Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya


pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum
mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. P3K
memiliki banyak jenis pertolongan seperti dalam makalah ini membahasa P3K
pada luka tumpul, luka tajam, luka bakar, dan luka tembak. Mengapa P3K itu
dbutuhkan atau penting ? karena ketika terjadi suatu insiden dan fasilitas
kesehatan seperti rumah sakit memiliki jarak tempuh mak harus dilakukan
P3K sampai seseorang tersebut mendapatkan pelayanan medis yang
seharusnya. Tidak hanya pada luka yang saya sebutkan tadi pada luka gigitan
hewan juga harus ditangani dengan cepat seperti luka gigitan anjing mungkin
saja akan menyebabkan bengkak atau infeksi lain. Dan luka gigitan ular
kemungkinan bisa ular tersebut masuk dalam aliran darah tapi dengan P3K
kita harus mampu memberikan bagaimana agar seseorang tersebut mampu
bertahan sampai mendapatkan penanganan medis yang seharusnya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan luka tumpul ?
2. Apa yang dimaksud dengan luka tajam ?
3. Apa yang dimaksud dengan luka bakar ?
4. Apa yang dimaksud dengan luka tembak ?
5. Bagaimana cara menangani luka gigitan serangga ?
6. Bagaimana cara menangani luka gigitan anjing?
7. Bagaimana cara menangani luka gigitan ular ?

1
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu luka tumpul dan cara menanganinya.
2. Untuk mengetahui apa itu luka tajam dan cara menanganinya.
3. Untuk mengetahui apa itu luka bakar dan cara menanganinya.
4. Untuk mengetahui apa itu luka tembakdan cara menanganinya.
5. Untuk mengetahui cara menangani luka gigitan serangga.
6. Untuk mengetahui cara menangani luka gigitan anjing.
7. Untuk mengetahui cara menangani luka gigitan ular.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. LUKA
1. LUKA TUMPUL
a. Luka goresan ringan
Luka goresan biasa terjadi karena gesekan kulit dengan permukaan
benda lain. Gesekan ini menyebabkan adanya kerusakan kulit pada
bagian permukaan ( superficial ) yang tidak terlalu dalam, hanya
mengenai bagian epidermis saja. Sedang jaringan yang di bawahnya
aman ( tidak rusak ). Luka seperti ini tidak menggangu suplay darah
dari pembulu darah utama, akan tetapi kewaspadaan akan resiko infeksi
harus tetap ditegakkan.
b. Luka memar
Luka memar atau luka tertutup adalah luka yang disebabkan karena
benturan atau terpukul dengan benda tumpul dengan tekanan yang
sangat keras.  Tekanan ini menyebabkan pecahnya pembulu darah pada
jaringan yang terpukul, atau dengan kata lain perdarahan internal.
Biasanya ditandai dengan luka lebam kebiruan disekitar luka memar.
Jenis dan Pertolongan P3K
1) Pada luka tusukan yang menyebabkan perdarahan ringan
 Pada luka ringan, biarkan darah mengalir keluar untuk membersihkan /
mengeluarkan mikro oragnisme yang dibawa oleh benda “penusuk”
 Usahakan untuk segera membuang benda penusuk yang masih berada /
tertinggal didalam tubuh.
 Bersihkan dengan air masak/ bersih, kemudian keringkan dengan kasa
steril kering dan calsium alginate.

3
2) Pada luka sayatan dan goresan ringan               
 Bersihkan tangan terlebih dahulu dengan sabun anti septic
 Bersihkan luka dengan air masak sama sabun anti septic.
 bilas luka dengan air masak
 Tekan sekuat mungkin pada daerah yang terjadi luka selama 10
menit untuk mengurangi perdarahan.
 Jika perdarahan masih berlangsung, posisikan bagian tubuh yang
terluka dalam posisi yang lebih tinggi dari jantung.
 Tutup luka dengan selapis kasa perban atau menggunakan
calsium alginate.
c. Pada luka memar
 Usahakan segera kompres dengan air dingin ( es ), dan
pertahankan kompres selama 10 menit dengan sedikit
memberikan tekanan untuk mengurangi edema ( pembengkaan ).
 Gunakan calsium alginate atau tranfaran film.
2. LUKA TAJAM
a. Luka Tusuk

Terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit ke dalam
tubuh. Ciri khasnya adalah luka relatif lebih dalam dibandingkan dengan
lebarnya. Jenis luka ini sangat berbahaya karena dapat melibatkan alat-alat
dalam tubuh. Bentuk luka hampir menyerupai benda yang menusuk.
Bahayanya adalah bila benda yang menusuk masih tertancap pada bagian
tersebut.

