Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR PROPOSAL

“PENERAPAN TERAPI MUSIK DALAM PEMENUHAN


KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL SPIRITUAL KECEMASAN PADA
PASIEN PRE OPERATIF”

BELINDA ELLA ARDALI PALAR


220.009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
MAKASSAR
2023
Latar Belakang

• Pembedahan merupakan salah satu tindakan lanjutan dari


penanganan kegawatdaruratan berdasarakan keadaan pasien
(Mudirman et al.,2019). Pembedahan salah satu cara medis untuk
menangani kondisi yang sulit apabila hanya dengan menggunakan
obat-obatan yang sederhana. Pembedahan serangkaian peristiwa
kompleks yang menegangkan yang dilakukan diruang operasi
rumah sakit. (Rizki et al., 2019)

• Pre operasi merupakan tahap yang dimulai ketika ada keputusan


untuk dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dibawah
ke ruang operasi. Tahap ini merupakan awalan yang menjadi
kesuksesan tahap-tahap berikutnya (Ansori, 2017)
Prevelensi Berdasarkan data World Health Organization (2018) memperkirakan
bahwa 234 juta operasi dilakukan secara global setiap tahun. 1 Dari
jumlah tersebut, sekitar 7 juta kematian terjadi, setengahnya
diyakini dapat dicegah.2,3 Bahkan jumlah yang lebih besar
dipengaruhi oleh pembedahan yang berpotensi dapat dicegah
morbiditas

Berdasarkan hasil survei kementrian Kesehatan di Indonesia, keselamatan pasien


menjadi fokus utama menunjukkan bahwa 76 dari 321 kasus pembedahan dari tahun
2006 sampai tahun 2015, berkaitan dengan spesialis bedah (Kemenkes RI, 2015)

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang


telah dilakukan pada juli tahun 2019 sampai tahun 2020 diruang rawat bedah RSUD
Kota Makassar sebagian besar pasien yang berusia 20-35 tahun yang berjenis
kelamin perempuan (53%), sedangkan yang berusia 35 tahun yang berjenis kelamin
laki-laki (47%) mengalami kecemasaan saat akan dilakukan operasi (Dinkes, 2019)
Hasil Penelitian Sebelumnya
 Pada penelitian Triatna et al.,  Menurut hasil penelitian
(2018) Salah satu reaksi (Anggreny, 2012)
paling umum dari pasien pre menunjukan bahwa
operasi adalah rasa takut. terapi musik memiliki
tentang terjadinya pengaruh yang kuat
kecemasan pada pasien pre terhadap kesehatan,
operasi mengungkapkan terutama dalam
bahwa 60% dari 4.444 menenangkan pikiran,
pasien mengalami menurunkan ketegangan
kecemasan ringan hingga fisik dan menciptakan
berat. Terapi musik adalah keadaan rileks
salah satu dari cara untuk
mengurangi kecemasan
Bagaimanakah gambaran pengaruh
“penerapan terapi musik dalam
pemenuhan kebutuhan psikososial
Rumusan Masalah spiritual kecemasan pada pasien pre
operatif”

Untuk memberikan gambaran “penerapan


terapi musik dalam pemenuhan kebutuhan
Tujuan
psikososial spiritual kecemasan pada pasien
pre operatif” ?

1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan
Teknologi Keperawatan
Manfaat 3. Bagi Penulis
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pre Operatif

Pengkajian Intervensi
Pengkajian adalah tahapan  Reduksi ansietas
pertama dalam proses keperawatan.  Gangguan citra tubuh
Data yang komprehensif dan valid  Edukasi pre operatif
akan menentukan penetapan
diagnosis keperawatan dengan tepat
dan benar, serta selanjutnya akan
Implementasi & evaluasi
berpengaruh dalam perencanaan
keperawatan (Nursalam, 2019).
Menurut Sarani (2021) Implementasi
merupakan suatu tahap pelaksanaan
Diagnosis terhadap suatu rencana tindakan
keperawatan keperawatan yang telah ditetapkan untuk
perawat bersama seorang pasien.
 Ansietas Menurut Tarwoto & Wartonah (2015)
 Gangguan citra tbuh Evaluasi keperawatan adalah tahapan
 Defisit pengetahuan akhir dalam proses keperawatan untuk
dapat menentukan keberhasilan dalam
asuhan keperawatan.
KONSEP KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERATIF

Pengertian

Kecemasan atau ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan
tidak didukung oleh situasi. Ketika merasa cemas individu merasa tidak
nyaman, takut, atau memiliki firasat akan ditimpa malapetaka tidak
menyenangkan yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Oliviera, 2017)

