakan mengatakan merasa lebih tenang dan
cemas dan takut akan dilakukan operasi mendapatkan sedikit bayangan
yang pertama kali. Hasil data objektif prosedur operasi yang akan dilakukan
menunjukan pasien tampak cemas dan nantinya. Data objektif pasien
gelisah serta wajah tampak tegang, dan menunjukan tampak gelisah berkurang,
hasil pengkajian tingkat kecemasan dengan hasil monitor tanda-tanda vital
menggunakan skala HARS yaitu TD : 136/82 mmHg, N : 87
menunjukan tingkat kecemasan sedang x/menit, SPO2 : 100%. Pada hasil
dengan nilai skor 21 . selanjutnya pengukuran tingkat kecemasan setelah
setelah meminta persetujuan pada diberikan intervensi berdasarkan
pasien untuk diberikan intervensi, kuesioner HARS menunjukan nilai
penulis kemudian memberikan skor 17 yang artinya Tn. B mengalami
intervensi berupa edukasi pre operasi kecemasan ringan.
melalui audiovisual selama 2-5 menit. Tabel
Hasil evaluasi yang didapatkan pada Hasil pengkajian skor tingkat
Tn. M setelah diberikan intervensi kecemasan menurut Hamilton Anxiety
menunjukan data subjektif pasien Rating Scale (HARS) responden di
mengatakan merasa lebih tenang dan ruang IBS RS Ken Saras Kabupaten
mendapatkan sedikit bayangan Semarang, 28 Mei 2019 & 14 Juni
prosedur operasi yang akan dilakukan 2019 (n=2)
nantinya. Data objektif pasien
menunjukan tampak gelisah berkurang Kecemasan Responden Responden
dan wajah pasien sudah tidak tegang, Responden 1 2
dengan hasil monitor tanda-tanda vital Pre test 21 19
yaitu TD : 150/88 mmHg, N : Post test 18 17
98x/menit, SPO2 : 99 %. Pada hasil
pengukuran tingkat kecemasan setelah
b. Pembahasan
diberikan intervensi berdasarkan
kuesioner HARS menunjukan nilai Edukasi menggunakan
audiovisual akan memberikan
skor 18 yang artinya Tn. M mengalami
rangsangan melihat dan mendengar
kecemasan ringan.
yang selanjutnya akan menstimulasi
Pada reponden 2 bernama Tn.B
berusia 60 tahun yang dijadwalkan hipotalamus, mensekresi CRF dan
program operasi Hernioplasty pada menginduksi pitiutari serta
tanggal 14 Juni 2019 dengan diagnosa menghasilkan ACTH dan
meningkatkan kelenjar adrenal.
Hernia Scrotalis dextra dengan belum
Akibat ACTH menghasilkan
cortisol dalam jumlah banyak dan tanggal 11 dan 14 Juni 2019, dapat
mampu mensupresi limfosit T yang diimpulkan yaitu sebagai berikut:
mengakibatkan ketahanan tubuh a. Berdasarkan hasil analisa data yang
menurun. Hipokampus, amigdala sudah dilakukan, menunjukan tingkat
dan septum semuanya terlibat kecemasan pasien pre operasi
dalam proses ini dengan cara hernioplasty di ruang Instalasi Bedah
memberi masukan pada Sentral (IBS) RS Ken Saras Kabupaten
hipotalamus. Semarang sebelum dilakukan
Hubungan semacam ini intervensi pemberian edukasi pre
memungkinkan hipotalamus operasi dengan media audiovisual
melakukan respon penyesuaian dipengaruhi oleh beberapa faktor
dengan cara mengubah pelepasan diantaranya tingkat pengetahuan serta
hormon dan melakukan reaksi pengalaman operasi responden
autodinamik sebagi respon terhadap sebelumnya. Hasil yang didapatkan
bahaya mengancam. sebelum diberikan intervensi pada
Neurohormonal yang stabil akan responden 1 menunjukan skor
mempengaruhi daya tahan tubuh kecemasan 21 (kecemasan sedang) dan
sehingga kecemasan berkurang pada responden 2 menunjukan skor
(Putra, 2011). Stimulus sensori kecemasan 19 (kecemasan ringan).
