Disusun oleh : ADJITTA NABILA SURYANA NIM. 15142011002
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN MAJALENGKA 2019 PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2019
Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien
yang dirawat di rumah sakit. Di RSUD Majalengka jumlah pasien yang mengalami tindakan operasi tahun 2018 sebanyak 1259. Hasil wawancara terhadap 10 responden dengan hasil yaitu sebanyak 6 orang (60%) mengalami cemas sedang dan 4 orang (40%) cemas ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain/rancangan penelitian pra eksperimen dalam bentuk one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi yang berada RSUD Majalengka periode Januari - Juni tahun 2019 sebanyak 215 pasien, sampel sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Analisis yang digunakan univariat menggunakan distribusi tendensi sentral dan bivariat dengan menggunakan uji paired t-tes dengan α = (0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor Kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun 2016 sebelum dilakukan terapi musik klasik adalah 17,33. Rata-rata skor kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun 2016 setelah dilakukan terapi musik klasik adalah 14,06. Ada pengaruh terapi musik klasik terhadap kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun 2016 Saran diajukan bagi RSUD Majalengka agar memfasilitasi perawat dalam melakukan tinddakan keperawatan terutama dalam mengatasi kecemasan pada pasien pre operasi dengan menambah sarana dan prasarana pendukung untuk tindakan keperawatan. Pasien hendaknya lebih aktif bertanya kepada perawat dalam kegiatan terapi musik klasik untuk mengatasi kecemasana sebelum operasi
Kata Kunci : Terapi musik klasik, Kecemasan Pasien Pre Operasi.
Kepustakaan : 39 (2007 – 2018) PENDAHULUAN bedah besar sebanyak 341 (27,08%), bedah sedang Pembedahan merupakan salah satu tindakan sebanyak 174 (13,82%) dan bedah kecil sebanyak medis yang penting dalam pelayanan kesehatan. 116 (9,22%). Tindakan pembedahan merupakan salah satu Berdasarkan hasil studi pendahuluan di tindakan medis yang bertujuan untuk RSUD Majalengka didapatkan data bahwa pasien menyelamatkan nyawa, mencegah kecacatan dan dengan pembedahan paling banyak adalah sectio komplikasi. Pembedahan yang dilakukan juga dapat caesarea yaitu 815 orang (64,73%), appendoctomy menimbulkan komplikasi yang dapat sebanyak 232 orang (18,41%), laparatomy membahayakan nyawa. Data World Health sebanyak 116 orang (9,21%) dan gastritis sebanyak Organization (WHO) menunjukkan bahwa selama 96 orang (7,63%). Hasil wawancara terhadap 10 lebih dari satu abad perawatan bedah telah menjadi responden dengan hasil yaitu sebanyak 6 orang komponen penting dari perawatan kesehatan di (60%) mengalami cemas sedang dan 4 orang (40%) seluruh dunia (Haynes, et al. 2016). cemas ringan dan observasi pada saat pengkajian Menurut World Health Organization fisik, hasil yang diamati yaitu pasien mengalami (WHO, 2017) diperkirakan setiap tahun ada 230 gejala-gejala seperti tekanan darah meningkat, nafas juta pembedahan utama yang dilakukan diseluruh pendek, tidak sabar, menangis dan satu responden dunia. Menurut National Emergency Laparatomi bersikap tenang dan kooperatif. Audit (NELA)(2014) telah terjadi sekitar 30.000 Tindakan operasi atau pembedahan tindakan laparatomi setiap tahunnya di Inggris dan merupakan pengalaman yang bisa menimbulkan Wales. Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan kecemasan. Kecemasan biasanya berhubungan RI (2017), tindakan pembedahan menempati urutan dengan segala macam prosedur asing yang harus ke-10 dari 50 pertama pola penyakit di Rumah Sakit dijalani pasien dan juga ancaman terhadap se-Indonesia dengan persentase 15,7% yang keselamatan jiwa akibat prosedur pembedahan dan diperkirakan 45% diantaranya merupakan tindakan tindakan pembiusan. Pasien yang mengalami laparatomi. Menurut laporan Dinas Kesehatan Jawa kecemasan menunjukkan gejela mudah tersinggung, Barat bahwa jumlah tindakan pembedahan pada susah tidur, gelisah, lesu, mudah menangis dan tidur tahun 2018 sejumlah 1.824 meningkat menjadi tidak nyenyak (Yeremia, 2014). 2.777 pada tahun 2015. Jenis tindakan pembedahan Dampak yang mungkin muncul bila terbanyak adalah Bedah Mayor sejumlah 1822 kecemasan pasien pre operatif tidak segera pembedahan (rata-rata 152 pembedahan per bulan), ditangani, yang pertama, pasien dengan tingkat kebidanan dan kandungan 624 pembedahan (rata- kecemasan tinggi tidak akan mampu berkonsentrasi rata 52 pembedahan per bulan) (Dinkes Jawa Barat, dan memahami kejadian selama perawatan dan 2018) prosedur. Kedua, harapan pasien terhadap hasil, Berdasarkan data rekamedik RSUD Cideres pasien mungkin sudah memiliki gambaran jumlah tindakan operasi selama tahun 2018 tersendiri mengenai pemulihan setelah sebanyak 1358 degan rincian : bedah khusus pembedahan. Ketiga, pasien akan merasa lebih sebanyak 950 (69,96%), bedah besar sebanyak 408 nyaman dengan pembedahan jika pasien (30,04%), bedah sedang sebanyak 136 (10,01%) mengetahui momen yang dihadapi pada saat hari dan bedah kecil sebanyak 42 (3,09%). Data Statistik pembedahan tiba. Keempat, pasien mungkin Rumah Sakit Budi Kasih menunjukan jumlah memerlukan penjelasan mengenai nyeri yang akan pasien yang mengalami pembedahan tahun 2017 di rasakan setelah operasi. Apabila pasien mencapai sebanyak 651 pasien dan pada tahun 2018 mencapai harapan yang realistik terhadap nyeri dan 726 pasien. Adapun jenis pembedahan di Rumah mengetahui cara mengatasinya, rasa cemas akan Sakit Budi Kasih pada tahun 2018 terdiri dari bedah jauh berkurang. Oleh sebab itu perlu peran perawat mayor yaitu Laparatomi 95 orang, Hernioraphy 94 untuk mengevaluasi pemahaman pasien mengenai orang, Prostatectomy 52 orang, Appendectomy 44 prosedur pre operatif (Hastuti, 2014). orang dan Vesicoktotomy 39 orang total yang Perbedaan tingkat kecemasan dapat dibedah mayor sebanyak 324 pasien (44,6%). mempengaruhi persiapan operasi. Tingkat Sedangkan pembedahan minor terdiri dari kecemasan sedang merupakan waktu yang optimal Debridement 161 pasien, Excis 108 pasien, WSD untuk mengembangkan mekanisme strategi koping 57 pasien, MHI 51 pasien dan repair 25 pasien, total pada pasien yang bersifat konstuktif. Perawat dalam yang dibedah minor adalah 402 pasien (55,4%). Di melakukan tindakan proses keperawatan RSUD Majalengka jumlah pasien yang mengalami komunikasi terapeutik tetap harus berpegang pada tindakan operasi tahun 2018 sebanyak 1259 dengan konsep bahwa pasien adalah manusia yang bersifat rincian : bedah khusus sebanyak 628 (49,88%), unik dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor bedah mayor di RSUD Majalengka tahun 2019? biopsikososial dan spiritual (Sawitri, 2011). Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya Upaya untuk menurunkan kecemasan dapat pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat dilakukan oleh seorang perawat pada saat kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di melakukan kunjungan pasien. Ada beberapa cara RSUD Majalengka tahun 2019. yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan yaitu terapi farmakologis dan non METODE PENELITIAN farmakologis (psikologis). Terapi farmakologis Penelitian ini menggunakan yaitu pemberian obat-obatan yang biasanya desain/rancangan penelitian quasi eksperimen diberikan pada penderita kecemasan adalah dalam bentuk one group pretest posttest. benzodiazepine dan yang lazim digunakan adalah Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding Derivat diazepam, Alprazolam, Propanolol, dan (control), tetapi sudah dilakukan obervasi pertama Amitriptilin. Sedangkan terapi non farmakologis (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan- meliputi 1) distraksi yang merupakan metode untuk perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen menghilangkan kecemasan dengan cara (program). Populasi dalam penelitian ini adalah mengalihkan perhatian pada hal-hal lain, seperti seluruh pasien pre operasi yang berada RSUD terapi music dan dukungan spiritual doa. 2) Majalengka periode Januari - Juni tahun 2019 Relaksasi yang meliputi relaksasi, meditasi, sebanyak 215 pasien. Besarnya sampel minimal relaksasi imajinasi dan visualisasi serta relaksasi dalam penelitian ini mengacu kepada pernyataan progresif. Terapi musik merupakan salah satu terapi Sugiono (2010) bahwa untuk penelitian eksperimen non farmakologis yang efektif, karena musik dapat jumlah smapel anntara 10 – 20 orang. Maka menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan kecemasan besarnya sampel diambil sebanyak 15 orang di dengan mengalihkan perhatiannya (Fracchione, Ruang Nusa Indah RSUD Majalengka. Alat 2014). pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Tindakan keperawatan non farmakologis ini adalah kuesioner HARS dan musik yaitu untuk mengatasi masalah kecemasan pasien salah Handphone atau MP4, untuk jenis musik yang satunya dengan terapi musik klasik. Menurut Mc digunakan adalah musik-musik klasik atau musik Caffery dalam Cooke et al. (2015) berargumentasi yang disukai oleh pasien. Data yang diperoleh bahwa musik adalah salah satu teknik sensori paling kemudian dianalisis dengan melakukan efektif untuk mengalihkan perhatian yang dapat penyesuaian data sesuai dengan kriteria yang ada. mengurangi kecemasan dan meningkatkan Analisis data untuk penelitian ini menggunakan relaksasi. Musik adalah bahasa universal bagi perangkat lunak statistik dengan program SPSS. manusia yang sangat efektif dilakukan dalam perawatan, karena pasien dapat melakukan sendiri HASIL PENELITIAN dan memilih musik yang disenangi sambil Tabel 4.1 Gambaran Rata-Rata Kecemasan Pasien Pre menunggu operasi. Terapi musik sudah banyak Operasi Bedah Mayor digunakan untuk meredakan kecemasan (Gutierrez dan Camarena, 2015). Variabel Mean Median SD Min-Max 95% CI Berdasarkan penelitian di State University of New York di Buffalo, sejak mereka menggunakan Kecemasan 17,33 17.00 1,95 13,0 – 21,0 16,25-18,4 terapi musik tingkat kecemasan pada pasien pre operasi pun turun dratis hingga 50%. Musik juga merangsang pelepasan hormone endorfin, hormon Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan rata-rata tubuh yang memberikan perasaan senang yang skor Kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di berperan dalam penurunan cemas sehingga musik RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun dapat digunakan untuk mengalihkan rasa cemas 2019 sebelum dilakukan terapi musik klasik adalah (Salampessy, 2011). 17,33, median 17,00 dengan standar deviasi 1,95. Fenomena - fenomena tersebut menarik Kecemasan pasien paling rendah 13,0 dan paling bagi peneliti untuk melakukan suatu penelitian tinggi 21,0. Dengan demikian dapat disimpulkan tentang ”Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap bahwa rata-rata kecemasan pasien pre operasi bedah Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah mayor adalah 17,33 dan dengan tingkat Mayor di RSUD Majalengka Tahun 2019”. kepercayaan 95% diyakini rata-rata kecemasan Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi bedah mayor di wilayah kerja adalah apakah ada pengaruh terapi musik klasik RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi 2019 adalah diantara 16,25 sampai dengan 18,4. Tabel 4.2 Gambaran Rata-Rata Kecemasan Pasien pre Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t diperoleh nilai t operasi bedah mayor sebesar 7,399 dan p value sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian Variabel Mean Median SD Min-Max 95%CI maka ada pengaruh terapi musik klasik terhadap kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun Kecemasan 14,06 14.00 1,16 12,0 – 16,0 13,4-14,7 2019.
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan rata-rata PEMBAHASAN
skor kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di 1. Gambaran Rata-Rata Kecemasan Pasien Pre RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun Operasi Bedah Mayor di RSUD Majalengka 2019 setelah dilakukan terapi musik klasik adalah Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Sebelum 14,06, median 14,00 dengan standar deviasi 1,16. Dilakukan Terapi musik klasik Kecemasan pasien paling rendah 12 dan paling Berdasarkan hasil penelitian diketahui tinggi 16. Dengan demikian dapat disimpulkan Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Mayor di bahwa rata-rata Kecemasan Pasien pre operasi RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka bedah mayor adalah 14,06 dan dengan tingkat Tahun 2019 sebelum dilakukan terapi musik kepercayaan 95% diyakini rata-rata Kecemasan klasik dengan rata-rata sebesar 17,33 (95%CI: Pasien pre operasi bedah mayor di wilayah kerja 16,25 – 18,4). Kecemasan di RSUD Majalengka RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun Kabupaten Majalengka termasuk dalam kategori 2019 adalah diantara 13,4 sampai dengan 14,7. sedang, Kecemasan yang dialami pasien pada umumnya yaitu firasat buruk, takut akan pikiran Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data sendiri dan mudah tersinggung, merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat tenang, mudah terkejut, gemetar, gelisah dan ada beberapa pasien yang Variabel Statistic Sig Keterangan mengalami gangguan tidur, dan sering Pre test .949 0,504 Normal terbangun dimalam hari. Post test .073 0,134 Normal Perbedaan tingkat kecemasan dapat mempengaruhi persiapan operasi. Tingkat Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kecemasan sedang merupakan waktu yang pada kolom signifikan (Sig) data pres test optimal untuk mengembangkan mekanisme kecemasan adalah 0,504 atau probabilitas lebih dari strategi koping pada pasien yang bersifat 0,05 yang berarti populasi berdistribusi normal dan konstuktif. Perawat dalam melakukan tindakan pada pada kolom signifikan (Sig) data post test proses keperawatan komunikasi terapeutik tetap kecemasan adalah 0,134 atau probabilitas lebih dari harus berpegang pada konsep bahwa pasien 0,05 yang berarti populasi berdistribusi normal. adalah manusia yang bersifat unik dan kompleks yang dipengaruhi oleh faktor Tabel 4.4 Pengaruh Terapi musik klasik biopsikososial dan spiritual (Sawitri, 2011). Terhadap Kecemasan Pasien pre Pasien yang akan menjalani operasi bedah mayor operasi/pembedahan dapat mengalami kecemasan yang merupakan reaksi umum Paired Differences terhadap kondisi yang dirasakan sebagai suatu 95% CI of the p ancaman terhadap perannya dalam hidup, Kecemasan Std. t Mean Difference value integritas tubuh, atau bahkan kehidupannya itu Dev Lower Upper sendiri. Kecemasan praoperasi seringkali Pretest - 3,26 1,70 2,31 4,21 7,399 0,000 dikaitkan dengan pemahaman-pemahaman yang Posttest salah tentang tindakan pembedahan atau keterbatasan informasi tentang kejadian yang Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa akan dialami pasien sebelum, selama bahkan rata-rata pre test Kecemasan sebesar 17,3 dan rata- setelah prosedur operasi (Hawari, 2012). rata post test Kecemasan sebesar 14,06. Rata – rata Tindakan keperawatan untuk mengatasi perbedaan Kecemasan pre test dan post test adalah masalah kecemasan pasien salah satunya 3,26. Hasil tersebut menunjukan bahwa ada dengan terapi musik klasik. Menurut Mc perbedaan yang bermakna rata-rata Kecemasan Caffery dalam Cooke et al. (2015) bahwa musik sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik klasik. adalah salah satu teknik sensori paling efektif untuk mengalihkan perhatian yang dapat mengatasinya, rasa cemas akan jauh berkurang. mengurangi kecemasan dan meningkatkan Oleh sebab itu perlu peran perawat untuk relaksasi. Musik adalah bahasa universal bagi mengevaluasi pemahaman pasien mengenai manusia yang sangat efektif dilakukan dalam prosedur pre operatif (Hastuti, 2010). perawatan, karena pasien dapat melakukan Perbedaan tingkat kecemasan dapat sendiri dan memilih musik yang disenangi mempengaruhi persiapan operasi. Tingkat sambil menunggu operasi. Terapi musik sudah kecemasan sedang merupakan waktu yang banyak digunakan untuk meredakan kecemasan. optimal untuk mengembangkan mekanisme Kecemasan pasien merupakan perasaan strategi koping pada pasien yang bersifat yang paling umum dialami oleh pasien yang konstuktif. Perawat dalam melakukan tindakan dirawat di rumah sakit, kecemasan yang sering proses keperawatan komunikasi terapeutik tetap terjadi adalah apabila pasien yang dirawat di harus berpegang pada konsep bahwa pasien rumah sakit harus mengalami proses adalah manusia yang bersifat unik dan pembedahan. Reaksi pasien terhadap kompleks yang dipengaruhi oleh faktor pembedahan sebagian besar berfokus pada biopsikososial dan spiritual (Sawitri, 2011). persiapan pembedahan dan proses Upaya petugas kesehatan agar bekerja penyembuhan. sama dengan manajemen rumah sakit untuk Upaya petugas kesehatan dalam mengadakan program terapi musik klasik mengatasi kecemasan pasien dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kecemasan melalui terapi musik klasik yang dilakukan pasien pre operasi. Pasien agar meningkatkan secara rutin kepada pasien pre operasi dan psien pengetahuan tentang pembedahan dan hendaknya kooperatif dalam pelaksanaan terapi bekerjasama dengan perutgas kesehatan dalam musik klasik. pelaksanaan terapi 2. Gambaran Rata-Rata Kecemasan Pasien Pre 3. Pengaruh Terapi musik klasik Terhadap Operasi Bedah Mayor di RSUD Majalengka Kecemasan Pasien pre operasi bedah mayor di Kabupaten Majalengka Tahun 2019 Setelah RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka dilakukan Terapi musik klasik tahun 2019 Dari hasil penelitian diketahui kecemasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui pasien pre operasi bedah mayor di RSUD bahwa ada pengaruh terapi musik klasik Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2019 terhadap Kecemasan Pasien pre operasi bedah setelah dilakukan terapi musik klasik dengan mayor di RSUD Majalengka Kabupaten rata-rata sebesar 14,06 (95%CI: 13,4 – 14,7). Majalengka tahun 2019. Hal ini dapat Kecemasan di RSUD Majalengka Kabupaten dimengerti karena pada pasien yang diberikan Majalengka termasuk dalam kategori ringan. terapi musik klasik akan mengalihkan perhatian Setelah mendapatkan terapi musik klasik yang dapat mengurangi kecemasan dan beberapa pasien ada penurunan kecemasan meningkatkan relaksasi. seperti pasien tidak merasa gelisah lagi, tidak Terapi musik akan mengalihkan takut akan pikiran sendiri, pasein dapat perhatian terhadap cemas (distraksi) dan beristirahat dengan tenang. memberikan rasa rileks. Terapi musik juga Dampak yang mungkin muncul bila mempunyai tujuan membentu mengekspresikan kecemasan pasien pre operatif tidak segera perasaan, membantu rehabilitasi fisik, memberi ditangani, yang pertama, pasien dengan tingkat pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati kecemasan tinggi tidak akan mampu dan emosi, meningkatkan memori serta berkonsentrasi dan memahami kejadian selama menyediakan kesempatan yang unik untuk perawatan dan prosedur. Kedua, harapan pasien berinteraksi dan membangun kedekatan terhadap hasil, pasien mungkin sudah memiliki emosional. Dengan demikian, terapi musik juga gambaran tersendiri mengenai pemulihan dapat membentu mengatasi stres dan setelah pembedahan. Ketiga, pasien akan kekhawatiran seseorang dan meringankan rasa merasa lebih nyaman dengan pembedahan jika sakit. pasien mengetahui momen yang dihadapi pada Pasien yang mengalami cemas saat hari pembedahan tiba. Keempat, pasien membutuhkan dukungan psikologis(. mungkin memerlukan penjelasan mengenai Mendengarkan musik yang disukai, pasien nyeri yang akan di rasakan setelah operasi. merasa senang dan nyaman. Pasien mengikuti Apabila pasien mencapai harapan yang realistik lagu dan bernyanyi mengikuti irama yang terhadap nyeri dan mengetahui cara didengarkan menggunakan headphone. Pasien yang ikut bernyanyi akan membawa suasana SARAN hati ke dalam lagu atau membawa pasien 1. Bagi Perawat mengenang kepada suatu keadaan/pengalaman Agar memfasilitasi perawat dalam melakukan yang menyenangkan. tindakan keperawatan menggunakan terapi Tindakan keperawatan untuk mengatasi music klasik terutama dalam mengatasi masalah kecemasan pasien salah satunya kecemasan pada pasien pre operasi bedah mayor dengan terapi musik klasik yaitu dengan sebelum pelaksanaan operasi. memberikan informasi pre operasi atau 2. Bagi Pasien Pre Operasi Bedah Mayor komunikasi yang direncanakan dengan sadar Pasien agar kooperatif dengan petugas antara perawat dengan pasien dengan tukar kesehatan dalam pelaksanaan terapi musik menukar pikiran, perilaku, pengalaman yang klasik. Hendaknya lebih memanfaatkan dipusatkan pada masalah yang dihadapi pasien kegiatan terapi musik klasik dengan cara secara yang bertujuan menghilangkan rasa cemas rutin dengan petugas kesehatan untuk mengatasi sehubungan dengan persiapan pembedahan kecemasana sebelum operasi. (Nurjanah,2012). Tujuan terapi musik klasik dalam DAFTAR PUSTAKA keperawatan adalah untuk meningkatkan status Brunner & Suddarth, 2008. Keperawatan Medikal kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, dan Bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta : EGC. bertambahnya masalah kesehatan, Departemen Kesehatan RI. 2017. Profil kesehatan mempertahankan derajat kesehatan yang sudah Reproduksi Indonesia. Jakarta: Depkes ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien RI selama sakit, serta membantu pasien dan Dinkes Jawa Barat, 2018. Profil Kesehatan Tahun keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan 2015. Dinas Kesehat. Provinsi Jawa (Mubarak dan Chayatin, 2009). Barat. Upaya petugas kesehatan untuk Fitriani. 2011. Promosi Kesehatan. Jakarta : mengatasi kecemasan pasien dapat dilakukan Salemba Medika dengan memberikan terapi musik klasik sebelum pelaksanaan operasi terutama pada Fracchione, 2014. Generalized Anxiety Disorder. N pasien yang mengalami bedah mayor, perawat England J Med.351:675-82. ruangan bedah agar lebih aktif lagi dalam http://jernihjaya.blogspot.com/2014/ memberikan komunikasi terpeutik untuk Gutierrez dan Camarena, 2015. Music Therapy in mengurangi kecemasan pasien pre operasi. Generalized Anxiety Disorder. The Arts Pasien agar kooperatif dengan petugas in Psychotherapy. Vol.44. July 2015, kesehatan dalam pelaksanaan terapi musik p.19-24. https://doi.org. klasik. Gunawan L, 2011. Konsep Diri dan Problematika