Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRE OPERASI, PERAWATAN LUKA, PASCA OPERASI

IBU DIAN PRATIWI S.S.T, M.Keb

Disusu oleh :
Gabriela G. E Rumondor
711540119062

POLTEKKES KEMENKES MANADO


JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019-202

1
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “PRE OPERASI,
PERAWATAN LUKA DAN PASCA OPERASI” ini dengan baik. Dan kiranya makalah ini dapat
berguna bagi mahasiswa yang membaca makalah ini.

Tentu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya

Manado 25 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………...2

Daftar Isi………………………………………………………………………....3

BAB I PENDAHULUAN……….……………………………………………….4

A. Latar Belakang……………………………………………………………….4
B. Tujuan Penulisan..……………………………………………………………4
C. Rumusan Masalah…..……………………………………………………......4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...5

A. Pre operasi..…………………………………………………………………..5
B. Perawatan luka………………………………………………………………7
C. Pasca operasi………………………………………………………………...10

BAB III PENUTUP……………………………………………………………...11

A. Kesimpulan……………………………………………………………....11
B. Saran …………………………………………………………………….11

Daftar Pustaka…………………………………………………………………....12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Operasi bedah adalah metode pengobatan yang paling sering dilakukan untuk mengobati suatu
kondisi medis atau penyakit. Tapi tentu tak semua penyakit atau gangguan fungsi tubuh dapat
disembuhkan dengan cara operasi. Preoperasi merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan
pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah.
Ada berbagai hal yang harus dipersiapkan sebelum operasi yang harus dilakukan oleh pasien
agar proses operasi berjalan dengan lancar. Perawatan luka adalah tindakan merawat luka dengan
upaya  untuk mencegah infeksi, membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman/bakteri pada
kulit dan jaringan tubuh lainnya. Tujuan dari perawatan luka adalah untuk mencegah agar tidak
terjadi infeksi pada luka. Pasca operasi adalah proses sesudah operasi dilaksanakan. Setelah
tindakan pembedahan ada beberapa hal yang perlu dikaji diantaranya adalah status kesadaran,
kualitas jalan nafas, sirkulasi dan perubahan tanda vital yang lain, keseimbangan elektrolit,
kardiovaskuler, lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, alat yang digunakan dalam
pembedahan.

B. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa bisa mengerti prosedur pre operasi dan apa saja yang terkait dengan pre
operasi
2. Agar mahasiswa bisa mengerti dan memahami tentang perawatan luka
3. Agar mahasiswa bisa mengerti cara memberikan perawatan luka dengan benar
4. Agar mahasiswa bisa mengerti tentang cara menjahit luka dan pencabutan benang luka pasca
operasi
5. Agar mahasiswa bisa mengetahui apa saja yang bisa dilakukan pasca operasi

C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pre operasi?
2. Apa saja yang harus dipersiapkan saat sebelum operasi?
3. Proses dari penyembuhan luka?
4. Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka?
5. Cara menjahit dan melepaskan benang pada luka?
6. Apa yang dimaksud dengan pasca operasi?
7. Rencana dan tindakan apa saja yang termasuk dalam pasca operasi?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pre Operasi
1. Definsi Pre Opeasi
Preoperasi merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak
persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah.
Asuhan pada klien yang akan dioperasi ditujukan untuk mempersiapkan klien semaksimal
mungkin agar bisa dioperasi dengan baik pemulihan dengan cepat serta terbebas dari
komplikasi pasca bedah. Kesiapan yang paling utama adalah kesiapan fisik dan mental.
Operasi bisa berjalan dengan baik bila didukung oleh persiapan yang baik termasuk
persiapan fisik dan mental, terbebas dari gangguan konsep diri klien yang akan dioperasi.
Perawatan persiapan fisik yang harus dilakukan sebelum menghadapi operasi terdiri dari
pemeriksaan status kesehatan fisik secara umum, status nutrisi, keseimbangan cairan dan
elektrolit, kebersihan lambung dan kolon, pencukuran daerah operasi, personal hygine,
pembersihan luka serta latihan pra operasi. Peranan bidan dalam persiapan mental pasien
dapat dilakukan dengan memberikan informasi, gambaran, penjelasan tentang tindakan
persiapan operasi dan memberikan kesempatan bertanya tentang prosedur operasi serta
kolaborasi dengan dokter terkait pemberian obat pre medikasi. Perawatan persiapan fisik dan
mental apabila tidak dilakukan dengan baik akan menyebabakan pasien mengalami berbagai
komplikasi pasca bedah seperti infeksi pasca operasi, dehesiensi, demam, penyembuhan luka
yang lama dan kondisi mental pasien yang tidak siap atau labil dapat menimbulkan
kecemasan dan ketakutan yang akan berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.
a) Konsultasi dengan dokter obstetric dan dokter anestesi
Semua harus diperiksa dokter obstetric dan dokter anestesi sebelum melakukan
operasi
b) Pramedikasi. Pramedikasi adalah obat yang diberikan sebelum operasi sebagai
persiapan atau bagian dari anestesi.
c) Perawatan kandung kemih dan usus
Pasca bedah dapat terjadi konstipasi untuk itu sangat diperlukan agar pasien dapat
memeriksa kandung kemih dan usus
d) Mengidentifikasi dan melepas prosthesis
Semua prosthesis harus dibuka
e) Persiapan fisik
 Status kesehatan fisik secara umum meliputi identitas klien, riwayat penyakit,
riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik lengkap.

