195
Ilham Pratama dan Ayu Pratiwi
Organisasion) tahun 2015 menunjukkan sebagai hasil penilaian terhadap suatu objek
bahwa selama lebih dari satu abad, atau keadaan. Ansietas timbul sebagai
perawatan bedah telah menjadi komponen respon terhadap stres, baik stres fisik dan
penting dari perawatan kesehatan di seluruh fisiologis. Artinya, ansietas terjadi ketika
dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 seorang merasa terancam baik fisik maupun
juta tindakan bedah dilakukan di seluruh psikologis (Asmadi, 2013).
dunia. Data Tabulasi Nasional Departemen Tindakan operasi atau pembedahan
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016, merupakan pengalaman yang sulit bagi
menjabarkan bahwa tindakan bedah hampir semua pasien, berbagai
menempati urutan ke-11 dari 50 pola kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang
penyakit di Indonesia dengan persentase akan membahayakan pasien. Maka tak
12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya heran jika sering kali pasien dan
merupakan bedah mayor, dan 25,1% keluarganya menunjukkan sikap yang agak
mengalami kondisi kejiwaan serta 7% berlebihan dengan kecemasan yang mereka
mengalami kecemasan. Sedangkan untuk alami. Kecemasan yang mereka alami
Propinsi Banten prevelensi bedah sebesar biasanya terkait dengan segala macam
13,7% (Kemenkes RI, 2016). prosedur asing yang harus dijalani pasien
Kecemasan (ansietas) merupakan dan juga ancaman terhadap keselamatan
respon individu terhadap suatu keadaan jiwa akibat prosedur pembedahan dan
yang tidak menyenangkan dan dialami oleh pembiusan (Depkes, 2013).
semua makhluk hidup dalam kehidupan Respon kecemasan merupakan
sehari-hari. Kecemasan merupakan sesuatu yang sering muncul pada pasien
pengalaman subjektif dari individu dan yang akan menjalani operasi (pre operasi).
tidak dapat diobservasi secara langsung Karena pre operasi merupakan pengalaman
serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa baru bagi pasien yang akan menjalani
objek yang spesifik. Kecemasan pada operasi. Kecemasan pasien pre operasi
individu dapat memberikan motivasi untuk disebabkan oleh berbagai faktor, salah
mencapai sesuatu dan merupakan sumber satunya adalah dari faktor pengetahuan dan
penting dalam usaha memelihara sikap perawat dalam mengaplikasikan
keseimbangan hidup. Kecemasan terjadi pencegahan ansietas pada pasien pre operasi
sebagai akibat dari ancaman terhadap harga di ruang rawat inap.
diri atau identitas diri yang sangat mendasar Kecemasan pasien pre operasi
bagi keberadaan individu. Kecemasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia,
dikomunikasikan secara interpersonal dan pengalaman pasien menjalani operasi,
merupakan bagian dari kehidupan sehari- konsep diri dan peran, tingkat pendidikan,
hari, menghasilkan peringatan yang tingkat sosial ekonomi, kondisi medis,
berharga dan penting untuk upaya akses informasi, proses adaptasi, jenis
memelihara keseimbangan diri dan tindakan medis dan komunikasi terapeutik
melindungi diri (Sulistyawati & (kaplan dan sudock 2014).