Hidup. Jakarta : FPUI KESIMPULAN Handoko dkk, 2011. Perilaku dan Manajemen 1. Rata-rata skor Kecemasan pasien pre operasi Organisasi. Jakarta : Erlangga bedah mayor di RSUD Majalengka Kabupaten Hastuti, 2010. Komunikasi Terapeutik. Majalengka tahun 2019 sebelum dilakukan http://digilib.unimus.ac.id. Di akses terapi musik klasik adalah 17,3 (95%CI: 16,25 – tanggal 10 Maret 2016 18,4), Haynes, et al. 2016. Surgical Safety Checklist to 2. Rata-rata skor kecemasan pasien pre operasi Reduce Morbidity and Moratlity in a bedah mayor di RSUD Majalengka Kabupaten Global Population, The New England Majalengka tahun 2019 setelah dilakukan terapi Journal of Medicine, 360 (5, pp. 491-99, musik klasik adalah 14,06 (95%CI: 13,4 – diakses 14 Juni 2019. 14,7), http://www.nejm.org. 3. Ada pengaruh terapi musik klasik terhadap Hastuti, 2014. Teori Stres: Stimulus, Respons, dan kecemasan pasien pre operasi bedah mayor di Transaksional. Jakarta: Rajawali Press RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka Hawari, 2012. Manajemen Stres Cemas dan tahun 2019, dengan nilai t hitung 7,399 dan p Depresi. Jakarta : FKUI value (0,000) Hidayat. 2014. Metode Penelitian Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Ichtiarfi Waryanuarita. 2017. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Terhadap Kecemasan Pasien Pre General Anestesi di RS PKU Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Muhammadiyah Yogyakarta. Poltek Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Kemenkes RI Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kartijo, 2010. Pengaruh Latihan Olah Raga Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pernafasan Bio Energy Power terhadap Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Derajat Ansietas dan Depresi. www/http: Metodologi Penelitian Ilmu bionergy power.com/ansietas.htm. Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Diakses tanggal 10 Maret 2016 Sawitri, 2011. Pengaruh Informasi Pra Bedah Hancock, 2009. Strawberries : Crop Production Terhadap Tingkat Kecemasan. Science In Horticulture. Cabl Publishing. http://jurnal.pdii.lipi.go.id. Di akses New York. tanggal 10 Maret 2016 J.Lister, 2009. At a Glance Farmakologi Medis. Stuart & Laraia. 2009. Buku Saku Keperawatan Edisi 5. Jakarta : Penerbit Buku Jiwa, Buku Kedokteran Jiwa. Jakarta : Kedokteran. EGC EGC. Machfoedz, 2005. Metodologi Penelitian Bidang Stuart. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi Kesehatan,keperawatan dan Kebidanan. 5. Jakarta. EGC. Yogyakarta : Fitramaya. Syamsuhidajat, 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Mc Caffery & Cooke et al. 2015. The numeric pain Jakarta: EGC. rating scale instructions. Diakses pada Salampessy, 2011. Terapi Musik. Interaksara : tanggal 30 Juni 2019. Batam http://www.rehabmeasures.org Mubarak dan Chayatin, 2009. Promosi Kesehatan Wijayanti, 2009. Hubungan antara dukungan Sebuah Pengantar Proses Belajar keluarga dengan tingkat kecemasan Mengajar Dalam Pendidikan. pasien pre operasi di Bangsal Melati Yogyakarta. Graha Ilmu. RSUD Panembahan Senopati National Emergency Laparatomi Audit (NELA). Bantul Yogyakarta. 2014. London: RCOA http://skripsistikes.wordpress.com. Di Nurjanah,2012. Komunikasi Terapeutik. akses tanggal 10 Maret 2016. http://digilib.unimus.ac.id. Di akses Wawan dan Dewi, 2010. Teori dan Pengukuran tanggal 10 Maret 2016 Pengetahuan , Sikap dan. Perilaku Nurohmah. 2012. Anakisis Faktor resiko Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika Kecemasan di RS Fatmawati. Jurnal Penelitian.