Etiologi

Menurut (Nugroho et al., 2020) faktor yang mempengaruhi


kecemasan pasien di bagi atas :
1. Faktor instrinsik yaitu, usia, pengobatan, peran/konsep diri
2. Faktor ekstrinsik yaitu, kondisi medis, tingkat pendidikan, akses
informasi, tingkat social ekonomi, dan jenis tindakan
Patofisiologi

Kecemasan merupakan respon dari persepsi ancaman yang diterima oleh


sistem saraf pusat. Persepsi ini timbul akibat adanya rangsangan dari luar serta
dari dalam yang berupa pengalaman masa lalu dan faktor genetik. Rangsangan
tersebut dipersepsi oleh panca indra, diteruskan dan direspon oleh sistem saraf
pusat sesuai pola hidup tiap individu. Di dalam saraf pusat, proses tersebut
melibatkan jalur Cortex Cerebri – Limbic System – Reticular Activating System –
Hypothalamus yang memberikan impuls kepada kelenjar hipofise untuk
mensekresi mediator hormonal terhadap target organ yaitu kelenjar adrenal, yang
kemudian memacu sistem saraf otonom melalui mediator hormonal yang lain
menyebutkan bahwa di dalam sistem saraf pusat yang merupakan mediator –
mediator utama dari gejala – gejala kecemasan ialah norepinephrin dan serotonin
(Hutagalung, 2017)
Manifestasi Klinis

Menurut (Nugroho et al., 2020) manifestasi respon kecemasan


dapat berupa perubahan respon fisiologis, perilaku, kognitif dan
afektif antara lain :
1) Respon fisiologi
2) Respon perilaku
3) Respon kognitif
4) Respon afektif
KONSEP PENERAPAN TERAPI MUSIK

Pengertian Terapi Tujuan Terapi


Musik Musik

Terapi musik adalah usaha Untuk memperbaiki


meningkatakan kulaitas fisik kondisi fisik, emosional,
dan mental dengan dan Kesehatan spiritual
rangsangan suara yang terdiri pasien.
dari melodi, ritme, harmoni,
yang dapatt dijadikan terapi
kepada klien Oliviera (2017)
Prosedur Terapi Musik Menurut Oliviera (2017)

1) Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri


2) Pastikan identitas klien yang akan dilakukan tindakan sudah benar
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
4) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan dan kontrak waktu
5) Jaga privasi klien
6) Mempersiapakan alat ( media Hp/radio,headset,musik sesuai pilihan pasien )
7) Identifikasi musik pilihan pasien
8) Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman
9) Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya. suara, pengunjung, panggilan selama mendengarkan musik
10) Dekatkan media musik dan perlengkapan dengan pasien
11) Pastikan media musik dan perlengkapan dalam kondisi baik
12) Nyalakan musik dan lakukan terapi musik selama ± 30 menit
13) Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras
14) Hindari menghidupkan musik dan meninggalkannya dalam waktu yang lama
15) Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan
16) Merapikan peralatan
17) Mencuci tangan
18) Berpamitan dengan pasien
19) Mendokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan( nama klien, umur, jenis kelamin, jenis terapi
yang diberikan nama perawat dan tanggal pelaksanaan )
Subjek
Desain
Studi
Penelitian Waktu dan Kasus
Tempat
Jenis penelitian yang Penelitian
digunakan dalam
penelitian ini
Penelitian akan Inklusi Esklusi
deskriptif dengan dilaksanakan pada
metode studi kasus bulan februari
yang mengeksplorasi 2023 di Rumah Pasien yang  Pasien yang
suatu masalah dalam sakit Bhayangkara bersedia menjadi menggunakan
keperawatan dengan Makassar responden obat penenang
batasan-batasan Pasien Usia 21-  Pasien yang
35 tahun mengalami
terperinci, memiliki
 Pasien yang gangguan
pengambilan data akan menjalani pendengaran
yang mendalam dan pembedahan  Pasien yang
menyertakan  Pasien pre tidak mengikuti
berbagai sumber operatif dengan penelitian
informasi (Fitrah & rentang respons sampai selesai
Luthfiyah, 2017). kecemasan
sedang
Definisi Operasional

 Terapi musik
Terapi Musik adalah adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan
mental dengan ransangan suara yang terdiri dari melodi, ritme,
harmoni, timbre.
 Pre operatif
Pre operatif adalah tahap yang dimulai ketika ada keputusan untuk
dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja
operasi.
 Kecemasan
Kecemasan (ansietas) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan
menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak
berdaya.
Metode dan Intsrumen Pengumpulan Data

Observasi

Wawancara

Skala penilaian
Penyajian Data Etika Studi Kasus

Penyajian data dalam  Informed consent


penelitian ini disajikan (persetujuan)
secara terstruktur atau  Veracity (jujur)
narasi dan disertai  Beneficence (berbuat
cuplikan ungkapan
baik)
verbal dari subyek studi
kasus yang merupakan
 Confidentiality
data pendukung. (Kerahasiaan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai