KEBIDANAN
DISUSUN OLEH:
1.ANDESTA JAYA
3.ARINI RAHMATIKA
4.CHENNY MUSTIKA
5.CHINTYA OKTAMI
6.DEA LABERIA
8.FAKHRIYA SALSABILLAH
9.FEBTA VABRELLA
DOSEN PEMBIMBING:AFRINA
Latar Belakang
Tujuan
1.Mengetahui pengertian pre-operasi
2.Mengetahui tipe pembedahan
3.Mengetahui gambaran pasien pre-operasi
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pre-operasi ?
2. Apa saja tipe-tipe pembedahan ?
3. Bagaimana gambaran pasien pre-operasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Perioperasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai pre operasi (pre
bedah), intra operasi (bedah), dan post operasi (pasca bedah). Pre bedah merupakan masa
sebelum dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir
sampai pasien di meja bedah. Intra bedah merupakan masa pembedaahan dimulai sejak ditransfer
ke meja bedah dan berakhir saat pasien dibawa ke ruang pemulihan. Pasca bedah merupakan
masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan
Pre operasi adalah dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi dibuat dan berakhir
ketika pasien dipindahkan ke meja operasi. Pada fase ini ada beberapa persiapan yang harus
Pre operasi adalah salah satu tahapan operasi dimulai ketika keputusan untuk
pembedahan dibuat dan berakhir ketika klien di rujuk ke meja operasi (Potter, 1996).
Pre operasi adalah fase dari perioperatif yang dimulai ketika ada keputusan untuk
dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi (Barbara C. Long,
1999).
1) Kedaruratan
Klien membutuhkan perhatian dengan segera, gangguan yang diakibatkannya
diperkirakan dapat mengancam jiwa (kematian atau kecacatan fisik), tidak dapat ditunda.
2) Urgen
Klien membutuhkan perhatian segera, dilaksanakan dalam 24 – 30 jam.
3) Diperlukan
Klien harus menjalani pembedahan, direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan.
4) Elektif
Klien harus dioperasi ketika diperlukan, tidak terlalu membahayakan jika tidak
dilakukan.
5) Pilihan
Keputusan operasi atau tidaknya tergantung kepada klien (pilihan pribadi klien).
1) Mayor
Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan mempunyai tingkat resiko yang
tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.
2) Minor
Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai resiko komplikasi lebih kecil
dibandingkan dengan operasi mayor.
2.B Pengertian Anestesia
Anestesia adalah penghilangan kesadaran sementara sehingga menyebabkan hilang rasa pada
tubuh tersebut. Tujuannya untuk penghilang rasa sakit ketika dilakukan tindakan pembedahan.
Hal yang perlu diperhatikan yaitu dosis yang diberikan sesuai dengan jenis pembedahan atau
operasi kecil/besar sesuai waktu yang dibutuhkan selama operasi dilakukan.
Jenis-jenis anesthesia:
1. Anestesia umum, dilakukan umtuk memblok pusat kesadaran otak dengan menghilangkan
kesadaran, menimbulkan relaksasi, dan hilangnya rasa. Pada umumnya, metode
pemberiannya adalah dengan inhalasi dan intravena.
2. Anestesia regional, dilakukan pada pasien yang masih dalam keadaan sadar untuk
meniadakan proses konduktivitas pada ujung atau serabut saraf sensoris di bagian tubuh
tertentu, sehingga dapat menyebabkan adanya hilang rasa pada daerah tubuh tersebut.
Metode umum yang digunakan adalah melakukan blok saraf, memblok regional intravena
dengan torniquet, blok daerah spinal, dan melalui epidural.
3. Anestesia lokal, dilakukan untuk memblok transmisi impuls saraf pada daerah yang akan
dilakukan anestesia dan pasien dalam keadaan sadar. Metode yang digunakan adalah
infiltrasi atau topikal.
4. Hipoanestesia, dilakukan untuk membuat status kesadaran menjadi pasif secara artifisial
sehingga terjadi peningkatan ketaatan pada saran atau perintah serta untuk mengurangi
kesadaran sehingga perhatian menjadi terbatas. Metode yang digunakan adalah hipnotis.
5. Akupuntur, anestesia yang dilakukan untuk memblok rangsangan nyeri dengan merangsang
keluarnya endofrin tanpa menghilangkan kesadaran. Metode yang banyak digunakan adalah
jarum atau penggunaan elektrode pada permukaan kulit.
c. Penyakit Kronis
Pada pasien yang menderita penyakit kardiovaskuler, diabetes, PPOM ( Penyakit Paru
Obstruksi Menahun), dan insufisiensi ginjal menjadi lebih sukar terkait dengan pemakaian energi
kalori untuk penyembuhan primer. Dan juga pada penyakit ini banyak masalah sistemik yang
mengganggu sehingga komplikasi pembedahan maupun pasca pembedahan sangat tinggi.
Ketidaksempurnaan respon neuroendokrin pada pasien yang mengalami gangguan fungsi
endokrin, seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol, bahaya utama yang mengancam hidup
pasien saat dilakukan pembedahan adalah terjadinya hipoglikemia yang mungkin terjadi selama
pembiusan akibat agen anestesi, atau juga akibat masukan karbohidrat yang tidak adekuat pasca
operasi atau pemberian insulin yang berlebihan. Bahaya lain yang mengancam adalah asidosis
atau glukosuria. Pasien yang mendapat terapi kortikosteroid beresiko mengalami insufisinsi
adrenal. Penggunaan obat-obatan kortikosteroid harus sepengetahuan dokter anestesi dan dokter
bedah.
d. Merokok
Pasien dengan riwayat merokok biasanya akan mengalami gangguan vaskuler, terutama
terjadi arterosklerosis pembuluh darah, yang akan meningkatkan tekanan darah sistemik.
e. Alkohol dan obat-obatan
Individu dengan riwayat alkoholik kronik seringkali menderita malnutrisi dan masalah-
masalah sistemik, seperti gangguan ginjal dan hepar yang akan meningkatkan resiko
pembedahan.
2.Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan yang memiliki akontabilitas sudah seharusnyadapat
melakukan tindakan perawatan dan persiapan bedah khususnya dalam kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA