Proposal Riset Ini Sebagai Prasyarat Kelulusan Mata Ajar Riset Keperawatan
OLEH:
Sucipto Abadi
NPM : 08180100076
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kasih dan
Adapun maksud dari penulisan proposal skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
(STIKIM).
Skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH, selaku Rektor Sekolah Tinggi
2. Ibu Ns. Yeni Koto, S.Kep, M.Kes, selaku Dekan Sekolah Tinggi Ilmu
3. Ibu Ns. Yeni Koto, S.Kep, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan semoga kita selalu diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
OUTLINE PROPOSAL RISET
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR*
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Metodologis
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis/Pertanyaan Penelitian (pilih salah satu tergantung
desain penelitian yang digunakan)
BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
b. Sampel
a.Penghitungan sampel
b. Teknik pengambilan sampel
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Etika Penelitian
E. Alat Pengumpul Data
F. Validitas dan Reliabilitas Intrumen
G. Prosedur Pengumpulan Data
H. Pengolahan Data
I. Analisis Data
J. Jadual Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data yang didapat dari Program TB Dots dan Pasien yang di rawat Inap di
Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih angka penemuan kasus TB paru
yang diobati 454 pasien : 354 pasien dewasa dan 100 pasien anak-anak. Dari
kasus diatas ditemukan dengan BTA positif baru 174 pasien dan BTA
positif kambuh 98 pasien, Extra paru 62 pasien dan TB-HIV 20 pasien, pada
periode kunjungan 1 Desember 2017 sampai dengan 31 Desember 2017.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya kejadian kekambuhan TB
Paru yaitu menurunya produktifitas, kematian, meningkatnya penularan TB
di masyarakat dan meningkatnya multi drug resisten (MDR).
Kekambuhan TB paru lebih sering terjadi pada laki-laki. Aktivitas kerja dan
interaksi sosial yang tinggi lebih banyak terdapat pada laki-laki, yang
menyebabkan meningkatnya risiko untuk terpapar kembali oleh bakteri TB.
Komsumsi alkohol dan kebiasaan merokok menyebabkan penurunan daya
tahan tubuh juga lebih sering dijumpai pada laki-laki sehingga laki-laki
menjadi lebih mudah terkena infeksi.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kekambuhan TB
Paru pada pasien TB Paru di RSUD Mampang
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi distribusi frekuensi responden berdasarkan usia,
jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, riwayat minum obat, dan
kekambuhan pada pasien TB paru di RSUD Mampang.
b. Mengidentifikasi hubungan antara jenis kelamin dengan
kekambuhan TB paru pada pasien TB Paru di RSUD Mampang.
c. Mengidentifikasi hubungan antara usia dengan kekambuhan TB
paru pada pasien TB paru di RSUD Mampang.
d. Mengidentifikasi hubungan antara pendidikan dengan kekambuhan
TB paru pada pasien TB Paru di RSUD Mampang.
2. Mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dengan kekambuhan
TB paru pada pasien TB Paru di RSUD Mampang.
3. Mengidentifikasi hubungan antara riwayat minum obat dengan
kekambuhan TB paru pada pasien TB Paru di RSUD Mampang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan
masukan bagi petugas di Poli Dots dan petugas Ruangan Rawat Inap
Isolasi RSUD Mampang dalam upaya pengobatan TB yang optimal
untuk mencegah adanya kekambuhan TB Paru melalui intervensi
perbaikan terhadap faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian
kekambuhan TB Paru di Poli Dots dan Ruang Rawat Inap Isolasi
RSUD Mampang.
2. Manfaat Teoritis
Bagi dunia pendidikan dapat memberikan tambahan khasanah
penelitian dan sebagai bahan kajian di bidang Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan masyarakat.
3. Manfaat Metodologis
Sebagai pertimbangan untuk lebih lanjut meneliti tentang faktor
risiko kekambuhan TB Paru dengan variabel yang baru dan desain
penelitian yang ada kaitannya dengan kekambuhanTB paru misalnya
kelembaban, pencahayaan, dan luas ventilasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Konsep
Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel (baik variabel
yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti) (Nursalam,2009).
Dengan keterbatasan kemampuan peneliti serta keterbatasan waktu dalam melakukan
penelitian maka kerangka kerja awal peneliti didefinisikan sebagai variabel yang
dimasukan dalam penelitian harus merupakan pencerminan suatu konsep.
Jenis kelamin
Usia
a. Ada hubungan antara Jenis Kelamin terhadap kekambuhan TB paru pada pasien TB
Paru di RSUD Mampang.
b. Ada hubungan antara Usia terhadap kekambuhan TB paru pada pasien TB Paru di
RSUD RSUD Mampang.
c. Ada hubungan antara Pendidikan terhadap kekambuhan TB paru pada pasien TB
Paru di RSUD RSUD Mampang.
d. Ada hubungan antara Pengetahuan terhadap kekambuhan TB paru pada pasien TB
Paru di RSUD RSUD Mampang.
e. Ada hubungan antara Riwayat Minum Obat terhadap kekambuhan TB paru pada
pasien TB Paru di RSUD RSUD Mampang.
C. Definisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, maka masing-masing variabel dapat
dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut:
4=Pendidikan Tinggi
(Diploma, Sarjana
dst) (UU Sistem
Pendidikan Nasional
Tahun 2003)
2=Tidak
Setuju(TS)
1=Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Variabel Dependent
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross
Sectional. Rancangan Cross Sectionaladalah rancangan penelitian dengan melakukan
pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu.Tujuannya untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan TB paru pada pasien
TB paru di RSUD Budhi Asih. Penelitian ini variabel bebas (independen variabel)
yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, riwayat minum obat, pengetahuan, dan variabel
terikat (dependen variabel).yaitu kekambuhan TB paru yang dikumpulkan dalam
waktu yang bersamaan (Notoatmodjo,2012).
Populasi
Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling dimana
pengambilan sampel secara sengaja. Peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil
karena ada pertimbangan tertentu dan kriteria sampel.
a. Kriteria Inklusi
1. Pasien yang mengalami kekambuhan TB paru di Poli Dots dan Rawat Inap di
RSUD Mampang.
2. Pasien yang keadaan umumnya baik dan kesadaran kompos mentis.
3. Pasien yang bersedia dijadikan responden oleh peneliti.
4. Pasien yang dapat membaca dan menulis.
5. Pasien yang dapat diajak berkomunikasi dengan baik.
b. Kriteria Eksklusi
1. Pasien yang menolak menjadi responden.
2. Pasien TB paru.
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke poli Dots
dan pasien yang dirawat inap di ruang isolasi RSUD Mampang yang memenuhi
kriteria inklusi yang telah ditetapkan sebagai subjek penelitian. Besar sampel pada
penelitian ini dihitung dengan menggunakan formula sederhana untuk populasi yang
kecil yaitu lebih kecil dari 10.000 (Notoatmodjo,2012).
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
n=
n=
n = 78,71
Dibulatkan menjadi 79, jumlah pasien ditambah 10% dengan maksud untuk mengatasi
responden yang mengalami drop out. Sehingga jumlah sampel pada penelitian ini
adalah 87 orang. Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan TB kambuh yang
berkunjung di poli DOTS dan dirawat di Ruang Isolasi lantai 5di RSUD Budhi Asih
sebanyak 87 responden (Hastono & Sabri, 2013).
Penelitian ini akan dilaksanakan di Poli Dots dan Ruangan Rawat Inap Isolasi lantai 5
RSUD Mamapng Jakarta Selatan dan Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan
September sampai sekarang..
D. Etika Penelitian
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian,
mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi
etika penelitian harus diperhatikan. Penelitian ini menerapkan prinsip etika dalam
penelitian menurut Milton, 1999 dan Bondan Palestin (Notoatmodjo, 2012) :
a. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for Human dignity).
Penelitian perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk mendapatkan
informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut. Disamping itu,
peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk memberikan informasi
atau tidak memberikan informasi (berpartisipasi). Sebagai ungkapan, peneliti
menghormati harkat dan martabat subjek penelitian, peneliti mempersiapkan
formulir persetujuan subjek (inform consent). Setelah diberikan penjelasan, lembar
persetujuan / inform consent diberikan kepada pasien subjek penelitian. Jika subjek
penelitian bersedia diteliti maka subjek penelitian akan mendatangani lembar
persetujuan, namun jika subjek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti
tidak akan memaksa dan menghormati haknya.
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian
Setiap orang berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang
lain. Oleh sebab itu untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
memberikan inisial pada masing-masing lembar tersebut. Data yang diperoleh
akan digunakan semata-mata demi perkembangan ilmu pengetahuan.
c. Justice / keadilan & inklusivitas / keterbukaan
Dalam penelitian ini, peneliti selalu menjelaskan prosedur penelitian dan
menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakukan dan keuntungan
yang sama tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.
d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
Selama penelitian, peneliti berusaha meminimalkan dampak yang merugikan bagi
subjek penelitian dengan menjalin komunikasi yang baik, rasa saling percaya
antara peneliti dan subjek penelitian. Penelitian ini tidak akan merugikan pasien
dan diharapkan menimbulkan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan TB.
Pengumpulan data yang akan dilakukan di Poli DOTS dan Rawat Inap Isolasi
diRSUD Mampang meliputi prosedur administratif dan teknis.
1. Prosedur Administratif
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Program
Studi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Respati Indonesia yang akan
ditunjukkan kepada Direktur RSUD Mampang. Saat surat balasan dari Direktur
RSUD Mampang diterima oleh peneliti, maka pengambilan data dimulai.
