Nursing Arts
Vol 12, No 2 Desember 2018,
ISSN: 1978-6298 (Print)
Artikel history
th
Dikirim, Agustus 4 , 2018
Ditinjau, September 19th, 2018
Diterima, Desember 13th, 2018
ABSTRACT
Surgery / surgical procedure will provide an emotional reaction for the patient. Anxiety can lead to physical
and psychological changes.This condition requires an effort in reducing anxiety that is one technique of
guided imagination relaxation, this action aims to improve control and confidence and reduce stress and
anxiety felt. To know the effect of guided imagination relaxation techniques on anxiety in preoperative
patients at RSUD Patut Patuh Patju Gerung. This research used pre experimental research design with one
group pre-post test design design with a total sample of 30 samples with purposive sampling technique.
Analyzed by using Wilcoxon Test with significance level ρ value <α (5%). The results showed p enelitian
before guided imagery relaxation techniques majority of respondents are in the category of moderate anxiety
(66.67%) and after the guided imagery relaxation techniques majority of respondents are in the category of
mild anxiety (66.67%). There is influence of guided imagination relaxation technique to anxiety in patient pre
operation in RSUD Patut Patuh Patuh Gerung Tahun 2018.
ABSTRAK
Operasi/prosedur pembedahan akan memberikan suatu reaksi emosional bagi pasien. Kecemasan dapat
menimbulkan adanya perubahan secara fisik maupun psikologis. Kondisi ini memerlukan suatu upaya dalam
menurunkan kecemasan yaitu salah satunya teknik relaksasi imajinasi terbimbing, tindakan ini bertujuan
untuk meningkatkan kendali dan rasa percaya diri serta mengurangi stres dan kecemasan yang dirasakan.
Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap kecemasan pada pasien pre
operasi di RSUD Patut Patuh Patju Gerung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimental
dengan bentuk rancangan one group pra-post test design dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel dengan
teknik purposive sampling. Dianalisa dengan menggunakan Uji Wilcoxon dengan tingkat signifikansi ρ value
< α (5%). Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan teknik relaksasi imajinasi terbimbing sebagian
besar responden berada pada kategori cemas sedang (66,67%) dan setelah dilakukan teknik relaksasi
imajinasi terbimbing sebagian besar responden berada pada kategori cemas ringan (66,67%). Ada pengaruh
teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Patut Patuh Patju
Gerung Tahun 2018.
Kata Kunci: Pre operasi, Kecemasan, Teknik Relaksasi Imajinasi Terbimbing
36
Nursing Arts, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2018
PENDAHULUAN
Pembedahan atau operasi adalah semua yang melakukan operasi pada tahun 2015
tindakan pengobatan yang menggunakan cara terdapat 3078 orang, pada tahun 2016 sebesar
invasif dengan membuka atau menampilkan 3138 orang dan terhitung dari bulan Januari
bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan sampai dengan Oktober 2017 terdapat 2876
bagian tubuh pada umumnya dilakukan dengan orang. Dari data yang didapatkan di rumah sakit
membuka sayatan. Setelah bagian yang akan umum Patut Patuh Patju Gerung pasien yang
ditangani tampak, dilakukan tindakan perbaikan mengalami operasi/ prosedur pembedahan
yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke
luka1. Operasi memiliki tiga tahapan yaitu pre 2016.
operasi, intra operasi dan post operasi. Operasi/prosedur pembedahan akan
Pre operasi merupakan tahapan awal memberikan suatu reaksi emosional bagi pasien.
dari keperawatan perioperatif. Saat menghadapi Apakah reaksi tersebut jelas atau tersembunyi,
pembedahan, klien akan mengalami berbagai normal atau abnormal. Kecemasan dapat
stressor. Pembedahan yang ditunggu menimbulkan adanya perubahan secara fisik
pelaksanaannya akan menyebabkan rasa takut maupun psikologis yang akhirnya akan
dan kecemasan pada klien yang mengaktifkan saraf otonom simpatis sehingga
menghubungkan pembedahan dengan rasa meningkatkan denyut jantung, peningkatan
nyeri, kemungkinan cacat, menjadi bergantung tekanan darah, peningkatan frekuensi napas dan
pada orang lain dan mungkin kematian. secara umum mengurangi tingkat energi pada
Ketakutan dan kecemasan yang mungkin pasien dan akhirnya dapat merugikan pasien itu
dialami pasien dapat dilihat dari tanda dan sendiri karena akan berdampak pelaksanaan
gejala seperti : meningkatnya frekuensi jantung, operasi. Terganggunya fungsi tubuh tentunya
gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, berpengaruh terhadap masalah psikologis pasien
telapak tangan yang lembab, gelisah, salah satu masalah yang muncul yaitu cemas2.
menanyakan pertanyaan yang sama berulang Kecemasan perlu mendapat perhatian
2
kali, susah tidur, sering berkemih . dan intervensi keperawatan karena keadaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari emosional pasien yang akan berpengaruh
World Health Organization (WHO) dalam kepada fungsi tubuh pasien menjelang operasi.
