PENDAHULUAN
A. Latar belakang
yang dijadwalkan untuk operasi (Matthias and Samarasekera, 2012). Hal ini
dibuktikan dari hasil penelitian Arifah, dkk. (2012) yang berjudul pengaruh
54,8% (Arifah, dkk., 2012). Penelitian lain yang dilakukan oleh Septiani (2017)
juga mengenai identifikasi pasien pre operasi fraktur di Ruang Aster dan
sedang. Hal ini yang berarti mayoritas pasien praoperasi mengalami kecemasan
(Septiani, 2017).
1
2
al., 2006). Perasaan cemas pada pasien praoperasi yang sebagian besar
adalah suatu keputusan yang besar dan mengancam hidup mereka. (Jawaid, et
al., 2006). Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferlina
kecemasan pada operasi adalah 57,65 dan untuk kecemasan pada anestesi
adalah 38,14. Yang berarti semakin tinggi skor yang didapat maka semakin
praoperasi dan periode pemulihan (Gras S, et al., 2010). Etiologi yang tepat dari
yang tinggi terlihat pada pasien yang akan menjalani operasi dan setiap pasien
anestesi spinal (SA) lebih rendah dibandingkan dengan general anestesi (GA).
Alasan tersebut dikarenakan ketakutan pasien akan masa yang akan dating
seperti ketakutan akan tidak bisa bangun lagi setelah operasi (Caumo, et al.,
Celik dan Ediplogo (2018) bahwa kecemasan pasien yang akan menjalani
pasien praoperasi dengan pemberian SA. Dan pada penelitian yang sama juga
tinggi pada pasien yang memiliki ketakutan akan kematian setelah operasi
(HARS) karena itu adalah tes yang mudah untuk menjelaskan kepada pasien
2012). Berdasarkan latar belakang diatas, belum adanya data tentang tingkat
Pemberian Anestesi Spinal dan General Anestesi di Rumah Sakit Islam (RSI)
Jemursari Surabaya”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Peneitian
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: tujuan umum dan tujuan
khusus.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
kecemasan pada pasien dan perawat agar lebih intensif dan inovatif
operasi.
2. Institusi Pendidikan
3. Peneliti
Surabaya.