PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep bedah operasi?
1
4. Mengetahui bagaimana penyiapan kamar dan team pembedahan pada
pra operasi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Diperlukan
Klien harus menjalani pembedahan, direncanakan dalam beberapa
minggu atau bulan.
d. Elektif
Klien harus dioperasi ketika diperlukan, tidak terlalu
membahayakan jika tidak dilakukan.
e. Pilihan
Keputusan operasi atau tidaknya tergantung kepada klien (pilihan
pribadi klien).
c. Menurut Luas atau Tingkat Resiko :
a. Mayor
Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai
tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.
b. Minor
Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko
komplikasi lebih kecil dibandingkan dengan operasi mayor.
B. Gambaran pasien preoperatif
Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual
pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres
fisiologis maupun psikologis. Menurut Long B.C (2001),pasien
preoperasi akan mengalami reaksi emosional berupa kecemasan.
Berbagai alasan yang dapat menyebabkan ketakutan/kecemasan pasien
dalam menghadapi pembedahan antara lain :
1. Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak
berfungsi normal (body image).
2. Takut nyeri setelah pembedahan.
3. Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti).
4. Takut/cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang
mempunyai penyakit yang sama.
5. Takut/ngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan dan
petugas.
6. Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi.
4
7. Takut operasi gagal.Ketakutan dan kecemasan yang mungkin
dialami pasien dapat mempengaruhi respon fisiologis tubuh yang
ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik seperti :
meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan, gerakan-gerakan
tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab, gelisah,
menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur, dan
sering berkemih. Persiapan yang baik selama periode operasi
membantu menurunkan resiko operasi dan meningkatkan pemulihan
pasca bedah. Tujuan tindakan keperawatan preoperasi menurut
Luckman dan Sorensen ( 1993 ), dimaksudkan untuk kebaikan bagi
pasien dan keluarganya yang meliputi :
a. Menunjukkan rasa takut dan cemasnya hilang atau berkurang
(baik ungkapan secara verbal maupun ekspresi muka).
b. Dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan mobilisasi yang
dilakukan setelah tindakan operasi.
c. Terpelihara keseimbangan cairan, elektrolit dan nutrisi.
d. Tidak terjadi vomitus karena aspirasi selama pasien dalam
pengaruh anestesi.
e. Tidak ada atau berkurangnya kemungkinan terjadi infeksi setelah
tindakan operasi.
f. Mendapatkan istirahat yang cukup.
g. Menjelaskan tentang prosedur operasi , jadwal operasi serta
menanda tangani inform consent.
h. Kondisi fisiknya dapat dideteksi selama operasi berlangsung.
5
2. Prabedah merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan,
dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja
bedah.
3. Intrabedah merupakan masa pembedahan yang dimulai sejak ditransfer
ke meja beda dan berakhir sampai pasien dibawa ke ruang pemulihan.
4. Pascabedah merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang
dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai
evaluasi selanjutnya.
5. Anestesia adalah penghilangan kesadaran sementara sehingga
menyebabkan hilang rasa pada tubuh tersebut. Tujuannya untuk
penghilang rasa sakitketika dilakukan tindakan pembedahan. Hal yang
perlu diperhatikan yaitu dosis yang diberikan sesuai dengan jenis
pembedahan atau operasi kecil/besar sesuai waktu yang dibutuhkan
selama operasi dilakukan.
6. Premedikasi adalah obat yang diberikan sebelum operasi sebagai
persiapan atau bagian dari anastesi.
7. Protesis adalah tiruan yang terpasang pada tubuh manusia seperti lensa
kontak, gigi palsu, kaki palsu, dll yang harus dilepas sebelum
pembedahan.
8. Informed Consent adalah persetujuan dilakukannya suatu tindakan
setelah sebelumnya klien mendapat kejelasan segala sesuatu tentang
tindakan yang akan dilakukan.
9. Ambulasi adalah upaya untuk melatih atau mengajari pasien dapat
bergerak dari kondisinya yang terbatas, biasanya memerlukan bimbingan
dari petugas khusus atau pasien dapat berlatih secara disiplin.
6
pelayanan pendukung (bank darah, bagian pathologi dan radiology, dan
bagian logistik).