5
 Status nutrisi. Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan,
berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah
(albumin dan globulin) dan keseimbangan nitrogen.

Pemberian Diiet Pra Bedah tergantung pada :

 KU Pasien
 Macam pembedahan
 Sifat operasi
 Macam penyakit

Indikasi diet pra bedah sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan

 Pra bedah darurat atau cito


Sebelum pembedahan tidak diberikan diet tertentu
 Pra bedah berencana atau efektif
Pada pasien yang akan menjalani apendiktomi, herniatomi, hemeroidektomi,
dan sebagainya. Diberikan diet sisa rendah sehari sebelumnya.

Pra bedah besar saluran cerna diberikan diet sisa rendah selama 4-5 hari dengan
tahapan
 Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi makanan lunak.
 Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi makanan saring.
 Hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberikan Formula Enternal Sisa
Rendah.

Pra bedah besar diluar saluran cerna.

Pra bedah besar diluar saluran cerna diberi formula enternal sisa rendah selama 2-3
hari. Pemberian makanan terakhir pada pra bedah besar dilakukan 12-18 jam sebelum
pembedahan. Sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya.

2. Persiapan kulit
Persiapan ini dilakukan dengan cara membebaskan daerah yang akan dibedah dari
mikroorganisme. Sabun yang digunakan yaitu sabun heksaklorofin atau sejenisnya yang
sesuai dengan jenis pembedahan.
3. Pencukuran daerah operasi
Tujuan dari pencukuran rambut pre operasi adalah : Mencegah terjadinya infeksi dan
menurunkan angka terjadinya injuri saat operasi
4. Pemeriksaan fisik
a) Keseimbangan cairan dan elektrolit berkaitan erat dengan fungsi ginjal
b) Kebersihan lambung dan kolon
5. Personal Hygiene
6
Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk persiapan operasi karena tubuh yang kotor
dapat menjadi sumber kuman dan mengakibatkan infeksi pada daerah yang dioperasi.
6. Pengosongan kandung kemih
Pengosongan kandung kemih dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter.
7. Latihan fisik
Hal ini penting sebagai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pasca opersi, seperti
nyeri daerah operasi, batuk dan banyak lendir pada tenggorokan. Latihan yang diberikan
pada pasien sebelum operasi antara lain adalah nafas dalam, latihan batuk efektif, dan latihan
gerak sendi.
8. Pencegahan Cedera
Tindakan sebelum pembedahan
 Cek identitas pasien
 Lepaskan perhiasan pada pasien
 Bersihkan cat kuku untuk memudahkan sirkulasi
 Lepaskan kontak lensa
 Lepaskan protesis
 Alat bantu pendengaran dapat digunakan jika pasien tidak dapat mendengar
 Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih
 Gunakan kaos kaki antiemboli bila pasien beresiko terjadi tromboflebitis
9. Latihan mobilitas dilakukan untuk mencegah komplikasi sirkulasi, mencegah decubitus,
merangsang peristaltic, serta mengurangi adanya nyeri. Latihan mobilitas meliputi : latihan
kaki, latihan memompa otot, latihan quadrisep, latihan pencegahan glutea
10. Persiapan Psikologis
Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi
karena mnetal pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.

