BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perioperatif
1. Pre Operasi
dimulai pre operasi (pre bedah), intra operasi (bedah), dan post operasi
2014).
sampai pasien di meja bedah. Hal-hal yang perlu dikaji dalam tahap pra
9
2
dan juga menjaga rumah sakit serta petugas kesehatan dari klien dan
menyebabkan aspirasi.
toraks.
mengembang.
(f) Tarik napas dan keluarkan kembali, lakukan hal yang sama hingga
lendir.
(g) Istirahat.
betis dan paha, kemudian istirahatkan otot kaki, dan ulangi hingga
duduk diawali dengan tidur fowler, kemudian duduk tegak dengan kaki
(f) Alat bantu pendengaran dapat dapat digunakan jika pasien tidak
dapat mendengar.
(h) Gunakan kaos kaki anti emboli jika pasien berisiko terjadi
tromboflebitis.
luar. Hal itu dilakukan dengan berprinsip bahwa semua baju dari luar
harus diganti dengan baju bedah yang steril, atau baju harus
dilakukan.
6
tidak.
2. Operasi
a. Pengertian
membuat sayatan, pada bagian tubuh yang akan ditangani, lalu dilakukan
b. Jenis Operasi
yang meliputi operasi kecil, operasi sedang, operasi besar dan operasi
bedah berdasarkan waktu, alat, jenis anestesi dan resiko yang dialami,
meliputi operasi kecil, sedang, besar, dan khusus (Brunner & Suddarth,
2011).
c. Tipe Pembedahan
ketakutan dan kecemasan bagi pasien. Salah satu contoh operasi ini
9
kolon dan bedah torak. Pasien yang menjalani operasi ini biasanya
3. Post Operasi
sebagai tekanan darah systole kurang dari 70 mmHg atau turun lebih dari
batuk, penyakit hipertensi yang tidak diterapi, dan ventilasi yang tidak
turun, pernafasan cepat dan dalam, bibir dan konjungtiva pucat dan pasien
melemah.
(2011) yaitu:
11
2) Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap
dijaga
B. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
dimasa depan yang tidak bisa dikendalikan dan jika itu terjadi akan dinilai
karena itu berlangsung tidak lama. Kecemasan bisa muncul sendiri atau
orang yang bersangkutan waspada dan bersiap diri melakukan upaya untuk
(Kartijo, 2010).
2. Penyebab Kecemasan
a. Teori Psikoanalitik
Struktur kepribadian terdiri dari tiga elemen yaitu id, ego, dan super
b. Teori Interpersonal
c. Teori Perilaku
d. Teori Biologis
mengatasi reseptor.
sistem (RAS) dan sistem limbik. Fungsi dari sistem aktivasi retikuler
yang akan datang. Sistem limbik adalah bagian dari otak yaitu viceral
impuls dari organ tubuh. Impuls dan viceral dapat sampai ke korteks
kecemasan yang bersifat normal Dibawah ini adalah faktor- faktor yang
sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Usia
b. Pengalaman
lebih menganggap stres yang berat pun sebagai masalah yang bisa
menghadapi stres.
c. Aset Fisik
Orang dengan aset fisik yang besar, kuat dan garang akan
mengganggu.
15
2. Faktor Eksternal
a. Pengetahuan
tersebut.
b. Pendidikan
c. Financial/ Pendapatan
terbatas.
d. Keluarga
e. Obat
g. Terapi Musik
menegangkan.
4. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
kreativitas.
b. Kecemasan Sedang
c. Kecemasan Berat
untuk memusatkan sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat
d. Panik
a. Kecemasan Ringan
aktual.
b. Kecemasan Sedang
bicara lebih banyak dan cepat, susah tidur dan perasaan tidak aman
c. Kecemasan Berat
menyelesaikan masalah.
cepat.
19
d. Kecemasan Panik
1) Fisik : Nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi sakit dada, pucat,
logis.
dapat menggunakan HRS-A (Hamilton Scale for Anxiety) yang terdiri atas
Nilai angka/skor
No Gejala Kecemasan Kode
0 1 2 3 4
1 Perasaan cemas (ansietas)Cemas
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
- Mudah tersinggung
2 Ketegangan :
- Merasa tegang
- Lesu
- Tidak bisa istirahat tenang
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada gelap
- Pada orang asing
- Ditinggal sendiri
- Pada binatang besar
- Pada keramaian lalulintas
- Pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur :
- Sukar masuk tidur
- Terbangun malam hari
- Tidur tidak nyeyak
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi - mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecerdasan :
- Sukar konsentrasi
- Daya ingat menurun
- Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi (murung)
- Hilangnya minat
- Berkurangnya kesenangan pada
hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
- Perasaan berubah-ubah sepanjang
hari
21
C. Musik
1. Defenisi Musik
untuk membantu tubuh dan pikiran saling bekerja sama (Fauzi, 2016).