4
Sebuah luka tusukan biasanya tidak menyebabkan pendarahan yang
berlebihan. Seringkali luka tampak menutup seketika. Tapi hal ini bukan
berarti tidak memerlukan pengobatan. Luka tusukan, misalnya karena
menginjak paku, bisa berbahaya karena risiko infeksi yang ditimbulkan.
Saat mengalami luka tusuk, pertolongan pertama yang bisa dilakukan
antara lain:
1. Hentikan perdarahan. Beri tekanan lembut dengan kain atau perban
bersih. Jika perdarahan berlanjut setelah beberapa menit tekanan, cari
bantuan darurat.
2. Bersihkan luka. Bilas luka dengan air jernih. Gunakan pinset yang
dibersihkan dengan alkohol untuk menghilangkan partikel kecil yang
nampak di permukaan. Jika kotoran tetap tertanam, temui dokter.
3. Bersihkan daerah sekitar luka dengan sabun dan lap bersih.
4. Oleskan antibiotik. Setelah luka dibersihkan, oleskan lapisan tipis krim
antibiotik atau salep.
5. Tutup luka. Perban dapat membantu menjaga luka tetap bersih dan
menjaga bakteri berbahaya menginfeksi luka.
6. Ganti perban secara teratur. Lakukan hal ini setidaknya setiap hari atau
setiap kali luka menjadi basah atau kotor.
7. Perhatikan tanda-tanda infeksi.
Temui dokter jika luka tidak kunjung sembuh atau jika luka menjadi
kemerahan, hangat atau bengkak. Temui dokter jika luka tusuk itu dalam,
terjadi pada kaki, terkontaminasi dengan tanah atau air liur.
b. Luka Iris

5
Luka iris adalah robeknya kulit dikarenakan benda tajam. Luka iris ini
bisa disebabkan oleh benda tajam yang tipis maupun benda tajam yang
tebal. Ketika bagian tubuh teriris oleh benda tajam yang tipis biasanya
luka yang disebabkan tidak akan separah luka akibat benda tajam yang
tebal, seperti terpijak paku, terkena goresan bambu dan sebagainya.
Langkah dan cara P3K yang tepat :
a. Darah yang keluar dari bagian yang terluka dibersihkan dan darah yang
masih keluar dihentikan dengan cara ditekan dengan kain kasa atau kapas
yang dipadatkan.
b. Olesi obat merah atau betadine.
c. Apabila darah masih keluar, tutuplah dengan kain kasa dan di plester
atau di perban.
d. Jika menemukan kekhawatiran, maka bawalah ke dokter.

3. LUKA BAKAR

Luka bakar bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya panas,


listrik, bahan kimia, cahaya, atau radiasi. Luka bakar bisa menyebabkan
timbulnya rasa nyeri yang hebat dan terjadi terus menerus. Rasa nyeri ini
disebabkan rusaknya ujung-ujung saraf. Parahnya, luka bakar juga bisa
mengakibatkan kematian.

Berdasarkan tingkat keparahannya, luka bakar dibagi menjadi:


a. Derajat satu
Luka bakar derajat satu terjadi pada kulit luar dan tidak ada lepuh
(bula). Luka bakar golongan ini bisa sembuh sendiri dan tidak
meninggalkan bekas dalam waktu dua sampai lima hari.
b. Derajat dua
Pada luka bakar golongan dua kerusakannya lebih dalam, dasar luka
berwarna marah atau pucat, pasien akan merasakan sakit yang hebat,
dan terlihat adanya lepuh. Luka bakar tipe ini  dibagi menjadi dua

6
jenis, yakni derajat dua dalam (deep) dan derajat dua dangkal
(superfisial).
c. Derajat tiga
Kerusakan luka bakar derajat ini lebih dalam ketimbang derajat dua,
kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat, tak ada lepuh, dan
tidak dapat dirasakan nyeri karena ujung-ujung saraf mengalami
kerusakan total atau kematian.
Sering kali dijumpai penanganan luka bakar yang ala kadarnya seperti
mengolesi luka bakar dengan odol, sabun, bubuk, kecap, atau bahan
lainnya.
Berikut ini beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat
dilakukan untuk penderita luka bakar:
1. Jauhkan sumber penyebab luka bakar dengan pasien.
2. Hentikan proses terbakar.

