Email : danypram7@gmail.com
ABSTRAK
LatarBelakang: Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka
bagian tubuh. Prosedur pembedahan akan menimbulkankecemasan pre operasi. Untuk mengurangi tingkat kecemasan,
pasien perlu diberikan informasi tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan. Pemberian informasi dapat
dilakukan sebelum dilakukannya pembedahan berupa pemberian informed consent.Metode:Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif analitik dengan design cross sectional. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive
sampling dengan jumlah sampel sebesar 96 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan analisa data
menggunakan uji korelasi Rank Spearman.Hasil:Penelitian dengan menggunakanuji korelasi Rank Spearman dapat
diketahui nilai ρ=- 0,640 dan p value sebesar 0,000 (α<0,05). Kesimpulan:Ada hubungan antara pemberian informed
consent dengan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi di ruang Kenanga RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Kekuatan
korelasi kuat dengan nilai ρ=- 0,640. Arah hubungannya negatif, yang berarti semakin baik pemberian informed consent
akan semakin berkurang tingkat kecemasan pasien.
ABSTRACT
Background: Surgery is a treatment that used invasive technique by opening the body. Surgical procedure will lead to
preoperative anxiety. To reduce anxiety levels, patients need informed about the disease and actions that performed.
Provision of information can given before performed prior to surgery in the form of informed concentMethods: This
researched used quantitative analytics with cross sectional design. The sampling used purposive sampling technique
with number of samples are 96 respondents and the research instrument used questionnaire and data analysis using
Rank Spearman correlation test.Result: This researched by Rank Spearman correlation test can be known value ρ = -
0,640 and p value = 0,000 (α <0,05). Conclution: There is relationship between informed consent and patient
preoperative anxiety levels at Kenanga room RSUD dr. H. Soewondo Kendal. The correlation is strength with the value
ρ = - 0.640. The direction of relationship is negative, which means if informed consent given better, the patient's anxiety
level will decrease.
perilaku seperti rasa tidak berdaya, rasa tidak berperan serta dalam pengambilan keputusan
mampu, rasa takut, fobia tertentu (Nursalam, yang menyangkut dirinya (Achadiat, 2007).
2014).
Hasil penelitian Budikasi (2015) di RSUP
Rasa cemas dikaitkan dengan takut akan Prof. Dr. R.D. Kandou Manadodidapatkan
sesuatu yang belum diketahui, nyeri, sebagian besar pemberian informed consent
perubahan citra tubuh, perubahan fungsi dengan kategori baik memiliki tingkat
tubuh, kehilangan kendali, dan kematian. kecemasan ringan. Sedangkan pemberian
Hasil penelitian oleh Rochmawati (2011) informed consent dengan kategori kurang baik
menyatakan dari 32 orang yang akan memiliki tingkat kecemasan berat. Sehingga
menjalani pembedahan mayor di RSUD dapat dikatakan bahwa ketika informed
Kajen Kabupaten Pekalongan didapatkan consent diberikan dengan baik tingkat
hasilsebagian besar pasien (62,5%) kecemasan pasien akan berkurang, sedangkan
mengalami kecemasan ringan, (33,3%) jika pemberian informed consent kurang baik
mengalami kecemasan sedang dan (4,2%) tingkat kecemasan pasien akan meningkat.
mengalami kecemasan berat.Joint Commision
Dari hasil pengambilan data awal di ruang
on Accreditation of Health Care Organization
Kenanga RSUD dr. H. Soewondo Kendal,
(JCHAO) menyatakan bahwa perawat
didapati bahwa selama bulan Maret dan April
professional mempunyai tanggung jawab
2017 rata-rata terdapat 127 pasien yang akan
membantu pasien dan keluarganya atau orang
melakukan tindakan operasi. Pengamatan
yang penting baginya untuk mengidentifikasi
dilakukan pada 5 orang pasien yang akan
sumber rasa cemas dan membantu mereka
menjalani operasi yang telah diberikan
memakai mekanisme koping yang efektif.
informed consent, dan didapati pasien
Riset menunjukkan bahwa penyuluhan
tersebut tampakcemas, tegang, gelisah,takut
praoperasi dikaitkan dengan penurunan
serta pernafasan cepat.
tingkat kecemasan. Informasi penting yang
perlu dijelaskan kepada pasien adalah Dari identifikasi masalah tersebut peneliti
prosedur praoperasi, pembedahan itu sendiri, tertarik untuk meneliti hubungan antara
dan apa yang diharapkan dari pembedahan. pemberian informed consent dengan tingkat
Kebanyakan pasien kecemasannya menjadi kecemasan pada pasien pre operasi di ruang
lebih ringan apabila pasien mengetahui apa Kenanga RSUD dr. H. Soewondo Kendal.
tujuan pemeriksaan, dan prosedur operasi apa
yang akan dilaksanakan (Baradero, 2009).
METODE PENELITIAN
Untuk mengurangi tingkat kecemasan pre
operasi, pasien perlu diberikan informasi Jenis penelitian yang dilakukan adalah
tentang penyakit dan tindakan yang akan penelitian kuantitatif analitik dengan design
dilakukan. Pemberian informasi dapat cross sectional, yaitu peneliti mempelajari
hubungan antara variabel bebas (independent
dilakukan sebelum dilakukannya
variabel) dengan variabel terikat (dependent
pembedahan berupa pemberian informed variabel) dengan melakukan pengukuran
concent oleh pasien. Informed concent adalah sekali pada waktu yang sama (Riyanto, 2011).
suatu pemikiran tentang keputusan
pemberian pengobatan atas pasien harus Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
terjadi secara kerja sama atau kolaborasi pasien yang akan dilakukan operasi yang
antara tenaga medis dan pasien. Secara dirawat inap di ruang Kenanga RSUD dr. H.
prinsip bahwa setiap manusia berhak untuk Soewondo Kendal dengan jumlah pasien
3
seperti percaya diri, terus terang asertif Pendidikan pada umumnya berguna
dan penuh keyakinan. dalam mengubah pola pikir, pola tingkah
laku dan pola pengambilan keputusan.
3. Karakteristik Responden berdasarkan Semakin tinggi tingkat pendidikan
pekerjaan di ruang Kenanga RSUD dr. seseorang akan membuat semakin peka
H. Soewondo Kendal dan smakin kritis pengetahuanya tentang
Berdasarkan hasil penelitian dengan tindakan medis. Tindakan medis operasi
jumlah sampel 96 responden diketahui dapat menyebabkan rasa cemas karena
sebagian besar responden bekerja sebagai dikaitkan dengan rasa takut akan sesuatu
petani yakni sebanyak 42 responden
yang belum diketahui, nyeri, perubahan
(43,8%) dan paling sedikit bekerja sebagai
citra tubuh, perubahan fungsi tubuh,
PNS yakni sebanyak 8 responden (8,1%).
Peneliti berasumsi pekerjaan secara tidak kehilangan kendali dan kematian
langsung mempengaruhitingkat (Baradero, 2008).
kecemasansebagian besar pasien bekerja
sebagai petani yang tidak memiliki B. Gambaran Pemberian Informed
penghasilan yang tetap. Selama proses Consent di ruang Kenanga RSUD dr.
penyembuhan mereka tidak dapat bekerja H. Soewondo Kendal
yang menyebabkan penghasilannya Berdasarkan hasil penelitian dari
menurun. Selain itu sebagian besar menunjukkan bahwa sebagian besar
mereka tidak memiliki asuransi kesehatan pemberian informed consent dalam
dan kebutuhan selama masa perawatan kategori baik dengan jumlah 75 orang
meningkat sehingga pasien banyak (78.1%). Hasil penelitian Ardiansa (2014)
memikirkan biaya yang harus dikeluarkan tentang hubungan pemberian informed
dan hal itu menjadi salah satu pemicu consent dengan tingkat kecemasan pada
timbulnya kecemasan. pasien pra operasi hernia di RSUD
Salewangan Maros dengan sampel
4. Karakteristik Responden berdasarkan sebanyak 31 orang didapatkan hasil
tingkat pendidikan di ruang Kenanga bahwa sebagian besar informed consent
RSUD dr. H. Soewondo Kendal telah disampaikan, yang meliputi 7
Berdasarkan hasil penelitian sebagian responden (22,6%) tidak diberikan
besar berpendidikan SD, yakni sebanyak informed consent dan 24 responden (77,4
70 responden (72,9%). Tingkat %) diberikan informed consent.