Kumalaningsih, 2012). Kesuksesan tindakan pembedahan
Kecemasan merupakan hal yang secara keseluruhan sangat tergantung pada
akrab dalam hidup manusia. Kecemasan fase pre operatif. Keperawatan pre operatif
bukanlah hal yang aneh karena setiap orang merupakan tahapan awal dari keperawatan
pasti pernah mengalami kecemasan. perioperatif. Hal ini disebabkan fase pre
Kecemasan sangat berhubungan dengan operatif merupakan awal yang menjadi
perasaan tidak pasti dan ketidakberdayaan landasan untuk kesuksesan tahapan-tahapan
196
Pengaruh Efektivitas Tehnik Relaksasi Guidet Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi
berikutnya. Kesalahan yang dilakukan pada Operasi Mayor Di Ruang Bedah RSUD
tahap ini akan berakibat fatal pada tahap Karanganyar. Hasil penelitian menyebutkan
berikutnya. Pengkajian secara integral dari ada pengaruh terhadap tingkat kecemasan
fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis pasien pre operasi bedah mayor diruang
dan psikologis sangat diperlukan untuk bedah RSUD Karanganyar. Hasil penelitian
keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi ini dibuktikan melalui uji statistik wilcoxon
(Mirianti, 2011). dimana diperoleh p value 0,000 yang berarti
Menurut (Mirianti, 2011), efek p-value < α (0,05). Hasil penelitian ini juga
kecemasan pada pasien pre operasi selaras dengan penelitian yang dilakukan
berdampak pada jalannya operasi. Sebagai (Wijayanti & Prasetianti, 2018) dimana
contoh, pasien dengan riwayat hipertensi ditemukan adanya pengaruh teknik
jika mengalami kecemasan maka akan relaksasi imajinasi terbimbing terhadap
berdampak pada sistem kardiovaskulernya tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
yaitu tekanan darahnya akan tinggi di RSUD Patut Patuh Patju Gerung. Hasil
sehingga operasi dapat dibatalkan. Pada uji statistik diperoleh p value 0,000.
wanita efek kecemasan dapat Berdasarkan studi awal peneliti pada
mempengaruhi menstruasinya menjadi bulan Januari tahun 2020 di RSUD
lebih banyak, itu juga memungkinkan Pesanggrahan Jakarta Selatan menunjukkan
operasi ditunda hingga pasien benar-benar data terdapat 160 pasien operasi, yang
siap untuk menjalani operasi. sebagian besar 135 orang (84,4%)
Kecemasan pada pasien pre operasi mengeluh cemas menghadapi proses
dapat dicegah dengan menggunakan teknik operasi dan mengalami peningkatan di
relaksasi. Beberapa jenis relaksasi di bulan Februari menjadi 180 pasien dan yang
antaranya adalah relaksasi imajinasi mengalami kecemasan menjadi 157 orang
terbimbing dan relaksasi nafas dalam. (87,2%). Berdasarkan latar belakang
Relaksasi pernafasan adalah relaksasi masalah tersebut, maka peneliti tertarik
dengan menggunakan nafas yang pelan, melakukan penelitian tentang pengaruh
sadar dan dalam. Relaksasi meditasi efektivitas teknik relaksasi guided imagery
(attention-focussing exerses) yaitu teknik terhadap tingkat kecemasan pasien pre
relaksasi untuk menjernihkan pikiran dan operasi di RSUD Pesanggrahan Jakarta
hanyut dalam moment yang sedang Selatan tahun 2020.
berlangsung dan relaksasi perilaku
merupakan psikoterapi yang didasarkan Metode Penelitian
pada pengamatan, asumsi, kepercayaan dan Design penelitian yang akan
perilaku yang mempengaruhi emosi. digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
National Safety Council mengatakan, experiment. Desain penelitian merupakan
guided imagery adalah salah satu teknik bentuk rancangan yang digunakan dalam
distraksi yang dapat digunakan untuk melakukan prosedur penelitian. Penelitian
mengurangi stres dan meningkatkan ini menggunakan rancangan One Group
perasaan tenang dan damai serta merupakan Pretest – Posttest, di mana rancangan ini
obat penenang untuk situasi yang sulit tidak ada kelompok pembanding (kontrol),
dalam kehidupan (Smeltzer & Bare, 2013). tetapi paling tidak sudah dilakukan
Hasil penelitian (Daryanti, observasi pertama (pretest) yang
Widiyanto, & Sudirman, 2020) tentang memungkinkan menguji perubahan-
Pengaruh Terapi Guide Imagery Terhadap perubahan setelah adanya intervensi
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Bedah (perlakuan) (Notoatmodjo, 2015).