Alirkan air yang tidak terlalu dingin atau panas pada luka bakar. Aliri
terus menerus air selama 20 menit atau lebih pada luka bakar yang
disebabkan oleh bahan kimia seperti aki. Lepaskan perhiasan dan pakaian
yang mengganggu. Jangan memaksa melepaskan pakaian bila pakaian
sudah melekat pada kulit. Anda bisa menggunting pakaian di daerah yang
tidak mengalami perlekatan.

a. Lakukan penilaian pertama


Bila terjadi hal yang lebih parah dan tidak dapat ditangani
sendiri maka segera hubungi ahli medis.
b. Tutup luka bakar
Tutuplah luka dengan menggunakan bahan yang steril. Jangan
berikan es, lotion, salep, mentega, atau antiseptik pada luka
bakar. Jangan berusaha memecahkan lepuh yang ada di luka
bakar.

7
c. Pertahankan korban dalam keadaan hangat
Menurut spesialis bedah plastik Rumah Sakit dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM) Prasetyanugraheni, penanganan
pertama yang paling tepat untuk luka bakar adalah dengan
membasuhnya dengan air mengalir selama kurang lebih 20
hingga 30 menit. "Air yang digunakan harus air mengalir,
bukan merendamnya," ujar dokter yang biasa disapa Heni ini
dalam pemaparannya di Seminar Burn Congres yang diadakan
oleh Divisi Bedah Plastik Departemen Ilmu Bedah RSCM di
Jakarta, Sabtu (9/2/2013).

Air yang mengalir dibutuhkan untuk menghilangkan panas dari luka yang
terbakar. Dan penggunaan bahan-bahan seperti pasta gigi ataupun mentega
justru malah akan mempertahankan panas, sehingga mengakibatkan lebih
banyak lagi jaringan yang rusak terkena panas.
Namun jangan berpikir dengan menggunakan air es akan lebih cepat
menghilangkan panas. Pendinginan mendadak dari es akan mengakibatkan
masalah lain seperti hipotermia. Sehingga suhu air yang digunakan sebaiknya
adalah suhu ruang.
Parintosa Atmodiwirjo, yang juga dokter spesialis bedah plastik dari
RSCM, menekankan pentingnya menanangani luka bakar sesegera mungkin.
"Apapun penyebab luka bakarnya, baik terkena benda panas, api, ataupun
bahan kimia, segeralah basuh dengan air yang mengalir. Semakin lama tidak
diberi pertolongan pertama, maka akan semakin dalam dan luas luka
menyebar,"tambahnya.

4. LUKA TEMBAK
Luka tembak adalah salah satu cedera yang paling traumatis bagi
korbannya. Tingkat keparahan akibat luka tembak sulit diperkirakan, dan
umumnya terlalu berat untuk ditangani dengan pertolongan pertama. Dengan

8
demikian, pilihan yang terbaik adalah membawa korban ke rumah sakit
sesegera mungkin. Namun, ada beberapa pertolongan pertama yang dapat
Anda berikan sebelum bantuan medis tiba.
a. Hubungi Bantuan

Jangan panik! Yang perlu kamu lakukan adalah langsung telepon


ambulans di 118 atau 119 untuk meminta pertolongan. Pastikan kamu
memberikan alamat selengkap mungkin, agar mereka bisa sampai secepat
mungkin dan tidak mengalami kesulitan mendatangimu.

b. Jangan Pindahkan Korban

Sambil menunggu bantuan datang, jangan pindahkan korban. Soalnya,


jika korban mengalami luka tembak di dada, memindahkan korban malah
berisiko mencederai tulang belakang. Meninggikan posisi badan memang
bisa mengurangi perdarahan. Tapi, kalau kamu nggak yakin, si korban
malah bisa mengalami cedera tulang belakang

c. Berikan Tekanan Pada Luka

9
Ambil lap, perban atau kain kasa yang bersih, kemudian tekan permukaan
luka tembak dengan telapak tanganmu selama kurang lebih 10 menit.
Kalau pendarahannya tidak berhenti, pertimbangkan untuk menekannya
dari arah berbeda.

d. Balut Luka Tembak

Kalau perdarahan sudah mereda, balutkan luka korban dengan perban atau
kain kasa bersih. Balutlah mengelilingi luka untuk menekannya, tapi
jangan terlalu ketat agar sirkulasi darah korban tidak terganggu dan
korban tidak mati rasa.

e. Berikan Perawatan

Selimuti korban agar ia tidak kedinginan. Jangan lupa juga untuk


melonggarkan pakaian yang ketat. Tenangkan juga dirinya dan bilang
bahwa kondisinya akan baik-baik saja. Ajak bicara si korban dan selalu
jaga agar suhu tubuhnya tetap hangat. Jika ada darah menggumpal di
sekeliling luka, biarkan saja, karena gumpalan darah tersebut akan
menghentikan pendarahan dan mencegah darah kembali mengalir keluar.

10
f. Pastikan posisi Anda aman.

Jika korban terkena tembakan yang tidak disengaja, seperti saat berburu,
pastikan moncong senjata telah diarahkan menjauhi satu sama lain,
amunisinya telah dikosongkan, diamankan, dan dijauhkan. Jika korban
tertembak dalam tindakan kriminal, pastikan penembaknya sudah tidak
berada di sana, serta bahwa Anda dan korban telah aman dari bahaya.
Kenakan peralatan pelindung khusus seperti sarung tangan lateks jika ada.

g. Bertindak cepat.

Waktu adalah penentu utama dalam penanganan luka tembak. Korban


yang dapat mencapai rumah sakit selama golden hour berpeluang lebih
besar untuk selamat. Usahakan untuk bertindak cepat tanpa membuat
korban semakin panik atau ketakutan.

11
Bersiaplah untuk memberikan perawatan saat korban mengalami shock.
Luka tembak sering kali menyebabkan shock, suatu kondisi yang
disebabkan oleh trauma dan kehilangan banyak darah. Perhatikan tanda-
tanda shock pada korban dan berikan perawatan yang dibutuhkan agar
suhu tubuhnya stabil. Selimuti korban agar tidak kedinginan. Longgarkan
pakaian yang ketat dan selimuti tubuhnya dengan kain atau mantel.
Biasanya, bagian tubuh yang cedera ditinggikan saat korban mengalami
shock, namun jangan lakukan hal ini jika korban mungkin mengalami
cedera tulang belakang atau terkena luka tembak di atas pinggang.

h. Tenangkan korban

Katakan bahwa kondisinya baik-baik saja, dan Anda akan menolongnya.


Ketenangan korban sangat penting. Ajaklah ia untuk berbicara dengan
Anda, dan jaga agar tubuhnya tetap hangat. Jika mungkin, tanyakan obat-
obatan yang digunakannya, penyakit yang dideritanya (seperti diabetes,
tekanan darah tinggi), dan alergi obatnya. Informasi ini sangat penting dan
dapat mengalihkan perhatiannya dari luka tembak.

i. Temani korban

Terus tenangkan korban dan jaga agar tubuhnya tetap hangat. Tunggu
bantuan tiba. Jika darah tampak menggumpal di sekeliling luka, biarkan
saja, karena gumpalan darah ini akan menghentikan pendarahan dan
mencegah darah mengalir keluar.

B. GIGITAN HEWAN

1. SERANGGA

Insect Bites adalah gigitan atau serangan serangga. Gigitan serangga


seringkali menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa sakit (senut-senut), dan
gatal-gatal. Reaksi tersebut boleh dibilang biasa, bahkan gigitan serangga

12
ada yang berakhir dalam beberapa jam sampai berhari-hari. Bayi dan anak-
anak labih rentan terkena gigitan serangga dibanding orang dewasa.

Penyebab

a. Serangga tidak akan menyerang kecuali kalau mereka digusar atau


diganggu. Kebanyakan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan.
Gigitan serangga untuk melindungi sarang mereka.
b. Sebuah gigitan atau sengatan dapat menyuntikkan bisa(racun) yang
tersusun dari protein dan substansi lain yang mungkin memicu reaksi alergi
kepada penderita. Gigitan serangga juga mengakibatkan kemerahan dan
bengkak di lokasi yang tersengat.
c. Lebah, tawon, penyengat, dan semut api adalah anggota keluarga
Hymenoptera. Gigitan atau sengatan dari mereka dapat menyebabkan reaksi
yang cukup serius pada orang yang alergi terhadap mereka.
d. Kematian yang diakibatkan oleh serangga 3-4 kali lebih sering dari pada
kematian yang diakibatkan oleh gigitan ular. Lebah, tawon dan semut api
berbeda-beda dalam menyengat.
e. Ketika lebah menyengat, dia melepaskan seluruh alat sengatnya dan
sebenarnya ia mati ketika proses itu terjadi.
f. Seekor tawon dapat menyengat berkali-kali karena tawon tidak
melepaskan seluruh alat sengatnya setelah ia menyengat.
g. Semut api menyengatkan bisanya dengan menggunakan rahangnya dan
memutar tubuhnya. Mereka dapat menyengat bisa berkali-kali.

