PALEMBANG
DISUSUN OLEH :
01.19.0061
Mengetahui Dosen
Pembimbing
A. DEFINISI
Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500gram pada
waktu lahir (Indrasari,Nelly.2017)
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bila berat badannnya kurang dari 2500 gram
(samapai dengan 2499 gram). Bayi dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu
meredam tekanan lingkungan yang baru sehingga dapat mengakibatkan pada
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan,bahkan dapat mengganggu kelangsungan
hidup (kemenkes Ri,2017)
BBLR merupakan bayi lahir dengan berat badankurang dari 2500 gram.who
menjelaskan bahwa sebesar 60 hingga 80% dari angka kematian bayi (AKB) yang terjadi
disebabkan karena BBLR (who,2017)
B. ANATOMI FISIOLOGI
1. Sistem pernafasan
Pada bayi dengan berat 900 gram, alveoli cenderung kecil dengan adanya sedikit
pembuluh darah yang mengelilingi stoma seluler. Semakin matur dan bayi lebih besar
berat badannya , maka semakin besar alveoli, pada hakekatnya dindingnya dibentuk
oleh kapiler.
Otot pernafasam bayi ini lemah dan pusat pernafasan kurang
berkembang.Terdapat juga kekurangan lipoprotein paru-paru, yaitu suatu surfaktan
yang dapat mengurangi tegangan permukaan pada paru-paru.
Pada bayo paterm yang terkecil relaks batuk tidak ada.Hal ini dapat mengarah
pada timbulnya inhalasi cairan yang dimuntahkan dengan timbulnya konsekuens
serius.Saluran hidung sangat sempit dan cidera terhadap mukosa nasal sudah terjadi.
2. System sirkulasi
Jantung secara relative kecil saat lahir, pada beberapa bayi preterm kerjanya
lambat dan lemah, terjadi ekstra systole dan bising yang dapat didengar pada atau
segera setelah lahir.Sirkulasi perifer sering kali buruk dan dinding pembuluh
darahjuga lemah.Hal ini merupakan sebab dari timbulnya kecenderungan pendarahan
intracranial yang terlihat pada bayi pre-term.Tekanan darah lebih rendah disbanding
dengan bayi aterm, tingginya menurun dengan menurunnya berat badan.Tekanan
sistolik pada bayi ater sekitar 80mmhg dan pada bayi pre-term 45-60mmhg.Tekanan
diastolic secara proporsional rendah, bervariasi dari 30-45mmhg nadi bervariasi
anatara 100dan 160/menit.
3. System pencernaan
Semakin rendah umur genetasi, maka semakin lemah reflek menghisap dan
menelan, bayi yang paling kecil tidak mampu untuk minum secara efektif.Reguritasi
merupakan hal yang terjadi hal ini disebabkan oleh karna mekanisme penutupan
springter jantung yang kurang berkembang dan spingter pylorus yang secara relative
kuat.Pencernaan tergantung pada perkembangan dari alat perncernaan.Lambung dari
seorang bayi dengan berat 900 gram memperlihatkan adanya sedikit lipatan mukosa.
Glandula sekretoris, demikian juga otot,kurang berkembang.
4. System urinarius
Pada saat lahir fungsi ginjal perlu menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan.Fungsi ginjal kurang efesien dengan angka filtrasi glomerulus yang
menurun, dan bahan terlarut yang rendah.Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan
kemampuan untuk mengkonsentrasi urin dan urin menjadi sedikit.
5. System persarafan
Perkembangan saraf sebagian besar tergantung pada derajat maturitas. Pusat
pengendalian fungsi vital, persarafan suhu tubuh, dan pusat reflek, kurang
berkembang reflek moro dan reflek todon bervariasi. Karena perkembangan saraf
buruk maka bayikecil lebih lemah dibangunkan dan mempunyai tangisan lemah
(pantiawati,I,2016).
C. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan BBLR adalah menurut (Amelia,s.w.2019)
1. Faktoribu
a. Toksemia gravidarum (pre-eklamsia dan eklamsia)
b. Riawayat kelahiran premature,malnutrisi dan perdarahan antepartum (perdarahan
antepartum menyebabkan anemia dan syok sehingga keadaaan ibu memburuk
yang memberikan gangguan pada plasenta yang menyebabkan anemia pada janin)
c. Kelainan bentuk uterus (misal : uterus bikurnis)
d. Tumor (misal : mioma uteri)
e. Ibu yang menderita penyakit seperti TBC, penyakit jantung, hipertensi, malaria
dan penyakit ginjal
f. Trauma (jatuh pada masa kehamilan)
g. Kebiasaan ibu : ketergantungan obat narkotik, rokok dan alcohol (obat-obatan
narkotika dapat menembus plasenta dan gangguan fungsi pada pembuluh darah
plasenta yang mensuplai zat nutrisi maupun oksigen bagi janin. Akibat lanjut bayi
menjadi tidak tumbuh sempurna (cacat bawaan), janin mengalami gangguan
pertumbuhan otak.
h. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35tahun
i. Bekerja yang terlalu berat
j. Jarak hamil dan bersalin terlalu berat
2. Factor janin
a. Hidramnion (kelebihan cairan ketuban)
b. Kehamilan ganda (kehamilan kembar)
c. Ketuban pecah dini (ketuban yang pecah sebelum waktunya )
d. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom adalah strukur yang mengandung unsur-unsur genetika
manusia. Kromosom (genetic) diwariskan oleh sperma dan sel telur oraang tua
pada bayi
3. Factor lain
a. Factor plasenta : plasenta privea (keadaan dimana plasenta berimplantasi pada
tempat yang abnormal, yaitu pada segmen bawah Rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir dan solusio plasenta (suatu
keadaam dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya
sebelum janin lahir yang biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b. Factor lingkungan : radiasi atau zat-zat beracun dan keadaan social ekonomi yang
rendah, dan tempat tinggal daratan tinggi
D. PATOFISIOLOGI
Semakin kecil dan semakin premature bayi maka akan semakin tinggi resiko gizinya
beberapa factor yang memberikan efek pada masalah gizi (Riyanto,A.2017)
1. Menurunnya simpanan zat gizi padahal cadangan makanan didalam tubuh sedikit,
hamper semua lemak,glikogen dan mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor dan seng
di deposit selama 8 minggu terakhir kehamilan. Dengan demikian bayi preterm
mempunyai potensi terhadap peningkatan hipoglikemia, anemia dan lainnya
hipoglekemia menyebabkan bayi kejang terutama pada bayi BBLR premature
2. Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan. Bayi praterm mempunyai lebih
sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengabsorbsi
lemak dibandingkan dengan bayi aterm.
3. Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pemcernaan,koordinasi antara reflex
hisap dan menelan belum berkembangan dangan baik sampai kehamilan 23-24
minggu. Padahal bayi BBLR kebutuhan nutrisinya lebih tinggi karena target
pencapaian BB nya lebih besar. Penundaan pengosongan lambung dan buruknya
motilitas usus terjadi pada bayi preterm.
4. Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja napas dan kebutuhan kalori yang
meningkat
5. Potensial untuk kehilangan paras akibat luas permukaan tubuh yang tidak sebanding
dengan BB dan sedikitnya lemak apada jarngan dibawah kulit. Kehilangan panas ini
akan meningkatkan kebutuhan kalori
E. MENIFESTASI KLINIS
Menurut huda dan hardhi(2018) tanda dan gejala dari bayi berat badan lahir rendah
adalah :
1. Sebelum lahir
a. Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan
b. Pergerakan janin lebih lambat
c. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai yang seharusnya
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan retradasi pertumbuhan intra uterin
b. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
c. Bayi small for date sama dengan bayi retradasi pertumbuhan intra uterine
d. Bayi premature kurang sempurna kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam
tubuhnya.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut pantiawati (2017) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :
1. Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia
2. Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan
3. Titer torch sesuai indikasi
4. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
5. Pemantauan elektrolit
6. Pemeriksaan sinar x sesuai kebutuhan (mis : fhoto thorax) (pantiawati,I,2016)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (mis : nyeri pada