pendidikan secara tidak langsung
Pemberian informed consent yang
mempengaruhi tingkat kecemasan
baik, sudah memuat informasi tentang
seseorang, menurut Stuart & Sundeen,
deskripsi atau gambaran tentang tindakan
(1998 dalam Aulia 2015) bahwa semakin atau prosedur yang akan dilakukan, nama
rendah tingkat pendidikan seseorang akan dan kualifikasi orang yang akan
mudah mengalami kecemasan, ini memberikan tindakan, menjelaskan
dikarenakan akan berpengaruh terhadap gambaran alternatif tindakan atau
kemampuan berpikir, semakin tinggi prosedur, penjelasan juga mencakup
pendidikan sesorang akan semakin mudah potensial buruk yang mungkin dapat
berpikir rasional dan menangkap terjadi dan mendeskripsikan kemungkinan
informasi baru termasuk dalam dampak yang akan terjadi apabila
memecahkan masalah baru. tindakan tidak dilakukan (Sumijatun,
2011)
6
Pemberian informed consent yang cukup sectio caesarea diruang IBS RSUD dr.
disebabkan oleh beberapa pasien belum Soediran Mangun Sumarso Wonogiri ”
memperoleh informasi yang lengkap paling banyak mengalami cemas ringan
mengenai pembedahannya dari dokter sebanyak 20 orang (32,8%).
yang akan melakukan tindakan operasi.
Terkadang mereka malah mendapatkan Kecemasan pasien pre operasi
informasi pembedahan dari perawat yang disebabkan oleh nyeri atau rasa tidak
jaga. Sebenarnya hal ini bukan menjadi nyaman, perubahan citra dan fungsi tubuh,
tanggung jawab perawat, perawat tidak ketergantungan diri terhadap orang lain,
berwenang dalam memberikan informasi kehilangan kendali, perubahan pola hidup
mengenai suatu tindakan medik (operasi), dan masalah finansial (Baradero, 2009).
informasi ini hanya boleh dilakukan oleh Selain itu pasien pra operasi mengalami
dokter yang akan melakukan operasi kecemasan terhadap kerentanan selama
(Sumijatun, 2011). kondisi tidak sadar, ancaman hilangnya
pekerjaan, hilangnya peran di keluarga
Dalam hal ini perawat bisa melakukan dan masyarakat, berpisah dengan orang
terdekat, keharusan untuk mengubah gaya
perannya sebagai advokat, melindungi
hidup yang biasa dialami dan kematian
pasien terhadap tindakan malpraktik Black & Hwaks (2014).
dokter, melindungi pasien mendapatkan
pengobatan yang benar, pembela dan Kecemasan ringan ditandai dengan
pelindung terhadap hak-hak pasien. sesekali nafas pendek, nadi naik, gejala
Perawat harus memberikan pengetahuan ringan pada lambung, muka berkerut dan
kepada pasien bahwa pasien dalam bibir bergetar serta ditandai dengan repon
perilaku dan emosi yang tidak dapat
informed consent pasien mempunyai hak
duduk tenang, tremor halus pada tangan
untuk mendapatkan informasi, menerima dan suara kadang-kadang meninggi.
ganti rugi bila merasa dirugikan, memilih Dalam hal ini hal yang bisa dilakukan
dokter dan perawat, mendapatkan serta perawat pada pasien yang mengalami
menolak pengobatan maupun pelayanan, kecemasan ringan agar tidak mengalami
menerima maupun menolak persetujuan kecemasan adalah dengan menganjurkan
tindakan. Sehingga ketika pasien belum pasien untuk makan makanan yang bergizi
memperoleh informasi yang lengkap dan seimbang, tidur yang cukup, dan
mengenai pembedahannya, pasien dapat memberikan psikoterapi suportif
langsung menanyakan hal tersebut kepada (Manurung, 2016).
dokter yang akan melakukan tindakan Kecemasan sedang ditandai dengan sering
operasi (Mahmud, 2009). nafas pendek, nadi ekstra systole dan
tekanan darah naik, mulut kering,
B. Gambaran tingkat kecemasan pasien anoreksia, diare dan gelisah disertai
pre operasi di ruang Kenanga RSUD dengan respon perilaku dan emosi yang
dr. H. Soewondo Kendal sering melakukan gerakan tersentak-
Berdasarkan hasil penelitian sentak (meremas tangan), bicara banyak
menunjukkan bahwa sebagian besar dan lebih cepat serta perasaan tidak
pasien mengalami kecemasan ringan nyaman. Kecemasan berat ditandai
dengan jumlah 48 orang (50%). Sejalan dengan sering nafas pendek, nadi dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh tekanan darah naik, berkeringat dan sakit
Sukartinah (2016) tentang “hubungan kepala sampai penglihatan kabur, disertai
tingkat kecemasan dengan status dengan respon perilaku dan emosi
hemodinamik pada pasien pre operasi
7