2. Prosedur Teknis
Prosedur teknis dalam penelitian ini adalah :
a. Peneliti memperkenalkan diri kepada responden, kemudian peneliti
membina hubungan saling percaya pada responden dan menjelaskan
maksud dan tujuan dari penelitian yang sedang dilakukan, sehingga
responden bersedia mengisi kuesioner yang diberikan.
b. Bila responden bersedia maka peneliti akan memberikan kuesioner dan
menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner. Apabila responden kurang
mengerti dipersilahkan untuk bertanya pada pertanyaan yang kurang jelas.
Bila responden menolak untuk tidak mengisi maka peneliti tidak akan
memaksa dan mencari responden lain yang bersedia.
c. Responden akan menyerahkan seluruh kuesioner setelah pengisian
kuesioner dianggap selesai dan peneliti akan mengambilnya.
d. Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan bila ada kuesioner yang belum
lengkap, langsung dilengkapi saat itu juga. Bila kuesioner sudah lengkap
maka peneliti mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terima kasih atas
kesediaan dalam membantu penelitian.
Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat itu benar-benar mengukur apa
yang diukur. Untuk mengetahui instrumen yang valid kuesioner diuji validitasnya
menggunakan uji Product Moment. Suatu instrumen dikatakan valid apabila korelasi
tiap butir memiliki nilai positif dan nilai r hitung > t tabel (Soekidjo,2002:129).
Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dengan cara melakukan korelasi antar
skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan)
dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor
totalnya (Agus Riyanto,2011:145).
Tabel 4.1
Validitas Variabel Pengetahuan
Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
1 0,197 0,444 Tidak Valid
2 0,480 0,444 Valid
3 0,457 0,444 Valid
4 0,548 0,444 Valid
5 0,579 0,444 Valid
6 0,560 0,444 Valid
7 0,537 0,444 Valid
8 0,574 0,444 Valid
9 -0,291 0,444 Tidak Valid
10 0,456 0,444 Valid
11 0,625 0,444 Valid
12 0,282 0,444 Tidak Valid
13 0,434 0,444 Tidak Valid
14 0,657 0,444 Valid
15 0,657 0,444 Valid
16 0,533 0,444 Valid
17 0,578 0,444 Valid
18 0,478 0,444 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Uji reabilitas
Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau diandalkan (Soekidjo,2002:133). Ini berarti menunjukkan sejauh
mana alat itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Untuk reliabilitas
instrumen dilakukan setelah uji validasnya. Uji reliabilitas instrumen untuk
pertanyaan yang valid diuji dengan rumus alpha dengan bantuan komputer SPPS
windows 17,00.
Tabel 4.3
Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan dan riwayat minum obat
didapatkan hasil pada masing masing variabel dikatakan reliabel karena nilai
Cronbach alpha > 0,700.
H. Analisis Data
Pengolahan data dilakukan agar data dapat diorganisir, disajikan, dan dianalisa
hingga dapat ditarik kesimpulan. Pengolahan data tersebut dengan menggunakan
perangkat komputer dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Editing data (Memeriksa Data)
Kegiatan untuk mengecek dan perbaikan isian kuesioner dari hasil ceklis
terhadap pengetahuan pasien mengenai kekambuhan TB paru yang dialami
responden,yang dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul (Notoatmodjo,2012).
b. Coding (Pemberian Kode)
Proses ini yaitu memberikan kode atau kategorisasi untuk kemudahan analisis
pada setiap variabel penelitian dan juga agar data dapat mudah diolah dengan
menggunakan komputer.
c. Entry Data (Memasukkan Data)
Merupakan proses memasukkan data ke dalam media komputer yang akan diolah
menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS.
d. Cleaning Data (Pembersihan Data)
Pembersihan data dilakukan untuk memeriksa kembali data yang sudah masuk
dalam media dan memperbaikinya apabila data tersebut masih terdapat
kesalahan.
I. Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari penelitian yang
dilakukan dengan melihat hubungan variabel yang tepat dalam kerangka konsep,
tahap-tahap analisis (Notoatmodjo,2010).
Analisa Univariat
Langkah awal dari analisis data setiap penelitian untuk melihat gambaran distribusi,
frekuensi atau besarnya proporsi menurut karakteristik yang diteliti
(Notoatmodjo,2012). Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
distribusi frekuensi dan proporsi dari masing-masing variabel independen ( jenis
kelamin, usia, pendidikan, pengetahuan, dan riwayat minum obat) dan dependen
( kekambuhan TB paru) Rumus menurut Sugiyono,2010 :
Rumus : P =
Keterangan :
P = besar presentasi (%)
f = jumlah data yang didapat
N = jumlah total data
Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisa data yang dilakukan terhadap dua variabel secara
silang yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo,2012). Analisa
bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel
independen (jenis kelamin, usia, pendidikan, pengetahuan, dan riwayat minum obat)
dan variabel dependen (kekambuhan TB paru). Uji yang digunakan pada analisa
bivariat adalah uji Chi Squaredengan menggunakan derajat kepercayaan 95%, dengan
rumus :
X2= ∑
Keterangan :
X2 : Nilai Chai Square