197
Ilham Pratama dan Ayu Pratiwi
198
Pengaruh Efektivitas Tehnik Relaksasi Guidet Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi
199
Ilham Pratama dan Ayu Pratiwi
f % Tabel 4
1 Tidak Cemas 0 0 Uji Normalitas
2 Cemas Kolmogorov- Shapiro-Wilk
12 10,5
Ringan Smirnova
3 Cemas
40 35,1 Statis Df Sig. Stati df Sig.
Sedang
4 Cemas Berat 45 39,5 tic stic
5 Panik 17 14,9 Pre_T 0,226 11 0,0 0,87 11 0,00
Jumlah 114 100
est 4 00 5 4 0
Berdasarkan tabel 2, diketahui
Post_ 0,214 11 0,0 0,80 11 0,00
bahwa pada pasien pre operasi yang
belum diberikan teknik relaksasi Test 4 00 6 4 0
guided imagery mayoritas mengalami
Lilliefors Significance Correction
cemas berat sebanyak 45 orang
n > 50 : Kolmogrorov-Sminov(a)
(39,5%), dan yang minoritas pada
n < 50 : Shapiro-Wilk
cemas ringan sebanyak 12 orang
Ho : asumsi kenormalan terpenuhi
(10,5%).
Ha : asumsi kenormalan tidak terpenuhi
2. Post Test
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tabel 5
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Wilcoxon
Kecemas
Operasi Sesudah Diberikan Teknik No
n Mean SD
Mi Ma
an Z Sig.
Relaksasi Guided Imagery di n x
11 3,59 0,8 2 5
RSUD Pesanggrahan Jakarta 1 Pre Test
4 70
-
0,00
Selatan Tahun 2020. 9,43
11 1,94 0,7 1 3 0
2 Post Test 4 68 6
Frekuensi
No Kecemasan Pengaruh Efektivitas Teknik Relaksasi
F %
1 Tidak Cemas 37 32,5 Guided Imagery Terhadap Tingkat
2 Cemas Kecemasan Pasien Pre Operasi Di RSUD
47 41,2 Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Ringan
3 Cemas
30 26,3
Sedang 3. Analisa Bivariat
4 Cemas Berat 0 0 a. Normalitas
5 Panik 0 0 Berdasarkan tabel 4 di atas
Jumlah 114 100 dimana sampel yang dipergunakan
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa adalah sebanyak 114 orang maka
pada pasien pre operasi yang sudah uji yang dipakai yaitu uji
diberikan teknik relaksasi guided imagery Kolmogrorov-Sminov. Pada uji
mayoritas mengalami cemas ringan Kolmogrorov-Sminov dapat
sebanyak 47 orang (41,2%), dan yang dilihat bahwa nilai sig. pada pada
minoritas pada cemas sedang sebanyak 30 pasien pre operasi baik sebelum
orang (26,3%). maupun yang sudah diberikan
teknik relaksasi guided imagery
lebih kecil dari 0,05 (nilai sig. <
alpha) yaitu 0,000 artinya H0 gagal
ditolak, maka dapat disimpulkan
bahwa semua data sudah tidak
200
Pengaruh Efektivitas Tehnik Relaksasi Guidet Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi
201
Ilham Pratama dan Ayu Pratiwi
202
Pengaruh Efektivitas Tehnik Relaksasi Guidet Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi
203
Ilham Pratama dan Ayu Pratiwi
204
Pengaruh Efektivitas Tehnik Relaksasi Guidet Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi
205
Ilham Pratama dan Ayu Pratiwi
206
Pengaruh Efektivitas Tehnik Relaksasi Guidet Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Pre Operasi
Copyright holder:
Ilham Pratama, Ayu Pratiwi (2020)
207