musik adalah suara yang diorganisir ke dalam waktu. Musik juga bentuk
usia, jenis kelamin, ras, agama, dan kebangsaan. Musik muncul disemua
2. Jenis-Jenis Musik
Musik Jazz, musik Barok, musik Klasik (Mozart), dll. Sebagian dari musik
3. Manfaat Musik
Menurut Fauzi (2016), musik memberi pengaruh yang kuat untuk (1)
D. Terapi Musik
rasional yang memberi nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru
(Widodo, 2012).
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,
25
bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. (Muttaqin & Kustap,
2014).
musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap
pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya
musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita.
tujuan yang ingin kita capai. Ada dua macam metode terapi music, yaitu
singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia musik.
Ini adalah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien tinggal
pasien. Oleh karena itu, ada banyak sekali jenis CD terapi musik yang
menurut para pakar terapi musik memiliki beberapa manfaat utama, yaitu
perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi
(istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami
b. Meningkatkan Kecerdasan
janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal
c. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan dan
mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul dan
terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga
seseorang.
d. Pengembangan Diri
cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau sakit
yang tepat.
Hal ini bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak
ingatan.
f. Kesehatan Jiwa
gangguan psikologis.
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita
h. Menyeimbangkan Tubuh
otak. Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya
endorfin (opiat alami), sehingga terjadi penurunan rasa sakit dan akan
E. Musik Klasik
Istilah musik klasik terdiri dari dua kata, yaitu musik dan klasik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik adalah seni menyusun nada
kesinambungan. Sementara kata klasik, menurut KBBI yaitu karya sastra yang
bernilai tinggi serta langgeng dan sering dijadikan tolak ukur atau karta sastra
zaman kuno yang bernilai kekal. Jadi musik klasik adalah nada atau suara
keharmonisan yang merupakan suatu karya sastra zaman kuno yang bernilai
tinggi.
Musik klasik dapat diartikan sebagai berikut: musik yang berasal dari
masa lalu, namun tetap disukai hingga kini; musik yang berasal dari masa
sekitar akhir abad ke 18, semasa hidup kompanis Hayden dan Mozart, yang
jadi dikenal sebagai periode klasik; musik yang perbuatan dan penyajiannya
memakai bentuk, sifat, dan gaya dari musik yang berasal dari masa lalu
(Dagun dalam Yuhana, 2010: 51) Menurut Utomo (dalam Yuhana, 2010: 56)
musik klasik adalah jenis musik yang menggunakan tangga nada diatonis,
yakni sebuah tangga nada yang menggunakan aturan dasar teori perbandingan
emosi, serta dapat mengoptimalkan tempo, ritme, melodi dan harmoni yang
teratur dan dapat menghasilkan gelombang alfa serta gelombang beta dalam
menerima masukan baru, efek rileks dan menidurkan (Nurseha & Djaafar,
sangat luas. Dengan kata lain variasi bunyi pada musik klasik jauh lebih kaya
pada daerah-daerah kreatif dan motivasi dalam otak. Musik Mozart memberi
rasa nyaman tidak saja ditelinga tetapi juga bagi jiwa yang mendengarnya.
musik klasik yang menimbulkan relaksasi adalah musik klasik yang tempo
lambat atau musik klasik yang mempunyai bunyi lebih panjang dan lambat
ketegangan fisik.
Menurut Wigram, dkk (dalam Djohan, 2006) bila elemen music stabil
sedatif atau musik relaksasi, seperti halnya musik klasik akan menurunkan
detak jantung dan tekanan darah, menurunkan tingkat rangsang secara umum
kesan ketenangan dan resolusi) yang tepat; garis melodi yang terprediksi;
pengulangan materi struktur dan bentuk yang tetap; timbre yang mantap;
sedikit aksen.
F. Penelitian Terkait
dalam menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUP Prof. Dr.
caesar di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pusura Tegalsari Surabaya. Hasil
E. Kerangka Teori
Pembedahan / Operasi
- Pre Operasi
- Post Operasi
Penatalaksanaan Kecemasan
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
35
Diagram 2.1 Kerangka Teori Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Mayor (Sumber : Stuart &
Laraia, 2012)