Gejala Gigitan Serangga

Gejala dari gigitan serangga bermacam-macam dan tergantung dari berbagai


macam faktor yang mempengaruhi.

13
a. Kebanyakan gigitan serangga menyebabakan kemerahan, bengkak, nyeri,
dan gatal-gatal di sekitar area yang terkena gigitan atau sengatan serangga
tersebut.
b. Kulit yang terkena gigitan bisa rusak dan terinfeksi jika daerah yang
terkena gigitan tersebut terluka. Jika luka tersebut tidak dirawat, maka akan
mengakibatkan peradangan akut.
c. Rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak, desahan, sesak napas,
pingsan dan hampir meninggal dalam 30 menit adalah gejala dari reaksi
yang disebut anafilaksis. Ini juga diakibatkan karena alergi pada gigitan
serangga.
d. Gigitan serangga juga mengakibatkan bengkak pada tenggorokan dan
kematian karena gangguan udara.
e. Sengatan dari serangga jenis penyengat besar atau ratusan sengatan lebah
jarang sekali ditemukan hingga mengakibatkan sakit pada otot dan gagal
ginjal.

Gigitan dari lebah, lebah raksasa (hornets), tawon, dan semut api biasanya
adalah yang paling parah. Gigitan dari nyamuk, kut, lalat, semut, laba-laba,
dan beberapa jenis kalajengking juga dapat menyebabkan reaksi.
Kalajengking dan gigitan semut tertentu juga dapat sangat parah. Meskipun
jarang, beberapa serangga dapat membawa virus seperti West Nile atau
penyakit Lyrne.

Penanganan

Untuk infeksi ringan

1. Pindahkan orang tersebut ke daerah yang aman untuk menghindari


sengatan lanjutan.
2. Hilangkan senar/jarum penusuk, terutama yang tertanam di kulit. Hal
ini akan mencegah pengeluaran racun lebih banyak. Cuci daerah yang
digigit dengan sabun dan air.

14
3. Aplikasikan kompres dingin atau kain yang diisi es untuk mengurangi
rasa sakit dan pembengkakan lebih lanjut.
4. Gunakan pereda nyeri seperti ibuprofen (advil, motrin) atau
acetaminophen (Tylenol) untuk meringankan rasa sakit akibat gigitan
atau sengatan.
5. Oleskan krim untuk meringankan rasa sakit dan menghentikan gatal.
Krim yang mengandung bahan seperti hydrocortisone, lidokain, atau
pramoxine dapat membantu mengontrol rasa sakit. Krim lainnya seperti
lotion calamine atau yangmengandung oatmeal koloid atau baking soda,
dapat membantu menenangkan kulit yang gatal.
6. Minumlah antihistamin yang mengandung diphenhydramine atau
maleat chlorpheniramine (chlor-trimeton). Reaksi alergi dapat berupa
mual ringan, kram usus, diare, atau bengkak yang berdiameter lebih
besar dari 4 inci (sekitar 10 cm) lebih besar dari ukuran bola bisbol.
7. Temui dokter anda segera jika anda mengalami salah satu dari tanda
dan gejala di atas.

Untuk reaksi yang parah. Reaksi yang parah dapat mempengaruhi lebih dari
sekitar area gigitan serangga dan dapat berkembang dengan cepat.

Hubungi 911 atau bantuan darurat medis lain jika tanda dan gejala-gejala
berikut :

1. Terjadi kesulitan bernapas, pembengkakan bibir atau tenggorokan,


pingsan, pusing, kebingungan, detak jantung cepat, gatal-gatal, mual,
muntah. Ambil tindakan segera sambil menunggu bantuan medis
datang.
2. Periksa obat yang mungkin dibawa (untuk alergi) seperti autoinjector
epinefrin.