3,
Sartika jumlah pasien dengan tindakan operasi Kecemasan yang tinggi dapat memberikan efek
mencapai angka peningkatan yang sangat dalam mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh
signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat ditahun yang ditandai dengan adanya peningkatan
2011 terdapat 140 juta di seluruh rumah sakit di tekanan darah, peningkatan frekuensi nadi,
dunia, sedangkan pada tahun 2012 mencapai 1,2 peningkatan frekuensi napas (Muttaqin & Sari,
juta jiwa. 2009). Karena dengan adanya tanda-tanda
Berdasarkan data yang diperoleh di tersebut maka biasanya operasi akan ditunda
Rumah Sakit Umum Patuh Patut Patju Gerung oleh dokter sehingga menghambat
37
Nursing Arts, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2018
penyembuhan penyakit pada klien. Disini peran Kecemasan pada pasien pre operasi
perawat sangatlah diperlukan untuk melakukan dapat dicegah dengan menggunakan teknik
intervensi kepada pasien dari pre hingga post relaksasi. Beberapa jenis relaksasi di antaranya
operasi. Perawat dapat melakukan terapi-terapi adalah relaksasi imajinasi terbimbing dan
seperti terapi relaksasi, distraksi, meditasi, relaksasi nafas dalam. Relaksasi meditasi
2
imajinasi . (attention-focussing exerses) yaitu teknik
Kecemasan apabila tidak diatasi akan relaksasi untuk menjernihkan pikiran dan
menimbulkan masalah dan mengganggu proses hanyut dalam moment yang sedang berlangsung
operasi berlangsung atau dapat pula terjadi dan relaksasi perilaku merupakan psikoterapi
pembatalan operasi. Kondisi ini memerlukan yang didasarkan pada pengamatan, asumsi,
suatu upaya dalam menurunkan kecemasan kepercayaan dan perilaku yang mempengaruhi
yang dapat dilakukan dengan mengajarkan emosi. Salah satu teknik distraksi yang dapat
pasien tentang teknik relaksasi, misalnya: nafas digunakan untuk mengurangi stres dan
dalam, mendengarkan musik, pijat dan imajinasi meningkatkan perasaan tenang dan damai serta
terbimbing. Tindakan ini bertujuan untuk merupakan obat penenang untuk situasi yang
meningkatkan kendali dan percaya diri serta sulit dalam kehidupan7.
mengurangi stress dan kecemasan yang Berdasarkan studi pendahuluan yang
4
dirasakan . peneliti lakukan pada tanggal 12 Oktober 2017
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD Patut Patuh Patju Gerung dengan
Haskas (2013)6 tentang hubungan dukungan wawancara kepada 2 perawat dan 8 pasien
keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien didapatkan hasil ada 8 pasien yang akan
pre operasi fraktur di ruang rawat inap Lontara menjalani operasi mengatakan khawatir dengan
II RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar operasi yang akan dijalaninya, pasien
sebanyak 40 responden didapatkan 6 (15,0%) mengatakan merasa takut dengan operasi, susah
responden memiliki dukungan emosional untuk tidur dan beristirahat, tampak wajah
kurang baik yang mengalami cemas ringan, 23 pasien tegang dan pasien tampak gelisah, 2
(57,5%) responden memiliki dukungan diantara pasien tersebut tidak fokus menjawab
emosional baik mengalami cemas ringan, 5 pertanyaan saat wawancara. Intervensi pre
(12,5%) responden memiliki dukungan operatif yang dilakukan perawat di ruangan
emosional kurang baik mengalami cemas dengan mengajarkan teknik relaksasi napas
sedang, 2 (5,0%) responden memiliki dukungan dalam untuk mengurangi kecemasan pasien.
emosional baik mengalami cemas sedang, 4 Dari intervensi yang diberikan tersebut
8
(10,0%) responden memiliki dukungan kecemasan pasien tidak menurun .
emosional kurang baik mengalami cemas berat Selain teknik relaksasi napas dalam,
dan 0 (0%) responden memiliki dukungan salah satu tindakan lain untuk mengurangi
emosional baik mengalami cemas berat. kecemasan yaitu teknik relaksasi imajinasi
terbimbing. Tindakan ini bertujuan untuk
38
Nursing Arts, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2018
meningkatkan kendali dan percaya diri serta Terbimbing Terhadap Kecemasan Pasien Pre
mengurangi stress dan kecemasan yang Operasi di RSUD Patut Patuh Patju Gerung
dirasakan. Berdasarkan uraian di atas peneliti Tahun 2018.