Alur lalu lintas yang menyebabkan kontaminasi dan design ada pemisahan
antara hal yang bersih dan terkontaminasi (protektif, bersih, steril dan kotor).
Besar ruangan tergantung pada ukuran dan kemampuan rumah sakit.
Umumnya:
• Kamar terima
• Ruang untuk peralatan bersih dan kotor
• Ruang linen bersih
• Ruang ganti
• Ruang umum untuk pembersihan dan sterilisasi alat
• Scrub area
Ruang operasi terdiri dari:
• Stretcher atau meja operasi
• Lampu operasi
• Anesthesia station
• Meja dan standar instrumen
• Peralatan suction
• System komunikasi
2. Kebersihan dan Kesehatan Team Pembedahan
Kebersihan (kulit, rambut, saluran pernafasan) dan kesehatan team
pembedahan yang hygiene.
Pencegahan kontaminasi:
» Cuci tangan
» Handscoon
» Mandi
» Tidak memakai perhiasan
3. Pakaian bedah
Terdiri : Kap, Masker, gaun, Tutup sepatu, baju OK
Tujuan: Menurunkan kontaminasi
4. Surgical Scrub
Cuci tangan pembedahan dilakukan oleh:
7
• Ahli Bedah
• Semua asisten
• Scrub nurse.
sebelum menggunakan sarung tangan dan gaun steril
Alat-alat:
• Sikat cucin tangan reuable / disposible
• Anti microbial : betadine
• Pembersih kuku
dikeringkan dengan handuk steril, waktu : 5 – 10 menit
8
4) Mengkomunikasikan status emosional klien kepada tim kesehatan
(jika ada perubahan).
5. Pengaturan dan koordinasi paramedis
Tindakan yang dilakukan antara lain :
1) Me-manage keamanan fisik pasien
2) Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis.
9
10. Mempertahankan aktivitas dengan cara latihan memperkuat otot sebelum
ambulatory.
11. Meningkatkan proses penyembuhan luka dengan perawatan luka yang
benar, ditunjang factor lain yang dapat meningkatkan kesembuhan luka.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk
mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan
obat-obatan sederhana. Dan bedah memiliki beberapa tipe ada yang
berdasarkan tingkat resiko dan ada yang berdasarkan fungsinya. Kita perlu
memngetahui istilah-istilah apa saja dalam konteks bedah itu sendiri sebagai
pengetahuan agar kita tidak salah dalam mengambil tindakan ketika
perawatan pre dan pasca bedah.
Dijelaskan pula persiapan ruangan seperti apa dan team pembedahan pra
operasi hsl ini bertujuan untuk menjaga Keamanan klien. Ada dua faktor
penting yang berhubungan dengan keamanan kamar pembedahan: lay out
kamar operasi dan pencegahan infeksi.
1. Lay Out pembedahan
Ruang harus terletak diluar gedung RS dan bersebelahan dengan RR dan
pelayanan pendukung (bank darah, bagian pathologi dan radiology, dan
bagian logistik).
Alur lalu lintas yang menyebabkan kontaminasi dan design ada pemisahan
antara hal yang bersih dan terkontaminasi (protektif, bersih, steril dan kotor).
2. Kebersihan dan Kesehatan Team Pembedahan
Kebersihan (kulit, rambut, saluran pernafasan) dan kesehatan team
pembedahan yang hygiene.
Pencegahan kontaminasi:
» Cuci tangan
» Handscoon
» Mandi
» Tidak memakai perhiasan
3. Pakaian bedah
11
Terdiri : Kap, Masker, gaun, Tutup sepatu, baju OK
Tujuan: Menurunkan kontaminasi
4. Surgical Scrub
3.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
http://dianhusadazairi.blogspot.co.id/p/manajemen-kamar-operasipersiapan.html
http://worldhealth-bokepzz.blogspot.co.id/2012/05/konsep-bedah-operasi.html?
m=1
https://oshigita.wordpress.com/2014/04/01/asuhan-pada-pasien-pre-intra-dan-
pasca-bedah-pada-kasus-kebidanan/
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-nanangqosi-6162-2-
babii.pdf
13