B. Perawatan luka
Perawatan luka adalah tindakan merawat luka dengan upaya  untuk mencegah infeksi,
membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman/bakteri pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
Hal-hal yang dapat membantu penyembuhan luka antara lain dengan cara, makan makanan
bergizi, mengikuti terapi dokter, minum obat secara teratur. Cuci tangan sebelum dan setelah
merawat luka. Berhenti merokok atau minum alkohol serta hindari Stress. Lakukanlah cara
merawat luka dengan benar. Makanan yang bergizi yaitu makanan sumber protein dan  vitamin
C. Makanan sumber protein terdiri dari Hewani dan nabati. Makanan sumber protein hewani
seperti ikan , ayam, ikan , telur dan lain-lain. Makanan sumber protein nabati seperti  tahu,
tempe, kacang-kacangan dan hasil olahannya. Sedangkan makanan sumber vitamin C seperti 
Jeruk, jambu biji , tomat. Manfaat Perawatan luka adalah dengan menjaga kebersihan dapat
mencegah infeksi, memberikan rasa aman & nyaman untuk pasien. Mempercepat proses

7
penyembuhan luka, mencegah bertambahnya kerusakan jaringan, membersihkan luka dari benda
asing/kotoran, memudahkan pengeluaran cairan yang keluar dari luka, mencegah masuknya
kuman dan kotoran ke dalam luka serta mencegah perdarahan maupun munculnya jaringan parut
sekitar luka. Persiapan alat dan bahan : kapas sublimat/savlon dalam tempatnya, larutan H2O2,
larutan boorwater, NaCl 0,9%, pinset anatomi, pinset chirurgi, gunting steril, gunting perban,
kasa steril, kom kecil, bengkok, handscoon steril, plester.
Prosedur kerja :
 Cuci tangan dan jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
 Gunakan sarung tangan steril
 Buka plester dan balutan dengan menggunakan pinset
 Bersihkan luka dengan menggunakan kapas sublimat, H2O2, boorwater, atau NaCl
0,9%. Penggunaan disesuaikan dengan keadaan luka. Lakukan hingga bersih.
 Berikan obat luka dan tutup luka dengan kasa steril
 Balut luka
 Catat perubahan keadaan luka
 Cuci tangan dengan air mengalir
1. Proses Penyembuhan Luka
a) Respon Inflamasi Akut
Tahap ini dimulai saat terjadinya luka. Pada tahap ini, terjadi tahap hemostatis yang
ditandai dengan pelepasan histamine dan mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak,
disertai proses peradangan dan migrasi sel darah putih ke daerah yang rusak.
b) Tahap Destruktif
Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leukosit polimorfonuklear.
c) Tahap Poliferatif
Pada tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan menginfiltrasi
luka.
d) Tahap Maturasi
Pada tahap ini terjadi repitalisasi, konstruksi luka, dan organisasi jaringan ikat
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
a) Vaskularisasi
b) Anemia
c) Usia
d) Penyakit lain
e) Kegemukan, obat, merokok, dan stress dapat memperlambat proses penyembuhan
luka
f) Nutrisi
3. Masalah yang terjadi pada luka bedah

8
a) Perdarahan ditandai dengan adanya perdarahan yang disertai perubahan TTV,
melemahnya kondisi tubuh, kehausan, serta keadaan kulit yang dingin dan lembab
b) Infeksi terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan, demam atau panas,
rasa nyeri dan timbul bengkak, jaringan di sekitar luka mengeras, serta adanya
kenaikan leukosit.
c) Dehiscene merupakan luka sebagian atau seluruhnya yang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kegemukan, kurangnya nutrisi, terjadi trauma, dll.
4. Teknik jahitan
a) Teknik jahitan kontinu biasa
b) Teknik jahitan simpul tunggal
c) Teknik jahitan kontin festoon
d) Teknik jahitan intrakutan
e) Teknik jahitan donate
5. Alat dan bahan untuk menjahit luka
Pinset anatomi, naald voeder, gunting steril, pinset chirurgis, benang, alcohol 70%, jarum,
spuit, pisau steril, larutan betadin, obat anestesi, duk steril, gunting verban, kom kecil,
handscoon steril, kasa, nerbeken, plester/pembalut.
Prosedur kerja
 Cuci tangan
 Jelaskan pada pasien tindakan yang akan digunakan
 Gunakan sarung tangan steril
 Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan dijahit
 Lakukan anestesi pada daerah yang akan dijahit
 Lakukan jahitan pada daerah yang dikehendaki dengan menggunakan teknik menjahit
yang sudah disesuaikan dengan kondisi luka
 Berikan obat betadin dan tutup luka dengan menggunakan kasa steril
 Lakukan pembalutan dan catat perubahan keadaan luka
 Cuci tangan
6. Cara mengangkat dan mengambil jahitan. Mengangkat atau mengambil jahitan pada
lukabedah dilakukan dengan memotong simpul jahitan. Tujuannya untuk mencegah infeksi
silang dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Persiapan alat dan bahan : gunting angkat jahitan steril, klem arteri lurus, klem arteri
bengkok, kapas lidi, obat luka, gunting pembalut, kom steril, pinset chirurgi, kasa steril,
pinset anatomi, larutan H2O2, savlon/lisol atau larutan lainnya sesuai dengan kebutuhan,
plester, bengkok, gunting perban, handscoon steril, alcohol 70%.
Prosedur kerja :
 Cuci tangan dan jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
 Gunakan sarung tangan steril