15
3. Gunakan obat sebagaimana yang diarahkan –biasanya dengan menekan
autoinjector dip aha orang tersebut dan memegangnya tetap selama
beberapa detil.
4. Pijat tempat suntikan selama 10 detik untuk meningkatkan penyerapan.
5. Kendurkan pakaian yang ketat dan tutupi orang tersebut dengan
selimut. Jangan berikan minum atau makanan apapun.
6. Putar orang tersebut ke bagian samping tubuhnya untuk mencegah
tersedak jika ia muntah atau menimbulkan perdarahan dari mulutnya.

Mulai lakukan CPR jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi (napas, batuk, atau
gerakan tubuh). Jika dokter meresepkan autoinjector epinefrin, bacalah
petunjuk yang ada sebelum masalahnya semakin bertambah parah dan juga
anda harus memberitahu petunjuk tersebut kepada anggota keluarga.

2. Digigit Anjing

a. Segera bersihkan luka yang sehabis digigit. Caranya, bilas dengan air
hangat selama beberapa menit dengan kain bersih atau bola kapas.
b. Jika luka digigit anjing belum berdarah, pegang luka dengan lembut
agar mengeluarkan darah, yang akan berfungsi untuk mencegah bakteri
masuk ke luka.
c. Berikan obat pereda rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen untuk
mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
d. Setelahnya, Anda bisa mengoleskan salep antibiotik pada luka.
Keringkan sebentar, lalu bungkus dengan perban atau kain kasa bersih.
e. Karena bisa berisiko infeksi, National Health Service juga
merekomendasikan untuk meminta bantuan medis, setelah Anda tergigit
oleh anjing.

3. Digigit Ular

16
Gigitan binatang gigitan binatang, biasanya merupakan alat dari
binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu
yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi
dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada
umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka
biasa.

Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban


tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pada keadaan yang meragukan
ambilah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular
terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Hematotoksin(keracunandalam)
2. Neurotoksin(bisa/racun menyerang sistem saraf)
3. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)

Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan,


penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap
penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-
rata penderita biasanya takut mati. Ketika digigit ular, yang pertama kali
harus dilakukan adalah memastikan jenis ularnya. Ular berbisa memiliki
bekas luka gigitan 2 titik. Sedangkan ular yang tidak berbisa biasanya
meninggalkan bekas luka gigitan berbentuk huruf U dengan jumlah luka
yang banyak. Warna kulit ular berbisa biasanya terang dan mengkilap.
Selain ciri-ciri tersebut gigitan ular berbisa biasanya disertai rasa nyeri dan
perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat setelah digigit.
Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah, pusing,
gelisah dan kadang-kadang sesak napas.

Pertolongan pertama untuk korban gigitan ular adalah:

a. Amankan diri penolong, korban dan tempat kejadian

17
b. Segera cari pertolongan medis

c. Jangan tinggalkan korban

d. Lakukan prinsip RIGT

1) Reassure yaitu yakinkan kondisi korban, Tenangkan dan


istirahatkan korban. Kepanikan akan menaikan tekanan darah dan
nadi sehingga racun akan lebih cepat menyebar ke tubuh.
Terkadang pasien pingsan / panik karena kaget.

2) Immobilisation yaitu jangan menggerakkan korban, beri himbauan


kepada korban untuk tidak berjalan atau lari, jika dalam waktu 30
menit pertolongan medis tidak datang, Lakukan tehnik balut tekan (
pressure-immoblisation ) pada daerah sekitar gigitan (tangan atau
kaki).

3) Get yaitu bawa, Bawa pasien kerumah sakit segera dan seaman
mungki.

4) Tell the doctor yaitu Informasikan ke dokter tanda dan gejala yang
muncul pada korban.

Prosedur Pressure Immobilization (balut tekan)

Tahapan persiapan :

 Istirahatkan (IMMOBILISASIKAN) korban

 Keringkan sekitar luka gigitan

 Gunakan pembalut elastis

 Jaga luka lebih rendah dari jantung

Balutan tekan pada kaki

18
 Sesegera mungkin, lakukan pembalutan dari bawah pangkal jari kaki)
naik

keatas.