saat bernapas, kelemahan otot pernapasan) dibuktikan dengan penggunaan otot bantu
pernapasan
2. Deficit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolism dibuktikan
dengan berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
3. Hipotermi berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah dibuktikan dengan
kulit terba dingin
E. EVALUASI
Evaluasi merupakan hasil perkembangan klien dengan pedoman kepada hasil dan tujuan
yang hendak dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
I. IDENTITAS NEONATUS
Nama bayi : BY.NY.S
Tanggal lahir : lahat/09-06-2021 jam : 10.30
Jenis kelamin :perempuan
Umur : 7 hari
Kelahiran : tunggal/kembar
Anak ke : pertama
Jumlah saudara : tidak mempunyai saudara
NamaIBU : Ny.S
Umur : 15 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan :tidak sekolah
Pekerjaan :ibu rumah tangga
Penghasilan : tidak berpenghasilan
Alamat :Jl.lubuk laying ilir lahat kikim timur
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
A. Riwayat kehamilan
Ibu :G1P1A0
BB/TB : 65 KG/160 cm
Umur kehamilan : 34 minggu
ANC : 2 kali, di puskesmas lahat
Teratur/tidak teratur,sejak kehamilan …………………………… minggu
Penyakit/komplikasi kehamilan tidak ada penyakit saat hamil
Kebiasaan makanan ibu ibu tidak memiliki kebiasaan makanan
Merokok ……… ya/tidak
Jamu …………… ya/tidak
Kebiasaan minum obat …………… ya/tidak
Periksa terakhir :
Hb ……………… gr%
Gula darah …………… mg%
Pernah mendapat terapi :tidak pernah mendapat terapi
Golongan darah :O
Lain-lain :tidak ada
Alergi obat :tidak ada
B. RIWAYAT PERSALINAN
Pasien mengatakan ini adalah persalinannya yang pertama dengan persalinan post
sc (sectio caesarea) atau disebut operasi sesar
Laki-laki
Laki-laki meninggal X
perempuan
By.Ny.S
X. KEBUTUHAN DASAR
A. Pola nutrisi
By.Ny.S hanya diberikan ASI diberikan 3-5 cc melalui OGT dan diberikan tiga
jam sekali
B. Pola tidur
By.Ny.S tidur selama 12 jam/hari dan bangun ketika lapar dan Bab
C. Pola eliminasi
Bab : 5x sehari dengan karakteristik kental dan berwarna hijau kecoklatan
menggunakan daya tamping pampers
Bak : daya tamoung bak menggunakan pampers dan diganti pampers 4 jam sekali
jika tidak Bab
D. Pola personal hygine
By.Ny.S melakukan personal hygiene sebanyak 1 kali sehari dan dilakukan oleh
perawat shift jaga dan dilakukan menggunakan kasa steril basah
G. Pemeriksaan thorax/dada(inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi)
Bentuk dada simetris, irama pernafasan timpani
Palpasi : tidak ada nyeri
Auskultasi : suara napas (vesikuler)
Perkusi : timpani
Paru…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jantung bentuk dada normal dan tidak ada pembesaran jantung
H. Pemeriksaan abdomen (inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi)
Inspeksi : cembung
Auskultasi :-
Palpasi : tidak ada massa,turgor kulit elastis,tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : timpani
I. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya (genetalia dan anus)
Tidak ada luka pada daerah genetalia dan anus tampak bersih
J. Ekstremitas
a. Superior (atas)
- Edema : tidak ada
- Turgor : elastis
- Warna kulit : sawo matang
- Kekuatan otot : lemah
b. Inferior (bawah)
- Edema : ada pada bagian kiki sebelah kiri
- Turgor : elastis
- Warna kulit : sawo matang
- Kekutan otot : lemah
K. Refleks
1. Sucking (menghisap) : reflek daya menghisap lemah
2. Palmar grasping (menggenggam) : reflek daya menggam lemah
3. Tonic neck (leher) : tidak pernah melakukan tonic neck
4. Rooting (mencari) : tidak ada reflex rooting
5. Moro (terkejut) : ada reflex terkejut jika disentil pada
bagian telapak kaki
6. Babinsky : tidak ada reflex babinsky
7. Gallant (punggung) : punggung dingin
8. Swallowing (menelan) : tidak ada reflex swallowing
9. Plamtar grasping (telapak kaki) : telapak kaki dingin dan terdapat edema
L. Pemeriksaan integument
Terlihat adanya edema pada kedua telapak kaki bayi,turgor kulit elastis,bibir
tampak kering,kulit bayi sedikit tampak kuning
M. Pengkajian nyeri (NIPS,dsb)
Tanda 0 1 2
Activity (muscle 1
tone)
Pulse (heart rate) 2
Grimace (reflex 1
irritability)
Appearance (color) 1
Respiration rate 1
Interpretasi =
Down score
Skor 0 1 2 hasil
Frekuensi <60 60-80 >80 1
Sianosis - Menghilang dengan Perlu oksigen 1
oksigen 40% 80%
Retraksi - Sedang Berat 1
Merintih - Minimal Jelas 1
Aliran udara baik Menurun Sangat jelek 1
Down score =
PRIORITAS MASALAH
RENCANA KEPERAWATAN