9
 Buka plester dan balutan dengan pinset
 Bersihkan luka dengan sublimat/savlon, H2O2, boorwater, NaCl 0,9% atau behan lain
yang telah disesuaikan dengan keadaan luka, lakukan hingga bersih
 Angkat jahitan dengan menarik simpul jahitan sedikit keatas, kemudian gunting
benang dan Tarik dengan hati-hati. Lalu benang dibuang pada kasa yang disediakan.
 Tekan daerah sekitar luka hingga pus/nanah tidak ada
 Berikan obat luka
 Tutup luka dengan menggunakan kasa steril
 Lakukan pembalutan dan catat perubahan keadaan luka
 Cuci tangan
C. Perawatan Post Operasi
Setelah tindakan pembedahan ada beberapa hal yang perlu dikaji diantaranya adalah status
kesadaran, kualitas jalan nafas, sirkulasi dan perubahan tanda vital yang lain, keseimbangan
elektrolit, kardiovaskuler, lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, alat yang digunakan dalam
pembedahan.
1. Rencana tindakan post operasi
a) Meningkatkan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri. Ini dapat
dilakukan dengan merawat luka, serta memperbaiki asupan makanan tinggi protein
dan vitamin C.
b) Mempertahankan respirasi yang sempurna. Dapat dilakukan dengan latihan nafas,
Tarik nafas yang dalam dengan mulut terbuka, lalu tahan nafas selama 3 detik dan
hembuskan.
c) Mempertahankan sirkulasi. Dapat dilakukan dengan memakai stoking dengan pasien
yang beresiko tromboflebitis atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan
harus meninggikan kaki pada tempat duduk guna memperlancar vena balik.
d) Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Dengan cara memberikan
cairan sesuai kebutuhan pasien, monitor input dan output, serta mempertahan kan
nutrisi yang cukup.
e) Mempertahankan eliminasi. Dengan cara mempertahankan asupan dan output, serta
mencegah retensi urin.
f) Mengurangi kecemasan. Dapat dilakukan dengan cara melakukan komunikasi secara
terapeutik.
g) Mempertahankan aktivitas. Dapat dilakukan dengan cara memperkuat otot sebelum
ambulatory.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Preoperasi merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak
persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah. Kesiapan yang paling utama
adalah kesiapan fisik dan mental. Perawatan luka merupakan tindakan untuk melakukan
pembalutan yang bertujuan untuk mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan
mempercepat proses penyembuhan luka.
Pasca operasi adalah sesudah operasi. Setelah tindakan pembedahan ada beberapa hal
yang perlu dikaji diantaranya adalah status kesadaran, kualitas jalan nafas, sirkulasi dan
perubahan tanda vital yang lain, keseimbangan elektrolit, kardiovaskuler, lokasi daerah
pembedahan dan sekitarnya, alat yang digunakan dalam pembedahan.

B. Saran
Bidan dan dokter untuk selalu mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan sebelum operasi
agar tidak memunculkan akibat yang fatal bagi pasien maupun keluarga pasien. Bidan untuk bisa
melakukan perawatan luka dan pasca operasi yang baik dan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/id/publications/181742/gambaran-persiapan-perawatan-fisik-dan-mental-
pada-pasien-pre-operasi-kanker-pay
https://rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/perawatan-luka-pada-pasien-
PPT Ibu Dian

12

Anda mungkin juga menyukai