 Biarkan jari kaki jangan dibalut

 Jangan melepas celana atau baju korban

 Balut dengan cara melingkar cukup kencang namun jangan sampai


menghambat aliran darah (dapat dilihat dengan warna jari kakiyang tetap
pink)

 Balut sejauh mungkin sampai pangkal paha

19
 Beri papan/pengalas keras sepanjang kaki. Balut sekokoh mungkin
untuk mencagah pergerakan otot kaki, paha (untuk mencegah penyebaran
racun)

Balutan tekan pada tangan

1. Balut dari telapak tangan naik keatas. ( jari tangan tidak dibalut)

2. Balut siku & lengan dngn posisi ditekuk 90 drjt.

3. Lanjutkan balutan ke lengan s/d pangkal lengan.

4. Pasang papan sebagai fiksasi

5. Gunakan mitela untuk menggendong tangan balutan pada gigitan di


tangan

Kesalahan penanganan yang sering dilakukan

1. Mengikat (Tourniquets) sekitar luka /gigitan

20
2. Membuat sayatan memotong, membuat perdarahan atau menggerakan
daerah gigitan

3. Mencuci luka gigitan

4. Menyedot racun dari luka gigit

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yaitu Devinisi P3K, Tujuan
P3k, Prinsip – prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa P3K, Prioritas
pertolongan pada korban kecelakaan, Tindakan pertama pada saat menemukan
korban kecelakaan, Keluhan atau gejala penyakit yang diderita korban, Tindakan
dan perawatan lanjutan pada korban kecelakaan, Pertolongan dan perawatan
korban kecelakaan, Cara-cara mengevakuasi korban kecelakaan, alat atau bahan
yang wajib berada di dalam kotak P3K dan nama-nama obat yang sering
digunakan dan yang mudah di dapat di toko – toko atau apotik terdekat.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan upaya pertolongan
dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti
pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna,
tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K
(petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian
pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan
prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan
benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan
korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa
memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.

22
B. SARAN
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu :
 Hilang kesadaran setelah terjadi luka, “ perlu segera mendapatkan pertolongan
ke petugas pelayanan kesehatan “
 Terkadang sering diikuti oleh syok ( kringat dingin & kulit pucat ), usahakan
untuk selalu tenang, jika anda sebagai penolong , “ tenangkan orang yang
anda tolong “.
 Perdarahan yang terjadi sangat hebat atau darah mengucur sangat deras, “
Lakukan pembebatan pada luka untuk menekan perdarahan & segera cari
pertolongan “
 Peradarahan masih berlangsung selama lebih dari 10 menit – 20 menit
mengindikasikan luka yang dalam.
 “Awas bahaya“, luka sayat atau luka tusuk yang kedalamannya mencapai
otot / tulang / terletak pada kepala atau wajah.
 “Awas bahaya”, luka sayatan yang panjangnya lebih dari 1 sentimeter dan
terletak di bagian lekuk tubuh ( lutut, siku, dan sebagianya )
 “Perhatikan”. Terjadi infeksi dengan tanda – tanda;
 Demam / meriang
 Kemerahan disekitar luka
 Bertambah bengkak, nyeri, dan kekakuan disekitar luka

23
DAFTAR PUSTAKA

https://moenaiffat.wordpress.com/2014/04/12/177/
http://www.dokterdigital.com/id/p3k/24_pertolongan-pertama-untuk-luka-tusuk.html
http://maobati.blogspot.co.id/2016/05/penyelamatan-dan-pertolongan-pertama-pada
kecelakaan-p3k-pada-jenis-luka.html
https://www.gadis.co.id/ngobrol/lakukan-5-hal-ini-untuk-pertolongan-pertama-pada-
luka-tembak-Lakukan-5-hal-ini-untuk-pertolongan-pertama-pada-luka-tembak-

https://id.m.wikihow.com/Mengobati-Luka-Tembak
http://www.dokterdigital.com/id/p3k/18_pertolongan-pertama-digigit-serangga.html

http://www.tribunnews.com/tribunners/2017/04/30/mengenali-bahaya-gigitan-
serangga-pada-tubuh.

https://www.msn.com/id-id/kesehatan/health/pertolongan-pertama-saat-anda-digigit-
anjing/ar-BBCH5TW?pfr=1

https://www.scribd.com/document/341285208/Sop-Penanganan-Gigitan-Anjing

http://www.wiraadhibhakti.web.id/2013/12/metode-pp-gigitan-binatang-
berbahaya.html

https://www.scribd.com/doc/57350402/Pertolongan-Pertama-untuk-PMR-Wira

24
http://www.wartakatiga.web.id/2017/10/pertolongan-pertama-pada-gigitan-
ular_17.html

https://www.slideshare.net/septianraha/pertolongan-pertama-pada-gigitan-ular

25

Anda mungkin juga menyukai