Topik:
Operasi
Sub Topik:
Sasaran:
Hari, Tanggal:
Tempat:
Pelaksana:
Waktu:
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Pokok Bahasan
1. Menjelaskan pengertian operasi
2. Menjelaskan tujuan persiapan pre operasi
3. Menjelaskan persiapan pasien sebelum operasi
4. Menjelaskan persiapan dan perawatan pasien setelah operasi
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. LCD Proyektor
2. Leaflet
E. Job Description
1. Penyaji
o Menggali pengetahuan peserta penyuluhan
tentang pre dan post operasi
o Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa memahami
hal-hal tentang isi, makna, dan maksud dari penyuluhan
2. Moderator
o Bertanggung jawab atas kelancaran acara
o Membuka dan menutup acara
o Mengatur waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator
o Membantu kelancaran acara penyuluhan
o Mendorong peserta untuk bertanya kepada penyaji
o Membagikan leaflet kepada semua peserta penyuluhan
4. Observer dan Notulen
o Mengamati jalannya acara penyuluhan
o Mencatat pertanyaan peserta
o Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga
akhir
F. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
o Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara
dilaksanakan
o Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan
penyuluhan
o Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh team perawat RSUD
Jagakarsa
o Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
o Acara dimulai tepat waktu
o Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
o Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan
o Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
o Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
o Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
o Peserta yang datang sejumlah 5-7 orang atau lebih
o Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pemateri (penyaji)
o Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari
pertanyaan penyaji
Materi Penyuluhan
A. Pengertian Operasi
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh yang
mencakup fase pra-operatif, intra-operatif, dan pasca-operatif (post-
operatif) yang pada umumnya merupakan suatu peristiwa kompleks yang
menegangkan bagi individu yang bersangkutan.
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh. Individu
dengan masalah kesehatan yang memerlukan intervensi pembedahan
mencakup pula pemberian anastesi lokal, regional, atau umum (Smeltzer &
Bare, 2008).
Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian
tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya
dilakukan dengan membuat sayatan, setelah bagian yang akan ditangani
ditampilkan, dilakukan tindakan perbaikan yang akan diakhiri dengan
penutupan dan penjahitan luka. Perawatan selanjutnya akan termasuk dalam
perawatan pasca bedah. Tindakan pembedahan atau operasi dapat
menimbulkan berbagai keluhan dan gejala (Sjamsuhidajat, 2010).
Pre-operatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi
atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja
operasi (Smeltzer & Bare, 2008).
Post-operatif dimulai saat penyembuhan klien selesai ((Kozier dan Erb,
2009).
B. Tipe Operasi
Pembedahan dilakukan untuk berbagai alasan sebagai berikut (Smeltzer dan
Bare, 2008):
1. Diagnostik
o Seperti dilakukan biopsi atau laparatomi eksplorasi
2. Kuratif
o Seperti ketika meng-eksisi massa tumor atau mengangkat apendiks
yang inflamasi
3. Reparatif
o Seperti memperbaiki luka yang multipel
4. Rekonstruktif atau Kosmetik
o Seperti perbaikan wajah
5. Paliatif
o Seperti ketika harus menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah,
contoh ketika sedang gastrostomi dipasang untuk meng-kompensasi
terhadap kemampuan menelan makanan
C. Persiapan Pasien Pre-Operasi
Persiapan yang baik selama periode operasi membantu menurunkan risiko
operasi dan meningkatkan pemulihan pasca bedah. Tujuan tindakan
keperawatan pre-operasi dimaksudkan untuk kebaikan bagi pasien dan
keluarganya, yang meliputi:
2. Persiapan penunjang
D. Perawatan Pasien Post-Operasi
Selama fase post-operasi, aktivitas keperawatan meliputi mengkaji respon
klien (fisiologis dan psikologis) terhadap pembedahan, melakukan
intervensi untuk memfasilitasi penyembuhan dan mencegah komplikasi,
memberikan penyuluhan dan memberikan dukungan kepada klien dan
individu pendukungnya, serta merencanakan perawatan di rumah. Tujuan
dari fase ini adalah membantu klien untuk mencapai status kesehatan paling
optimal yang dapat diraih
Tahapan perawatan pasca operasi (Majid et al 2011):
1. Pemindahan pasien dari kamar operasi ke ruang pemulihan
Pemindahan pasien ke ruang pemulihan harus
mempertimbangkan posisi agar pasien tidak berbaring pada
posisi yang menyumbat drain atau selang drainase
2. Perawatan pasien di ruang pemulihan
Pasien dirawat sementara di ruang pemulihan sampai kondisi
pasien stabil, tidak mengalami komplikasi operasi dan
memnuhi syarat untuk dipindahkan ke ruang
perawatan/bangsal. Alat monitoring digunakan untuk menilai
kondisi pasien yang meliputi pemantauan hemodinamika.
Kriteria penilaian yang digunakan untuk pemindahan pasien ke
ruang perawatan/bangsal meliputi fungsi pulmonal yang tidak
terganggu, hasil oksimetri menunjukkan saturasi oksigen
adekuat, tanda-tanda vital stabil, orientasi pasien pada tempat,
waktu dan orang, urin output tidak kurang dari 30 ml/jam,
mual dan muntah terkontrol, nyeri minimal (Majid et al, 2011)
3. Perawatan pasien di ruang rawat/bangsal
Monitor tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien,
drainase, tube/selang dan komplikasi
Manajemen luka
Mobilisasi dini
Dapat dilakukan ROM (Range of Motion), nafas dalam,
dan batuk efektif yang penting untuk mengaktifkan
kembali fungsi neuromuskuler dan mengeluarkan sekret
dan lendir
Tujuannya adalah mempertahankan fungsi tubuh,
memperlancar peredaran darah, membantu pernafasan
menjadi lebih baik, mempertahankan tonus otot,
memperlancar eliminasi alvi (buang air besar) dan urin,
mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat
kembali memenuhi kebutuhan harian
Rehabilitasi
Diperlukan untuk memulihkan kondisi pasien kembali,
dapat berupa latihan spesifik yang diperlukan untuk
memaksimalkan kondisi pasien seperti sedia kala
Discharge Planning
Nutrisi
Karena tidak adanya kontra indikasi, pemberian
nutrisi secara enteral lebih dipilih dibanding rute
parenteral, khususnya jika terdapat komplikasi
infeksi
Mobilisasi bertahap
Makin cepat pasien beraktivitas seperti biasa
semakin bagus, seperti mandi 2 kali sehari,
kontrol secara teratur, dan minum obat sesuai
anjuran dokter