yang menyenangkan akan b. Tingkat kecemasan pasien pre operasi
merangsang sekresi endorfin, hernioplasty di ruang Instalasi Bedah
sehingga stimulus cemas yang Sentral (IBS) RS Ken Saras Kabupaten
dirasakan oleh pasien menjadi Semarang setelah dilakukan intervensi
berkurang serta akan memberikan pemberian edukasi pre operasi dengan
pengalihan ke stimulus yang lain, media audiovisual menunjukan
dan akan mengakibatkan lebih penurunan skor kecemasan berdasarkan
sedikit stimulus cemas yang kuesioner HARS. Hasil yang
ditransmisikan ke otak sehingga didapatkan setelah diberikan intervensi
dapat mempengaruhi respon tubuh mengalami penurunan skor kecemasan
seperti : tekanan darah menurun pada kedua responden, dimana
atau kembali normal, nadi dalam responden 1 menunjukan skor
batas normal, dan nafas menjadi kecemasan menjadi 18 (kecemasan
teratur (Suliswati, 2007 dalam ringan) dan pada responden 2
Mono Pratiko , 2017). menunjukan skor kecemasan 17
Hal ini diperkuat dengan (kecemasan ringan).
hasil penelitian yang dilakukan oleh c. Terdapat perbedaan antara tingkat
Cakmak (2018) bahwa pemberian kecemasan kedua responden sebelum
edukasi preoperasi berbasis video dan sesudah dilakukannya intervensi
menunjukan perbedaan tingkat pemberian edukasi pre operasi dengan
kecemasan setelah diberikan media audiovisual yaitu dengan
intervensi berupa pendidikan menunjukan adanya penurunan jumlah
kesehatan dengan nilai p < 0,001. skor kecemasan berdasarkan
Hasil yang diperoleh pada menggunakan kuesioner HARS. Hasil
studi kasus yang telah dilakukan intervensi yang didapatkan
penulis dengan melakukan menunjukan perubahan tingkat
intervensi pemberian edukasi pre kecemasan pada kedua responden,
operasi dengan media audiovisual dimana pada responden 1 menunjukan
pada kedua reponden menunjukan skor kecemasan sebelum intervensi
adanya perbedaan skor tingkat yaitu 21 (kecemasan sedang) dan
kecemasan pada saat sebelum dan setelah diberikan intervensi skor
setelah dilakukan intervensi. kecemasan menjadi 18 (kecemasan
Dengan tingkat kecemasan yang ringan). Kemudian pada responden 2
dilakukan dengan menggunakan menunjukan skor kecemasan sebelum
kuesioner HARS. intervensi yaitu 19 (kecemasan ringan)
4. Kesimpulan dan setelah diberikan intervensi skor
Berdasarkan pelaksanaan kecemasan menjadi 17 (kecemasan
pemberian edukasi pre operasi dengan media ringan).
audiovisual yang telah dilakukan pada
5. Saran 4. Arifah, S., Triase IN. (2012). Pengaruh
Dalam studi kasus ini, maka penulis Pemberian Informasi Tentang
memberikan saran sebagai berikut : Persiapan Operasi dengan Pendekatan
a. Bagi RS Ken Saras Komunikasi Terapeutik Terhadap
Berdasarkan hasil studi kasus yang Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
telah dilakukan, diharapkan pemberian di Ruang Bougenville RSUD Sleman.
edukasi pre operasi dengan media Jurnal Kebidanan.
audiovisual dapat dijadikan sebagai 5. Cakmak, Kose, Zinzircioglu, Karaman,
acuan, tambahan dan wawasan bagi Tekgul, Pektas, & Bozkurt. (2018).
asuhan keperawatan dalam pemberian Effect of video-based education on
edukasi pre operasi dalam pembuatan anxiety and satisfaction of patients
atau penyusunan kebijakan dalam undergoing spinal anesthesia. Brazilian
Standard Procedure Operational Journal of Anesthesiology, 1(4).
(SPO) dalam mengelola pasien 6. Cuang, Tung, Clinciu, Huang, et al.
kecemasan pre operasi di ruang IBS RS (2016). The Effect Of An Integrated
Ken Saras Kabupaten Semarang. Education Model On Anxiety and
b. Bagi Pelaksana Studi Kasus Uncertainty in Patients Undergoing
Selanjutnya Cervical Disc Herniation Surgery.
