Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Health Sains: p–ISSN : 2723-4339 e-ISSN : 2548-1398

Vol. 1, No. 5, November 2020

PENGARUH HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN


PRE OPERASI DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSUD PAKUHAJI

Suhadi dan Ayu Pratiwi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Yatsi Tangerang, Banten, Indonesia
Email: suhadirifky@gmail.com dan lintangalifah@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Tanggal diterima: 5 November Lebih dari dua pertiga pasien yang menunggu operasi
2020 mengalami kecemasan. Kecemasan pre operasi yang
Tanggal revisi: 15 November berlebihan dapat menimbulkan respon patofisiologis yang
2020 meliputi takikardia, hipertensi, aritmia, dan nyeri hebat
Tanggal yang diterima: 25 dapat menetap hingga periode post operasi. Salah satu cara
November 2020 mengatasi kecemasan yaitu dengan cara tehnik relaksasi
Kata kunci: nafas dalam dan hipnotis lima jari. Tujuan: untuk
hipnosis lima jari; Pre Operasi; mengetahui pengaruh hipnosis lima jari terhadap tingkat
post Operasi Operasi kecemasan pasien pre operasi di ruang perawatan bedah
RSUD Pakuhaji. Desain penelitian: quasi experiment
menggunakan rancangan One Group Pretest – Posttest.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre
operasi di RSUD Pakuhaji Kabupaten Tangerang tahun
2020 sebanyak 220 orang. Sampel diambil dengan
menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel
sebanyak 114 responden. Pengambilan sampel
menggunakan tehnik accidental sampling. Penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji
Wilcoxon. Hasil: berdasarkan analisis univariat dari 142
orang, pada pasien pre operasi yang belum diberikan terapi
hipnosis lima jari mayoritas mengalami cemas berat
sebanyak 58 orang (40,8%) dan pada pasien pre operasi
yang sudah diberikan terapi hipnosis lima jari mayoritas
mengalami cemas ringan sebanyak 58 orang (40,8%).
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon diketahuii bahwa p value
0,000 yang berarti terdapat perbedaan kecemasan antara
kelompok pre test dan post test. Kesimpulan : pasien pre
operasi yang mengalami kecemasan setelah diberikan
hipnosis lima jari mengalami penurunan tingkat kecemasan.
Saran: bagi tenaga medis khususnya dokter dan perawat di
ruang perawatan bedah RSUD Pakuhaji Kabupaten
Tangerang perlu dilakukan pelatihan terapi hipnosis lima
jari, terutama pada pasien yang menghadapi operasi dengan
tingkat kecemasan yang berat dan panik, melalui pelatihan
– pelatihan khusus, semina.

1 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020


Ariska Pramesti Sagita Cahyani, Putri Aprilia Aini H, Ertien Rining Nawangsari

Pendahuluan peringatan yang berharga dan penting untuk


Di era globalisasi dengan perubahan upaya memelihara keseimbangan diri dan
gaya hidup manusia berdampak yang begitu melindungi diri (Sulistyawati &
signifikan terhadap perubahan pola penyakit. Kumalaningsih, 2012).
Selama beberapa tahun terakhir di Indonesia, Kecemasan merupakan hal yang akrab
mengalami perkembangan dan peningkatan dalam hidup manusia. Kecemasan bukanlah
angka kesakitan dan kematian. Untuk hal yang aneh karena setiap orang pasti
mengatasi berbagai macam keluhan penyakit, pernah mengalami kecemasan. Kecemasan
berbagai tindakan telah dilakukan, mulai dari sangat berhubungan dengan perasaan tidak
tindakan yang paling ringan yaitu secara pasti dan ketidakberdayaan sebagai hasil
konservatif atau non bedah sampai pada penilaian terhadap suatu objek atau keadaan.
tindakan yang paling berat yaitu operatif atau Ansietas timbul sebagai respon terhadap stres,
tindakan bedah (Kusumayanti et al., 2014). baik stres fisik dan fisiologis. Artinya,
Berdasarkan data WHO (Word Health ansietas terjadi ketika seorang merasa
Organisasion) bahwa selama lebih dari satu terancam baik fisik maupun psikologis
abad, perawatan bedah telah menjadi (Asmadi, 2013).
komponen penting dari perawatan kesehatan Lebih dari dua pertiga pasien yang
di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun menunggu operasi mengalami kecemasan.
ada 230 juta tindakan bedah dilakukan di Tingkat kecemasan pada masing-masing
seluruh dunia. Data Tabulasi Nasional pasien tergantung pada pengalaman yang
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dipengaruhi oleh beberapa banyak faktor.
Tahun 2016, menjabarkan bahwa tindakan Beberapa tingkat kecemasan terjadi sebagai
bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola reaksi alami yang tidak dapat diperkirakan,
penyakit di Indonesia dengan persentase terutama pada pasien pre operatif, khususnya
12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya pada pasien yang untuk pertama kali
merupakan bedah mayor, dan 25,1% mengalami operasi. Kecemasan pre operasi
mengalami kondisi kejiwaan serta 7% yang berlebihan dapat menimbulkan respon
mengalami kecemasan (Kemenkes, 2016). patofisiologis yang meliputi takikardia,
Kecemasan (ansietas) merupakan hipertensi, aritmia, dan nyeri hebat dapat
respon individu terhadap suatu keadaan yang menetap hingga periode post operasi (Pardede
tidak menyenangkan dan dialami oleh semua & Zahro, 2017).
makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kecemasan masing-masing
Kecemasan merupakan pengalaman subjektif individu yang akan mendapatkan tindakan
dari individu dan tidak dapat diobservasi pembedahan tentunya berbeda-beda, ada yang
secara langsung serta merupakan suatu mengalami cemas ringan, sedang, berat
keadaan emosi tanpa objek yang spesifik. bahkan panik. Beberapa individu terkadang
Kecemasan pada individu dapat memberikan tidak mampu mengontrol kecemasan yang
motivasi untuk mencapai sesuatu dan dihadapinya, sehingga terjadi disharmoni
merupakan sumber penting dalam usaha dalam tubuh. Pada pasien pre operasi apabila
memelihara keseimbangan hidup. Kecemasan mengalami tingkat kecemasan berat atau
terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap panik, maka itu merupakan respon maladaptif
harga diri atau identitas diri yang sangat yang dapat menyebabkan terganggunya
mendasar bagi keberadaan individu. fungsi fisiologis, dan mengganggu
Kecemasan dikomunikasikan secara konsentrasi. Kecemasan berlebih yang terjadi
interpersonal dan merupakan bagian dari jika sistem kardiovaskuler tidak mampu
kehidupan sehari-hari, menghasilkan mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan

2 Syntax Transformation: Vol. 1 No. 3 Mei 2020


jumlah yang memadai, maka pada umumnya operasi laparatomi pada kelompok eksperimen
dapat disertai dengan peredaran darah yang lebih rendah dibandingkan skor kecemasan
buruk dan gangguan perfusi organ vital, kelompok kontrol. Hasil menunjukkan nilai p
seperti jantung dan otak. Hal ini akan = 0,001 (p ≤ 0,05) maka dapat
berakibat buruk terhadap kesehatan, karena disimpulkan bahwa latihan lima jari lebih
apabila tidak segera di atasi akan efektif dalam menurunkan skor kecemasan
meningkatkan tekanan darah dan pernafasan. dibandingkan tidak diberikan latihan lima jari
Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan antara kelompok eksperimen dan kelompok
untuk mempersiapkan pasien baik secara fisik kontrol. Begitu pula dengan hasil penelitian
maupun psikis sebelum dilakukannya tindakan yang dilakukan oleh Widyanti dan Wardani
operasi (Tukiran, 2012). (2018) tentang pengaruh tehnik hipnosis
Salah satu cara mengatasi kecemasan tehnik 5 jari terhadap tingkat kecemasan
yaitu dengan cara tehnik relaksasi nafas dalam pasien pre operasi di RSUD dr. Soedarso
dan hipnotis lima jari. Beberapa manfaat dari Pontianak Kalimantan Barat. Hasil penelitian
tehnik nafas dalam adalah manfaat psikologis menunjukkan bahwa ada perbedaan
meredakan stres merupakan salah satu cara kecemasan pada kelompok kontrol dan
untuk membuat tubuh rileks dengan kelompok intervensi sesudah kelompok
berkonsentrasi pada pernafasan. Bernafas intervensi dilakukan tehnik lima jari
dalam dapat membantu mengurangi keparahan didapatkan perbedaan yang bermakna tingkat
dan frekuensi ketegangan sakit kepala yang kecemasan sesudah diberikan tehnik lima jari
berhubungan dengan stres, memperlambat antara kelompok yang mendapatkan tehnik
denyut jantung, tekanan darah rendah dan lima jari. Hasil uji statistik menunjukkan ada
mengurangi kelelahan (Igiel et al., 2016). perberdaan yang bermakna tingkat kecemasan
Teknik hipnosis lima jari merupakan pada kelompok yang mendapatkan tehnik 5
suatu bentuk pengalihan situasi self hipnosis jari dengan kelompok yang tidak mendapatkan
yang dapat menimbulkan efek relaksasi, tehnik 5 jari (p-value 0,26 < α 0,05).
sehingga akan mengurangi kecemasan, Dari data yang diperoleh dari catatan
ketegangan, dan stres dari pikiran seseorang medik di RSUD Pakuhaji Kabupaten
yang dapat berpengaruh pada pernafasan, Tangerang, pasien yang di operasi tahun 2018
denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, sebanyak 126 orang, dan belum ada yang
mengurangi ketegangan otot, memperkuat menganalisis tentang kecemasan pasien. Data
ingatan pengeluaran hormone yang dapat tahun 2019 pasien yang di operasi berjumlah
memicu timbulnya kecemasan, dan mengatur 420 pasien. Pada bulan Oktober – November
hormone yang berkaitan dengan stres (Hastuti, tahun 2019 di RSUD Pakuhaji Kabupaten
arumsari, 2015). Tangerang menunjukkan data terdapat 80
Berdasarkan hasil penelitian Sari YP pasien operasi, yang sebagian besar mengeluh
(2019) tentang pengaruh latihan lima jari cemas menghadapi proses operasi dan 60
terhadap kecemasan pada pasien pre operasi pasien diantaranya mengalami susah tidur dan
laparatomi di Irna Bedah RSUP. Dr. M. Djamil susah bernafas (Airiska et al., 2020).
Padang. Hasil penelitian menyebutkan ada Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
perbedaan skor kecemasan pada pasien pre maka peneliti tertarik melakukan penelitian
Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 3
tentang Pengaruh Hipnosis Lima Jari Terhadap merupakan kegiatan pemberian numerik
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di (angka) terhadap data yang terdiri atas
Ruang Perawatan Bedah RSUD Pakuhaji beberapa kategori. Pemberian kode sangat
Tahun 2020. penting dilakukan bila pengolahan data dan
analisa data menggunakan komputer. Dalam
Metode Penelitian pembuatan kode dibuat pula daftar kode dan
Design penelitian yang akan artinya dalam suatu buku (kode book) untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah quasi mempermudah melihat kembali lokasi dan arti
experiment. Desain penelitian merupakan suatu kode dari suatu variabel. Peneliti
bentuk rancangan yang digunakan dalam memberikan kode pada setiap item untuk
melakukan prosedur penelitian. Penelitian ini mempermudah dalam pengolahan data yang
menggunakan rancangan One Group Pretest – menggunakan perangkat lunak komputer yaitu
Posttest, di mana rancangan ini tidak ada perangkat lunak; (3) Entry data adalah
kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling kegiatan memasukan data yang telah
tidak sudah dilakukan observasi pertama dikumpulkan ke dalam master tabel atau data
(pretest) yang memungkinkan menguji base komputer dengan menggunakan program
perubahan - perubahan setelah adanya perangkat lunak, kemudian membuat distribusi
intervensi (perlakuan) (Notoatmodjo, 2015). frekuensi sederhana atau bisa juga dengan
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Pakuhaji membuat tabel kontingensi. Peneliti
Kabupaten Tangerang. Penelitian dilaksanakan memasukan setiap data ke dalam data set yaitu
pada bulan Mei – Juli 2020. Populasi dalam variabel view dan data view sebelum data
penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi tersebut diolah; (4) Entry : Pada tahap ini data
di RSUD Pakuhaji Kabupaten Tangerang yang telah ada diperiksa kembali untuk
tahun 2020 sebanyak 220 orang. Sampel memastikan bahwa data bersih dari kesalahan.
diambil dengan menggunakan rumus Slovin, Pada penelitian ini peneliti mengkoreksi
dan diperoleh jumlah sebanyak 142 orang. kembali data-data yang telah di entry dan
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian mengubah setiap kesalahan atau kekeliruan
ini adalah accidental sampling. Jenis yang terjadi pada saat melakukan entry data.
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini Peneliti memeriksa kembali data yang telah di
adalah kuesioner pada variabewl kecemasan, entry ke dalam komputer dengan
sedangkan untuk teknik hipnosis lima jari mencocokkan data yang ada pada kuesioner;
adalah sebuah intervensi. (5) Processing : Tahap ini merupakan tahap
Pengolahan data dilakukan dengan akhir dari pengolahan data, data yang sudah
langkah-langkah sebagai berikut : (1) Editing ada akan diproses dengan komputer. Dalam
merupakan upaya memeriksa kembali penelitian ini peneliti menggunakan dua
kebenaran data yang diperoleh atau analisis data yaitu analisis univariat dan
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada analisis bivariat. Peneliti akan memproses
tahap pengumpulan data atau setelah data kembali setiap data sesuai dengan tujuan yang
terkumpul. Peneliti mengecek kembali setiap diinginkan yaitu menganalisis data univariat
data dan jawaban dari setiap pertanyaan pada dan bivariat.
kuesioner yang telah dikumpulkan; (2) Coding
4 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020
Analisis data dalam penelitian ini terhadap hiperbilirubin pada bayi usia 0-2,
dilakukan meliputi analisis univariat dan digunakan uji statistic uji t berpasangan
bivariat. Dengan dibantu program SPSS (paired t-test) digunakan untuk melihat
(Statistical Product and Service Solution) versi perubahan perlakuan dengan membandingkan
21.0. Analisis Univariat dilakukan untuk kondisi sebelum dan sesudah intervensi.
mengetahui distribusi frekuensi dan gambaran Rumus umum paired t-Test adalah :
dari setiap variabel sehingga analisis
berikutnya dapat berjalan lebih mudah.
d
t  Sd
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
N
N
P  nf x 100%