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Pengaruh Teknik Relaksasi Imajinasi
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah
kuantitatif dengan pre eksperimental design semua pasien pre operasi dengan masalah
yang diperluas dengan rancangan one group kecemasan pre operasi di RSUD Patut Patuh
pre-post test. Penelitian ini akan memberikan Patju Gerung dengan sampel yang digunakan
intervensi pada subjek dengan cara melakukan yaitu minnimal 30 pasien.
observasi tingkat kecemasan pasien pre operasi Hipotesis penelitian ini yaitu ada
(pre test) yang dilakukan minimal sehari pengaruh teknik relaksasi imajinasi terbimbing
sebelum tindakan operasi menggunakan lembar terhadap kecemasan pada pasien pre operasi di
penilaian kecemasan Halimton Anxiety Rating RSUD Patut Patuh Patju Gerung tahun 2018.
Scale pada respendon yang sesuai dengan Bentuk instrumen yang digunakan
kriteria inklusi dan telah menandatangani dalam pengumpulan data tingkat kecemasan
informed consent. Setelah dilakukan penilain pada pasien pre operasi menggunakan kuisioner
kecemasan, pasien diajarkan teknik relaksasi Hamilton Anxiety Rating Scale dan cheklist
imajinasi terbimbing. Setelah itu dilakukan teknik relaksasi imajinasi terbimbing.
penilaian kembali tingkat kecemasan (post test)
yang dilakukan 1 jam sebelum operasi.
HASIL
1. Hasil Penelitian
1) Tabel 1 : Distribusi Responden Menurut Kelompok usia pasien pre operasi
di RSUD 2018
Usia Jumlah Presentase
Dewasa Muda (18-40) 19 63,33%
Dewasa Pertengahan (40-60) 10 33,33%
Dewasa Tua (60 tahun keatas) 1 3,33%
Total 30 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan usia responden terbanyak
adalah responden yang berada pada usia dewasa muda (18-40 tahun) sebanyak 19 orang
(63,33%) dan dewasa tua sebanyak 1 orang (3,33%).
Berdasakan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah responden jenis kelamin laki-
laki dan perempuan seimbang yaitu masing-masing 15 (50%) orang laki-laki dan 15 (50%)
orang perempuan.
39
Nursing Arts, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2018
40
Nursing Arts, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2018
41
Nursing Arts, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2018
rata kecemasan setelah dilakukan teknik Dalam penelitian ini kecemasan yang
relaksasi imajinasi terbimbing yaitu 18,93. dialami setiap responden tentunya berbeda-beda,
Setelah dilakukan teknik relaksasi banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan
imajinasi terbimbing, tingkat kecemasan pada pada setiap responden mulai dari faktor usia,
pasien pre operasi mengalami penurunan yang jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan
signifikan. Rata-rata kecemasan responden pengalaman operasi. Sebagian dari jumlah
sebelum dilakukan teknik relaksasi imajinasi responden pada penelitian ini tidak memiliki
terbimbing sebesar 25,67 menjadi 18,93 setelah pengalaman operasi dan cenderung memiliki
dilakukan teknik relaksasi imajinasi terbimbing. tingkat kecemasan yang berat. Dari teknik
Hasil pengujian hipotesis (ρ <0,05) relaksasi imajinasi terbimbing yang diberikan
membuktikan teknik relaksasi imajinasi kepada responden terdapat perubahan tingkat
terbimbing secara signifikan mampu kecemasan. Responden mengatakan merasa
menurunkan tingkat kecemasan pasien. lebih tenang, nyaman dan dapat mengontrol rasa
Relaksasi merupakan metode yang cemasnya setelah melakukan teknik relaksasi
efektif untuk mengatasi nyeri dan rasa cemas. imajinasi terbimbing. Hal ini membuktikan
Relaksasi yang sempurna dapat mengurangi bahwa teknik relaksasi imajinasi terbimbing
ketegangan otot, kejenuhan, dan ansietas. Tiga berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pasien
hal utama yang diperlukan dalam tehnik pre operasi.