Untuk pelaksana studi kasus Computer methods and program in
selanjutnya, diharapkan kedepannya biomedicine ; 133:17-23.
mampu menerapkan intervensi lain 7. Dias, Baliarsing, Barnwal, Mogah &
yang lebih efektif dalam mengatasi Gujjan. (2016). Role Of Pre-Operative
kecemasan pasien pra-operasi di Multimedia Video Information In
Ruang Instalasi Bedah Sentral. Allaying Anxiety Related To Spinal
6. Ucapan Terimakasih Anaesthesia : A Randomised
Terimakasih saya ucapkan kepada Controlled Trial. Indian Journal Of
seluruh pihak yang tidak dapat Anaesthesia- Published by Wolters
disebutkan satu-persatu karena sudah Kluwer : Medknow.
mendukung dan membantu dalam 8. Diyono, Herminto, Pertiwi, & Hana.
melaksanakan studi kasus ini sehingga (2014). Pengaruh pendidikan kesehatan
pra bedah terhadap tingkat kecemasan
dapat diselesaikan dengan baik dan
pasien pra bedah di Rumah Sakit DR
semoga dapat bermanfaat bagi Oen Surakarta. Kosala JIK, 2(2).
pembaca. 9. Eo Y-S, Lee N-Y, et al. (2015). The
7. Daftar Pustaka effects Of Supportive Nursing
1. Abd, Gwad & Marsy. (2018). The Intervention Using Video-Program of
Effect of Preoperative Educational Operating Room Nurses before
Intervention on Preoperative Anxiety Operations on Laparascopic
And Postoperative Outcomes In Hysterectomy Patients Anxiety.
Patients Undergoing Open Journal of The Korea Academia
Cholecystectomy. IOSR Journal Of Industrial Cooperation Society.
Nursing And Health Science 10. Iskandar, Mohamat. (2017). The Effect
2. Andika M, Mustafa, R, (2016), Of Health Education In Surgery
PengaruhTeknik Relaksasi Genggan Preparation To Anxiety Level Of
Jari Terhadap Penurunan Intensitas Patients With Pre Herniorrhaphy In
Nyeri Paisen Post Operasi RAA Soewondo Hospital Pati.
Apendiktomy di RS DR. Reksodiwiryo, International Conference on Applied
STIKes Mercubaktijaya Padang Science and Health.
3. Apriansyah,A. ,Romadoni.S, & 11. Jlala, French, Foxall, Hardman, &
Andrianovita,D. (2015). Hubungan Bedforth. (2010). Effect of
antara tingkat kecemasan pre-operasi preoperative multimedia information
dengan derajat nyeri pada pasien post on perioperative anxiety in patients
sectio caesarea di rumah sakit undergoing procedures under regional
muhammadiyah palembang tahun anaesthesia. British Journal of
2014, Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Anaesthesia, 3.
2(1).
12. Kowalak, Welsh, & Mayer, 2011.Buku
Ajar Patofisiologi. EGC: Jakarta
13. Miftakhiyah. (2008). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang
Prosedur Tindakan Operasi dengan
Mekanisme Koping Menghadapi
Kecemasan pada Pasien Hernioraphy di
ruang Zaad Ibnu Abi Waqos Rumah
Sakit Islam Sunan Kudus. Stikes
Cendekia Utama kudus
14. Mono, Pratikno. (2017). Teknik
Distraksi Audio Visual Tentang Kajian
Islam Menurunkan Kecemasan Pada
Pasien Pre Operasi Seksio Sesarea
(Islamic Audio Visual Distraction
Technique Decreases Level Of Patients
Pre Operating Sectio Caesarea
Anxiety), Vol. 8 No. 1
15. Pefbrianti, Diana Dkk. (2018).
Intervensi Nonfarmakologik Untuk
Menurunkan Kecemasan Pada Pasien
Preoperasi: Literature Review. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
Volume 9 No 2
16. Ratna Widi Astuti, 2009, Analisis
Biaya Dengan Metode Konvensional
dan Laparoskopi, Thesis, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta
17. Setiawan & Tanjung, SM. (2005). Efek
Komunikasi Terapeutik terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
di Rumah Sakit Haji Adam Malik
Medan. Jurnal Keperawatan Rufaidah
Sumatera Utara.
18. Smeltzer, C. (2002). Medical Surgical
Nursing, A Nursing Process Approach
Vol 2 Principle,WB Saunders
Company,Philadelphia.
19. Suwanto, Basri & Umalekhoa. (2016).
Effectiveness of Classical Music
Therapy and Murrotal Therapy To
Decrease The Level of Anxiety
Patients Pre Surgery Operation.
Journals Of Ners Community, Volume
07, Nomor 02,
20. Sjamsuhidajat, R, & Jong, W .
2010..Buku Ajar Ilmu Bedah.Edisi 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta
21. Zarei, Behrooz et al,.( 2018). The
effect of multimedia-based nursing
visit on preoperative anxiety and vital
signs in patients undergoing lumbar
disc herniation surgery: A randomised
clinical trial. Journal of Perioperative
Practice, Vol. 28(1 & 2) 7–15

Anda mungkin juga menyukai