NIM : 220106279
Di masa kini tindakan pembedahan atau operasi semakin diminati yang ditandai dengan
semakin meningkatnya jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi bedah. Pembedahan
dilakukan karena beberapa alasan seperti diagnostik, kuratif, reparatif, rekonstruksi dan
paliatif (Smeltzer & Bare, 2002). Tindakan pembedahan dan anestesi merupakan tindakan
yang mendatangkan stress, karena terdapat ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
seseorang. Adanya stress tersebut dapat menimbulkan suatu kondisi kecemasan terhadap
pasien. Kecemasan adalah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang
adanya rasa aman. Perasaan yang tidak nyaman ini umumnya menimbulkan gejala – gejala
fisiologis seperti (gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat dan lain – lain) dan gejala
– gejala fisiologis seperti (panik, tegang, bingung, tidak dapat berkonsentrasi dan
anestesi dan operasi bahkan operator merasa tidak nyaman dengan hal tersebut.
merupakan gangguan jiwa umum yang prevalensinya paling tinggi. Lebih dari 200 juta
orang di seluruh dunia (3,6% dari populasi mengalami kecemasan. (WHO,2017). Direktur
WHO Asia Tenggara mengatakan hampir satu pertiga dari penduduk di wilayah Asia
Rumah Tangga (SKRT), di indonesia diperkirakan sebesar 264 dari 1000 anggota rumah
Berdasarkan data dan kejadian tersebut kecemasan merupakan masalah yang serius jika
tidak ditangani dengan tepat maka akan menghambat proses operasi salah satu penyebabnya
adalah durasi operasi, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Hubungan Antara Durasi Operasi Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Post Operasi Pada
Anestesi Epidural”
C. TUJUAN PENELITIAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan Antara Durasi Operasi Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Post Operasi Pada Anestesi Epidural
2. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus penyusunan proposal ini adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang:
a. Menggambarkan durasi operasi pasien post operasi pada anestesi epidural.
b. Menggambarkan tingkat kecemasan pasien post operasi pada anestesi epidural.
c. Menganalisa ada tidaknya hubungan durasi operasi dengan tingkat kecemasan
pasien post operasi pada anestesi epidural.
D. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah Studi Literatur, yaitu
melalui bahan baca buku literatur yang berkaitan dengan judul proposal untuk mendapatkan
keterangan dasar teori yang berhubungan dengan hubungan antara durasi operasi dengan
tingkat kecemasan pasien post operasi pada anestesi epidural
REFERENSI
Agnes. (2018). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Nita
Kabupaten Sikka NTT. http://digilib.unhas.ac.id di akses 10 November 2022
Dewi K. (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Pada Pasien Yang Akan
Menjalani Operasi Mayor Elektif Di RSUP Fatmawati.
Erawan,dkk. (2013). Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pasien Laki-Laki dan Perempuan
Pada Pre Operasi Laparatomi Di RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou Manado.
http://ejournat.unsrat.ac.id.Pdfdi akses 12 November 2022
Kurasein Dewi, N. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien Yang
Akan Menghadapi Operasi Di RSUP Fatmawati. http://repository.uinjkt.ac.id. Pdf di
akses 10 November 2022
Marlina, TT. (2017). Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum dan Sesudah Pembedahan di RS
Swasta Yogyakarta. http://ejournal.unjaya.ac.id.pdf
Mohammad, A., & Agung, S. (2013). Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre dan Post
Operasi di Ruang Seruni RSUD Pare.http://ejurnaladhkdr.com. Pdf di akses 10
November 2022