Anda di halaman 1dari 4

USULAN PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa : Fegy Indahliani Ania

NIM : 220106279

1. Dosen pembimbing : Made Suandika, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D


2. Dosen pembimbing : Asmat Burhan, S.Kep.Ns.,M.Kep
A. JUDUL :
HUBUNGAN ANTARA DURASI OPERASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN POST OPERASI PADA ANESTESI EPIDURAL
B. LATAR BELAKANG

Di masa kini tindakan pembedahan atau operasi semakin diminati yang ditandai dengan

semakin meningkatnya jumlah pasien yang mendapat tindakan operasi bedah. Pembedahan

dilakukan karena beberapa alasan seperti diagnostik, kuratif, reparatif, rekonstruksi dan

paliatif (Smeltzer & Bare, 2002). Tindakan pembedahan dan anestesi merupakan tindakan

yang mendatangkan stress, karena terdapat ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa

seseorang. Adanya stress tersebut dapat menimbulkan suatu kondisi kecemasan terhadap

pasien. Kecemasan adalah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang

menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau

adanya rasa aman. Perasaan yang tidak nyaman ini umumnya menimbulkan gejala – gejala

fisiologis seperti (gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat dan lain – lain) dan gejala

– gejala fisiologis seperti (panik, tegang, bingung, tidak dapat berkonsentrasi dan

sebagainya. (Fauziah, 2016). Kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu jalannya

anestesi dan operasi bahkan operator merasa tidak nyaman dengan hal tersebut.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa depresi dan kecemasan

merupakan gangguan jiwa umum yang prevalensinya paling tinggi. Lebih dari 200 juta
orang di seluruh dunia (3,6% dari populasi mengalami kecemasan. (WHO,2017). Direktur

WHO Asia Tenggara mengatakan hampir satu pertiga dari penduduk di wilayah Asia

Tenggara pernah mengalami gangguan neuropsikiatri. Berdasarkan data survei Kesehatan

Rumah Tangga (SKRT), di indonesia diperkirakan sebesar 264 dari 1000 anggota rumah

tangga menderita gangguan kesehatan jiwa. (AzrulAzwar, 1995).

Berdasarkan Data Kemenkes RI, sebanyak 18.373 jiwa mengalami gangguan


kecemasan, lebih dari 23.000 jiwa mengalami depresi dan sekitar 1.193 jiwa melakukan
percobaan bunuh diri. Hasil penelitian sebelumnya pada pasien pre operasi di ruang
Anggrek RSUD Sumedang tahun 2018 didapatkan bahwa gambaran tingkat kecemasan pada
pasien lebih dari setengahnya dengan kecemasan sedang sebanyak 48 orang (59,3%) dan
sebagian kecil dengan kecemasan normal sebanyak 2 orang (2,5%). Dari hasil penelitian
sebelumnya dilakukan oleh Rofiqoh (2014) STIKES Muhammadiyah Pekajangan dari
jumlah responden 86 didapatkan 84,9% responden mengalami cemas berat, 15,1%
responden mengalami cemas sedang dan tidak satupun responden yang mengalami cemas
ringan. Kecemasan tersebut terjadi karena adanya faktor dari pengetahuan yang kurang dan
ditambah lagi dengan kurangnya bimbingan, penyuluhan atau konseling dari petugas untuk
menjelaskan tentang operasi yang tidak perlu ditakutkan, melainkan harus dipersiapkan
dalam kondisi yang cukup tenang. Durasi lama operasi merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya kecemasan. Pembagian operasi berdasarkan durasinya ada 4 kelompok,
yaitu operasi ringan (< 1 jam), operasi sedang (1-2 jam), operasi besar (3 jam), dan operasi
khusus (4 jam) menggunakan alat-alat khusus dan canggih (Depkes RI, 2009).

Berdasarkan data dan kejadian tersebut kecemasan merupakan masalah yang serius jika

tidak ditangani dengan tepat maka akan menghambat proses operasi salah satu penyebabnya

adalah durasi operasi, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Hubungan Antara Durasi Operasi Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Post Operasi Pada

Anestesi Epidural”
C. TUJUAN PENELITIAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan Antara Durasi Operasi Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Post Operasi Pada Anestesi Epidural
2. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus penyusunan proposal ini adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang:
a. Menggambarkan durasi operasi pasien post operasi pada anestesi epidural.
b. Menggambarkan tingkat kecemasan pasien post operasi pada anestesi epidural.
c. Menganalisa ada tidaknya hubungan durasi operasi dengan tingkat kecemasan
pasien post operasi pada anestesi epidural.

D. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah Studi Literatur, yaitu
melalui bahan baca buku literatur yang berkaitan dengan judul proposal untuk mendapatkan
keterangan dasar teori yang berhubungan dengan hubungan antara durasi operasi dengan
tingkat kecemasan pasien post operasi pada anestesi epidural
REFERENSI

Agnes. (2018). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Nita
Kabupaten Sikka NTT. http://digilib.unhas.ac.id di akses 10 November 2022
Dewi K. (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Pada Pasien Yang Akan
Menjalani Operasi Mayor Elektif Di RSUP Fatmawati.
Erawan,dkk. (2013). Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pasien Laki-Laki dan Perempuan
Pada Pre Operasi Laparatomi Di RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou Manado.
http://ejournat.unsrat.ac.id.Pdfdi akses 12 November 2022
Kurasein Dewi, N. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien Yang
Akan Menghadapi Operasi Di RSUP Fatmawati. http://repository.uinjkt.ac.id. Pdf di
akses 10 November 2022
Marlina, TT. (2017). Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum dan Sesudah Pembedahan di RS
Swasta Yogyakarta. http://ejournal.unjaya.ac.id.pdf
Mohammad, A., & Agung, S. (2013). Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre dan Post
Operasi di Ruang Seruni RSUD Pare.http://ejurnaladhkdr.com. Pdf di akses 10
November 2022

Anda mungkin juga menyukai