relaksasi adalah posisi klien yang tepat, pikiran
yang beristirahat, dan lingkungan yang tenang. SIMPULAN
Hasil penelitian ini didukung oleh Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
penelitian yang dilakukan oleh Dino & Sri maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai
(2013)3 di rumah sakit umum daerah RA Kartini berikut :
Jepara meneliti efektifitas teknik relaksasi 1) Kecemasan pasien pre operasi sebelum
imajinasi terbimbing dan nafas dalam terhadap dilakukan teknik relaksasi imajinasi
penurunan kecemasan pada pasien pre operasi. terbimbing di RSUD Patut Patuh Patju
Hasilnya menunjukkan Hasil penelitian ini Gerung Tahun 2018 sebagian besar berada
memberikan gambaran bahwa responden yang pada kategori kecemasan sedang.
diberi tindakan teknik relaksasi imajinasi 2) Kecemasan pre operasi setelah dilakukan
terbimbing dan nafas dalam mengalami teknik relaksasi imajinasi terbimbing di
penurunan kecemasan. Dari hasil penelitian RSUD Patut Patuh Patju Gerung Tahun
relaksasi imajinasi terbimbing diperoleh rata- 2018 sebagian besar berada pada kategori
rata penurunan kecemasan sebesar 9,07, lebih kecemasan ringan.
tinggi dibandingkan dengan sesudah dilakukan 3) Ada pengaruh teknik relaksasi imajinasi
terapi nafas dalam dengan rata-rata sebesar 8,3. terbimbing terhadap kecemasan pada pasien
Hal ini didukung pula oleh penelitian pre operasi di RSUD Patut Patuh Patju
yang dilakukan oleh Reliana (2015)12 dengan Gerung Tahun 2018.
judul penelitian teknik guided imagery terhadap
tingkat kecemasan penderita kanker serviks, UCAPAN TERIMA KASIH
yang dilakukan pada 14 responden. Berdasarkan Terima kasih kepada direktur RSUD
hasil penelitian bahwa tingkat kecemasan pada Patut Patuh Patju Gerung yang telah
penderita kanker serviks sebelum dilakukan memberikan izin untuk melakukan penelitian.
teknik guided imagery sebagian besar
mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 9 DAFTAR RUJUKAN
orang (64%) sedangkan paling sedikit penderita 1. Sjamsulhidayat, F. A. 2010. Hubungan
kanker serviks mengalami kecemasan ringan Komunikasi Terapeutik dengan tingkat
yaitu sebanyak 5 orang (36%) dari 14 responden. kecemasan pasien pre operasi di RS PKU
Muhammahdiyah Sukoharjo.
42
Nursing Arts, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2018
2. Carpenito. 2006. Buku Saku Diagnosa 7. Long, B.C. 1996. Perawatan Medikal
Keperawatan. Alih Bahasa Asih Yasmis ; Bedah (Volume 2). Penerjemah:
Editor Bahasa Indonesia, Monika Ester, Karnaen, Adam, Olva, dkk, Bandung:
Edisi 10, Jakarta: EGC. Yayasan Alumni Pendidikan
3. Dino dan Sri. 2013. Efektifitas Teknik Keperawatan.
Relaksasi Imajinasi Terbimbing Dan 8. Maryunani, A. 2014. Asuhan
Nafas Dalam Terhadap Penurunan Keperawatan Perioperatif-Pre Operasi.
Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di Jakarta: Trans Info Media.
RSUD Kartika Jepara. Jurnal 9. Morton, dkk. 2011. Keperawatan Kritis:
Keperawatan. Pendekatan Asuhan Holistik Volume I.
4. Harkas. 2013. Hubungan dukungan Edisi 8. Jakarta: EGC
keluarga terhadap tingkat kecemasan 10. Potter dan Perry. 2010. Fundamental
pada pasien pre operasi fraktur di ruang keperawatan buku 3. Edisi 7. Jakarta:
rawat inap Lontara II RSUP. Dr. Salemba Medika.
Wahidin Sudirohusodo Makassar. 11. Potter, P.A. & Perry, A.G. 2005. Buku
5. Kaplan & Sadock. 2010. Buku Ajar Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4.
Psikiatri Klinis. Ed Ke- 2. Jakarta: EGC. Jakarta: EGC.
6. Kaplan, H.I & Saddock, B.J. 2007. 12. Reliana (2015)12. Teknik guided imagery
Sinopsis Psikiatri Ilmu pengetahuan terhadap tingkat kecemasan penderita
Perilaku Psikiatri klinis. Jilid 1. 10th ed. kanker serviks,. Yogyakarta: Nuha
Jakarta: Bina Rupa Aksara. Medika.
43