Keterangan :
P = Presentasi Keterangan :
f = frekuensi t : Nilai Hitung
n = responden d : Rata – rata selisih pengukuran 1 dan
2Sd : Standar Deviasi selisih pengukuran 1
Analisis bivariat yang dilakukan dengan 2N : Jumlah Sampel.
3 langkah, yaitu : 1) uji normalitas; 2) uji t
(bila berdistribusi normal dan 3) uji non Apabila uji t tidak dapat dilakukan
paramatrik / uji wilcoxon (bila berdistribusi karena tidak memenuhi syarat maka dilakukan
tidak normal). uji Wilcoxon.
Uji normalitas adalah untuk Uji Wilcoxon Z test adalah uji statistik
menentukan data berdistribusi normal atau non parametrik untuk menguji adakah
tidak, dengan membandingkan t hitung (nilai pengaruh dari perbedaan mean 2 kelompok
sig) terhadap nilai alpha (0,05). Apabila nilai sampel independen atau tidak terkait
sig. > alpha, maka H0 ditolak dan Ha diterima (mandiri). Uji Wilcoxon Z test mirip dengan
yang berarti data berdistribusi tidak normal, Independent-Sample t Test yaitu melibatkan
dan apabila nilai sig. < alpha, maka H0 mean 2 kelompok sampel independen, tetapi
diterima dan Ha ditolak yang berarti data Wilcoxon Z test digunakan untuk menganalisis
berdistribusi normal. Pada data yang data yang tidak harus berdistribusi normal. Uji
berdistribusi normal maka akan dilakukan uji Wilcoxon yang digunakan adalah :
t, dan apabila data berdistribusi tidak normal,
maka uji t tidak dapat dilakukan, dan uji yang
dilakukan adalah uji wilcoxon.
Uji t dependen sering kali disebut uji
paired/related atau pasangan. Uji t dependen
sering di gunakan untuk pada analisis data
penelitian eskperimen. Analisis bivariat dalam Keterangan:
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui N : Jumlah sampel
perbedaan pemberian asi dan susu formula
Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 5
T : Jumlah jenjang (selisih) Frekuensi
terkecil antara nilai pre dan pos test.
No Kecemasan
Hasil dan Pembahasan f %
1. Analis Univariat
1 Tidak Cemas 37 26,1
a. Pre Test
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat 2 Cemas Ringan 58 40,8
Kecemasan Pasien Pre Operasi
Sebelum Diberikan Hipnosis Lima 3 Cemas Sedang 38 26,8
Jari Di Ruang Perawatan Bedah
RSUD Pakuhaji 4 Cemas Berat 9 6,3

Frekuensi 5 Panik 0 0

No Kecemasan Jumlah 114 142


f %

1 Tidak Cemas 0 0 Berdasarkan tabel di atas, diketahui


bahwa pada pasien pre operasi yang sudah
diberikan terapi hipnosis lima jari
2 Cemas Ringan 15 10,6
mayoritas mengalami cemas ringan
sebanyak 58 orang (40,8%), dan yang
3 Cemas Sedang 49 34,5 minoritas mengalami cemas berat sebanyak
9 orang (6,3%).
4 Cemas Berat 58 40,8
2. Analisa Bivariat
5 Panik 20 14,1
a. Uji Normalitas
Jumlah 114 142 Berdasarkan tabel 3 di di bawah
dimana sampel yang dipergunakan
adalah sebanyak 142 orang maka uji
Berdasarkan tabel di atas, diketahui yang dipakai yaitu uji Kolmogrorov-
bahwa pada pasien pre operasi yang belum Sminov. Pada uji Kolmogrorov-Sminov
diberikan terapi hipnosis lima jari dapat dilihat bahwa nilai sig. lebih kecil
mayoritas mengalami cemas berat sebanyak dari 0,05 (nilai sig. < alpha) untuk
58 orang (40,8%), dan yang minoritas kecemasan pasien pre operasi yang
mengalami cemas ringan sebanyak 15 sebelum diberikan terapi hipnosis lima
orang (10,6%). jari maupun yang sudah diberikan terapi
b. Post Test hipnosis lima jari yaitu 0,000 artinya H0
gagal ditolak, maka dapat disimpulkan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat bahwa semua data sudah tidak
Kecemasan Pasien Pre Operasi memenuhi asumsi kenormalan atau
Sebelum Diberikan Hipnosis Lima berdistribusi tidak normal, dan uji t
Jari Di Ruang Perawatan Bedah tidak dapat dilakukan, oleh karena itu,
RSUD Pakuhaji yang dilakukan adalah uji Wilcoxon.

6 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020


b. Uji Wilcoxon
Pre_Test 0,235 142 0,000 0,874 142 0,000
Berdasarkan tabel 5.4 tentang uji
Wilcoxon, dapat dilihat hasil pada Post_Test 0,230 142 0,000 0,862 142 0,000
pasien pre operasi yang belum diberikan a. Lilliefors Significance Correction
terapi hipnosis lima jari mendapat nilai
n > 50: Kolmogrorov-Sminov(a)
mean 3.58 dengan standar deviasi 0,861
dan kecemasan minimum adalah 2 yaitu
n < 50: Shapiro-Wilk
cemas ringan, serta kecemaan : asumsi kenormalan
maksimum 5 yaitu panik. Ho terpenuhi
: asumsi kenormalan
Hal ini berbeda yang terjadi pada Ha tidak terpenuhi
pasien pre operasi yang sudah diberikan
terapi hipnosis lima jari dengan Tabel 4
mendapatkan nilai nilai mean 2,13 Pengaruh Hipnosis Lima Jari Terhadap Tingkat Kecemasan Pas
dengan standar deviasi 0,877 dan Pre Operasi Di Ruang
kecemasan minimum adalah 1 yaitu Perawatan Bedah
tidak cemas, serta kecemaan maksimum RSUD Pakuhaji
4 yaitu cemas berat.
Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilco
Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai xon
Z yang didapat sebesar -10,417 dengan Kecemas
p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar an M
0,000 di mana kurang dari batas kritis N Mean SD Min ax Z Sig.
penelitian 0,05 sehingga keputusan
0,86
hipotesis adalah menerima H1 atau yang
Pre Test 142 3,58 1 2 5 -
berarti terdapat perbedaan bermakna
10,41
antara kelompok pre test dan post test. 0,87 7 0,
berdasarkan hasil di atas dapat Post Test 142 2,13 7 1 4
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan sebelum dan sesudah Kesimpulan
dilakukan intervensi (terapi hipnosis
lima jari) terhadap tingkat kecemasan A. Analisis Univariat
pada pasien pre operasi. Perbedaan hasil 1. Pre Test
tersebut ditandai dengan adanya
Hasil penelitian menunjukkan pada
penurunan tingkat kecemasan setelah
dilakukan terapi hipnosis lima jari pre pasien pre operasi yang belum diberikan
operasi pada pasien pre oeprasi di ruang terapi hipnosis lima jari mayoritas
perawatan bedah RSUD Pakuhaji. mengalami cemas berat sebanyak 58 orang
(40,8%), dan yang minoritas mengalami
cemas ringan sebanyak 15 orang (10,6%).
Tabel 3 Hasil penelitian ini sesuai dengan
Uji Normalitas penelitian yang dilakukan (Pardede &
Tests of Normality Zahro, 2017) di RSUD DR. H. Kumpulan
Kolmogoro Pane Kota Tebing Tinggi, diperoleh data
v-Smirnova bahwa dari 31 orang sebelum dilakukan
Statis terapi hipnosis lima jari terdapat 7 orang
tic df Sig. Statistic df (22,6%) dengan kecemasan berat 19 orang

Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 7


(61,3%) dengan kecemasan sedang dan 5 mengalami cemas ringan sebanyak 58
orang (16,1%) dengan kecemasan ringan. orang (40,8%), dan yang minoritas
Begitu pula dengan penelitian yang mengalami cemas berat sebanyak 9 orang
dilakukan (Candra et al., 2014) di Ruang (6,3%) Hasil penelitian ini sesuai dengan
Bedah RSUD Padang Panjang didapatkan penelitian yang dilakukan Pardede, dkk
hasil penelitian bahwa dari 67 pasien pre (2017) di RSUD DR. H. Kumpulan Pane
operasi sebahagian besar (88,1%) berada Kota Tebing Tinggi, diperoleh data bahwa
pada tingkat kecemasan ringan, dan dari 31 orang sesudah dilakukan terapi
selebihnya (11,9%) berada pada tingkat hipnosis lima jari terdapat mayoritas 26
kecemasan berat. Sama halnya dengan orang (83,9%) dengan kecemasan ringan
penelitian yang dilakukan (Wahyudin, dan yang minoritas 5 orang (16,1%)
2017)) di ruang Bedah RSUD Fatmawati, dengan kecemasan sedang.
lebih dari separuh pasien pre operasi (77%) Hasil penelitian ini juga sesuai
berada pada tingkat kecemasan ringan, dan dengan penelitian yang dilakukan oleh
selebihnya (23%) berada pada tingkat (Mulyani, 2017) tentang efektifitas
kecemasan berat. hipnosis lima jari terhadap kecemasan
Hasil penelitian ini sesuai dengan pasien pre operasi laparotomi di ruang pra
teori yang dikemukakan oleh Asmadi bedah RS PELNI tahun 2017. Hasil
(2013) bahwa kecemasan sangat penelitian menunjukkan bahwa terbanyak
berhubungan dengan perasaan tidak pasti responden yang d iberikan intervensi
dan ketidakberdayaan sebagai hasil hipnosis lima jari dengan tingkat
penilaian terhadap suatu objek atau kecemasan ringan sebesar 56.3 %.
keadaan. Ansietas timbul sebagai respon Pemberian informasi tentang operasi
terhadap stres, baik stres fisik dan ditujukan guna mengurangi kecemasan
fisiologis. Artinya, Ansietas terjadi ketika pasien, demi keberhasilan operasi. Hal ini
seorang merasa terancam baik fisik maupun sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
psikologis. (Kaparang, 2014) yang menyatakan bahwa
Hal ini diperkuat dengan teori informasi pre operasi merupakan salah satu
Smeltzer dan Bare (2013) bahwa komponen dari perioperative care yang
kecemasan (Ansietas) merupakan reaksi bertujuan untuk menurunkan tingkat
emosional terhadap penilaian individu yang kecemasan pasien melalui pemenuhan
subyektif, yang dipengaruhi oleh alam kebutuhan informasi mengenai
bawah sadar dan tidak diketahui secara pembedahan. Pasien preoperasi akan lebih
khusus penyebabnya. mengetahui harapan mereka setelah
Menurut penulis kecemasan pada dilakukan operasi dan pasien akan lebih
pasien sebelum pembedahan adalah banyak memiliki kesempatan untuk
kekhawatiran yang tidak jelas dirasakan mengungkapkan tujuan dan pendapat
oleh pasien karena tidak mengetahui mereka mengenai operasi, serta akan
tentang konsekuensi proses pembedahan, beradaptasi dengan lebih baik terhadap
sehingga persiapan sebelum operasi sangat nyeri dan penurunan mobilitas fisik setelah
penting dilakukan untuk mendukung tindakan operasi (Kaparang, 2014).
kesuksesan tindakan pembedahan. Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan teori menurut Lee dan Pyun (2012),
2. Post Test bahwa adapun manfaat dari hipnosis ada 6
Hasil penelitian menunjukkan pada macam, yaitu :
pasien pre operasi yang sudah diberikan 1) mengurangi prasangka;
terapi hipnosis lima jari mayoritas 2) untuk anestesia;
8 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020
3) mengendalikan rasa mual dan Berdasarkan hasil perbedaan tingkat
muntah; kecemasan sebelum dan setelah diberikan
4) mengurangi kelelahan; terapi hipnosis lima jari di ruang perawatan
5) mengurangi kecemasan (Ansietas); bedah RSUD Pakuhaji diketahui bahwa
6) membantu penyembuhan operasi sebelum diberikan terapi hipnosis lima jari
Oleh karena itu, dari hal tersebut di mayoritas mengalami cemas berat sebanyak
atas dapat diketahui bahwa betapa 58 orang (40,8%), lalu diikuti dengan
pentingnya informasi pre operasi yang cemas sedang sebanyak 49 orang (34,5%),
gunanya untuk mengurangi rasa cemas dan tingkat panik sebanyak 20 orang
pada pasien. (14,1%), serta cemas ringan sebanyak 15
B. Analisis Bivariat orang (10,6%). Namun setelah diberikan
Hasil penelitian menunjukkan, dari uji terapi hipnosis lima jari diperoleh hasil
Wilcoxon, dapat dilihat hasil pada pasien mayoritas mengalami cemas ringan
pre operasi yang belum diberikan terapi sebanyak 58 orang (40,8%), lalu diikuti
hipnosis lima jari mendapat nilai mean 3.58 dengan cemas sedang sebanyak 38 orang
dengan standar deviasi 0,861 dan (26,8%), dan tidak cemas sebanyak 37
kecemasan minimum adalah 2 yaitu cemas orang (26,1%), serta cemas berat sebanyak
ringan, serta kecemaan maksimum 5 yaitu 9 orang (6,3%).
panik. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
Hal ini berbeda yang terjadi pada (Smeltzer, 2015) yang menyatakan bahwa
pasien pre operasi yang sudah diberikan memberikan informasi berupa pendidikan
terapi hipnosis lima jari dengan ini meliputi bahan latihan nafas dalam,
mendapatkan nilai nilai mean 2,13 dengan batuk dan relaksasi, perubahan posisi dan
standar deviasi 0,877 dan kecemasan gerakan tubuh aktif, control dan medikasi
minimum adalah 1 yaitu tidak cemas, serta nyeri, control kognitif (seperti imajinasi,
kecemaan maksimum 4 yaitu cemas berat. distraksi, berpikir positif) dan informasi
Berdasarkan hasil dari perhitungan lain yang dibutuhkan. Manfaat dari
Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z insrtuksi praoperatif dikenal sejak lama.
yang didapat sebesar -10,417 dengan p Setiap pasien diajarkan sebagai seorang
value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 individu, dengan mempertimbangkan
di mana kurang dari batas kritis penelitian segala keunikan, Ansietas, kebutuhan dan
0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah harapan-harapannya. Program instruksi
menerima H1 atau yang berarti terdapat yang didasarkan pada kebutuhan individu
perbedaan bermakna antara kelompok pre direncanakan dan diimplementasikan pada
test dan post test. waktu yang tepat. Jika sesi penyuluhan
Berdasarkan hasil di atas dapat beberapa dilakukan beberapa hari sebelum
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang pembedahan, pasien mungkin tidak ingat
signifikan sebelum dan sesudah dilakukan tentang apa yang telah dikatakan. Jika
intervensi (terapi hipnosis lima jari) instruksi diberikan terlalu dekat dengan
terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre waktu pembedahan, pasien mungkin tidak
operasi. Perbedaan hasil tersebut ditandai akan dapat berkonsentrasi atau belajar
dengan adanya penurunan tingkat karena kecemasan atau efek dari medikasi
kecemasan setelah dilakukan terapi praanasthesia.
hipnosis lima jari pre operasi pada pasien Teori di atas diperkuat dengan
pre oeprasi di ruang perawatan bedah pernyataan yang dikemukakan oleh Hidayat
RSUD Pakuhaji. (2011) bahwa pendidikan kesehatan yang

Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 9


perlu dijelaskan pada masa praoperatif statistik menunjukkan ada perberdaan yang
adalah berbagai informasi mengenai bermakna tingkat kecemasan pada
tindakan pembedahan, di antaranya jenis kelompok yang mendapatkan tehnik 5 jari
pemeriksaan yang dilakukan sebelum dengan kelompok yang tidak mendapatkan
bedah, alat-alat khusus yang diperlukan, tehnik 5 jari (p-value 0,26 < α 0,05).
pengiriman ke kamar bedah, ruang Dari hasil perbandingan tingkat
pemulihan dan kemungkinan pengobatan kecemasan sebelum dan sesudah diberikan
setelah bedah. Selain itu aspek legal perlu terapi hipnosis lima jari pada pasien pre
ditekankan untuk mengantisipasi dampak operasi, peneliti dapat mengambil
yang terjadi. Melalui Informed Consent kesimpulan bahwa tingkat kecemasan dapat
(surat persetujuan dilakukan pembedahan), diturunkan melalui pemberian terapi
berbagai informasi mengenai sifat, prosedur hipnosis lima jari adalah respon-respon
yang akan dilakukan, adanya pilihan yang terkait psikologis yaitu perasaan
terhadap prosedur pembedahan, serta resiko kecewa, perasaan tak berdaya dan perasaan
terhadap pilihan dari pembedahan dapat tidak berharga (takut ditolak). Untuk respon
diketahui pasien. yang terkait dengan faktor psikomotor atau
Hasil penelitian ini sesuai dengan respon tubuh seperti: tidak selera makan,
penelitian yang dilakukan Sari YP (2019) susah tidur, sulit tingkat kecemasan pasien
tentang pengaruh latihan lima jari terhadap pre operasi dapat diturunkan melalui
kecemasan pada pasien pre operasi pemberian terapi hipnosis lima jari yang
laparatomi di Irna Bedah RSUP. Dr. M. diperlukan oleh pasien dengan pelaksanaan
Djamil Padang. Hasil penelitian yang baik dan sikap pasien yang kooperatif.
menyebutkan ada perbedaan skor Pemberian terapi hipnosis lima jari
kecemasan pada pasien pre operasi dilakukan oleh perawat dengan cara
laparatomi pada kelompok eksperimen mendatangi pasien pre operasi yang berada
lebih rendah dibandingkan skor kecemasan di ruang perawatan dengan terlebih dahulu
kelompok kontrol. Hasil menunjukkan nilai memberikan salam dan mengenalkan diri
p = 0,001 (p ≤ 0,05) maka dapat lalu memberikan informed consent,
disimpulkan bahwa latihan lima jari lebih kemudian pasien diberikan informasi pe
efektif dalam menurunkan skor kecemasan operasi yang dibutuhkan, berupa informasi
dibandingkan tidak diberikan latihan lima mengenai operasi yang dilakukan, dan
jari antara kelompok eksperimen dan pendidikan kesehatan berupa : 1)
kelompok kontrol. pengertian perawatan pre operasi; 2) jenis
Begitu pula dengan hasil penelitian dan tujuan tindakan operasi; 3) faktor
yang dilakukan oleh Widyanti dan Wardani resiko dalam tindakan operasi; 4) persiapan
(2018) tentang pengaruh tehnik hipnosis sebelum operasi; 5) persiapan psikologis; 6)
tehnik 5 jari terhadap tingkat kecemasan persiapan fisik.
pasien pre operasi di RSUD dr. Soedarso Menurut analisis peneliti dengan
Pontianak Kalimantan Barat. Hasil pemberian terapi hipnosis lima jari pre
penelitian menunjukkan bahwa ada operasi, diharapkan dapat menurunkan
perbedaan kecemasan pada kelompok tingkat kecemasan pasien terhadap operasi
kontrol dan kelompok intervensi sesudah yang dilakukan, dengan menurunkan
kelompok intervensi dilakukan tehnik lima tingkat kecemasan pasien dapat mendukung
jari didapatkan perbedaan yang bermakna kesuksesan tindakan pembedahan yang
tingkat kecemasan sesudah diberikan tehnik akan dilakukan dan pengobatan pasien. Hal
lima jari antara kelompok yang inipun tidak terlepas dari sikap dan perilaku
mendapatkan tehnik lima jari. Hasil uji pasien yang kooperatif terhadap informasi
per operasi yang diberikan oleh perawat.
10 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020
Skripsi Di STIKES Muhammadiyah
Kesimpulan Klaten.
Setelah dilakukan pembahasan terhadap Igiel, C., Weyhrauch, M., Wentaschek, S.,
hasil penelitian sebagaimana yang telah Scheller, H., & Lehmann, K. M. (2016).
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat Dental color matching: A comparison
dibuat kesimpulan yaitu diperoleh distribusi between visual and instrumental
frekuensi pasien pre operasi yang belum methods. Dental Materials Journal,
diberikan terapi hipnosis lima jari mayoritas 35(1), 63–69.
mengalami cemas berat sebanyak 58 orang Kaparang, P. C. (2014). Evaluasi Kerasionalan
(40,8%). Diperoleh distribusi frekuensi pasien Penggunaan Antibiotika pada
pre operasi yang sudah diberikan terapi Pengobatan Pneumonia Anak di Instalasi
hipnosis lima jari mayoritas mengalami cemas Rawat Inap RSUP Prof. Dr. RD Kandou
ringan sebanyak 58 orang (40,8%). Manado Periode Januari-Desember 2013.
Berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Rank Test PHARMACON, 3(3).
didapat p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar Kemenkes, R. I. (2016). Profl Kesehatan RI
0,000 < batas kritis penelitian 0,05 yang Tahun 2016. Jakarta, Kementrian
berarti terdapat perbedaan kecemasan yang Kesehatan RI.
bermakna pada pasien pre operasi sebelum Kusumayanti, P. T., Herawati, N. T., &
diberikan terapi hipnosis lima jari dengan Sulindawati, N. (2014). Pengaruh
sesudah diberikan terapi hipnosis lima jari.
akuntabilitas, pengetahuan audit dan
gender terhadap kualitas hasil kerja
auditor internal (Studi pada Badan
BIBLIOGRAFI Inspektorat Kabupaten Buleleng dan
Airiska, M., Winarni, L. M., & Ratnasari, F. Kabupaten Bangli). E-Journal S1 Ak
(2020). Hubungan Pengetahuan Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1).
Kesehatan terhadap Peran Keluarga Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan
dalam Perawatan Lansia dengan Perancangan Sistem. Abdi Sistematika.
Gangguan Mobilitas Fisik di Ruang Notoatmodjo, S. (2015). Promosi Kesehatan
Perawatan RSUD Pakuhaji Kabupaten dan Perilaku Kesehatan (Cetakan V).
Tangerang. In Menara Medika (Vol. 3, Jakarta: Rineka Cipta.
Issue 1). Pardede, R., & Zahro, S. (2017). Saving not
Asmadi, E. (2013). Pembuktian tindak pidana spending: Indonesia’s domestic demand
terorisme: analisa putusan pengadilan problem. In Bulletin of Indonesian
pada kasus perampokan Bank CIMB Economic Studies (Vol. 53, Issue 3, pp.
Niaga Medan. PT. Sofmedia. 233–259). Taylor & Francis.
Candra, A. A., Setiawan, B., & Damanik, R. Smeltzer, S. C. (2015). Bare.(2013). Brunner
(2014). Pengaruh pemberian makanan & Suddarth’s Textbook of Medical
jajanan, pendidikan gizi, dan Surgical Nursing. Philadelpia:
suplementasi besi terhadap status gizi, Lippincott.
pengetahuan gizi, dan status anemia pada Sulistyawati, W., & Kumalaningsih, S. (2012).
siswa sekolah dasar. Jurnal Gizi Dan Produksi tepung buah lindur (Bruguiera
Pangan, 8(2), 103–108. gymnorrhiza LAMK.) rendah tanin dan
Hastuti, arumsari, S. (2015). Arumsari. HCN sebagai bahan pangan alternatif.
Pengaruh Terapi Hipnotis Lima Jari Jurnal Teknologi Pertanian, 13(3), 187–
Untuk Menurunkan Kecemasan Pada 198.
Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Tukiran, E. dan. (2012). Metode Penelitian

Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 11


Survei jakarta. LP3ES.
Wahyudin, U. (2017). Peran Penting Pedoman
Etika Bisnis Perusahaan Dalam Upaya
Pencegahan Korupsi. Syntax Literate;
Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(12), 147–161.

12 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020

Anda mungkin juga menyukai